Anda di halaman 1dari 22

MODUL PENGANTAR EKONOMI BISNIS

USBN Tahun Ajaran 2018/2019


1. Ilmu Ekonomi
1.1. Pengertian Ilmu Ekonomi
Pengertian Ilmu Ekonomi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai
pengelolaan sumber daya, baik itu secara perorangan, kelompok masyarakat, hingga suatu negara,
dalam upaya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Secara etimologi kata “Ekonomi”
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos” yang artinya “Keluarga/ rumah tangga” dan “Nomos”
yang artinya “tata aturan/ hukum”. Adam Smith disebut sebagai Bapak Ilmu Ekonomi melalui
bukuny An Inquiry Into The Nature and Causes of the Wealth of Nation yang terbit pada tahun 1776.
Berikut ini pengertian ilmu ekonomi menurut para ahli:
a. Adam Smith
Menurut Adam Smith, pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam mengelola berbagai sumber daya terbatas atau tidak terbatas untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu dalam hidupnya.
b. John Stuart Mill
Menurut J. S. Mill, pengertian ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari segala hal tentang
pengeluaran dan penagihan.
c. Mankiw
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber-sumber daya yang
selalu terbatas atau langka.
d. Karl Marx
Menurut Karl Marx, definisi ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara manusia
untuk bertahan hidup dalam sebuah struktur kelas sosial yang hubungannya ditentukan dalam
pemanfaatan sarana produksi.

1.2. Sistem Ekonomi


Sistem ekonomi yaitu keseluruhan tatacara, aturan, dan kebiasaan-kebiasaan yang umum
diterima dalam masyarakat yang mengatur dan mengoordinasikan perilaku warga masyarakat
dalam menjalankan kegiatan ekonomi sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan dinamis. Macam-macam sistem ekonomi:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:
 Pembagian kerja yang belum jelas.
 Banyak tergantung pada sektor pertanian.
 Masih terikat tradisi dan kurang dinamis.
 Penggunaan teknologi dalam kegiatan produksi masih sangat sederhana.
 Pemenuhan kebutuhan dilaksanakan dengan sistem barter
 Kehidupan masyarakat bersifat kekeluargaan

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 1


Kelebihan sistem perekonomian ini adalah adanya kejujuran dan semangat kekeluargaan dari
semua orang dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, tidak terjadi persaingan, tidak terjadi
konflik. Namun sistem perekonomian ini memiliki kekurangan yaitu masyarakat bekerja
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bukan meningkatkan kesejahteraan.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
Sistem ekonomi terpusat/komando atau sosialis adalah sistem perekonomian yang
menempatkan pemerintah sebagai pemilik kekuasaan dominan dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Ciri-ciri sistem perekonomian terpusat:
 Segala aktivitas perekonomian (produksi, distribusi, penetapan harga, dan konsumsi)
diatur oleh pemerintah.
 Pemerintah tidak mengakui hak milik perorangan
 Tidak ada kebebasan dalam menjalankan usaha.
 Semua peralatan produksi dikuasi oleh negara.
 Harga dan tingkat bunga ditetapkan oleh pemerintah
Kelebihan sistem ekonomi komando antara lain sebagai berikut:
a. Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat
b. Kebutuhan rakyat terpenuhi secara menyeluruh dan merata karena pendistribusiannya
diatur pemerintah
c. Tidak ada kelas-kelas dalam masyarakat karena semua adalah kelas kerja pemerintah
Kekurangan sistem ekonomi komando:
a. Hak milik perorangan tidak diakui
b. Kebebasan pribadi sangat terbatas
c. Inisiatif dan kreativitas perorangan dalam sistem ekonomi terpusat tidak dapat
berkembang sehingga menghambat kemajuan di bidang ekonomi
Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain: Rusia, RRC, dan negara-negara
Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
3. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal/Kapitalis
Ciri-ciri sistem perekonomian liberal/ kapitalis;
 Setiap individu diberikan kebebasan dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
 Setiap individu diberikan kebebasan dalam memiliki barang modal (barang kapital).
 Segala kegiatan perekonomian dapat dilakukan berdasarkan semangat untuk mendapatkan
keuntungan pribadi.
 Ada persaingan antar usaha
 Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba
Dengan kata lain, pemerintah lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi sehingga
masyarakat dapat mencari keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Beberapa negara yang
memakai sistem perekonomian ini antara lain: Amerika Serikat, Kanada, Inggris,
Irlandia, Perancis.

