Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperiemen, dengan jenis data
kuantitatif. Sugiyono (2014: 72) menyatakan bahwa penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Objek penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw (X) terhadap peningkatan hasil belajar siswa (Y)

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental Design, dengan rancangan
penelitian menggunakan eksperimen Non- Equivalent Control Group Design. Desain ini menggunakan 2
kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelompok yang diberikan
perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, sedangkan kelompok kelas kontrol
adalah kelompok pengendali yaitu kelas yang tidak mendapat perlakuan. Paradigma dalam
Nonequivalent Control Group Design dapat digambarkan seperti berikut (Sugiyono, 2013: 116):

O1 X O2

O3 O4

Keterangan:

O1 = nilai pretest kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen)

O2 = nilai posttest kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen)

O3 = nilai prestest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol)

O4 = nilai posttest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol)

X = perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Lapandewa pada peserta didik kelas VIII . Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada Desember 2020 hingga Februari 2021 (InsyaAllah) sedangkan waktu pengambilan
data dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021.
C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 2 Lapandewa yang berjumlah 40
orang siswa yang terbagi dalam dua kelas VIII A dan VIII B

2. Sampel

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran dalam kelompok kecil
yang terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa dimana setiap siswa harus bertanggung jawab menguasai bagian
materi belajar dan mengajarkan kepada anggota lain. Kegiatan belajarnya diawali dengan penjabaran
materi secara umum oleh guru, lalu pembentukan kelompok serta menentukan kelompok awal dan
kelompok ahli. Langkah selanjutnya kelompok ahli mengintegrasikan sub topik yang telah dibagikan,
setelah itu siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan topik yang telah didiskusikan bersama
kelompok ahli. Selanjutnya mengerjakan soal kelompok lalu melakukan evaluasi.

b. Hasil belajar adalah perubahan dari diri siswa yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor
yang tergambar dari skor yang diperoleh dari kagiatan belajar. Hasil belajar pada penelitian ini difokuskan
pada aspek kognitif (pengetahuan), diukur menggunakan tes yang diberikan di akhir pembelajaran.

E. Instrumen penilaian

1. Lembar Observasi

Observasi merupakan
suatu langkah yang baik
untuk memperoleh
data tentang pribadi
dan tingkah laku setiap individu peserta didik. Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data tentang keaktifan belajar siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Lembar
observasi yang digunakan berdasarkan skala Guttman, yang penilaiannya akan didapatkan jawaban yang
tegas yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”, dan lain lain (Sugiyono, 2014:96). Lembar
observasi diisi oleh observer dengan cara memberi tanda checklist (√) apabila dilakukan oleh siswa dan
(x) apabila tidak dilakuan oleh siswa sesuai dengan pengamatan. Aspek–aspek penilaian sikap tersebut
dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran, dan observasi tersebut ditujukan kepada siswa

2.Tes

Kasmadi (2014: 69) menyatakan bahwa tes merupakan rangkaian pertanyaan yang memerlukan jawaban
testi sebagai alat ukur dalam proses asesmen maupun evaluasi dan mempunyai peran penting untuk
mengukur pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, bakat atau kemampuan yang dimiliki individu atau
kelompok. Dalam proses pembelajaran, tes digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan
siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Bentuk tes yang diberikan dalam penelitian ini berupa soal
pilihan ganda sebanyak 20 butir. Setiap jawaban benar memiliki skor 1 dan jawaban salah memiliki skor
0.

F. Validitas dan Realibilitas

1. Validitas

Sebelum instrumen tes diberikan kepada subjek penelitian terlebih dahulu instrumen diuji kevalidannya.
Yusuf (2014: 234) bahwa validitas suatu instrumen yaitu seberapa jauh instrumen itu benar- benar
mengukur apa (objek) yang hendak diukur. Pengujian validitas tes ini menggunakan rumus korelasi point
biserial dengan bantuan program microsoft office excel 2007, rumus yang digunakan sebagai berikut.

