Anda di halaman 1dari 15

Paper Sistem Keuangan, Lembaga Keuangan dan Pasar Keuangan dalam

Ekonomi

PROGRAM STUDI
S1-AKUNTANSI
7 SA MP-2

Kelompok 1 :
1. Aisyah Ranindita Putri S. 17.1.01.10418 (5)
2. Alfina Fadhila Soesilo 17.1.01.10471 (12)
3. Grace Elizabeth Anderson 17.1.01.10593 (23)
4. Dwi Wulan Maulida 17.1.01.10636 (26)
5. Fitri Dwi Nur Annisyah 17.1.01.10678 (41)
6. Adellia Rachma Hardini 17.1.01.10774 (48)
7. Silvia Yunita Rakhma 17.1.01.10776 (50)
8. Tita Marita 17.1.01.10800 (53)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)


SURABAYA
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan paper
ini yang berjudul Sistem Keuangan, Lembaga Keuangan dan Pasar Keuangan
dalam Ekonomi.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan paper ini.
Berkat dorongan serta bantuan mereka kami dapat menyelesaikan paper ini.
Kami sadar bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna dan masih ada
kekurangan. Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak sangat diperlukan demi menyempurnakan paper ini. Akhir kata
kami berharap paper ini dapat menjadi bahan informasi dan penunjang bagi kita
semua.

Surabaya, 13 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..
C. Tujuan Penulisan …………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN
A. Pendahuluan dan Fungsi Sistem Keuangan………………………………..
B. Pengertian Lembaga Keuangan…………………………………………….
C. Peranan Lembaga Keuangan dalam Proses Intermediasi…………………...
D. Peran Lembaga Keuangan dalam Sistem Keuangan………………………..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ……………………………………………………………….
B. Saran ………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam
perekonomian seiring dengan fungsinya untuk menyalurkan dana dari pihak
yang mempunyai dana (surplus of funds) kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dana (lack of funds). Apabila sistem keuangan tidak bekerja
dengan baik maka perekonomian menjadi tidak efisien dan pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan tidak akan tercapai. Dalam sistem keuangan
tersebut, keberadaan lembaga perbankan khususnya bank umum menjadi
sangat penting bahkan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara.
Oleh karena itu kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional sangat
dipengaruhi oleh kestabilan dan kekuatan sistem keuangan.
Sistem keuangan merupakan salah satu rancangan yang paling krusial
dalam waktu modern ini. Kita dapat membayangkan, apabila semua aktivitas
keuangan antara suatu lembaga dengan lembaga lainnya maupun antara satu
negara dengan negara lainnya tanpa adanya mediasi suatu sistem keuangan
yang baik, maka semua transaksi-transaksi keuangan yang terjadi akan
amburadul atau tidak akan dapat menyenangkan semua pihak disebabkan tidak
terkoordinasi dengan baik. Sistem pembayaran dan intermediasi tidak
mungkin akan terlaksana tanpa adanya sistem keuangan.
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, di mana pada umumnya
lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari
lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis
koperasi di Inggris), Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu
lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi,
pegadaian, dana pensiun, reksa dana, dan bursa efek).

Lembaga keuangan (financial institution) dapat didefinisikan sebagai suatu


badan usaha yang aset utamanya berbentuk aset keuangan (financial assets)
maupun tagihan-tagihan (claims) yang dapat berupa saham (stocks), obligasi
(bonds) dan pinjaman (loans), daripada berupa aktiva riil misalnya bangunan,
perlengkapan (equipment) dan bahan baku. Secara umum, Lembaga Keuangan
sangat diperlukan dalam perekonomian modern karena fungsinya sebagai
mediator antara kelompok masyarakat yang kelebihan dana dan kelompok
masyarakat yang memerlukan dana.
Pasar keuangan menjalankan fungsi ekonomi yang paling penting dalam
mengalirkan dana belebihan kepada pihak yang membutuhkan dana. Aliran
dana tersebut dapat menempuh dua rute yaitu secara langsung maupun tidak
langsung melalui lembaga-lembaga perantara keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi sistem keuangan?
2. Apa pengertian lembaga keuangan?
3. Bagaimana peranan Lembaga Keuangan dalam Proses Intermediasi?
4. Bagaimana peran Lembaga Keuangan dalam Sistem Keuangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi dari sistem keuangan.
2. Untuk mengetahui fungsi lembaga keuangan.
3. Agar dapat memahami peranan lembaga keuangan dalam proses
intermediasi.
4. Agar dapat memahami peranan Lembaga Keuangan dalam Sistem
Keuangan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendahuluan dan Fungsi Sistem Keuangan