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 2


Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar:
a. Individu memiliki kebebasan untuk mnegatur kehidupan ekonomi
b. Dengan kebebasan bersaing, akan mendorong individu untuk mencari laba
c. Hak milik diakui dan adanya kebebasan melakukan segala seuatu yang dianggap baik
bagi kepentingan pribadi sehingga kreativitas dalam mencari keuntungan menjadi tinggi
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar:
a. Kebebasan bersaing mengakibatkan yang kuat menindas yang lemah
b. Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai karena setiap individu berusaha mencari
keuntungan bagi diri sendiri
c. Adanya kebebasan produksi dapat mendorong terjadinya krisis ekonomi
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem perekonomian dimana pemerintah memberikan
kebebasan kepada rakyat untuk melakukan kegiatan ekonomi, namun pemerintah juga ikut
campur dalam kegiatan perekonomian.
Ciri-ciri sistem perekonomian campuran:
 Pemerintah membatasi pihak swasta dalam mengelola sektor tertentu, khususnya bidang-
bidang yang menyangkut harkat hidup orang banyak.
 Pemerintah memiliki kewenangan dan turut campur tangan dalam mengatur mekanisme
pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi.
 Pemerintah juga turut campur tangan dalam segala kegiatan perekonomian dengan
mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi.
 Pemerintah mengakui hak milik perorangan selama hal tersebut tidak merugikan
kepentingan masyarakat umum.
Tujuan campur tangan pemerintah tersebut adalah untuk mencegah kelompok masyarakat
melakukan penguasaan secara penuh pada sumber-sumber ekonomi yang ada.
5. Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem ekonomi pancasila merupakan sistem ekonomi yang dianut bangsa Indonesia. Sistem
ekonomi pancasila adalah suatu tata ekonomi yang dijiwai ideologi pancasila yang
didalamnya terkandung makna demokrasi ekonomi. Demokrasi ekonomi yaitu kegiatan
ekonomi yang dilakukan berdasarkan usaha bersama berasaskan kekeluargaan dan
kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat dibawah pimpinan serta pengawasan
pemerintah. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pancasila:
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya sebagai pokok-
pokokkemakmuran rakyat, diakui oleh negara, dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat.

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 3


4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat dan pengawasan terhadap kebijaksanaan ada pada lembaga
perwakilan rakyat pula.
5. Perkonomian daerah dikembangkan secara dan seimbang antar daerah dalam satu
kesatuan perekonomian nasional dengan mendayagunakan potensi dan peran serta daerah
secara optimal dlam rangka perwujudan wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
6. Setiap warga negar memiliki kebebasan memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
7. Hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
9. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

1.3. Pelaku Ekonomi


a. Pengertian Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar,
pelaku ekonomi dapat dikelompokkan menjadi 4 pelaku, yaitu rumah tangga konsumen,
rumah tangga produsen/perusahaan, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri. Setiap pelaku
ekonomi ada yang berperan sebagai produsen, konsumen, atau distributor. Secara garis besar
para pelaku ini dikategorikan menjadi empat sektor, yakni rumah tangga atau para konsumen
(RTK) produsen (RTP), pemerintah, dan Masyarakat luar negeri. Keempat pelaku ini pun
ada dalam sistem perekonomian di Indonesia.
b. Pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga konsumsi (Konsumen)
Peran RTK:
a. Sebagai konsumen, berperan mengkonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
RTP
b. Sebagai pemasok/pemilik faktor produksi, faktoe produksi dapat berupa tanah,
tenaga kerja, modal , dan keahlian
c. Sebagai penerima imbalan, imbalan yang diterima berupa sewa, upah, gaji, bunga,
dan laba.
2. Rumah Tangga Produsen (Perusahaan)
Rumah tangga produsen adalah sebuah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang
ataupun sekelompok orang yang bertujuan menghasilkan berbagai macam barang maupun
jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Atau dengan kata lain produsen adalah organisasi
ekonomi yang didirikan dengan untuk tujuan memproduksi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Rumah tangga produsen mempunyai peran sebagai
berikut:

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 4


1. Melakukan kegiatan produksi barang dan jasa, dengan cara mengolah faktor produksi
yang diperoleh dari rumah tangga konsumen.
2. Sebagai penjual hasil produksi kepada konsumen, pemerintah, dan masyarakat luar
negeri.
3. Membayar kompensasi (balas jasa) atas pemanfaatan faktor-faktor produksi, yaitu
berupa sewa, gaji, bunga, serta laba atau keuntungan.
4. Sebagai penggerak ekonomi serta agen pembangunan.
5. Mempunyai kewajiban membayar pajak kepada pemerintah.
3. Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
Peran pemerintah:
a. Sebagai pengatur, pemerintah mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri untuk
menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya kekacauan.
b. Sebagai konsumen, menggunakan tenaga ahli, menggunakan alat-alat kantor,
memanfaatkan energi listrik
c. Sebagai produsen, pemerintah juga bertindak sebagai produsen dengan menjalankan
berbagai perusahaan milik negara.
4. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat ekonomi luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berhubungan dengan
transaksi luar negeri, sektor ini mencakup ekspor dan impor barang dan jasa serta aliran
modal yang berkaitan dengan transaksi investasi perbankan. Peran rumah tangga
konsumsi adalah sebagai berikut:
1. Konsumen
2. Pemasok atau pemilik faktor produksi
3. sumber tenaga ahli
1.4. Perilaku konsumen
Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang
bersifat rasional dan irrasional. Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang
bersifat Rasional:
1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen Beberapa ciri-
ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 5


1.5.Pembagian Ilmu Ekonomi
a. Ekonomi deskriptif
Adalah bagian ilmu ekonomi yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan
ekonomi suatu negara atau daerah pada suatu masa tertentu. Contoh keadaan petani di Jawa
Tengah, keadaan ekonomi indonesia tahun 2010, dll.
b. Teori ekonomi
Adalah ilmu yang menganalisis tentang hubungan antarvariabel ekonomi. Teori ekonomi
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Teori ekonomi mikro, suatu bidang studi ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian seperti penawaran, permintaan dan harga
barang/jasa.
2. Teori ekonomi makro, mempelajari tentang totalitas atau keseluruhan masalah-masalah
dalam kegiatan perekonomian. Seperti masalah pertumbuhan ekonomi, pengangguran,
infkasi, ketimpangan neraca pembayaran dan perdagangan.
c. Ekonomi terapan
Adalah bagian dari cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori
ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi. Misalnya ekonomi perusahaan, ekonomi
moneter, ekonomi perbankan,, dll.

1.6. Faktor yang mempengaruhi konsumen

Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh tiga faktor utama
yaitu (Engel et.al, 1994):

1. Faktor perbedaan individu terdiri dari sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.

2. Faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan
situasi.

3. Proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap/perilaku.

Menurut Kotler (2000), faktor-faktor utama yang memengaruhi perilaku pembelian


konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal dan faktor psikologi
sebagai berikut:
a. Faktor Kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap
perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur,
dan kelas sosial pembeli.
b. Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen yang dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti perilaku
kelompok acuan (kelompok referensi), keluarga, serta peran dan status sosial dari konsumen.

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 6


c. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu usia pembeli
dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, kondisi ekonomi. Gaya hidup, serta kepribadian
dan kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
d. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi pula oleh empat faktor psikologis utama, yaitu
motivasi, persepsi, pengetahuan (learning), serta keyakinan dan sikap.

1.7.Masalah ekonomi yang dialami Indonesia


Di Indonesia permasalahan ekonomi dapat menghambat terwujudnya dan kesejahteraan
masyarakat. Beberapa permasalahan ekonomi Indonesia sebagai berikut.
a. Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
b. Lambatnya pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi naiknya harga minyak dunia.
c. Kemiskinan
d. Pengangguran
e. Kesenjangan Penghasilan
f. Inflasi
g. Hutang Luar Negeri
h. Defisit Anggaran
i. Ketidakmampuan Industrial
j. Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia
k. Penguasaan Iptek yang Kurang
l. Korupsi
m. Masalah Pangan
n. Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi

2. PEMBANGUNAN EKONOMI
2.1. Definisi pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatam
perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
2.2. Permasalahan negara berkembang
Berikut ini yang menjadi masalah dalam pembangunan ekonomi di negara berkembang:
a. Ketergantungan pada sektor pertanian primer
b. Rendahnya tingkat produktivitas
c. Ketergantungan yang besar dan kerentanan dalam hubungan internasional
d. Pasar dan informasi pasar yang tidak sempurna
2.3. Tujuan pembangunan ekonomi
Berikut ini tujuan pembangunan ekonomi:
a. Menjawab permasalahan kemiskinan

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 7


b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Menjawab persoalan tenaga kerja
d. Meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara
2.4. Faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi
Faktor- faktor yang mempengaruhi pembanguanan ekonomi ada :
1. Sumber Dya Manusia (SDM)
SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik tidaknya perncanaan
dan pengorganisasian, proses pengorganisasian tergantung kepada kualitas manusia sebagai
objek dan subjeknya.
2. Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,
keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi
pembanguanan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)
Ilmu pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia untuk mengolah
sumber daya alam secara produktif.
4. Sosial budaya
Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses pembanguanan. nilai - niai
tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat pula menjadi faktor penghambat.
5. Keadaan Politik.
Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap keberlangsungan proses
pembanguanan.
6. Sistem Pemerintah
Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan memberikan warna
yang berbeda terhadap proses pembanguanan.
Tolak ukur yang digunakan dalam pembangunan ekonomi diantaranya adalah Pendapatan
Nasional, Produk Nasional Bruto (GNP), kesempatan kerja, perekonomian yang stabil, neraca
pembayaran luar negeri dan yang terakhir adalah distribusi pendapatan yang merata.
1. Pendapatan Nasional. Pendapatan Nasional adalah suatu kerangka perhitungan yang
digunakan untuk mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi atau yang berlangsung di dalam
perkonomian. Jadi dengan adanya perhitungan pendapatan nasional akan membantu untuk
mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara dan membuat rencana pelaksanaan program
pembangunan yang berjangka.
2. Produk Nasional Bruto (GNP). GNP adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk
didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut yang berada di
luar negeri.
3. Kesempatan Kerja. Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta
berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang berkurang mengakibatkan kenaikan output
semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Jika tidak didukung

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 8


dengan kemajuan teknologi dan kualitas serta ketrampilan kerja maka akan mengurangi
pertambahan hasil Negara tersebut. Sehinga sulit untuk merencanakan suatu pembangunan
karena pendapatan nasional yang tidak mencukupi.
4. Perekonomian yang stabil. Perekonomian yang stabil artinya tingakat pendapatan yang
dimiliki Negara tersebut relatif stabil ditambah dengan perkembangan ekonomi yang
bertumbuh dalam artian positif. Adanya perekonomian yang stabil memampukan suatu
negara untuk membuat suatu rancangan pembangunan dalam jangka panjang karena telah
didukung dengan materi yang cukup.
5. Distribusi Pendapatan yang merata. Pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan
output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur
dengan output riil per orang. Atau dengan kata lain jika distribusi pendapatan telah merata
maka akan memungkinkan suatu Negara untuk merencanakan suatu pembangunan.
6. Neraca Pembayaran Luar Negeri. Dalam hal ini yang menjadi sorotan dalam Neraca
Pembayaran Luar Negeri adalah Neraca Transaksi Berjalan (Current Account), yaitu
merupakan gabungan antara Neraca Perdagangan (ekspor-impor) dan Neraca Jasa yang
mencakup jasa faktor produksi dan jasa non faktor produksi.

2.5. Manfaat Pembangunan Ekonomi


1. Munculnya lapangan kerja
2. Meningkatnya pendapatan nasional
3. Melancarkan kegiatan ekonomi
4. Berkembang dengan pesatnya teknologi
5. Mengurangi jumlah pengangguran
6. Mensejahterakan masyarakat
7. Pendidikan dapat diperbaiki
8. Meningkatkan SDA dan SDM
9. Meningkatkan investor asing maupun lokal untuk bisa menanam modal di indonesia
10. Meningkatkan kepercayaan rakyat untuk bisa berkembang

2.6. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi

1. Pembangunan Ekonomi

 Pembangunan ekonomi (economic of development) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan


taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per
kapita.
 Pembangunan ekonomi adalah suatu proses peralihan (transisi) dari tingkat ekonomi tertentu
yang bercorak sederhana menuju ke tingkat ekonomi yang lebih maju.
 Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai
perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi
nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi. Todaro (2000)

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 9


 Setiap pembangunan ekonomi diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi yang
digambarkan dengan peningkatan pendapatan nasional atau pendapatan per kapita
masyarakat.
 Dengan adanya pembangunan ekonomi akan terjadi pertumbuhan ekonomi yaitu proses
peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat.

