Anda di halaman 1dari 34

EROSIVITAS

LAPORAN

OLEH :
KELOMPOK I
TEP B

PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR


LABORATORIUM TEKNIK BIOSISTEM
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
EROSIVITAS

LAPORAN

OLEH :
KELOMPOK I
TEP B

NIA LIANI NASUTION 160308019


MHD. RAIHANSYAH 160308024
YOHANA SITORUS 160308025
ONIEL KURNIAMAN WARUWU 160308034
REVORNIATI HULU 160308036
MADINATUL ZAHRONA 160308078
ELVIANA AGUSTIN 160308081

Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi komponen penilaian praktikum
Teknik Konservasi Tanah dan Air di Laboratorium Teknik Biosistem Program Studi
Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Medan, 18 Oktober 2019


Diketahui Oleh:

(Delima Lailan Sari Nasution, STP., M.Sc)


NIP. 198807162018032001

PRAKTIKUM TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR


LABORATORIUM TEKNIK BIOSISTEM
PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada

waktunya.

Judul laporan ini adalah “Erosivitas” yang merupakan salah satu syarat

untuk dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Teknik Biosistem

Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara.

Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada dosen

penanggung jawab mata kuliah yaitu Bapak Prof. Dr. Ir. Sumono, MS.,

Bapak Dr. Ir. Edi Susanto, M.Si., Bapak Nazif Ichwan, S.TP, M.Si., dan

Ibu Delima Lailan Sari Nasution, S.TP., M.Sc.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan laporan ini.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan

semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 18 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Hal.
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..........................................................................................
Tujuan Praktikum ......................................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
BAHAN DAN METODE
Tempat dan waktu praktikum ....................................................................
Alat dan Bahan ..........................................................................................
Prosedur Percobaan ...................................................................................
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ..........................................................................................................
Pembahasan ...............................................................................................
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hujan memiliki peranan penting terhadap keaadaan tanah di berbagai

tempat terutama daerah tropis khususnya di daerah pegunungan yang nantinya

akan sangat berpengaruh terhadap daerah bagian dataran rendah terutama pada

bagian sungai. Tinggi dan rendahnya curah hujan sangat mempengaruhi

kelembaban tanah yang menyebabkan erosi ataupun longsor. Erosi merupakan

suatu proses pengikisan, pelepasan dan pengangkutan tanah yang dipengaruhi

oleh besarnya kecepatan aliran permukaan dan aliran sungai. Aliran permukaan

sendiri disebabkan oleh hujan baik hujan harian maupun hujan bulanan. Pengaruh

curah hujan yang tinggi sangat berpengaruh terhadap terjadinya erosi.

Proses terjadinya erosi dapat digambarkan sebagai berikut, ketika hujan

datang, maka butiran – butiran yang membentur tanah akan merusak agregat dan

memisahkan partikel – partikel tanah, partikel – pertikel yang terpisah, akan

menutupi lubang/pori- pori tanah. Ketika pori – pori tanah tersumbat maka

drainase dan saya infiltrasi tanah akan berkurang, sehinga jumlah air yang dapat

diserap oleh tanah berkurang. Air yang tidak dapat diserap oleh tanah akan

menjadi aliran permukaan (Run Off), aliran permukaan yang mempunyai daya

cukup besar dapat memindahkan tanah – tanah atau mengendapkannya. Proses

inilah yang dinamakan erosi.

Perkiraan erosi menggunakan USLE menggunakan nilai erosivitas, faktor

erodibilitas, faktor lereng, faktor tanaman, dan faktor praktek konservasi tanah.

Erosivitas pada dasarnya sangat berpengaruh terhadap terjadinya erosi, erosivitas

terjadi karena pengaruh jatuhan butir–butir hujan di atas tanah, selain itu karena
pengaruh aliran permukaan yang cukup deras sehingga dapat menyebabkan

pelepasan material – material tanah yang cukup besar pula. Selain itu sungai

Bedog merupakan sungai yang melalui kota dan memiliki aliran yang cukup

deras, apalagi di saat hujan lebat biasanya sungai tersebut mengalami kenaikan

debit.

Suatu kegiatan yang ditujukan untuk konservasi tanah pada umumnya di

samping menekan laju erosi juga mampu memperbaiki tata air tanah. Sebenarnya

kerusakan atau perubahan yang terjadi pada permukaan tanah tidak hanya terjadi

akibat air hujan saja, tetapi juga diakibatkan oleh angin. Sesuai dengan kondisi

lahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedog, analisa ini hanya dibatasi pada

konservasi tanah untuk kerusakan tanah berupa erosi lahan (permukaan) akibat

erosivitas hujan.

Nilai erosivitas dapat dicari dengan menggunakan formula yang telah

diberikan Bols (1978). Pemilihan formula ini karena daerah penelitian hanya

mempunyai data jumlah hari hujan dan besar curah hujan maksimum. Formula ini

digunakan karena hanya memiliki data hari hujan, besar curah hujan sedangkan

pada stasiun tertentu hanya memiliki data curah hujan bulanan.

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami cara mengukur atau

memprediksi erosi pada suatu lahan dan untuk mengetahui status erosi dan

memberikan rekomendasi konservasi atau pengolahan yang diperlukan.


TINJAUAN PUSTAKA

Erosi adalah pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah

dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami. Pada dasarnya erosi yang

paling sering terjadi dengan tingkat produksi sedimen (sediment yield) paling

besar adalah erosi permukaan (sheet erosion) jika dibandingkan dengan beberapa

jenis erosi yang lain yakni erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion) dan

erosi tebing sungai (stream bank erosion). Erosi permukaan dapat mudah terjadi

jika pengolalaan tanah tidak mimikirkan baik atau buruknya dampak dari

pemanfaatan lahan. Selain itu penebangan pohon semakin banyak, sehingga

tempat peresapana air semakin berkurang dan menyebabkan erosi

(Fauzi dan Maryono, 2016).

Erosi sendiri merupakan pengikisan tanah pada bagian pinggiran sungai

serta penggerusan pada bagian dasar sungai oleh aliran sungai. Besarnya curah

hujan, intensitas dan distribusi hujan menentukan kekuatan dispersi tanah, serta

jumlah kecepatan aliran permukaan yang nantinya akan menjadi kerusakan erosi.

