disusun oleh:
Reni Suwarso, Ph.D,
Direktur Center for Election and Political Party - Universitas Indonesia,
Hp. 0821 2222 3267, reni.suwarso@yahoo.com
Pendahuluan
Generasi Milenial (Gen-M) atau juga sering disebut sebagai Generation Y. Mereka adalah
generasi yang sedang memasuki usia produktif. Dengan karakter mereka yang berbeda
menjadikan mereka unik jika dibandingkan dengan generasi pendahulu. Armour (2005)
misalnya, mendefinisikan milenial sebagai mereka yang lahir pada rentangan usia 1981-
2000. Mui (2001) menjelaskan bahwa generasi ini dimulai lebih awal pada 1977 yang
ditandai dengan lonjakan kelahiran secara global pertama kalinya setelah Baby Boomer.
Howe dan Strauss (2000) menjelaskan bahwa milenial adalah mereka yang lahir dalam
rentangan 1982-2004. Perdebatan mengenai posisi kelompok milenial dalam isu sosial,
politik, dan ekonomi dalam beberapa waktu terakhir ini selalu menarik untuk diamati.
Sebagai negara yang akan mengalami bonus demografi, Indonesia menaruh harapannya
pada kelompok ini.
Tabel 1
Cenderung
melakukan
semua
kegiatan di
dunia maya
Generasi milenial memiliki karakter berupa pemikiran yang lebih terbuka, cenderung
lebih bisa menerima perubahan dan, fasih dalam menggunakan teknologi informasi.
Dalam konteks Indonesia, mengacu pada data BPS (2015) diperkirakan terdapat sekitar
63 juta penduduk yang tergolong kedalam kelompok ini.
Data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menemukan bahwa
penetrasi pengguna internet telah mencapai 132,7 juta jiwa, atau mencapai 51,7% dari
total penduduk. Dari jumlah tersebut, sebanyak 65% (86,3 juta jiwa) berada di Pulau
Jawa, dan sekitar 15,7% (20,7 juta jiwa) berada di Pulau Sumatera. pengguna internet di
Indonesia didominasi oleh Mahasiswa dan Pelajar (89%). Dalam hal perilaku pengguna
internet, media sosial adalah jenis konten internet yang paling sering diakses, yaitu
sebesar 97,4%. Dari jumlah tersebut, Facebook menjadi media sosial yang paling sering
diakses 54%, diikuti oleh Instagram sebanyak 15%, dan YouTube sebanyak 11%. Lebih
lengkap dalam grafik dibawah ini:
PDI-Perjuangan telah memiliki infrastruktur media sosial yang baik. Secara resmi
partai telah memiliki website yang dikelola oleh Pusat Analisa dan Pengendali Situasi
(Situation Room) DPP PDI-Perjuangan. Partai juga telah memiliki akun media sosial
sebagai berikut (data per 15 Juni 2017, 11:00 WIB):
Tabel 1
Dari tabel tersebut terlihat perbadingan jumlah followers dari dua partai, PDI-
Perjuangan dan Gerindra, dari empat kanal media sosial yang paling populer di
Indonesia, jumlah pengikut kanal media sosial PDI-Perjuangan masih berada dibawah
Partai Gerindra. Jumlah tersebut masih sangat bisa untuk dioptimalisasi, terutama jika
dibandingkan dengan tingkat penetrasi dan penggunaan internet yang mencapai 132,7
juta pengguna. Penggunaan kanal media sosial dengan tepat dapat membantu partai
untuk menyebarluaskan ide, gagasan, dan menjadi sarana untuk melakukan
engagement dengan masyarakat secara masif.
Pokok Masalah
Sebagai partai politik dan partai pemenang Pemilu 2014 PDI-Perjuangan membutuhkan
perluasan basis dukungan agar dapat mempertahankan kekuasaan. Kelompok milenial
dapat menjadi target yang strategis untuk meningkatkan jumlah perolehan suara partai
dalam Pemilu 2019.
Kertas kerja ini akan merumuskan bagaimana strategi yang harus dilakukan oleh PDI-
Perjuangan untuk memenangkan suara dari kelompok milenial Indonesia?
Tujuan
Penyusunan Kertas Kerja ini bertujuan untuk:
1. Partai dapat mengoptimalkan potensi suara dari kelompok milenial;
2. Melakukan rebranding terhadap citra partai sehingga dapat memperluas basis
massa;
3. Memenangkan pertarungan opini di media sosial;
4. Merekrut calon kader muda potensial melalui penguatan sayap muda partai,
Taruna Merah Putih dan Banteng Muda Indonesia;
Tabel 2
Komparasi Strategi Engagement Partai Politik Terhadap Kelompok Milenial
Partai Indikator
Politik/Organisasi Kanal Media Sosial Strategi Engagement
Sayap
Kampanye Presiden 1. Presiden Macron mendapatkan
En Marche! Emmanuel Macron dalam sambutan yang positif dari kelompok
(Perancis) Pemilu Perancis 2017 muda Perancis. Sosok Macron
menggunakan model dianggap sebagai “Lesser Evil” yang
kampanye Barrack Obama diharapkan dapat membawa
pada 2012, penggunaan perubahan di Perancis.
