PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi menjadi sebuah masa dimana tidak terdapat batasan yang
memisahkan antara satu wilayah dengan wilayah lainya. Salah satu ciri globalisasi
yaitu perubahan dalam konsep ruang dan waktu, Sementara itu teknologi
informasi dan komunikasi semakin berkembang dengan pesat. Begitu juga dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) masa kini yang semuanya
serba canggih.
Dalam era globalisasi sekarang ini menuntut untuk selalu siap bersaing
dalam berbagai segi kehidupan dan segala bidang. Maka dari itu tenaga kerja
dituntut untuk mampu atau berkompeten dalam bidang yang ditekuninya. Salah
satu hal yang tidak terlepas dari persaingan adalah dalam hal Sumber Daya
Manusia (SDM). Tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan
menentukan mutu, biaya, efisiensi waktu dan penampilan akhir produk industri
barang maupun jasa yang menjadi faktor penentu kemampuan bersaing.
Pendidikan sebagai pondasi utama pembangunan sumber daya manusia
(SDM) harus secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa,
yaitu SDM dengan keahlian profesional yang dimiliki dapat menjadi produktif
dan berpenghasilan serta mampu menciptakan produk-produk unggul yang siap
menghadapi persaingan di dunia industri.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapkan suatu sistem
pendidikan yang dikenal dengan istilah “Praktik Kerja Industri (Prakerin)”,
“Pendidikan Sistem Ganda (PSG), atau “Praktik Kerja Lingkungan (PKL)” namun
dalam universitas biasa disebut dengan istilah “Praktik Industri (PI)”.
Praktik Industri juga sering disebut dengan istilah magang. Menurut Kamil
(2012:72) magang merupakan suatu proses pembelajaran yang mengandung unsur
belajar sambil bekerja, dimana warga belajar (pemagang) akan membiasakan diri
untuk mengikuti proses pekerjaan yang biasa dilakukan oleh sumber belajar,
fasilitator (pemagang).
Salah satu langkah untuk menghadapi globalisasi tersebut adalah konsep
pendidikan link and match, dimana pendidikan didesain selalu berhubungan
dengan pihak industri sebagai pengguna
1
dari output yang dihasilkan dari pendidikan tersebut. Dalam pembelajarannya
dunia pendidikan dituntut untuk selalu update dan mengimbangi dengan adanya
perkembangan yang pesat dalam bidang IPTEK. Konsep pendidikan link and
match merupakan langkah yang cukup efektif yang dapat ditempuh.
Untuk itulah Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri
Malang bekerja sama dengan dunia industri/usaha (DU/DI) dalam melatih
kemampuan mahasiswa teknik otomotif agar memiliki keterampilan dalam bidang
otomotif yang berdaya guna di dunia kerja nantinya.
Praktik Industri merupakan salah satu matakuliah yang wajib diambil oleh
mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang dengan jumlah 4
sks, yang juga merupakan syarat kelulusan.
Jurusan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang membekali mahasiswa
dengan pengetahuan dasar yaitu pembekalan sikap sesuai dengan standar
operasional dalam kesehatan dan keselamatan kerja, materi praktik kompetensi
keahlian produktif secara teoritik, serta keterampilan dasar kejuruan (produktif).
Dalam proses praktik di DU/DI, mahasiswa tidak hanya mendengar dan
melihat pekerjaan di dunia kerja, namun juga mencoba dan mempraktikkan alat
yang digunakan secara langsung untuk memahami, mampu, dan terbiasa
menggunakan alat-alat yang ada di dunia kerja sesuai dengan kompetensi keahlian
yang diambil untuk selanjutnya dapat diaplikasikan ketika mahasiswa sudah
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
1.1.1 Alasan Pemilihan Tempat Praktik Industri
Alasan penulis memilih PT. Tentrem sebagai tempat praktik industri adalah
sebagai berikut.
1. Ingin lebih mendalami dan mempelajari tentang bodi kendaraan
khususnya kendaraan besar yaitu Bus. karena pada media praktik yang
ada di Jurusan Teknik Mesin kebanyakan adalah kendaraan kecil seperti
mobil.
2. Kegiatan produksi atau jasa yang dilakukan di PT. Tentrem Sejahtera
Malang sesuai dengan bidang ilmu yang penulis tempuh yaitu bidang
otomotif.
3. Hubungan antara pihak industri dengan pihak universitas yang sudah
terjalin sehingga memudahkan untuk melakukan praktik disana.
2
1.1.2 Alasan Pemilihan Bidang yang Dipelajari
Bidang yang dipelajari di PT. Tentrem Sejahtera Malang adalah bidang
making, service, aand maintenance atau pembuatan, perbaikan dan perawatan
kendaraan. Bidang ini sangat sesuai dengan jurusan yang penulis tempuh di
universitas. Sehingga dengan kesamaan bidang yang akan dipelajari ini senantiasa
untuk meningkatkan keterampilan dan pengalaman agar dapat bermanfaat di
kemudian hari.
Tujuan Praktik Industri
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan, pengalaman,
keterampilan dan teknologi melalui kegiatan praktik industri ini. Disamping itu,
selain mempelajari tentang making, service and maintenance mahasiswa juga
belajar tentang aspek-aspek kewirausahaan dan manajemen yang terkait dengan
industri yang ditempati, sehingga ilmu yang didapat tidak hanya dalam satu
bidang namun mencakup keseluruhan di industri tersebut.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mahasiswa melaksanakan program praktik industri dapat:
1. Membantu melaksanakan tugas-tugas dan proses kegiatan making,
service and maintenance di industri/perusahaan yang digunakan untuk
praktik.
