Anda di halaman 1dari 43

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

INSTANSI : DINAS KESEHATAN


TUGAS : Melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang Kesehatan sesuai dengan azas desentralisasi dan dekonsentrasi.
FUNGSI : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
2. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kesehatan.
3. Perumusan Kebijakan operasional, pembinaan & Pengaturan & Fasilitasi kegiatan pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
4. Perumusan Kebijakan operasional, pembinaan, Pengaturan & fasilitasi Promosi Kesehatan, peningkatan jasmani Kesehatan Masyarakat
dan peningkatan kapasitas Sumberdaya Kesehatan.
5. Perumusan Kebijakan operasional, pembinaan, Pengaturan & Fasilitasi pengembangan dan peningkatan pelayanan Kesehatan.
6. Perumusan Kebijakan operasional, pembinaan, Pengaturan & pengawasan kefarmasian, penelitian dan pengembangan.
7. Pembinaan, Pengawasan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis.
8. Pengelolaan Kegiatan Kesekretariatan.

PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
ESSELON II
1 Meningkatnya Derajat Kesehatan 1,1 Usia Harapan Hidup (UHH) Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
masyarakat melalui pemberdaya- Usia harapan hidup penduduk adalah rata-rata kesempatan Selatan
an masyarakat termasuk swasta atau waktu hidup yang tersisa. Usia harapan hidup dapat
dan masyarakat madani diartikan pula dengan banyaknya tahun yang ditempuh
penduduk yang masih hidup sampai umur tertentu
Alasan Pemilihan :
Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi
kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat
kesehatan pada khususnya.
Cara Perhitungan Indikator :
Untuk menghitung AHH (e0), idealnya dihitung berdasarkan
Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
yang datanya diperoleh dari catatan registrasi kematian secara
bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat tabel kematian.
Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesia belum
berjalan dengan baik maka menghitung angka harapan hidup
digunakan cara tidak langsung dengan program Mortpak Lite.
(Dilakukan dengan survei)
1,2 Angka Kematian Ibu (AKI) Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
Jumlah kematia ibu yang disebabkan karena kehamilan, Selatan
persalinan samapi 42 hari setelah melahirkan selama satu
tahun per 100.000 kelahiran hidup di suatu wilayah
Alasan Pemilihan :
Indikator ini enukur keberhasilan dalam peningkatan
pelayanan kesehatan ibu, terutama pelayanan kehamilan yang
aman bebas resiko (making pregnancy safer)
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kematian ibu bersalin dibagi jumlah seluruh kelahiran
hidup dalam satu tahun dikalikan 100.000 penduduk
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
1,3 Angka Kematian Bayi (AKB) Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara sesaat Selatan
setelah bayi lahir samapi bayi berusia tepat satu tahun,
Angka kematian bayi adalah jumlah bayi yang mati per 1.000
kelahiran hidup di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Alasan Pemilihan :
Indikator ini menggambarkan keadaan sosial ekonomi
masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Indikator ini
mengukur keberhasilan dalam peningkatan pelayanan
kesehatan khususnya penanganan bayi
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kematian bayi di satu wilayah selama satu tahun
dibagi dengan jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama
di kali 1.000
1,4 Prevalensi Stunting Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
Penambahan tinggi badan tidak sesuai dengan umur yang Selatan
merupakan indikator keberhasilan, kesejahteraan, pendidikan
dan pendapatan masyarakat
Alasan Pemilihan :
Ukuran ini merupakan indikator yang sensitif dan spesifik
terhadap status gizi masyarakat
Cara Perhitungan Indikator :
Tinggi badan menurut umur kemudian dibanding standar
deviasi sesuai tabel antropometri TB/U - (-2 SD)
2 Meningkatnya jumlah, pemerataan 2,1 Persentase Puskesmas yang terakreditasi Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
dan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas yang terakreditasi yaitu dalam rangka peningkatan Selatan
dengan menjamin tersedianya mutu puskesmas dan peningkatan kapasitas pegawai puskes-
upaya kesehatan yang paripurna, mas yang bermuara pada perbaikan pelayanan kesehatan
merata, bermutu dan berkeadilan Alasan Pemilihan :
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan
peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinam
bungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen
mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program,
serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar
penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas yang terakreditasi dibagi jumlah seluruh
puskesmas dikali 100%
2,2 Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
Rumah sakit yang sudah terakreditasi dengan tujuan untuk Selatan
menentukan apakah rumah sakit tersebut memenuhi standar
yang dirancang untuk memperbaiki keselamatan dan mutu
pelayanan yang paripurna
Alasan Pemilihan :
Akreditasi menunjukkan komitmen nyata sebuah rumah sakit
untuk meningkatkan keselamatan dan kualitas asuhan pasien,
memastikan bahwa lingkungan pelayanannya aman dan rumah
sakit senantiasa berupaya mengurangi risiko bagi para pasien
dan staf rumah sakit. Dengan demikian akreditasi diperlukan
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
sebagai cara efektif untuk mengevaluasi mutu suatu rumah
sakit, yang sekaligus berperan sebagai sarana manajemen.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah rumah sakit yang terakreditasi dibagi jumlah semua
rumah sakit dikali 100%
2,3 Persentase pemenuhan kebutuhan ketersediaan Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
obat dan vaksin di sarana kesehatan Ketersediaan obat, BMHP dan vaksin (20 item obat indikator) Selatan
sebesar 80% di fasilitas pelayanan kesehatan
Alasan Pemilihan :
Meruapakan kebijakan Obat nasional yaitu ketersediaan /
pemenuhan obat, BMHP dan vaksin untuk pelayanan
kesehatan dasar
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah item obat,BMHP dan vaksin yang tersedia dibanding
item obat, BMHP dan vaksin dikali 100%
3 Meningkatnya akuntabilitas kinerja 3,1 Persentase belanja langsung APBD Prov.Kalsel Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan Laporan Bulanan/ Tahunan
Dinas Kesehatan dan penyediaan bidang kesehatan Besaran anggaran kesehatan dibanding dengan anggaran Selatan
anggaran publik untuk kesehatan belanja langsung pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Alasan Pemilihan :
Merupakan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan
derajat kesehatan dan sesuai dengan Perda Sistem Kesehatan
Provinsi (SKP) bahwa anggaran kesehatan minimal 15 % dari
belanja langsung pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Cara Perhitungan Indikator :
Total belanja langsung kesehatan dibagi total belanja langsung
pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
3,2 Nilai SAKIP Dinas Kesehatan Prov. Kalsel Makna Indikator : Kadis Provinsi Kalimantan LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi
Nilai yang didapat dari LAKIP Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Selatan Kalimantan Selatan
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
kegagalan kinerja organisasi
Alasan Pemilihan :
Dengan ada penilaian SAKIP maka akan didaptkan informasi
mengenai implementasi sisitem AKIP meliputi gambaran
tentang implementasi SAKIP, identifikasi kendala atau
hambatan dan kelemahan implementasi SAKIP dan informasi
mengenai keterkaitan antara Renstra dan LAKIP
Cara Perhitungan Indikator :
Hasil Penilaian SAKIP oleh Tim Penilai

ESSELON III

1 Meningkatnya status kesehatan 1,1 Persentase persalinan di fasilitas pelayanan Makna Indikator : Kabid Kesehatan Masyarakat Laporan tahunan Dinas Kesehatan
keluarga kesehatan Persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan Kabupaten/Kota
terampil sesuai standar ( dokter, bidan dan tenaga paramedis
lainnya) di fasilitas kesehatan.
Alasan Pemilihan :
Indikator ini menunjukkan ibu melahirkan uyang ditolong di
fasilitas kesehatan yang bertujuan ibu hamil dan bayi secara
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
tepat dan cepat mendapatkan pertolongan bila terjadi
komplikasi yang akan berdampak pada penurunan AKI dan AKB
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah persalinan di faskes dibagi jumlah sasaran ibu bersalin dikali
100%
2 Meningkatnya status gizi 2,1 Prevalensi Balita Kurus Makna Indikator : Kabid Kesehatan Masyarakat Laporan tahunan Dinas Kesehatan
masyarakat Jumlah kasus Balita kurus di satu wilayah kerja dalam kurun Kabupaten/Kota
waktu tertentu
Alasan Pemilihan :
Indikator ini menunjukkan tingkat status di gizi di masyarakat.
Sehingga balita kurus yang harus secepatnya ditanggulangi
permasalahan gizinya melalui pemberian makanan tambahan,
sehingga tidak berlanjut menjadi gizi buruk
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kasus balita kurus pada wilayah dalam kurun waktu tertentu
dibagi jumlah sasaran balita pada wilayah dalam kurun waktu yang
sama
3 Meningkatnya kualitas lingkungan 3,1 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan KKS Makna Indikator : Kabid Kesehatan Masyarakat Laporan tahunan Dinas Kesehatan
dan pelayanan kesehtan kerja Kab/kota yang menyelenggarakan pendekatan Kab/kota sehat Kabupaten/Kota
dan olah raga di Puskesmas dengan membentuk Tim Pembina dan Forum Kab/Kota sehat
yang menerapkan minimal 2 tatanan dari 9 tatanan
Alasan Pemilihan :
Dengan menciptakan kawasan sehat maka akan meningkat
juga kualitas lingkungan dalam rangka menuju Indonesia Sehat
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang menyelenggarakan kawasan sehat
dibagi jumlah kab/kota yang harus menyelenggarakan
kawasan sehat dikali 100%
3,2 Persentase puskesmas melaksanakan kegiatan Makna Indikator : Kabid Kesehatan Masyarakat Laporan tahunan Dinas Kesehatan
kesehatan kerja dan olah raga Puskesmas yang diberikan pengetahuna kesehatan kerja Kabupaten/Kota
dan kesehatan olah raga
Alasan Pemilihan :
Salah satu kegiatan Germas adalah aktifitas fisik pada
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesehatan khususnya
kesehatan pekerja dan penyakit dan kecelakaan akibat kerja
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas yang menyelengagraan kesehatan kerja
dan olah raga dibagi jumlah seluruh puskesmas
4 Meningkatnya promosi kesehatan 4,1 Persentase kab/kota yang memiliki kebijakan Makna Indikator : Kepala Bidang Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
dan pemberdayaan masyarakat berwawasan kesehatan Komitmen dan kepedulian pemerintah daerah dalam Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
pembangunan bidang kesehatan
Alasan Pemilihan :
Pemerintah daerah yang memiliki kebijakan berwawasan
kesehatan maka akan memberikan pelayanan kesehatan
yang baik kepada masyarakat sesuai standar
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang memiliki perbup/perwali/perda
kebijakan berwawasan kesehatan dibagi jumlah seluruh kab/
kota dikali 100%
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)

5 Meningkatnya Upaya Pencegahan 5,1 Angka penemuan Kasus penyakit menular Makna Indikator : Kabid Pencegahan dan Laporan Seksi Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Penemuan kasus penyakit menular langsung dan Tular Vektor Pengendalian Penyakit Pengendalian Penyakit Menular
zoonosis adalah gambaran yang menunjukan capaian dalam
penemuan,deteksi dini dan diagnosa penyakit menular
di kalsel setiap tahunnya
Alasan Pemilihan :
Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang tertuang dlm
germas, yang salah satu unsurnya adalah deteksi dini.
Penemuan kasus merupakan upaya promotif dan pencegahan
yang menjadi prioritas pemebangunan kesehatan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kasus yang ditemukan berdasarkan penyakit dibagi
estimasi jumlah kasus berdsarkan penyakit dikali 100%
6 Meningkatnya upaya pencegahan 6,1 Persentase penurunan kesakitan akibat penyakit Makna Indikator : Kabid Pencegahan dan Laporan Seksi Surveilans dan
dan pengendalian penyakit PD3I yang dapat dicegah dengan imunisasi dan Cakupan imunisasi 5 dasar lengkap dan surveilans semua Pengendalian Penyakit Imunisasi
dan Karantina Kesehatan surveilans kasus PD3I dalam upaya penurunan kesakitan
Alasan Pemilihan :
Peningkatan cakupan imunisasi 5 dasar legkap (IDL) dan
peningkatan surveilans akan berdampak pada penurunan
angka kesakitan, kecacatan dan kematian pada anak dan
deteksi dinai terhadap penyakit yang bisa menimbulkan
KLB/wabah
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang melakukan deteksi dini terhadap
KLB dibagi jumlah kab/kota yang melakukan PE < 24 jam
dikali 100%
6,2 Persentase Kab/Kota yang mempunyai kebijakan Makna Indikator : Kabid Pencegahan dan Laporan Seksi Surveilans dan
kesiapsiagaan dalam penaggulangan kedaruratan Cakupan imunisasi 5 dasar lengkap dan surveilans semua Pengendalian Penyakit Imunisasi
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah kasus PD3I dalam upaya penurunan kesakitan
Alasan Pemilihan :
Peningkatan cakupan imunisasi 5 dasar legkap (IDL) dan
peningkatan surveilans akan berdampak pada penurunan
angka kesakitan, kecacatan dan kematian pada anak dan
deteksi dinai terhadap penyakit yang bisa menimbulkan
KLB/wabah
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang melakukan deteksi dini terhadap
KLB dibagi jumlah kab/kota yang melakukan PE < 24 jam
dikali 100%
7 Meningkatnya Upaya Pencegahan 7,1 Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan Makna Indikator : Kabid Pencegahan dan Laporan Seksi Pencegahan dan
dan Pengendalian Penyakit Tidak kegiatan Posbindu PTM Dalam RPJMN ditargetkan pada th 2025 seluruh Desa/ Pengendalian Penyakit Pengendalian PTM dan Kesehatan
dan Kesehatan Jiwa Kelurahan memiliki posbindu PTM. Indikator keberhasilan Jiwa
program ini adalah Persentase Desa/kelurahan yang
yang memiliki posbindu PTM untuk deteksi dini hipertensi,
DM atau PTM lainnya melalui upaya kesehatan masyarakat
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
implementasi total coverage pemeriksaan PTM sesuai
standar dan memenuhi indikator RPJMN 2015 - 2019
Cara Perhitungan Indikator :
jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan
posbindu PTM dibagi jumlah seluruh desa/kelurahan di
Kalimantan Selatan pada tahun tertentu dikali 100%
7,2 Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 20% Makna Indikator : Kabid Pencegahan dan Laporan Seksi Pencegahan dan
Puskesmas yang menyelenggarakan Upaya Dalam RPJMN ditargetkan pada th 2025 seluruh Kab/Kota Pengendalian Penyakit Pengendalian PTM dan Kesehatan
Kesehatan Jiwa dan NAPZA di Kalsel menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan Jiwa
NAPZA. Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah
Kab/Kota yang memiliki minimal 20% Puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa dan NAPZA
Alasan Pemilihan :
Salah satu indikator RPJMN adalah Jumlah Kab/Kota yang
memiliki minimal 20% Puskesmas yang menyelenggarakan
upaya kesehatan jiwa dan NAPZA
Cara Perhitungan Indikator :
jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan
posbindu PTM dibagi jumlah seluruh desa/kelurahan di
di Kalimantan Selatan pada tahun tertentu

