Anda di halaman 1dari 71

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi menjadi sebuah masa dimana tidak terdapat batasan yang
memisahkan antara satu wilayah dengan wilayah lainya. Salah satu ciri globalisasi
yaitu perubahan dalam konsep ruang dan waktu, Sementara itu teknologi
informasi dan komunikasi semakin berkembang dengan pesat. Begitu juga dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) masa kini yang semuanya
serba canggih.
Dalam era globalisasi sekarang ini menuntut untuk selalu siap bersaing
dalam berbagai segi kehidupan dan segala bidang. Maka dari itu tenaga kerja
dituntut untuk mampu atau berkompeten dalam bidang yang ditekuninya. Salah
satu hal yang tidak terlepas dari persaingan adalah dalam hal Sumber Daya
Manusia (SDM). Tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan
menentukan mutu, biaya, efisiensi waktu dan penampilan akhir produk industri
barang maupun jasa yang menjadi faktor penentu kemampuan bersaing.
Pendidikan sebagai pondasi utama pembangunan sumber daya manusia
(SDM) harus secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa,
yaitu SDM dengan keahlian profesional yang dimiliki dapat menjadi produktif
dan berpenghasilan serta mampu menciptakan produk-produk unggul yang siap
menghadapi persaingan di dunia industri.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapkan suatu sistem
pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktik Kerja Industri (Prakerin)”,
“Pendidikan Sistem Ganda (PSG), atau “Praktik Kerja Lingkungan (PKL)” namun
dalam universitas biasa disebut dengan istilah “Praktik Industri (PI)”.
Praktik Industri juga sering disebut dengan istilah magang. Menurut Kamil
(2012:72) magang merupakan suatu proses pembelajaran yang mengandung unsur
belajar sambil bekerja, dimana warga belajar (pemagang) akan membiasakan diri
untuk mengikuti proses pekerjaan yang biasa dilakukan oleh sumber belajar,
fasilitator (pemagang).
Salah satu langkah untuk menghadapi globalisasi tersebut adalah konsep
pendidikan link and match, dimana pendidikan didesain selalu berhubungan
dengan pihak industri sebagai pengguna

1
dari output yang dihasilkan dari pendidikan tersebut. Dalam pembelajarannya
dunia pendidikan dituntut untuk selalu update dan mengimbangi dengan adanya
perkembangan yang pesat dalam bidang IPTEK. Konsep pendidikan link and
match merupakan langkah yang cukup efektif yang dapat ditempuh.
Untuk itulah Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri
Malang bekerja sama dengan dunia industri/usaha (DU/DI) dalam melatih
kemampuan mahasiswa teknik otomotif agar memiliki keterampilan dalam bidang
otomotif yang berdaya guna di dunia kerja nantinya.
Praktik Industri merupakan salah satu matakuliah yang wajib diambil oleh
mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang dengan jumlah 4
sks, yang juga merupakan syarat kelulusan.
Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang membekali mahasiswa
dengan pengetahuan dasar yaitu pembekalan sikap sesuai dengan standar
operasional dalam kesehatan dan keselamatan kerja, materi praktik kompetensi
keahlian produktif secara teoritik, serta keterampilan dasar kejuruan (produktif).
Dalam proses praktik di DU/DI, mahasiswa tidak hanya mendengar dan
melihat pekerjaan di dunia kerja, namun juga mencoba dan mempraktikkan alat
yang digunakan secara langsung untuk memahami, mampu, dan terbiasa
menggunakan alat-alat yang ada di dunia kerja sesuai dengan kompetensi keahlian
yang diambil untuk selanjutnya dapat diaplikasikan ketika mahasiswa sudah
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
1.1.1 Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri
Alasan penulis memilih PT. Tentrem sebagai tempat praktik industri adalah
sebagai berikut.
1. Ingin lebih mendalami dan mempelajari tentang bodi kendaraan
khususnya kendaraan besar yaitu Bus. karena pada media praktik yang
ada di Jurusan Teknik Mesin kebanyakan adalah kendaraan kecil seperti
mobil.
2. Kegiatan produksi atau jasa yang dilakukan di PT. Tentrem Sejahtera
Malang sesuai dengan bidang ilmu yang penulis tempuh yaitu bidang
otomotif.
3. Hubungan antara pihak industri dengan pihak universitas yang sudah
terjalin sehingga memudahkan untuk melakukan praktik disana.

2
1.1.2 Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari
Bidang yang dipelajari di PT. Tentrem Sejahtera Malang adalah bidang
making, service, aand maintenance atau pembuatan, perbaikan dan perawatan
kendaraan. Bidang ini sangat sesuai dengan jurusan yang penulis tempuh di
universitas. Sehingga dengan kesamaan bidang yang akan dipelajari ini senantiasa
untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman agar dapat bermanfaat di
kemudian hari.
 Tujuan Praktik Industri
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan teknologi melalui kegiatan praktik industri ini. Disamping itu,
selain mempelajari tentang making, service and maintenance mahasiswa juga
belajar tentang aspek-aspek kewirausahaan dan manajemen yang terkait dengan
industri yang ditempati, sehingga ilmu yang didapat tidak hanya dalam satu
bidang namun mencakup keseluruhan di industri tersebut.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mahasiswa melaksanakan program praktik industri dapat:
1. Membantu melaksanakan tugas-tugas dan proses kegiatan making,
service and maintenance di industri/perusahaan yang digunakan untuk
praktik.
2. Melaksanakan tugas atau pekerjaan yang diperoleh di dunia industri
sesuai dengan standar mutu yang berlaku.
3. Memiliki tambahan pengetahuan dan ilmu tentang kewirausahaan
maupun manajemen dan struktur organisasi, sehingga menumbuhkan
rasa berwirausaha dalam diri mahasiswa.
4. Bersikap dan berperilaku sebagai industriawan atau wirausahawan sesuai
dengan pengalaman yang diperoleh selama melakukan praktik industri.
C. Manfaat Praktik Industri
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Ilmu yang didapat didalam maupun diluar perkuliahan dapat
diaplikasikan pada dunia industri.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang
sesuai dengan kemajuan teknologi.

3
3. Mengerti akan prosedur dan standar operasional kerja yang ada pada
industri.
4. Memperoleh gambaran yang nyata tentang penerapan / implementasi
ilmu atau teori yang selama ini diperloeh di perkuliahan dan
membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
5. Menambah relasi kerja dan hubungan antara karyawan, mekanik maupun
perusahaan dengan mahasiswa.
6. Melatih diri agar lebih terampil dan kompeten dengan bidang yang
sedang digelutinya.
1.3.2 Bagi Perguruan Tinggi
1. Dapat mencetak lulusan yang terampil dan berkompeten sesuai
bidangnya sehingga dapat bersaing di dunia industri nantinya.
2. Dapat menjalin hubungan kerja maupun kependidikan antara perguruan
tinggi dengan industri.
3. Sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan dan peningkatan
mutu/kualitas pendidikan di perguruan tinggi.
4. Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu
menguasai materi yang diajarkan selama perkuliahan.
1.3.3 Bagi Industri
1. Bertambahnya jumlah pekerja tanpa mengurangi anggaran pengeluaran
bulanan perusahaan.
2. Perusahaan dapat menerima lebih banyak pekerjaan dan dapat
menyelesaikannya dengan cepat sehingga lebih meningkatkan
produktivitas kerja.
3. Menjalin kerjasama antara perusahaan dengan perguruan tinggi dimana
nantinya jika perusahaan membutuhkan rekrutmen tenaga kerja baru
tidaklah sulit mencari.
4. Perusahaan dapat melihat sejauh mana kompetensi dari praktikan yang
mana jika sesuai dengan harapan dapat direkrut menjadi tenaga kerja
setelah lulus.

4
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah Singkat dan Profil Industri
2.1.1 Sejarah dan Profil
Tentrem Bus and Coach didirikan pada tahun 1983 oleh Bapak Tatang
Wahyudi. Selama waktu itu, operasi pertama dari perusahaan adalah transportasi
umum yang melayani masyarakat dalam perjalanan antar kota di Provinsi Jawa
Timur Indonesia. Disamping melaksanakan operasi sehari-hari tersebut, Bapak
Tatang Wahyudi juga melakukan pemeliharaan armada secara internal. Satu unit
kerja didirikan untuk menangani layanan perawatan reguler di badan bus serta
melakukan pemeriksaan rutin pada mesin.

