LAPORAN
OLEH :
KELOMPOK I
TEP B
LAPORAN
OLEH :
KELOMPOK I
TEP B
Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian praktikum
Teknik Konservasi Tanah dan Air di Laboratorium Teknik Biosistem Program Studi
Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Judul laporan ini adalah “Erosivitas” yang merupakan salah satu syarat
Utara.
penanggung jawab mata kuliah yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Sumono, MS.,
Bapak Dr. Ir. Edi Susanto, M.Si., Bapak Nazif Ichwan, S.TP, M.Si., dan
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
Penulis
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..........................................................................................
Tujuan Praktikum ......................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
BAHAN DAN METODE
Tempat dan waktu praktikum ....................................................................
Alat dan Bahan ..........................................................................................
Prosedur Percobaan ...................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ..........................................................................................................
Pembahasan ...............................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
akan sangat berpengaruh terhadap daerah bagian dataran rendah terutama pada
oleh besarnya kecepatan aliran permukaan dan aliran sungai. Aliran permukaan
sendiri disebabkan oleh hujan baik hujan harian maupun hujan bulanan. Pengaruh
datang, maka butiran – butiran yang membentur tanah akan merusak agregat dan
menutupi lubang/pori- pori tanah. Ketika pori – pori tanah tersumbat maka
drainase dan saya infiltrasi tanah akan berkurang, sehinga jumlah air yang dapat
diserap oleh tanah berkurang. Air yang tidak dapat diserap oleh tanah akan
menjadi aliran permukaan (Run Off), aliran permukaan yang mempunyai daya
erodibilitas, faktor lereng, faktor tanaman, dan faktor praktek konservasi tanah.
terjadi karena pengaruh jatuhan butir–butir hujan di atas tanah, selain itu karena
pengaruh aliran permukaan yang cukup deras sehingga dapat menyebabkan
pelepasan material – material tanah yang cukup besar pula. Selain itu sungai
Bedog merupakan sungai yang melalui kota dan memiliki aliran yang cukup
deras, apalagi di saat hujan lebat biasanya sungai tersebut mengalami kenaikan
debit.
samping menekan laju erosi juga mampu memperbaiki tata air tanah. Sebenarnya
kerusakan atau perubahan yang terjadi pada permukaan tanah tidak hanya terjadi
akibat air hujan saja, tetapi juga diakibatkan oleh angin. Sesuai dengan kondisi
lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedog, analisa ini hanya dibatasi pada
konservasi tanah untuk kerusakan tanah berupa erosi lahan (permukaan) akibat
erosivitas hujan.
diberikan Bols (1978). Pemilihan formula ini karena daerah penelitian hanya
mempunyai data jumlah hari hujan dan besar curah hujan maksimum. Formula ini
digunakan karena hanya memiliki data hari hujan, besar curah hujan sedangkan
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami cara mengukur atau
memprediksi erosi pada suatu lahan dan untuk mengetahui status erosi dan
dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami. Pada dasarnya erosi yang
paling sering terjadi dengan tingkat produksi sedimen (sediment yield) paling
besar adalah erosi permukaan (sheet erosion) jika dibandingkan dengan beberapa
jenis erosi yang lain yakni erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion) dan
erosi tebing sungai (stream bank erosion). Erosi permukaan dapat mudah terjadi
jika pengolalaan tanah tidak mimikirkan baik atau buruknya dampak dari
serta penggerusan pada bagian dasar sungai oleh aliran sungai. Besarnya curah
hujan, intensitas dan distribusi hujan menentukan kekuatan dispersi tanah, serta
jumlah kecepatan aliran permukaan yang nantinya akan menjadi kerusakan erosi.
