PENDAHULUAN
CO(g)
2.1.3 Zat Pengendap Organik
Reagensia organik merupaka bahan untuk membantu proses
pemisahan satu atau lebih ion anorganik dari campuran, yang mana ion –
ion ini biasanya mengghasilkan senyawaan yang angat sedikit dapat larut
dan sering kali berwarna. Reagensia organik disebut juga zat pengendap
organik. Zat pengendap organik yang digunakan haruslah ideal, artinya
pengendap organik tersebut bersifat spesifik, yaitu harus membari endapan
dengan hanya satu endapan tertentu (Rivai, 1994)
2.2 Uraian Bahan
2.2.1 AgNO3 (Ditjen POM, FI III. 1979)
Nama resmi : ARGENTII NITRAS
Nama lain : Perak nitrat
RM/BM : AgNO3 / 169,87
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur putih,tidak
berbau, menjadi gelap jika kena cahaya.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larut dalam etanol
(95%) P.
Kegunaan : Zat tambahan.
2.2.2 HNO3 (Ditjen POM, FI III. 1979)
Nama resmi : ASAM NITRAT
Nama lain : Hidrogen Nitrat
RM/BM : HNO3/ 63,012
Pemerian : Cairan jernih berasap; hampir tidak berwarna
sampai berwarna kuning.
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol P.
Kegunaan : Zat tambahan.
2.2.3 Hcl (Ditjen POM, FI III. 1979)
Nama resmi : ACIDUM CHLORIDUM
Nama lain : Asam klorida
RM/BM : HCl/36,46
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang.
Jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau
hilang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Zat tambahan
2.2.4 Garam Dapur (Ditjen POM, FI III. 1979)
Nama resmi : NATRII CHLORIDUM
Nama lain : Natrium klorida
RM/BM : NaCl/5844
Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, tidak berbau rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam 2,7mendidih dan dalam lebih kurang
10 bagian gliserol P, sukar larut dalam etanol
(95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Zat tambahan
2.2.5 Aquadest (Ditjen POM, FI III. 1979)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air Suling
RM / BM : H2O / 18,02
Kelarutan : Larut dalam etahol gliser
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut.
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat Dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini ialah botol
semprot, corong, erlenmeyer, desikator, gelas beker, krus porselin, labu
ukur, neraca analitik, dan oven.
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu:
Aquades, larutan AgNO3 0,1N, Larutan HNO3 0,04N, Larutan HCl 0,1N,
dan garam.
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Pengendapan klor dengan larutan AgNO3 0,1N
1) Ditimbang 0,12 gram padatan klorida
2) Dimasukan kedalam beker glass 200ml dan larutkan kedalam 100ml
aquades sambil di aduk
3) Ditambahkan tetes demi tetes AgNO3 0,1N sampai tidak terbentuk
endapan lagi
4) Dipanaskan larutan sambil aduk ± 5 menit
5) Didiamkan pada suhu yang sama selama 2-3 menit sampai terjadi
pemisahan endapan dengan larutan jernih
6) Diuji kesempurnaan endapan dengan menambahkan 2-3 tetes AgNO3
0,1N sampai tidak terbentuk endapan lagi
7) Simpan ditempat yang gelap selama 20 menit
3.2.2 Proses Isolasi dan pengeringan Endapan
1) Digoyang krus porselin dalam oven 135o-150o C selam 5 menit
2) Didinginkan dalam desikator ± 5 manit
3) Ditimbang berat krus porselin saring endapan dengan kertas saring
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
II 64,50 64,48
4.2 Pembahasan
Pada percobaan analisis gravimetri, dengan menentukan kadar air
kristal dari sampel, sampel yang digunakan dalam percobaan ini ialah
garam dapur (Nacl), sebelumnya garam dapur ditimbang terlebih dahulu
sebanyak 0,12 gram, kemudian dimasukan kedalam beker gelas dan
dilarutkan dengan aquades sebanyak 100 ml lalu diaduk dengan
menggunakan batang pengaduk, terdapat 3 perlakuan dari sampel tersebut,
pada sampel pertama ditambahkan larutan HNO3 kemudian dipipet AgNO3
kedalam larutan garam dapur hingga tidak terbentuk endapan lagi,
kemudian dipanaskan larutan tersebut selama 5 menit, setelah itu
didiamkan selama 2-3 menit sampai terjadi pemisahan endapan dengan
larutan jernih, kemudian diuji kembali dengan larutan AgNO3 dipipet
sebanyak 3 tetes dan diamkan ditempat yang gelap selama 20 menit, dari
ketiga perlakuan sampel yang 3 lakukan pada dasarnya prosedurnya sama,
yang membedakan ialah AgNO3 yang dipipet pada sampel yang kedua
sebanyak 2 tetes dan pada sampel ketiga sebanyak 1 tetes. Setelah masing-
masing sampel didiamkan selama 20 menit masing-masing sampel tersebut
disaring menggunakan kertas saring, kemudian masing-masing endapan
yang didapatkan dimasukan kedalam krus, yang kemudian dipanaskan.