Selama tahun 1987, divisi pemeliharaan ini dikenal oleh masyarakat


setempat, karena divisi ini dapat menjaga armada Tentrem selalu dalam kondisi
yang maksimal dan baik untuk melakukan operasi perjalanan sehari-hari.
Berdasarkan fakta tersebut, Bapak. Tatang Wahyudi memutuskan untuk menerima
permintaan dari perusahaan lain yang membutuhkan layanan perbaikan untuk bus
dan pelatih mereka. Penjelasan diatas merupakan asal-usul pembuatan perusahaan
yang membuat bus dan pelatih pada PT Tentrem Sejahtera, yang kemudian
didirikan oleh Tatang Wahyudi sendiri pada tahun 1991.

Sementara sasis dan mesin bus disediakan oleh perusahaan-perusahaan


OEM seperti Hino, Mercedes-Benz, Scania, dan Volvo, perusahaan Tentrem bus
dan pelatih perusahaan memfokuskan diri pada pembuatan bodi bus atau pelatih.
Pelanggan perusahaan ini adalah pasar Indonesia yang asalnya menyebar dari
pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, dan Irian Jaya.

Ketika pelanggan memulai pesanan pembelian, sasis akan dikirim dari


Perusahaan OEM ke pabrik manufaktur Tentrem untuk memasang bodi.
Pelanggan dapat memilih berdasarkan preferensi mereka sendiri pada merek sasis
dan mesin apa yang ingin dia beli. Produk akhir dari PT Tentrem adalah bus atau
pelatih yang telah siap untuk digunakan.

5
2.1.2 Visi dan Misi Industri
Dalam menjalankan usahanya PT.Tentrem Sejahtera berlandaskan pada visi
dan misi yang dianut. PT.Tentrem Sejahtera memiliki visi yaitu “Untuk
menyediakan bus atau pelatih yang berkualitas baik, nyaman, dapat diandalkan,
namun terjangkau untuk semua pasar Indonesia.”. Sedangkan untuk mewujudkan
visi tersebut, PT.Tentrem Sejahtera memiliki misi :
1. Menyediakan kebutuhan bus dan pelatih di setiap pulau di Indonesia.
2. Kedepanya mengembangkan produk kami untuk meningkatkan kualitas
setiap bus dan pelatih yang diproduksi.
3. Berusaha keras untuk menjadi pemimpin produsen bus dan pelatih di
Indonesia.
4. Menyediakan produk yang andal di segala kondisi jalan di Indonesia.

2.1.3 Lokasi Lay Out Industri


PT. Tentrem Sejahtera terletak di Jl. Perusahaan Barat No.17 Karanglo -
Singosari, Kota Malang, Jawa Timur. PT. Tentrem Sejahtera memiliki lokasi yang
strategis karena terletak di pinggiran kota yang jauh dari pemukiman warga lebih
tepatnya didaerah karanglo sehingga tidak terlalu menganggu masyarakat sekitar,
aksesnya mudah dijangkau oleh pelanggan dari dalam kota maupun luar kota
Malang.
Pelayanan terhadap pelanggan menjadi perhatian penting terutama dalam
hal kenyamanan pelanggan (comfortable customer). Untuk mendukung pelayanan
terhadap pelanggan PT.Tentrem Sejahtera memiliki berbagai ruang seperti ruang
pemesanan, ruang desain bodi, konsultasi (consulting), ruangan perbaikan bodi,
ruang tunggu yang nyaman, kamar mandi yang bersih dan pelayanan lainnya.
Perusahaan PT.Tentrem Sejahtera ini terdiri dari 2 (dua) bagian. Bagian
pertama merupakan tempat finishing atau tempat bus setelah selesai dibuat dan
tempat pemesanan desain bodi bus untuk pelanggan sedangkan bagian dua
merupakan tempat untuk produksi atau pembuatan bodi bus. Untuk lebih jelasnya
dibawah ini merupakan layout/gambaran lokasi produksi PT. Tentrem Sejahtera.

6
7
Perencanaan perusahaan kedepanya
Permintaan akan bus dan pelatih baru meningkat pesat. Pada tahun 2010,
perusahaan kami memulai ekspansi besar-besaran dengan membeli 18.000 m2
lahan tepat di samping pabrik kami untuk memperluas lantai produksi. Fasilitas
produksi baru ini sangat meningkatkan kemampuan kami untuk melakukan lean
manufacturing. Pada tahun 2015, kami telah menerima beberapa pengakuan dari
perusahaan OEM serta sertifikasi ISO 9001: 2008. Sementara melakukan upaya
kami dalam memperbaiki sistem manufaktur kami, kami juga melengkapi fasilitas
produksi kami dengan mesin teknologi tinggi seperti penggilingan CNC dan bubut
CNC, serta mesin cetak otomatis. Dalam dua tahun ke depan, kami berharap untuk
meningkatkan kapasitas produksi kami dengan menambahkan beberapa mesin yang
lebih canggih untuk mendapatkan hasil presisi yang lebih tinggi dalam hal waktu
dan kualitas. Setelah lima tahun, kami ingin menjadi produsen terkemuka di
industri bus dan pelatih dengan mempertahankan produk yang berkualitas tinggi
dan terjangkau serta mempertahankan kapasitas produksi yang tinggi untuk
melayani pasar.

Produk perusahaan

8
9
10
11
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT.Tentrem Sejahtera

 Job Description Karyawan PT. Tentrem Sejahtera Malang


Untuk meningkatkan pelayanan di PT.Tentrem Sejahtera diperlukan
standarisasi organisasi dan sumber daya manusia dalam melayani
pelanggan. Dengan adanya tututan peningkatan pelayanan maka diperlukan
improvement dalam memenuhi tuntunan pelayanan dari pelanggan sehingga
menghasilkan loyalitas pelanggan terhadap merek Suzuki. Tujuan dari
Standarisasi antara lain :
 Proses kerja dan pelayanan yang ada di bengkel dilakukan oleh
SDM yang berpengalaman.

12

PT.Tentrem Sejahtera tidak hanya fokus pada fungsi dasar sebagai tempat
perbaikan dan pembuatan bodi, namun juga untuk mengembangkan
desain – desain bodi bus yang semakin baik dan bagus.

Manajemen sumber daya manusia yang lebih baik sehingga menjamin
kelangsungan bisnis perusahaan yang mengikuti tuntutan lokal dan
global.

Memperjelas fungsi dan tugas masing – masing jabatan agar bisa
bersinergi dengan baik untuk mewujudkan pelayanan yang prima.
2.3.1 Kepala bagian produksi
1. Menjalin hubungan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan seluruh
pengawas dan karyawan di PT. Tentrem Sejahtera.
2. Menjalankan program dan ketentuan yang dibuat oleh PT. Tentrem
Sejahtera secara konsisten.
3. Memonitor dan memvalidasi aktivitas harian & bulanan bagian produksi.
4. Membuat program kerja dan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak
terkait (asuransi, vendor) untuk meningkatkan performa perusahaan
secara keseluruhan.
5. Melakukan koordinasi dengan staf yang ada di perusahaan untuk
meningkatkan kerjasama antar bagian di perusahaan.

6. Menjamin seluruh fasilitas & peralatan di area pelanggan dan area bagian
produksi, lengkap dan berfungsi dengan baik.
2.3.2 Research and Development (R&D)
1. Melakukan pengembangan desain bodi yang terbaru.
2. Memastikan kondisi fisik kendaraan dengan melakukan pemeriksaan di
sekeliling area body bus dan interior kendaraan dengan mengacu pada
desain yang ditentukan.
3. Memberikan penjelasan kepada pelanggan mengenai desain bodi yang
akan dilakukan sesuai dengan desain yang ditentukan.
4. Memberikan informasi terbaru kepada pelanggan dalam setiap proses
perbaikan ataupun pembuatan.
5. Menjamin kendaraan selesai dan siap pada waktu yang telah dijanjikan
kepada pelanggan.
6. Menjamin kualitas perbaikan dan pembuatan dengan baik.
7. Melakukan interaksi dan komunikasi dengan baik dengan pelanggan
untuk memasarkan barang yang ditawarkan perusahaan.

13
2.3.3 Administrasi
1. Membuat laporan bulanan perusahaan Resmi.
2. Menangani penagihan proses warranty claim.
3. Menangani kegiatan administrasi perusahaan.
4. Mengatur appointment customer.

2.3.4 Marketing
1. Prospecting, greeting, consulting with customer (melalui tele-selling, di
dalam showroom/counter).
2. Mempresentasikan produk dan melakukan demonstrasi desain bodi.
3. Negotiation (tawar menawar), closing (kesepakatan), delivery order
(pemeriksaan unit), dan follow up.
4. Administrasi penjualan.
5. SSI (kepuasan pelanggan).

