Tugas 01 Robby Ardian Baskoro
Tugas 01 Robby Ardian Baskoro
TUGAS 1
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
DEPOK
OKTOBER 2019
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ” kerusakan”! sebutkan kondisi umum dari
kerusakan material!
2. Sebutkan beberapa penyebab kerusakan yang umum terjadi pada suatu material teknik
!
3. Buatlah analisa kerusakan pada “jam tangan” saudara yang biasa dipakai sehari-hari!
4. Pelajaran apa yang diperoleh dari teknik kerusakan (failures engineering)!
5. Di bidang material (manufacture), ada istilah Failure Modes and Effects Analysis
(FMEA). Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari FMEA dan kegunaannya, berilah
contoh di lapangan berikut resikonya!
6. Di bidang korosi , ada istilah yang disebut dengan Risk Based Inspection (RBI).
Jelaskan konsep dan ruang lingkup dari RBI dan kegunaannya, berikan contoh di
lapangan berikut resikonya!
Jawab :
Adapun jenis-jenis FMEA yang dapat diterapkan dalam sebuah industri manufaktur, antara
lain:
Sistem manajemen untuk berbagai jenis industri manapun penggunaan FMEA ini sangat
baik. Berdasarkan ISO/TS-16949 (standar sistem manajemen mutu untuk industri
automotive), FMEA disyaratkan dilakukan pada saat perancangan produk maupun pada saat
perancangan proses produksi. Secara ekspilisit ISO-9001 tidak mensyaratkan dilakukannya
FMEA. Walaupun demikian perusahaan akan sangat baik apabila menerapkan FMEA ini untuk
memmenuhi persyaratan tentang tindakan pencegahan
6. Risk Based Inspection (RBI) adalah metode untuk menentukan rencana inspeksi (equipment
mana saja yang perlu diinspeksi, kapan diinspeksi, dan metode inspeksi apa yang sesuai)
berdasarkan resiko kegagalan suatu peralatan.
o Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu :
o Mengetahui kemungkinan kegagalan yang terjadi pada peralatan ataupunline
dalam instalasi stasiun gas.
o Mengetahui besarnya efek yang ditimbulkan dari kegagalan yang terjadi serta
hubungannya terhadap alat yang lain dalan satu sistem instalasi stasiun gas.
o Menentukan resiko setiap alat produksi.
o Mengetahui sisa masa pakai atau target reach date serta jadwal dan metode
inspeksi yang tepat untuk masing-masing alat dalam instalasi stasiun gas.
o Metodologi Penelitian
Menurut konsep RBI, Resiko (Risk) = PoF x CoF PoF (Probability of failure) adalah
kemungkinan terjadinya kegagalan pada suatu periode tertentu. CoF (consequence of
failure) adalah konsekuensi apabila suatu equipment gagal. CoF ada 4 macam yaitu:
o konsekuensi safety (jumlah personel yang cedera/meninggal)
o ekonomi (jumlah uang yang hilang akibat berhentinya produski)
o lingkungan (polutan yang mencemari lingkungan)
o hukum/politik.
Tahap I dari RBI disebut screening atau qualitative RBI. Tujuannya untuk memilah -milah
equipment mana saja yang diprioritaskan untuk diinspeksi. Dalam tahap ini, PoF dan CoF
dinyatakan secara kualitatif yaitu rendah dan tinggi.
PoF rendah x CoF rendah = Risk rendah, maka pada equipment dengan risk ini cocok
diterapkan corrective maintenance.
PoF tinggi x CoF rendah = Risk menengah, maka cocok diterapkan corrective maintenance.
PoF rendah x CoF tinggi = Risk menengah, maka cocok diterapkan preventive maintenance.
PoF tinggi x CoF tinggi = Risk tinggi, maka harus dilakukan analisis detail untuk menentukan
rencana inspeksi atau mitigation action.
Equipment dengan Risk tinggi ini dibawa ke tahap II untuk detailed analysis. Dalam tahap II ini
dilakukan evaluasi PoF dan CoF secara detil, kemudian dapat ditentukan kapan waktu
tercapainya Limit Risk sebagai dasar penentuan waktu inspeksi. Selain itu, juga ditentukan
metode inspeksi yang sesuai. Adapun equipment dengan risk rendah dan menengah tetap
diperhatikan (tidak boleh dilupakan). Pada equipment tersebut, monitoring perlu dilakukan
untuk meyakinkan bahwa risk-nya tidak menjadi tinggi. Misalkan pipa yang memiliki coating
baru. Pada kondisi sekarang, pipa ini memiliki PoF rendah karena coatingnya baru. Katakanlah
pipa ini memiliki konsekuensi ekonomi yang besar, jadi CoFnya tinggi. PoF rendah x CoFtinggi
= Risk menengah. Umumnya, area yang dapat di-cover oleh coating akan turun seiring umur
coating (biasanya lebih dari 5 tahun). Jika area yang di-cover coating ini turun maka PoF-nya
menjadi naik sehingga Risk menjadi tinggi. Jika Risk-nya tinggi maka perlu dilakukanRBITahap
II Detailed Analysis.
Sebagai contoh kita menganalisa 210 Equipment. Kondisi resiko pada saat ini setelah dianalisa
adalah : 26 alat medium high risk, 170 alat medium risk, 14 alat low risk. Pada saat 6 tahun
mendatang, kemungkinan resiko yang terjadi adalah : 55 medium high risk, 143 alat medium
risk dan 12 low risk. Tetapi apabila dilakukan inspeksi sesuai dengan rekomendasi RBI, maka
kemungkinan resiko yang terjadi adalah : 27 alat medium high risk, 160 medium risk dan 23
low risk.
Jadi memang ada kemungkinan alat yang memiliki resiko rendah, pada saat mendatang
resikonya akan naik karena PoFnya naik akibat penipisan material sesuai dengan asumsi laju
korosi. Tapi kalau kita melakukan inspeksi dan ternyata hasil inspeksi tersebut menunjukkan
laju korosi aktual sesuai dengan prediksi kita dalam analisa RBI, maka PoF nya akan turun(teori
Bayes) sehingga resiko masih dapat kita pertahankan rendah.
Referensi
Slide Introduksi Analisa Kerusakan (Failure Analyses). Dr. Ir. Winarto, M.Sc.
http://www.migasindonesia.com/index.php?module=article&sub=article&act=vi
ew&id=821