2. Melaksanakan tugas atau pekerjaan yang diperoleh di dunia industri
sesuai dengan standar mutu yang berlaku.
3. Memiliki tambahan pengetahuan dan ilmu tentang kewirausahaan
maupun manajemen dan struktur organisasi, sehingga menumbuhkan
rasa berwirausaha dalam diri mahasiswa.
4. Bersikap dan berperilaku sebagai industriawan atau wirausahawan sesuai
dengan pengalaman yang diperoleh selama melakukan praktik industri.
C. Manfaat Praktik Industri
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Ilmu yang didapat didalam maupun diluar perkuliahan dapat
diaplikasikan pada dunia industri.
2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang
sesuai dengan kemajuan teknologi.
3
3. Mengerti akan prosedur dan standar operasional kerja yang ada pada
industri.
4. Memperoleh gambaran yang nyata tentang penerapan / implementasi
ilmu atau teori yang selama ini diperloeh di perkuliahan dan
membandingkannya dengan kondisi nyata yang ada di lapangan.
5. Menambah relasi kerja dan hubungan antara karyawan, mekanik maupun
perusahaan dengan mahasiswa.
6. Melatih diri agar lebih terampil dan kompeten dengan bidang yang
sedang digelutinya.
1.3.2 Bagi Perguruan Tinggi
1. Dapat mencetak lulusan yang terampil dan berkompeten sesuai
bidangnya sehingga dapat bersaing di dunia industri nantinya.
2. Dapat menjalin hubungan kerja maupun kependidikan antara perguruan
tinggi dengan industri.
3. Sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan dan peningkatan
mutu/kualitas pendidikan di perguruan tinggi.
4. Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa mampu
menguasai materi yang diajarkan selama perkuliahan.
1.3.3 Bagi Industri
1. Bertambahnya jumlah pekerja tanpa mengurangi anggaran pengeluaran
bulanan perusahaan.
2. Perusahaan dapat menerima lebih banyak pekerjaan dan dapat
menyelesaikannya dengan cepat sehingga lebih meningkatkan
produktivitas kerja.
3. Menjalin kerjasama antara perusahaan dengan perguruan tinggi dimana
nantinya jika perusahaan membutuhkan rekrutmen tenaga kerja baru
tidaklah sulit mencari.
4. Perusahaan dapat melihat sejauh mana kompetensi dari praktikan yang
mana jika sesuai dengan harapan dapat direkrut menjadi tenaga kerja
setelah lulus.
4
BAB II
PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah Singkat dan Profil Industri
2.1.1 Sejarah dan Profil
Tentrem Bus and Coach didirikan pada tahun 1983 oleh Bapak Tatang
Wahyudi. Selama waktu itu, operasi pertama dari perusahaan adalah transportasi
umum yang melayani masyarakat dalam perjalanan antar kota di Provinsi Jawa
Timur Indonesia. Disamping melaksanakan operasi sehari-hari tersebut, Bapak
Tatang Wahyudi juga melakukan pemeliharaan armada secara internal. Satu unit
kerja didirikan untuk menangani layanan perawatan reguler di badan bus serta
melakukan pemeriksaan rutin pada mesin.
5
2.1.2 Visi dan Misi Industri
Dalam menjalankan usahanya PT.Tentrem Sejahtera berlandaskan pada visi
dan misi yang dianut. PT.Tentrem Sejahtera memiliki visi yaitu “Untuk
menyediakan bus atau pelatih yang berkualitas baik, nyaman, dapat diandalkan,
namun terjangkau untuk semua pasar Indonesia.”. Sedangkan untuk mewujudkan
visi tersebut, PT.Tentrem Sejahtera memiliki misi :
1. Menyediakan kebutuhan bus dan pelatih di setiap pulau di Indonesia.
2. Kedepanya mengembangkan produk kami untuk meningkatkan kualitas
setiap bus dan pelatih yang diproduksi.
3. Berusaha keras untuk menjadi pemimpin produsen bus dan pelatih di
Indonesia.
4. Menyediakan produk yang andal di segala kondisi jalan di Indonesia.
6
7
Perencanaan perusahaan kedepanya
Permintaan akan bus dan pelatih baru meningkat pesat. Pada tahun 2010,
perusahaan kami memulai ekspansi besar-besaran dengan membeli 18.000 m2
lahan tepat di samping pabrik kami untuk memperluas lantai produksi. Fasilitas
produksi baru ini sangat meningkatkan kemampuan kami untuk melakukan lean
manufacturing. Pada tahun 2015, kami telah menerima beberapa pengakuan dari
perusahaan OEM serta sertifikasi ISO 9001: 2008. Sementara melakukan upaya
kami dalam memperbaiki sistem manufaktur kami, kami juga melengkapi fasilitas
produksi kami dengan mesin teknologi tinggi seperti penggilingan CNC dan bubut
CNC, serta mesin cetak otomatis. Dalam dua tahun ke depan, kami berharap untuk
meningkatkan kapasitas produksi kami dengan menambahkan beberapa mesin yang
lebih canggih untuk mendapatkan hasil presisi yang lebih tinggi dalam hal waktu
dan kualitas. Setelah lima tahun, kami ingin menjadi produsen terkemuka di
industri bus dan pelatih dengan mempertahankan produk yang berkualitas tinggi
dan terjangkau serta mempertahankan kapasitas produksi yang tinggi untuk
melayani pasar.