Kemampuan air hujan sebagi penyebab terjadinya erosi berasal dari laju dan
tetesan air hujan, kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi besarnya energi
Erosi dapat terjadi melalui tiga tahap yaitu tahap pelepasan partikel
tunggal dari masa tanah dan tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti
aliran air dan angin. Lahan yang terbuka dan terhantam hujan terus menerus akan
menyebabkan tanah lemah tanah menjadi gembur sehingga mudah terangkut oleh
media pengangkutan atau air hujan. Dengan adanya peningkatan intensitas hujan
maka akan meningkatkan aliran permukaan sehingga daya angkut akan partikel –
partikel tanah yang telah terlepas tersebut semakin banyak dan akan menyebabkan
parameter-parameter curah hujan seperti curah hujan tahunan, jumlah hari hujan
tahunan, dan curah hujan maksimum. Informasi tentang indeks erosivitas hujan
dan air. Selain pengaruh dari air hujan didalam terbentuknya erosi sangat tinggi,
namun tergantung dari tinggi atau rendahnya curah hujan yang terjadi. Besarnya
curah hujan dapat didefinisikan sebagai volume air yang jatuh pada suatu luasan
tertentu, sehingga curah hujan dapat dinyatakan dalam satuan volume per satuan
aliran permukaan sehingga daya angkut akan partikel – partikel tanah yang telah
terlepas tersebut semakin banyak dan akan menyebabkan hasil sedimentasi tinggi.
Intensitas hujan yang tinggi akan memiliki energi yang besar dalam
semakin besarnya nilai dari kemiringan lereng dan daya angkut partikel – partikel
tanah yang telah hancur akan semakin tinggi sehingga proses erosi semakin besar
(Martono, 2004).
Jenis erosi dengan sumber berupa air hujan dapat dikelompokkan menjadi
5 macam yaitu:
langsung pada partikel tanah dalam keadaan basah. Curah hujan yang jatuh ke
energi tumbukan yang berbeda. Energi tumbukan ini bergantung dari kecepatan
jatuhnya tetesan air, diameter butiran tetesan hujan dan intensitas hujan.
Terjadi karena terlepasnya tanah dari lereng dengan tebal lapisan yang tipis.
Erosi ini tidak dapat terlihat oleh mata karena perubahan permukaan tanah yang
terjadi hanya dalam bentuk yang kecil. Jenis erosi dapat terlihat dengan jelas pada
Tipe erosi ini terjadi karena adanya pengikisan tanah oleh aliran air yang
membentuk parit atau saluran kecil, parit tersebut mengalami konsentrasi aliran
air hujan yang akan mengikis tanah. Alur – alur tersebut akan mengalami
pendangkalan pada permukaan tanah dengan arah yang memanjang dari atas ke
bawah. Suatu erosi dikelompokkan menjadi erosi alur apabila memiliki lebar
Jenis erosi ini merupakan keberlanjutan dari erosi alur. Erosi parit ini terjadi
apabila alur – alur mengalami pendangkalan yang semakin lebar dan dalam
erosi pada daerah sekitar penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi warga sekitar
sebagi acuan atau pedoman sebagai tata cara pengolahan atau pemanfaatan tanah
pada daerah aliran sungai. Pengelolaan tanah pada daerah aliran sungai haruslah
bagi daerah sekitar. Semakin banyak lahan yang rusak atau berkurangnya vegetasi
akan menjadi penyebab utama didalam terjadinya erosi, baik erosi percik, erosi
alur maupun erosi parit dimana biasanya dari ketiga erosi tersebut banyak
ditemukan pada daerah sungai yang memiliki kemiringan lereng sekitar 30%
Proses erosi yang terjadi di alam tidak hanya terjadi karena adanya faktor
dari hujan dan kepekaan tanah melainkan juga dipengaruhi oleh vegetasi,
E = f (I, R, V, T, M)
Dimana :
E = Erosi
I = Iklim
R = Topografi
V = Vegetasi
T = Tanah
diperoleh dari penakar hujan otomatis atau dari penakar hujan biasa. Metode
persamaan:
Dimana EI30 adalah indeks erosivitas hujan bulanan, R adalah curah hujan
bulanan (cm) , D adalah jumlah hari hujan bulanan, M adalah curah hujan
faktor kemiringan lereng. Parameter kelerengan dapat dibagi menjadi dua yaitu
sudut lereng dan energi lereng. Sudut lereng adalah sudut yang terbentuk terhadap
besar maka koefisien aliran dan daya angkut meningkat, kestabilan tanah dan
tanah lebih besar. Kedua faktor tersebut merupakan pemicu terjadinya erosi
(Zachar, 1981).
BAHAN DAN METODE
Sumatera Utara.