2.3.5 Office Boy dan Security


1. Office Boy
Bertugas memberikan layanan kepada customer yang datang ke
perusahaan, seperti menjamu dengan makanan atau minuman, kemudian
office boy bertanggung jawab atas kebersihan kantor utama dan bagian
perusahaan.
2. Security
Tugas utama sebagai petugas keamanan perusahaan, kemudian
menanyakan maksud keperluan setiap orang luar yang datang ke
perusahaan, melakukan cek pada setiap kendaraan tamu yang akan
melakukan reparasi dengan mencatan plat nomor.

14
D. Ketenagakerjaan dan Tata Tertib Personalia
2.4.1 Prosedur Penerimaan Karyawan
Sumber Umum
Adapun perekrutan karyawan bengkel secara umum yaitu dengan
memasang iklan penerimaan karyawan ke media massa yang telah
terpercaya, kemudian mengirim lamaran tersebut ke perusahaan.

2.4.2 Tata Tertib Personalia


PT. Tentrem Sejahtera merupakan perusahaan besar yang memiliki banyak
karyawan. Maka dari itu perusahaan perlu memiliki tata tertib yang harus ditaati
dan dilakukan oleh setiap karyawan agar tercipta disiplin kerja yang baik dan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
1. Jam Kerja
Jam kerja yang diberlakukan oleh PT. Tentrem Sejahtera seperti yang
terlihat pada tabel 3
Tabel 3. Jam Kerja Karyawan PT. United Motors Centre Suzuki Ponorogo
No Hari Masuk Jam istirahat Pulang

1 Senin – Kamis 08.00 12.30 – 13.30 16.30

2 Jumat 08.00 11.00 – 13.00 16.30

3 Sabtu 08.00 - 16.30

Setiap datang dan sebelum memulai pekerjaan para karyawan wajib melakukan
presensi, begitu pula sebelum pulang kerja. Hal ini dimaksudkan agar menjaga
kedisiplinan kerja dan memonitoring keaktifan dalam bekerja.
2. Izin
1) Atasan dapat memberikan izin terhadap karyawan yang terlambat
datang atau meninggalkan pekerjaan pada waktu jam kerja untuk
suatu urusan atau kepentingan pribadi dengan mengisi formulir surat
izin.
2) Semua izin yang diberikan akan memotong hak cuti.
3) Izin karena sakit harus dibuktikan dengan surat keterangan dari
dokter (sakit lebih dari 3 hari).

15
4) Karyawan yang izin karena mendapat tugas dari kantor diwajibkan
mengisi formulir surat tugas.

3. Hak Cuti
Seluruh karyawan memiliki hak cuti sebanyak 3 hari setiap tahun dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Jumlah cuti dipotong cuti hari massal.
2) Jumlah hak cuti dipotong izin tidak masuk kerja.
3) Bagi karyawan yang akan mengambil cuti/cuti hamil diwajibkan
memberitahukan kepada manajer personalia 2 minggu sebelum cuti
diambil.
4) Perpanjangan hak cuti selama 6 bulan, selebihnya bila hak cuti tidak
diambil maka dianggap gugur.
4. Sanksi
1) Apabila terlambat atau meninggalkan tempat kerja pada jam kerja
atau pulang lebih awal atau tidak masuk kerja tanpa izin, maka
dianggap tidak hadir.
2) Apabila karyawan yang ketahuan mengabsenkan karyawan yang lain
maka keduanya mendapatkan surat peringatan.
3) Apabila karyawan tidak hadir selama 3 kali selama satu bulan maka
akan mendapatkan surat peringatan.
4) Apabila sakit dan tidak membuat surat keterangan sakit lebih dari
satu hari dan tidak membawa surat keterangan dokter maka dianggap
tidak hadir.
5) Apabila karyawan hadir dan tidak presensi, maka dianggap tidak
hadir.

16
E. Alur (Proses, Produksi, Pelayanan Jasa)
Jadi pada jaman dulu kendaraan di bangun dengan rangka dari kayu yang

dilapisi dengan plat tipis sebagai bodi nya. Proses pembuatan body bus di

karoseri PT. Tentrem Sejahtera memiliki beberapa proses yang dibagi menjadi

9 proses. Proses itu harus berjalan sesuai urutannya masing-masing. Proses

tersebut adalah sebagai berikut:

A.Preparation (Persiapan)

B. Framing and Platting (Pembuatan Rangka Bodi dan Plat)

B.Gosok Bodi

C.Puty (Pendempulan)

D.Painting (Pengecatan)

E. Triming and finishing (Pemasangan Interior)

F. Quality Control

G.Pre Delivery Inspection

a. Preparation

Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembutan bodi bis, dimana
ketika sasis bis datang dari pemesan maka sasis wajib di perlakukan khusus
sebelum masuk ke sebuah "line procces". Karena dalam proses
pembuatan bodi bis akan banyak proses pengelasan maka beberapa komponen
bawaan chasis wajib dilepas untuk menghindari kontak, terbakar, atau rusak
karena proses tersebut, biasanya yang wajib dilepas adalah baterai (accu),
tangki BBM, stir, dan beberapa komponen elektrik lainnya.
Dan sebelum masuk ke proses selanjutnya perlu di persiapkan peralatan
untuk melindungi komponen-komponen yang tidak dilepas dari chasis contoh
roda, engine dan kabel elektrik. melindunginya cukup di tutup dengan kain anti
panas untuk menghindari percikan api dari mesin las yang dapat melukai bahan
karet dan plastik.

b. Framing and Platting (Pembuatan rangka bodi dan pengeplatan)

17
Setelah proses preparasi siap maka sasis masuk ke proses pemasangan

rangka body (Frame). Untuk proses penyambungan rangka bodi ke sasis harus

di las di atas clam chassis (bracket) karena sasis bis di larang terkena

pengelasan hal ini disebabkan dalam proses pengelasan akan terjadi

pemanasan pada logam, jika sasis utama mendapat perlakuan panas maka

struktur logam akan mempengaruhi kekuatan dari sasis tersebut. Oleh karena

itu di pasanglah sebuah bracket yang di pasang di atas chasis dengan baut.

Selain itu penggunaan bracket berfungsi agar ketika bus hendak ganti bodi

(rebody) hanya tinggal melepas baut yang tertanam pada sasis, tanpa harus

mengorbankan bodi bis yang lama / akan diganti. Setelah rangka utama bus

jadi maka saatnya proses pengeplatan di semua sisi panel kanan dan kiri,

bagasi samping, roof, dan seluruh permukaan bus.

Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada proses

pengeplatan lambung kanan dan kiri karena bagian ini yang biasa menjadi

perhatian apakah produk tersebut baik atau tidak. Biasanya yang menjadi

penilaian adalah kerataan lambung karena jika lambung tidak rata maka dalam

proses dempul akan membutuhkan dempul yang banyak. Sehingga pada

pengeplatan bagian lambung ini di gunakan sebuah mesin dengan nama

"Strech machine" yang berfungsi menarik plat yang panjang dan

menempelkannya rangka bodi sehingga plat bagian lambung tidak

bergelombang. Atau bisa juga dengan cara manual dengan menggunakan

tracker.

Pada proses pembuatan rangka bodi dan plat, bahan baku yang paling

banyak digunakan adalah pipa besi berbentuk kotak dan plat besi dengan

ukuran dan ketebalan yang berbeda-beda pada setiap bagian. Namun di

Karoseri PT. Tentrem Sejahters terdapat sedikit perbedaan dibandingkan

dengan karoseri lain dalam segi bahan yang digunakan pada proses

18
pengeplatan. Dalam proses pengeplatan tidak semua permukaan bus dilapisi

menggunakan plat, terdapat beberapa bagian yang dilapisi menggunakan bahan

fiber glass dan plastic ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) yang telah di

cetak. Bagian tersebut terdapat pada cowl depan, cowl belakang, cowl atap,

dan seluruh spartboard. Selain itu, perbedaan lainnya terdapat pada proses

pembuatan rangka dan pengeplatan pada seluruh pintu dibuat secara terpisah,

tidak digabung dengan bagian lainnya. Seluruh bagian pintu dipasang ketika

seluruh cowl telah terpasang menyatu pada bagian bus yang lain.

