Anda di halaman 1dari 19

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Proses Pembuatan Nugget Tempe


Disusun Oleh
Nama : Deva Fitri Kunanti
NIM : 822 786 027
Semester : VII.A
Pokjar : Purwoharjo
UPBJJ-UT : Jember
Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh tutor mata kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan pada :
Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan Program S1 PGSD Pokjar Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi UPBJJ-
UT Jember Tahun ajaran 2014.2.

Srono, 16 Nopember 2014


Pembimbing Praktikan

KATINI S.Pd DEVA FITRI KUNANTI


NIP : - NIM : 822 786 027
Mengetahui
Kepala Desa Bagorejo

SUGIYANTO, SH
DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Umum
1.3 Tujuan Khusus
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Program
2.2 Materi Pelatihan
2.3 Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan
BAB III TEMUAN DAN HASIL
3.1 Hasil Evaluasi Proses
3.2 Hasil Evaluasi Produk
3.3 Pembahasan
3.4 Daftar Hadir Peserta Pelatihan Kepemudaan
3.5 Penilaian Hasil Kegiatan
BAB IV KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
4.3 Tindak Lanjut
4.4 Identifikasi
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan berkat dan rahmat-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Kegiatan Pembinaan Kepemudaan
“Proses Pembuatan Nugget Tempe” dengan tepat waktu.
Laporan Kegiatan Pembinaan Kepemudaan ini merupakan salah satu tugas Mata
Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak laporan Kegiatan
Pembinaan Kepemudaan ini tidak dapat terselesaikan, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepala UPBJJ-UT Jember


2. Ibu Dra. Sri Utami, M.Pd, selaku Pengelola S1 PGSD Pokjar Purwoharjo
3. Ibu Katini, S.Pd, selaku Tutor mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan
4. Bapak Sugiyanto, selaku Kepala Desa Bagorejo
5. Rekan – rekan peserta Program Pembinaan Kepemudaan
6. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak langsung
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

Meskipun kami merasa bahwa kegiatan pelatihan keterampilan membuat “Nugget


Tempe” ini dapat terlaksana dengan baik, namun kami yakin masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
sempurnanya pelatihan dan pelaporan kegiatan pelatihan keterampilan membuat “Nugget
Ikan”.
Semoaga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta menjadi motivator
bagi pemuda untuk lebih berkreativitas demi bekal masa depan mereka.

Srono, 16 Nopember 2014

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu SDM yang paling penting adalah generasi muda, mereka adalah penerus
bangsa yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa ini dan yang akan
memberikan warna bagi masa depan bangsa Indonesia.
Beberapa tahun terakhir ini citra bangsa kita tercoreng akibat perbuatan yang
dilakukan oleh generasi muda kita, kita dapat mengambil contoh masalah penyalahgunaan
obat terlarang, penjarahan dsb. Hal ini tidak saja merugikan diri mereka sendiri tetapi juga
orang lain, selain itu citra bangsa Indonesia di mata dunia Internasional juga
dipertaruhkan. Berbagai masalah tersebut salah satunya merupakan dampak dari
banyaknya jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Oleh karena itu untuk
mengurangi dampak tersebut maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk
mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan kepemudaan,
dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan bakat dan minat untuk
melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
Selama ini peran Lembaga Kepemudaan belum berperan aktif dan belum
menampakkan hasil yang nyata dalam pembangunan, padahal pemuda dalah generasi
penerus dan berpotensi besar dalam pembangunan daerah karena usianya yang produktif.
Untuk membantu para pemuda agar terus meningkatkan segala potensi dan kemampuan
yang dimilikinya maka diperlukan konsep yang tepat dalam lembaga kepemudaan agar
termotivasi maju. Program-program yang dapat diciptakan guna meningkatkan partisipasi
pemuda dapat berupa keterampilan, kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan.
Apabila Lembaga Kepemudaan tersebut dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik,
maka akan menghasilkan sesuatu yang sangat berguna untuk kemajuan daerah.
Salah satu partisipasi kami sebagai Lembaga Kepemudaan adalah memberikan salah
satu pembinaan kepada para pemuda agar dapat meningkatkan kemandirian mereka. Kami
memberikan pembinaan tentang proses pembuatan nugget tempe. Walaupun bahannya
dibilang biasa, tetapi apabila dapat diolah oleh orang yang kreatif maka akan
menghasilkan hal yang tidak biasa.
1.2 TUJUAN UMUM

1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai life skill


2. Menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan generasi muda.
3. Meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan dan
kepemimpinan
4. Melatih sikap mandiri, bekerjasama, kebersamaan dan kekeluargaan.