Produk perusahaan
8
9
10
11
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT.Tentrem Sejahtera
12
PT.Tentrem Sejahtera tidak hanya fokus pada fungsi dasar sebagai tempat
perbaikan dan pembuatan bodi, namun juga untuk mengembangkan
desain – desain bodi bus yang semakin baik dan bagus.
Manajemen sumber daya manusia yang lebih baik sehingga menjamin
kelangsungan bisnis perusahaan yang mengikuti tuntutan lokal dan
global.
Memperjelas fungsi dan tugas masing – masing jabatan agar bisa
bersinergi dengan baik untuk mewujudkan pelayanan yang prima.
2.3.1 Kepala bagian produksi
1. Menjalin hubungan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan seluruh
pengawas dan karyawan di PT. Tentrem Sejahtera.
2. Menjalankan program dan ketentuan yang dibuat oleh PT. Tentrem
Sejahtera secara konsisten.
3. Memonitor dan memvalidasi aktivitas harian & bulanan bagian produksi.
4. Membuat program kerja dan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak
terkait (asuransi, vendor) untuk meningkatkan performa perusahaan
secara keseluruhan.
5. Melakukan koordinasi dengan staf yang ada di perusahaan untuk
meningkatkan kerjasama antar bagian di perusahaan.
6. Menjamin seluruh fasilitas & peralatan di area pelanggan dan area bagian
produksi, lengkap dan berfungsi dengan baik.
2.3.2 Research and Development (R&D)
1. Melakukan pengembangan desain bodi yang terbaru.
2. Memastikan kondisi fisik kendaraan dengan melakukan pemeriksaan di
sekeliling area body bus dan interior kendaraan dengan mengacu pada
desain yang ditentukan.
3. Memberikan penjelasan kepada pelanggan mengenai desain bodi yang
akan dilakukan sesuai dengan desain yang ditentukan.
4. Memberikan informasi terbaru kepada pelanggan dalam setiap proses
perbaikan ataupun pembuatan.
5. Menjamin kendaraan selesai dan siap pada waktu yang telah dijanjikan
kepada pelanggan.
6. Menjamin kualitas perbaikan dan pembuatan dengan baik.
7. Melakukan interaksi dan komunikasi dengan baik dengan pelanggan
untuk memasarkan barang yang ditawarkan perusahaan.
13
2.3.3 Administrasi
1. Membuat laporan bulanan perusahaan Resmi.
2. Menangani penagihan proses warranty claim.
3. Menangani kegiatan administrasi perusahaan.
4. Mengatur appointment customer.
2.3.4 Marketing
1. Prospecting, greeting, consulting with customer (melalui tele-selling, di
dalam showroom/counter).
2. Mempresentasikan produk dan melakukan demonstrasi desain bodi.
3. Negotiation (tawar menawar), closing (kesepakatan), delivery order
(pemeriksaan unit), dan follow up.
4. Administrasi penjualan.
5. SSI (kepuasan pelanggan).
14
D. Ketenagakerjaan dan Tata Tertib Personalia
2.4.1 Prosedur Penerimaan Karyawan
Sumber Umum
Adapun perekrutan karyawan bengkel secara umum yaitu dengan
memasang iklan penerimaan karyawan ke media massa yang telah
terpercaya, kemudian mengirim lamaran tersebut ke perusahaan.
Setiap datang dan sebelum memulai pekerjaan para karyawan wajib melakukan
presensi, begitu pula sebelum pulang kerja. Hal ini dimaksudkan agar menjaga
kedisiplinan kerja dan memonitoring keaktifan dalam bekerja.
2. Izin
1) Atasan dapat memberikan izin terhadap karyawan yang terlambat
datang atau meninggalkan pekerjaan pada waktu jam kerja untuk
suatu urusan atau kepentingan pribadi dengan mengisi formulir surat
izin.
2) Semua izin yang diberikan akan memotong hak cuti.
3) Izin karena sakit harus dibuktikan dengan surat keterangan dari
dokter (sakit lebih dari 3 hari).
15
4) Karyawan yang izin karena mendapat tugas dari kantor diwajibkan
mengisi formulir surat tugas.
3. Hak Cuti
Seluruh karyawan memiliki hak cuti sebanyak 3 hari setiap tahun dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Jumlah cuti dipotong cuti hari massal.
2) Jumlah hak cuti dipotong izin tidak masuk kerja.
3) Bagi karyawan yang akan mengambil cuti/cuti hamil diwajibkan
memberitahukan kepada manajer personalia 2 minggu sebelum cuti
diambil.
4) Perpanjangan hak cuti selama 6 bulan, selebihnya bila hak cuti tidak
diambil maka dianggap gugur.
4. Sanksi
1) Apabila terlambat atau meninggalkan tempat kerja pada jam kerja
atau pulang lebih awal atau tidak masuk kerja tanpa izin, maka
dianggap tidak hadir.