Berikut adalah tahapan pembuatan rangka bodi dan pengeplatan

yang berlaku di karoseri PT. Tentrem Sejahtera :

1.Pengeboran sasis untuk pemasangan bracket

Gambar 2.1 Bracket yang telah terpasang pada sasis

2.Pemasangan rangka dasar lantai (cross member)

Ga

Gambar 2.2 Rangka dasar sebuah bis

19
3.Pemasangan rangka sisi kanan dan kiri

Gambar 2.3 Pemasangan rangka samping kanan dan kiri

4.Pemasangan rangka atap

Gambar 2.4 Pemasangan rangka atas

20
 Pemasangan rangka bawah yang berfungsi sebagai tangga, tempat bagasi,

tangki bbm, tempat aki dan juga tempat radiator serta filter udara

 Pemasangan plat pada lantai dan atap

Gambar 2.5 Pemasangan plat pada lantai dan atap

7. Pemasangan plat pada lambung kanan dan kiri

Gambar 2.6 Pemasangan plat pada lambung kanan dan kiri

8. Pemasangan cowl depan, cowl belakang dan cowl atap (jika ada)

Gambar 2.7 Pemasangan cowl depan

21
Gambar 2.8 Pemasangan cowl belakang

9. Pemasangan plat pada bagian tangga

Gambar 2.9 Pemasangan plat pada bagian tangga

10. Pemasangan plat pada cover engine

Gambar 2.10 Pemasangan plat pada cover engine

22
11. Pemasangan plat pada flap radiator, flap buangan panas, flap aki dan

vender

Gambar 2.11 flap buangan panas

12. Pemasangan seluruh pintu

Gambar 2.12 Pemasangan pintu sopir

13. Pemasangan plat pada flap bagasi

Gambar 2.13 Plat pada flap bagasi yang telah terpasang

23

Pemasangan plat pada vender joint depan dan belakang

Pemasangan plat pada bagian ending depan dan belakang

Gambar 2.14 Plat ending depan yang telah terpasang

16. Pemasangan plat untuk meja dashboard

Gambar 2.15 Pemasangan plat untuk rangka dashboard

17. Pemasangan kembali komponen yang sebelumnya dilepas

C. Gosok Bodi

Proses gosok bodi bus ini merupakan proses pembersihan sebelum ke

proses dempul dan juga proses pelapisan anti panas dan anti karat pada rangka

24
bodi bis. Bagian yang digosok adalah seluruh permukaan bagian luar bis,

sedangkan bagian yang diberikan anti panas adalah bagian dinding interior

dan atap bagian dalam bis.

Berikut adalah tahapan gosok bodi yang berlaku di Karoseri PT. Tentrem
Sejahtera :

1. Penyemprotan cairan anti panas pada bagian dalam bis

Gambar 2.16 Bis yang telah disemprotkan cairan anti panas

Cairan yang disemprotkan adalah cairan kimia polyurethane.

Cairan ini berbentuk cair, namun ketika telah disemprotkan ke media

berubah menjadi seperti gelembung-gelembung busa padat seperti

stereofoam. Penyemprotan ini bertujuan agar udara didalam bis tetap sejuk

ketika digunakan dan udara sejuk dari pendingin ruangan tetap berada

pada interior bis. Penyemprotan ini hanya dilakukan pada bus

berpendingin udara.

2. Pembersihan seluruh permukaan luar bodi bis menggunakan cairan yang

mengandung emulsion fire. Hal ini bertujuan untuk membersihkan kotor

an yang menempel pada plat dan juga pembersihan fiber MRA (Molding

25
Release Agent) yang berasal dari cetakan fiber glass . Kemudian bilas

permukaan yang telah dibersihkan menggunakan air bersih. Setelah

dibersihkan lalu keringkan menggunakan lap bersih.

3. Gosok seluruh bodi bis menggunakan alat angle grinder.

Gambar 2.17 Bis yang telah di gosok bodi

4. Amplas seluruh bodi

Amplas seluruh bodi bis menggunakan amplas dengan nomor 180.

Pengamplasan bertujuan agar permukaan bodi menjadi lebih kasar,

sehingga pada saat pemberian cat epoxy primer, cat dapat merekat dengan

sempurna. Setelah diamplas bersihkan seluruh bermukaan bodi bis

menggunakan lap bersih yang diberi cairan thinner.

5. Pemberian cat epoxy primer

Pemberian cat epoxy primer merupakan tahapan terakhir sebelum

masuk ke bagian pendempulan. Pemberian cat ini bertujuan agar

permukaan bodi bis terhindar dari karat.

26
Gambar 2.18 Bis yang telah di cat epoxy primer

D. Puty / Dempul

Proses pendempulan bertujuan untuk meratakan permukaan body bus yang

tidak rata sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan merata.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal, biasanya proses pendempulan

dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali.

Berikut adalah tahapan proses pendempulan yang berlaku di Karoseri PT.

Tentrem Sejahtera :

1. Pendempulan pada sambungan antara plat dan fiber.

Gambar 2.19 Contoh pendempulan sambungan plat dan fiber

27
Pendempulan ini dilakukan pada sambungan antara plat dengan

fiber dan pada sambungan baut-baut. Dempul yang digunakan berbeda

dengan dempul pada umumnya. Proses ini bertujuan agar bahan fiber lebih

tahan lama, karena jika tidak didempul sambungan baut-baut tadi akan

retak sehingga dapat mengakibatkan kerusakan.

2. Pendempulan permukaan yang tampak cekung

Gambar 2.20 Contoh pendempulan pada permukaan yang tampak cekung

4. Pengamplasan menggunakan amplas nomor 60.

5. Pendempulan pada seluruh permukaan bis.

Gambar 2.21 Pendempulan pada seluruh permukaan bis

28
6. Amplas seluruh permukaan bodi menggunakan amplas 120

7. Amplas kembali seluruh permukaan bodi menggunakan amplas 180

8. Amplas kembali seluruh permukaan bodi menggunakan amplas 240

9. Dempul ulang permukaan bodi yang tidak rata

10. Amplas kembali permukaan yang baru didempul menggunakan amplas

240

E. Painting / Pengecatan

Proses pengecatan bodi bis merupakan proses yang paling penting untuk

penampilan sebuah bis itu sendiri, jika proses pengecatan baik maka bis akan

terlihat mewah atau mahal karena dari pengecatan ini bentuk bis sudah mulai

terlihat. Proses pengecatan sebaiknya dilakukan di tempat tertutup agar

terhindar dari debu dan kotoran. Di karoseri PT. Tentrem Sejahtera proses

pengecatan dilakukan didalam ruangan tertutup yang bernama spraybooth.

Gambar 2.22 Spraybooth

29
Berikut adalah tahapan proses pengecatan yang berlaku di Karoseri PT.

Tentrem Sejahtera :

1. Pemberian cat epoxy sebagai cat dasar

Gambar 2.23 Contoh bis yang telah di cat epoxy

2. Amplas dua kali menggunakan amplas dengan nomor 320 dan 400

3. Pengecatan warna dasar bus

Gambar 2.24 Contoh bis yang telah diberi warna dasar

4. Pengecatan cat stripping (gambar sesuai permintaan konsumen)

30
Gambar 2.25 Contoh pengecatan stripping/livery

5. Pemberian gambar/ livery menggunakan cutting sticker (tergantung

permintaan konsumen)

6. Vernish seluruh bodi bis

7. Masukkan ke dalam oven

Gambar 2.26 Contoh bis yang dimasukkan kedalam open

31
Bis yang telah di cat dan di vernish dimasukkan kedalam oven dan

dihangatkan selama 45 menit dengan suhu 60 derajat celcius. Hal ini

bertujuan agar cat semakin merekat dan menyatu dengan bodi sehingga

tidak mudah retak, pudar atau terkelupas.

8. Amplas menggunakan amplas nomor 600 dan 800

Gambar 2.27 Pengamplasan bodi bis

9. Pemberian vernis yang kedua

Pemberian vernis yang kedua bertujuan agar warna cat semakin

mengkilap, selain itu juga bermaksud agar livery bus terlihat menyala dan

bersinar ketika malam hari. Indikator yang dapat digunakan untuk

menentukan baik atau tidaknya pengecatan sebuah bis dapat dilihat ketika

kita berada di sekitar bodi bis. Dikatakan bagus apabila kita berdiri di

sekitar bodi bis, cahaya dan bayangan tubuh kita akan terpantul pada bodi

bis tersebut sehingga kita nampak seperti sedang berkaca di cermin.

32
F. Triming / Interior

Proses Triming adalah proses pemasangan dari interior bus dimana dari

proses ini sangat penting karena pengerjaan interior bus membutuhkan

kerapian dalam pengerjaan.

Bus bisa di katakan kelas ekonomi atau eksekutif tergantung dari isi dari

interior bus tersebut dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan

karena penumpang berada di dalam bus pastinya melihat bagian - bagian

dalam bus tersebut.