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah data curah
Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini ialah buku, pensil,
penghapus digunakan untuk menulis data, kalkulator untuk menghitung data dan
Prosedur Praktikum
- Diurutkan data curah hujan tersebut selama sepuluh tahun sesuai dengan
bulannya, misalnya bulan januari tahun 1995, bulan januari tahun 1996,
- Setelah dapat rata-rata jumlah curah hujan, rata-rata jumlah hari hujan,
Hasil
Januari 1980 1981 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1994 1995
13 0 0 1 42 0 10 10 0,1 2
2 14 0 4 0 0 8 25 14,3 9
4 13 0 2 68 13 29 12 12,4 31
8 10 2 10 0 49 12 102 17,1 3
4 36 1 0 18 0 7 62 0,6 1
2 1 3 1 1 0 0 14 8,5 15
27 54 6 - 3 25 0 9 3,4 21
3 8 9 - 2 0 0 1 3,4 10
3 0 11 38 0 22 0 24 19,9 11
55 3 0 - 4 50 16 95 49,4 41
43 14 1 - 31 0 70 15 23,6 16
19 0 0 4 6 0 10 20 13 23
5 0 1 0 0 0 7 15 12,3 4
0 18 13 16 54 9 0 35 28,4 -
0 17 9 1 6 0 79 0 23 2
21 3 5 10 5 0 0 53 14,8 1
0 7 0 15 18 0 103 15 27,8 -
18 2 0 - 0 65 54 73 56,2 6
3 8 0 3 7 11 103 115 25,2 7
2 0 0 1 11 8 32 0 6,8 7
22 5 14 42 11 10 60 41 20,2 14
13 8 0 71 0 12 40 1 7,1 20
8 3 4 0 30 49 21 16 3,8 1
5 9 0 - 60 3 1 11 7,3 20
1 0 2 30 40 22 0 8 4,3 25
4 0 4 17 4 6 22 43 20 31
0 48 7 65 68 5 8 0 5 13
18 2 12 1 10 50 20 0 11 11
2 11 14 - 22 7 0 19 14,1 4
0 0 4 20 3 3 35 90 16,5 27
10 3 1 1 6 40 2 20 5 12
Nilai
Hujan 55 54 14 71 68 65 103 115 56,2 40,7
Maksimum
Jumlah
Curah 315 297 123 353,9 530 459 749 944 474,5 387,4
Hujan
Jumlah 26 23 20 21 25 21 23 27 31 29
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 64,9
Rata-rata jumlah curah hujan = 463,28
Rata-rata jumlah hari hujan = 24,6
April 0 2 12 - 0 9 0 45 5,4 22
14 16 13 3 0 0 9 38 6,1 16
7 0 5 - 0 0 71 2 1,8 7
10 0 8 - 0 0 0 60 2,3 6
3 0 0 40 0 0 24 27 4,5 18
13 0 0 49 0 0 0 8 1,5 19
0 23 10 - 0 0 5 0 0 12
0 0 20 - 0 73 0 0 9,3 16
1 15 14 - 5 0 0 0 0,3 3
0 0 15 - 18 0 0 0 2,8 1
5 0 11 1 0 0 0 0 3,5 -
0 0 5 3 0 0 0 47 6,4 -
0 0 2 0 0 0 0 0 6 1
35 0 23 - 0 0 37 0 4,1 -
0 0 22 - 0 0 0 25 13,6 2
26 10 45 3 0 0 0 0 3,3 6
0 7 0 - 0 0 13 20 1 2
0 0 24 - 0 0 5 30 1,6 -
7 21 0 - 49 0 10 13 16 7
0 11 0 32 0 0 67 0 2,1 -
0 0 0 - 0 0 0 10 9 -
0 15 0 22 0 0 0 10 9,8 1
13 18 21 - 0 17 1 7 3,9 1
0 0 12 - 0 50 7 13 7,6 -
0 8 0 - 0 13 0 5 2,5 1
0 2 1 - 0 0 10 0 16,4 -
0 0 0 - 0 8 0 15 15,6 3
24 24 0 - 0 0 70 10 14,8 8
0 38 0 - 0 2 13 7 1 12
6 19 0 - 0 0 0 0 5,5 12
Nilai
Hujan 35 38 45 49 49 73 71 60 16,4 21,9
Maksimum
Jumlah
Curah 164 229 263 153,4 72 172 342 392 177,7 175,2
Hujan
Jumlah
13 17 15 9 3 7 14 20 29 22
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 45,83
Rata-rata jumlah curah hujan = 14,9
