Anda di halaman 1dari 10

Kertas Kerja “PDI-Perjuangan dan Generasi Milenial Indonesia”

disusun oleh:
Reni Suwarso, Ph.D,
Direktur Center for Election and Political Party - Universitas Indonesia,
Hp. 0821 2222 3267, reni.suwarso@yahoo.com

Pendahuluan

Generasi Milenial (Gen-M) atau juga sering disebut sebagai Generation Y. Mereka adalah
generasi yang sedang memasuki usia produktif. Dengan karakter mereka yang berbeda
menjadikan mereka unik jika dibandingkan dengan generasi pendahulu. Armour (2005)
misalnya, mendefinisikan milenial sebagai mereka yang lahir pada rentangan usia 1981-
2000. Mui (2001) menjelaskan bahwa generasi ini dimulai lebih awal pada 1977 yang
ditandai dengan lonjakan kelahiran secara global pertama kalinya setelah Baby Boomer.
Howe dan Strauss (2000) menjelaskan bahwa milenial adalah mereka yang lahir dalam
rentangan 1982-2004. Perdebatan mengenai posisi kelompok milenial dalam isu sosial,
politik, dan ekonomi dalam beberapa waktu terakhir ini selalu menarik untuk diamati.
Sebagai negara yang akan mengalami bonus demografi, Indonesia menaruh harapannya
pada kelompok ini.

Tabel 1

Perbandingan Karakteristik Antar Generasi

No Variabel Baby Boomer Gen X Gen Y Gen Z Gen


(Millenial/Gen- Alpha
M)
1 Tahun 1946-1964 1965-1980 1981-1994 1995-2010 2011-
Kelahiran
2 Usia Pada 55-73 tahun 39-54 tahun 25-38 tahun 9-24 thaun 8-0 tahun
Pemilu 2019
3 Karakteristik  Sulit  Belejar  Mudah  Sangat
menerima menerima menerima mudah
ide baru ide baru perubahan menerima
 Cenderung  Cenderung dan ide baru ide baru
materialist materialist  Cenderung  Terbiasa
ik, jaga ik dan jaga menganggap multi-
martabat martabat pengalaman tasking
 Pekerja  Cenderung lebih penting  Ingin
keras lebih  Cenderung serba
santai ekspresif cepat,
kurang
mengharg
ai proses
 Cenderung
egois dan
ingin
menjadi
pusat
perhatian
4 Penggunaan Gagap dalam Belajar Sangat Lahir dengan
Teknlogi penggunan menggunakan menguasai teknologi
Informasi teknologi teknologi teknologi informasi
informasi nformasi informasi
Kurang
Pengguna media menguasai
sosial yang komunikasi
fanatik verbal/tatap
muka

Cenderung
melakukan
semua
kegiatan di
dunia maya

Generasi milenial memiliki karakter berupa pemikiran yang lebih terbuka, cenderung
lebih bisa menerima perubahan dan, fasih dalam menggunakan teknologi informasi.
Dalam konteks Indonesia, mengacu pada data BPS (2015) diperkirakan terdapat sekitar
63 juta penduduk yang tergolong kedalam kelompok ini.

Jumlah Generasi Milenial (15-29 tahun)


63.551.657 jiwa

Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT)


188.224.161 jiwa

Jumlah penduduk Indonesia


237.641.326 jiwa

Grafik 1 Perbandingan Jumlah Penduduk Milenial Indonesia

Kondisi geografis Indonesia yang beragam menjadi tantangan tersendiri dalam


mengelola kelompok milenial. Dibutuhkan pendekatan yang berbeda untuk
karakteristik wilayah yang berbeda. Statistik BPS (2015) menunjukkan bahwa sebesar
30,3% merupakan daerah memiliki karakteristik perkotaan, sementara 69,7%
merupakan daerah dengan karakteristik perdesaan.

Data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menemukan bahwa
penetrasi pengguna internet telah mencapai 132,7 juta jiwa, atau mencapai 51,7% dari
total penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 65% (86,3 juta jiwa) berada di Pulau
Jawa, dan sekitar 15,7% (20,7 juta jiwa) berada di Pulau Sumatera. pengguna internet di
Indonesia didominasi oleh Mahasiswa dan Pelajar (89%). Dalam hal perilaku pengguna
internet, media sosial adalah jenis konten internet yang paling sering diakses, yaitu
sebesar 97,4%. Dari jumlah tersebut, Facebook menjadi media sosial yang paling sering
diakses 54%, diikuti oleh Instagram sebanyak 15%, dan YouTube sebanyak 11%. Lebih
lengkap dalam grafik dibawah ini:

Foto 1 Data Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

PDI-Perjuangan telah memiliki infrastruktur media sosial yang baik. Secara resmi
partai telah memiliki website yang dikelola oleh Pusat Analisa dan Pengendali Situasi
(Situation Room) DPP PDI-Perjuangan. Partai juga telah memiliki akun media sosial
sebagai berikut (data per 15 Juni 2017, 11:00 WIB):

Tabel 1

Perbandingan Jumlah Pengikut (Followers) Kanal Media Sosial

Kanal Media Sosial PDI-Perjuangan Gerindra


Facebook 1,59 juta 3,6 juta
Twitter 139 ribu 252 ribu
Instagram 48,6 ribu 120 ribu
YouTube Jumlah subscribers tidak tersedia, 12,6 ribu, 298
129 konten video konten video

Dari tabel tersebut terlihat perbadingan jumlah followers dari dua partai, PDI-
Perjuangan dan Gerindra, dari empat kanal media sosial yang paling populer di
Indonesia, jumlah pengikut kanal media sosial PDI-Perjuangan masih berada dibawah
Partai Gerindra. Jumlah tersebut masih sangat bisa untuk dioptimalisasi, terutama jika
dibandingkan dengan tingkat penetrasi dan penggunaan internet yang mencapai 132,7
juta pengguna. Penggunaan kanal media sosial dengan tepat dapat membantu partai
untuk menyebarluaskan ide, gagasan, dan menjadi sarana untuk melakukan
engagement dengan masyarakat secara masif.
Pokok Masalah
Sebagai partai politik dan partai pemenang Pemilu 2014 PDI-Perjuangan membutuhkan
perluasan basis dukungan agar dapat mempertahankan kekuasaan. Kelompok milenial
dapat menjadi target yang strategis untuk meningkatkan jumlah perolehan suara partai
dalam Pemilu 2019.
Kertas kerja ini akan merumuskan bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh PDI-
Perjuangan untuk memenangkan suara dari kelompok milenial Indonesia?

Tujuan
Penyusunan Kertas Kerja ini bertujuan untuk:
1. Partai dapat mengoptimalkan potensi suara dari kelompok milenial;
2. Melakukan rebranding terhadap citra partai sehingga dapat memperluas basis
massa;
3. Memenangkan pertarungan opini di media sosial;
4. Merekrut calon kader muda potensial melalui penguatan sayap muda partai,
Taruna Merah Putih dan Banteng Muda Indonesia;