Keterangan:
pbi : koefisien korelasi biserial

Mp : rata-rata subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya (rer benar)

Mt : rata-rata skor total (r-tot)

St : standar deviasi dari skor total (Simp. Baku)

p : proporsi siswa yang menjawab benar. dapat dihitung dengan Rumus

P =Banyak Siswa yang Menjawab Benar/Jumlah Siswa Seluruhnya

q : proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1-p). (Adopsi dari Kasmadi dan Nia, 2014: 157)

Tabel 1. Interpretasi koefisien korelasi nilai r


Besar koefisien korelasi Interpretasi

0.80 - 1.00 Sangat baik

0.60 - 0.79 kuat

0.40 - 0.59 sedang

0.20 - 0.39 rendah

(Sumber: Adopsi dari Sugiyono, 2016: 257)

Kriteria pengujian apabila rhitung> rtabel dengan α= 0,05, maka alat ukur tersebut dinyatakanvalid, dan
sebaliknya apabila rhitung< rtabel, maka alat ukur tersebut tidak valid.

b. Reliabilitas

Setelah menguji validitas instrumen


selanjutnya yaitu mengukur tingkat reliabilitas instrumen. Yusuf (2014: 242) mengemukakan reliabilitas
merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian terhadap individu yang sama,
dan diberikan dalam waktu yang berbeda. Suatu tes dikatakan reliabel apabila instrumen itu dicobakan
kepada subjek yang sama secara berulang- ulang namun hasilnya tetap sama atau relatif sama. Untuk
menghitung reliabilitas soal tes maka digunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson) sebagai berikut.

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah

(q= 1-p)
pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya/jumlah item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar

varians)

(Adopsi dari Arikunto, 2012: 115)

Tabel 2. Koefisien Realibilitas

Koefisien Realibilitas Tingkat Realibilitas

0.80 - 1.00 sanagt kuat

0.60 - 0.79 kuat

0.40 - 0.59 sedang

0.20 - 0.39 rendah

0.00 - 0.19 sangat rendah

Sumber: Arikunto (2006: 27)

G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol maka diperoleh data berupa
hasil pretest, posttest dan peningkatan pengetahuan (N-Gain). Untuk mengetahui peningkatan
pengetahuan, menurut Meltzer dalam Khasanah (2014: 39) dapat digunakan rumus sebagai berikut.

Tinggi : 0,7 ≤ N-gain ≤ 1


Sedang : 0,3 ≤ N-gain ≤ 0,7

Rendah : N-gain < 0,3

1. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Uji notmalitas dalam penelitian ini nantinya akan menggunakan bantuan program
SPSS 23. Untuk mengetahui kenormalan maka digunakan pedoman sebagai berikut.

1) Tetapkan taraf signifikansi, = 0,05.

2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

3) Jika signifikansi yang diperoleh > , maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

4) Jika signifikansi yang diperoleh < , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenolitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua

atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Uji homogenitas
dalam penelitian ini nantinya akan menggunakan bantuan program SPSS 23. Hipotesis yang diuji adalah

H0 : variansi pada tiap kelompok sama (homogen)

H1 : variansi pada tiap kelompok tidak sama (nonhomogen) ,,

Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut.

a. Tetapkan taraf signifikansi uji, α = 0,05

b. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diproleh

c. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama (homogen)

d. Jika variansi yang diperoleh < α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen).

2. Pengujian Hipotesis
Jika sampel atau data dari populasi yang berdistribusi normal maka pengujian hipotesis untuk
mengetahui apakah ada pengaruh X (model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw) terhadap Y
(peningkatan hasil belajar matematika) maka diadakan uji kesamaan rata-rata. Pengujian hipotesis ini
dilakukan dengan menggunakan t-test pooled varians dan independent sampel t-test Langkah-langkah
perhitungan t-test pooled varians sebagai berikut.

Keterangan :

x1 = rata-rata data pada sampel 1

x2 = ta-rata data pada sampel 2

n1 = jumlah anggota sampel 1

n2 = jumlah anggota sampel 2

S1²= simpangan baku sampel 1


S2²= simpangan baku sampel 2

(Sumber : Siregar, 2013: 238)

Anda mungkin juga menyukai