Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALFANDY DAVID SIMANJUNTAK

NIM : 180403069

PERGESERAN KURVA PENAWARAN SEBAGAI AKIBAT DARI EFEK SUBTITUSI

Pemecahan efek substitusi dan efek pendapatan dapat dilakukan melalui 2 metode yakni: Metode
Hicks dan Metode Slutsky. Pertama akan di paparkan tentang metode Hicks. Dari gambar 4.9 terlihat
keseimbangan awal pada titik 1 (pada BL1 dan IC1). Misalkan sekarang tingkat harga X mengalami
penurunan, dan BL berubah dari BL1 menjadi BL2. Keseimbangan akhir ada pada titik 3 dengan kurva
indiferen yang lebih tinggi (disini keseimbangan konsumen meningkat, walaupun tingkat pendapatan
nominal tetap, karena pendapatan riil konsumen terhadap komoditas X naik).

Sebelum keseimbangan bergeser ke titik 3, sebenarnya secara teoritis terlebih dahulu keseimbangan
bergeser ke titik 2. Perhatikan titik 2 yang menunjukan persinggungan IC1 dengan BL2”. Pada
keadaan tersebut komposisi X dan Y telah berubah. Fenomena ini telah menunjukkan antara titik 1
dan 2 sama tingkat kepuasannya (pada kurva indeferen yang sama) tetapi jumlah barang X yang di
konsumsi menigkat (sedangkan jumlah barang Y yang di konsumsi turun). Keadaan ini terjadi karena
harga barang X mengalami penurunan. Jadi jelas sekarang konsumen mensubtitusikan barang Y
dengan barang X karena barang X lebih murah untuk satu tingkat kepuasan yang sama. Inilah yang
dinamakan efek substitusi (es).

PERGESERAN KURVA PERMINTAAN SEBAGAI AKIBAT DARI EFEK SUBTITUSI

Dalam hal ini fungsi kopi sebagai bahan minuman dapat digantikan oleh teh dan sebaliknya.
Perubahan harga pada barang substitusi maupun barang yang memiliki substitusi akan mengubah
kurva permintaan. Dalam kasus kurva permintaan, perubahan yang diakibatkan oleh harga barang
itu sendiri akan mengakibatkan move (perpindahan). Sedangkan jika dipengaruhi selain harga barang
itu sendiri akan mengakibatkan shift (pergeseran). Dalam kasus ini, harga kopi meningkat padahal
harga barang substitusinya yaitu teh konstan. Berikut gambaran kurvanya: 1. Kurva permintaan kopi
sebelum terjadi perubahan harga pada kopi
Penjelasan kurva : Pada saat harga kopi 20 sen/gelas permintaan akan kopi adalah 40 gelas/bulan. 2.
Kurva permintaan kopi setelah terjadi perubahan harga pada kopi

Penjelasan kurva : Setelah harga kopi berubah menjadi 40 sen/gelas permintaan akan kopi juga
berubah menjadi 30 gelas/bulan. Sehingga dalam kurva permintaan terjadi perpindahan titik (move).
Perpindahan titik pada kurva permintaan dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. 3. Kurva
permintaan teh sebelum terjadi perubahan harga pada kopi sebagai barang substitusi.
Penjelasan kurva : sebelum terjadi perubahan harga pada kopi sebagai barang substitusi, permintaan
teh pada saat harga teh 20 sen/gelas adalah 40 gelas/bulan. 4. Kurva permintaan teh setelah terjadi
perubahan harga pada kopi sebagai barang substitusi

Penjelasan kurva : Setelah terjadi perubahan harga pada kopi sebagai barang substitusi, permintaan
teh bertambah menjadi 50 gelas/bulan meski harga teh konstan atau tetap. Sehingga, kurva
permintaan teh bergeser (shift) ke kanan (gradien +). Pergeseran biasanya dipengaruhi oleh selain
harga barang itu sendiri. Dalam kasus ini, harga kopi sebagai barang substitusilah yang
mempengaruhinya. Secara lebih sederhana dapat diungkapkan bahwa harga kopi yang semakin
tinggi akan menyebabkan konsumen menurunkan kuantitas konsumsi kopi sehingga terjadi move.
Kemudian, akibat harga teh sebagai barang substitusi dari kopi (memiliki fungsi serupa) tetap
konstan padahal harga kopi naik, maka konsumen yang awalnya mengonsumsi kopi akan berpindah
mengonsumsi teh sehingga terjadi shift.

Anda mungkin juga menyukai