Belajar dari Pengalaman Partai/Organisasi Lain

Tabel 2
Komparasi Strategi Engagement Partai Politik Terhadap Kelompok Milenial

Partai Indikator
Politik/Organisasi Kanal Media Sosial Strategi Engagement
Sayap
Kampanye Presiden 1. Presiden Macron mendapatkan
En Marche! Emmanuel Macron dalam sambutan yang positif dari kelompok
(Perancis) Pemilu Perancis 2017 muda Perancis. Sosok Macron
menggunakan model dianggap sebagai “Lesser Evil” yang
kampanye Barrack Obama diharapkan dapat membawa
pada 2012, penggunaan perubahan di Perancis.
instrumen Big Data, dan 2. Citra inklusif dari Presiden Macron
Micro-Targeting melalui juga dijadikan salah satu strategi
kanal-kanal media sosial. dalam menjaring suara kelompok
muda, terutama dengan
Facebook masih menjadi meningkatknya isu seputar imigran.
andalan utama, tetapi kanal Manifesto politik Macron yang
ini juga menyimpan sejumlah inklusif diterima dengan baik oleh
masalah, salah satunya para kelompok muda Perancis.
adalah berita palsu (hoax). 3. Menyasar target para mahasiswa
Presiden Macron pernah Perancis, termasuk mereka yang
menjadi korban peretasan sedang melakukan pendidikan di luar
(hacking) beberapa hari negeri. Presiden Macron dianggap
menjelang Pemilu. Strategi sebagai sosok yang dapat mewakiliki
kampanyenya kemudian generasi muda dan kepentingan
bocor di Internet. mereka.
Partai Republik Partai Republik memiliki 1. Campus Captain. Merupakan
(AS) kanal khusus untuk perpanjangan tangan dari Partai
kelompok milenial dalam Republik yang bertugas untuk
website resmi mereka. Kanal menyebarluaskan informasi
ini disebut dengan “GOP mengenai Partai Republik dan isu
Millenials” yang terkait dengan anak muda
kepada para sivitas akademika di
kampus.
2. Community Captain. Konsep yang
sama dengan Campus Captain tetapi
dalam segmen yang berbeda.
Pemberdayaan berbasis kepada
komunitas
Partai Gerindra Gerindra (data 15 Juni 2017) 1. TIDAR sebagai organisasi sayap
dan Tunas 1. Facebook (3,6 juta partai dinilai mampu memberikan
Indonesia Raya pengikut) citra yang disukai oleh anak muda
(TIDAR) 2. Twitter (252 ribu kepada Partai Gerindra. Misalnya
pengikut) dengan menggunakan outfit yang
3. Instagram (48,6 ribu sedang tren di kalangan anak muda:
pengikut) kemeja putih, chinos, dan sepatu
4. YouTube (12,6 ribu kets/boots.
pengikut) 2. TIDAR juga melakukan pendekatan
TIDAR (data 15 Juni 2017) peer-to-peer, anggota TIDAR akan
1. Facebook (18,3 ribu mengajar teman-teman terdekatnya
pengikut) untuk juga bergabung dalam TIDAR.
2. Twitter (8,8 ribu Strategi ini efektif dalam menggalang
pengikut) dukungan pemenangan pada Pilkada
3. Instagram (283 pengikut) DKI 2017.
4. YouTube (209 pengikut) 3. Partai Gerindra didukung oleh
banyak kader muda potensial yang
bisa menjaring banyak anak muda.
4. Terdapat sejumlah insentif yang
menarik bagi para anggota TIDAR.

Partai Solidaritas Data 15 Juni 2017: 1. PSI berhasil menciptakan citra yang
Indonesia 1. Facebook (1,6 juta berbeda, bahwa mereka adalah partai
pengikut) baru dengan tradisi yang baru. PSI
2. Twitter (49 ribu juga berhasil merebut atensi publik
pengikut) dengan menampilkan sosok-sosok
3. Instagram (28,9 ribu muda dan perempuan. Pemikiran
pengikut) berbeda dan baru yang ditawarkan
4. YouTube (3,8 ribu oleh PSI ini sangat mudah ditangkap
pengikut) oleh kelompok milenial.
2. Mereka berhasil membangun pola
komunikasi politik yang efektif.
Mereka berhasil menggunakan
“bahasa anak muda” untuk
mendapatkan dukungan dari
kelompok muda.
3. Mereka juga interaktif dalam kanal
media sosial mereka, sehingga para
pengikut (followers) merasa diajak
menjadi bagian dari PSI. Rekognisi
seperti inilah yang kemudian akan
menyebabkan timbulnya keterikatan
antara kelompok milenial dengan
partai politik.
4. Memiliki influencer yang dapat
diterima dengan baik oleh warganet
(netizen).
5. Rutin melakukan Kopi Darat dan
diskusi seputar isu-isu politik
kontemporer.
Komunitas 1. Memiliki website yang 1. KBM menyelenggarakan kegiatan
Banteng Muda responsif dengan yang dekat dengan keseharian anak
tampilan yang fresh muda, seperti pertandingan basket.
2. Jumlah Pengikut (18 Juni 2. KBM juga melaksanakan kegiatan
2017): yang berbasis isu sosial-
a. Facebook 1.112 kemasyarakatan seperti bakti sosial.
pengikut 3. Strategi engagement secara daring
b. Twitter (tidak (online) belum dilaksakanan dengan
memiliki akun efektif. Tetapi, posisi Banyu Biru
resmi) Djarot sebagai Ketua, dapat menjadi
c. Instagram, 1.188 penggaung (buzzer) yang efektif
pengikut untuk kegiatan KBM.
d. YouTube (7
pengikut, dan 11
konten video)
Rekomendasi Kebijakan

Atas dasar pertimbangan diatas, maka kami merumuskan rekomendasi sebagai berikut:

