PENDAHULUAN
Sistem Rujukan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang
kemungkinan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah
yang timbul, baik secara vertikal (komunikasi antar unit yang sederajat) ataupun secara
horizontal (lebih tinggi yang lebih rendah) ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten,
terjangkau, rasional dan tidak dibatasi wilayah administrasi. Salah satu kelemahan
pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan rujukan yang kurang cepat dan tepat. Rujukan
dalam suatu pelayanan di Rumah Sakit bukanlah suatu kekurangan, melainkan suatu
tanggung jawab yang tinggi dan mendahulukan kebutuhan masyarakat.
Salah satu sistem rujukan medis yang dilakukan di RSUD Kabupaten Bekasi yaitu rujukan
specimen/penunjang diagnostik lainnya seperti rujukan CT Scan. Apabila RSUD
Kabupaten Bekasi tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan penunjang, maka
harus merujuk pasien tersebut kepada fasilitas kesehatan yang lebih mampu atau fasilitas
kesehatan penunjang yang lebih lengkap yang memang tidak terdapat di RSUD
Kabupaten Bekasi.
Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan di RSUD Kabupaten Bekasi, perlu adanya
program evaluasi rujukan penunjang diagnostik guna memberikan masukan dan
feedback dari petugas dan dokter penanggung jawab pasien (DPJP). Dengan adanya
program evaluasi rujukan penunjang diagnostik dapat mengetahui kualitas & kuantitas
kerjasama RSUD Kabupaten dengan rujukan pihak ke dua.
II. TUJUAN
1. Menganalisa kerjasama rujukan
2. Meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi
3. Menilai mutu pelayanan rujukan yang telah dilakukan
V. HASIL EVALUASI
Berdasarkan hasil pemantauan dan laporan data berikut hasil dari program yang telat
dilaksanakan :
1. Hasil penilaian evaluasi kerjasama rujukan dari unit laboratorium
2. Hasil penilaian evaluasi kerjasama rujukan dari unit radiologi
1 dari 2
Disahkan Oleh
STANDAR DIREKTUR RSUD KABUPATEN BEKASI
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR
(SPO) dr, Hj. Sumarti, M.Kes.
NIP. 196308251989112001
PENGERTIAN Suatu proses pemeriksaan yang dilakukan di luar unit radiologi RSUD
Kabupaten Bekasi karena pemeriksaan tersebut tidak dapat dilakukan di
unit Radiologi RSUD Kabupaten Bekasi.
KEBIJAKAN 1. Unit radiologi rujukan yang ditunjuk adalah RS. Siloam Lipo Cikarang
2. Pemeriksaan rujukan yang dilakukan adalah pemeriksaan yang tidak
ada di unit radiologi seperti pemeriksaan MRI, MRCP, Panoramik
dan CT-Scan bila CT-Scan di RSUD Kabupaten Bekasi tidak dapat
beroperasional karena rusak/error
3. Pelayanan diluar rumah sakit terpilih berdasarkan rekomendasi
direktur dan memiliki rekam jejak yang baik tentang tepat – waktu
dan memenuhi undang – undang dan peraturan.
4. Pasien diberi tahu tentang hubungan dokter yang merujuk
pelayanan diluar rumah sakit tersebut
5. Pemeriksaan rujukan didaftarkan di Unit Radiologi.
2 dari 2
1 dari 2
Disahkan Oleh
STANDAR DIREKTUR RSUD KABUPATEN BEKASI
OPERASIONAL Tanggal Terbit
PROSEDUR
(SPO) dr, Hj. Sumarti, M.Kes.
NIP. 196308251989112001
1. TLD (Termo Luminisesi Dosimeter) adalah alat ukur yang digunakan
PENGERTIAN oleh petugas radiasi untuk melihat dosis radiasi yang diterima oleh
petugas yang diakibatkan paparan radiasi yang diperoleh pada saat
melakukan pemeriksaan radiologi
2. Tatacara penggunaan alat monitoring radiasi (TLD) yang digunakan
oleh petugas radiasi di unit radiologi
2 dari 2
- Keuangan
- Dokumen terkait : Formulir evaluasi, hasil evaluasi.
UNIT TERKAIT
STANDAR PROSEDUR OPERASI
PERMINTAAN ALAT KESEHATAN
1 dari 2
2 dari 2
Persiapan :
Formulir permintaan barang/obat
PROSEDUR
Pelaksanaan :
1. Kepala Unit/kepala ruang/coordinator membuat permintaan alat
kesehatan dengan mengisi formulir permintaan barang/obat
2. Kepala Unit/kepala ruang/coordinator/Pj mengajukan permintaan
alat kesehatan ke sub logistic & alkes
3. Sub logistik & alkes melakukan analisa dan melakukan rekapitulasi
permintaan alat kesehatan
4. Apabila permintaan alat yang diajukan tersedia di gudang alkes (ada
stok) maka selanjutnya Sub Logistik & alkes mendistribusikan ke
unit/bagian/ruangan di internal rumah sakit, klinik eksternal, klinik
perusahaan yang mengajukan permintaan
5. Apabila permintaan alat yang diajukan tidak tersedia, maka sub
logistic & alkes akan berkoordinasi dengan beberapa supplier alat
kesehatan untuk mengetahui kebutuhan Alkes yang diperlukan
tersedia/tidak tersedia, serta meminta penawaran harga dari alkes
tersebut.
6. Sub logistic & alkes mengajukanpermintaan alat kesehatan kepada
Direktur dengan di ketahui Kabid Keperawatan
7. Setelah disetujui permintaan alat kesehatan oleh Direktur, Sub
logistic & alkes berkoordinasi kembali dengan supplier untuk
pembuatan alkes yang dibutuhkan
8. Sub logistic &alkes berkoordinasi dengan bagian keuangan untuk
pembuatan purchasing order (PO)
9. Purchasing order (PO) dikirim oleh bagian keuangan
10. Alkes pesanan ari supplier tiba di Rumah Sakit, Sub logistic & alkes
berkoordinasi dengan teknisi untuk mengecek pesanan alat yang
datang layak/sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan atau tidak
11. Setelah sesuai, alat kesehatan/alat medis yang dipesanan di cek dan
di distribusikan kepada pemesan
12. Sub logistic & alkes berkoordinasi dengan bagian keuangan untuk
tagihan pembayaran (invoice)
Unit rawai inap, unit rawaj jalan, IGD, kamar bersalin, Kamar Bedah,
Unit Penunjang Medis, Klinik eksternal, inhouse klinik, Bidang
UNIT TERKAIT
Keperawatan, Bagian Keuangan.
1 dari 2
PENGERTIAN
Suatu proses pelaporan kerusakan alat kesehatan/alat medis di
unit/bagain/internal rs/klinik eksternal/inhouse klinik
2 dari 2
Unit rawai inap, unit rawat jalan, IGD, kamar bersalin, Kamar Bedah,
ICU/HCU, unit penunjang medis yang terkait dengan fasilitas alkes, kinik
UNIT TERKAIT
eksternal, inhouse klinik
STANDAR PROSEDUR OPERASI
PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN
1 dari 5
2 dari 5
3 dari 5
4 dari 5
5 dari 5
UNIT TERKAIT Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, IGD, Kamar Bedah, Kamar Bedah,
Kamar Alkes, Klinik Eksternal, Inhaouse Klinik
STANDAR PROSEDUR OPERASI
PEMESANAN ALAT KESEHATAN/ALAT MEDIS
1 dari 2
2 dari 2
1 dari 2
Disahkan Oleh
DIREKTUR RSUD KABUPATEN BEKASI
Tanggal Terbit
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
(SPO)
dr, Hj. Sumarti, M.Kes.
NIP. 196308251989112001
PENGERTIAN Suatu proses pengadaan alat kesehatan/alat medis yang diajukan dari
user (pengguna) di unit/bagian/internal rs/klinik eksternal/inhouse
klinik
2 dari 2