Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Desain
penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu desain penelitian
yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan
dependen. Pada jenis penelitian ini, variabel independen diniliai secara
simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2016)
Penggunaan desain ini karena peneliti ini mencoba untuk menyelidiki
Pengaruh Penasehat akademi (PA) dalam mencegah prilaku bullying

B. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono,2012). Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa dan dosen yang berada di Stikes wiyata husada samarinda.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
dan sebagian dosen keperawatan, dosen analis kesehatan dan dosen
kebidanan di Stikes Wiyata Husada Samarinda. Ada dua kriteria dalam
pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi (Nursalam,2016).
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dn yang akan diteliti (Nursalam,2016)
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Klien yang bersedia menjadi subjek atau responden penelitian
2) Klien yang akan diteliti persepsi mahasiswa tentang bullying

24
3) Klien yang belum mengetahui apa itu bullying
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/ mengeluarkan subjek tidak yang
memenuhi kriteria (Nursalam,2016).
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis memilih sampel secara non probability
sampling yaitu menghasilkan peluang yang tidak sama pada individu dalam
populasi untuk terpilih menjadi sampel (Nursalam,2016). Teknik pengambilan
sampel menggunakan consecutive sampling yaitu metode pemilihan sampel
dilakukan dengan memilih semua individu ditemui dan memenuhi kriteria
pemilihan, sampai jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi (Dharma,2011).
Dalam penelitian ini untuk menentukan sampel dengan menggunakan rumus
Isaac Michael :
z. N. p. q
𝑛=
𝑑2(𝑁 − 1) + 𝑍2. 𝑝. 𝑞
Keterangan :
n = besaran sampel
N = Jumlah populasi
Z = Standar deviasi untuk 1.96% dengan konfiden level 95%
d = Derajat ketepatan yang digunakan, yeitu sebesar 10% = 0,1
p = proporsi target populasi adalah 50% ATAU 0,5
q = Proporsi tanpa atribut p-1 = 0,5

C. Variabel Penelitian
Variable adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saya yang ditetapkan
oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut. Kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2011).

D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang
diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat
diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional, dapat
diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

25
pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang kemudian
dapat diulang oleh orang lain (Nursalam, 2016).

E. Tempat dan waktu Penelitian


1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di kampus STIKES Wiyata Husada Samarinda..
Waktu yang berlainan. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan
uji rehabilitas dikarenakan menggunakan instrumen yaitu kuesioner.
r1 = K (1-ƩS21)
K-1 St2
Keterangan :
r1 : koefisien realibitas yang dicari
K : mean kuadrat antar subyek
Ʃ21 : mean kuadrat kesalahan
St2 : varian total
Pada penelitian ini dilakukan uji reabilitas karena kuisioner yang
digunakan sudah baku, sebagaimana hasil uji reabilitas yang dilakukan oleh
Robiyanto (2016) sebuah instrumen dikatakan reabilitas (andal) dan dapat
diterima jika nilai cronbach alpha coefficient-nya ≥ 0,7 dengan taraf
kepercayaan 95% (0,05) (Priyatno, 2010). Hasil uji reabilitas nilai Crombach
alpha coefficient sebesar 0,807 ≥ 0,7. Hasil ini menunjukkan bahwa seluruh
butir B-IPQ versi indonesia reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur
persepsi perilaku bullying yg dilakukan. Hal ini didukung dengan pernyataan
Loching et al. (2013) bahwa instrumen B-IPQ dapat digunakan di manapun
karena karena telah diterjemahkan sebelumnya ke dalam beberapa bahasa.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengukur atau meneliti fenomena. Data yang diperoleh dari
suatu pengukuran kemudian dianalisis dan dijadikan sebagai bukti dari suatu
penelitian (Dharma, 2011). Instrumen pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner karakteristik responden untuk
mengetahui factor penyebab terjadinya bullying, apakah dari faktor keluarga,

