DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
AMATULLAH DINAH D
BAHRI SUBANDI
DWIKI ISTANTO
FATIMAH NUR F
ISTI KHOMATUL M
LISA WIDIYA I
MISTIKA NUR F
NURUL ANNISA
TIKA RODIATUL A
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2019
Ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara sistematik dan runtut
dengan menggunakan metode ilmiah. Karenanya sementara orang menganggap perlunya
memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau dengan kata lain
ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut, yaitu :
1) Sikap ilmiah
2) Metode ilmiah
Sikap ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Dari sikap
tersebut orang dituntun dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah dan metode
ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu pengetahuan dengan sistematik dan runtut.
Dalam periode ini diisyaratkan bahwa ilmu pengetahuan masih dalam keadaan
embrional. Dalam periode ini orang menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba-
coba berulang kali sampai dijumpia suatu pemecahan masalah yang diangap
memuaskan.
Pada periode ini kebenaran ilmu pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin
atau penguasa waktu itu. Pendapat-pendapat itu dijadikan ajaran yang harus diikuti
begitu saja oleh rakyat banyak dan mereka harus menerima bahwa ajaran tersebut benar.
Di samping pendapat para penguasa atau pemimpin, tradisi dalam kehidupan manusia
memang memegang peranan yang sangat penting di masa lampau dan menentang tradisi
merupakan hal yang tabu. Karenanya tradisi dipercaya sebagai hal yang benar, sehingga
tradisi menguasai cara berpikir dan cara kerja manusia berabad-abad lamanya. Sebagai
contoh,sampai pertengahan abad 20, petani Jawa masih memegang tradsisi bahwa
mereka akan segera turun ke aswaah apabila telah melihat bintang biduk (gubuk
penceng) sebagai pertanda mulai turun hujan.
Pada periode ini ajaran atau doktrin para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang
bercakal dalam kehidupan masyrakat mulai menggunakan dialektika untuk mengadakan
diskusi dalam memecahkan masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain,
masyarakat mulai membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh
kebenaran dan menggunakan argumen-argumen. Masing-masing kelompok membuat
spekulasi dan argumen yang berbeda dalam memperoleh kebenran. Oleh sebab itu, pada
saat ini orang terlalu mendewakan akal dan kepandaian silat lidahnya, yang kadang-
kadang dibuat-buta supaya tampak masuk akal.
Pada periode ini orang mulai mencari rangkaian tata cara untuk mnerangkan suatu
kejadian. Mula-mula membuat dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian
mengumpulkan fakta-fakta kemudian dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik
kesimpulan. Fakta-fakta tersebut diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi
serta dokumen-dokumen.
B. Mencari Kebenaran
Manusia pada dasaranya selalu ingin tahu yang benar. Untuk memenuhi rasa ingin
tahu ini, manusia sejak jaman dahulu telah berusahan mengumpulkan pengetahuan.
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan
seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut
diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun pengalaman orang lain. Semenjak
adanya sejarah kehidupan manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan
fakta. Dari fakta-fakta ini kemudian disusun dan disimpulkan menjadi berbagai teori
sesuai dengan fakta yang dikumpulkan tersebut. Teori-teori tersebut kemudian
digunakan untuk memahami gejala-gejala alam kemasyarakatan yang lain. Sejalan
dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, teori-teori tersebut makin berkembang,
baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini.
(Soekidjo Notoatmodjo 2012).
4. David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis
masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-
fakta.
5. J. Suprapto
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuanyang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-
hati, serta sistematis.
6. Sutrisno Hadi
Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkandan
menguji kebenaran suatu pengetahuan.
7. Mohammad Ali
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalahitu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya.
8. Tuckman
Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan
jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer
toquestion. Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu.
Jawabanilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori,
prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat
primernya yaitu empirisdan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar
asumsi, teknik dan metode.
9. Hilway (1956)
Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yanghati-
hati dan sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang
tepatterhadap masalah tersebut.
8) penelitian adalah secara alamiahnya berputar secara siklus; atau lebih tepatnya
helikal.
1. Klasifikasi Penelitian
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan
berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : bidang ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan, pemakaian,
tujuan umum, taraf, metode, dan ada tidaknya intervensi terhadap variabel.
a. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang ilmu
tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu
tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada penelitian
dapat dibedakanmenjadi :
- penelitian pendidikan
- penelitian kedokteran
- penelitian keperawatan
- penelitian kebidanan
- penelitian ekonomi,
- penelitian pertanian
- penelitian biologi
- penelitian sejarah, dst.
Klasifikasi penelitian juga terbagi menjadi 2, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.
1) Penelitian Kuantitatif
a) Definisi Penelitian Kuantitatif
Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif, mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
b) Asumsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Nana Sudjana dan
Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005).
~ Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental,
dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.
~ Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan
baku.
c) Karakeristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan
Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram
2008: 149-150) :
~ Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau topdown), yang
berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep
yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.
~ Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghundari halhal yang
bersifat subjektif.
~ Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.
~ Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu
ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisasinya.
~ Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan,
serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
~ Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran dengan menggunakan alat yang
objektif dan baku.
~ Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti
dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
~ Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
~ Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan
situasi.
2) Penelitian Kualitatif
a) Definisi Penelitian Kualitatif
Moleong setelah melakukan analisis terhadap beberapa definisi penelitian kualitatif
kemudian membuat definisi sendiri sebagai sisntesis dari pokok-pokok pengertian
penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005: 6) penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi , tindakan, dll. secara
holistic, dan dengan cara
b) Asumsi Penelitian Kualitatif
Anggapan yang mendasari penelitian kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai
suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan
Ibrahim, 2001 : 7). Oleh karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan
penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembangan
selama proses penelitian.
c) Karakteristik Penelitian Kualitaif
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis,
metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik
penelitian jenis ini adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001 : 6-7;
Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson, 2005, dan
Kasiram, 2008: 154-155).
a. Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottomup).
Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounde theory, yaitu
teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode
kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating theory, sehingga teori
yang dihasilkan berupa teori substansif.
b. Perspektif emic/partisipan sangat iutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti
banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang
partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai
fakta fenomenologis.
c. Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku.
Rancangan pene-litian berkembang selama proses penelitian.
d. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami, mencari makna di balik
data, untuk menemukan kebenaran, baik kebenaran empiris sensual, empiris
logis, dan empiris logis.
e. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, sumber data yang dibutuhkan,
dan alat pengumpul data bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
f. Pengumpulan data dilakukan atas dasar prinsip fenomenologis, yaitu dengan
memahami secara mendalam gejala atau fenomena yang dihadapi
g. Peneliti berfungsi pula sebagai alat pengumpul data sehingga keberadaanya
tidak terpisahkan dengan apa yang diteliti.
h. Analisis data dapat dilakukan selama penelitian sedang dan telah berlangsung.
i. Hasil penelitian berupa deskripsi dan interpretasi dalam konteks waktu serta
situasi tertentu.
c. Menganalisis data.
e) Tipe-tipe Kualitatif
Penelitian dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama,
yaiu : phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan
historical research (Johnson, 2005 : 8)
1. Phenomenology : a form of qualitative research in which the researcher
attempts to understand how one or more individuals experience a phenemenon.
2. Ethnography : is the form of qualitative research that focuses on describing the
culture of a group of people.
3. Case study research : is a form of qualitative research that focused on
providing a detailed account of one or more cases.
4. Grounded theory : is a qualitative approach to generating and developing a
theory form data that the researcher collects.Historical research : research
about events that occurred in the past.
2. Karakteristik Penelitian
Penelitian (ilmiah) mempunyai 8 karakteristik utama : ada tujuan, ada keseriusan, dapat diuji,
dapat direplikasikan, mengandung presisi dan keyakinan, obyektif, berlaku umum dan efisien.
a. Ada tujuan
Penelitian harus memiliki tujuan yang jelas. Suatu penelitian dimaksudkan untuk dapat
membantu pemecahan masalah. Walaupun penelitian tidak memberikan jawaban
langsung terhadap permasalahan akan tetapi hasilnya harus mempunyai kontribusi
terhadap pemecahan masalah. Hasil penelitian harus memberikan penjelasan akan
fenomena yang menjadi pertanyaan penelitian dan harus dapat melandasi keputusan serta
tindakan. Oleh karena itu, penelitian memiliki tujuan lebih luas daripada sekedar melihat
hubungan yang terjadi dalam suatu kelompok subyek yang terlibat sebagai sampel
b. Ada keseriusan
Keseriusan dalam penelitian berarti ada kehati-hatian , ketelitian dan ada kepastian.
Untuk itu diperlukan adanya dasar teori yang baik dan perancangan penelitian yang
mantap sehingga keseriusan penelitian meningkat pula. Oleh karena itu, jumlah sampel
yang cukup dipilih oleh metode yang benar dan daftar pertanyaan harus disusun secara
tepat.
c. Dapat diuji
Suatu penelitian sebaiknya tercermin dari hasil uji, hipotesis. Hasil uji hipotesis yang
merupakan penemuan penelitian itu harus berkali-kali didukung dengan kejadian yang
sama apabila penelitian itu dilakukan berulang-ulang dalam kondisi yang sama. Dengan
kata lain, hipotesis kita itu tidak ditolak bukan karena kebetulan
d. Dapat direplikasikan
Suatu penelitian sebaiknya menampilkan hipotesis yang dapat diuji dengan menggunakan
metode. Kalau hal itu terjadi (penemuan yang sama dalam kondisi berulang kali terjadi)
maka kita mempunyai keyakinan bahwa penelitian kita bersifat ilmiah.
e. Presisi dan keyakinan
Dalam penelitian sosial, ekonomi dan manajemen jarang sekali kita menemukan
kesimpulan yang pasti atas dasar data yang kita kumpulkan karena kita tidak mungkin
mempelajari hal-hal yang bersifat keseluruhan (populasi) yang ada didalam masyarakat.
Kita hanya dapat mempelajari sebagian dari keseluruhan itu (sample) dan menarik
kesimpulan atas dasar sample tersebut. kemungkinan besar sample yang kita ambil tidak
mencerminkan sifat-sifat yang pasti dari gejala-gejala yang kita pelajari. Namun kita
ingin merancang suatu penelitian sedemikian rupa sehingga penemuannya mendekati
kebenaran (presisi tinggi) dan kita dapat memiliki keyakinan (confident) terhadap
penemuan tersebut. Presisi menunjukkan seberapa dekat penemuan itu terhadap realita
(atas dasar sample yang digunakan). Selanjutnya keyakinan (confident) menunjukkan
kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan.
f. Obyektifitas
Kesimpulan yang diambil oleh suatu penelitian harus bersifat obyektif, artinya harus
didasarkan pada fakta yang diperoleh dari data aktual dan bukan atas dasar penilaian
subyektif dan emosional. Kalau kesimpulan hanya didasarkan atas apa yang dipercaya
oleh penelitian itu sendiri tidak diperlukan lagi tetapi hal ini tidak dapat dibenarkan.
g. Berlaku Umum
Hasil penelitian yang berlaku umum menunjuk pada cakupan dari adanya tindakan hasil
penelitian itu diterapkan dalam berbagai keadaan. Semakin luas cakupan penerapan yang
dapat ditimbulkan oleh hasil penelitian itu akan semakin berguna penelitian tersebut bagi
mereka yang menggunakannya. Jadi semakin berlaku umum hasil suatu penelitian akan
semakin berguna penelitian tersebut. Sesungguhnya tidak banyak hasil penelitian yang
dapat diberlakukan secara umum untuk keadaan dan organisasi yang berbeda-beda
ataupun ditempat yang berbeda.
h. Efisien
Kesederhanaan dalam menjelaskan gejala-gejala yang tejadi dan aplikasi pemecahan
masalah nya sering kali lebih disukai daripada kerangka penelitian yan kompleks yang
menunjukkan sejumlah variabel yang sulit untuk dikelola. Jadi efisiensi dalam dicapai
bila dapat membangun kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel namun dapat
menjelaskan suatu kejadian daripada dengan banyak variabel tetapi hanya sedikit
menjelaskan variasi dari variabel atau gejala yang ingin dijelaskan.
3. Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian dalam setiap bidang kehidupan atau disiplin ilmu sangat besar dalam
setiap pengembangan bidang kehidupan atau disiplin ilmu itu sendiri. Demikian pula penelitian
kesehatan mempunyai manfaat yang besar dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Denga
penelitian kesehatan akan dapat diketahui berbagai faktor, baik yang menghambat maupun yang
menunjang peningkata kesehatan atau pelayanan kesehatan individual maupun kelompok dan
masyarakat.
Dalam rangka pengembangan sistem kesehatan, diperlukan perencanaan yang baik dan
teliti. Perencanaan yang teliti sangat memerlukan informasi dan data yang akurat ini diperlukan
bantuan penelitian yang relevan. Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
a. hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status
kesehatan individu, kelompok maupun masyarakat
b. hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber
daya dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan
kesehatan yang direncakan
c. hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah
kesehatan atau kegagalan kegagalan yang terjadi didalam sistem pelayanan kesehatan dan
demikian akan memudahkan pencarian alternatif pemecahan masalah-masalah tersebut
d. masalah penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan dalam
strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan
e. hasil penelitian kesehatan dapat menggambarkan kemampuan dalam pembiayaan
peralatan dan ketenagakerjaan baik secara kuantitas maupun secara kualitas guna
mendukung sistem kesehatan
Riset keperawatan adalah kunci untuk menyediakan pelayanan keperawatan yang tepat.
Riset ini adalah proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam catat keefektifan
dan kemanjuran asuhan keperawatan. Perawatan pasien yang didasarkan pada informasi ini dapat
menjamin bahwa pelayanan yang diberikan perawatan dan cara penyampaian nya didasarkan
berdasarkan pada ilmu pengetahuan keperawatan yang terus berkembang dan diperbaiki. Perawat
yang bergantung pada riset keperawatan dalam mengarahkan praktik dapat menjadi percaya diri
karena unsur penting dalam keperawatan telah diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, M. Metodologi Penelitian. 2007. Padang: UNP Press
Notoadmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan . 2010. Rineka Cipta: Jakarta
Nasir, M. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Jakarta : Pustaka Pelajar
Narbuko, Drs. Cholid dan Drs. H. Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta :
Bumi Aksara.