Berikut adalah tahapan dalam proses trimming yang berlaku di karoseri

PT. Tentrem Sejahtera :

1. Pemasangan rangka besi untuk bagasi penumpang

Gambar 2.28 Contoh rangka bagasi atas yang telah terpasang

2. Pemasangan AC (Air Conditioner) beserta seluruh komponennya.

Pemasangan AC beserta seluruh komponennya dilakukan oleh pihak

mekanik merek AC yang digunakan pada setiap bis.

33
Gambar 2.29 Pemasangan AC (Air Conditioner) pada bis

3. Pemasangan seluruh lampu eksterior

Gambar 2.30 Pemasangan lampu eksterior pada bis

4. Pemasangan sistem kelistrikan pada bis, yang meliputi :

- panel dashboard

- lampu interior dan eksterior

- audio dan video

Gambar 2.31 Panel kelistrikan yang terpusat di dashboard

34
5. Pemasangan lapisan ABS pada bagian deck kanan dan kiri beserta

plafon atas.

- lapisi bagian besi rangka samping dan atas menggunakan bahan

spon eva menggunakan lem

- lapisi bagian dalam ABS yang akan dipasang dengan triplek

menggunakan lem.

- tempelkan ABS yang telah dilapisi triplek dan rangka yang telah

dilapisi spon eva,berikan list besi pada bagian yang terdapat

sambungan pada bagian dek, dan kencangkan bagian plafon

menggunakan baut yang di bor.

Gambar 2.32 Pemasangan triplek pada plafon atas bis

Gambar 2.33 Dek kanan yang telah dilapisi ABS

35
6. Pemasangan ABS pada pilar dan tiang penyangga kaca

Gambar 2.34 Pilar-pilar kaca yang telah terpasang ABS

7. Pemasangan ABS pada bagian seluruh pintu

Gambar 2.35 Cetakan ABS untuk pintu

Gambar 2.36 Pintu bis yang telah dipasang ABS

36
8. Pemasangan ducting bagian depan belakang

Gambar 2.37 Ducting depan

Gambar 2.38 Ducting belakang

9. Pemasangan rel untuk dudukan kursi

Gambar 2.39 Rel untuk kursi penumpang

37
10. Pemasangan karpet pada lantai dan seluruh interior lain.

Gambar 2.40 Contoh karpet yang telah terpasang

11. Pemasangan karpet pada bagasi samping dan bagasi belakang

Gambar 2.41Pemasangan karpet pada bagasi samping

12. Pemasangan list pada setiap sudut interior

Gambar 2.42 Contoh list besi yang telah terpasang

38
13. Pemasangan dashboard

Gambar 2.43 Contoh cetakan dashboard yang siap dipasang

14. Pemasangan seluruh kaca, dengan urutan : samping, belakang, depan

15. Pemasangan wiper

Gambar 2.44 Pemasangan wiper

16. Pemasangan karet pada bagian seluruh tepi pintu luar dan dalam.

Gambar 2.45 Contoh karet yang telah terpasang pada tepi pintu luar

39
Gambar 2.46 Contoh karet yang telah terpasang pada tepi pintu dalam

17. Pemasangan bagasi atas

Gambar 2.47 Pemasangan bagasi atas

18. Pemasangan kursi untuk supir, kondektur, dan penumpang

19. Pemasangan Louvre AC, dipasang tepat diatas kursi penumpang

Gambar 2.48 Louvre AC yang siap di pasang

40
20. Pemasangan partisi interior, yang meliputi :

- pemasangan tv dan radio tape

- pemasangan gorden

- pemasangan sekat-sekat

- pemasangan toilet

- pemasangan handgrip

- dan lain-lain

21. Pemberian sealler pada seluruh permukaan yang memiliki

kemungkinan dapat menyebabkan kebocoran.

Gambar 2.49 Contoh pemberian sealler pada bagian yang rawan bocor

G. Quality Control

Proses quality control merupakan proses terkahir dalam pembuatan bodi


bis. Proses ini sangat menentukan baik atau tidaknya sebuah produk yang
dihasilkan. Pada proses ini sebuah bis ditentukan apakah layak dikirim ke
konsumen atau perlu perbaikan.
Proses quality control meliputi beberapa tahap sebagai berikut:

41
1. Water/gas test, yaitu proses pengujian bus terhadap kebocoran karena air

saat hujan dan gas buang kendaraan, test ini mutlak karena berhubungan

dengan safety dan kenyamanan pemakai kendaraan.

Gambar 2.50 Water test 1

Gambar 2.51Water test 2

2. Pelapisan under coat/rubberizing pada bodi bagian bawah kendaraan

untuk mencegah karat, karena body bagian bawah merupakan permukaan

kendaraan yg paling banyak kena kotoran dan air yang merupakan sumber

karat.

42
Gambar 2.52 Contoh pelapisan under coat/ rubberizing

3. Pengecekan semua fungsi panel instrumen kendaraan baik interior

maupun eksterior dan memastikan semua berfungsi tanpa terkecuali. Pada

bagian ini terdapat tabel checklist yang digunakan untuk pengecekan.

H. PDI / Pre Delivery Inspection

Merupakan proses pengecekan terakhir sebelum pengiriman ke konsumen,

proses pengecekannya adalah pengecekan dokumen dan perlengkapan dari bis

tersebut. Sehingga ketika bus telah sampai ke tangan konsumen sudah siap

untuk digunakan.

F. Alat dan Bahan Yang Digunakan

1. Crane

Gambar 2.53 Crane

43
Crane berfungsi sebagai alat bantu untuk mengangkat material berat yang

akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan

material ditempat yang diinginkan. Alat ini memilki bentuk dan kemampuan

angkat yang besar dan memiliki jangkauan hingga puluhan meter.

2. Mesin press dan potong pipa dan plat

Gambar 2.54 Mesin tekan dan potong pipa dan plat

Mesin ini berfungsi untuk membentuk pola pipa dan plat sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukan pada bis yang akan dibuat. Mesin ini digunakan

pada divisi manufacturing.

3. Mesin Roll dan potong plat

Gambar 2.55 Mesin roll dan potong plat

44
Bahan baku plat yang digunakan sebelum diproses berbentuk gulungan,

oleh sebab itu mesin roll plat berfungsi untuk membuat plat menjadi sebuah

lembaran-lembaran. Sedangkan alat potong plat berfungsi untuk memotong

plat sesuai dengan kebutuhan.

4. Jig

Gambar 2.56 Jig untuk rangka bodi kanan dan kiri

Gambar 2.57 Jig untuk rangka atap

Jig berfungsi untuk membentuk pola dari rangka bis. Ada dua jenis jig

yang digunakan yaitu jig untuk rangka kanan kiri dan jig atap. Cara membuat

rangka menggunakan jig adalah dengan meletakkan pipa besi pada jig sesuai

dengan pola yang telah ditentukan, setelah di letakkan kemudian di las

menggunakan las listrik.

45
5. Las

Gambar 2.58 Las CO2 - MIG (Metal Inert Gas)

Gambar 2.59 Las listrik

Di Karoseri Tentrem Sejahtera terdapat dua jenis las yang digunakan

dalam proses pembuatan bis. Las tersebut adalah las listrik dan las CO2-MIG

(Metal Inert Gas). Las listrik biasanya digunakan pada proses pembentukan

rangka bis yang menggunakan besi, sedangkan las CO2-MIG biasa digunakan

pada proses penyambungan semua panel dan bagian-bagian bis yang

menggunakan plat.

6. Gerinda

Gambar 2.60 Gerinda

46
Gerinda berfungsi untuk menghaluskan permukaan yang tidak rata akibat

dari sisa pengelasan. Selain itu gerinda juga digunakan pada proses gosok

bodi. Pada proses gosok bodi menggunakan gerinda biasa yang mata

gerindanya diganti dengan mata gerinda khusus.

3. Plasma Cutting Machine

Gambar 2.61 Plasma

Plasma Cutting Machine berfungsi untuk memotong sisa plat yang telah

terpasang pada bodi bis. Alat potong ini menggunakan sebuah elektroda

tungsten yang dipasang dalam nozel. Karena elektroda tungsten ini akan

mengeluarkan busur yang sangat panas, maka nozle harus didinginkan

dengan air. Bentuk Nozel dibuat sedemikian rupa, sehingga gas sebelum

keluar ikut dipanaskan oleh tungsten. Gas tersebut dengan kecepatan tinggi

digunakan untuk meniup (menyembur) logam yang telah dipanaskan

sehingga dengan mudah terjadi pemotongan.

8. Tracker

Gambar 2.62 Tracker

47
Tracker biasa digunakan pada saat pemasangan plat pada bodi lambung

kanan dan kiri bis. Tracker berfungsi untuk meratakan permukaan bodi

lambung bis.

9. Bor

Gambar 2.63 Bor tangan

Bor berfungsi untuk melubangi permukaan bis yang akan di baut, selain

itu bor juga berfungsi untuk membuat lubang pada grill depan dan grill

belakang.

10. Sealler Gun

Gambar 2.64 Sealler gun

Sealler gun berfungsi sebagai alat bantu untuk memberikan sealler pada

permukaan bodi bis yang dapat menyebabkan terjadinya kebocoran.

48
11. Spray Gun

Gambar 2.65 Spray gun

Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan udara

kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan

benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan untuk

mengatomisasi/mengabutkan cat pada suatu permukaan.

Prinsip pengecatan semprot dengan menggunakan spraygun sama halnya

seperti pada atomisasi semprotan obat ntamuk. Apabila udara bertekanan

dikeluarkan dari lubang udara pada air cap, maka tekanan 49egative akan timbul

pada ujung fluida, yang selanjutnya menghisap cat pada cup. Kemudian cat yang

dihisap ini disemprotkan sebagai cat yang diatomisasi (dikabutkan).

12. Kompresor
Kompresor merupakan alat tetap yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara dan menyemprotkan udara
bertekanan menggunakan air gun. Kompresor biasanya menggunakan motor
listrik, mesin diesel atau mesin bensin, tetapi di PT Tenrem Sejahtera
menggunakan kompresor motor listrik sebagai penggeraknya.

.
Gambar 2.66 Kompresor

13. Amplas

49
Gambar 2.67 Amplas

Amplas berfungsi untuk mengikis/menghaluskan permukaan benda kerja

dengan cara digosokkan. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh

angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka

yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas

tersebut. Penggunaan amplas terdapat pada proses gosok bodi, pendempulan

dan pengecatan.

Di Karoseri PT. Tentrem Sejahtera, amplas yang digunakan adalah amplas

dengan nomor 100 sampai dengan amplas nomor 800.

13. Mesin Amplas

Gambar 2.68 Mesin amplas

Sesuai dengan namanya, mesin amplas/power sander digunakan untuk

mengamplas permukaan benda, baik itu kayu atau pun besi. Dengan

menggunakan mesin amplas kita dapat menghemat waktu dan tenaga saat

mengamplas permukaan bodi bis.

50
G. Bahan Baku Yang Digunakan

1. Plat besi

Gambar 2.69 Plat besi

Plat besi yang digunakan dalam proses pembuatan bis bermacam-macam.

Ada yang berbentuk lembaran dan ada yang berbentuk gulungan (roll). Plat

besi yang berbentuk gulungan ditekan hingga berbentuk lembaran

menggunakan mesin press plat. Setiap bagian pada bis memiliki ketebalan

plat yang berbeda-beda.

2. Pipa besi berbentuk kotak

Semua pipa besi yang digunakan dalam proses pembuatan bis berbentuk

lurus memanjang. Kemudian pipa tesebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan

menggunakan alat tekan dan potong besi yang dilakukan di divisi

manufacturing. Setiap panel atau bagian bis yang berbahan pipa besi

memiliki ukuran dan ketebalan yang berbeda.

Gambar 2.70 Pipa besi berbentuk kotak

51
3.Fiber Glass

Gambar 2.71 Fiber glass

Fiber Glass merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan

cowl depan,cowl belakang, dan cowl atap. Setiap model bis yang dihasilkan

Karoseri PT. Tentrem Sejahtera memiliki bentuk cowl yang berbeda. Proses

pembuatannya menggunakan cetakan dan dilakukan oleh divisi

manufacturing.

52
4. ABS

ABS merupakan singkatan dari Acrylonitrile Butadiene Styrene. ABS

adalah sejenis polimer plastic yang memiliki sifat kuat, mudah dibentuk, tahan

lama, dan harganya yang relative murah. Dalam proses pembuatan bis, ABS

digunakan sebagai lapisan-lapisan yang menutupi besi pada bagian interior bis

seperti pilar-pilar kaca, ducting depan dan belakang, bagasi interior, lambung

kanan dan kiri bagian dalam, pintu, dan lain-lain.

Gambar 2.72 Contoh cetakan ABS

5. Dempul

Dempul adalah bahan yang berfungsi untuk meratakan permukaan

besi/logam agar pengecatan menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih rapih.

Dempul merupakan bahan baku utama dalam proses pendempulan. Selain

dempul, bahan lain yang digunakan dalam proses pendempulan adalah

hardener. Di Karoseri CV.Tri Sakti ada dua jenis dempul yang digunakan,

yaitu dempul untuk besi dan dempul untuk fiber.

53
Gambar 2.73 Dempul

6. Hardener

Hardener merupakan suatu bahan yang membantu mengikat molekul di

dalam resin, sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat. Hardener

digunakan dalam proses pengecatan dan pendempulan. Ada dua bentuk

haedener yang digunakan di Karoseri CV.Tri Sakti, yaitu hardener yang

berbentuk pasta untuk proses pendempulan dan hardener

Gambar 2.74 Hardener

7.Thinner

Thinner adalah zat cair yang biasanya berfungsi untuk mengencerkan cat

dan bahan-bahan finishing lain. Bahan-bahan finishing tersebut biasanya

merupakan bahan padat yang sifatnya kental sehingga sulit untuk diaduk dan

54
diratakan tanpa diencerkan terlebih dahulu. Thinner berguna untuk

menurunkan viskositas (kekentalan) dari bahan-bahanSelain berguna untuk

menurunkan viskositas, thinner juga berguna untuk mengatur sifat-sifat dari

bahan finishing sehingga bahan tersebut bisa diaplikasikan sesuai dengan

kebutuhan. Dengan menggunakan thinner suatu bahan finishing bisa diatur

kecepatan waktu pengeringannya serta ketebalan lapisan finishing bisa

ditentukan dengan ukuran tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.75 Thinner

8. Cat

Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan

warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan

berpigmen. Dalam proses pembuatan bis di Karoseri CV.Tri Sakti, ada tiga

jenis cat yang di gunakan. Ketiga cat tersebut adalah cat epoxy primer, cat

epoxy, dan cat untuk pemberian warna bodi bis. Untuk cat yang digunakan

untuk pemberian warna di bodi bis, terdapat dua pilihan yang dapat dipilih

konsumen, yaitu cat solid dan metallic. Perbedaan kedua cat tersebut terdapat

pada tingkat kilapan yang dihasilkan.

55
Gambar 2.76 Ruang Cat

9. Sealler

Sealler adalah sejenis bahan kimia berbentuk pasta yang digunakan untuk

mencegah terjadinya kebocoran pada suatu bagian pada bis. Pemberian sealer

biasanya dilakukan pada bagian-bagian sambungan plat, atau bagian lain yang

dapat memungkinkan air masuk ke dalam.

Gambar 2.77 Sealler

10. Triplek

Triplek digunakan untuk melapisi bagian lambung kanan dan kiri dalam,

serta bagian atap, sebelum dilapisi ABS. Triplek yang digunakan memiliki

ketebalan 3 mm. Penggunaan triplek harus disesuaikan dengan bagian yang

akan dilapisi, sehingga perlu dilakukan pengukuran dan pemotongan sebelum

digunakan.

56
Gambar 2.78 Triplek

11. Spon eva

Spon eva digunakan untuk melapisi bagian bagasi samping dan bagasi

belakang dan juga lantai interior sebelum dilapisi karpet vinyl. Penggunaan

spon eva tersebut harus disesuaikan dengan bagian yang akan dilapisi,

sehingga perlu dilakukan pengukuran dan pemotongan sebelum digunakan.

Gambar 2.79 Spon eva

12. Lem Aibon

Lem aibon digunakan untuk merekatkan bagian-bagian bis yang akan

dilapisi triplek dengan ABS, ataupun spon eva dengan karpet vinyl.

Gambar 2.80 Lem aibon

57
13. Karpet vinyl

Karpet vinyl digunakan untuk melapisi bagian lantai interior dan juga

bagasi samping dan bagasi belakang. Penggunaan karpet vinyl untuk interior

dan bagasi memiliki motif yang berbeda, seperti pada gambar yang

ditunjukkan dibawah ini.

Gambar 2.81 Karpet vinyl untuk bagasi

Gambar 2.82 Karpet vinyl untuk lantai interior

14.List besi

List besi digunakan untuk melapisi seluruh bagian sudut pada interior bis.

List besi yang telah dipasanag kemudian dikencangkan menggunakan baut

yang di bor.