8 Meningkatnya ketersediaan obat 8,1 Persentase puskesmas yang memiliki ketersediaan Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Laporan Seksi Kefarmasian
dan pelayanan kefarmasian obat, BMHP dan vaksin 80% Puskesmas yang memiliki ketersedian obat, BMHP dan Daya Kesehatan
vaksin sebesar 80% (20 item obat indikator)
Alasan Pemilihan :
Salah satu tujuan KONAS tahun 2016 adalah ketersediaan
(pemenuhan) obat, BMHP dan vaksin untuk pelayanan
kebutuhan dasar
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas yang memiliki ketersedian obat , BMHP
dan vaksin sebesar 80% dibanding jumlah puskesmas di
di Kalimatan Selatan dikali 100%
8,2 Persentase kab/kota yang melaksanakan Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Seksi Kefarmasian
kefarmasian sesuai standar Kabupaten /kota yang melaksanakan pelayanan kefarmasian Daya Kesehatan
sesuai standar di RS, apotek dan pukesmas minimal jumlahnya
50 % (lima puluh persen)
Alasan Pemilihan :
Melaksanakn permenkes no. 72 tahun 2016 tentang standar
Yanfar di RS, Permenkes no. 73 tahun 2016 tentang standar
Yanfar di Apotek dan Permenkes no.74 tahun tentang standar
yanfar di Puskesmas.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kabupaten/kota yang melakukan Pelayanan
Kefarmasian sesuai standar di RS, apotek dan Puskesmas
minimal jumlah nya 50 %
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
9 Meningkatnya ketersediaan dan 9,1 Persentase ketersedian alat kesehatan di Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Seksi Alkes dan PKRT
mutu alkes dan perbekalan Fasyankes sesuai standar Fasyankes ( RS dan Puskesmas) yang memiliki ketersediaan Daya Kesehatan
kesehatan rumah tangga alat kesehatan sesuai standar
Alasan Pemilihan :
Melaksanakan Permenkes no.75 tahun 2014 ttg puskesmas
dan Permenkes no. 56 tahun 2014 tentang klasifikasi RS
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah item alat kesehatan yang tersedia di fasyankes diban-
ding jumlah item alat kesehatan sesuai standar dikali 100%
9,2 Persentase peralatan kesehatan yang dikalibrasi Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Seksi Alkes dan PKRT
di Fasyankes Peralatan / alat kesehatan yang telah dikalibrasi di Fasyankes Daya Kesehatan
Alasan Pemilihan :
Untuk memperoleh hasil pemeriksaan kesehatan yang
menggunakan alat kesehatan selalu akurat dan sesuai standar
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah peralatan / alat kesehatan yang telah dikalibrasi
dibanding jumlah alat kesehatan yang digunakan di fasyankes
dikali 100%
9,3 Persentase alat kesehatan dan perbekalan Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Seksi Alkes dan PKRT
kesehatan rumah tangga (PKRT) yang memiliki Alat kesehatan dan PKRT yang memiliki ijin edar, khususnya Daya Kesehatan
izin edar PKRT yang di produksi di Kalsel
Alasan Pemilihan :
Melindungi masyarakat dari produk alat kesehatan dan PKRT
yang tidak memiliki standar dan atau ilegal
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah alat kesehatan dan PKRT yang memiliki ijin edar
dibanding jumlah alat kesehatan dan PKRT yang beredar di
Kalsel dibagi 100 %
10 Meningkatnya produk pangan yang 10,1 Persentase produk pangan yang memenuhi Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Seksi Alkes dan PKRT
memenuhi standar kesehatan standar kesehatan Produk pangan khususnya pangan olahan yang memenuhi Daya Kesehatan
standar (CPPB dan ada ijin edar) yang diproduksi IRT di
Kalimantan Selatan
Alasan Pemilihan :
Produk pangan yg memenuhi standar adalah jaminan produk
pangan yang aman, bermutu dan bermanfaat bagi kesehatan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah produk pangan yang memiliki standar dibanding
jumlah produk pangan yang beredar di Kalsel dikali 100%
11 Meningkatnya pemenuhan dan 11,1 Persentase Puskesmas yang terpenuhi nakes Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Seksi SDMK
mutu tenaga kesehatan di sarana sesuai standar Jumlah puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai Daya Kesehatan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar
standar Alasan Pemilihan :
Melaksanakan Permenkes no. 75 tahun 2014 tentang
puskesmas yang harus terpenuhi minimal 9 jenis nakes
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai
standar dibanding jumlah puskesmas yang ada di Prov Kalsel
dikali 100%
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
11,2 Persentase Rumah Sakit yang terpenuhi nakes Makna Indikator : Bidang Farmasi dan Sumber Seksi SDMK
sesuai standar Jumlah RSUD Provinsi/Kabupaten/Kota yang memiliki nakes Daya Kesehatan
sesuai standar
Alasan Pemilihan :
Melaksanakan Permenkes no.56 tahun 2014 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit dan Ketenagaannya
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan sesuai
standar dibanding jumlah puskesmas yang ada di Prov Kalsel
dikali 100%

12 Meningkatnya sistem pelayanan 12,1 Jumlah Puskesmas yang terakreditasi Makna Indikator : Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Primer
kesehatan di Puskesmas Puskesmas yang melaksanakan manajemen dalam bentuk P1,
P2 dan P3 dan kesiapan puskesmas (SDM, Sistem, Sarana dan
Prasarana) untuk melaksanakan akreditasi.
Alasan Pemilihan :
Merupakan implementasi dari Permenkes No.44 tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas, dan akreditasi
puskesmas merupakan sebuah tuntutan mutu dalam memberi-
kan pelayanan kepada masyarakat sesuai Permenkes No.75
tahun 2014 tentang Puskesmas dan Permenkes No.46 tahun
2015 tentang akreditasi FKTP.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskemas yang telah terakreditasi
12,2 Persentase Puskesmas yang melaksanakan PIS PK Makna Indikator : Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Primer
persentase puskesmas yang melaksanakan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Alasan Pemilihan :
selama ini puskesmas hanya memberikan pelayanan berbasis
dalam gedung dan luar gedung, belum mencapai cakupan total
coverage sesuai permenkes No.39 tahun 2016 tentang pedoman
penyelenggaraan PIS-PK.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas yang melaksanakan PIS-PK dengan indikator
keluarga sehat (IKS) 80% sehat dibagi jumlah puskesmas
dikali 100%
12,3 Persentase mitra kerja pelayanan kesehatan Makna Indikator : Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Primer
upaya klinik membuat sinergisitas/kemitraan sebagai FKTP
mitra puskesmas.
Alasan Pemilihan :
Klinik merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama mitra
puskesmas sesuai Permenkes No.28 tahun 2011 tentang Klinik.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah klinik yang terstandar dibagi jumlah seluruh klinik
dikali 100%
13 Meningkatnya pelayanan 13,1 Persentase sunatan massal, operasi katarak dan Makna Indikator : Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Primer
kesehatan terhadap penduduk bakti sosial kesehatan di kab/kota pelayanan sunatan massal, operasi katarak dan bakti sosial
miskin untuk masyarakat miskin dalam rangka meringankan beban
biaya kesehatan.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
Masyarakat miskin merupakan bagian dari komunitas yang
harus mendapat pelayanan kesehatan, dan merupakan
tanggung jawab pemerintah (dinas kesehatan).
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah orang atau jumlah pelayanan yang diberikan di tahun
anggaran berlangsung.
14 Meningkatnya kualitas pelayanan 14,1 Persentase Puskesmas dan rumah Sakit yang Makna Indikator : Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Kes Tradisional
kesehatan tradisional melaksanakan kesehatan tradisional Persentase seluruh Puskesmas dan Rumah Sakit yang berupaya
mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional melalui
upaya titik berat pada promotif, preventif serta tanpa mening-
galkan kuratif dan rehabilitatif dengan bersinergi berbagai
lintas program serta lintas sektor plus menggandeng
masyarakat (pemberdayaan masyarakat )
Alasan Pemilihan :
Untuk mencapai indikator kinerja pelayanan kesehatan
tradisional di seluruh kabupaten dan kota
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas dan rumah sakit yang melaksanakan Yankes
tradisional dibagi jumlah puskesmas dan rumah sakit di Kalsel
di kali 100%
15 Meningkatnya kualitas pelayanan 15,1 Persentase masyarakat miskin yang memperoleh Makna Indikator : Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Kes Rujukan
kesehatan rujukan dan JKN Penduduk miskin /tidak mampu yang tidak tercover dalam
masyarakat miskin BPJS, mendapatkan pelayanan kesehatan menggunakan JKN
(dana Jamkesda/Jamkesprov), pembiayaan pelayanan
kesehatannya dari anggaran biaya 40 % dari Jamkesda dan
60 % dari Jamkesprov.
Alasan Pemilihan :
Untuk lebih mengintensifkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat miskin/tidak mampu sehingga
masyarakat yang belum tercover dalam BPJS bisa memperoleh
pelayanan kesehatan JKN
Cara Perhitungan Indikator :
Presentase masyarakat miskin yang memperoleh JKN dalam
tahun berjalan.
15,2 Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi Makna Indikator : Bidang Pelayanan Kesehatan Seksi Pelayanan Kes Rujukan
Rumah sakit yang sudah terakreditasi dalam rangka menjaga
dan mempertahankan mutu kualitas pelayanan kesehatan yang
yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan
Alasan Pemilihan :
Dalam pelayanan rujukan sangat penting untuk menjaga mutu
dan standart Rumah Sakit dalam memelihara dan memperta-
tahankan kualitas pelayanan kesehatan komprehensif mulai
dari pelayanan medis dan perawatan paramedis, ketersediaan
SDM, ketersedian logistik, ketersediaan Regulasi, Juklaknis dan
SOP, ketersedian kelengkapan sarpras dan Alkes serta
ketersediaan tata kelola administrasi dan manajemen
ermasuk dalam mekanisme pelayanan kesehatan rujukan
yang standar dan terakreditasi.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah rumah sakit yang terakreditasi dibagi jumlah semua
rumah sakit dikali 100%
16 Lancarnya tugas dan fungsi SKPD 16,1 Administrasi perkantoran terwujud Makna Indikator : Sekretaris Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Dengan terpenuhinya administrasi perkantoran dalam
penyelenggaraan manajemen dan operasional pembangunan
kesehatan dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan
kesehatan di Kalimantan Selatan.
Alasan Pemilihan :
Program ini bertujuan meningkatkan dukungan administrasi dalam
penyelenggaran manajemen kesehatan.
Cara Perhitungan Indikator :
Terakomodirnya semua kegiatan administrasi perkantoran
Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel
17 Meningkatnya sarana prasarana 17,1 Pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana Makna Indikator : Sekretaris Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
aparatur aparatur Pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan Sub Bagian Keuangan dan Aset.
prasarana aparatur Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel
Alasan Pemilihan :
Dengan terpenuhinya pengadaan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana aparatur sesuai kebutuhan akan berdampak
pada peningkatan kinerja aparatur negara
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah pengadaan dan pemeliharaan sesuai kebutuhan
18 Meningkatnya kualitas kapasitas 18,1 Pemahaman Sumberdaya Aparatur terhadap Makna Indikator : Sekretaris Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
sumberdaya aparatur Materi Pelatihan Aparatur negara yang memahami materi pelatihan setelah
mengikuti pelatihan peningkatan sumber daya aparatur
Alasan Pemilihan :
Akan meningkatkan kemampuan dan keahlian aparatur
negara dalam melaksanakan tugasnya
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah aparatur yang memahami materi pelatihan
19 Terwujudnya perencanaan, 19,1 Laporan perencanaan dan pelaksanaan kinerja Makna Indikator : Sekretaris Sub. Bagian Perencanaan dan
pengelolaan keuangan dan SKPD Laporan perencanaan dan pelaksanaan kinerja Dinas Pelaporan
pencapaian kinerja program Kesehatan yang tersusun Sub Bagian Keuangan dan Aset.
Alasan Pemilihan :
Diketahuinya capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Selatan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah laporan perencanaan dan laporan kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
20 Meningkatnya kualitas dan 20,1 Persentase pemenuhan data pembangunan Makna Indikator : Sekretaris Sub. Bagian Perencanaan dan
manajemen data informasi bidang kesehatan Tersusunya/terpenuhinya data-data sebagai data based untuk Pelaporan
pembangunan bidang kesehatan pembangunan kesehatan di Provinsi Kalsel
Alasan Pemilihan :
Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan perencanaan
pembangunan kesehatan di Provinsi Kalsel
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah data yang tersusun dibagi jumlah data yang harus ada dikali
100%
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
21 Terwujudnya pemenuhan nakes 21,1 Jumlah desa terpencil dan sangat terpencil yang Makna Indikator : Sekretaris Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
strategis di daerah terpencil dan dipenuhi nakes strategis. Desa terpenci dan sangat terpencil yang sudah ditempatkan
sangat terpencil. nakes strategis
Alasan Pemilihan :
Dengan terpenuhinya ketenagaan kesehatan di desa terpencil
dan sangat terpencil maka jangkauan pelayanan kesehatan
oleh petuga kesehatan semakin luas
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah penempatan nakes strateis di desa terpencil dan
sangat terpencil di Provinsi Kalse