Kemampuan air hujan sebagi penyebab terjadinya erosi berasal dari laju dan

tetesan air hujan, kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi besarnya energi

kinetik air hujan (Asdak, 1995).

Erosi dapat terjadi melalui tiga tahap yaitu tahap pelepasan partikel

tunggal dari masa tanah dan tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti

aliran air dan angin. Lahan yang terbuka dan terhantam hujan terus menerus akan

menyebabkan tanah lemah tanah menjadi gembur sehingga mudah terangkut oleh

media pengangkutan atau air hujan. Dengan adanya peningkatan intensitas hujan

maka akan meningkatkan aliran permukaan sehingga daya angkut akan partikel –
partikel tanah yang telah terlepas tersebut semakin banyak dan akan menyebabkan

hasil sedimentasi tinggi (Suripin, 2001).

Penaksiran indeks erosivitas curah hujan tahunan sangat dipengaruhi oleh

parameter-parameter curah hujan seperti curah hujan tahunan, jumlah hari hujan

tahunan, dan curah hujan maksimum. Informasi tentang indeks erosivitas hujan

berguna dalam perencanaan dan pelaksanaan praktek teknologi konservasi tanah

dan air. Selain pengaruh dari air hujan didalam terbentuknya erosi sangat tinggi,

namun tergantung dari tinggi atau rendahnya curah hujan yang terjadi. Besarnya

curah hujan dapat didefinisikan sebagai volume air yang jatuh pada suatu luasan

tertentu, sehingga curah hujan dapat dinyatakan dalam satuan volume per satuan

luas (Karyati, 2015).

Dengan adanya peningkatan intensitas hujan maka akan meningkatkan

aliran permukaan sehingga daya angkut akan partikel – partikel tanah yang telah

terlepas tersebut semakin banyak dan akan menyebabkan hasil sedimentasi tinggi.

Intensitas hujan dan kemiringan lereng dapat meningkatkan aliran permukaan.

Intensitas hujan yang tinggi akan memiliki energi yang besar dalam

menghancurkan agregat tanah. Kecepatan aliran akan meningkat sejalan dengan

semakin besarnya nilai dari kemiringan lereng dan daya angkut partikel – partikel

tanah yang telah hancur akan semakin tinggi sehingga proses erosi semakin besar

(Martono, 2004).

Jenis erosi dengan sumber berupa air hujan dapat dikelompokkan menjadi

5 macam yaitu:

1) Erosi percikan (splash erosion)


Jenis erosi ini merupakan hasil dari percikan atau benturan air hujan secara

langsung pada partikel tanah dalam keadaan basah. Curah hujan yang jatuh ke

permukaan tanah memiliki diameter yang berbeda – beda sehingga memiliki

energi tumbukan yang berbeda. Energi tumbukan ini bergantung dari kecepatan

jatuhnya tetesan air, diameter butiran tetesan hujan dan intensitas hujan.

2) Erosi lembar (sheet erosion)

Terjadi karena terlepasnya tanah dari lereng dengan tebal lapisan yang tipis.

Erosi ini tidak dapat terlihat oleh mata karena perubahan permukaan tanah yang

terjadi hanya dalam bentuk yang kecil. Jenis erosi dapat terlihat dengan jelas pada

saat laju erosi semakin bertambah dengan tidak ditemukannya vegetasi di

permukaan tanah tersebut.

3) Erosi alur (rill erosion)

Tipe erosi ini terjadi karena adanya pengikisan tanah oleh aliran air yang

membentuk parit atau saluran kecil, parit tersebut mengalami konsentrasi aliran

air hujan yang akan mengikis tanah. Alur – alur tersebut akan mengalami

pendangkalan pada permukaan tanah dengan arah yang memanjang dari atas ke

bawah. Suatu erosi dikelompokkan menjadi erosi alur apabila memiliki lebar

kurang dari 50 cm dan memiliki kedalaman kurang dari 30 cm.

4) Erosi parit (gully erosion)

Jenis erosi ini merupakan keberlanjutan dari erosi alur. Erosi parit ini terjadi

apabila alur – alur mengalami pendangkalan yang semakin lebar dan dalam

hingga membentuk parit.

5) Erosi sungai / saluran (stream / channel erosion)


Erosi sungai dapat terjadi karena adanya permukaan tanggul sungai yang

terkikis dan gerusan sedimen di sepanjang dasar saluran (Hardiyatmo, 2006).

Penelitian erosivitas dapat digunakan untuk mengetahui tingkat bahaya

erosi pada daerah sekitar penelitian sehingga dapat bermanfaat bagi warga sekitar

sebagi acuan atau pedoman sebagai tata cara pengolahan atau pemanfaatan tanah

pada daerah aliran sungai. Pengelolaan tanah pada daerah aliran sungai haruslah

mempunyai tatanan sehingga penggunaan lahan dapat memberikan dampak positif

bagi daerah sekitar. Semakin banyak lahan yang rusak atau berkurangnya vegetasi

akan menjadi penyebab utama didalam terjadinya erosi, baik erosi percik, erosi

alur maupun erosi parit dimana biasanya dari ketiga erosi tersebut banyak

ditemukan pada daerah sungai yang memiliki kemiringan lereng sekitar 30%

keatas (Arsyad, 1989).

Proses erosi yang terjadi di alam tidak hanya terjadi karena adanya faktor

dari hujan dan kepekaan tanah melainkan juga dipengaruhi oleh vegetasi,

kemiringan dan manusia. Erosi dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

E = f (I, R, V, T, M)

Dimana :

E = Erosi

I = Iklim

R = Topografi

V = Vegetasi

T = Tanah

M = Manusia (Utomo, 1994).


Nilai erosivitas hujan dapat dihitung berdasarkan data hujan yang

diperoleh dari penakar hujan otomatis atau dari penakar hujan biasa. Metode

perhitungan Bols (1978) yang digunakan dalam untuk menentukan tinggkat

erosivitas hujan dalam penelitian ini adalah dihitung dengan menggunakan

persamaan:

R= 6,119 × (P1,21 ) × (D-0,47 )× (M0,53 )

Dimana EI30 adalah indeks erosivitas hujan bulanan, R adalah curah hujan

bulanan (cm) , D adalah jumlah hari hujan bulanan, M adalah curah hujan

maksimum selama 24 jam pada bulan tersebut (cm)

(As-syakur dan Adnyana, 2016).