2) Apabila karyawan yang ketahuan mengabsenkan karyawan yang lain
maka keduanya mendapatkan surat peringatan.
3) Apabila karyawan tidak hadir selama 3 kali selama satu bulan maka
akan mendapatkan surat peringatan.
4) Apabila sakit dan tidak membuat surat keterangan sakit lebih dari
satu hari dan tidak membawa surat keterangan dokter maka dianggap
tidak hadir.
5) Apabila karyawan hadir dan tidak presensi, maka dianggap tidak
hadir.
16
E. Alur (Proses, Produksi, Pelayanan Jasa)
Jadi pada jaman dulu kendaraan di bangun dengan rangka dari kayu yang
dilapisi dengan plat tipis sebagai bodi nya. Proses pembuatan body bus di
karoseri PT. Tentrem Sejahtera memiliki beberapa proses yang dibagi menjadi
A.Preparation (Persiapan)
B.Gosok Bodi
C.Puty (Pendempulan)
D.Painting (Pengecatan)
F. Quality Control
a. Preparation
Proses ini merupakan proses penting dari sebuah pembutan bodi bis, dimana
ketika sasis bis datang dari pemesan maka sasis wajib di perlakukan khusus
sebelum masuk ke sebuah "line procces". Karena dalam proses
pembuatan bodi bis akan banyak proses pengelasan maka beberapa komponen
bawaan chasis wajib dilepas untuk menghindari kontak, terbakar, atau rusak
karena proses tersebut, biasanya yang wajib dilepas adalah baterai (accu),
tangki BBM, stir, dan beberapa komponen elektrik lainnya.
Dan sebelum masuk ke proses selanjutnya perlu di persiapkan peralatan
untuk melindungi komponen-komponen yang tidak dilepas dari chasis contoh
roda, engine dan kabel elektrik. melindunginya cukup di tutup dengan kain anti
panas untuk menghindari percikan api dari mesin las yang dapat melukai bahan
karet dan plastik.
17
Setelah proses preparasi siap maka sasis masuk ke proses pemasangan
rangka body (Frame). Untuk proses penyambungan rangka bodi ke sasis harus
di las di atas clam chassis (bracket) karena sasis bis di larang terkena
pemanasan pada logam, jika sasis utama mendapat perlakuan panas maka
struktur logam akan mempengaruhi kekuatan dari sasis tersebut. Oleh karena
itu di pasanglah sebuah bracket yang di pasang di atas chasis dengan baut.
Selain itu penggunaan bracket berfungsi agar ketika bus hendak ganti bodi
(rebody) hanya tinggal melepas baut yang tertanam pada sasis, tanpa harus
mengorbankan bodi bis yang lama / akan diganti. Setelah rangka utama bus
jadi maka saatnya proses pengeplatan di semua sisi panel kanan dan kiri,
Dalam proses pengeplatan yang menjadi fokus utama adalah pada proses
pengeplatan lambung kanan dan kiri karena bagian ini yang biasa menjadi
perhatian apakah produk tersebut baik atau tidak. Biasanya yang menjadi
penilaian adalah kerataan lambung karena jika lambung tidak rata maka dalam
tracker.
Pada proses pembuatan rangka bodi dan plat, bahan baku yang paling
banyak digunakan adalah pipa besi berbentuk kotak dan plat besi dengan
dengan karoseri lain dalam segi bahan yang digunakan pada proses
18
pengeplatan. Dalam proses pengeplatan tidak semua permukaan bus dilapisi
fiber glass dan plastic ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) yang telah di
cetak. Bagian tersebut terdapat pada cowl depan, cowl belakang, cowl atap,
dan seluruh spartboard. Selain itu, perbedaan lainnya terdapat pada proses
pembuatan rangka dan pengeplatan pada seluruh pintu dibuat secara terpisah,
tidak digabung dengan bagian lainnya. Seluruh bagian pintu dipasang ketika
seluruh cowl telah terpasang menyatu pada bagian bus yang lain.
Ga
19
3.Pemasangan rangka sisi kanan dan kiri
20
Pemasangan rangka bawah yang berfungsi sebagai tangga, tempat bagasi,
tangki bbm, tempat aki dan juga tempat radiator serta filter udara
8. Pemasangan cowl depan, cowl belakang dan cowl atap (jika ada)
21
Gambar 2.8 Pemasangan cowl belakang
22
11. Pemasangan plat pada flap radiator, flap buangan panas, flap aki dan
vender
23
Pemasangan plat pada vender joint depan dan belakang
Pemasangan plat pada bagian ending depan dan belakang
C. Gosok Bodi
proses dempul dan juga proses pelapisan anti panas dan anti karat pada rangka
24
bodi bis. Bagian yang digosok adalah seluruh permukaan bagian luar bis,
sedangkan bagian yang diberikan anti panas adalah bagian dinding interior
Berikut adalah tahapan gosok bodi yang berlaku di Karoseri PT. Tentrem
Sejahtera :
stereofoam. Penyemprotan ini bertujuan agar udara didalam bis tetap sejuk
ketika digunakan dan udara sejuk dari pendingin ruangan tetap berada
berpendingin udara.
an yang menempel pada plat dan juga pembersihan fiber MRA (Molding
25
Release Agent) yang berasal dari cetakan fiber glass . Kemudian bilas
sehingga pada saat pemberian cat epoxy primer, cat dapat merekat dengan
26
Gambar 2.18 Bis yang telah di cat epoxy primer
D. Puty / Dempul
tidak rata sehingga saat proses painting, cat bisa tampak baik dan merata.