Rata-rata jumlah hari hujan = 214,03
Mei 0 11 0 - 0 8 0 0 0 7
9 0 0 - 0 0 0 12 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 19
4 0 0 - 0 0 0 6 3,3 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 8
4 0 0 - 39 5 0 0 0,2 2
22 0 0 - 0 0 0 0 0 -
14 0 0 - 0 0 3 0 0 1
0 5 0 - 0 0 0 0 0 22
0 0 0 - 0 0 0 14 1,2 18
0 0 0 - 4 0 21 4 3,8 20
0 0 0 - 0 30 1 19 6,3 1
0 3 0 - 10 0 0 0 3 -
0 38 0 - 0 32 10 0 1,6 11
0 0 0 2 0 0 0 0 0 -
0 13 0 - 5 17 0 0 0 2
0 44 0 - 8 0 2 0 0 1
0 10 0 - 10 0 3 0 0 -
0 0 0 - 27 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 20 0 0 0 3
0 0 0 - 0 0 2 0 0 -
0 0 0 0 1 81 2 0 0 -
0 0 0 - 5 0 1 0 0 12
0 0 0 - 49 0 15 0 0 2
0 0 0 1 0 0 7 0 0 -
19 0 0 60 0 0 100 0 0 2
0 0 0 12 0 0 12 0 0 -
16 0 0 0 0 0 15 0 0 -
0 0 0 1 0 5 0 0 0 0
2 0 0 - 0 2 0 0 0 3
5 0 0 - 0 49 0 0 0 4
Nilai
Hujan 22 44 0 60 49 81 100 19 6,3 21,7
Maksimum
Jumlah
Curah 95 124 0 76,7 158 249 194 55 19,4 139
Hujan
Jumlah
9 7 0 5 10 10 13 5 7 20
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 40,3
Rata-rata jumlah curah hujan = 8,6
Rata-rata jumlah hari hujan = 111,01
Juni 38 0 0 1 0 0 0 0 0 2
0 0 34 0 0 18 0 0 0 -
0 0 0 - 0 36 0 0 0 -
0 0 3 9 0 0 0 0 0 -
0 17 0 1 6 0 7 0 0 0
0 9 40 30 0 3 44 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 1 13
0 0 0 - 0 10 0 0 0 12
0 0 0 - 5 25 0 0 0 28
0 0 0 - 8 10 0 0 1 2
0 6 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 9
0 9 5 - 0 40 0 0 0 11
0 17 0 - 0 0 0 0 0 3
0 0 0 - 0 28 0 0 0 11
0 0 49 - 0 0 0 0 0 16
17 0 4 - 0 0 0 0 0 5
5 0 0 - 0 0 0 0 0 4
0 27 0 - 0 24 0 0 0 15
0 0 1 - 0 10 0 0 0 8
0 0 0 - 0 0 64 0 0 9
0 0 0 - 0 0 19 0 0 11
0 27 0 - 0 0 0 0 0 4
0 4 0 - 0 0 0 0 0 0
0 25 0 41 0 0 84 0 0 2
0 23 2 - 0 0 7 0 0 0
0 0 0 - 0 3 7 0 0 2
0 0 0 - 0 19 0 0 0 44
0 0 0 - 0 0 0 0 0 3
0 0 0 - 0 0 0 0 0 1
Nilai
Hujan 38 27 49 41 8 40 84 0 1 43,9
Maksimum
Jumlah
Curah 60 164 138 82,2 19 226 232 0 2 215
Hujan
Jumlah
3 10 8 5 3 12 7 0 2 23
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 33,19
Rata-rata jumlah curah hujan = 7,3
Rata-rata jumlah hari hujan = 113,82
Juli 0 0 0 - 0 0 0 0 0 6
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 20 0 0 0 0 0 -
0 0 10 - 0 0 0 0 0 -
0 22 0 - 0 0 18 0 0 0
0 20 0 - 0 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 0
5 6 5 - 0 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 2
0 19 0 - 0 0 0 0 0 1
0 2 0 - 0 15 0 0 0 4
0 8 0 - 0 78 0 0 0 -
28 7 0 - 0 0 0 0 0 1
2 0 0 - 0 0 0 0 0 4
0 0 0 - 6 0 0 26 0 -
0 0 0 - 8 0 0 0 0 -
0 0 8 - 0 0 0 0 0 -
0 3 0 - 9 0 0 0 0 0
0 0 0 - 0 3 0 0 0 -
0 0 0 - 0 6 0 0 0 2
0 0 12 - 0 0 0 0 0 -
2 0 0 6 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 2
