PENDAHULUAN
Tubuh manusia bisa dianggap suatu system, dimana untuk melaksanakan kegiatannya dibatasi
oleh serangkaian hokum-hukum alam. Kemampuan manusia untuk melaksanakan bermacam kegiatan
tergantung pada struktur fisik dari tubuhnya yang terdiri dari struktur tulang, otot-otot, system syaraf dan
proses metabolisme. Beban kerja sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu beban kerja fisik dan beban
kerja mental.
Setiap manusia selalu terlibat dengan kegiatan-kegiatan apakah itu bekerja ataupun bergerak yang
kesemuanya memerlukan tenaga dimana tenaga itu sendiri di peroleh karena adanya proses metabolism
dalam otot dalam tubuh manusia, untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang di timbulkan, maka
di perlukan suatu metode pengukuran.
Metode denyut jantung merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengukuran
beban kerja. Metode denyut jantung ini merupakan cara yang paling mudah dalam pengukuran beban
fisik kerja. Sama seperti beban kerja fisik, pengukuran beban kerja mental memiliki metode pengukuran
yang beragam, salah satunya dengan metode SWAT besar beban kerja mental pekerja ketika melakukan
suatu pekerjaan dapat diketahui dengan metode tersebut.
Melalui metode pengukuran denyut jantung pada saat bekerja dapat menentukan beban fisik kerja
itu sendiri, maka tingkat beban kerja yang dipikul oleh pekerja dapat dengan mudah diketahui, dimana
semakin berat beban kerja yang di pikul oleh pekerja maka semakin pendek waktu kerja orang tersebut
untuk bekerja tanpa kelelahan. Denyut jantung adalah suatu alat estimasi laju metabolism yang baik,
kecuali jika dalam keadaan emosi.
Sebagaimana diketahui, kerja manusia itu ada yang bersifat mental maupun fisik dan masing-
masing mempunyai tingkat yang berbeda-beda. Tingkat intensitas yang tinggi mengakibatkan pemakaian
tenaga yang tinggi pula, sebaliknya intensitas yang terlalu rendah akan mengakibatkan kejenuhan.
Dengan demikian perlu dilakukan pengukuran terhadap beban fisik kerja untuk mencapai tingkat
intensitas yang optimum.
Dalam praktikum Modul IV ini pengukuran beban fisik kerja pada praktikan di lakukan dengan
menggunakan treadmill dan sepeda statis, kemudian dilakukan pengukuran terhadap kecepatan denyut
jantung, dari kecepatan denyut jantung ini dapat dilakukan perhitungan terhadap konsumsi energy dan
waktu istirahat yang dibutuhkan. Dilakukannya kegiatan mengangkat dan menaruh benda kerja yang
berupa tumpukan buku.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
3. Bagaimana cara melakukan perhitungan beban fisik kerja dengan kecepatan denyut
1. Melakukan perhitungan beban kerja fisik dengan pendekatan kecepatan denyut jantung
pada saat melakukan pekerjaan treadmill dan sepeda statis.
2. Melakukan perhitungan beban kerja fisik kerja dengan pendekatan kecepatan denyut
jantung pada saat istirahat
2. Alat yang digunakan untuk mengetahui detak jantung adalah Heart Rate Monitor.
5. waktu yang dilakukan dari pengukuran beban kerja fisik adalah 3 menit, 4 menit dan 7 menit,
Untuk praktikan dengan waktu istirahat 2 menit.
Adapun sistematika penulisan dari laporan Modul IV ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini penguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan praktikum, pembatasan
masalah dan sistematika penulisan
Pada bab ini berisi mengenai mengumpulan dan pengolahan data yang kami lakukan dari
praktikum modul IV beban kerja fisik
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini berisi mengenai analisi dari data yang telah di olah dari pengukuran yang di lakukan
dengan menggunakan metode denyut jantung, analisis perbedaan waktu kerja, grafik pengukuran denyut
jantung, pengukuran kecepatan denyut jantung, analisis waktu istirahat denyut jantung, dan analisis RWL
dan Lifting Index.
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang berhubungan laporan Modul IV.