Tentrem Sejahtera :
27
Pendempulan ini dilakukan pada sambungan antara plat dengan
dengan dempul pada umumnya. Proses ini bertujuan agar bahan fiber lebih
tahan lama, karena jika tidak didempul sambungan baut-baut tadi akan
28
6. Amplas seluruh permukaan bodi menggunakan amplas 120
240
E. Painting / Pengecatan
Proses pengecatan bodi bis merupakan proses yang paling penting untuk
penampilan sebuah bis itu sendiri, jika proses pengecatan baik maka bis akan
terlihat mewah atau mahal karena dari pengecatan ini bentuk bis sudah mulai
terhindar dari debu dan kotoran. Di karoseri PT. Tentrem Sejahtera proses
29
Berikut adalah tahapan proses pengecatan yang berlaku di Karoseri PT.
Tentrem Sejahtera :
2. Amplas dua kali menggunakan amplas dengan nomor 320 dan 400
30
Gambar 2.25 Contoh pengecatan stripping/livery
permintaan konsumen)
31
Bis yang telah di cat dan di vernish dimasukkan kedalam oven dan
bertujuan agar cat semakin merekat dan menyatu dengan bodi sehingga
mengkilap, selain itu juga bermaksud agar livery bus terlihat menyala dan
menentukan baik atau tidaknya pengecatan sebuah bis dapat dilihat ketika
kita berada di sekitar bodi bis. Dikatakan bagus apabila kita berdiri di
sekitar bodi bis, cahaya dan bayangan tubuh kita akan terpantul pada bodi
32
F. Triming / Interior
Proses Triming adalah proses pemasangan dari interior bus dimana dari
Bus bisa di katakan kelas ekonomi atau eksekutif tergantung dari isi dari
interior bus tersebut dan pastinya tingkat kerapian yang menjadi sorotan
33
Gambar 2.29 Pemasangan AC (Air Conditioner) pada bis
- panel dashboard
34
5. Pemasangan lapisan ABS pada bagian deck kanan dan kiri beserta
plafon atas.
menggunakan lem.
- tempelkan ABS yang telah dilapisi triplek dan rangka yang telah
35
6. Pemasangan ABS pada pilar dan tiang penyangga kaca
36
8. Pemasangan ducting bagian depan belakang
37
10. Pemasangan karpet pada lantai dan seluruh interior lain.
38
13. Pemasangan dashboard
16. Pemasangan karet pada bagian seluruh tepi pintu luar dan dalam.
Gambar 2.45 Contoh karet yang telah terpasang pada tepi pintu luar
39
Gambar 2.46 Contoh karet yang telah terpasang pada tepi pintu dalam
40
20. Pemasangan partisi interior, yang meliputi :
- pemasangan gorden
- pemasangan sekat-sekat
- pemasangan toilet
- pemasangan handgrip
- dan lain-lain
Gambar 2.49 Contoh pemberian sealler pada bagian yang rawan bocor
G. Quality Control
41
1. Water/gas test, yaitu proses pengujian bus terhadap kebocoran karena air
saat hujan dan gas buang kendaraan, test ini mutlak karena berhubungan
kendaraan yg paling banyak kena kotoran dan air yang merupakan sumber
karat.
42
Gambar 2.52 Contoh pelapisan under coat/ rubberizing
tersebut. Sehingga ketika bus telah sampai ke tangan konsumen sudah siap
untuk digunakan.
1. Crane
43
Crane berfungsi sebagai alat bantu untuk mengangkat material berat yang
material ditempat yang diinginkan. Alat ini memilki bentuk dan kemampuan
Mesin ini berfungsi untuk membentuk pola pipa dan plat sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan pada bis yang akan dibuat. Mesin ini digunakan
44
Bahan baku plat yang digunakan sebelum diproses berbentuk gulungan,
oleh sebab itu mesin roll plat berfungsi untuk membuat plat menjadi sebuah
4. Jig
Jig berfungsi untuk membentuk pola dari rangka bis. Ada dua jenis jig
yang digunakan yaitu jig untuk rangka kanan kiri dan jig atap. Cara membuat
rangka menggunakan jig adalah dengan meletakkan pipa besi pada jig sesuai
45
5. Las
dalam proses pembuatan bis. Las tersebut adalah las listrik dan las CO2-MIG
(Metal Inert Gas). Las listrik biasanya digunakan pada proses pembentukan
rangka bis yang menggunakan besi, sedangkan las CO2-MIG biasa digunakan
menggunakan plat.
6. Gerinda
46
Gerinda berfungsi untuk menghaluskan permukaan yang tidak rata akibat
dari sisa pengelasan. Selain itu gerinda juga digunakan pada proses gosok
bodi. Pada proses gosok bodi menggunakan gerinda biasa yang mata
Plasma Cutting Machine berfungsi untuk memotong sisa plat yang telah
terpasang pada bodi bis. Alat potong ini menggunakan sebuah elektroda
tungsten yang dipasang dalam nozel. Karena elektroda tungsten ini akan
dengan air. Bentuk Nozel dibuat sedemikian rupa, sehingga gas sebelum
keluar ikut dipanaskan oleh tungsten. Gas tersebut dengan kecepatan tinggi
8. Tracker
47
Tracker biasa digunakan pada saat pemasangan plat pada bodi lambung
kanan dan kiri bis. Tracker berfungsi untuk meratakan permukaan bodi
lambung bis.