0 0 0 - 0 98 0 0 0 -
15 0 5 - 0 0 0 0 0 -
0 0 2 - 0 60 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
2 0 0 - 0 0 0 0 0 -
15 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
Nilai
Hujan 28 22 12 20 9 98 18 26 0 6,4
Maksimum
Jumlah
Curah 69 87 42 26 23 260 18 26 0 24,3
Hujan
Jumlah
7 8 6 2 3 4 1 1 0 10
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 23,4
Rata-rata jumlah curah hujan = 4,2
Rata-rata jumlah hari hujan = 57.53
Agustus 0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
6 0 1 - 0 0 0 0 0 -
0 0 2 - 16 14 0 0 0 -
0 0 0 - 0 38 0 0 0 -
0 0 0 - 82 10 0 0 0 -
7 0 0 - 0 5 0 0 0 -
6 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 1 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
3 0 0 - 0 0 0 0 0 -
19 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 16 0 - 0 0 62 0 0 -
0 0 0 - 0 0 34 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 2 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 5 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
Nilai
Hujan 19 16 2 0 82 38 62 0 0 0
Maksimum
Jumlah
Curah 41 21 6 0 98 67 96 0 0 0
Hujan
Jumlah
5 2 4 - 2 4 2 0 0 -
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 21,9
Rata-rata jumlah curah hujan = 1,9
Rata-rata jumlah hari hujan = 32,9
September 2 3 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 1 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 7 0 0 -
0 3 0 - 15 0 1 0 0 -
0 0 0 - 0 0 25 0 0 -
0 0 0 - 0 0 15 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 2 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 8 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 63 0 0 -
0 21 0 - 0 0 10 0 0 -
0 6 0 - 5 0 9 0 0 1
0 36 0 - 50 0 0 0 0 -
0 11 0 - 0 0 2 0 0 1
0 32 0 - 0 0 0 0 0 2
0 1 0 21 0 0 0 0 0 4
0 42 0 - 0 0 0 0 0 5
0 18 0 - 0 0 0 0 0 2
Nilai
Hujan 2 42 0 21 50 0 63 0 0 5,2
Maksimum
Jumlah
Curah 2 175 0 21 70 0 141 0 0 16,5
Hujan
Jumlah
1 11 0 1 2 10 0 0 7
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 18,32
Rata-rata jumlah curah hujan = 3,555
Rata-rata jumlah hari hujan = 42,55
Oktober 0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 50 0 75 0 0 -
71 0 0 - 56 0 0 0 0 2
0 18 0 - 0 0 0 0 0 -
0 2 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
3 0 0 - 0 9 0 0 3,3 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 50 0 20 0 0 0 4
0 29 0 - 0 0 0 0 1 36
0 0 0 - 0 0 0 0 0,2 1
2 0 0 - 0 0 0 0 4,2 1
30 0 0 - 0 0 0 0 1 7
20 0 0 - 3 0 0 0 1,2 14
0 13 0 - 87 0 0 0 0 13
0 6 0 - 0 57 0 0 0 13
0 0 0 - 115 0 3 0 10,4 5
0 0 0 - 24 0 0 75 1,4 9
17 0 0 - 0 0 0 30 0 2
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0,4 8
0 0 0 - 38 0 0 0 0 10