ESSELON IV
1 Terlaksananya promosi 1,1 Persentase kab/kota yang memiliki kebijakan Makna Indikator : Kepala Seksi Promosi dan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan dan pemberdayaan PHBS Dinas kesehatan bertanggung jawab mendorong Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
kepada masyarakat pemerintah daerah membuat kebijakan PHBS
Alasan Pemilihan :
Kebijakan PHBS akan berdampak pada perilaku positif
dalam mewujudkan masyarakat hidup sehat
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang memiliki perbub/perwali/perda
PHBS dibagi jumah seluruh kab/kota dikali 100%
2 Terlaksananya gerakan 2,1 Persentase kab/kota yang melaksanakan Makna Indikator : Kepala Seksi Promosi dan Laporan Tahunan Dinas
masyarakat hidup bersih minimal 5 tema kampanye Gerakan Masyarakat Penguatan upaya promotif dan preventif melalui Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
kepada masyarakat Hidup Sehat Masyarakat Hidup Sehat
Alasan Pemilihan :
Mendukung implementasi Instruksi Presiden Nomor 1
Tahun 2017 tentang Germas yang ditandai dengan
pelaksanaan minimal 5 tema kampanye Germas
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang melaksanakan minimal 5 tema
kampanye Germas dibagi jumlah seluruh kab/kota dikali
100%
3 Terlaksananya permberdayaan 3,1 Persentase Posyandu aktif Makna Indikator : Kepala Seksi Promosi dan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan masyarkat Keaktifan posyandu merupakan indikator keberhasilan upaya Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
pemberdayaan masyarakat
Alasan Pemilihan :
Persentase posyandu yang aktif akan memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah posyandu aktif dibagi jumlah seluruh posyandu
dikali 100%
3,2 Persentase Desa yang menggunakan Dana Desa Makna Indikator : Kepala Seksi Promosi dan Laporan Tahunan Dinas
untuk UKBM Dana Desa digunakan untuk membiayai pembangunan desa Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
masyarakat desa, peningkatan kualitas hidup manusia
serta penanggulangan kemiskinan termasuk kesehatan
Alasan Pemilihan :
Pemanfaatan dana desa untuk UKBM akan membantu
operasional posyandu balita, posyandu lansia, pos UKK,
posbindu dan upaya kesehatan lain yang berbasis
masyarakat
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah desa yang menggunakan dana desa untuk UKBM
dibagi jumlah seluruh desa dikali 100%
3,3 Persentase puskesmas yang mempunyai Makna Indikator : Kepala Seksi Promosi dan Laporan Tahunan Dinas
Pangkalan Saka Bakti Husada Salah satu upaya pemberdayaan masyarakat adalah melalui Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
kegiatan Saka Bakti Husada
Alasan Pemilihan :
Keberadaan pangkalan SBH akan mendorong pemberdayaan
masyarakat khususnya pelajar dan pemuda untuk berperan
dalam bidang kesehatan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas yang mempunyai pangkalan SBH dibagi
jumlah seluruh puskesmas dikali 100%
4 Terselenggaranya pelayanan 4,1 Persentase kunjungan ibu hamil minimal 4 kali Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kesehtan ibu hamil dan bersalin (K4) Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
Antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Alasan Pemilihan :
Indikator ini dipakai untuk mengukur kemampuan
manajemen program KIA dalam melindungi ibu hamil
sehingga kesehatan janin terjamin melalui penyediaan
pelayanan Antenatal.
Cara Perhitungan Indikator :
Jml ibu hamil yg memperoleh pelayanan Antenatal K4 dibagi
jml sasaran ibu hamil dikali 100%
4,2 Persentas Kunjungan Neonatal (KN1) Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
Cakupan neonatus yang memperoleh pelayanan kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai dengan standar disatu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu
Alasan Pemilihan :
Indikator ini dipakai untuk mengukur kemampuan manajemen
program KIA dalam melindungi bayi baru lahir sehingga
terjamin kesehatannya melalui penyediaan pelayanan
kesehatan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah KN1 dibagi jumlah sasaran bayi dikali 100%

5 Terselenggaranya pelayanan 5,1 Persentase sekolah yang melakukan penjaringan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan anak kesehatan bagi peserta didik kelas, 1, 7 dan 10 Persentase sekolah yang melakukan kegiatan penjaringan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
kesehatan peserta didik dan pemeriksaan berkala melalui UKS
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
Indikator ini dipakai untuk mendeteksi dini masalah kesehatan
peserta didik agar segera mendapatkan penanganan sedini
mungkin dalam meningkatkan status kesehatan peserta didik
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah sekolah yang melakukan penjaringan kesehatan dibagi
jumlah seluruh sekolah di wilayah kerja dikali 100%
5,2 Cakupan pelayanan Balita Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
Cakupan balita yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan standar oleh dokter, bdan, dan perawat yang memiliki
kompetensi klinis kesehatan.
Alasan Pemilihan :
Indikator ini dipakai untuk mengukur kemampuan manajemen
program KIA dalam melindungi balita sehingga kesehatannya
terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah balita yang memperoleh pelayanan kesehatan disatu
wilayah kerja dibagi jumlah seluruh balita di satu wilayah kerja
dikali 100%

6 Terselenggaranya pelayanan 6,1 Persentase puskesmas yang melaksanakan P4K Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan usia produktif Persentase puskesmas yang melaksanakan program Perencanaan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
persalinan dan Pencegahan kompikasi (P4K) di kab/kota

Alasan Pemilihan :
Indikator ini dipakai untuk meningkatkan cakupan dan mutu
pelayanan kesehatanbagi ibu hamil dan bayi baru lahir melalui
peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dlm
merencanakan persalinan yang aman dan persiapan mengahadapi
komplikasi
Cara Perhitungan Indikator :
Jml puskesmas yang melaksanakan P4K di kab/kota dibagi seluruh
Puskesmas yang ada dikali 100%

6,2 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
pelayanan kesehatan remaja Persentase puskesmas yang menyelenggaran pelayanan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
kesehatan kepada remaja melalui pendekatan yang disesuaikan
dengan kondisi psikologis remaja dan peka terhadap kebutuhan
yang terkait dengan kesehatan remaja.
Alasan Pemilihan :
Indikator ini dipakai untuk meningkatkan derajat kesehatan remaja
melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang
kesehatan remaja.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan PKR dibagi Jml seluruh
puskesmas kab/kota dikali 100%
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
7 Terselenggaranya pelayanan 7,1 Persentase puskesmas yang melaksanakan santun Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan usia lanjut lansia Presentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
kesehatan kepada pra lansia dan lansia meliputi pelayanan
promotif,preventif, kuratif dan rehabilitatif
Alasan Pemilihan :
Indikator ini dipakai untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia,
berdayaguna dalam keluarga dan masyarakat
Cara Perhitungan Indikator :
Jml puskesmas yang melaksanakan santun lansia dibagi seluruh
puskesmas kab/kota dikali 100%

8 Terselenggaranya upaya 8,1 Persentase ibu hamil yang mendapatkan tablet Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
peningkatan mutu dan kecukupan tambah darah (TTD) Proporsi ibu hamil yang mendapatkan 90 TTD Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
gizi terhadap jumlah sasaran ibu hamil yang ada di satu
wilayah pada periode tertentu dikali 100%
Alasan Pemilihan :
Semua ibu hamil terjadi penurunan sel darah merah (anemia)
sehingga perlu suplemen TTD selama kehamilannya, supaya selama
kehamilan terjamin kesehatannya.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah ibu hamil mendapatkan 90 TTD yang ada di wilayah pada
periode tertentu dibagi jumlah seluruh ibu hamil yang ada di
wilayah pada periode tertentu dikali 100%

8,2 Persentase bayi umur kurang dari 6 bulan yang Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
mendapatkan ASI eksklusif proporsi bayi mendapat ASI ekslusif 0 - 6 bulan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
terhadap seluruh bayi 0 - 6 bulan yang datang dan tercatat dalam
register pencatatan/KMS disuatu wilayah pada periode tertentu x
100%
Alasan Pemilihan :
Tidak ada asupan nutrisi yang lebih baik selain ASI , sehingga
kesempatan selama 6 bulan bayi mendapatkannya untuk
melindungi bayi dari berbagai penyakit
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah bayi 0 -6 bulan mendapatkan ASI ekslusif di suatu wilayah
pada periode tertentu dibagi jumlah semua bayi 0 - 6 bulan yang
datang dan tercatat dalam register pencatatan/KMS disuatu
wilayah pada periode tertentu dikali 100%

8,3 Persentase remaja putri yang mendapat tablet Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
tambah darah Proporsi remaja puteri yang mendapat TTD 1 Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari selama 10 hari masa
haid terhadap jumlah remaja puteri di suatu wilayah pada periode
tertentu x 100%
Alasan Pemilihan :
Remaja puteri sebagai wanita usia subur yang nantinya sebagai
calon ibu hamil yang memerlukan tambahan zat besi untuk
perkembangan dan pertumbuhan janinnya.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah remaja putri yang mendapat TTD disuatu wilayah pada
periode tertentu dibagi jumlah seluruh remaja putri disuatu
wilayah pada periode tertentu dikali 100%

8,4 Persentase bayi baru lahir mendapatkan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
inisiasi menyusu dini (IMD) Proporsi bayi baru lahir yang mendapat IMD Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
terhadap jumlah bayi baru lahir di suatu wilayah pada periode
tertentu x 100%
Alasan Pemilihan :
Untuk menunjang pemberian Asi ekslusif dimulai dari proses IMD
yaitu proses menyusu dimulai secepatnya segera setelah lahir dan
berlangsung minimal 1(satu) jam
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Bayi baru lahir yamg mendapatkan IMD di suatu wilayah
pada periode tertentu dibagi jumlah seluruh bayi baru lahirdisuatu
wilayah pada periode tertentu dikali 100%

9 Terselenggaranya Upaya 9,1 Persentase ibu hamil KEK yang mendapat Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
Penanggulangan Masalah Gizi makanan tambahan Proporsi ibu hamil KEK yang mendapatkan makanan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
tambahan terhadap jumlah ibu hamil KEK yang ada disuatu wilayah
pada periode tertentu x 100%
Alasan Pemilihan :
Ibu hamil KEK harus segera ditanggulangi masalah gizinya salah
satunya dengn mencukupi makanannya sehingga janinnya terjamin
kesehatannya melalui PMT
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah ibu hamil KEK yang Mendapat PMT disuatu wilayah pada
periode tertentu dibagi jumlah sasaran ibu hamil KEK yang ada
disuatu wilayah pada periode tertentu dikali 100%

9,2 Persentase balita kurus yang mendapatkan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
makanan tambahan Proporsi balita kurus yang mendapat makanan Keluarga dan Gizi Masyarakat Kesehatan Kabupaten/Kota
tambahan selama 90 HMA terhadap jumlah balita kurus disuatu
wilayah tertentu x 100%
Alasan Pemilihan :
Balita kurus yang harus secepatnya ditanggulangi permasalahan
gizinya melalui pemberian makanan tambahan, sehingga tidak
berlanjut menjadi gizi buruk
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah balita kurus yang mendapatkan makanan tambahan disuatu
wilayah pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita
kurus di suatu wilayah pada periode tertentu dikali 100%
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
10 Terlaksananya pengawasan 10,1 Persentase Desa/Kelurahan yang melaksanakan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kualitas lingkungan STBM Desa/Kelurahan yang terverifikasi sebagai Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota
desa yang melaksanakan STBM yaitu desa/kelurahan yang Olahraga
memenuhi kriteria : telah dilakukan pemicuan STBM, telah memiliki
natural leader, telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
Dan Desa/kelurahan dimana masyarakt stbm dengan bertujuan
terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui 5 pilar
STBM
Alasan Pemilihan :
Adanya desa STBM akan merubah cara pandang dan prilaku
masyarakat desa dalam membangun desa melalui STBM (stop
buang besar sembarangan (SBABS), Cuci tangan pakai sabun,
mengelola dan menyimpan air minum dan makanan yg aman,
mengelola sampah , dan mengelola limbah rumah tangga)
Cara Perhitungan Indikator :
jumlah desa/kelurahan yang terverifikasi melaksanakan
STBM/jumlah kumulatif desa/kel

10,2 Persentase sarana air minum yang dilakukan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
pengawasan Penyelenggara air minum yang diawasi kualitas Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota
kualitas hasil produksinya secara eksternal oleh Dinas Kesehatan Olahraga
Provinsi/Kabupaten/Kota dan KKP yang dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan kualitas air minum untuk parameter fisik, kimia dan
mikrobiologi dalam tahun berjalan.
Alasan Pemilihan :
Menjamin keamanan Kualitas dan kuantitas sarana air minum di
masyakat agar terhindar penyakit yang disebabkan oleh kualitas air
yang rendah dimasyarkat.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah sarana air minum yang diperiksa dan dibuktikan dengan
hasil pemeriksaan kualitas air minum untuk parameter fisik, kimia
dan mikrobiologi dalam tahun berjalan dibagi jumlah seluruh sarana
air minum