9. Bor
Bor berfungsi untuk melubangi permukaan bis yang akan di baut, selain
itu bor juga berfungsi untuk membuat lubang pada grill depan dan grill
belakang.
Sealler gun berfungsi sebagai alat bantu untuk memberikan sealler pada
48
11. Spray Gun
dikeluarkan dari lubang udara pada air cap, maka tekanan 49egative akan timbul
pada ujung fluida, yang selanjutnya menghisap cat pada cup. Kemudian cat yang
12. Kompresor
Kompresor merupakan alat tetap yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara dan menyemprotkan udara
bertekanan menggunakan air gun. Kompresor biasanya menggunakan motor
listrik, mesin diesel atau mesin bensin, tetapi di PT Tenrem Sejahtera
menggunakan kompresor motor listrik sebagai penggeraknya.
.
Gambar 2.66 Kompresor
13. Amplas
49
Gambar 2.67 Amplas
dengan cara digosokkan. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan oleh
angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar angka
yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapat susunan pasir amplas
dan pengecatan.
mengamplas permukaan benda, baik itu kayu atau pun besi. Dengan
menggunakan mesin amplas kita dapat menghemat waktu dan tenaga saat
50
G. Bahan Baku Yang Digunakan
1. Plat besi
Ada yang berbentuk lembaran dan ada yang berbentuk gulungan (roll). Plat
menggunakan mesin press plat. Setiap bagian pada bis memiliki ketebalan
Semua pipa besi yang digunakan dalam proses pembuatan bis berbentuk
manufacturing. Setiap panel atau bagian bis yang berbahan pipa besi
51
3.Fiber Glass
Fiber Glass merupakan bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan
cowl depan,cowl belakang, dan cowl atap. Setiap model bis yang dihasilkan
Karoseri PT. Tentrem Sejahtera memiliki bentuk cowl yang berbeda. Proses
manufacturing.
52
4. ABS
adalah sejenis polimer plastic yang memiliki sifat kuat, mudah dibentuk, tahan
lama, dan harganya yang relative murah. Dalam proses pembuatan bis, ABS
digunakan sebagai lapisan-lapisan yang menutupi besi pada bagian interior bis
seperti pilar-pilar kaca, ducting depan dan belakang, bagasi interior, lambung
5. Dempul
besi/logam agar pengecatan menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih rapih.
hardener. Di Karoseri CV.Tri Sakti ada dua jenis dempul yang digunakan,
53
Gambar 2.73 Dempul
6. Hardener
dalam resin, sehingga membentuk lapisan yang kuat dan padat. Hardener
7.Thinner
Thinner adalah zat cair yang biasanya berfungsi untuk mengencerkan cat
merupakan bahan padat yang sifatnya kental sehingga sulit untuk diaduk dan
54
diratakan tanpa diencerkan terlebih dahulu. Thinner berguna untuk
8. Cat
warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan
berpigmen. Dalam proses pembuatan bis di Karoseri CV.Tri Sakti, ada tiga
jenis cat yang di gunakan. Ketiga cat tersebut adalah cat epoxy primer, cat
epoxy, dan cat untuk pemberian warna bodi bis. Untuk cat yang digunakan
untuk pemberian warna di bodi bis, terdapat dua pilihan yang dapat dipilih
konsumen, yaitu cat solid dan metallic. Perbedaan kedua cat tersebut terdapat
55
Gambar 2.76 Ruang Cat
9. Sealler
Sealler adalah sejenis bahan kimia berbentuk pasta yang digunakan untuk
mencegah terjadinya kebocoran pada suatu bagian pada bis. Pemberian sealer
biasanya dilakukan pada bagian-bagian sambungan plat, atau bagian lain yang
10. Triplek
Triplek digunakan untuk melapisi bagian lambung kanan dan kiri dalam,
serta bagian atap, sebelum dilapisi ABS. Triplek yang digunakan memiliki
digunakan.
56
Gambar 2.78 Triplek
Spon eva digunakan untuk melapisi bagian bagasi samping dan bagasi
belakang dan juga lantai interior sebelum dilapisi karpet vinyl. Penggunaan
spon eva tersebut harus disesuaikan dengan bagian yang akan dilapisi,
dilapisi triplek dengan ABS, ataupun spon eva dengan karpet vinyl.
57
13. Karpet vinyl
Karpet vinyl digunakan untuk melapisi bagian lantai interior dan juga
bagasi samping dan bagasi belakang. Penggunaan karpet vinyl untuk interior
dan bagasi memiliki motif yang berbeda, seperti pada gambar yang
14.List besi
List besi digunakan untuk melapisi seluruh bagian sudut pada interior bis.
yang di bor.
58
15. List Karet
List karet digunakan untuk melapisi seluruh bagian sudut pada eksterior
bis. Selain itu pemasangan list karet juga biasa dilakukan pada bagian pilar-
pilar kaca dan seluruh pintu bis. List karet yang telah dipasang kemudian
59
G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Menurut Suma’mur (1996), berpendapat bahwa kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) merupakan spesialisasi ilmu kesehatan beserta praktiknya yang
bertujuan agar para pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan setinggi – tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha
preventif atau kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum.