Prinsip dari sistem keuangan adalah kumpulan pasar, intuisi, peraturan-
peraturan dan Teknik-teknik dimana surat berharga diperdagangkan, tingkat
bunga ditentukan, dan jasa-jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan ke seluruh
bagian dunia (Peter S. Rose, 1997). Tugas utama dari system keuangan yaitu
mengalihkan dana (loanable funds) dari penabung kepada peminjam, agar
peminjam dapat menggunakannya untuk membeli barang dan jasa-jasa selain
itu untuk investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatnya standar
kehidupan.
Sistem keuangan dalam perekonomian modern memiliki 7 fungsi pokok,
diantaranya :
1. Fungsi tabungan
Instrument untuk tabungan disediakan oleh sistem pasar keuangan
dan Lembaga keuangan. Pasar uang memperjualbelikan obligasi, saham
dan instrument utang lain dan pasar modal yang menjanjikan pendapatan
dan dengan resiko yang rendah bagi masyarakat penabung yang mengalir
melalui pasar keuangan kemudian digunakan untuk investasi.
2. Fungsi penyimpanan kekayaan
Pasar uang memperjual belikan instrument keuangan dan pasar
modal menyediakan cara untuk menyimpan kekayaan sampai dana
tersebut dibutuhkan untuk dibelanjakan dengan cara menahan nilai asset
yang dimiliki. Obligasi, saham dan instrument keuangan nilainya tidak
berkurang karena berlalunya waktu dan bahkan memperoleh penghasilan
disamping risiko rugi relative kecil.
3. Fungsi likuiditas
Lembaga keuangan depositori menyediakan berbagai alternative
instrument simpanan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi.

4. Fungsi kredit
Kredit merupakan pinjaman yang disertai dengan janji untuk
membayar pinjamannya tersebut. Kredit digunakan konsumen untuk
membeli barang-barang. Sedangkan pengusaha menggunakan fasilitas
kredit untuk membeli barang yang diperlukan dalam perusahaan.
5. Fungsi pembayaran
Sistem keuangan menyediakan mekanisme pembayaran atas
transaksi barang dan jasa. Instrument keuangan yang digunakan antara lain
cek, giro bilyet, kartu kredit.
6. Fungsi resiko
Pasar keuangan menawarkan kepada unit usaha dan konsumen
proteksi terhadap jiwa, kesehatan dan risiko pendapatan atau kerugian. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan menjual polis asuransi.
7. Fungsi kebijakan
Pasar keuangan telah menjadi instrument pokok yang digunakan
pemerintah untuk melakukan kebijakan menstabilkan ekonomi dan
mempengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter.

B. Pengertian Lembaga Keuangan


Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya utamanya dalam
bentuk aset keuangan atau tagihan dibandingkan aset nonfinansial atau aset riil.
Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan
dananya dalam surat-surat berharga serta menawarkan berbagai jasa keuangan
seperti skema tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, program asuransi,
penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.
Klasifikasi Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan disebut juga lembaga intermediasi. Berdasar
kemampuan menghimpun dana dari masyarakat, lembaga leuangan
dikelompokkan menjadi:
a) Lembaga keuangan depositori (depository financial institutions)
Lembaga keuangan ini menghimpun dana secara langsung dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya giro, tabungan atau
deposito berjangka. Bank meupakan lembaga keuangan yang
menawarkan jasa ini.
b) Lembaga keuangan non depositori ( non depository financial
institutions)
Ada 3 jenis lembaga keuangan non depositori,
1. Lembaga keuangan kontraktual (contractual institutions)
Menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan kontrak untuk
memproteksi penabung terhadap risiko ketidakpastiannya.
Misalnya polis asuransi, program pensiun.
2. Lembaga keuangan Investasi (investment institutions)
Lembaga keuangan yang melakukan investasi di pasar uang dan
pasar modal. Misalnya perusahaan efek, reksa dana.
3. Lembaga keuangan lainnya
Lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak termasuk dalam
kelompok lembaga keuangan kontraktual dan investasi. Misalnya
perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan yang
menawarkan jasa pembiayaan sewaguna usaha, pembiayaan
konsumen dan kartu kredit.