2. Pertumbuhan Ekonomi

 Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah perkembangan kegiatan dalam


perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
 Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang.
Tekanannya pada tiga aspek yakni: proses, output per kapita, dan jangka panjang.
 Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses bukan suatu gambaran ekonomi pada
suatu saat.
 Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output per kapita, oleh sebab itu ada dua
sisi yang harus diperhatikan yakni; sisi output total (GNP) dan sisi jumlah penduduk.
 Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan.

3. KEBUTUHAN MANUSIA
3.1. Macam-macam kebutuhan
1. Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Intensitas Kegunaan
 Kebutuhan Primer : Kebutuhan primer adalah kebutuhan utama untuk dipenuhi yakni
makanan, pakaian dan perumahan. Contohnya : Baju , Makanan, tempat tinggal atau rumah.
 Kebutuhan Sekunder : Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan setelah kebutuhan primer
terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan agar kehidupan manusia dapat berjalan
baik. Contohnya : peralatan rumah tangga seperti tempat tidur, meja, kursi, radio, buku alat
tulis dan komputer serta masih banyak lagi
 Kebutuhan Tersier: Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bertuju kepada kebutuhan
mewah. Kebutuhan dapat terjadi jika kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi.
Contohnya : Mobil ferrari, berwisata ke luar negeri, kapal pesiar, apartemen, pesawat pribadi,
pulau pribadi, helikopter pribadi.
2. Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Sifatnya
 Kebutuhan Jasmani : Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang diperlukan manusia dalam
memelihara raga/fisik. Contohnya : Istirahat, olahraga, makanan, minuman, dan pakaian.
 Kebutuhan Rohani : Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang diperlukan dalam pemenuhan
jiwa atau batin. Contohnya : beribadah, hiburan, kesenian, rekreasi, dan membaca buku, serta
berkumpul dengan orang tua.
3. Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Waktunya
 Kebutuhan Sekarang : Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang pemenuhannya harus
sekarang atau tidak dapat ditunda-tunda. Contohnya : obat, operasi.

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 10


 Kebutuhan Yang Akan Datang/Masa Depan :Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan
yang pemenuhannya dapat di tunda, tetapi harus dipersiapkan dari sekarang. Contohnya
: tabungan, Perlengkapan bayi bagi wanita hamil, Orang tua mempersiapkan pemenuhan
anaknya yang akan masuk kedunia pendidikan, Asuransi.
4. Macam-Macam Kebutuhan Berdasarkan Subyek yang ditubuhkan
 Kebutuhan Individual : Kebutuhan individual adalah kebutuhan yang diperuntukkan bagi
perorangan(individu). Contohnya : kebutuhan cleaning service dengan kebutuhan tentara,
kebutuhan presiden dengan kebutuhan pelayan.
 Kebutuhan Kolektif/Kelompok : Kebutuhan kelompok adalah kebutuhan yang
diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat secara bersama-sama.
3.2. Teori kebutuhan Maslow
Teori Hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow menyatakan bahwa setiap
manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis, yang merupakan kebutuhan paling dasar pada manusia. Antara lain ;
pemenuhan kebutuhan oksigen dan pertukaran gas, cairan (minuman), nutrisi (makanan),
eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, serta seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan, dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis. Perlindungan fisik, meliputi perlindungan dari ancaman terhadap
tubuh dan kehidupan seperti kecelakaan, penyakit, bahaya lingkungan, dll. Perlindungan
psikologis, perlindungan dari ancaman peristiwa atau pengalaman baru atau asing yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang.
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, memberi dan menerima
kasih sayang, kehangatan, persahabatan, dan kekeluargaan.
4. Kebutuhan akan harga diri dan perasaan dihargai oleh orang lain serta pengakuan dari
orang lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, ini merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki Maslow, yang
berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau lingkungan serta mencapai potensi
diri sepenuhnya.
3.3. Faktor penyebab kelangkaan
1. Keterbatasan sumber daya. Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup
melimpah. Namun, tetap saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara
sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas,
tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
2. Perbedaan letak geografis. Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap
daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang.
Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan
sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai
sumber daya yang melimpah.
3. Pertambahan jumlah penduduk. Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat
dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 11


seorang ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti
deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh
mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
4. Keterbatasan kemampuan produksi. Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor
produksi yang digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih
bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan
produksi juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju,
perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang
perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada perkembangan
teknologinya.
5. Bencana alam. Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan
kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah manusia
sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa
dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam,
dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.
3.4. Biaya Peluang
Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan, dan
masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Seperti diketahui, sumber-sumber daya ekonomi
yang tersedia sangat terbatas, sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam
kehidupannya. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang lain, dan
timbullah biaya peluang.
Dalam ekonomi dikenal istilah biaya peluang (Opportunity Cost). Biaya peluang adalah biaya
yang timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia. Ketika
seseorang dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan dan harus memilih salah satu di antaranya
maka alternatif yang tidak dipilihnya itulah yang menjadi biaya peluang.
Contoh :
1. Seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan
untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia
akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya,
apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk
menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya Peluang
2. Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai pelayan
toko di dekat rumah dengan gaji Rp400.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramusaji
di sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp900.000,- per bulan. Dengan beberapa
pertimbangan, di antaranya ingin dekat keluarga, akhirnya Farida memutuskan bekerja
sebagai pelayan toko. Keputusan Farida memilih bekerja sebagai pelayan toko telah
menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan
pendapatan Rp900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung Farida
dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp900.000,- per bulan
4. PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 12


4.1. Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat
negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah
barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta,
dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut
berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya
semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang
disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang
yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia
ditwarkan.”
4.2. Permintaan berdasarkan daya beli masyarakat
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1. Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang
disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang
konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2. Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang
sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian
barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya mempunyai uang yang cukup untuk
membeli kulkas, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli kulkas.
3. Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak
disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan
(uang) untuk membeli barang yang diinginkan. Contohnya Hendra ingin membeli sepatu
olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga.
Oleh karena itu keinginan Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
4.3. Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas
penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 13


yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran
dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran

Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga turun
menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya koefisien
elastisitas penawarannya!
Jawab:

Macam-Macam
Elastisitas Penawaran
Seperti halnya elastisitas permintaan, elastisitas penawaran juga terdapat lima macam, yaitu:

Keterangan:
% ΔQs : Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
% ΔPs : Persentase perubahan harga barang
4.4. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya
jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan
harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka
elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.

Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 14


ΔP : perubahan harga barang
P : harga mula-mula
Q : jumlah permintaan mula-mula
Ed : elastisitas permintaan

Contoh:
Pada saat harga Rp400,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun
menjadi Rp360,00 jumlah barang yang diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien
elastisitasnya!
Jawab:

Macam-Macam Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan terdiri atas lima macam.

Keterangan:
% ΔQd = Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
% ΔPd = Persentase perubahan harga barang

4.5. Fungsi Permintaan


Fungsi permintaan merupakan hubungan antara variabel harga (faktor yang mempengaruhi
perubahan harga) dan variabel kuantitas barang atau jasa (faktor yang mempengaruhi perubahan
jumlah barang atau jasa yang diminta). Secara matematis, fungsi permintaan dapat ditulis dalam
bentuk berikut:

Qd = -aP + b Atau Pd = a + bQ

Keterangan:
Qd : quantity demand (jumlah permintaan)
b : Konstanta
a : Gradien
P : Price
Untuk mencari fungsi permintaan dapat dilakukan dengan rumus

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 15


𝑃 − 𝑃1 𝑄 − 𝑄1
=
𝑃2 − 𝑃1 𝑄2 − 𝑄1
Contoh soal :
1. Pada saat harga barang Rp 2.000,- , jumlah barang yang diminta 500 unit. Pada saat harga
naik menjadi Rp 4.000,- jumlah barang yang diminta 400 unit. Tentukan fungsi
permintaannya!
Jawaban :
Diketahui :
P1 = Rp 2.000,- Q1 = 500 unit
P2 = Rp 4.000,- Q2 = 400 unit
Ditanya = Fungsi Permintaan?
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
Penyelesaian : =
𝑃2−𝑃1 𝑄2−𝑄1
𝑃−2000 𝑄−500
=
4000−2000 400−500

𝑃 − 2000 𝑄 − 500
=
2000 −100
2000Q – 1.000.000 = -100P + 200.000
2000Q = -100P + 200.000 + 1.000.000
2000Q = -100P + 1.200.000
1
Q = − 20 𝑃 + 600
1
Jadi fungsi permintaannya adalah Q = − 20 𝑃 + 600

4.6. Faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

1. Faktor yang mempengaruhi permintaan

a. Perilaku konsumen / selera konsumen. Saat ini handphone blackberry sedang trend dan
banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap
kuno.
b. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan
turun permintaannya.
c. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia
inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit
pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
d. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli
ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
e. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 16


laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu,
kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
a. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan. Jika biaya pembuatan/produksi suatu
produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual
yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak
laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya
produksi sehingga memicu penurunan harga.
b. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan
menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi.
Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan
harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah
untuk menarik minat konsumen.
c. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan
menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
d. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan
ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan,
akhirnya penawaran pun dikurangi.
e. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri
dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih
banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

4.7. Kurva Permintaan dan Penawaran

1. Kurva permintaan

Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dan jumlah barang
yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan menyebabkan pergeseran
sepanjang kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan pada faktor-faktor lain akan
menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 17


Gambar A

Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan


kuantitas meningkat.
Gambar B

Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga
dengan kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi
untuk barang/jasa yang diminta.

2. Kurva penawaran

Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/
jasa yang ditawarkan. Perubahan harga barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap
pergerakan sepanjang kurva penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan
berpengaruh terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).

Gambar 1

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 18


Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B

4.8. Harga Keseimbangan Pasar


Harga Keseimbangan (Harga Pasar) merupakan harga yang terjadi sebagai akibat interaksi
permintaan dan penawaran terjadi di pasar, maka harga keseimbangan disebut harga pasar.
Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitasbarang yang bagus,
sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak.
Kecenderungan berlawanan ini tidak akanmenghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan
harga.Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembelidan penjual.
Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakanharga pasar, dalam ilmu ekonomi
disebut harga keseimbangan atau equilibrium. Pada dasarnya proses terbentuknya harga terjadi
ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan
bahwa harga keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi
apabila jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Bila
ditunjukkan dalam bentuk kurva, maka harga keseimbangan merupakan perpotongan antara
kurva permintaan dengan kurva penawaran. Dalam harga keseimbangan berlaku hukum
permintaan dan penawaran yang berbunyi bila jumlah permintaan lebih besar dari pada jumlah
penawaran, maka harga akan naik, sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlag
permintaan, maka harga akan turun.

5. PASAR
5.1. Definisi Pasar Pesaingan Sempurna
Pengertian Pasar Persaingan Sempurna adalah sebuah pasar dengan kondisi dimana penjual
dan pembeli jumlahnya sangat banyak dan jenis produknya yang dijual bersifat homogen (serupa)
serta adanya permintaan dan penawaran yang bergerak secara bebas. Pasar persaingan sempurna
(Perfect competition market) merupakan pasar dimana pembeli dan penjual tidak bisa
mempengaruhi harga barang secara individu. Dengan begitu, penentuan harga barang yang dijual
di pasar tersebut adalah hasil kesepakatan bersama antara pembeli dan penjual.

5.2. Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 19


Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap
perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa
karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu :
1. Semua perusahaan memproduksi barang/produk yang homogen. Produk yang homogen adalah
produk yang mampu memberikan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui
siapa produsennya.
2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi yang sempurna. Para pelaku
ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan
input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda
dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
3. Output sebuah perusahaan relative kecil dibandingkan dengan output pasar. Jumlah output
setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil dibandingkan dengan jumlah output
seluruh perusahaan dalam industri.
4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar dengan menjual produknya dengan
berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi
harga pasar.
5. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar, hal ini disebabkan oleh adanya faktor
mobilitasnya tidak terbatas dan tak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor
produksi.