Peningkatan energi dalam penghancuran agregat tanah ini didukung oleh

faktor kemiringan lereng. Parameter kelerengan dapat dibagi menjadi dua yaitu

sudut lereng dan energi lereng. Sudut lereng adalah sudut yang terbentuk terhadap

bidang horizontal. Energi lereng adalah besarnya energi potensial yang

dipengaruhi oleh topografi di wilayah tersebut. Apabila tekuk lereng semakin

besar maka koefisien aliran dan daya angkut meningkat, kestabilan tanah dan

kestabilan lereng menurun, erosi percik meningkat dan perpindahan material

tanah lebih besar. Kedua faktor tersebut merupakan pemicu terjadinya erosi

(Zachar, 1981).
BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum

Adapun praktikum Erosivitas dilaksanakan pada bulan September sampai

dengan selesai di Laboratorium Teknik Biosistem Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah data curah

hujan selama sepuluh tahun

Adapun alat yang digunakan dalam pratikum ini ialah buku, pensil,

penghapus digunakan untuk menulis data, kalkulator untuk menghitung data dan

laptop untuk mengolah data

Prosedur Praktikum

- Diambil data curah hujan selama sepuluh tahun

- Diurutkan data curah hujan tersebut selama sepuluh tahun sesuai dengan

bulannya, misalnya bulan januari tahun 1995, bulan januari tahun 1996,

bulan januari tahun 1997 dan seterusnya

- Dihitung jumlah curah hujan bulanannya. Kemudian rata-ratakan

- Dihitung jumlah hari hujannya. Kemudian rata-ratakan

- Dihitung hujan max bulanan. Kemudian rata-ratakan

- Dilakukan seterusnya sampai bulan desember

- Setelah dapat rata-rata jumlah curah hujan, rata-rata jumlah hari hujan,

rata-rata hujan max bulanan

- Dihitung nilai efektivitas masing-masing bulan


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Januari 1980 1981 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1994 1995
13 0 0 1 42 0 10 10 0,1 2
2 14 0 4 0 0 8 25 14,3 9
4 13 0 2 68 13 29 12 12,4 31
8 10 2 10 0 49 12 102 17,1 3
4 36 1 0 18 0 7 62 0,6 1
2 1 3 1 1 0 0 14 8,5 15
27 54 6 - 3 25 0 9 3,4 21
3 8 9 - 2 0 0 1 3,4 10
3 0 11 38 0 22 0 24 19,9 11
55 3 0 - 4 50 16 95 49,4 41
43 14 1 - 31 0 70 15 23,6 16
19 0 0 4 6 0 10 20 13 23
5 0 1 0 0 0 7 15 12,3 4
0 18 13 16 54 9 0 35 28,4 -
0 17 9 1 6 0 79 0 23 2
21 3 5 10 5 0 0 53 14,8 1
0 7 0 15 18 0 103 15 27,8 -
18 2 0 - 0 65 54 73 56,2 6
3 8 0 3 7 11 103 115 25,2 7
2 0 0 1 11 8 32 0 6,8 7
22 5 14 42 11 10 60 41 20,2 14
13 8 0 71 0 12 40 1 7,1 20
8 3 4 0 30 49 21 16 3,8 1
5 9 0 - 60 3 1 11 7,3 20
1 0 2 30 40 22 0 8 4,3 25
4 0 4 17 4 6 22 43 20 31
0 48 7 65 68 5 8 0 5 13
18 2 12 1 10 50 20 0 11 11
2 11 14 - 22 7 0 19 14,1 4
0 0 4 20 3 3 35 90 16,5 27
10 3 1 1 6 40 2 20 5 12
Nilai
Hujan 55 54 14 71 68 65 103 115 56,2 40,7
Maksimum
Jumlah
Curah 315 297 123 353,9 530 459 749 944 474,5 387,4
Hujan
Jumlah 26 23 20 21 25 21 23 27 31 29
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 64,9
Rata-rata jumlah curah hujan = 463,28
Rata-rata jumlah hari hujan = 24,6