Gambar 2.83 Contoh list besi yang telah terpasang

58
15. List Karet

List karet digunakan untuk melapisi seluruh bagian sudut pada eksterior

bis. Selain itu pemasangan list karet juga biasa dilakukan pada bagian pilar-

pilar kaca dan seluruh pintu bis. List karet yang telah dipasang kemudian

direkatkan menggunakan lem.

Gambar 2.84 List karet

59
G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Suma’mur (1996), berpendapat bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) merupakan spesialisasi ilmu kesehatan beserta praktiknya yang
bertujuan agar para pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi – tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha
preventif atau kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum.

(sumber: sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.co.id, diakses pada 15


September 2019)
Sedangkan lambang diatas merupakan simbol K3 yang dibuat oleh Menteri
Tenaga Kerja Republik Indonesia pada tahun 1987. Lambang tersebut memiki arti
seperti dijelaskan dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987 sebagai berikut :
1. Bentuk lambang K3 : Palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna
hijau diatas warna dasar putih.
2. Arti dan makna simbol/lambang K3 :

Palang : Bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK)

Roda gigi : Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani

Warna putih : Bersih dan suci

Warna hijau : Selamat, sehat dan sejahtera.

Sebelas gerigi roda : Sebelas bab dalam Undang – Undang No.1 tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja

60
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memang sangat berperan penting
dalam semua pekerjaan di dunia industri, tak terkecuali di PT. Tentrem Sejahtera.
Perusahaan sudah menerapkan K3 kepada seluruh karyawan yang bekerja dan
juga mekanik.
Penerapan Keselamatan Kerja ini mencakup beberapa hal misalnya :
1. Selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas kerja agar diberi keselamatan
dan kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sebelum melakukan pekerjaan, para karyawan diwajibkan untuk
memakai pakain kerja (wearpack) dan sepatu kerja sebagai suatu standar
keamanan pabrik.
3. Pada saat bekerja dituntut untuk dapat menggunakan alat dengan baik
dan benar sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Bila mekanik tidak
menggunakan alat dengan benar, maka akan dapat dan merugikan diri
dan membahayakan keselamatan orang lain.
4. Tidak merokok saat di ruang perbaikan, hal ini tentu menjadi sesuatu
yang sangat serius dimana merokok di ruang perbaikan dapat
mengakibatkan kebakaran atau ledakan, dimana situasi di ruang
perbaikan atau ruang produksi yang banyak akan benda dan alat yang
mudah memicu terjadinya kebakaran atau ledakan.

Gambar 2.85 Alat Pemadam Kebakaran


5. Selalu menjaga kebersihan diri sendiri maupun lingkungan kerja,
sebelum maupun sesudah melakukan servis, agar terciptanya suasana
yang aman dan nyaman.

61
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Kegiatan yang dilakukan

Bagian Belakang
Waktu / Tanggal : 17 Juni – 10 Agustus 2019

Persiapan
Pada bagian awal pembuatan karoseri bus yaitu pembuatan rangka Chassis di
bagian produksi. Di bagian produksi sudah dipersiapka mal rangka atau patokan
yang sudah diukur oleh pihak perusahaan sesuai tipe Chassis bus yang akan
dibuat. Proses ini merupakan proses utama dari pembuatan karoseri. Ketik bahan
dari rangka sudah selesai dari bagaian pemotongan, selanjutnya bahan tersebut
akan ditata di mal yang sudah disiapkan. Selanjutnya akan disambung dengan
cara teknik pengelasan menggunakan las listrik. Sebelum melakukan pengelasan
menggunakan perlengkapan yang safety seperti kacamata khusus las, masker,
sarung tangan, palu dan elektroda.

1. Pengelasan menggunakan las listrik


Las busur listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian
juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang
akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan
disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.
Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan
tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan
menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan
logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan
dengan memperhatikan ukuran elektrodanya.
Pada las busur, sambungan terjadi oleh panas yang ditimbulkan oleh busur listrik
yang terjadi antara benda kerja dan elektroda. Elektroda atau logam pengisi
dipanaskan sampai mencair dan diendapkan pada sambungan sehingga terjadi
sambungan las. Mula-mula terjadi kontak antara elektroda dan benda kerja sehingga

62
terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi
listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 °C.
 Kegiatan praktek :
1. Pembuatan rangka pintu bus tipe avante (bus ukuran sedang)
a. Persiapan
1) Persiapkan bahan/material
2) Cek ukuran bahan/material
3) Persiapkan alat las listrik, elektroda, palu, dan tempat penyusunan
rangka yang sudah diukur sesuai tipe bus (mal rangka pintu)
4) Menerapkan prinsip K3
5) Menggunakan dan merawat las listrik
6) Mengoperasikan las listrik
b. Langkah kerja
1) Pasang material berupa besi – besi yang sudah diukur pada meja Mal
pintu
2) Sambung setiap rangka besi menggunakan las listrik
3) Finishing
2. Menggerinda sisi benda yang selesai diLas
a. Persiapan
1) Pesiapkan benda kerja yang selesai di las
2) Persiapkan mesin gerinda tangan (gerinda amplas
3) Persiapkan mesin gerinda duduk (gerinda poles)
4) Menerapkan prinsip K3
5) Menggunakan mesin sesuai pekerjaan
b. Langkah kerja
1) Gerinda sisi benda bekas elektroda las listrik
2) Lakukan penggerindaan secara satu arah (tangan kiri memegang benda,
tangan kanan memegang gerinda)
3) Lakukan dengan hati-hati dan teliti agar bekasnya hilang
4) Hati-hati dan teliti agar hasil nya lebih baik
a) Pengalaman Belajar yang diperoleh :
 Disiplin waktu masuk kerja jam 08.00, istirahat jam 12.00 – 13.00, dan pulang
jam 16.30
 Bisa mengerti cara membuat rangka pintu bus yang benar dan presisi.
b) Manfaat dari Pelajaran yang diperoleh :

63
 Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memeperoleh
masukan tentang cara pengelasan yang benar.
 Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memeperoleh
masukan tentang pembuatan rangka pintu bus.
 Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara kampus dan DU/DI
sehingga program pembelajaran berjalan dengan baik.
c) Kelebihan menyelesaikan tugas :
 Dapat menyambung besi dengan besi lainya dengan benar dan kuat
 Dapat menggerinda dengan posisi benar dan menghasilkan hasil gerinda yang
benar
d) Kekurangan menyelesaikan tugas :
 Seringkali terjadi kesalahan pada saat menyambung yaitu terlalu lama
menempelkan elektroda pada bidang sehingga terjadi lubang pada bidangnya.
e) Keterkaitan kegiatan dengan pelajaran di kampus :
 Keterkaitan antara yang dipelajari di kampus dengan pelajaran di industri yaitu
pelajaran perbaikan bodi. Pada perbaikan bodi di kampus diajarkan secara
umum sedangkan di industri lebih spesifik/khusus.
f) Rencana kedepan :
 Dapat menambah wawasan tentang membuat ataupun memberbaiki rangka
pintu kendaraan dengan baik dan benar.

2. Merangkai kabel listrik interior bus


a. Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Cable adalah
media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari Konduktor dan Isolator.
Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel Listrik
adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium meskipun ada juga yang
menggunakan Silver (perak) dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-
bahan tersebut jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal. Sedangkan
Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan arus listrik yang digunakan oleh
Kabel Listrik adalah bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer (plastik
dan rubber/karet) yang dibentuk dengan satu kali atau beberapa kali pemanasan dan
pendinginan.Kabel Listrik pada dasarnya merupakan sejumlah Wire (kawat)
terisolator yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi multikonduktor.
b. Kegiatan praktek :
Pembuatanrangkaian kabel interior bus PO Arimbi (buseksekutif ukuran besar).
Pembuatan rangkaian kabel TV pada bus.
 Persiapan

64
1. Persiapkan bahan/material
2. Cek ukuran bahan/material
3. Persiapkankabel sebanyak 5 jenis kabel hitam, biru, kuning, coklat
merah, selotip, tang skun, selubung kabel, silet dan solder.
4. Menerapkanprinsip K3
5. Menggunakanalat - alat dengan benar
 Langkah kerja
1) Tarik kabel utama dahulu sepanjang beberapa meter sesuai dengan tipe
bus yang akan dipasang
2) Disetiap kabel diberikan cabangan kabel untuk penggunaan alat - alat
dalam bus seperti audio, lampu led, usb dan LED TV.
3) Finishing
 Menyambung kabel sesuai penggunaan alat
a. Persiapan
1) Pesiapkan bendakerja yang sudah disambung cabang kabel
2) Persiapkan solasi
3) Persiapkan selubung kabel
4) Menerapkan prinsip K3
5) Menggunakan alat sesuai pekerjaan
b. Langkahkerja
1) Solasi bagian kabel yang bekas disambung
2) Lakukan penutupan seluruh kabel menggunakan selubung kabel
3) Lakukan dengan hati-hati dan teliti sampai kabel terbungkus rapi dengan
selubung kabel.
4) Hati-hatidanteliti agar hasilnyalebihbaik
c. PengalamanBelajar yang diperoleh :
1. Disiplinwaktumasukkerja jam 08.00, istirahat jam 12.00 – 13.00,
danpulang jam 16.30
2. Bisa mengerti cara menyambung kabel dengan benar serta rapi dan
mengerti cara menata kabel pada bodi kendaraan khususnya bus.
d. ManfaatdariPelajaran yang diperoleh :
 Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh
masukantentang cara menyambung kabel yang benar.