1. Dibutuhkan perubahan pendekatan dan strategi untuk dapat mengakomodasi


kepentingan kelompok milenial. Perubahan tersebut didasarkan kepada
karakteristik kelompok yang unik dengan memanfaatkan teknologi informasi.
2. Diperlukan penguatan dan optimasi penggunaan kanal media sosial partai
dengan mengguakan influencer yang dekat dengan kelompok milenial sehingga
bisa mempengaruhi opini publik. Dalam pelaksanaannya perlu ditambah dengan
penyajian konten yang lebih komunikatif dan interaktif.
3. DPP PDI-Perjuangan bersama dengan Taruna Merah Putih dan Banteng Muda
Indonesia sebagai sayap pemuda partai diharapkan dapat lebih pro-aktif dalam
menyerap aspirasi kelompok milenial. Salah satu langkah strategis yang bisa
dilakukan dalam jangka pendek adalah melakukan seri diskusi dengan kelompok
milenial secara rutin dengan mengangkat isu-isu kontemporer yang berkaitan
langsung dengan mereka.
4. DPP PDI-Perjuangan dinilai perlu untuk menjalin kemitraan dengan perguruan
tinggi, dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat dalam bentuk kerjasama
yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. DPP PDI-Perjuanan perlu melakukan sebuah kegiatan kreatif dengan melibatkan
kelompok milenial lintas kategori demografi dan geografi secara masif.
Usulan Matriks Kegiatan

No Nama Tujuan Sasaran Output Outcome Indikator Pelaksana Biaya


Kegiatan Evaluasi
1 Optimasi  Meningkatka  Pengguna  Blueprint  Terbentuknya  Penambahan TBA TBA
Kanal Media n awareness Media Sosial Pengelolaan citra partai yang jumlah
Sosial dan dari netizen usia 15-29 Kanal Media baru followers
Website terutama dari tahun Sosial dan  Memperkenalka  Penambahan
generasi Website n PDI- jumlah like,
milenial  Key Performance Perjuangan share,
 Membentuk Indicator untuk sebagai partai retweet.
pemahaman Pengelolaan yang  Peningkatan
terkait Kanal Media memperjuangka Engagement
agenda partai Sosial dan n kepentingan Rate
tentang isu Website anak muda  Peningkatan
kelompok  SOP Pengelolaan Indonesia sentimen
milenial Kanal Media positif
Sosial dan terhadap
Website konten
partai
 Pembaruan
konten
secara
berkala
2 Penyediaan  Menciptakan  Pengguna  Infografis  Terbentuknya  Penambahan TBA TBA
Konten Kreatif komunikasi Media Sosial  Videografis pola komunikasi jumlah
yang usia 15-29  Film Pendek yang interaktif followers
interaktif tahun  Foto antara partai  Penambahan
antara partai  Meme dengan netizen jumlah like,
dengan share,
netizen retweet.
 Peningkatan
Engagement
Rate
 Peningkatan
sentimen
positif
terhadap
konten
partai
 Pembaruan
konten
secara erkala
3 Temu Partai  Menyerap  Kelompok  Agenda Setting  Terbentuknya  Media TBA TBA
dan Diskusi aspirasi dari usia 15-29 Diskusi Isu pemahaman Exposure
Isu kelompok tahun Kontemporer tentang  Peningkatan
Kontemporer milenial  Mahasiswa/M perspektif dari Jumlah
 Bridging the ahasiswi kelompok anggota baru
Gap: milenial Taruna
Memperpend terhadap isu Merah Putih
ek jarak kontemporer
Partai dengan  Terbentuknya
pemilih kedekatan
potensial (engagement)
 Memperkuat antara partai
posisi Taruna dengan
Merah Putih kelompok
dan Banteng milenial
Muda
Indonesia
terhadap
kelompok
milenial
4 Pemberdayaa  Menyerap  Kelompok  Need Assesment  Terbentuknya TBA TBA
n Kelompok aspirasi dari usia 15-29  Blueprint pemahaman
Milenial kelompok tahun di Pemberdayaan tentang
Perdesaan milenial, wilayah Kelompok perspektif dari
terutama berkarakteris Milenial kelompok
yang berada tik perdesaan Perdesaan milenial
di kawasan  Penyaluran perdesaan
perdesaan Bantuan Modal  Pemberdayaan
(Microfinance) berbasis
untuk Kader komunitas
Muda PDI-  Perluasan pasar
Perjuangan dan peningkatan
kesejahteraan
kader muda PDI-
Perjuangan

Anda mungkin juga menyukai