0 0 0 - 0 0 0 0 0 1
0 23 0 - 0 0 25 0 1,2 8
0 0 0 - 0 0 3 40 2,9 2
0 0 0 - 20 0 48 0 1 12
14 0 0 - 24 0 0 0 1 2
40 0 0 - 0 68 0 0 9,3 9
37 8 0 63 0 15 3 0 14,1 0
4 0 0 2 0 0 0 45 1 1
3 0 0 - 13 0 0 0 4 1
Nilai
Hujan 71 29 0 63 115 68 75 75 14,1 35,5
Maksimum
Jumlah
Curah 241 99 0 115 430 169 157 190 57,6 160,4
Hujan
Jumlah
11 5 0 3 10 5 5 4 17 23
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 54,56
Rata-rata jumlah curah hujan = 161,9
Rata-rata jumlah hari hujan = 8,3
November 0 0 0 2 0 14 1 0 0 1
67 0 0 - 0 49 0 0 4,2 -
0 0 0 - 5 0 0 0 0,8 3
0 0 0 - 0 0 0 0 2,4 22
0 0 0 - 0 20 0 0 1,8 0
10 0 0 3 0 0 0 0 8,8 1
2 0 0 - 0 41 0 0 6,1 5
17 2 0 - 0 0 0 0 0 10
0 0 0 - 0 15 0 2 0 3
0 29 0 - 0 25 0 5 1,3 11
0 0 0 - 0 0 0 3 1,1 5
0 0 0 - 78 0 12 21 0 2
0 23 0 - 22 0 11 35 2,4 6
4 3 0 - 66 2 0 0 1,4 3
0 0 0 - 102 0 0 0 7,1 18
0 10 0 - 16 42 0 8 11,5 16
0 4 0 - 11 35 0 0 12,7 26
20 0 0 - 0 0 0 50 5 9
0 0 0 - 0 0 0 0 26,2 43
18 0 0 - 0 0 0 22 4,5 21
0 0 0 2 0 0 53 25 1,3 29
15 25 0 15 4 0 0 26 0,6 17
0 45 0 - 0 0 0 63 0 6
11 0 0 - 0 0 0 21 0 16
15 0 0 34 39 36 3 29 2,9 15
42 0 0 - 6 0 13 0 0,1 30
65 20 0 - 0 3 0 0 2,2 4
39 17 0 60 0 0 67 32 1,9 3
34 0 0 21 54 0 135 52 12,7 22
65 3 0 1 40 25 58 29 28,6 8
Nilai
Hujan 67 45 0 60 102 49 135 63 28,6 43,4
Maksimum
Jumlah
Curah 424 181 0 138 443 307 353 423 147,6 354,7
Hujan
Jumlah
15 11 0 8 12 12 9 16 23 28
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 59,3
Rata-rata jumlah curah hujan = 13,4
Rata-rata jumlah hari hujan = 277,64
Desember 2 20 0 - 0 29 14 8,7 1 11
1 6 0 10 0 0 15 11,9 0,2 -
14 0 0 - 0 0 80 3,7 9 -
13 63 0 7 0 0 47 5,4 3,2 -
9 12 0 - 0 0 1 2,7 6,3 0
0 24 0 20 0 0 80 0,8 5,3 -
0 20 0 30 0 15 2 40,6 11,9 -
0 19 0 50 0 0 39 2,9 14,4 -
0 28 0 70 0 25 2 5,5 7,7 -
10 6 0 1 0 6 14 21 7,7 -
0 2 0 27 0 32 6 17,1 11,1 -
0 0 0 3 0 24 0 1,8 14,5 -
5 0 0 10 0 3 15 5,4 11,9 -
0 0 0 - 0 14 28 15,8 11,5 -
0 0 0 11 0 87 58 16,4 9,5 -
5 0 0 10 36 0 0 0,4 18,2 -
0 0 0 - 20 0 5 1,5 2,4 -
5 1 0 5 24 0 18 2,4 6,7 -
0 0 0 10 21 0 12 0 0,4 -
0 15 0 15 1 0 22 2,5 2,3 -
2 0 0 25 40 0 11 4,2 3,3 -
8 33 0 3 50 0 2 0 4 0
10 0 0 15 10 12 12 1,9 5,6 -
0 0 0 - 0 31 73 1 5,6 0
0 65 0 20 0 7 14 24 0,6 0
15 0 0 47 0 0 0 1 1,7 -
7 0 0 - 0 0 9 3,4 0 -
21 0 0 - 0 18 12 0,7 0,4 -
12 0 0 - 0 22 0 1,4 2,5 -
19 0 0 11 0 0 17 106,7 5,2 -
3 31 0 8 50 12 43 22,4 2,9 -
Nilai
Hujan 21 65 0 70 50 87 80 106,7 18,2 11
Maksimum
Jumlah
Curah 161 345 0 408 252 337 651 333,2 187 12,2
Hujan
Jumlah
18 15 0 22 9 15 27 31 30 1
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 50,89
Rata-rata jumlah curah hujan = 16,8
Rata-rata jumlah hari hujan = 268,64
925,92352.