instrumen Big Data, dan 2. Citra inklusif dari Presiden Macron
Micro-Targeting melalui juga dijadikan salah satu strategi
kanal-kanal media sosial. dalam menjaring suara kelompok
muda, terutama dengan
Facebook masih menjadi meningkatknya isu seputar imigran.
andalan utama, tetapi kanal Manifesto politik Macron yang
ini juga menyimpan sejumlah inklusif diterima dengan baik oleh
masalah, salah satunya para kelompok muda Perancis.
adalah berita palsu (hoax). 3. Menyasar target para mahasiswa
Presiden Macron pernah Perancis, termasuk mereka yang
menjadi korban peretasan sedang melakukan pendidikan di luar
(hacking) beberapa hari negeri. Presiden Macron dianggap
menjelang Pemilu. Strategi sebagai sosok yang dapat mewakiliki
kampanyenya kemudian generasi muda dan kepentingan
bocor di Internet. mereka.
Partai Republik Partai Republik memiliki 1. Campus Captain. Merupakan
(AS) kanal khusus untuk perpanjangan tangan dari Partai
kelompok milenial dalam Republik yang bertugas untuk
website resmi mereka. Kanal menyebarluaskan informasi
ini disebut dengan “GOP mengenai Partai Republik dan isu
Millenials” yang terkait dengan anak muda
kepada para sivitas akademika di
kampus.
2. Community Captain. Konsep yang
sama dengan Campus Captain tetapi
dalam segmen yang berbeda.
Pemberdayaan berbasis kepada
komunitas
Partai Gerindra Gerindra (data 15 Juni 2017) 1. TIDAR sebagai organisasi sayap
dan Tunas 1. Facebook (3,6 juta partai dinilai mampu memberikan
Indonesia Raya pengikut) citra yang disukai oleh anak muda
(TIDAR) 2. Twitter (252 ribu kepada Partai Gerindra. Misalnya
pengikut) dengan menggunakan outfit yang
3. Instagram (48,6 ribu sedang tren di kalangan anak muda:
pengikut) kemeja putih, chinos, dan sepatu
4. YouTube (12,6 ribu kets/boots.
pengikut) 2. TIDAR juga melakukan pendekatan
TIDAR (data 15 Juni 2017) peer-to-peer, anggota TIDAR akan
1. Facebook (18,3 ribu mengajar teman-teman terdekatnya
pengikut) untuk juga bergabung dalam TIDAR.
2. Twitter (8,8 ribu Strategi ini efektif dalam menggalang
pengikut) dukungan pemenangan pada Pilkada
3. Instagram (283 pengikut) DKI 2017.
4. YouTube (209 pengikut) 3. Partai Gerindra didukung oleh
banyak kader muda potensial yang
bisa menjaring banyak anak muda.
4. Terdapat sejumlah insentif yang
menarik bagi para anggota TIDAR.
Partai Solidaritas Data 15 Juni 2017: 1. PSI berhasil menciptakan citra yang
Indonesia 1. Facebook (1,6 juta berbeda, bahwa mereka adalah partai
pengikut) baru dengan tradisi yang baru. PSI
2. Twitter (49 ribu juga berhasil merebut atensi publik
pengikut) dengan menampilkan sosok-sosok
3. Instagram (28,9 ribu muda dan perempuan. Pemikiran
pengikut) berbeda dan baru yang ditawarkan
4. YouTube (3,8 ribu oleh PSI ini sangat mudah ditangkap
pengikut) oleh kelompok milenial.
2. Mereka berhasil membangun pola
komunikasi politik yang efektif.
Mereka berhasil menggunakan
“bahasa anak muda” untuk
mendapatkan dukungan dari
kelompok muda.
3. Mereka juga interaktif dalam kanal
media sosial mereka, sehingga para
pengikut (followers) merasa diajak
menjadi bagian dari PSI. Rekognisi
seperti inilah yang kemudian akan
menyebabkan timbulnya keterikatan
antara kelompok milenial dengan
partai politik.
4. Memiliki influencer yang dapat
diterima dengan baik oleh warganet
(netizen).
5. Rutin melakukan Kopi Darat dan
diskusi seputar isu-isu politik
kontemporer.
Komunitas 1. Memiliki website yang 1. KBM menyelenggarakan kegiatan
Banteng Muda responsif dengan yang dekat dengan keseharian anak
tampilan yang fresh muda, seperti pertandingan basket.
2. Jumlah Pengikut (18 Juni 2. KBM juga melaksanakan kegiatan
2017): yang berbasis isu sosial-
a. Facebook 1.112 kemasyarakatan seperti bakti sosial.
pengikut 3. Strategi engagement secara daring
b. Twitter (tidak (online) belum dilaksakanan dengan
memiliki akun efektif. Tetapi, posisi Banyu Biru
resmi) Djarot sebagai Ketua, dapat menjadi
c. Instagram, 1.188 penggaung (buzzer) yang efektif
pengikut untuk kegiatan KBM.
d. YouTube (7
pengikut, dan 11
konten video)
Rekomendasi Kebijakan
Atas dasar pertimbangan diatas, maka kami merumuskan rekomendasi sebagai berikut: