Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizqo Nurul Azizah

Nim : 030080934

Tugas 3 Perekonomian Indonesia

Soal :

1. Uraikan apa saja yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas


manusia? Jelaskan!
2. Jelaskan pendapat anda perihal kritik-kritik terhadap globalisasi ekonomi
dengan studi kasus ekonomi Indonesia!

Jawaban :

1. Ukuran – ukuran yang digunakan untuk mengetahui kualitas manusia :


a. Indeks Kualitas Kehidupan Fisik (PQLI) adalah upaya untuk
mengukur kualitas hidup atau kesejahteraan suatu negara. Nilai ini
rata-rata dari tiga statistik: tingkat keaksaraan dasar, kematian
bayi, dan harapan hidup pada usia satu tahun, semua sama
berbobot pada skala 0 hingga 100. Ini dikembangkan untuk
Overseas Development Council pada pertengahan tahun 1970-
an oleh Morris David Morris, sebagai salah satu dari sejumlah
tindakan yang dibuat karena ketidakpuasan dengan penggunaan
GNP sebagai indikator pembangunan. PQLI mungkin dianggap
sebagai perbaikan tetapi berbagi masalah umum dalam mengukur
kualitas hidup dengan cara kuantitatif. Ini juga telah dikritik karena
ada banyak tumpang tindih antara kematian bayi dan harapan
hidup.
b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development
Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan
hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua
negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan
apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau
negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari
kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Elemen yang
digunakan yaitu Produktivitas, Pemerataan, Keberlanjutan,
Pemberdayaan.
2. Kritik terhadap globalisasi ekonomi dengan studi kasus Indonesia :
a. Globalisasi ekonomi tidak akan membawa keuntungan bagi
Indonesi, karenat tidak memiliki daya saing nasional ditengah
pasar global. Berbagai praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme
dibidang ekonomi telah menurunkan daya saing Indonesia.
b. Globalisasi ekonomi dapat memberikan kerugian baik sektor
industri yang selama ini tumbuh dan berkembang karena
perlindungan proteksi.
c. Sektor jasa juga akan mengalami kerugian dari praktek globalisasi,
karena dapat kalah bersaing dari luar negeri. Sektor jasa yang
selama ini diproteksi masih mengalami defisit, jika proteksi itu
dibuka maka akan berdampak semakin kalah bersaing dengan
industri jasa dari luar negeri.
d. Sektor kegiatan ekonomi dapat dikuasai oleh pihak asing dan
pasar impor dalam negeri akan dibanjiri produk ekspor sehingga
dapat mematikan usaha ekonomi lokal.

Anda mungkin juga menyukai