60
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memang sangat berperan penting
dalam semua pekerjaan di dunia industri, tak terkecuali di PT. Tentrem Sejahtera.
Perusahaan sudah menerapkan K3 kepada seluruh karyawan yang bekerja dan
juga mekanik.
Penerapan Keselamatan Kerja ini mencakup beberapa hal misalnya :
1. Selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas kerja agar diberi keselamatan
dan kesehatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
2. Sebelum melakukan pekerjaan, para karyawan diwajibkan untuk
memakai pakain kerja (wearpack) dan sepatu kerja sebagai suatu standar
keamanan pabrik.
3. Pada saat bekerja dituntut untuk dapat menggunakan alat dengan baik
dan benar sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Bila mekanik tidak
menggunakan alat dengan benar, maka akan dapat dan merugikan diri
dan membahayakan keselamatan orang lain.
4. Tidak merokok saat di ruang perbaikan, hal ini tentu menjadi sesuatu
yang sangat serius dimana merokok di ruang perbaikan dapat
mengakibatkan kebakaran atau ledakan, dimana situasi di ruang
perbaikan atau ruang produksi yang banyak akan benda dan alat yang
mudah memicu terjadinya kebakaran atau ledakan.
61
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Kegiatan yang dilakukan
Bagian Belakang
Waktu / Tanggal : 17 Juni – 10 Agustus 2019
Persiapan
Pada bagian awal pembuatan karoseri bus yaitu pembuatan rangka Chassis di
bagian produksi. Di bagian produksi sudah dipersiapka mal rangka atau patokan
yang sudah diukur oleh pihak perusahaan sesuai tipe Chassis bus yang akan
dibuat. Proses ini merupakan proses utama dari pembuatan karoseri. Ketik bahan
dari rangka sudah selesai dari bagaian pemotongan, selanjutnya bahan tersebut
akan ditata di mal yang sudah disiapkan. Selanjutnya akan disambung dengan
cara teknik pengelasan menggunakan las listrik. Sebelum melakukan pengelasan
menggunakan perlengkapan yang safety seperti kacamata khusus las, masker,
sarung tangan, palu dan elektroda.
62
terjadi aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar timbullah busur. Energi
listrik diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu dapat mencapai 5500 °C.
Kegiatan praktek :
1. Pembuatan rangka pintu bus tipe avante (bus ukuran sedang)
a. Persiapan
1) Persiapkan bahan/material
2) Cek ukuran bahan/material
3) Persiapkan alat las listrik, elektroda, palu, dan tempat penyusunan
rangka yang sudah diukur sesuai tipe bus (mal rangka pintu)
4) Menerapkan prinsip K3
5) Menggunakan dan merawat las listrik
6) Mengoperasikan las listrik
b. Langkah kerja
1) Pasang material berupa besi – besi yang sudah diukur pada meja Mal
pintu
2) Sambung setiap rangka besi menggunakan las listrik
3) Finishing
2. Menggerinda sisi benda yang selesai diLas
a. Persiapan
1) Pesiapkan benda kerja yang selesai di las
2) Persiapkan mesin gerinda tangan (gerinda amplas
3) Persiapkan mesin gerinda duduk (gerinda poles)
4) Menerapkan prinsip K3
5) Menggunakan mesin sesuai pekerjaan
b. Langkah kerja
1) Gerinda sisi benda bekas elektroda las listrik
2) Lakukan penggerindaan secara satu arah (tangan kiri memegang benda,
tangan kanan memegang gerinda)
3) Lakukan dengan hati-hati dan teliti agar bekasnya hilang
4) Hati-hati dan teliti agar hasil nya lebih baik
a) Pengalaman Belajar yang diperoleh :
Disiplin waktu masuk kerja jam 08.00, istirahat jam 12.00 – 13.00, dan pulang
jam 16.30
Bisa mengerti cara membuat rangka pintu bus yang benar dan presisi.
b) Manfaat dari Pelajaran yang diperoleh :
63
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memeperoleh
masukan tentang cara pengelasan yang benar.
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memeperoleh
masukan tentang pembuatan rangka pintu bus.
Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara kampus dan DU/DI
sehingga program pembelajaran berjalan dengan baik.
c) Kelebihan menyelesaikan tugas :
Dapat menyambung besi dengan besi lainya dengan benar dan kuat
Dapat menggerinda dengan posisi benar dan menghasilkan hasil gerinda yang
benar
d) Kekurangan menyelesaikan tugas :
Seringkali terjadi kesalahan pada saat menyambung yaitu terlalu lama
menempelkan elektroda pada bidang sehingga terjadi lubang pada bidangnya.
e) Keterkaitan kegiatan dengan pelajaran di kampus :
Keterkaitan antara yang dipelajari di kampus dengan pelajaran di industri yaitu
pelajaran perbaikan bodi. Pada perbaikan bodi di kampus diajarkan secara
umum sedangkan di industri lebih spesifik/khusus.
f) Rencana kedepan :
Dapat menambah wawasan tentang membuat ataupun memberbaiki rangka
pintu kendaraan dengan baik dan benar.