10,3 Persentase sekolah dan puskesmas yang Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
memenuhi persyaratan kesehatan Sekolah dan Puskesmas yang memenuhi syarat Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota
kesehatan adalah sekolah dan Puskesmas yang memenuhi syarat Olahraga
kesehatan berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan sesuai
standar di wilayah kab/kota dalam kurun waktu 1 tahun.
Alasan Pemilihan :
Mencegah Sekolah dan puskesmas sebagai tempat
timbulnya/menularnya suatu penyakit akibat dari lingkungan kerja
yang buruk/kotor
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah sekolah dan puskesmas yang memenuhi syarat kesehatan
berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan sesuai standar
dalam kurun waktu 1 (satu) tahun dibagi jumlah Sekolah dan
puskesmas yang teregistrasi di wilayah kab/kota dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun dikali 100 %
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
10,4 Persentase TPM yang dilakukan pengawasan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
TPM yang memenuhi syarat kesehatan adalah Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota
TPM yang memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yang dibuktikan Olahraga
dengan sertifikat laik hygiene sanitasi
Alasan Pemilihan :
Untuk menjamim higiene sanitasi TPM terhindar dari penyakit yang
timbul dari makanan, peralatan dan penjamah agar terhindar
terjadinya keracunan dan KLB melalui makanan.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi dibagi
jumlah TPM terdaftar dikali 100 %

11 Terselenggaranya pelayanan 11,1 Persentase puskesmas yang menyelenggarakan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan kerja di masyarakat pelayanan kesehatan kerja dasar Puskesmas yang menyelenggarakan Kesehatan kerja dasar dan Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota
atau, memberikan pelayanan kesehatan terhadap pekerja di
wilayah kerjanya.
Alasan Pemilihan : Olahraga
Meningkatkan Kesehatan Pekerja dan Menurunkan Penyakit Akibat
Kerja dan Kecelakaan Akibat Kerja
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yg menyelenggarakan kesehatan kerja dasar x
100 / jumlah seluruh puskesmas

11,2 Jumlah puskesmas yang membentuk pos UKK Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
(Upaya Kesehatan Kerja) Pos UKK yang di bentuk oleh PKM pada pekerja sektor informal di Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota
wilayah kerja PKM.
Alasan Pemilihan : Olahraga
Mendekatkan pelayanan kesehatan pada pekerja informal dan
Penyakit akibat kerja bisa di cegah dan diobati dengan benar
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kumulatif seluruh pos UKK yang terbentuk dan di bina di
Puskesmas

12 Terselenggaranya pelayanan 12,1 Persentase puskesmas melaksanakan kegiatan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan olah raga di kesehatan olahraga pada kelompok masyarakat Puskesmas yang diberi pengetahuan kesehatan olahraga Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota
masyarakat Olahraga
Alasan Pemilihan :
Salah satu kegiatan Germas dengan meningkatkan aktifitas fisik
pada masyarakat
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yg melaksanakan kesehatan olah raga pada
masy. X 100 / jumlah seluruh puskesmas

12,2 Persentase puskesmas yang melaksanakan Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kesehatan olahraga bagi anak SD Persentase Puskesmas yang melakukan penjaringan dini atau Lingkungan, Kerja dan Olahraga Kesehatan Kabupaten/Kota
pembinaan kebugaran jasmani anak sekolah melalui gerakan
peregangan atau bermain pada jam istirahat.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
adanya materi Penjaskes dan pemeriksaan anak sekolah SD
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yg melaksanakan kesehatan olahraga bagi anak
SD x 100 / jumlah seluruh puskesmas

12,3 Persentase jemaah haji yang diperiksa Makna Indikator : Kepala Seksi Kesehatan Laporan Tahunan Dinas
kebugarannya Persentase Jemaah Haji yang Diperiksa kebugaran jasmani dalam Lingkungan, Kerja dan Kesehatan Kabupaten/Kota

Wilayah Kerja Puskesmas, Jemaah haji adalah calon jemaah haji Olahraga
yang telah diperiksa kesehatan dan diukur kebugaran jasmani
sebelum berangkat ke tanah suci pada tahun berjalan; Pengukuran
kebugaran jasmani tersebut dilakukan minimal 3 bulan sebelum
berangkat
Alasan Pemilihan :
Dengan adanya Istito'ah haji maka perlu adanya pengukuran
kebugaran jasmani calon haji
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Jemaah Haji yang diukur Kebugaran Jasmani x 100 / Jumlah
seluruh Jemaah Haji yang harus diukur Kebugaran Jasmani

13 Terselenggaranya Pengendalian 13,1 Persentase Angka Penemuan kasus baru TB Makna Indikator :
Penyakit Menular Langsung (CDR) CDR menggambarkan seberapa banyak kasus TB yang terjang Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
kau oleh program Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
Alasan Pemilihan :
CDR merupakan Indikator Utama dalam program TB
CDR dapat menggambarkan seberapa byk kasus TB yang
terjangkau oleh Program TB
Cara Perhitungan Indikator :
CDR sama dengan Jumlah kasus TB yg diobati& dilaporkan
dibagi perkiraan jumlah kasus TB di kali 100%
13,2 Jumlah Kab/kota menyelenggarakan Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
surveilans HIV dan Spillis Jumlah kab/kota di kalsel yang melaksanakan kegiatan Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
surveilans terhadap sasaran tertentu sebagai dasar penentuan
tingkat epidemi HIV AIDS
Alasan Pemilihan :
Sebagai dasar penentuan model intervensi program yang akan
dilaksanakan
Cara Perhitungan Indikator :
jumlah kab/kota yang melaksanakan surveilans dibagi dengan
jumlah ka/kota se kalsel di kali 100%
13,3 Persentase kab/kota yang 50 % PKM Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
melakukan pemeriksaan dan Tatalaksana Menunjukan jumlah puskesmas yang di suatu wilayah yg Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
pneumonia melalui program MTBS telah melakukan pengobatan pneumonia melalui MTBS
Alasan Pemilihan :
dengan melaui MTBS penyakit ISPA dapat di teksi secara dini
pengobatan dgn cara mmengimplementasikan upaya promotif
&Preventif dgn pengendalian penyakit ISPA dan tatalaksana ISPA
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah temuan kasus pneumonia dibagi perkiraan kasus
pneumonia di kali 100%
13,4 Persentase kab/kota yang mempunyai LROA Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
Persentase kab/kota yng mempunyai layanan rehidrasi oral Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
yaitu paling tidak 60% dari jumlah puskesmas + pustu+Posyandu
puskesdes melakukan LROA
Alasan Pemilihan :
kab/kota yang melaukan LROA untuk meningkatkan layanan
Rehidrasi oral aktif karena pertolongan pertama diare dengan
sebab apapun adalah dengan upaya rehidrasi oral karena
paling "cost efektif" dan mampu menurunkan morbiditas dan
mortalitas diare seara signifikan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab /kota dengan LROA dibagi Jumlah kab/kota yang
ada di Provinsi dikali 100%
13,5 Persentase penemuan kasus baru kusta tanpa Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
cacat Adalah jumlah kasus kusta yang baru ditemukan pada priode Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
satu tahun per 100.000 penduduk.
Merupakan indikator yang sangat bermanfaat dalam menetap
kanbesarnya masalah dan transmisi yang sedang berlangsung.
selain itu juga dipergunakan untuk menghitung jumlah
kebutuhan obat serta menunjukan aktifitas program.
Alasan Pemilihan :
Kecacatan penderita kusta akibat terlambatnya penemuan dan
dan pengobatan penderita sehingga berakibat bukan hanya
fisik saja, tetapi berakibat aktivitas sehari-hari, partisipasi sosi
al ekonomi dan psikis
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kasus yg ditemukan pd periode 1 tahun dibagi jumlah
penduduk pada tahun yg sama di kali seratus ribu.
14 Terselenggaranya Pengendalian 14,1 Prevalensi Malaria (API) di bawah 1 % Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis API menggambarkan banyaknya kasus malaria positif per Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
100,000 penduduk selama 1 tahun.
Alasan Pemilihan :
API menjadi indikator nasional karena dapat mengentahui
Insiden Malaria di Masyarakat
Cara Perhitungan Indikator :
API = Jumlah penedrita positif malaria di bagi jumlah penduduk
di kali seribu
14,2 Persentase kab/kota dengan IR DBD < Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
49/100.000 penduduk Total kab/kota dengan angka kesakita (IR) ≤ 49 / 100.000 pddk Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
sekurang-kurangnya 66 % ka/kota
Alasan Pemilihan :
secara epidemiologi jumlah kasus individu yang sakit DBD
pada Populasi tertentu / 100.000 pddk
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
IR sama dengan Jumlah kasus DBD dalam kurun waktu tertentu
dibsgi jumlah populasi penduduk dalam kurun waktu tertentu
di kali seratus persen
14,3 Persentase cakupan pengobatan massal Filariasis Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
terhadap jumlah penduduk endemis Menggambarkan keberhasilan disuatu daerah dalam pelaksana Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
an Pengobatan massal Filariasis terhadap penduduk endemis
Keberhasilan suatu daerah dalam pelaksanaan POPM hingga
pada saat dilakukan TAS MF rate < 1 %
Alasan Pemilihan :
untuk cakupan pengobatan POPM di diharuskan kabupaten
yang melakukan pengobatan masal harus memenuhi target
cakupan pengobatan 85 %,agar bisa dilakaukan TAS
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Penduduk yang minum obat di bagi jumlah sasaran
penduduk minum obat di kali seratus persen
14,4 Persentase kasos Zoonosis lainnya yang Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
ditangani sesuai standart penyakit zoonosis penularan yang berasal dari hewan ke manu Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
sia dan dari manusia ke manusia dan akan menyebabkan wabah
salah contoh adalah penyakit rabies.
Alasan Pemilihan :
Menggambarkan semua kaus zoonosis yang terjadi harus
ditangani secara baik dan sesuai standart
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kasus Zoonosis dibagi semua kasus yang ditangani
sesuai standar di kali 100%
14,5 Persentase kab/kota yang melakukan Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
Pengendalian Vektor terpadu Total kab/kota yg melakukan kegiatan yang bertujuan menu Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
menurunkan populasi vektor serendahnya, terpadu dalam
kurun waktu tertentu.
Alasan Pemilihan :
Pengendalian vektor terpadu agar lebih efektif,ekonomis ber
kelanjutan dan cakupan luas
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang melakukan pengendalian vektor
terpadu dibagi jumlah kab/kota dikali 100%
15 Terselenggaranya Desiminasi 15,1 Persentase kab/kota tang mendapatkan Makna Indikator : Seksi Pencegahan dan Bidang Pencegahan &
Informasi dan KIE Advokasi/Sosialisasi Penyakit Menular Untuk menilai seberapa banyak kab/kota yang dinyatakan dlm Pengendalian Penyakit Menular Pengendalian Penyakit
persentase yang melakukan advokasi dan sosislaisasi penyakit
menular
Alasan Pemilihan :
Pengetahuan dan peran serta masyarakat serta lintas sektor
dalam pengendalian penyakit menular masih rendah
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang melakukan advokasi/sosislisasi penyakit
menular di bagi kab/kota yg telah melakukan advokasi/
sosialisasi dikali 100%
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
16 Terselenggaranya peningkatan 16,1 Persentase Kab / Kota yang mencapai 80% Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
imunisasi Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi Persentase kab/kota dimana minimal 80% bayi 0-11 bulan di Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
kab/kota tersebut telah mendapatkan 1 kali imunisasi
hepatitis B, 1 kali imunisasi BCG, 3 kali imunisasi DPT-Hb-Hib,
4 kali imunisasi polio, dan 1 kali imunisasi campak dalam
kurun waktu 1 tahun.

Alasan Pemilihan :
imunisasi menimbulkan/meningkatkan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpejan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan, imunisasi memberikan perlindungan baik secara
individu dan komunitas di suatu daerah dari penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I). apabila suatu daerah, dalam hal
ini kab/kota memiliki cakupan imunisasi dasar lengkap minimal 80%
dari sasaran bayinya, maka kab/kota tersebut memiliki sasaran yang
telah terlindungi dari PD3I.

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah kab/kota yang memiliki cakupan imunisasi dasar lengkap
minimal 80% dari sasaran bayinya dalam kurun waktu 1 tahun
dibagi jumlah seluruh kab/kota selama kurun waktu yang sama
dikali 100%.
%K/K 80% IDL = ∑k/k80%IDL x 100%
∑K/K

16,2 Persentase Kab / Kota yang mencapai 95% Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
Imunisasi lanjutan / booster pada Baduta Persentase kab/kota dimana minimal 95% anak dibawah Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
2 tahun di kab/kota tersebut telah mendapatkan 1 kali
imunisasi DPT-Hb-Hib 1 kali, imunisasi campak 1 kali.

