PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
B. Etiologi
Keadaan ini timbul setelah cedera/ trauma kepala hebat, seperti
perdarahan kontusional yang mengakibatkan ruptur vena yang terjadi
dalam ruangan subdural. Hematoma subdural akut dapat terjadi pada:
Trauma kapitis
Koagulopati atau penggunaa obat antikoagulan (warfarin, heparin,
hemophilia, kelainan hepar, trombositopeni).
Perdarahan intracranial nontrauma yang disebabkan oleh aneurisma
serebral, malfromasi arterivena, atau tumor (meningioma atau
metastase dural.
Pemeriksaan penunjang
Dengan CT-scan dan MRI, perdarahan intrakranial akibat trauma
kepala lebih mudah dikenali.
Computed Tomography (CT-Scan)
Pemeriksaan CT-Scan dapat menunjukkan lokasi, volume, efek,
dan potensi cedara intracranial lainnya. CT-scan (Computed
G. Penatalaksanaan
Dalam menentukan terapi apa yang akan digunakan pada pasien
SDH, tentu kita harus memperhatikan antara kondisi klinis dengan
radiologinya. Dalam masa mempersiapkan operasi, perhatiaan
hendaknya ditujukan kepada pengobatan dengan medika mentosa untuk
menurunkan peningkatan tekanan intracranial. Seperti pemberian
mannitol 0,25 gr/kgBB atau furosemide 10 mg intavena,
dihiperventilasikan.
Tidakan operatif
H. Komplikasi
Subdural hematom dapat memberikan komplikasi berupa:
Hemiparese/hemiplegia.
Disfasia/afasia
Epilepsi
Hidrosepalus
Subdural empiema.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hematoma subdural adalah penimbunan darah di dalam rongga
subdural. Dalam bentuk akut yang hebat darah memasuki ruang tersebut
sebagai akibat dari laserasi otak atau robeknya arachnoid, sehingga
menambah penekanan subdural pada jejas langsung di otak. Dalam bentuk
kronik, hanya darah yang efusi ke ruang subdural akibat pecahnya vena-
vena penghubung, umumnya disebabkan oleh cedera kepala tertutup.
Hematoma subdural merupakan bentuk trauma intrakranial yang
paling sering, hematoma subdural tidak hanya terjadi pada trauma kepala
berat tetapi juga dapat terjadi pada orang dengan trauma kepala yang tidak
terlalu berat seperti pasien tua atau yang menerima terapi
antikoagulan.Perdarahan terjadi antara duramater dan arachnoid. Perdarahan
dapat terjadi akibat robeknya ‘bridging veins’ (menghubungkan vena di
permukaan otak dan sinus venosus di dalam duramater) atau karena
robeknya arachnoid.
Tanda, Gejala. 4th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC; 2012.
Perdossi. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres;
2011.
Price, Sylvia dan Wilson, Lorraine. 2015. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
Neurology2014. p. 526-37.