65
 Menambah wawasan dan pengetahuan yangberharga dan memperoleh
masukan tentang jenis - jenis kabel listrik yang digunakan pada bodi
kemdaraandengan benar.
 Dapa tmenambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh
masukan tentang merangkai kabel bodi dengan rapi dan benar
 Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara kampusdan DU/DI
sehingga program pembelajaran berjalan dengan baik.

e. Kelebihan menyelesaikan tugas :


3. Dapat menyambung kabel dengan kabel lainya dengan benar,rapi dan kuat
4. Dapa tmengetahui sambungan kabel yang terdapat pada bodi kendaraan
f. Kekurangan menyelesaikan tugas :
B Seringkali terjadi kesalahan pada saat mengelupas kabel yang akan dicabang
dengan kabel lainya yaitu terlalukuat mengelupasnya sehingga menyebabkan
kabel putus.
C Seringkali susah mencari aliran arus kabel listrik karena sambungan terlalu
banyak.
g. Keterkaitan kegiatan dengan pelajaran dikampus :
D Keterkaitan antara yang dipelajari dikampus dengan pelajaran di industry yaitu
pelajaran kelistrikan bodi.Pada kelistrikan bodi dikampus diajarkan secara
umum sedangkan diindustri lebih spesifik/khusus.
h. Rencana kedepan :
E Dapat menambah wawasan tentang membuat atau punmemberbaiki kabel bodi
pada kendaraan dengan benar dan rapi.
F Dapat menambah wawasan tentang aliran kabel dari baterai ke banyak beban
yang dipakai.

3. Evaluasi
Selama proses pembuatan karoseri bus, pengawas dari tentrem selalu mengevaluasi hasil
pekerjaan dari karyawan. Kegiatan tersebut dilakukan supaya pembuatan bodi karoseri
bus sesuai selesai secara maksimal. Di setiap bagian proses pembuatan karoseri bus
selalu didampingi oleh pengawas. Apabila dalam suatu proses pembuatan bus tidak
sesuai dengan spesifikasi, pengawas akan mengevaluasi dan mencocokkan dengan
spesifikasi yang diberikan oleh perusahaan.

66
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Industri (PI) yang bertempat di PT. Tentrem Sejahtera
selama 2 bulan mulai dari tanggal 17 Juni – 10 Agustus 2019 banyak sekali
ilmu dan tambahan pengetahuan yang didapatkan. Mulai dari proses
pembuatan bodi bus dari awal, manajemen bengkel, tata tertib lingkungan
industri, dan struktur organisasi di industri tersebut. Ilmu pengetahuan dan
pengalaman ini merupakan kegiatan yang akan membuat praktikan mengetahui
secara langsung mengenai kondisi nyata di dunia kerja khususnya bidang
otomotif. Dengan mengetahui gambaran dunia kerja tersebut maka praktikan
mempunyai bekal untuk terjun di ketatnya persaingan di dunia industri.

Selama melakukan Praktik Industri di PT. Tentrem Sejahtera, dan dengan


terselesaikannya laporan Praktik Industri ini, praktikan mampu mengambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Karoseri PT. Tentrem Sejahtera merupakan perusahaan besar yang
bergerak dalam bidang bus body manufacturing.
2. Sebelum pembuatan bodi karoseri bus, terdapat 4 (empat) aspek yang
perlu diperhatikan yaitu chassis unit, dimensi keseluruhan kendaraan,
regulasi pemerintah, dan technic body builder.
3. Dalam membuat bodi karoseri bus, terdapat 8 (delapan) proses yang
harus dikerjakan yaitu : preparation (persiapan), pembuatan rangka bodi,
trimming and finishing, quality control, dan pre delivery inspection
(PDI).
4. Bahan baku utama dalam pembuatan bodi karoseri bus adalah pipa besi,
besi batangan, plat besi, fiber glass, dan ABS dengan ukuran yang
berbeda – beda menyusaikan dengan pesanan atau kebutuhan.
5. Setiap proses pembuatan bodi karoseri bus dilakukan dengan cara teliti,
detail dan hati - hati supaya mendapat kepuasan dari konsumen.

67
6. Alat dan teknologi di bengkel industri yang telah memenuhi standar dan
terjaga kondisinya menjadikan proses perawatan dan perbaikan
kendaraan menjadi efektif dan efisien.
7. Kerjasama tim yang solid akan menjadikan proses kerja lebih terstruktur
sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan.
8. Melakukan improvement merupakan faktor penting guna menjaga
eksistensi perusahaan, baik itu di bagian manajemen, lingkungan kerja,
alur pelayanan, alat dan teknologi, dan pengembangan SDM.

B. Saran
1. Saran untuk Praktikan
 Praktikan harus mampu mengikuti disiplin kerja dan tata tertib yang
telah ditentukan oleh industri agar memiliki gambaran secara nyata
saat terjun di dunia kerja.
 Selama proses pembelajaran di dunia industri, praktikan harus
menjaga sikap ingin tahu dan sikap ingin belajar di industri.
 Selama melakukan praktik industri, praktikan harus memiliki inisiatif
kerja, agar mampu meningkatkan proses pelayanan jasa di PT.
Tentrem Sejahtera.

 Jangan malu bertanya dan berkonsultasi kepada pembimbing industri


tentang hal-hal yang dirasa belum tahu agar proses pembelajaran di
industri berjalan lancar.
1. Saran untuk Industri
 Lebih meningkatkan dan mematangkan program Praktik Industri
dengan membentuk divisi yang membidangi praktik industri, agar
keefektifan Praktik Industri dapat ditingkatkan.
 Pelayanan di PT. Tentrem Sejahtera harus ditingkatkan baik dalam
sumber daya manusia maupun sumberdaya lingkungan agar tingkat
kepuasan pelanggan lebih baik lagi.
 Perlunya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia secara terus
menerus agar mampu menjalakan sistem perusahaan secara lebih
efisien.
 Terus meningkatkan pelayanan pada pelanggan sebagai bentuk
kepedulian terhadap customer.

68
 Standar keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Tentrem Sejahtera
perlu ditingkatkan untuk menjamin mutu dan produktifitas kerja.

2. Bagi Universitas Negeri Malang


 Perlu diadakan monitoring saat pelaksanaan Praktik Industri agar
pelaksanaan Praktik Industri lebih terpantau untuk menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan saat proses pelaksanaan Praktik Industri.
 Pemberian pembekalan dan persiapan yang matang untuk Praktik
Industri. Pembekalan dan persiapan ini untuk menjaga kualitas dan
kompetensi yang harus dimiliki praktikan saat terjun di industri.
 Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak Universitas terhadap
Industri secara lebih luas agar mampu meningkatkan tujuan utama
dari Praktik Industri.

69
DAFTAR RUJUKAN

http://ak3u.com/arti-dan-makna-lambang-k3-keselamatan-dan-
kesehatan kerja/ (diakses pada 20 September 2019)
http://teknikmes.blogspot.com/2012/11/pengertian-las-
listrik.html (diakses pada 20 September 2019)
http://kelistrikandasar.blogspot.com/p/kabel-listrik-dan-kuathantar-
arus.html (diakses pada 20 September 2019)
http://alat-berat07.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-dan-jenis-alat-berat-

crane.html (diakses pada 20 September 2019)

http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_17_Peralatan_Pengecatan
(diakses pada 20 September 2019)

Suma’mur, 1996. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.


Jakarta: CV Haji Masagung
PT. Tentrem Sejahtera (Tanpa tahun). PT TENTREM BUS
AND COACH MANUFACTURING COMPANY Malang: PT.
Tentrem Sejahtera

70
71

Anda mungkin juga menyukai