Alasan Pemilihan :
imunisasi menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpejan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan, anak yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
atau IDL pada bayi, wajib mendapatkan imunisasi Lanjutan/ booster
karena tingkat perlindungan/imunitas nya menurun, sehingga
dengan diberikan satu kali DPT HB Hib satu kali dan campak satu
kali akan memberikan perlindungan baik secara individu dan
komunitas di suatu daerah dari penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Apabila suatu daerah, dalam hal ini kab/kota
memiliki cakupan Booster/lanjutan minimal 95% dari sasaran anak
usia dibawah 2 tahun, maka kab/kota tersebut memiliki
sasarananak baduta yang telah terlindungi dari PD3I.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang memiliki cakupan imunisasi lanjutan atas
booster minimal 95% dari sasaran anak baduta nya dalam kurun
waktu 1 tahun dibagi jumlah seluruh kab/kota selama kurun waktu
yang sama dikali 100%.
%K/K 95% Imunisasi Lanjutan = ∑k/k95%lanjutan x 100%
∑K/K

16,3 Persentase Kab / Kota yang mencapai 95% Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
Imunisasi pada anak sekolah / BIAS Persentase kab/kota dimana minimal 95% anak kelas satu Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
mendapatkan imunisasi DT dan Campak, kelas dua
mendapatkan imunisasi Td dan kelas lima mendapatkan
imunisasi Td dalm kurun waktu satu tahun

Alasan Pemilihan :
imunisasi menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpejan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan, anak yang telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap
atau IDL pada bayi, dan mendapatkan imunisasi Lanjutan/ booster
pada Baduta juga wajib mendapatkan imunisasi lanjutan pada usia
sekolah karena tingkat perlindungan/imunitas nya menurun dan
untuk menjamin perlindungan seumur hidup terhadap PD3I, yaitu
pemberian imunisasi DT dan Campak pada kelas satu SD, Td
(Tetanus difteri) pada kelas dua SD dan Td (Tetanus difteri) pada
anak kelas lima SD . sehingga apabila suatu daerah, dalam hal ini
kab/kota memiliki cakupan imunisasi Lanjuta Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) minimal 95% dari sasaran anak usia kelas satu, dua
dan lima Sekolah Dasar , maka kab/kota tersebut memiliki sasaran
anak sekolah kelas satu, dua dan lima sekolah dasar telah
terlindungi dari PD3I.

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah kab/kota yang memiliki cakupan imunisasi lanjutan BIAS
minimal 95% dari sasaran anak kelas satu, dua dan kelas lima SD
dalam kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah seluruh kab/kota selama
kurun waktu yang sama dikali 100%.
%K/K 95% Imunisasi BIAS = ∑k/k95%Bias x 100%
∑K/K

17 Terselenggaranya Surveilans 17,1 Persentase Kab/Kota yang melakukan PE < 24 Jam Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
Epidemiologi dan Pengendalian Setiap Kab/Kota pada kasus KLB (Kejadian Luar Biasa) harus Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
Wabah tertangani dibawah 24 Jam

Alasan Pemilihan :
Penanggulangan KLB secara cepat, tepat dan akurat, sehingga tidak
terjadi penyebaran KLB secara meluas yang dapat menimbulkan
kesakitan,kecacatan bahkan kematian mendadak
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah Kab/Kota yang melakukan deteksi dini dan respon terhadap
KLB penyakit yang dapat berpotensi wabah <24 jam dibagi Kab/Kota
yang melakukan PE<24 jam x 100%

17,2 Jumlah penemuan kasus AFP 2/100.000 anak usia Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
15 tahun Upaya dalam meningkatkan sensitifitas penemuan kasus polio Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
dilakukan pengamatan pada semua kelumpuhan yang terjadi
secara accute yang bersifat flaccyd pada anak usia < 15 Tahun

Alasan Pemilihan :
Untuk melaksanakan tahapan-tahapan dalam eradikasi polio tahun
2020

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah anak yang berusia <15 Tahun dengan kelumpuhan secara
flacyd atau layu terjadi secara mendadak yang bukan disebabkan
oleh ruda paksa 2/100.000 anak < 15 Tahun

17,3 Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
dicegah dengan imunisasi (PD3I) Setiap Kab/Kota dapat menurunkan kasus PD3I setiap Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
tahunnya

Alasan Pemilihan :
dengan penurunan kasus PD3I dapat menurunkan angka kesakitan.
Kecacatan bahkan kematian akibat Penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I)

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah kasus PD3I Tertentu - Jumlah kasus PD3I pada tahun
berjalan dibagi Jumlah kasus PD3I pada base line 2015 x 100%

17,4 Persentase Kab / Kota yang melaksanakan Respon Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
Dini Pada Penyakit yang bisa menimbulkan Wabah Setiap Kab/Kota melakukan Sistem Kewaspadaan Dini Respon Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
(SKDR) terhadap penyakit yang berpotensi wabah atau KLB

Alasan Pemilihan :
Dengan sistem SKDR dapat mendeteksi dan merespon secara cepat
akurat dan tepat lebih awal. Sehingga penyakit yang dapat
menimbulkan wabah atau KLB dapat dicegah lebih awal

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah sinyal kewaspadaan dini yang di respon oleh Dinas
Kesehatan Kab/Kota dalam kurun waktu 1 Bulan dibagi Jumlah
sinyal Kewaspadaan Dini yang muncul di Dinas Kab/Kota pada kurun
waktu yang sama x 100%
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
18 Karantina sumber penyebab 18,1 Jumlah kab/kota yang mempunyai kebijakan Makna Indikator : Kepala Seksi Surveilans dan Laporan Kabupaten/Kota
penyakit menular kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan Setiap Kab/Kota Mempunyai Kebijaksanaan, Kesiapsiagaan Imunisasi Renstra Kemenkes 2015-2016
kesehatan atau KKMD dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan
masyarakat luas

Alasan Pemilihan :
dengan adanya kebijakan kesiapsiagaan kedaruratan atau KKMD
yang meresahkan atau Kedaruratan Kesehatan Masyrakat dapat
tertangani dengan baik, sehingga menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit KKMD (Mers CoV, Flu Burung, Ebola)

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah Kab/Kota dengan pelabuhan, bandar udara yang memiliki
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat (KKMD) dibagi Jumlah Kab/Kota yang
memiliki pelabuhan atau bandara x 100%

19 Terselenggaranya Pelayanan 19,1 Jumlah wanita usia 30-50 tahun yg dideteksi KLR Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Cakupan pemeriksaan IVA
Pengendalian PTM Terpadu dengan metode IVA Persentase wanita usia 30-50 tahun yang mendapat Pengedalian Penyakit Tidak di Kabupaten/Kota di Kalimantan
pelayanan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Menular & Kesehatan Jiwa Selatan
IVA di seluruh wilayah di Kalimantan Selatan

Alasan Pemilihan :
Kanker Leher Rahim (KLR) adalah penyakit yang mematikan.
Data Riskesdas 2013 menyatakan bahwa 2 dari 10.000
wanita Indonesia menderita KLR & 26 diantaranya
meninggal perhari.
KLR bisa dicegah dengan deteksi dini menggunakan
metode IVA test sehingga jika ada lesi kanker bisa segera
diobati dan tidak tumbuh menjadi kanker

Cara Perhitungan Indikator :


Persentase wanita usia 30-50 tahun yang dideteksi kanker
leher rahim adalah jumlah wanita usia 30-50 tahun yang
mendapat pelayanan pemeriksaan kanker leher rahim
dengan metode IVA test dibagi jumlah seluruh wanita usia
30-50 tahun di provinsi Kalimantan Selatan pada tahun
tertentu

19,2 Prevalensi tekanan darah tinggi Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Hasil survei pemeriksaan
Proporsi warga usia di atas 18 tahun yang menderita Pengedalian Penyakit Tidak tekanan darah warga usia di atas
hipertensi di Kalimantan Selatan pada tahun tertentu Menular & Kesehatan Jiwa 18 tahun di Kalimantan Selatan

Alasan Pemilihan :
Tingginya persentase penyakit hipertensi di Kalimantan
Selatan yang bisa dicegah dengan deteksi dini hipertensi
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
dengan memeriksa tekanan darah dan menjalani pola
hidup sehat

Cara Perhitungan Indikator :


Prevalensi Tekanan Darah Tinggi adalah Jumlah warga
yang berusia di atas 18 tahun yang diperiksa dan
menderita hipertensi dibagi dengan jumlah warga usia di
atas 18 tahun yang diperiksa tekanan darahnya di Provinsi
Kalimantan Selatan pada tahun tertentu

19,3 Mempertahankan prevalensi obesitas Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Hasil survei pemeriksaan
Proporsi warga usia di atas 18 tahun yang menderita Pengedalian Penyakit Tidak antropometri pada warga usia
obesitas di Kalimantan Selatan pada tahun tertentu Menular & Kesehatan Jiwa di atas 18 tahun

Alasan Pemilihan :
Obesitas merupakan faktor resiko penyakit jantung koroner
serta meningkatkan morbiditas & mortalitas kardiovaskuler
secara langsung maupun tidak langsung

Cara Perhitungan Indikator :


Prevalensi Obesitas adalah Jumlah warga berusia di atas
18 tahun yang diperiksa dan menderita obesitas dibagi
dengan jumlah warga usia di atas 18 tahun yang diperiksa
antropometrinya (TB, BB, lingkar perut) di Provinsi
Kalimantan pada tahun tertentu

19,4 Prevalensi merokok pada penduduk usia < 18 tahun Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Hasil survei pemeriksaan
Proporsi warga usia di bawah 18 tahun yang sudah Pengedalian Penyakit Tidak paparan kadar karbon monoksida
merokok di Kalimantan Selatan pada tahun tertentu Menular & Kesehatan Jiwa pada warga usia di bawah
18 tahun
Alasan Pemilihan :
Penyakit-penyakit pembunuh manusia nomor satu seperti
jantung koroner, stroke, dan kanker adalah faktor resiko
dari merokok
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah warga berusia di bawah 18 tahun yang dideteksi
telah merokok dibagi dengan jumlah warga usia di bawah
18 tahun yang dideteksi paparan kadar karbon monoksida
dalam tubuhnya dengan smokerlyzer CO detector pada
tahun tertentu

19,5 Persentase Puskesmas Yang Melaksanakan PTM Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Laporan kab/kota
Terpadu Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan Pengedalian Penyakit Tidak
pencegahan dan pengendalian Hipertensi, DM atau PTM Menular & Kesehatan Jiwa
lainnya secara komprehensif dan terintegrasi melalui
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP)
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)

Alasan Pemilihan :
Implementasi total coverage pemeriksaan PTM sesuai
standart di puskesmas untuk memenuhi SPM bidang
kesehatan sesuai Permenkes 43 tahun 2016

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pencegahan
dan pengendalian PTM terpadu dibagi jumlah puskesmas
se Provinsi Kalsel dikalikan 100%

20 Terselenggaranya pemeliharaan & 20,1 persentase Fasyankes IPWL pecandu narkotika Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Laporan kab/kota
pemulihan kesehatan jiwa & yang aktif Persentase Fasyankes IPWL yang menerima pasien wajib Pengedalian Penyakit Tidak
Napza lapor & menjalankan rehabilitasi medis napza serta Menular & Kesehatan Jiwa
menjalankan upaya promotif dan preventif

Alasan Pemilihan :
Salah satu indikator dalam RPJMN 2015-2019 adalah
Persentase fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes)
sebagai institusi penerima wajib lapor (IPWL) Pecandu
Narkotika yang aktif

Cara Perhitungan Indikator :


persentase Fasyankes IPWL pecandu narkotika yg aktif
adalah Jumlah Fasyankes IPWL yang menerima pasien
wajib lapor & menjalankan rehabilitasi medis napza serta
menjalankan upaya promotif dan preventif dibagi dengan
jumlah seluruh fasyankes IPWL yang ada di Provinsi
Kalimantan Selatan pada tahun tertentu

20,2 Jumlah Kab/Kota yg menyelenggarakan upaya Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Laporan kab/kota
pencegahan & pengendalian masalah penyalah Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki IPWL untuk Pengedalian Penyakit Tidak
gunaan Napza di IPWL menyelenggarakan upaya pencegahan dan pengendalian Menular & Kesehatan Jiwa
masalah penyalahgunaan Napza

Alasan Pemilihan :
Salah satu indikator dalam RPJMN 2015-2019 adalah
jumlah Kab/Kota yg menyelenggarakan upaya pencegahan
& pengendalian masalah penyalahgunaan napza di IPWL

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah Kab/Kota yg menyelenggarakan upaya pencegahan
& pengendalian masalah penyalahgunaan Napza di IPWL
adalah Jumlah Kabupaten/kota yang memiliki IPWL yang
menyelenggarakan upaya pencegahan & pengendalian
masalah penyalahgunaan Napza
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
20,3 Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Laporan kab/kota
yang menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas yang Pengedalian Penyakit Tidak
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa Menular & Kesehatan Jiwa

Alasan Pemilihan :
Salah satu indikator dalam RPJMN 2015-2019 adalah
jumlah Kab/Kota yang memiliki Puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas yang
menyelenggarakan upaya kesehatan jiwa pada tahun
tertentu

21 Terselenggaranya Desiminasi 21,1 Persentase Kab/Kota yg mendapatkan Makna Indikator : Seksi Pencegahan & Seksi Pencegahan &
Informasi Pencegahan dan advokasi/sosialisasi PTM dan Keswa Persentase Kab/Kota yg mendapatkan advokasi/sosialisasi Pengedalian Penyakit Tidak Pengedalian Penyakit Tidak
Pemberantasan Penyakit Tidak PTM dan Keswa Menular & Kesehatan Jiwa Menular & Kesehatan Jiwa
Menular dan Kesehatan Jiwa Provinsi
Alasan Pemilihan :
Program PTM dan Keswa perlu disosialisasikan dan perlu
advokasi kepada seluruh stakeholder dan masyarakat di
seluruh kabupaten/kota di Kalsel

Cara Perhitungan Indikator :


Persentase Kab/Kota yg mendapatkan advokasi/sosialisasi
PTM dan Keswa adalah jumlah kabupaten/kota yang telah
mendapatkan advokasi/sosialisasi dibagi 13 Kab/Kota
di Kalimantan pada tahun tertentu

22 Terselenggaranya akreditasi 22,1 Persentase puskesmas yang melaksanakan Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
puskesmas manajemen puskesmas puskesmas yang melaksanakan manajemen dalam bentuk KESEHATAN PRIMER
P1,P2 dan P3.
Alasan Pemilihan :
indikator yang ditunjuk merupakan implementasi dari
Permenkes No.44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas melaksanakan MP x 100 %
Jumlah Puskesmas

22,2 Jumlah puskesmas yang siap melaksanakan Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
akreditasi kesiapan puskesmas (SDM, Sistem, Sarana dan Prasarana) KESEHATAN PRIMER
untuk melaksanakan akreditasi.
Alasan Pemilihan :
akreditasi puskesmas merupakan sebuah tuntutan mutu dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai Permenkes
No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas dan Permenkes No.46
tahun 2015 tentang akreditasi FKTP.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yang Terakreditasi oleh Komite
Akreditasi FKTP Kementerian Kesehatan RI

23 Terselenggaranya pembinaan 23,1 Jumlah puskesmas yang melaksanakan PIS PK Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
pendekatan keluarga puskesmas yang melaksanakan KESEHATAN PRIMER
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Alasan Pemilihan :
selama ini puskesmas hanya memberikan pelayanan berbasis
dalam gedung dan luar gedung, belum mencapai cakupan total
coverage sesuai permenkes No.39 tahun 2016 tentang pedoman
penyelenggaraan PIS-PK.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Puskesmas yang melaksanakan PIS-PK dengan indikator
keluarga sehat (IKS) 80% sehat.

24 Terselenggaranya kemitraan 24,1 Persentase klinik perorangan yang bermitra Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar upaya klinik membuat sinergisitas/kemitraan sebagai FKTP mitra KESEHATAN PRIMER
puskesmas.
Alasan Pemilihan :
Klinik merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama mitra
puskesmas sesuai Permenkes No.28 tahun 2011 ttg Klinik.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah klinik yang terstandar
x 100 %
Jumlah Klinik

25 Terselenggaranya pelayanan 25,1 Jumlah anak dan keluarga miskin yang mendapat Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
sunatan bagi masyarakat miskin pelayanan sunatan massal pelayanan sunatan untuk masyarakat miskin dalam rangka KESEHATAN PRIMER
meringankan beban biaya kesehatan.
Alasan Pemilihan :
masyarakat miskin merupakan bagian dari komunitas yang harus
mendapat pelayanan kesehatan, dan merupakan tanggung jawab
pemerintah (dinas kesehatan).
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah anak yang mendapat sunatan.

26 Terselenggaranya operasi katarak 26,1 Jumlah mata dari keluarga miskin yang Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
bagi masyarakat miskin mendapatkan pelayanan operasi katarak pelayanan operasi katarak untuk masyarakat miskin dalam rangka KESEHATAN PRIMER
meringankan beban biaya kesehatan.
Alasan Pemilihan :
masyarakat miskin merupakan bagian dari komunitas yang harus
mendapat pelayanan kesehatan, dan merupakan tanggung jawab
pemerintah (dinas kesehatan).
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah mata yang mendapat operasi katarak.

27 Terselenggaranya bakti sosial 27,1 Jumlah pelaksanaan bakti sosial dalam satu tahun Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
bagi masyarakat miskin pelayanan bakti sosial untuk masyarakat miskin dalam rangka KESEHATAN PRIMER
meringankan beban biaya kesehatan.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin yang belum
terjangkau dalam pelayanan kesehatan dan dalam rangka
meringankan biaya kesehatan.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah pelaksanaan bakti sosial dalam tahun anggaran.

28 Terlaksananya penguatan 28,1 Jumlah puskesmas dan rumah sakit yang Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
pelayanan kesehatan tradisional melaksanakan kesehatan tradisional Upaya puskesmas dan rumah sakit untuk melaksanakan KESEHATAN TRADISIONAL
di fasilitas pelayanan kesehatan Yankestrad, pembinaan teknis, sosialisasi, fasilitasi
kesehatan tradisional
Alasan Pemilihan :
Untuk mencapai indikator kinerja pelayanan kesehatan
tradisional
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah PKM dan RS yang melaksanakan Yankestrad

28,2 Persentase tenaga kesehatan di puskesmas dan Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
rumah sakit yang profesional dalam memberikan Upaya meningkatkan kemampuan petugas kesehatan KESEHATAN TRADISIONAL
pelayanan kesehatan tradisional tradisional di fasilitas pelayanan kesehatan
Alasan Pemilihan :
Untuk mencapai indikator kinerja pelayanan kesehatan
tradisional
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Nakes kestrad dilatih
x 100 %
Jumlah Nakes kestrad di PKM dan RS

29 Terselenggaranya pengembangan 29,1 Persentase kab/kota yang melaksanakan Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Kab/Kota
informasi kesehatan tradisional pendataan kesehatan tradisional Tersedianya data pelayanan kesehatan tradisional KESEHATAN TRADISIONAL
di puskesmas dan rumah sakit di kab/kota
Alasan Pemilihan :
Untuk mencapai indikator kinerja pelayanan kesehatan
tradisional
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang melaksanakan pendataan
x 100 %
Jumlah kab/kota di Kalsel

30 Terselenggaranya pemberdayaan 30,1 Jumlah kelompok asuman mandiri kesehatan Makna Indikator : SEKSI PELAYANAN Provinsi dan Kab/kota
masyarakat dalam pelayanan tradisional Upaya meningkatkan pemberdayaan keluarga dalam KESEHATAN TRADISIONAL
kesehatan tradisional pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional secara mandiri
Alasan Pemilihan :
Untuk mencapai indikator kinerja pelayanan kesehatan
tradisional
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kelompok asuhan mandiri kesehatan tradisional
di Kalsel
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
31 Terselenggaranya kegiatan 31,1 Persentase penduduk miskin yang mendapat Makna Indikator : Seksi Pelayanan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan.
pemeliharaan dan pemulihan pelayanan kesehatan Penduduk miskin /tidak mampu masih sangat banyak yang
kesehatan masyarakat miskin tidak tercover dalam BPJS, sehingga untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan menggunakan dana Jamkesda/Jamkesprov,
pembiayaan pelayanan kesehatannya mendapat biaya 40 %
dari Jamkesda dan 60 % dari Jamkesprov.
Alasan Pemilihan :
Untuk lebih mengintensifkan dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat miskin/tidak mampu sehingga
masyarakat yang belum tercover dalam BPJS bisa mendapatkan
pelayanan kesehatan.
Cara Perhitungan Indikator :
Persentasi penduduk miskin yang mendapatkan pelayanan
kesehatan pada tahun berjalan.

31,2 Persentase masyarakat miskin yang terintegrasi Makna Indikator : Seksi Pelayanan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan.
Jamkesda dan JKN Jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang telah
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah/Provinsi melalui
Jamkesda dan Jamkesprov secara berangsur-angsur /perlahan
akan dihapus dan dananya akan diintegrasikan kepada JKN.
Alasan Pemilihan :
Untuk menjelaskan seberapa banyak peserta Jamkesda/
Jamkesprov yang belum tercover dalam perlindungan kesehatan
daerah, sehingga pada akhir tahun 2019 nanti akan terjadi Total
Coverage bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam hal
perlindungan kesehatannya
Cara Perhitungan Indikator :
Persentasi masyarakat miskin yang melaksanakan Integrasi JKN
dalam tahun berjalan.

31,3 Persentase kab/kota yang melaksanakan integrasi Makna Indikator : Seksi Pelayanan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan.
JKN
Sesuai peraturan bahwa yang boleh melaksanakan jaminan
kesehatan bagi masyarakat adalah yang mempunyai badan hukum.
Pemerintah Kabupaten/Kota tidak boleh melaksanakan jaminan
kesehatan jika tidak ada Undang-Undangnya, sehingga jaminan
kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota ada
berupa Jamkesda/Jamkesprov secara perlahan harus dihapus
sedangkan peserta dan dananya akan diintegrasikan kepada JKN.
Alasan Pemilihan :
Untuk menjelaskan seberapa banyak peserta Jamkesda/
Jamkesprov yang belum tercover dalam perlindungan kesehatan
daerah, sehingga pada akhir tahun 2019 nanti akan terjadi Total
Coverage bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam hal
perlindungan kesehatanya
Cara Perhitungan Indikator :
Persentasi dari Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan Integrasi
JKN dalam tahun berjalan.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
31,4 Persentase kemitraan pengobatan lanjutan bagi Makna Indikator :
pasien rujukan Dalam upaya untuk lebih mengintensifkan pelayanan kesehatan
pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan terutama dari pra rumah
sakit, saat di rumah sakit dan pasca rumah dan inter antar rumah
sakit perlu adanya mitra kerja / kemitraan yang baik.

Alasan Pemilihan :
Ketiadaan mitra kerja/kemitraan dalam pemulihan kesehatan
masyarakat dari pengobtan lanjutan pasien rujukan akan menjadi
kendala dalam percepatan sistem dan mekanisme rujukan.

Cara Perhitungan Indikator :


Persentase kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan
dalam tahun berjalan

32 Terlaksananya penanggulangan 32,1 Persentase penanggulangan kegawatdaruratan Makna Indikator : Seksi Pelayanan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan.
masalah kesehatan kegawat- terpadu di masyarakat Masih banyak masyarakat kita yang tidak memahami betapa
daruratan di masyarakat. pentingnya penanggulangan kegawatdaruratan yang apabila tidak
ada respon yang sesegera mungkin untuk mendapatkan
penanganan emergency kesehatan akan dapat mengakibatkan
kevatalan terhadap seseorang, individu, keluarga dan masyarakat.

Alasan Pemilihan :
Dari masyarakat untuk masyarakat yang secara serasi, selaras dan
keterpaduan dalam menanggulangi kegawat daruratan yang ada
terjadi dimasyarakat yang sesegeranya dapat tertanggulangi oleh
respon cepat kesehatan.
Cara Perhitungan Indikator :
Persentase penanggulangan kegawatdaruratan terpadu di
masyarakat dalam tahun berjalan.

32,2 Persentase kab/kota yang mempunyai SPGDT Makna Indikator : Seksi Pelayanan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan.
SPGDT (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu), salah satu
upaya untuk intensifikasi penanganan gawat darurat yang
melibatkan unsur pelayanan kesehatan mulai dari pra rumah sakit,
pelayanan di rumah sakit dan antar rumah sakit yang melibatkan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan gawat
darurat baik pada tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi.

Alasan Pemilihan :
Dalam upaya menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat
keterlambatan penanganan emergency kesehatan, hendaknya
sistem ini sudah berada / dimiliki oleh Kabupaten/Kota melalui
respon cepat kegawatdaruratan dengan pembentukan Tim
Emergency Kesehatan pada Unit PSC (Public Safety Centre) 119 dan
berkerjasama dengan Tim SPGDT Provinsi.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Persentasi Kabupaten/Kota yang mempunyai SPGDT dalam tahun
berjalan.
33 Terselenggaranya pembinaan 33,1 Jumlah rumah sakit yang siap melaksanakan Makna Indikator : Seksi Pelayanan Rujukan Bidang Pelayanan Kesehatan.
akses dan mutu standart pelayanan akreditasi Akreditasi sebagai salah satu sumberdaya dalam menjaga akses,
rujukan mutu dan standarisasi untuk menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan pada
setiap lembaga pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit baik
Pemeintah dan Swasta, yang secara terus menerus memelihara dan
mempertahankan kuantitas dan kualitas keberadaan pelayanannya
dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan.

Alasan Pemilihan :
Dalam pelayanan rujukan sangat penting untuk menjaga mutu dan
standart Rumah Sakit dalam memelihara & mempertahankan
kualitas pelayanan kesehatan komprehensif mulai dari pelayanan
medis dan perawatan paramedis, ketersediaan SDM, ketersedian
logistik, ketersediaan Regulasi, Juklaknis dan SOP, ketersedian
kelengkapan sarpras dan Alkes serta ketersediaan tata kelola
administrasi dan manajemen termasuk dalam mekanisme
pelayanan kesehatan rujukan adalah penting untuk dilakukan
fasilitasi dan pembinaan.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah rumah sakit yang siap melaksnakan akreditasi dalam tahun
berjalan.

34 Terselenggaranya kegiatan 34,1 Persentase ketersediaan obat buffer stock Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan pengadaan obat
penyediaan obat BMHP dan vaksin provinsi Tersedianya obat PKD, vaksin & BMHP, dan obat penunjang buffer stock
untuk program pelayanan kesehatan dasar
Alasan Pemilihan :
Salah satu tujuan KONAS tahun 2016 adalah ketersediaan
(pemenuhan) obat & perbekalan kesehatan yang bermutu,
aman dan berkhasiat sesuai kebutuhan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah paket obat buffer stock provinsi yang terlaksana
pengadaannya dibagi jumlah paket buffer stock provinsi
dikali 100%
34,2 Jumlah dokumen perencanaan kebutuhan obat Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan RKO Dinas Kesehatan
terpadu Tersedianya Rencana Kebutuhan Obat (RKO) buffer stok Kab/Kota
Provinsi
Alasan Pemilihan :
Agar pelaksanaan pengadaaan tepat jenis, tepat jumlah
dan tepat waktu
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah dokumen RKO buffer stock provinsi
35 Terselenggaranya kegiatan 35,1 Jumlah instalasi rumah sakit pemerintah Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan bulan Rumah Sakit
peningkatan mutu kefarmasian yang melaksanakan pelayanan kefarmasian Rumah sakit pemerintah yang melakukan pelayanan
sesuai standar kefarmasian sesuai standar dengan skor minimal 50
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
Melaksanakan Permenkes no. 72 tahun 2016 tentang
standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah instalasi farmasi rumah sakit pemerintah yang
melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar
35,2 Persentase puskesmas melaksanakan Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan bulanan Dinas
pelayanan kefarmasian sesuai standar Adalah puskesmas yang melaksanakan pemberian Kesehatan Kab/kota
informasi obat dan konseling yang terdokumentasi dan
dilakukan oleh tenaga kefarmasian
Alasan Pemilihan :
Melaksankan Permenkes no. 74 tahun 2016 tentang standar
pelayanan kefarmasian di puskesmas
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas yang melaksanakan yanfar sesuai
standar dibagi jumlah seluruh puskesmas dikali 100%
35,3 Persentase apotek melaksanakan pelayanan Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan bulanan Dinas
kefarmasian sesuai standar Adalah apotek yang melaksanakan pemberian informasi Kesehatan Kab/kota
obat dan konseling yang terdokumentasi
Alasan Pemilihan :
Melaksanakan Permenkes no. 73 tahun 2016 tentang
standar pelayanan kefarmasian di apotek
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah apotek yang melaksanakan yanfar sesuai
standar dibagi jumlah seluruh apotek dikali 100%
36 Terselenggaranya penjaminan 36,1 Persentase penggunaan obat rasional di sarana Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan bulanan Dinas
mutu penggunaan obat kesehatan pelayanan kesehatan dasar Puskesmas yang melaksanakan penggunaan obat rasional Kesehatan Kab/kota
Alasan Pemilihan :
Salah satu tujuan KONAS tahun 2016 adalah penggunaan
obat rasional di fasyankes
Cara Perhitungan Indikator :

a = Persentase penggunaan antibiotik pada ISPA non pneumonia


(angka rill)
b = Persentase penggunaan antibiotik pada Diare non spesifik
(angka rill)
c = Persentase penggunaan antibiotik pada Myalgia (angka rill)

36,2 Jumlah kab/kota yang melaksanakan pember- Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan bulanan Dinas
dayaan masyarakat tentang penggunaan obat Kab/kota yang melaksanakan GEMA CERMAT dalam rangka Kesehatan Kab/kota
rasional (GEMA CERMAT) penggunaan obat rasional dengan sasaran masyarakat
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
Salah satu tujuan KONAS tahun 2016 adalah penggunaan
obat rasional, khusus di masyarakat dengan cara
cara pelaksanaan GEMA CERMAT
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kab/kota yang melaksanakan GEMA CERMAT
minimal satu kali selama 1 tahun
36,3 Persentase penggunaan obat sesuai Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Laporan bulanan Dinas
formularium nasional di faskes dasar Persentase jumlah item obat untuk fasyankes dasar yang Kesehatan Kab/kota
sesuai fornas dengan jumlah item obat yang tersedia
pada FKTP tersebut
Alasan Pemilihan :
Terlaksananya kendali mutu dan kendali biaya dalam
pelayanan kesehatan di fasyankes dasar
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah item obat di FKTP yang sesuai dengan Fornas dibagi
jumlah item obat yang tersedia di FKTP dikali 100%
37 Terselenggaranya kegiatan 37,1 Jumlah simplisia yang dihasilkan oleh P4TO Makna Indikator : Seksi Kefarmasian Seksi Kefarmasian
pengolahan pasca panen sesuai standar Simplisia yang diproduksi sesuai standar meliputi mutu,
tanaman obat keamanan dan manfaat
Alasan Pemilihan :
Mendukung kemandirian bahan baku obat, khususnya
obat tradisional produk dalam negeri
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah simplisia yang di produksi sesuai standar oleh
P4TO Kalimantan Selatan
38 Terselenggaranya pengadaan 38,1 Jumlah peralatan kesehatan yang terdistribusikan Makna Indikator : Kasi Alkes & PKRT Laporan Tahunan Dinas
peralatan kesehatan di fasilitas ke fasyankes sesuai kebutuhan Peralatan Kesehatan adalah Instrumen, apparatus, mesin Kesehatan Prov. Kalsel
pelayanan kesehatan dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh
Alasan Pemilihan :
Peralatan kesehatan merupakan faktor penting dalam
penyelenggaraan kesehatan khususnya dalam mendukung
ketepatan diagnosis suatu penyakit.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah alat kesehatan yang didistribusikan ke fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan dalam tahun berjalan
39 Terselenggaranya pemeliharaan 39,1 Jumlah alat kesehatan yang dikalibrasi sesuai Makna Indikator : Kasi Alkes & PKRT Laporan Tahunan Dinas
alat kesehatan dan bimbingan standar Kalibrasi adalah memastikan hubungan antara besaran yang Kesehatan Prov. Kalsel
penggunaan peralatan kesehataan ditunjukkan oleh suatu alat ukur atau sistem pengukuran
sesuai prosedur atau besaran yang diabadikan pada suatu bahan ukur dengan
besaran yang sebenarnya dari besaran yang diukur
Alasan Pemilihan :
Agar ketepatan hasil pemeriksaan kesehatan yang menggu-
nakan alat kesehatan selalu akurat dan sesuai standar
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah alat kesehatan yang dikalibrasi di fasilitas pelayanan
kesehatan dalam tahun berjalan
39,2 Jumlah petugas operator alat kesehatan yang Makna Indikator : Kasi Alkes & PKRT Laporan Tahunan Dinas
memahami penggunaan alat kesehatan sesuai Operator alat kesehatan adalah petugas yang mempunyai Kesehatan Prov. Kalsel
prosedur kemampuan khusus dan telah mendapatkan pelatihan dalam
mengelola dan megoperasilkan alat kesehatan tertentu
sesuai dengan kompetensinya
Alasan Pemilihan :
Operator alat kesehatan harus tahu dan paham cara pengope-
rasian peralatan medis sehingga alat dapat digunakan secara
benar sesuai SOP dan standar pabrik.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah operator alat kesehatan yang dibina dan diberikan
pemahaman cara mengoperasikan alat kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan dalam tahun berjalan
40 Terselenggaranya pengendalian 40,1 Jumlah alat kesehatan yang memiliki izin Makna Indikator : Kasi Alkes & PKRT Laporan Tahunan Dinas
produk alat kesehatan dan perbe- Ijin pada alat kesehatan adalah Izin Edar dan Izin Distribusi. Kesehatan Prov. Kalsel
kalan kesehatan yang memiliki Izin Edar diberikan kepada perusahaan untuk produksi alat
izin kesehatan yang akan diimport, digunakan dan/atau diedarkan
di wilayah Republik Indonesia berdasarkan penilaian terhadap
mutu kemanan dan kemanfaatan. Izin Distribusi diberikan
untuk melakukan distribusi dan pengendalian mutu yang
bertujuan untuk menjamin agar produk alat kesehatan yang
didistribusikan selalu memenuhi persyaratan yang ditetapkan
sesuai tujuan penggunaannya
Alasan Pemilihan :
Dalam rangka memberikan pengaman dari penggunaan yang
tidak tepat dan melindungi masyarakat dari peredaran Alat
Kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan
mutu, keamanan, dan kemanfaatan sehingga perlu diselengga
ran pengendalian produk Alkes sebelum beredar di masyarakat
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah alat kesehatan yang sudah memiliki izin produksi, izin
edar, dan izin distribusi pada dalam satu tahun
40,2 Jumlah perbekalan kesehatan rumah tangga Makna Indikator : Kasi Alkes & PKRT Laporan Tahunan Dinas
(PKRT) yang memiliki ijin Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) adalah alat, Kesehatan Prov. Kalsel
bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan
perawatan kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan
peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum.
Ijin pada PKRT adalah Izin Edar dan Izin Distribusi. Izin Edar
diberikan kepada perusahaan untuk produksi PKRT yang akan
diimport, digunakan dan/atau diedarkan di wilayah Republik
Indonesia berdasarkan penilaian terhadap mutu kemanan dan
kemanfaatan. Izin Distribusi diberikan untuk melakukan
distribusi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk
menjamin agar produk PKRT yang didistribusikan selalu
memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai tujuan
penggunaannya
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
Dalam rangka memberikan pengaman dari penggunaan yang
tidak tepat dan melindungi masyarakat dari peredaran
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang tidak
memenuhi standar dan/atau persyaratan mutu, keamanan,
dan kemanfaatan sehingga perlu diselenggaran pengendalian
produk PKRT sebelum beredar di masyarakat.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah PKRT yang sudah memiliki izin produksi, izin edar, dan
izin distribusi pada dalam satu tahun
41 Terselenggaranya pengendalian 41,1 Jumlah hasil Produksi Industri Rumah Tangga Makna Indikator : Kasi Alkes & PKRT Laporan Tahunan Dinas
keamanan dan kesehatan (PIRT) yang memiliki ijin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) merupakan produk Kesehatan Kab/Kota
makanan pangan yang dihasilkan oleh industri rumah tangga pangan.
Alasan Pemilihan :
PIRT dalam ketentuannya harus memiliki Sertifikat Produksi
Pangan Industri Rumah Tangga (SP-PIRT). Sertifikat ini
merupakan jaminan tertulis yang diberikan oleh Bupati/
Walikota melalui Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota terhadap
pangan produksi IRTP di wilayah kerjanya yang telah
memenuhi persyaratan pemberian SPP-IRT dalam rangka
peredaran Pangan Produksi IRTP. Dengan adanya sertifikat
berarti PIRT dimaksud sudah memiliki ijin produksi dan
dianggap aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah PIRT yang sudah memiliki izin dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dalam satu tahun
41,2 Jumlah kader Pangan Industri Rumah Tangga PIRT Makna Indikator : Kasi Alkes & PKRT Laporan Tahunan Dinas
yang dapat memahami Cara Produki Pangan yang Kader PIRT adalah masyarakat yang diberikan pemahaman Kesehatan Kab/Kota
Baik (CPPB) tentang cara produksi pangan yang baik
Alasan Pemilihan :
Kader PIRT akan memberikan pemahaman kepada masyarakat
atau keluarganya dalam memproduksi pangan yang baik
sehingga masyarakat memahami Bahan Tambahan Pangan
berbahaya seperti pewarna, pemanis, pengawewt ke dalam
makanan kemasan.
Alasan Pemilihan :
Kader PIRT akan memberikan pemahaman kepada masyarakat
atau keluarganya dalam memproduksi pangan yang baik
sehingga masyarakat memahami Bahan Tambahan Pangan
berbahaya seperti pewarna, pemanis, pengawewt ke dalam
makanan kemasan.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Kader PIRT yang sudah mendapatkan bimbingan dan
pemahaman tentang Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB)
dalam satu tahun
42 Terlaksananya pemenuhan dan 42,1 Jumlah puskesmas yang mempunyai Tenaga Makna Indikator : Kasi SDMK Laporan bulan Dinas Kesehatan
pendayagunaan SDMK Kesehatan sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Jumlah puskesmas yang memiliki tenaga kesehatan strategis Kab/kota
tahun 2014 dengan 9 katagori sesuai standar permenkes no 75 tahun 2014
dalam rangka pemenuhan dan pendayagunaan SDM Kesehatan
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)

Alasan Pemilihan :
Dengan terpenuhinya standar nakes di puskesmas sesuai
dengan Permenkes Nomor 75 maka akan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam
rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah puskesmas yang minimal memiliki tenaga kesehatan
dengan 9 kategori nakes pada kurun waktu satu tahun
42,2 Jumlah RSUD provinsi/kabupaten/kota yang Makna Indikator : Kasi SDMK Laporan bulan Dinas Kesehatan
telah terpenuhi Tenaga Kesehatan sesuai Jumlah RSUD Provinsi/Kabupaten/Kota yang telah memiliki Kab/kota
dengan Permenkes nakes sesuai standar guna pemenuhan dan pendayagunaan
sumber daya manusia kesehatan
Alasan Pemilihan :
Terpenuhi tenaga kesehatan di rumah sakit sesuai dengan
permenkes diharapkan pelayanan kesehatan kepada masya
rakat akan lebih berkualitas khususnya dalam upaya kuratif
dan rehabilitatif
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah rumah sakit yang minimal memiliki tenaga kesehatan
sesuai dengan permenkes………………dalam kurun satu tahun
43 Terlaksananya peningkatan 43,1 Jumlah tenaga kesehatan strategis yang Makna Indikator : Kasi SDMK Laporan Pelaksanaan
mutu SDM Kesehatan mendapatkan pengetahuan tentang tugas Sejumlah tenaga kesehatan strategis yang mendapatkan
di lapangan pengetahuan tentang tugas dilapangan guna meningkatkan
mutu sumber daya manusia kesehatan
Alasan Pemilihan :
Masih kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan strategis
tentang tugasnya dilapangan maka tenaga kesehatan strategis
perlu di berikan pengetahuan tentang tugas di lapangan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah tenaga kesehatan yang telah mendapat pengetahuan
tentang tugas di lapangan dari seluruh tenaga kesehatan yang
ada di Provinsi Kalimantan Selatan
43,2 Jumlah Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Makna Indikator : Kasi SDMK Laporan Pelaksanaan
Provinsi Jumlah tenaga kesehatan yang terseleksi sebagai nakes
teladan di tingkat provinsi kalsel dengan 9 katagori nakes
Alasan Pemilihan :
Untuk memberikan penghargaan terhadap pengabdian dan
meningkatkan mutu nakes maka perlu dilakukan pemilihan
tenaga kesehatan di tingkat provinsi
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah tenaga kesehatan teladan peringkat 1 sampai 3 dari
dari 9 jenis katagori
43,3 Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi Makna Indikator : Kasi SDMK Laporan pelayanan STR
Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi sebagai tenaga
kesehatan dan telah mendapatkan surat tanda registrasi
sebagai nakes dari MTKI atas nama menteri kesehatan untuk
meningkatkan sumber daya manusia kesehatan
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Alasan Pemilihan :
Merupakan amanat UU no 36 tahun 2014 tentang tenaga
kesehatan pasal 2 ayat 1,2 dan 3
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah tenaga kesehatan yang telah teregistrasi dari seluruh
tenaga kesehatan yang ada di Prov Kalsel
43,4 Jumlah tenaga kesehatan fungsional yang Makna Indikator : Kasi SDMK Laporan Tim Pelaksana Uji
melaksanakan uji kompetensi Jumlah tenaga kesehatan fungsional yang telah di uji Kompetensi
kompetensinya untuk meningkatkan mutu sumber daya
manusia kesehatan
Alasan Pemilihan :
Merupakan amanat UU no 5 tahun 2014 ttg ASN dimana setiap
ASN dengan jabatan fungsional harus melaksanakan uji
kompetensi apabila akan naik ke jenjang yang lebih tinggi
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah tenaga kesehatan fungsional yang telah melaksanakan
uji kompetensi dari seluruh tenaga kesehatan fungsional
yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan
44 Terwujudnya Administrasi 44,1 Surat Masuk dan Surat Keluar Makna Indikator : Kasubag Umum dan 1. Surat Masuk &
Perkantoran 44,2 Kebersihan Kantor :Dengan Terpenuhinya Administrasi Kepegawaian Keluar
44,3 Alat tulis Kantor Perkantoran dalam Penyelenggaraan 2. Kebersihan Kantor
44,4 Barang Cetakan & Penggandaan Manajemen dan Operasional 3. Penyediaan ATK
44,5 Komponen Instalasi Listrik / pembangunan Kesehatan,dalam upaya di Gudang
Penerangan Bangunan Kantor pencapaian Sasaran Pembangunan
44,6 Surat Kabar / majalah dan buku Kesehatan di Kalimantan Selatan.
peraturan perundang - Alasan Pemilihan :
undangan Program ini bertujuan meningkatkan
dukungan administrasi dalam penye-
lenggaraan manajemen kesehatan
Cara perhitungan indikator :
1. Jumlah Surat Masuk & Keluar selama
1 tahun