Februari 0 0 0 - 0 0 50 1 8,1 1,5


0 0 1 3 0 0 1 20 18,5 24,5
13 13 5 14 36 0 12 0 9,5 28,1
1 1 0 6 58 0 0 1 32,4 45,7
9 9 1 0 5 0 0 8 6,3 24,2
11 11 6 9 0 0 77 58 0,0 21,9
0 0 0 5 7 0 19 12,4 18,3
0 0 0 - 0 10 5 15 5,5 16,6
0 0 2 32 0 23 0 33 2,5 19,2
15 15 7 14 111 57 4 14 8,5 4,1
15 15 15 17 1 20 0 28 29,7 11,1
0 0 3 - 1 5 0 25 8,0 4,2
3 3 0 59 5 12 0 30 2,5 14,2
0 0 1 39 10 15 0 9 67,8 5,6
0 0 4 43 25 48 13 33 3,8 6,6
0 0 0 15 0 0 28 34 11,0 6,9
1 1 2 17 43 0 24 90 15,7 4,5
37 37 4 14 0 10 14 77 29,9 12,5
6 6 7 23 0 11 10 82 29,0 2,8
4 4 10 6 0 3 19 0 1,2 24,7
44 44 0 2 0 6 42 0 9,3 10,5
37 37 5 11 28 20 11 0 22,4 6,5
18 18 1 1 0 53 5 0 39,1 13,7
1 1 6 - 3 0 8 0 15,9 12,7
0 0 0 6 3 58 9 28 1,7 13,2
3 3 12 22 6 5 11 10 10,9 4,6
1 1 0 - 0 95 7 6 3,9 14,5
0 0 0 3 0 60 83 22 1,7 18,5
0
Nilai
Hujan 44 44 15 59 111 95 83 90 67,8 45,7
Maksimum
Jumlah
Curah 219 219 92 361,4 335 518 433 643 407,2 391,4
Hujan
Jumlah
17 17 18 24 14 19 20 21 27 28
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 64,45
Rata-rata jumlah curah hujan = 20,5
Rata-rata jumlah hari hujan = 361,9
Maret 0 14 4 3 0 12 7 16 11,3 23
0 0 0 11 3 0 0 19 4,3 15
31 36 3 18 0 8 35 1 7,8 8
15 40 1 15 0 6 0 27 19,8 19
0 19 0 26 0 0 15 0 1,4 10
0 0 14 29 0 0 23 0 7 -
0 0 0 19 0 0 0 0 22,4 6
1 18 0 - 0 0 7 29 71,3 0
11 0 0 6 79 0 5 12 63,3 1
10 0 0 23 42 0 25 0 22,4 25
2 0 2 - 0 0 0 29 19,8 12
0 2 0 4 4 0 2 0 17 11
0 16 4 - 0 0 0 0 28,5 22
38 0 7 - 0 0 0 0 16,8 21
0 16 0 - 0 0 0 0 16,5 9
8 0 0 - 0 0 3 4 10 16
10 0 0 17 4 1 0 8 13,9 33
51 15 4 0 2 0 0 60 5,1 13
0 11 2 - 0 0 9 0 15,9 5
0 0 9 1 0 0 0 17 12,6 0
0 0 5 26 0 0 0 0 1 9
4 16 7 17 9 0 0 31 2,5 10
2 1 0 59 6 0 0 0 46,3 23
175 15 0 26 41 0 0 0 5 -
0 35 16 - 0 0 40 0 20,1 2
0 0 26 1 0 20 9 0 25,3 5
0 10 0 0 0 15 11 0 21,5 17
1 3 0 18 0 35 22 0 2,5 32
30 0 0 - 12 0 0 0 9,3 3
0 10 0 - 11 0 0 4 13 10
0 67 6 0 51 53 0 0 11 8
Nilai
Hujan 175 67 26 59 79 53 40 60 71,3 33,3
Maksimum
Jumlah
Curah 389 344 110 320 264 150 213 257 544,6 368,2
Hujan
Jumlah
15 18 15 19 13 8 14 13 31 4
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 66,36
Rata-rata jumlah curah hujan = 15
Rata-rata jumlah hari hujan = 295,98

April 0 2 12 - 0 9 0 45 5,4 22
14 16 13 3 0 0 9 38 6,1 16
7 0 5 - 0 0 71 2 1,8 7
10 0 8 - 0 0 0 60 2,3 6
3 0 0 40 0 0 24 27 4,5 18
13 0 0 49 0 0 0 8 1,5 19
0 23 10 - 0 0 5 0 0 12
0 0 20 - 0 73 0 0 9,3 16
1 15 14 - 5 0 0 0 0,3 3
0 0 15 - 18 0 0 0 2,8 1
5 0 11 1 0 0 0 0 3,5 -
0 0 5 3 0 0 0 47 6,4 -
0 0 2 0 0 0 0 0 6 1
35 0 23 - 0 0 37 0 4,1 -
0 0 22 - 0 0 0 25 13,6 2
26 10 45 3 0 0 0 0 3,3 6
0 7 0 - 0 0 13 20 1 2
0 0 24 - 0 0 5 30 1,6 -
7 21 0 - 49 0 10 13 16 7
0 11 0 32 0 0 67 0 2,1 -
0 0 0 - 0 0 0 10 9 -
0 15 0 22 0 0 0 10 9,8 1
13 18 21 - 0 17 1 7 3,9 1
0 0 12 - 0 50 7 13 7,6 -
0 8 0 - 0 13 0 5 2,5 1
0 2 1 - 0 0 10 0 16,4 -
0 0 0 - 0 8 0 15 15,6 3
24 24 0 - 0 0 70 10 14,8 8
0 38 0 - 0 2 13 7 1 12
6 19 0 - 0 0 0 0 5,5 12
Nilai
Hujan 35 38 45 49 49 73 71 60 16,4 21,9
Maksimum
Jumlah
Curah 164 229 263 153,4 72 172 342 392 177,7 175,2
Hujan
Jumlah
13 17 15 9 3 7 14 20 29 22
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 45,83
Rata-rata jumlah curah hujan = 14,9
Rata-rata jumlah hari hujan = 214,03

Mei 0 11 0 - 0 8 0 0 0 7
9 0 0 - 0 0 0 12 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 19
4 0 0 - 0 0 0 6 3,3 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 8
4 0 0 - 39 5 0 0 0,2 2
22 0 0 - 0 0 0 0 0 -
14 0 0 - 0 0 3 0 0 1
0 5 0 - 0 0 0 0 0 22
0 0 0 - 0 0 0 14 1,2 18
0 0 0 - 4 0 21 4 3,8 20
0 0 0 - 0 30 1 19 6,3 1
0 3 0 - 10 0 0 0 3 -
0 38 0 - 0 32 10 0 1,6 11
0 0 0 2 0 0 0 0 0 -
0 13 0 - 5 17 0 0 0 2
0 44 0 - 8 0 2 0 0 1
0 10 0 - 10 0 3 0 0 -
0 0 0 - 27 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 20 0 0 0 3
0 0 0 - 0 0 2 0 0 -
0 0 0 0 1 81 2 0 0 -
0 0 0 - 5 0 1 0 0 12
0 0 0 - 49 0 15 0 0 2
0 0 0 1 0 0 7 0 0 -
19 0 0 60 0 0 100 0 0 2
0 0 0 12 0 0 12 0 0 -
16 0 0 0 0 0 15 0 0 -
0 0 0 1 0 5 0 0 0 0
2 0 0 - 0 2 0 0 0 3
5 0 0 - 0 49 0 0 0 4
Nilai
Hujan 22 44 0 60 49 81 100 19 6,3 21,7
Maksimum
Jumlah
Curah 95 124 0 76,7 158 249 194 55 19,4 139
Hujan
Jumlah
9 7 0 5 10 10 13 5 7 20
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 40,3
Rata-rata jumlah curah hujan = 8,6
Rata-rata jumlah hari hujan = 111,01

