Geologi Batuan Batu
Geologi Batuan Batu
PENDAHULUAN
2.3.2 Granularitas
Granularitas merupakan ukuran butiran kristal dalam
batuan beku, dapat sangat halus, tidak dapat dikenal meskipun
menggunakan mikroskop, tetapi dapat pula sangat kasar.
Umumnya dapat pula dikenal 2 kelompok tekstur ukuran butir
yaitu Fanerik dan Afanatik.
1. Fanerik
Ukuran butir individu kristal relatif besar (fanerik)
sehingga dapat dibedakan dengan mata telanjang (tanpa
lup atau mikroskop). Kristal individu yang termasuk
kristal fanerik dapat dibedakan menjadi ukuran – ukuran :
a. Halus, ukuran diameter rata-rata kristal individu <1 mm
b. Sedang, ukuran diameter rata-rata kristal individu 1 mm
– 5 mm
c. Kasar,ukuran diameter rata – rata kristal individu 5 mm
– 30 mm
d. Sangat kasar,ukuran diameter rata – rata kristal individu
>30 mm
2. Afanatik, yaitu apabila ukuran butir individu kristal relatif
sangat halus sehingga tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang.
2.3.3 Kemas
Kemas meliputi bentuk butir dan susunan hubungan
kristal dalam suatu batuan.
1. Bentuk Butir
a. Euhedral, bentuk kristal dari butiran mineral
mempunyai bidang kristal yang sempurna.
b. Subhedral, bentuk kristalnya kurang sempurna
c. Anhedral, bentuk kristal yang tidak sempurna.
2. Relasi (hubungan antar butir)
Relasi merupakan hubunga antar kristal satu dengan
yang lain dalam suatu batuan. Dari segi ukuran, relasi
dikenal:
a. Granural
Granular yaitu apabila mineral-mineral penyusun batuan
beku mempunyai ukuran butir yang relatif seragam, dimana
terdiri atas:
1) Parnidiomorfik granular
2) Hipidiomorfik granular
3) Allotromorfik granular
b. innequigranular
1) Parfiritik
Tekstur batuan buku dimana Kristal besar (ferokris) tertanam
dalam massa dasar yang lebih halus, dapat berupa butiran
Kristal halus. Dibedakan menjadi:
Faneroparfiritik
Bila butiran-butiran mineral yang besar (fenoris)
dikelilingi mineral-mineral yang berkuran butir lebih kecil
(massa dasar) yang dapat dkenal dengan mata telanjang.
Forfiroafanitik
Bila butiran-butiran mineral sulung/fenokris dikelilingi
massa dasar yang afanatik.
2) Vitroverik
a. Gelasan (glassy)
Adalah tekstur pada batuan beku yang tersusun semuanya
oleh mineral-mineral gelas. Keterbukaannya diluar
permukaan bumi dengan suatu proses pembekuan magma
yang sangat cepat sehingga tidak sampai terjadinya
pengkristalan.
b. Fragmental
a) Tekstur pada batuan beku yang tersusun oleh fragmen-
fragmen batuan beku hasil letusan (erupsi) gunung api yang
bersifat eksplosif ( missal: batuan piroklasik).
b) Tekstur fanerik granular, dicirikan dengan ketampakan
butiran-butiran Kristal mineral yang ukurannya relatif
seragam dan besar-besar.
c) Tekstur faneroporfiritik, dicirikan dengan ketampakan
butiran-butiran Kristal yang tidak seragam, yang besar
(feroktis) dikelilingi oleh massa dasar yang juga masih
dapat terlihat dengan mata telanjang.
d) Tekstur porfiro afanitik, dicirikan dengan penampakan
ferokris dengan massa dasar yang sangat lembut, tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang.
e) Tekstur afanitik, dicirikan dengan butiran-butiran Kristal
yang sangat halus. Kadang juga sudah hadir mineral gelas.
Diperkirakan merupakan batuan vulkanik yang terbentuk
akibat pendinginan yang sangat cepat.
c. Tekstur khusus
Tekstur khusus adalah suatu tekstur batuan beku yang
tidak hanya menunjukan hubungan antara bentuk dan ukuran
butir, tetapi juga menunjukan arah serta pertumbuhan bersama
antara mineral-mineral yang berbeda. Tekstur khusus terdiri
dari:
a) Intergranular
Dimana dala tekstur ini ruang antar Kristal-kristal plagioklas
ditempati oleh krital-kristal piroksen, Olivine atau bijih besi.
b) Trakkitik
Dimana dalam tekstur ini piroksen dan sanidin tertanam
dalam massa dasar. Kristal sanidin yang relative tampak
berjajar dengan isian butir-butir piroksen, oksidan besi dan
asesori mineral.
c) Diabasik
Dimana dalam tekstur ini plagioklas tumbuh bersama
piroksen, disini piroksen tidak terlihat jelas dan plagioklas
hadir terhadap piroksen.