45 Meningkatnya Sarana dan 45,1 Mebeleur terpelihara Makna Indikator : Kasubag Umum dan Keadaan
Prasarana Aparatur 45,2 Kendaraan Dinas Operasional 1. Mebeleur Terpelihara Kepegawaian Kantor Dinkes
45,3 Perlengkapan Gedung Kantor 2. Kendaraan Dinas terpelihara Prov. Kalsel
45,4 Peralatan Gedung Kantor 3. Perlengkapan Gedung Kantor
terpelihara
4. Peralatan Gedung Kantor
terpelihara
Alasan Pemilihan :
Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana
Prasarana Aparatur
Cara perhitungan indikator :
1. Jumlah Mebeleur
2. Jumlah Kendaraan Dinas Operasional
3. Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor
4. Jumlah peralatan Gedung Kantor
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
46 Meningkatnya Kualitas & Kapa- 46,1 Sumber Daya Aparatur yang Makna Indikator : Kasubag Umum dan DUK & Nominatif
Sitas Sumber Daya Aparatur Mengikuti Diklat Aparatur yg berkualitas Kepegawaian PNS Dinkes Prov.
Alasan Pemilihan : Kalsel
Meningkatkan Pemenuhan Sertifikasi
Kompetensi Aparatur
Cara perhitungan indikator :
Jumlah keikutsertaan ASN yg
mengikuti pendidikan & pelatihan
formal

47 Terwujudnya Pemenuhan Nakes 47,1 Jumlah Tenaga Kesehatan Makna Indikator : Kasubag Umum dan Dinkes Kabupaten
Strategis di Daerah Terpencil Bidan, Perawat, Gizi dan SKM Tersedianya Bidan perawat, Gizi dan Kepegawaian se- Kalsel
dan Sangat Terpencil di Desa Terpencil dan Sangat SKM didesa Terpencil & Sangat Terpencil
Alasan Pemilihan :
Terpenuhinya kebutuhan Nakes untuk
pelayanan kesehatan masyarakat di
desa Terpencil dan Sangat Terpencil
Cara perhitungan indikator :
Jumlah Desa Terpencil dan Sangat
Terpencil yg dipenuhi nakes strategis
Non ASN

48 Terkelolanya Kehumasan Hukum 48,1 Presentase Pelaksanaan Makna Indikator : Kasubag Umum dan Kemenkes
Kesehatan dan Perpustakaan Sosialisasi Produk Hukum & Pengelolaan Kehumasan Hukum Kepegawaian BKN
Kehumasan Kesehatan dan Perpustakaan
Alasan Pemilihan :
Meningkatkan pemahaman ASN
terhadap produk hukum bidang
Kesehatan
Cara perhitungan indikator :
Tersampaikannya Informasi ttg produk
hukum & UU kesehatan ke 13 Kab/kota

49 Terwujudnya administrasi 49,1 Jasa komunikasi air dan listrik Makna Indikator :
perkantoran Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
Fasilitas penunjang yang sangat diperlukan guna kelancaran kerja
Alasan Pemilihan :
Perlunya pemenuhan komunikasi yang lancar dan penerangan
yang memadai serta cukup tersedianya air bersih
Cara Perhitungan Indikator :
Biaya jasa komunikasi air dan listrik selama 12 bulan ( 1 Tahun )

50 Terwujudnya administrasi 50,1 Pembayaran honor pengelola keuangan Makna Indikator :


perkantoran Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
Insentif bagi para pengelola keuangan dalam mengelola keuangan
daerah
Alasan Pemilihan :
Perlunya pemberian insentif guna menunjang kinerja pengelola
keuangan
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Biaya pengelola keuangan selama 12 bulan ( 1 Tahun )

51 Terwujudnya administrasi 51,1 Makan dan minum sidang Makna Indikator :


perkantoran Pemenuhan kebutuhan konsumsi pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
pertemuan/rapat dan pelayanan tamu
Alasan Pemilihan :
Perlunya penyediaan konsumsi dalam pelaksanaan kegiatan
pertemuan/rapat dan pelayanan tamu
Cara Perhitungan Indikator :
Biaya makan dan minum sidang selama 1 tahun.

52 Terwujudnya administrasi 52,1 Rapat dan koord luar daerah Makna Indikator :
perkantoran Pemenuhan kebutuhan menghadiri undangan rapat atau Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
koordinasi dengan organisasi vertikal maupun dengan lintas sektor
luar daerah
Alasan Pemilihan :
Perlunya penyediaan dana rapat dan koordinasi luar daerah guna

mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan kedinasan


Cara Perhitungan Indikator :
Biaya rapat dan koordinasi luar daerah.

53 Terwujudnya administrasi 53,1 Rapat dan koord dalam daerah Makna Indikator :
perkantoran Pemenuhan kebutuhan menghadiri undangan rapat atau Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
koordinasi dengan SOPD lingkup pemerintah provinsi maupun
dengan lintas sektor dalam provinsi
Alasan Pemilihan :
Perlunya penyediaan dana rapat dan koordinasi dalam daerah guna
mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan kedinasan
Cara Perhitungan Indikator :
Biaya rapat dan koordinasi dalam daerah.

54 Terwujudnya sarana prasarana 54,1 Perlengkapan gedung kantor Makna Indikator :


Aparatur Fasilitas/sarana penunjang yang sangat diperlukan guna Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
mendukung kelancaran dan penyelesaian pekerjaan
Alasan Pemilihan :
Perlunya pemenuhan sarana penunjang kelancaran penyelesaian

pekerjaan kedinasan
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah perlengkapan gedung kantor.

55 Terwujudnya sarana prasarana 55,1 Peralatan gedung kantor Makna Indikator :


Aparatur Fasilitas/sarana penunjang yang sangat diperlukan guna Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
mendukung kelancaran dan penyelesaian pekerjaan
Alasan Pemilihan :
Perlunya pemenuhan sarana penunjang kelancaran penyelesaian
pekerjaan kedinasan
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah peralatan gedung kantor.

56 Terwujudnya sarana prasarana 56,1 Meubelair Makna Indikator :


Aparatur Fasilitas/sarana penunjang juga diperlukan guna mendukung Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
kelengkapan rumah tangga kantor
Alasan Pemilihan :
Perlunya pemenuhan sarana penunjang kelengkapan alat rumah

tangga kantor
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah Meubelair

57 Terwujudnya sarana prasarana 57,1 Gedung kantor terpelihara Makna Indikator :


Aparatur Fasilitas/sarana penunjang yang sangat diperlukan guna Subbagian Keuangan Sistem SIPKD
mendukung
kelancaran dan penyelesaian pekerjaan kedinasan
Alasan Pemilihan :
Perlunya pemeliharaan sarana penunjang kelancaran penyelesaian

pekerjaan kedinasan
Cara Perhitungan Indikator :
Gedung kantor yang terpelihara.

58 Tersusunnya laporan pencapaian 58,1 LAKIP, LKPJ, LPPD SKPD Makna Indikator : Sub Bagian Perencanaan dan Laporan bulanan / tahunan pada
kinerja program Perwujudan pertanggungjawaban Dinas Kesehatan dalam Pelaporan semua bidang
menjalankan program dan kegiatan sesuai RPJMD dan Renstra
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan 2016 - 2021.
Alasan Pemilihan :
Dokumen laporan - laporan tersebut menunjukkan tugas dan
tanggung jawab Dinas Kesehatan kepada Gubernur dan masyarakat
Provinsi Kalimantan Selatan.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah dokumen LAKIP, LKPJ, LPPD SKPD yang memenuhi
ketentuan.
59 Tersusunnya Rencana kerja 59,1 Renja, ROPK,RKA,DPA SKPD Makna Indikator : Sub Bagian Perencanaan dan Laporan bulanan / tahunan pada
program pembangunan bidang Tersusunnya dokumen perencanaan Dinas Kesehatan dalam Pelaporan semua bidang
kesehatan tahapan waktu tertentu.
Alasan Pemilihan :
Sebagai pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan
sesuai dengan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
2016 - 2021.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah dokumen Renja, ROPK, RKA, DPA SKPD yang dibahas /
verifikasi oleh TAPD.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
60 Terwujudnya laporan prognosis 60,1 laporan keuangan SKPD Makna Indikator : Sub Bagian Perencanaan dan Laporan bulanan / tahunan pada
dan laporan keuangan Memberikan gambaran pelaksanaan program dan kegiatan yang Pelaporan semua bidang
dibiayai berupa realisasi keuangan dan fisik.
Alasan Pemilihan :
Untuk mengukur progres penggunaan anggaran terhadap program
dan kegiatan Dinas Kesehatan dalam tahun anggaran tertentu.

Cara Perhitungan Indikator :


Realisasi kegiatan terhadap target dikali 100%
61 Tersusunnya data dan informasi 61,1 Profil Kesehatan Prov. Kalsel. Makna Indikator : Sub Bagian Perencanaan dan Laporan bulanan / tahunan pada
kesehatan Menyajikan data - data cakupan program dan kegiatan pelayanan Pelaporan semua bidang
kesehatan kepada masyarakat / sasaran hasil kerja Dinas Kesehatan
baik provinsi dan kabupaten/kota beserta jajaran / jaringannya.

Alasan Pemilihan :
Dapat menyajikan data cakupan pelaksanaan dan analisa datanya.

Cara Perhitungan Indikator :


Tersusunnya buku profil kesehatan dalam kurun waktu tertentu dan
lengkap sesuai dengan kebutuhan stakeholder
62 Tersusunnya data dan informasi 62,1 Persentase yang melaksanakan CRVS Makna Indikator : Sub Bagian Perencanaan dan Laporan khusus dengan mengguna
kesehatan Dapat menyajikan informasi penyebab kematian akibat penyakit, Pelaporan kan aplikasi
kecelakaan lalu lintas, kematian tak wajar (bunuh diri atau dibunuh).

Alasan Pemilihan :
Metode ini tepat dalam mengumpulkan dan menganalisa penyebab
kematian di masyarakat.
Cara Perhitungan Indikator :
Jumlah kematian yang diotopsi verbaldalam suatu wilayah
(kabupaten / kota).
63 Terwujudnya sinergi pembangunan 63,1 Persentase keselarasan dan keterpaduan target Makna Indikator : Sub Bagian Perencanaan dan Laporan bulanan kab/kota

bidang kesehatan sasaran pembangunan bidang kesehatan dan isu Terjadinya sinergi antara program kesehatan pusat dan daerah Pelaporan
strategi pembangunan bidang kesehatan dengan memperhatikan perubahan kebijakan dan isu-isu strategis.

Alasan Pemilihan :
Indikator tersebut dapat merepresentasikan sinergi sasaran
pembangunan dengan isu strategi pembangunan bidang kesehatan.

Cara Perhitungan Indikator :


Jumlah sasaran dan target pembangunan yang sejalan / selaras
dengan isu-isu strategis yang mempengaruhi pembangunan bidang
kesehatan.
64 Terlaksananya evaluasi program 64,1 Kesesuaian antara target capaian kinerja dengan Makna Indikator : Sub Bagian Perencanaan dan Laporan khusus dengan mengguna
pembangunan bidang kesehatan hasil pelaksanaan program kegiatan. Menilai antara target yang telah ditetapkan dengan realisasi Pelaporan kan aplikasi
program dan kegiatan serta pendekatan yang diterapkan.
Alasan Pemilihan :
Dapat mengukur hasil program / kegiatan yang direncanakan.
PENJELASAN
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (Makna Indikator, Alasan pemilihan indikator dan Cara PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA
Perhitungan Indikator)
Cara Perhitungan Indikator :
Sejumlah target-target penerapan yang telah ditetapkan dan
dibandingkan dengan realisasi / hasil dikalikan 100%.

Banjarmasin, September 2017

Anda mungkin juga menyukai