C.

Peranan Lembaga Keuangan dalam Proses Intermediasi


Intermediasi keuangan adalah proses pembelian dana dari penabung untuk
disalurkan kembali kepada peminjam, yang tediri dari sektor usaha, pemerintah,
dan rumah tangga. Proses intermediasi dilakukan oleh lembaga keuangan
dengan cara membeli sekuritas primer yang diterbitkan oleh unit defisit dalam
waktu yang sama mengeluarkan sekuritas sekunder kepada penabung. Sekuritas
primer dapat berupa saham, obligasi, commercial paper, perjanjian kredit, dll.
Sedangkan sekuritas sekunder berupa simpanan dalam bentuk giro, tabungan,
deposito berjangka, sertifikat deposito, polis asuransi, reksa dana, dll.

Lembaga keuangan sebagai lembaga intermediasi memilik peran yang


sangat strategis dalam proses intermidiasi keuangan.

Pengalihan aset. Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk janji-janji


untuk membayar oleh debitor. Bentuk janji-janji tersebut pada dasarnya adalah
kredit yang diberikan kepada unit defisit dengan jangka waktu tertentu sesuai
dengan kebutuhan dan kesepakatan dengan peminjam. Lembaga keuangan
sebenarnya hanyalah mengalihkan kewajiban menjadi aset dengan jangka waktu
jatuh tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban oleh
lembaga keuangan menjadi aset disebut transmutasi kekayaan.

Likuiditas. kemampuan memperoleh uang tunai pada saat dibutuhkan.


Sekuritas sekunder seperti giro, tabungan, sertifikat deposito yang diterbitkan
bank memiliki tingkat likuiditas yang tinggi, dan keamanan di samping
tambahan pendapatan.

Realokasi pendapatan. Menyisihkan dan merealokasi penghasilan untuk


persiapan menghadapi masa yang akan datang masa yang akan datang. Untuk
merealokasi penghasilan pada dasarnya dapat saja membeli dan menyimpan
barang misalnya rumah, tanah dsb, namun dengan memiliki sekuritas sekunder
yang dikeluarkan lembaga keuangan misalnya simpanan di bank, polis asuransi
jiwa, reksadana, program pensiun dan sebagainya.

Transaksi. Sekuritas sekunder yang diterbitkan lembaga intermediasi


keuangan seperti rekening giro, tabungan, deposito berjangka atau sertifikat
deposito dsb, merupakan bagian dari sistem pembayaran. Rekening giro atau
tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya dapat berfungsi
sebagai uang. Produk-produk simpanan yang dikeluarkan bank tersebut dan
dibeli oleh unit usaha atau rumah tangga dimaksudkan untuk mempermudah
penyelesaian transaksi barang dan jasa di samping untuk tujuan memperbaikai
posisi likuiditas. Dengan demikian peran lembaga keuangan sebagai lembaga
intermediasi adalah untuk memberikan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi
moneter.

 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Meningkatnya Peran Lembaga Keuangan

Peningkatan peran lembaga keuangan dalam perekonomian disebabkan oleh :

Naiknya pendapatan masyarakat : peningkatan pendapatan masyarakat


tentunya akan menaikkan kemampuan menabung masyarakat, dengan begitu
lembaga keuangan akan semakin bertindak aktif dalam menawarkan berbagai
jenis jasa tabungan.