64
1. Persiapkan bahan/material
2. Cek ukuran bahan/material
3. Persiapkankabel sebanyak 5 jenis kabel hitam, biru, kuning, coklat
merah, selotip, tang skun, selubung kabel, silet dan solder.
4. Menerapkanprinsip K3
5. Menggunakanalat - alat dengan benar
Langkah kerja
1) Tarik kabel utama dahulu sepanjang beberapa meter sesuai dengan tipe
bus yang akan dipasang
2) Disetiap kabel diberikan cabangan kabel untuk penggunaan alat - alat
dalam bus seperti audio, lampu led, usb dan LED TV.
3) Finishing
Menyambung kabel sesuai penggunaan alat
a. Persiapan
1) Pesiapkan bendakerja yang sudah disambung cabang kabel
2) Persiapkan solasi
3) Persiapkan selubung kabel
4) Menerapkan prinsip K3
5) Menggunakan alat sesuai pekerjaan
b. Langkahkerja
1) Solasi bagian kabel yang bekas disambung
2) Lakukan penutupan seluruh kabel menggunakan selubung kabel
3) Lakukan dengan hati-hati dan teliti sampai kabel terbungkus rapi dengan
selubung kabel.
4) Hati-hatidanteliti agar hasilnyalebihbaik
c. PengalamanBelajar yang diperoleh :
1. Disiplinwaktumasukkerja jam 08.00, istirahat jam 12.00 – 13.00,
danpulang jam 16.30
2. Bisa mengerti cara menyambung kabel dengan benar serta rapi dan
mengerti cara menata kabel pada bodi kendaraan khususnya bus.
d. ManfaatdariPelajaran yang diperoleh :
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh
masukantentang cara menyambung kabel yang benar.
65
Menambah wawasan dan pengetahuan yangberharga dan memperoleh
masukan tentang jenis - jenis kabel listrik yang digunakan pada bodi
kemdaraandengan benar.
Dapa tmenambah wawasan dan pengetahuan yang berharga dan memperoleh
masukan tentang merangkai kabel bodi dengan rapi dan benar
Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan antara kampusdan DU/DI
sehingga program pembelajaran berjalan dengan baik.
3. Evaluasi
Selama proses pembuatan karoseri bus, pengawas dari tentrem selalu mengevaluasi hasil
pekerjaan dari karyawan. Kegiatan tersebut dilakukan supaya pembuatan bodi karoseri
bus sesuai selesai secara maksimal. Di setiap bagian proses pembuatan karoseri bus
selalu didampingi oleh pengawas. Apabila dalam suatu proses pembuatan bus tidak
sesuai dengan spesifikasi, pengawas akan mengevaluasi dan mencocokkan dengan
spesifikasi yang diberikan oleh perusahaan.
66
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Praktik Industri (PI) yang bertempat di PT. Tentrem Sejahtera
selama 2 bulan mulai dari tanggal 17 Juni – 10 Agustus 2019 banyak sekali
ilmu dan tambahan pengetahuan yang didapatkan. Mulai dari proses
pembuatan bodi bus dari awal, manajemen bengkel, tata tertib lingkungan
industri, dan struktur organisasi di industri tersebut. Ilmu pengetahuan dan
pengalaman ini merupakan kegiatan yang akan membuat praktikan mengetahui
secara langsung mengenai kondisi nyata di dunia kerja khususnya bidang
otomotif. Dengan mengetahui gambaran dunia kerja tersebut maka praktikan
mempunyai bekal untuk terjun di ketatnya persaingan di dunia industri.
67
6. Alat dan teknologi di bengkel industri yang telah memenuhi standar dan
terjaga kondisinya menjadikan proses perawatan dan perbaikan
kendaraan menjadi efektif dan efisien.
7. Kerjasama tim yang solid akan menjadikan proses kerja lebih terstruktur
sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pekerjaan.
8. Melakukan improvement merupakan faktor penting guna menjaga
eksistensi perusahaan, baik itu di bagian manajemen, lingkungan kerja,
alur pelayanan, alat dan teknologi, dan pengembangan SDM.
B. Saran
1. Saran untuk Praktikan
Praktikan harus mampu mengikuti disiplin kerja dan tata tertib yang
telah ditentukan oleh industri agar memiliki gambaran secara nyata
saat terjun di dunia kerja.
Selama proses pembelajaran di dunia industri, praktikan harus
menjaga sikap ingin tahu dan sikap ingin belajar di industri.
Selama melakukan praktik industri, praktikan harus memiliki inisiatif
kerja, agar mampu meningkatkan proses pelayanan jasa di PT.
Tentrem Sejahtera.
68
Standar keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Tentrem Sejahtera
perlu ditingkatkan untuk menjamin mutu dan produktifitas kerja.
69
DAFTAR RUJUKAN
http://ak3u.com/arti-dan-makna-lambang-k3-keselamatan-dan-
kesehatan kerja/ (diakses pada 20 September 2019)
http://teknikmes.blogspot.com/2012/11/pengertian-las-
listrik.html (diakses pada 20 September 2019)
http://kelistrikandasar.blogspot.com/p/kabel-listrik-dan-kuathantar-
arus.html (diakses pada 20 September 2019)
http://alat-berat07.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-dan-jenis-alat-berat-
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_17_Peralatan_Pengecatan
(diakses pada 20 September 2019)
70
71