Sebelum dipanaskan krus ditimbang terlebih dahulu pada perlakuan
pertama berat krus ialah 64,14 setelah dipanaskan menggunakan oven
berat krus menjadi 64,13, pada perlakuan kedua berat krus sebelum
dipanaskan ialah 64,50 kemudian setelah dipanaskan menjadi 64,48 dan
pada perlakuan ketiga berat krus sebelum dipanaskan ialah 64,22 dan
setelah dipanaskan menjadi 64,20.
Pada percobaan analisis gravimetri ini dengan adanya penambahan
HNO3 dan AgNO3 yang berasal dari ion yang sama yakni NO3- maka hal
ini akan memberikan efek padatan klorida yang ada didalam larutan
aquades yaitu akan mengurangi kelarutan padatan klorida. AgCl akan
mengendap hasilnya pada larutan terbentuk AgCl berwarna putih dengan
reaksi Cl- + Ag+ AgCl (putih) ketika larutan didiamkan ditempat yang
gelap hal ini dilakukan karena perak klorida peka terhadap cahaya dimana
pada reaksinya terjadi perak klor, dengan perak tetap terdispersi sebagai
koloid dalam perak klorida tersebut. Sampel yang dipanaskan kedalam
oven tersebut bertujuan untuk menghilangkan air yang dikandung sehingga
didapatkan endapan klor murni. Air dapat tertahan dalam suatu partikel
selama pembentukan kristal dan air yang telah tertahan dapat dihilangkan
pada temperatur tinggi yaitu dengan cara menguapkannya (Rivai,1994)
Kadar air kristal dapat ditentukan dengan krus dipanaskan terlebih dahulu
kemudian didinginkan hingga beratnya konstan, hal tersebut dilakukan
agar dapat dipastikan bahwa krus telah bebas dari zat pengotor. Krus yang
berisi sampel ditimbang dan dinginkan hingga berat yang diperoleh kadar
air kristal (Khopkar, 2008).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan menentukan kadar klor serta
menentukan kadar air kristal suatu zat dengan menggunakan metode
analisis gravimetri dapat disimpulkan bahwa :
1) Kadar klor dalam larutan sampel yang ditentukan secara gravimetri
ialah sebesar 0,11 gram pada sampel pertama, pada sampel kedua
dan ketiga ialah 0,1 gram
2) Kadar air kristal dalam sampel yang ditentukan secara gravimetri
ialah sebesar 99% dari ketiga sampel
5.2 Saran
1. Diharapkan pada asisten agar tetap dapat menjalin kerja sama yang baik
dengan praktikan, serta membimbing praktikan dalam melakukan
praktikum agar diperoleh hasil yang maksimal.
2. Diharapkan kepada laboran agar menyediakan bahan-bahan serta alat
yang dibutuhkan selama praktikum dengan lengkap agar praktikum
dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu, M. Sodiq dkk. 2004. Kimia Analitik. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sampel 1
64,13
∫ = 64,14x 100% = 99%
Sampel 2
64,48
∫ = 64,50x 100% = 99%
Sampel 3
64,20
∫ = 64,22x 100% = 99%
LAMPIRAN