Anda di halaman 1dari 6

Penatalaksanaan bayi bisulan

Asuhan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel tergantung dari keadaan penyakit yang

dialaminya. Asuhan yang lazim diberikan adalah :

a. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh dengan sendirinya

b. Pemeliharaan kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya

c. Pengobatan topical, lakukan kompres hangat untuk mengurangi nyeri dan melunakkan

nodul.Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam untuk mencegah penularan ke

daerah lainnya

d. Jangan memijit furunkel terutama di daerah hidung dan bibir atas karena dapat menyebabkan

penyebaran kuman secara homogen

e. Bila furunkel terjadi di daerah yang janggal seperti pada hidung atau telinga maka dapat

berkolaborasi dengan dokter untuk melakukan insisi

f. Jika memungkinkan dapat membuka bisul dengan cara :

1) Beri penjelasan apa yang akan dilakukan atau inform consent

2) Minta seseorang untuk memegangi anak

3) Ambilah sebuah pisau bedah yang steril dan bukalah bisul dengan segera pada puncaknya

saja.Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah penjepitnya.Dengan cara ini, akan

membuka jalan keluar untuk nanah tanpa mengganggu sesuatu pisau bedah jangan sampai masuk ke

dalam karena dapat melukai pembuluh darah syaraf

4) Pemberian analgetik, misalnya aspirin atau paracetamol untuk mengatasi nyeri

5) Tutuplah luka dengan kain kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kassaa dimasukkan agar tetap

terbuka, sehingga nanah dapat keluar

6) Bersihkan alat – alat

7) Pesankan akan ganti perban


g. Terapi antibiotika dan antiseptic diberikan tergantung kepada luas dan beratnya

penyakit.Misalnya dengan pemberian Achromyem 250mg 3 atau 4 kali per hari

h. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah yang banyak maka kenali

faktor predisposisi adanya diabetes melitus

2.5 Pencegahan

Menjaga kebersihan kulit dengan sabun cair yang mengandung zat anti-bakteri merupakan cara

terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi atau mencegah penularan.

Agar bayi tidak mudah bisulan, dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

o Jika bayi mudah berkeringat, usahakan agar keringat tersebut segera dikeringkan

o Biang keringat yang timbul pada kulti bayi harus dibersihkan dengan handuk basah

o Jaga kebersihan tubuh bayi sepanjang hari dengan sering memandikannya jika terlalu banyak

keringat yang keluar

o Upayakan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih

o Ventilasi udara di ruangan bayi harus cukup sehingga ruangan bayi tidak lembab

o Jangan kenakan bayi dengan pakaian ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat

o Ganti pakaian bayi dengan segera jika basah atau kotor

o Jangan membubuhkan bedak pada kulit bayi jika keluar keringat

o Usahakan kebutuhan gizi bayi selalu terpenuhi.

 Pahami penanganannya

ASUHAN KEBIDANAN

Pada An”R” usia 18 bulan dengan Malaria Tropika


PENGKAJIAN

Tanggal Pengkajian : 04 september 2018

Jam : 15.00

Tempat : bpm sejahtera

Oleh : Bidan Imroh Hidayati, Amd. Keb

Nama Anak : An “ R”

Usia : 18 bulan

Jenis Kelamin : laki-laki

Nama ibu : Ny “ N”

Umur : 26

Agama. : Islam

Pendidikan : Smp

Pekerjaan : IRT

Alamat : Jalan bahagia

: Tn. D

Nama ayah : 28 tahun

Umur : Islam

Agama : Sma

Pendidikan : Swasta

Pekerjaan : Jl bahagia

Alamat

SUBJEKTIF

Ibu mengatakan anaknya panas selama 5 hari, ada ruam kemerahan menyeluruh dan matanya merah,
1minggu sebelumnya diajak ke tempat potensi malaria.
OBJEKTIF

 KU : cukup

 Kesadaran : Composmentis

 TTV

S : 38,50 C RR : 28X / menit N : 98x/menit

 BB : 6 kg PB : 68 cm

 Pemeriksaan RDT : positif falsiparum

ANALISA

An “R” usia 18 bulan dengan malaria Tropika

PENATALAKSANAAN

1. Menjelaskan kepada Ibu/keluarga tentang kondisi anaknya, ibu mengerti

2. Menjelaskan kepada Ibu/keluarga tentang hasil pemeriksaan pasien, ibu mengerti

3. Pasang infus RL pada tangan kanan, infus terpasang, ibu mengerti

4. Anjurkan ibu memberikan pemenuhan nutrisi pada pasien, ibu bersedia

5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi

 Nevaquine hari ke-1 dosis :150-300 mg

Hari ke-2 dosis :150-300 mg

Hari ke-3 dosis :1/2

 Kombinasi sulfadoksin dan pirimithamin 25 mg (tablet dalam dosis tunggal sebanyak


2-3 tablet)

 Kina dosis : 3x650 mg sampai 7 hari

 Antibiotik

Tetrasiklin dosis :4x250 mg perhari sampai 7-10 hari

Aminoksilin dosis : 2x 100 mg sampai 7 hari

Penanganan diare
Dasar pengobatan diare adalah :

1. Pemberian Cairan

a. Cairan peroral

 Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan peroral berupa
cairan yang berisikan NaCl dan NaHCO3, KCl dan Glukosa

 Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas usia 6 bulan kadar Natrium 90 mg/l

 Sedangkan anak dibawah 6 bulan dengan dehidrasi ringan / sedang kadar Natrium
50-90 mg/l

 Formula lain yang disebut oralit

Cara sederhana ini dapat dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya mengandung garam
dan gula (NaCl dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula

b. Cairan Perenteral / Infuse

Pada umumnya menggunakan cairan RL (Ringer Laktat)

Cara memberikan cairan :

 Belum ada dehidrasi

 Peroral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas tiap defekasi

 Dehidrasi Ringan

 1 jam pertama : 25 – 50 ml / kg BB / peroral (nitragastric)

 Selanjutnya : 125 ml / kg BB / hari ad libitum

 Dehidrasi Sedang

 1 jam pertama : 50 – 100 ml / kg BB / peroral / intragastric (sonde)

 7 jam berikutnya : 10 – 12 ml / kg BB / jam dengan 3 – 5 tetes / menit

 16 jam berikutnya : 125 ml / kg BB / Oralit peroral / intragastric

2. Pengobatan Dietelik

Untuk anak dibawah 1 tahun dan diatas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis makanannya adalah
:

a. Susu (ASI dan susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak
jenuh, misalnya LLM, almiron atau sejenisnya)
b. Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim)

c. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan

3. Obat – Obatan

a. Obat anti sekresi

 Asetosal dengan dosis 25 mg/l dengan dosis minimum 30 mg

 Klorpapmazin dengan dosis 0,5 / kg BB / hari

b. Obat spasmolitik

 Papaverin

 Ekstra bveladona

 Opium loperamid

c. Obat pengeras tinja

 Kaolin

 Dektini

 Chorcool

 Tahurol

d. Antibiotika

Pada umumnya antibiotik tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut kecuali bila
penyebabnya jelas, seperti :

 Kolera : Terosiktin 25 – 50 mg / kg BB / hari

 Compylohectar : Eritromycin 40 – 50 mg / kg BB / hari

Anda mungkin juga menyukai