Erosi adalah proses terangkutnya partikel-partikel tanah yang disebabkan
Fauzi dan Maryono (2016) menyatakan bahwa erosi adalah pindahnya atau
terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat yang
lain oleh media alami. Pada dasarnya erosi yang paling sering terjadi dengan
tingkat produksi sedimen (sediment yield) paling besar adalah erosi permukaan
(sheet erosion) jika dibandingkan dengan beberapa jenis erosi yang lain yakni
erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion) dan erosi tebing sungai (stream
bank erosion).
oleh aliran sungai. Aliran sungai yang menyebabkan erosi ini dipengaruhi oleh
curah hujan. Asdak (1995) menyatakan bahwa erosi sendiri merupakan pengikisan
tanah pada bagian pinggiran sungai serta penggerusan pada bagian dasar sungai
oleh aliran sungai. Besarnya curah hujan, intensitas dan distribusi hujan
yang nantinya akan menjadi kerusakan erosi. Kemampuan air hujan sebagi
penyebab terjadinya erosi berasal dari laju dan tetesan air hujan, kedua faktor
tanah serta tanah pengangkutan tanah. Suripin (2001) menyatakan bahwa erosi
dapat terjadi melalui tiga tahap yaitu tahap pelepasan partikel tunggal dari masa
tanah dan tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin.
hujan. Karyati (2015) menyatakan bahwa penaksiran indeks erosivitas curah hujan
hujan tahunan, jumlah hari hujan tahunan, dan curah hujan maksimum. Informasi
praktek teknologi konservasi tanah dan air. Besarnya curah hujan dapat
didefinisikan sebagai volume air yang jatuh pada suatu luasan tertentu.
Hujan adalah salah satu penyebab terjadinya erosi. Oleh karena itu
besarnya intensitas hujan sangat mempengaruhi besar kecilnya daya angkut tanah
daya angkut akan partikel – partikel tanah yang telah terlepas tersebut semakin
banyak dan akan menyebabkan hasil sedimentasi tinggi. Intensitas hujan dan
tinggi akan memiliki energi yang besar dalam menghancurkan agregat tanah.
Kecepatan aliran akan meningkat sejalan dengan semakin besarnya nilai dari
kemiringan lereng dan daya angkut partikel – partikel tanah yang telah hancur
Ada beberapa macam jenis erosi. Jenis erosi berdasarkan sumber berupa
1. Erosi percikan (splash erosion) yaitu merupakan hasil dari percikan atau
benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah dalam keadaan basah.
2. Erosi lembar (sheet erosion) yaitu erosi yang terjadi karena terlepasnya
3. Erosi alur (rill erosion) yaitu erosi yang terjadi karena adanya pengikisan
tanah oleh aliran air yang membentuk parit atau saluran kecil, parit tersebut
4. Erosi parit (gully erosion) yaitu merupakan keberlanjutan dari erosi alur.
Erosi parit ini terjadi apabila alur – alur mengalami pendangkalan yang semakin
mengetahui tingkat bahaya erosi pada daerah sekitar penelitian sehingga dapat
bermanfaat bagi warga sekitar sebagi acuan atau pedoman sebagai tata cara
pengolahan atau pemanfaatan tanah pada daerah aliran sungai. Pengelolaan tanah
proses erosi yang terjadi di alam tidak hanya terjadi karena adanya faktor dari
hujan dan kepekaan tanah melainkan juga dipengaruhi oleh vegetasi, kemiringan
E = f (I, R, V, T, M)
Dimana :
E = Erosi
I = Iklim
R = Topografi
V = Vegetasi
T = Tanah
M = Manusia
(1978) As-syakur dan Adnyana (2016) menyatakan bahwa nilai erosivitas hujan
dapat dihitung berdasarkan data hujan yang diperoleh dari penakar hujan otomatis
atau dari penakar hujan biasa. Metode perhitungan Bols (1978) yang digunakan
dalam untuk menentukan tinggkat erosivitas hujan dalam penelitian ini adalah
Dimana EI30 adalah indeks erosivitas hujan bulanan, R adalah curah hujan
bulanan (cm) , D adalah jumlah hari hujan bulanan, M adalah curah hujan
agregat tanah ini didukung oleh faktor kemiringan lereng. Parameter kelerengan
dapat dibagi menjadi dua yaitu sudut lereng dan energi lereng. Sudut lereng
adalah sudut yang terbentuk terhadap bidang horizontal. Energi lereng adalah
Apabila tekuk lereng semakin besar maka koefisien aliran dan daya angkut
sebagai berikut : Data yang diambil adalah data perhitungan curah hujan selama
10 tahun dari tahun 1980 sampai dengan 1985. Pada bulan Januari curah hujan
rata-rata adalah 463,28 hari hujan rata-rata adalah 24,6 dan curah hujan maksimal
adalah 64,19 sehingga diperoleh ƩEI x = 150,99443. Pada bulan Februari curah
hujan rata-rata adalah 20,05 hari hujan rata-rata adalah 361,9 dan curah hujan
maksimal adalah 65,45 sehingga diperoleh ƩEI x = 137,41554. Pada bulan Maret
curah hujan rata-rata adalah 15 hari hujan rata-rata adalah 295,98 dan curah hujan
maksimal adalah 66,36 sehingga diperoleh ƩEI x = 104,25711. Pada bulan April
curah hujan rata-rata adalah 14,9 hari hujan rata-rata adalah 214,03 dan curah
hujan maksimal adalah 45,83 sehingga diperoleh ƩEI x = 98,982842. Pada bulan
Mei curah hujan rata-rata adalah 8,6 hari hujan rata-rata adalah 111,01 dan curah
hujan maksimal adalah 40,03 sehingga diperoleh ƩEI x = 64,737035. Pada bulan
Juni curah hujan rata-rata adalah 7,3 hari hujan rata-rata adalah 113,82 dan curah
hujan maksimal adalah 33,19 sehingga diperoleh ƩEI x = 47,342367. Pada bulan
Juli curah hujan rata-rata adalah 4,2 hari hujan rata-rata adalah 57,53 dan curah
hujan maksimal adalah 23,4 sehingga diperoleh ƩEI x = 27,770512. Pada bulan
Agustus curah hujan rata-rata adalah 1,9 hari hujan rata-rata adalah 32,9 dan curah
hujan maksimal adalah 121,9 sehingga diperoleh ƩEI x = 13,352524. Pada bulan
September curah hujan rata-rata adalah 3,555 hari hujan rata-rata adalah 42,55 dan
curah hujan maksimal adalah 18,32 sehingga diperoleh ƩEI x = 22,976069. Pada
bulan Oktober curah hujan rata-rata adalah 8,3 hari hujan rata-rata adalah 161,9
dan curah hujan maksimal adalah 54,56 sehingga diperoleh ƩEI x = 60,981778.
Pada bulan November curah hujan rata-rata adalah 13,4 hari hujan rata-rata adalah
277,13 dan curah hujan maksimal adalah 59,3 sehingga diperoleh ƩEI x =
88,383811. Pada bulan Desember curah hujan rata-rata adalah 16,8 hari hujan
rata-rata adalah 268,64 dan curah hujan maksimal adalah 50,89 sehingga
Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press.
Fauzi, R. M. Z. dan Maryono. 2016. Kajian Erosi dan Hasil Sediimen Untuk
Konservasi Lahan DAS Kreo Hulu. Biro Penerbit Planologi Undip Vol. 12
(4): 429-445.
Martono. 2004. Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng terhadap Laju
Kehilangan Tanah pada Tanah Regosol Kelabu. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi,
Yogyakarta.
Utomo, Wani Hadi. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Malang: Penerbit IKIP
Malang.
Perhitungan
1. Januari
= 150,99443
2. Februari
= 137,41554
3. Maret
∑ El x = 15 × 295,98-0,47 × 66,360,53
= 104,25711
4. April
= 98,982842
5. Mei
= 64,737035
6. Juni
= 47,342367\
7. Juli
8. Agustus
= 13,352524
9. September
= 22,976069
10. Oktober
= 60,981778
11. November
= 88,383811
12. Desember
= 108,7295