1.3 TUJUAN KHUSUS

1. Meningkatkan keterampilan pemuda dalam bidang kuliner yakni pembuatan


nugget tempe, sehingga para pemuda ini memiliki wawasan berwirausaha yang
dapat meningkatkan taraf hidupnya
2. Mengurangi tingkat pengangguran di lingkungan sekitar.
3. Membekali para pemuda khususnya yang sudah menjadi orang tua dalam
membuat makanan yang sehat dan murah untuk anaknya.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

2.1 TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PROGRAM


a. Tempat Pelaksanaan Program

Lokasi pelaksanaan kegiatan pembinaan program kepemudaan tentang


“Pembuatan Nugget Tempe” diadakan di Dusun Umbulrejo Rt 01 Rw 04 Desa
Bagorejo Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi.

b. Waktu Pelaksanaan Program

Jadwal pelaksanaan program kegiatan pembinaan kepemudaan “ Pembuatan


Nugget Ikan” :
No. Pertemuan Hari/tanggal Pertemuan Materi Program
1. I Senin, 03 Nopember 2014 - Pengenalan nugget

2. II Selasa, 04 Nopember 2014 - Cara memilih tempe yang


kualitasnya baik.

3. III Rabu, 05 Nopember 2014 - Cara pembuatan adonan


nugget
- Proses pengukusan
- Proses pemotongan/
pencetakan
- Cara melapisi dengan
tepung dan telur
- Pengemasan dan
penyimpanan nugget
4. IV Kamis, 06 Nopember 2014 - Cara proses pemasaran
nugget tempe.
2.2 MATERI PELATIHAN

Materi kegiatan yang diberikan dalam bimbingan pembuatan nugget ini


(khususnya nugget tempe) adalah pengenalan nugget, cara pembuatan ( pemilihan
tempe yang memiliki kualitas baik, pembuatan dan pengukusan adonan nugget,
proses pemotongan, pelapisan adonan nugget dengan telur dan tepung parnir ),
pengemasan dan penyimpanan nugget tempe.

a. Mengenal Nugget Tempe


Salah satu makanan cepat saji yang menjadi alternatif masyarakat adalah
nugget. Nugget merupakan salah satu produk olahan daging beku. Produk ini
mempunyai daya simpan yang cukup lama, dengan penyimpanan
dalam freezer bisa mencapai 2 minggu.
Nugget yang terkenal di masyarakat adalah chicken nugget yang terbuat
dari daging ayam karena memang merupakan nugget pertama yang muncul dan di
pasarkan di masyarakat. Seiring berjalannya waktu, nugget terus berkembang
hingga ditemukan nugget ikan, yaitu nugget yang terbuat dari daging ikan.
Disini kami tidak menggunakan daging ikan karena selain harganya cukup
mahal saat ini tetapi juga karena bahan bakunya cukup sulit didapat. Oleh karena
itu, kami memilih menggunakan bahan baku dari tempe yang mudah didapat dan
harganya cukup terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Dengan
menggunakan mtempe, untuk anak – anak yang tidak suka makan daging , nugget
tempe ini bias menjadi alternative lauk pauk yang tidak kalah bergizi.

b. Alat-alat yang Digunakan


Dalam pembuatan nugget ikan diperlukan alat-alat sebagai berikut :
1. Blender daging, digunakan untuk mengahaluskan daging ikan (kakap)
2. Ember plastik, ember yang digunakan cukup berukuran sedang saja
digunakan untuk mengaduk adonan nugget
3. Loyang, untuk tempat mengukus adonan nugget
4. Pisau, sebagai pemotong adonan nugget yang telah dikukus
5. Sendok
6. Panci (sebagai pengukus)
7. Peralatan penggorengan
8. Kompor
9. Plastik mika dan steples, sebagai pengemas nugget ikan yang telah jadi

c. Bahan-bahan yang Digunakan


1. Tempe
Tempe yang dipilih dalam pembuatan nugget kali ini adalah tempe
yang memiliki kualitas baik. Tempe memiliki kandungan gizi yang
tidak kalah dengan daging dan ikan , antara lain tempe diperkaya
dengan vitamin B kompleks yang terdiri dari B12 atau sianokobalamin,
B1 atau tiamin, B2 atau riboflavin, B6 atau piridoksin, dan masih
banyak lagi. Untuk pembuatan nugget tempe ini, tempe yang digunakan
harus tempe yang masih baru, karena akan membuat kualitas nugget
terbaik. Tempe yang memiliki kualitas baik ciri – cirinya antara lain
masih segar, tidak berbau asam, tidak disimpan di lemari pendingin
sebelumnya.

2. Telur
Pencampuran telur dalam adonan berguna untuk merekatkan semua
adonan. Telur mengandung vitamin B, mineral dan protein. Khusus
pada kuning telur merupakan salah satu sumber vitamin B-kompleks
dan choline yang dikenal baik untuk membantu fungsi syaraf.
Sedangkan putih telur berfungsi untuk merekatkan taburan tepung roti
agar tidak terpisah dari adonan saat digoreng.

3. Tepung terigu dan tepung panir ( tepung roti )


Tepung panir berfungsi untuk membentuk nugget renyah dan baik
untuk digoreng. Penambahan tepung panir pada pembuatan nugget
berfungsi untuk memberikan warna pada nugget, membentuk kerak
pada permukaan nugget setelah digoreng, memberikan penampakkan
goreng (fried), serta berkontribusi terhadap rasa nugget yang dihasilkan.

4. Bawang putih
Bawang memberikan aroma yang harum serta sebagai bumbu
menambah rasa nikmat pada adonan nugget tempe.
5. Merica
Merica ditambahkan sebagai penambah rasa sedikit pedas pada
adonan nugget.

6. Garam
Garam digunakan untuk memantapkan rasa dalam pembuatan
makanan termasuk dalam pembuatan nugget ikan. Mencermati bentuk
dari garam, ada garam padat berbentuk batang, garam kasar atau garam
rosok, dan garam halus yang sering digunakan sebagai garam
meja. Fungsi garam adalah memberi rasa gurih pada nugget ikan, garam
yang bermutu baik adalah berwarna putih, bersih dari kotoran. Garam
juga merupakan pengawet alami,sehingga nugget tidak mudah basi.

7. Keju
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan
memisahkan.zat – zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Dalam pembuatan nugget ini, pemberian keju untuk
menambah cita rasa nugget menjadi lebih gurih, karena pada dasarnya
keju memiliki rasa yang gurih.

d. Langkah-langkah Pembuatan
- Kukus tempe yang sudah disiapkan.
- Campur tempe yang sudah dihaluskan dengan telur, bawang putih,
tepung terigu, lalu blender semua bahan tersebut.
- Tambahkan merica bubuk, garam, dan keju parut.
- Masukkan adonan dalam Loyang yang sebelumnya telah dilapisi oleh
plastic.
- Kukus selama kurang lebih 30 menit. Setelah matang angkat dan
dinginkan.
- Potong-potong nugget tersebut sesuai selera. Kocok sisa telur lalu
celupkan nugget ke dalamnya. Gulingkan ke dalam tepung panir,
biarkan sampai kering.
- Panaskan minyak, goring nugget hingga kering. Angkat dan tiriskan
lalu hidangkan.
Dalam proses pembuatan nugget ini tidak perlu digoreng karena setelah
diberi tepung panir nugget akan dikemas di dalam plastik mika.

2.3 STRATEGI DAN DESKRIPSI JALANNYA KEGIATAN


a. Strategi Kegiatan
1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan minat pemuda di lingkungan
sekitar.
2. Waktu pelaksanaan kegiatan dimusyawarahkan bersama dengan peserta
pelatihan.
3. Agar peserta pelatihan tertarik mengikuti pelatihan ini kita memberikan
gambaran tentang usaha nugget tempe.
4. Memberikan pengarahan kepada para peserta latihan apabila
mempunyai keterampilan maka bisa menghasilkan uang sendiri dan
bisa lebih mandiri.

b. Deskripsi Jalannya Kegiatan

Sebelum kegiatan dilakukan, kami mengumpulkan para pemuda yang telah


didata. Mereka diberi pengarahan tentang tujuan dan hasil yang dapat diperoleh
dalam kegiatan ini. Setelah menemukan beberapa pemuda yang berminat
mengikuti pelatihan pembuatan nugget tempe ini, mereka mengisi biodata
calon peserta pelatihan.
Langkah selanjutnya adalah membuat rencana pelatihan, menentukan
tempat pelatihan, membuat jadwal dan materi pelatihan pembuatan nugget
tempe, menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan, membimbing dan memberi
pengarahan pada saat pelatihan, dan mengadakan evaluasi keberhasilan
pelatihan.

 Pertemuan ke I ( Senin, 03 Nopember 2014 )


Dalam pertemuan yang pertama, para pemuda diberi arahan secara
teori tentang pengenalan nugget (khususnya nugget tempe) dan mengetahui
tujuan serta manfaatnya. Pertemuan yang pertama ini juga bertujuan
menambah keakraban antar peserta pelatihan.
 Pertemuan ke II ( Selasa, 04 Nopember 2014 )
Pertemuan kedua kita memberi pengetahuan tentang cara memilih
tempe yang memiliki kualitas baik. Ciri-cirinya adalah masih baru, tidak
berbau asam, padat, dan tidak disimpan dalam lemari pendingin
sebelumnya.
Dalam pemberian materi ini diberikan contoh yaitu 1 tempe yang
masih baru dan 1 tempe yang sudah tidak segar lagi, sudah berbau asam
sehingga masing-masing peserta pelatihan bisa membedakan langsung.

 Pertemuan ke III ( Rabu, 05 Nopember 2014 )


Pertemuan ketiga ini peserta diajarkan cara pembuatan adonan yang
dimulai pengambilan tempe dan proses penghalusannya, pencampuran
tempe dengan bahan-bahan yang lainnya, proses pengukusan, proses
pemotongan adonan nugget yang sudah matang, cara pelapisan nugget
dengan tepung dan telur, serta pengemasan nugget ikan.
Proses pengemasan nugget tempe ini yaitu dengan dibungkus
plastik mika dan disteples supaya terbungkus dengan rapat. Agar lebih
menarik pengemasan nugget bisa ditambah label bergambar tempe. Setelah
dikemas nugget harus ditaruh di lemari es supaya awet dan dapat
dipasarkan esok harinya.

 Pertemuan ke IV ( Kamis, 06 Nopember 2014)


Pertemuan kali ini kita memberikan arahan cara memasarkan
nugget tempe. Pemasaran nugget tempe bisa dititipkan ke warung – warung
terdekat di lingkungan kita, kita juga bisa menawarkan ke ibu-ibu rumah
tangga yang memiliki anak kecil karena nugget biasanya lebih diminati
oleh anak-anak.

Dari hasil pengamatan proses yang dilakukan para pemuda ternyata


mereka sudah mampu menguasai teknik-teknik dan praktek langsung
tentang pembuatan nugget tempe dengan baik dan benar. Mereka
menemukan pengalaman baru dalam kegiatan ini dan kami merasa bangga
karena hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan kegiatan kepemudaan ini.
BAB III
TEMUAN DAN HASIL

3.1 HASIL EVALUASI PROSES

Dari proses pelaksanaan kegiatan terdapat temuan – temuan sebagai berikut :


- Ada perasaan ragu pada para pemuda peserta pelatihan karena baru pertama
kali melakukan kegiatan membuat nugget tempe, sebelumnya mereka biasa
mengkonsumsi nugget kemasan dan dari bahan baku daging ayam atau
ikan.
- Tempat pelatihan sangat tepat karena letaknya dekat dan tidak menghambat
jalannya pelatihan.
- Peralatan yang dipakai sudah tersedia dengan lengkap, tetapi jika dalam
proses pembuatan yang banyak maka hasilnya akan kurang optimal.
- Pembagian jadwal disesuaikan dengan jadwal kegiatan para pemuda.
- Para pemuda yang ikut pelatihan ini memiliki keaktifan dan semangat yang
tinggi.

3.2 HASIL EVALUASI PRODUK

Kegiatan kepemudaan dalam bidang pembuatan nugget tempe selain bertujuan


mengisi waktu mereka dengan hal – hal yang positif, juga bertujuan untuk melatih menjadi
pemuda yang memiliki jiwa wirausaha yang tinggi dan dapat menciptakan lapangan
pekerjaan baru yang menjanjikan serta lebih bermanfaat untuk lingkungan di masa depan.
- Dari lima orang yang mengikuti program pelatihan pembuatan nugget tempe ini
hasilnya sudah memuaskan, hanya saja ada 2 orang yang perlu penyempurnaan
dengan latihan yang optimal.
- Hasil pelaksanaan kegiatan secara umum sudah berhasil dengan baik, dilihat dari
kualitas yang didemonstrasikan.
3.3 PEMBAHASAN
Dari kegiatan kepemudaan dari memang masih banyak ditemukan kekurangan,
misalnya masih ada keraguan dalam diri peserta pelatihan, masih ada yang kurang optimal
dalam melakukan pelatihan. Hal ini terjadi mungkin waktu pelaksanaan pelatihan yang
terbatas, jadi hasilnya juga masih terbatas. Tetapi secara keseluruhan, kegiatan pelatihan
kepemudaan ini sudah baik. Peserta pelatihan ini sudah mendapatkan pengalaman baru.
Kami sebagai praktika pun juga mendapatkan pengalaman baru tentang pentingnya
kemampuan untuk berwirausaha. Dan serta kekurangan – kekurangan yang ditemukan
dalam pelatihan ini bisa dijadikan pelajaran untuk kegiatan pelatihan selanjutnya.

3.4 Daftar Hadir Peserta Pelatihan Kepemudaan

Tanggal / bulan
No. Nama Nopember 2014

03 04 05 06

1 Ayu √ √ √ √

2 Dwi √ √ √ √

3 Tina √ √ √ √

4 Yati √ √ √ √

5 Tini √ √ √ √

3.5 Penilaian Hasil Kegiatan


Aspek yang dinilai
No. Nama
Keaktifan Praktik

1 Ayu A A

2 Dwi A A

3 Tina A A

4 Yati B B

5 Tini B B
Keterangan :

A : Baik Sekali C : Cukup

B : Baik D : Kurang

 Hasil dari Proses Pembuatan Nugget Tempe ini sudah cukup baik, walaupun masih
ada 2 peserta yang belum sempurna, karena memang masih ada keraguan dalam
diri peserta dengan proses pelatihan maupun bahan baku dari pelatihan ini. Tetapi
secara keseluruhan sudah mendapatkan hasil yang memuaskan.
BAB IV
KESIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT

4.1 KESIMPULAN
Pada hakekatnya pemuda memiliki potensi yang luar biasa kalau mendapat
kesempatan dan motivasi serta pembinaan yang tepat. Peran serta masyarakat luas
pada umumnya dan lembaga yang berkompeten pada khususnya di bidan
kepemudaan merupakan fasilitator dan moderator yang bias menjembatani
kebutuhan para pemuda.
Dari hasil pelaksanaan program kepemudaan yang telah kami laksanakan
terrnyata secara umum hasilnya sungguh sangat membanggakan, dengan
dibuktikan mereka sangat semangat dan antusias di dalam mengikuti program
tersebut.
Untuk lebih memacu agar para pemuda dapat menggali potensi yang ada pada diri
mereka maka diperlukan bantuan dari lembaga-lembaga yang menangani bidang
tersebut sangat diperlukan agar pemuda bias mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya.

4.2 SARAN
1. Lembaga Kepemudaan hendaknya lebih intensif turun ke bawah untuk bias
menggali lebih dalam terhadap potensi yang dimiliki para pemuda.
2. Pemuda hendaknya bersikap terbuka , selalu aktif dan kreatif berfikir
dinamis terhadap dinamika perkembangan kemajuan jaman, sehingga
diharapkan sikap pemuda yang aktif, kreatif, dan mandiri akan mampu
bersaing demi kelangsungan masa depan yang menjadi harapan.

4.3 TINDAK LANJUT


1. Menggalang potensi dan minat pemuda secara berkala, sehingga ini dapat
berjalan secara berkelanjutan.
2. Bagi para pemuda yang telah memiliki kemampuan dasar hendaknya dapat
meningkatkan keterampilan baik melalui praktek lapangan maupun kursus-
kursus yang lebih tinggi.
4.4 IDENTIFIKASI

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KEGIATAN KEPEMUDAAN “PROSES


PEMBUATAN NUGGET TEMPE” DESA BAGOREJO KECAMATAN SRONO
KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

NAMA : DEVA FITRI KUNANTI


NIM : 822 786 027
SEMESTER : VII.A
POKJAR : PURWOHARJO
UPBJJ-UT : JEMBER

Data para pemuda yang mengikuti pelatihan kepemudann “Pembuatan Nugget


Tempe”
No. Identitas Pekerjaan
Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan
1. Ayu Perempuan 24 th SMA Wiraswasta
2. Dwi Perempuan 25 th SMA Wiraswasta
3. Tina Perempuan 24 th SMA Wiraswasta
4. Yati Perempuan 23 th SMK Ibu rumah
tangga
5. Tini Perempuan 26 th SMK Pedagang

Kepala Desa Bagorejo Instruktur Mata Kuliah

SUGIYANTO, SH KATINI, S.Pd


NIP : -
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1. Alat dan bahan

2. Proses Pembuatan
3. Hasil Nugget Tempe
DAFTAR PUSTAKA

Hatimah,dkk. 2007. Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan Edisi 1. Jakarta : Pusat


Penerbit Universitas Terbuka.
http://resepmasakan13.blogspot.com/2014/02/resep-nugget-tahu-dan-tempe.html , (diakses
30 Oktober 2014)

Anda mungkin juga menyukai