1. Perkembangan industri dan teknologi : dengan adanya peningkatan di


sector industri sehingga akan memicu kebutuhan dana untuk investasi.
2. Denominasi instrument keuangan : beberapa jenis surat berharga yang
ditawarkan melalui pasar keuangan yang sulit dijangkau oleh penabung
akibat denominasinya dalam jumlah besar.
3. Skala ekonomi dan produk-produk jasa : dengan mengkombinasikan
sumber-sumber untuk menciptakan berbagai jenisjasa keuangan dalam
jumlah besar, maka biaya produk/jasa per unti yang ditawarkan lembaga
keuangan dapat ditekan lebih rendah.
4. Jasa-jasa likuiditas : lembaga keuangan menciptakan dan menjual
produk atau jasa-jasa likuiditas yang memberikan kemudahan nasabah
untuk mengatasi kesulitan likuiditasnya.
5. Keuntungan jangka panjang : dana yang diperoleh oleh lembaga
keuangan atas pinjaman yang diberikan dengan tingkat bunga yang lebih
tinggi.
6. Resiko lebih kecil

D. Peran Lembaga Keuangan dalam Sistem Keuangan


Lembaga keuangan mempunyai peran yang sangat penting dalam
perekonomian. Perekonomian suatu negara tidak akan bisa berjalan tanpa
adanya lembaga keuangan. Proses berjalannya transaksi keuangan pada suatu
negara juga untuk kepentingan perekonomian masyarakat. Melalui lembaga
keuangan, berbagai aktivitas perekonomian dapat dikelola dengan baik dan
terstruktur. Aktivitas perekonomian tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan
perbankan atau non perbankan.

 Peran Lembaga Keuangan


Hingga saat ini, aktivitas perbankan tetap sama tetapi dengan sistem yang
berbeda. Masa kemerdekaan, bank terus berkembang dalam mengatur
perekonomian negara. Lembaga keuangan mulai dibentuk lebih terstruktur dan
sistematis. Lembaga keuangan tersebut sangat berperan dalam pengelolaan
perbankan pada setiap bangsa. Berikut peran lembaga keuangan:
a) Pengalihan Aset
Lembaga keuangan berperan dalam mengatur pengalihan aset. Aset
merupakan pemindahaan dana kepada peminjam. Pengelolaan keuangan
yang dilakukan oleh bank dalam mengatur pengalihan aset dilakukan
secara hati-hati. Pada prosesnya, peminjam dapat memiliki aset, tetapi
dengan pembayaran cicilan sesuai dengan perjanjian. Pihak bank dan
peminjam akan melakukan perjanjian kapan ketetapan jatuh tempo.

b) Likuiditas
Likuiditas merupakan proses pemberian dana pinjaman pada masyarakat
yang membutuhkan untuk modal usaha. Peran lembaga keuangan untuk
keperluan likuiditas ini saat ini sering terjadi. Bank akan membantu
memberikan pinjaman dana baik untuk usaha besar ataupun usaha mikro
seperti rumah tangga. Pada prosesnya, bank juga meminta jaminan sebagai
keamanan peminjaman dana tersebut.

c) Realokasi Pendapatan
Lembaga keuangan sangat berperan dalam membantu alokasi dana untuk
masa depan. Setiap masyarakat masih banyak yang belum menyadari
kepentingan alokasi dana masa depan, padahal pendapatan sekarang ini
besar. Pendapatan pada masa kerja akan menurun ketika masa pensiun.
Untuk itu, lembaga keuangan memberi fasilitas dalam penyimpanan dana
masa depan untuk mengalokasikan dana. Bank bukan hanya berperan
menyimpan dana dalam bentuk tabungan, tetapi juga berupa saham, tanah,
rumah, dana sebagainya. Masyarakat dapat menyisihkan pendapatannya
untuk menginvestasikan dalam bentuk aset masa depan.

d) Transaksi
Inilah peran lembaga keuangan yang paling utama. Dalam pengelolaan
perekonomian, bank sangat berperan dalam membantu proses transaksi.
Transaksi dilakukan bukan hanya dengan nasabah, tetapi juga berbagai
pihak luar, sampai luar negeri. Pada umumnya, bank menjadi salah satu
perantara pada proses transaksi di sektor bisnis. Bagaimana tidak, saat ini
kerjasama perdagangan antar negara semakin pesat. Bank membantu
proses transaksi berupa penjualan barang dan jasa atau penukaran uang.
Dengan adanya bank, proses perdagangan internasional dapat berjalan
dengan lancar. Selain itu, untuk bank juga memberi fasilitas penuh dalam
transaksi negaranya sendiri. Berupa rekening giro atau tabungan salah satu
alternatif dalam transaksi saat ini. Melalui lembaga keuangan, masyarakat
dapat mengatur pengalihan atau penyimpan keuangan lebih aman dan
mudah.

 Jenis-jenis Bank
Di dalam lembaga keuangan, perbankan memang menjadi pusat
perputaran keuangan atau pengelolaan keuangan. Dengan adanya lembaga
keuangan berupa bank, proses transaksi dapat berjalan dengan lancar dan
aman. Bank menyediakan jasa untuk menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk
lainnya. Tidak heran jika bank memiliki peran penting untuk masyarakat
dalam proses peminjaman, penyimpanan, maupun penyaluran. Bank sendiri
terbagi atas dua jenis, yaitu bank sentral dan bank umum. Kedua bank tersebut
memiliki peran yang sama, tetapi dengan ruang lingkup yang berbeda.

i. Bank Sentral
Bank sentral hanya ada satu di setiap negara atau bisa dikatakan sebagai
bank pusat. Kegiatan yang dilakukan di dalam bank sentral ialah mengatur
peredaran uang, pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur
perkreditan, mengstabilkan keuangan mata uang, dan melakukan
percetakan atau penambahan mata uang rupiah. Dengan adanya bank
sentral proses perbankan terkelola dengan baik dan perekoniam dapat
berjalan dengan lancar. Bank sentral kaitannya erat untuk mengatur proses
keuangan negara.

ii. Bank Umum


Bank umum merupakan bank yang membantu proses transaksi untuk
masyarakat seperti penjualan produk, transaksi keuangan, transfer, giro,
peminjaman, deposito, dan lain sebagainya. Dengan adanya bank umum
masyarakat akan mudah mengatur transaksi uang dari satu pihak ke pihak
lain. Selain itu, bank umum juga membantu masyarakat dalam
penyimpanan uang atau peminjaman dana sebagai modal usaha.

 Lembaga Keuangan Non-Bank


Selain lembaga keuangan berperan di sektor bank, lembaga keuangan juga
mempunyai peran dalam bentuk non bank. Meskipun non bank tetapi sistem
kerjanya tetap berdasarkan sistematis bank, tetapi fokus pada alokasi dana atau
penyimpanan. Lembaga keuangan non-bank tersebut, antara lain:

 Pembiayaan pembangunan
 Perantara penerbit dan penjualan surat-surat berharga
 Asuransi
 PT Pegadaian
 Koperasi kredit
Fungsi lembaga keuangan non bank tersebut pada dasarnya sama dengan
bank, tetapi lembaga non bank tidak bisa melakukan proses transaksi atau
jual beli mata uang. Melalui lembaga non bank tersebut merupakan fasilitas
yang diberikan oleh pemerintah untuk masyarakat. Misalnya pada lembaga
keuangan asuransi, masyarakat dapat mengalokasi dana untuk masa depan.
Asuransi dapat membantu penyimpanan dana kemudian menyalurkan
kembali pada masyarakat secara berkala. Lain halnya dengan PT pegadaian.
Lembaga keuangan non bank ini merupakan perantara masyarakat sebagai
proses meminjam dana dengan jaminan tertentu sebagai keamanan.

Lembaga keuangan memang memiliki peran besar, baik untuk pemerintah


maupun masyarakat sendiri. Melalui lembaga keuangan yang telah dibentuk
negara, keuangan dapat berjalan dengan baik dan proses transaksi juga
mudah. Bank sentral dan umum menjadi perantara proses perekonomian
negara dan masyarakat. Apabila bank sentral sebagai pusat, sedangkan bank
umum sebagai lembaga transaksi keuangan masyarakat. Untuk Lembaga
bukan bank juga mempunyai peran sama dengan bank, hanya saja berbeda
aktivitasnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia.
https://goodmaterialku.blogspot.com/2017/10/sistem-keuangan-nasional.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_keuangan

Anda mungkin juga menyukai