Juni 38 0 0 1 0 0 0 0 0 2
0 0 34 0 0 18 0 0 0 -
0 0 0 - 0 36 0 0 0 -
0 0 3 9 0 0 0 0 0 -
0 17 0 1 6 0 7 0 0 0
0 9 40 30 0 3 44 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 1 13
0 0 0 - 0 10 0 0 0 12
0 0 0 - 5 25 0 0 0 28
0 0 0 - 8 10 0 0 1 2
0 6 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 9
0 9 5 - 0 40 0 0 0 11
0 17 0 - 0 0 0 0 0 3
0 0 0 - 0 28 0 0 0 11
0 0 49 - 0 0 0 0 0 16
17 0 4 - 0 0 0 0 0 5
5 0 0 - 0 0 0 0 0 4
0 27 0 - 0 24 0 0 0 15
0 0 1 - 0 10 0 0 0 8
0 0 0 - 0 0 64 0 0 9
0 0 0 - 0 0 19 0 0 11
0 27 0 - 0 0 0 0 0 4
0 4 0 - 0 0 0 0 0 0
0 25 0 41 0 0 84 0 0 2
0 23 2 - 0 0 7 0 0 0
0 0 0 - 0 3 7 0 0 2
0 0 0 - 0 19 0 0 0 44
0 0 0 - 0 0 0 0 0 3
0 0 0 - 0 0 0 0 0 1
Nilai
Hujan 38 27 49 41 8 40 84 0 1 43,9
Maksimum
Jumlah
Curah 60 164 138 82,2 19 226 232 0 2 215
Hujan
Jumlah
3 10 8 5 3 12 7 0 2 23
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 33,19
Rata-rata jumlah curah hujan = 7,3
Rata-rata jumlah hari hujan = 113,82

Juli 0 0 0 - 0 0 0 0 0 6
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 20 0 0 0 0 0 -
0 0 10 - 0 0 0 0 0 -
0 22 0 - 0 0 18 0 0 0
0 20 0 - 0 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 0
5 6 5 - 0 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 2
0 19 0 - 0 0 0 0 0 1
0 2 0 - 0 15 0 0 0 4
0 8 0 - 0 78 0 0 0 -
28 7 0 - 0 0 0 0 0 1
2 0 0 - 0 0 0 0 0 4
0 0 0 - 6 0 0 26 0 -
0 0 0 - 8 0 0 0 0 -
0 0 8 - 0 0 0 0 0 -
0 3 0 - 9 0 0 0 0 0
0 0 0 - 0 3 0 0 0 -
0 0 0 - 0 6 0 0 0 2
0 0 12 - 0 0 0 0 0 -
2 0 0 6 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 2
0 0 0 - 0 98 0 0 0 -
15 0 5 - 0 0 0 0 0 -
0 0 2 - 0 60 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
2 0 0 - 0 0 0 0 0 -
15 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
Nilai
Hujan 28 22 12 20 9 98 18 26 0 6,4
Maksimum
Jumlah
Curah 69 87 42 26 23 260 18 26 0 24,3
Hujan
Jumlah
7 8 6 2 3 4 1 1 0 10
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 23,4
Rata-rata jumlah curah hujan = 4,2
Rata-rata jumlah hari hujan = 57.53

Agustus 0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
6 0 1 - 0 0 0 0 0 -
0 0 2 - 16 14 0 0 0 -
0 0 0 - 0 38 0 0 0 -
0 0 0 - 82 10 0 0 0 -
7 0 0 - 0 5 0 0 0 -
6 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 1 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
3 0 0 - 0 0 0 0 0 -
19 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 16 0 - 0 0 62 0 0 -
0 0 0 - 0 0 34 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 2 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 5 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
Nilai
Hujan 19 16 2 0 82 38 62 0 0 0
Maksimum
Jumlah
Curah 41 21 6 0 98 67 96 0 0 0
Hujan
Jumlah
5 2 4 - 2 4 2 0 0 -
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 21,9
Rata-rata jumlah curah hujan = 1,9
Rata-rata jumlah hari hujan = 32,9

September 2 3 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 1 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 7 0 0 -
0 3 0 - 15 0 1 0 0 -
0 0 0 - 0 0 25 0 0 -
0 0 0 - 0 0 15 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 2 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 1
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 8 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 63 0 0 -
0 21 0 - 0 0 10 0 0 -
0 6 0 - 5 0 9 0 0 1
0 36 0 - 50 0 0 0 0 -
0 11 0 - 0 0 2 0 0 1
0 32 0 - 0 0 0 0 0 2
0 1 0 21 0 0 0 0 0 4
0 42 0 - 0 0 0 0 0 5
0 18 0 - 0 0 0 0 0 2
Nilai
Hujan 2 42 0 21 50 0 63 0 0 5,2
Maksimum
Jumlah
Curah 2 175 0 21 70 0 141 0 0 16,5
Hujan
Jumlah
1 11 0 1 2 10 0 0 7
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 18,32
Rata-rata jumlah curah hujan = 3,555
Rata-rata jumlah hari hujan = 42,55

Oktober 0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 50 0 75 0 0 -
71 0 0 - 56 0 0 0 0 2
0 18 0 - 0 0 0 0 0 -
0 2 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
3 0 0 - 0 9 0 0 3,3 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 50 0 20 0 0 0 4
0 29 0 - 0 0 0 0 1 36
0 0 0 - 0 0 0 0 0,2 1
2 0 0 - 0 0 0 0 4,2 1
30 0 0 - 0 0 0 0 1 7
20 0 0 - 3 0 0 0 1,2 14
0 13 0 - 87 0 0 0 0 13
0 6 0 - 0 57 0 0 0 13
0 0 0 - 115 0 3 0 10,4 5
0 0 0 - 24 0 0 75 1,4 9
17 0 0 - 0 0 0 30 0 2
0 0 0 - 0 0 0 0 0 -
0 0 0 - 0 0 0 0 0,4 8
0 0 0 - 38 0 0 0 0 10
0 0 0 - 0 0 0 0 0 1
0 23 0 - 0 0 25 0 1,2 8
0 0 0 - 0 0 3 40 2,9 2
0 0 0 - 20 0 48 0 1 12
14 0 0 - 24 0 0 0 1 2
40 0 0 - 0 68 0 0 9,3 9
37 8 0 63 0 15 3 0 14,1 0
4 0 0 2 0 0 0 45 1 1
3 0 0 - 13 0 0 0 4 1
Nilai
Hujan 71 29 0 63 115 68 75 75 14,1 35,5
Maksimum
Jumlah
Curah 241 99 0 115 430 169 157 190 57,6 160,4
Hujan
Jumlah
11 5 0 3 10 5 5 4 17 23
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 54,56
Rata-rata jumlah curah hujan = 161,9
Rata-rata jumlah hari hujan = 8,3

November 0 0 0 2 0 14 1 0 0 1
67 0 0 - 0 49 0 0 4,2 -
0 0 0 - 5 0 0 0 0,8 3
0 0 0 - 0 0 0 0 2,4 22
0 0 0 - 0 20 0 0 1,8 0
10 0 0 3 0 0 0 0 8,8 1
2 0 0 - 0 41 0 0 6,1 5
17 2 0 - 0 0 0 0 0 10
0 0 0 - 0 15 0 2 0 3
0 29 0 - 0 25 0 5 1,3 11
0 0 0 - 0 0 0 3 1,1 5
0 0 0 - 78 0 12 21 0 2
0 23 0 - 22 0 11 35 2,4 6
4 3 0 - 66 2 0 0 1,4 3
0 0 0 - 102 0 0 0 7,1 18
0 10 0 - 16 42 0 8 11,5 16
0 4 0 - 11 35 0 0 12,7 26
20 0 0 - 0 0 0 50 5 9
0 0 0 - 0 0 0 0 26,2 43
18 0 0 - 0 0 0 22 4,5 21
0 0 0 2 0 0 53 25 1,3 29
15 25 0 15 4 0 0 26 0,6 17
0 45 0 - 0 0 0 63 0 6
11 0 0 - 0 0 0 21 0 16
15 0 0 34 39 36 3 29 2,9 15
42 0 0 - 6 0 13 0 0,1 30
65 20 0 - 0 3 0 0 2,2 4
39 17 0 60 0 0 67 32 1,9 3
34 0 0 21 54 0 135 52 12,7 22
65 3 0 1 40 25 58 29 28,6 8
Nilai
Hujan 67 45 0 60 102 49 135 63 28,6 43,4
Maksimum
Jumlah
Curah 424 181 0 138 443 307 353 423 147,6 354,7
Hujan
Jumlah
15 11 0 8 12 12 9 16 23 28
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 59,3
Rata-rata jumlah curah hujan = 13,4
Rata-rata jumlah hari hujan = 277,64

Desember 2 20 0 - 0 29 14 8,7 1 11
1 6 0 10 0 0 15 11,9 0,2 -
14 0 0 - 0 0 80 3,7 9 -
13 63 0 7 0 0 47 5,4 3,2 -
9 12 0 - 0 0 1 2,7 6,3 0
0 24 0 20 0 0 80 0,8 5,3 -
0 20 0 30 0 15 2 40,6 11,9 -
0 19 0 50 0 0 39 2,9 14,4 -
0 28 0 70 0 25 2 5,5 7,7 -
10 6 0 1 0 6 14 21 7,7 -
0 2 0 27 0 32 6 17,1 11,1 -
0 0 0 3 0 24 0 1,8 14,5 -
5 0 0 10 0 3 15 5,4 11,9 -
0 0 0 - 0 14 28 15,8 11,5 -
0 0 0 11 0 87 58 16,4 9,5 -
5 0 0 10 36 0 0 0,4 18,2 -
0 0 0 - 20 0 5 1,5 2,4 -
5 1 0 5 24 0 18 2,4 6,7 -
0 0 0 10 21 0 12 0 0,4 -
0 15 0 15 1 0 22 2,5 2,3 -
2 0 0 25 40 0 11 4,2 3,3 -
8 33 0 3 50 0 2 0 4 0
10 0 0 15 10 12 12 1,9 5,6 -
0 0 0 - 0 31 73 1 5,6 0
0 65 0 20 0 7 14 24 0,6 0
15 0 0 47 0 0 0 1 1,7 -
7 0 0 - 0 0 9 3,4 0 -
21 0 0 - 0 18 12 0,7 0,4 -
12 0 0 - 0 22 0 1,4 2,5 -
19 0 0 11 0 0 17 106,7 5,2 -
3 31 0 8 50 12 43 22,4 2,9 -
Nilai
Hujan 21 65 0 70 50 87 80 106,7 18,2 11
Maksimum
Jumlah
Curah 161 345 0 408 252 337 651 333,2 187 12,2
Hujan
Jumlah
18 15 0 22 9 15 27 31 30 1
Hari Hujan
Rata-rata nilai hujan maksimum = 50,89
Rata-rata jumlah curah hujan = 16,8
Rata-rata jumlah hari hujan = 268,64

Rata-rata Rata-rata hari Curah hujan


ƩEI x
curah hujan hujan maksimal
Januari 24,6 463,28 64,19 150,99443
Februari 20,5 361,9 65,45 137,41554
Maret 15 295,98 66,36 104,25711
April 14,9 214,03 45,83 98,982842
Mei 8,6 111,01 40,3 64,737035
Juni 7,3 113,82 33,19 47,342367
Juli 4,2 57,53 23,4 27,770512
Agustus 1,9 32,9 21,9 13,352524
September 3,5555 42,55 18,32 22,976069
Oktober 8,3 161,9 54,56 60,981778
November 13,4 277,13 59,3 88,383811
Desember 16,8 268,64 50,89 108,7295
925,92352
∑ El30 Jan-Des
Pembahasan
Dari hasil praktikum di atas didapatkan hasil ƩEI x pada bulan Januari

150,99443, Februari 137,41554, Maret 104,25711, April 98,982842, Mei 64,737035,

Juni 47,342367, Juli 27,770512, Agustus 13,352524, September 22,976069, Oktober

60,981778, November 88,383811 dan Desember 108,7295 dan ∑ El30 Jan-Des =

925,92352.
Erosi adalah proses terangkutnya partikel-partikel tanah yang disebabkan

oleh media pengerosi berupa air atau angin.

Fauzi dan Maryono (2016) menyatakan bahwa erosi adalah pindahnya atau

terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat yang

lain oleh media alami. Pada dasarnya erosi yang paling sering terjadi dengan

tingkat produksi sedimen (sediment yield) paling besar adalah erosi permukaan

(sheet erosion) jika dibandingkan dengan beberapa jenis erosi yang lain yakni

erosi alur (rill erosion), erosi parit (gully erosion) dan erosi tebing sungai (stream

bank erosion).

Pada sungai, erosi terjadi di sepanjang pinggir sungai yang disebabkan

oleh aliran sungai. Aliran sungai yang menyebabkan erosi ini dipengaruhi oleh

curah hujan. Asdak (1995) menyatakan bahwa erosi sendiri merupakan pengikisan

tanah pada bagian pinggiran sungai serta penggerusan pada bagian dasar sungai

oleh aliran sungai. Besarnya curah hujan, intensitas dan distribusi hujan

menentukan kekuatan dispersi tanah, serta jumlah kecepatan aliran permukaan

yang nantinya akan menjadi kerusakan erosi. Kemampuan air hujan sebagi

penyebab terjadinya erosi berasal dari laju dan tetesan air hujan, kedua faktor

tersebut sangat mempengaruhi besarnya energi kinetik air hujan.

Erosi terjadi beberapa tahap, yaitu tahap pengangkutan, tahap penimbunan

tanah serta tanah pengangkutan tanah. Suripin (2001) menyatakan bahwa erosi

dapat terjadi melalui tiga tahap yaitu tahap pelepasan partikel tunggal dari masa

tanah dan tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin.

Dengan adanya peningkatan intensitas hujan maka akan meningkatkan aliran


permukaan sehingga daya angkut akan partikel – partikel tanah yang telah terlepas

tersebut semakin banyak dan akan menyebabkan hasil sedimentasi tinggi.

Indeks erosivitas curah hujan dipengaruhi oleh beberapa parameter curah

hujan. Karyati (2015) menyatakan bahwa penaksiran indeks erosivitas curah hujan

tahunan sangat dipengaruhi oleh parameter-parameter curah hujan seperti curah

hujan tahunan, jumlah hari hujan tahunan, dan curah hujan maksimum. Informasi

tentang indeks erosivitas hujan berguna dalam perencanaan dan pelaksanaan

praktek teknologi konservasi tanah dan air. Besarnya curah hujan dapat

didefinisikan sebagai volume air yang jatuh pada suatu luasan tertentu.

Hujan adalah salah satu penyebab terjadinya erosi. Oleh karena itu

besarnya intensitas hujan sangat mempengaruhi besar kecilnya daya angkut tanah

sehingga terjadi erosi. Martono (2004) menyatakan bahwa dengan adanya

peningkatan intensitas hujan maka akan meningkatkan aliran permukaan sehingga

daya angkut akan partikel – partikel tanah yang telah terlepas tersebut semakin

banyak dan akan menyebabkan hasil sedimentasi tinggi. Intensitas hujan dan

kemiringan lereng dapat meningkatkan aliran permukaan. Intensitas hujan yang

tinggi akan memiliki energi yang besar dalam menghancurkan agregat tanah.

Kecepatan aliran akan meningkat sejalan dengan semakin besarnya nilai dari

kemiringan lereng dan daya angkut partikel – partikel tanah yang telah hancur

akan semakin tinggi sehingga proses erosi semakin besar.

Ada beberapa macam jenis erosi. Jenis erosi berdasarkan sumber berupa

air hujan Hardiyatmo (2006) dikelompokkan menjadi 5 macam yaitu:

1. Erosi percikan (splash erosion) yaitu merupakan hasil dari percikan atau

benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah dalam keadaan basah.
2. Erosi lembar (sheet erosion) yaitu erosi yang terjadi karena terlepasnya

tanah dari lereng dengan tebal lapisan yang tipis.

3. Erosi alur (rill erosion) yaitu erosi yang terjadi karena adanya pengikisan

tanah oleh aliran air yang membentuk parit atau saluran kecil, parit tersebut

mengalami konsentrasi aliran air hujan yang akan mengikis tanah.

4. Erosi parit (gully erosion) yaitu merupakan keberlanjutan dari erosi alur.

Erosi parit ini terjadi apabila alur – alur mengalami pendangkalan yang semakin

lebar dan dalam hingga membentuk parit.

5. Erosi sungai / saluran (stream / channel erosion) yaitu terjadi karena

adanya permukaan tanggul sungai yang terkikis dan gerusan sedimen di

sepanjang dasar saluran.

Penelitian tentang erosivitas mempunyai beberapa manfaat. Salah satu

manfaat penelitian mengenai erosivitas adalah untuk mengetahui penataan lahan.

Arsyad (1989) menyatakan bahwa penelitian erosivitas dapat digunakan untuk

mengetahui tingkat bahaya erosi pada daerah sekitar penelitian sehingga dapat

bermanfaat bagi warga sekitar sebagi acuan atau pedoman sebagai tata cara

pengolahan atau pemanfaatan tanah pada daerah aliran sungai. Pengelolaan tanah

pada daerah aliran sungai haruslah mempunyai tatanan sehingga penggunaan

lahan dapat memberikan dampak positif bagi daerah sekitar.

Erosi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Utomo (1994) menyatakan bahwa

proses erosi yang terjadi di alam tidak hanya terjadi karena adanya faktor dari

hujan dan kepekaan tanah melainkan juga dipengaruhi oleh vegetasi, kemiringan

dan manusia. Erosi dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

E = f (I, R, V, T, M)
Dimana :

E = Erosi

I = Iklim

R = Topografi

V = Vegetasi

T = Tanah

M = Manusia

Nilai erosivitas dapat dihitung dengan menggunakan metode Bols

(1978) As-syakur dan Adnyana (2016) menyatakan bahwa nilai erosivitas hujan

dapat dihitung berdasarkan data hujan yang diperoleh dari penakar hujan otomatis

atau dari penakar hujan biasa. Metode perhitungan Bols (1978) yang digunakan

dalam untuk menentukan tinggkat erosivitas hujan dalam penelitian ini adalah

dihitung dengan menggunakan persamaan:

R= 6,119 × (P1,21 ) × (D-0,47 )× (M0,53 )

Dimana EI30 adalah indeks erosivitas hujan bulanan, R adalah curah hujan

bulanan (cm) , D adalah jumlah hari hujan bulanan, M adalah curah hujan

maksimum selama 24 jam pada bulan tersebut (cm).

Zachar (1981) menyatakan bahwa peningkatan energi dalam penghancuran

agregat tanah ini didukung oleh faktor kemiringan lereng. Parameter kelerengan

dapat dibagi menjadi dua yaitu sudut lereng dan energi lereng. Sudut lereng

adalah sudut yang terbentuk terhadap bidang horizontal. Energi lereng adalah

besarnya energi potensial yang dipengaruhi oleh topografi di wilayah tersebut.

Apabila tekuk lereng semakin besar maka koefisien aliran dan daya angkut

meningkat, kestabilan tanah dan kestabilan lereng menurun, erosi percik


meningkat dan perpindahan material tanah lebih besar. Kedua faktor tersebut

merupakan pemicu terjadinya erosi.


KESIMPULAN

Dari praktikum yang sudah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu

sebagai berikut : Data yang diambil adalah data perhitungan curah hujan selama

10 tahun dari tahun 1980 sampai dengan 1985. Pada bulan Januari curah hujan

rata-rata adalah 463,28 hari hujan rata-rata adalah 24,6 dan curah hujan maksimal

adalah 64,19 sehingga diperoleh ƩEI x = 150,99443. Pada bulan Februari curah

hujan rata-rata adalah 20,05 hari hujan rata-rata adalah 361,9 dan curah hujan

maksimal adalah 65,45 sehingga diperoleh ƩEI x = 137,41554. Pada bulan Maret

curah hujan rata-rata adalah 15 hari hujan rata-rata adalah 295,98 dan curah hujan

maksimal adalah 66,36 sehingga diperoleh ƩEI x = 104,25711. Pada bulan April

curah hujan rata-rata adalah 14,9 hari hujan rata-rata adalah 214,03 dan curah

hujan maksimal adalah 45,83 sehingga diperoleh ƩEI x = 98,982842. Pada bulan

Mei curah hujan rata-rata adalah 8,6 hari hujan rata-rata adalah 111,01 dan curah

hujan maksimal adalah 40,03 sehingga diperoleh ƩEI x = 64,737035. Pada bulan

Juni curah hujan rata-rata adalah 7,3 hari hujan rata-rata adalah 113,82 dan curah

hujan maksimal adalah 33,19 sehingga diperoleh ƩEI x = 47,342367. Pada bulan

Juli curah hujan rata-rata adalah 4,2 hari hujan rata-rata adalah 57,53 dan curah

hujan maksimal adalah 23,4 sehingga diperoleh ƩEI x = 27,770512. Pada bulan

Agustus curah hujan rata-rata adalah 1,9 hari hujan rata-rata adalah 32,9 dan curah

hujan maksimal adalah 121,9 sehingga diperoleh ƩEI x = 13,352524. Pada bulan

September curah hujan rata-rata adalah 3,555 hari hujan rata-rata adalah 42,55 dan

curah hujan maksimal adalah 18,32 sehingga diperoleh ƩEI x = 22,976069. Pada

bulan Oktober curah hujan rata-rata adalah 8,3 hari hujan rata-rata adalah 161,9

dan curah hujan maksimal adalah 54,56 sehingga diperoleh ƩEI x = 60,981778.
Pada bulan November curah hujan rata-rata adalah 13,4 hari hujan rata-rata adalah

277,13 dan curah hujan maksimal adalah 59,3 sehingga diperoleh ƩEI x =

88,383811. Pada bulan Desember curah hujan rata-rata adalah 16,8 hari hujan

rata-rata adalah 268,64 dan curah hujan maksimal adalah 50,89 sehingga

diperoleh ƩEI x = 108,72925. Dari hasil tersebut, maka diperoleh

∑ El30 Jan-Des = 925,92352.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor : IPB

Asdak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press.

As-syakur, A. R. dan Adnyana, I. W. S. 2016. Validasi Nilai Erosivitas Hujan


Dari Data Penginderaan Jauh TRMM 3B42 Di Bali Selatan. Bumi Lestari
Vol. 16 (1): 70 – 77.

Fauzi, R. M. Z. dan Maryono. 2016. Kajian Erosi dan Hasil Sediimen Untuk
Konservasi Lahan DAS Kreo Hulu. Biro Penerbit Planologi Undip Vol. 12
(4): 429-445.

Hardiyatmo, Hary Christady. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Karyati. 2015. Parameter - Parameter Curah Hujan Yang Mepengaruhi Penaksiran


Indeks Erosivitas Hujan Di Sri Aman Sarawak. Agrifor Vol. 16. No. 1

Martono. 2004. Pengaruh Intensitas Hujan dan Kemiringan Lereng terhadap Laju
Kehilangan Tanah pada Tanah Regosol Kelabu. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.

Suripin. 2001. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit Andi,
Yogyakarta.

Utomo, Wani Hadi. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Malang: Penerbit IKIP
Malang.

Zachar, D. 1982. Soil Erosion. Elsevier Scientific Publishing Company : Forest


Research Institute, Zvolen, Czechoslovakia.
LAMPIRAN

Perhitungan

∑ El x = 6,179 ×CH rata-rata1,21 ×Hari rata-rata-0,47 ×CH max0,53

1. Januari

∑ El x = 24,6 × 463,28-0,47 × 64,190,53

= 150,99443

2. Februari

∑ El x = 20,5 × 361,9-0,47 × 65,450,53

= 137,41554

3. Maret

∑ El x = 15 × 295,98-0,47 × 66,360,53

= 104,25711

4. April

∑ El x = 14,9 × 214,03-0,47 × 45,830,53

= 98,982842

5. Mei

∑ El x = 8,6 × 111,01-0,47 × 40,30,53

= 64,737035

6. Juni

∑ El x = 7,3 × 113,82-0,47 × 33,190,53

= 47,342367\

7. Juli

∑ El x = 4,2 × 57,53-0,47 × 23,40,53


= 27,770512

8. Agustus

∑ El x = 1,9 × 32,9-0,47 × 21,90,53

= 13,352524

9. September

∑ El x = 3,555 × 42,55-0,47 × 18,320,53

= 22,976069

10. Oktober

∑ El x = 8,3 × 161,9-0,47 × 54,560,53

= 60,981778

11. November

∑ El x = 13,4 × 277,13-0,47 × 59,30,53

= 88,383811

12. Desember

∑ El x = 16,8 × 268,64-0,47 × 50,890,53

= 108,7295

Anda mungkin juga menyukai