26
faktor teman sebaya, faktor media masa atau factor penyebab terjadinya
bullying dan bagaimana pengaruh Pembimbing Akademi dalam mencegah
prilaku bullying.
Instrumen penelitin yang digunakan dalam penelitian ini berupa Brief
ilnes Perception Quesioner atau B-IPQ adalah sejenis instrumen yang
digunakan untuk mengetahui persepsi pasien akan apa penyebab terjadinya
bullying pasien akan diminta untuk menjawab pertanyaan tentang ancaman
kesehatan yang dirasakanya. Instrumen B-IPQ berasal dari london. UK dan
telah digunakan untuk menggambarkan ancaman rasa sakit pada ilmu penyakit
berbeda, antara lain asma, diabetes melitus (DM) tipe 2, miokardi, ginjal, dan
diagnosis awal stres serta sudah melewati uji validasi instrumen (Elizabeth, et
al. 2006). Pada lembar jawaban diisi dengan menggunaka skala likert. Skala
Likert adalah skala yang menggunakan jawaban sangat setuju, setuju, kurang
setuju, dan tidak setuju. Skor 1 untuk jawaban sangat setuju (1), setuju (2),
kurang setuju (3), dan tidak setuju (4).

Tabel 3.2 kisi-kisi kuisioner penelitian

No Variabel pernyataan jumlah


Vavourabel Uafavorabel soal
1. Persepsi 1,3,5,6,7,10,12,13,14,16, 2,4,8,9,11,17,19,23,24,25,26 38
Penyandang 18,20,21,22,28,32,36 27,29,30,31,33,34,35,37,38
Bullying

G. Validitas dan Rehabilitas


1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan kecepatan
pengukuran suatu instrumen, instrumen dilakukan valid apabila instrumen
tersebut apanya yang seharusnya diukur itu benar-benar mengukur apa
yang diukur (Dharma, 2011)
Teknik validitas dengan korelasi product moment dengan rumus umum
sebagai berikut :

27
n£xiyi−9£xi)
rxy= 𝑛 = =
√{(𝑛∈𝑥𝑖2−(∈𝑦𝑖)2}

Keterangan :
r = indeks korelasi yang dicari
x = skor tiap item pertanyaan
y = skor total
n = jumlah responden
Keputusan Uji :
a. Jika r hitung lebih besar dari r table, maka H0 ditolak, artinya variabel
valid.
b. Jika r hitung lebih kecil dari r table, maka H0, artinya variabel tidak
valid (Hidayat, 2009).
Pada penelitian ini tidak dilakukan Uji validitas karena sudah baku
karena seluruh butir pertanyaan dari B-IPQ versi Indonesia memiliki nilai
korelasi > 0,3 dengan taraf kepercayaan 95% (0.05). nilai 0,3 adalah batas
nilai suatu butir (item) instrumen penelitian dikatakan dapat diterima
(dapat digunakan). Lachting et al. (2013), menyebutka bahwa instrument
B-IPQ telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan digunakan
lintas-nasional, dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen ini
sudah memenuhi segala aspek untuk menggambarkan persepsi penyakit
dari seorang pasien.
2. Uji Rehabilitas
Rehabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini dilakukan uji
validitas dan uji rehabilitas dikarenakan menggunakan instrumen yaitu
kuisioner persepsi tentang pengaruh dan prilaku bullying.
ri = K (1-∑S21 )
K-1 St2
Keterangan :
ri = koefisien realibitas yang dicari
K = Mean kuadrat antar subyek
∑S21 = Mean kuadrat kesalahan

28
St2 = Varian Total
Pada penelitian ini tidak dilakukan uji rehabilitas karena kuisioner
yang digunakan sudah baku, sebagaimana hasil uji rehabilitas yang
dilakukan Robiyanto (2016). Sebuah intrumen dikatakan reliabel (andal)
dan dapat diterima jika nilai Cronbach alpha coefficient-nya ≥ 0,7 dengan
taraf kepercayaan 95% (0.05) (Priyantno, 2010). Hasil uji rehabilitas
intrumen B-IPQ versi Indonesia pada pasien hipertensi menunjukkan
bahwa seluruh butir instrumen B-IPQ versi Indonesia reliabel dan dapat
digunakan untuk mengykur persepsi penyakit pada pasien hipertensi. Hal
ini didukung dengan pertanyaan Lachting et al. (2013) bahwa instrumen
B-IPQ dapat digunakan di manapun karena telat diterjemahkan
sebelumnya ke dalam beberapa bahasa.

H. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan penelitian
a. Peneliti menyusun proposal dan melakukan bimbingan
b. Mengurus surat izin studi pendahuluan di Stikes Wiyata Husada
Samarinda.
c. Tahap studi dokumentasi, studi pustaka, penyusunan proposal dan
dilanjutkan dengan uji proposal.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Menejelaskan pada responden tujuan penelitian
b. Mengajukan izin kesepakatan pada responden untuk menjadi sampel
dan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden (informed
consent) bagi responden yang bersedia menjadi sampel penelitian.
c. Setelah responden memahami tujuan penelitian, maka lembar
kuisioner diberikan untuk mengisi lembar kuisioner.
d. Jika responden menyatakan bersedia, maka lembar kuisioner diberikan
untuk mengisi karakteristik responden.

29
e. Setelah kuisioner selesai diisi oleh responden, peneliti memberikan
lembar kuisioner persepsi upaya mencegahan dan penyebab terjadi
prilaku bullying..
f. Setelah kuisioner dan lembar kuisioner persepsi penyandang terisi,
dikumpulkan selanjutnya dipersiapkan untuk diolah dan dianalisa.
3. Tahap penyelesaian
a. Peneliti menyusun laporan hasil penelitian dan melakukan bimbingan
b. Peneliti mengikuti ujian hasil.

H. Analisis Data
Natoatmodjo (2010) dalam melakukan analisa data terlebih dahulu harus
diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik
informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan,
terutama dalam pengunjian hipotesis. Dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh, antaranya :
1. Uji normalitas data
Tabel 4.1 analisis uji normalitas
Variabel Shapiro Kesimpulan
Persepsi Penyandang 0,074 Normal
diabetes

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa uji statistik shapirowilk


persepsi penyandang diabetes melitus 0,074 lebih besar dari nilai alpa
0,05. Berarti distribusi data normal.
2. Analisis univariat
Menurut (notoatmodjo, 2010) menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.
Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah variabel
independen karakteristik responden dan variabel dependent resiko kaki
diabetik menggunakan komputer.
Rumus yang digunakan adalah :

30
𝑓
𝑃= 𝑥100%
n
Keterangan :
P = Presentase
f = frekuensi
n = jumlah

Tabel 3.3 daftar analisis uji univariat


Variabel Analisis
Usia Proporsi
Jenis kelamin Proporsi
Lama menderita Proporsi
Pekerjaan Proporsi
Pendidikan Proporsi
Persepsi penyandang diabetes mellitus Proporsi

Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan atau mendeskripsikan


karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Bentuknya sangat
pada jenis datanya. Setiap variabel terkait dan bebas pada penelitian ini
dianalisis dengan statistik deskriptif untuk memperoleh gambaran
frekuensi data presentase dengan rumus (Arikunto, 2002)

I. Pengelolaan Data
a. Editing (mengedit)
Dilakukan dengan mengkoreksi data yang telah diperoleh yang meliputi
kebenaran pengisian, kelengkapan jawaban, konsistensi dan relevansi
jawaban terhadap kuesioner.
b. Coding (pengkodean)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori.
c. Scoring (penilaian)
Merupakan pemberian nilai pada data sesuai dengan score yang telah
ditentukan.

31
d. Tabulasi
Data hasil pengkodean dan scoring telah dilakukan sesuai dengan tujuan
penelitian selanjutnya dimasukkan dalam tabel yang telah disiapkan.
J. Etika Penelitian
Hidayat (2007) dalam melakukan penelitian, peneliti mengirimkan
kuesioner kepada responden dengan menekankan masalah etika yang meliputi:
1. Informen concen
Lembar persetujuan diberikan kepada responden dengan tujuan agar
responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang
diteliti untuk menjadi responden, maka harus menandatangi lembar
persetujuan. Namun jika subjek menolak untuk diteliti maka penelitian
tidak memaksa dan tetap menghormati haknya.
2. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasian identitas subjek, peneliti tidak mencantumkan
namanya pada lembar pengumpulan data (kuesioner) lembar tersebut
hanya diberi kode tertentu.
3. Confidentiality (kerahasian)
Responden tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan
data, tetapi cukup mencantumkan tanda tangan pada lembar persetujuan
sebagai responden, untuk mengetahui keikut sertaan responden. Peneliti
memberikan atau mencantumkan kode pada lembar kuesioner.

32
33

Anda mungkin juga menyukai