5.3. Contoh pasar persaingan sempurna


Beberapa contoh barang yang dijual di pasar persaingan sempurna adalah beras, kentang,
gandum, dan lain-lain.

5.4. Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli adalah salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana hanya terdapat
beberapa produsen atau penjual dengan banyak pembeli di pasar. Beberapa contoh industri yang
termasuk dalam kategori ini adalah industri rokok, industri mobil, industri semen, jasa
penerbangan dan lainnya. Ciri-ciri pasar oligopoli:
 Terdapat beberapa penjual di pasar (umumnya kurang dari 10) dengan banyak pembeli di pasar
 Barang yang diperjual belikan relatif homogen namun terdiferensiasi. Contohnya adalah sabun
mandi dengan berbagai aroma dan bentuk, telepon seluler dengan berbagai ragam tekhnologi
dan tampilan, dan lainnya
 Penjual di pasar oligopoli memiliki kemampuan dalam menentukan harga karena adanya
perbedaan dari masing-masing produk yang ditawarkan
 Masing-masing penjual bersaing sangat ketat dengan penjual lainnya. Persaingan terutama
melalui promosi besar-besaran serta perang harga. Perang harga yang dimaksud terjadi ketika
suatu perusahaan bermaksud untuk menurunkan harga agar memperoleh pangsa pasar yang
lebih besar, namun diikuti dengan penurunan harga oleh perusahaan lain sehingga pada

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 20


akhirnya pangsa pasar yang diperoleh oleh masing-masing perusahaan adalah tetap, namun
dengan harga jual yang lebih rendah.
 Produsen baru dapat memasuki pasar oligopoli ini walau sulit. Dibutuhkan modal yang besar
untuk dapat bersaing dalam pasar oligopoli. Terutama ketika perusahaan yang sudah lama
kemudian menurunkan harga besar-besaran (predatory pricing) sehingga membuat perusahaan
baru sulit bertahan
 Sistem harga yang kaku. Karena sifatnya yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan, perilaku
satu perusahaan menjadi sangat terasa pengaruhnya bagi perusahaan lain, sehingga
menimbulkan ketergantungan dari masing-masing strategi atau tindakan yang diambil.
Ketergantungan terutama terjadi dalam penetapan harga, dimana penetapan harga yang
dilakukan oleh satu perusahaan akan segera diikuti oleh perusahaan lain, sehingga pada
akhirnya memunculkan kekakuan harga di tingkat tertentu pada pasar oligopoli.

5.5. Kelemahan pasar monopolistik


1. Pasar monopolistik mempunyai tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,
kualitas ataupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak mempunyai modal dan
pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya mempunyai skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan sebuah
biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

5.6.Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran


1. Jenis Barang. Bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pabrik, umumnya sifat
penawaran elastis, karena produsen dapat leluasa menambah atau mengurangi produk.
Akan tetapi, bila barang yang ditawarkan merupakan barang hasil pertanian maka
umumnya sifat penawarannya inelastis, karena hasil pertanian sangat dibatasi masa panen
dan musim. Yang perlu diketahui, khusus pada awal panen, barang pertanian masih bersifat
elastis karena hasil panen masih melimpah. Sifat elastis berangsur-angsur berubah menjadi
in elastis seiring berakhirnya masa panen.
2. Tujuan Tertentu. Bila produsen memiliki tujuan tertentu, misalnya ingin meraup laba
yang lebih besar dengan cara menimbun barang maka pada suatu saat permintaan dari
barang yang ditimbun tersebut bersifat inelastis. Karena walaupun harga naik cukup tinggi,
barang tetap susah dicari sebab produsen menawarkannya dalam jumlah terbatas.
3. Tingkat Teknologi. Patung Asmat dibuat dengan teknologi yang sederhana dan
menggunakan keahlian tangan manusia. Patung Asmat tidak dibuat dengan menggunakan
mesin modern. Dengan demikian, penawaran patung Asmat bersifat inelastis. Walaupun
harga naik sangat tinggi, jumlah yang ditawarkan masih terbatas karena tingkat teknologi
yang sederhana.

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 21


4. Kapasitas Produksi. Bila kapasitas produksi (kemampuan memproduksi) suatu barang
belum digunakan sepenuhnya (belum optimal) maka sifat penawaran barang tersebut adalah
elastis, karena produsen masih sanggup menambah jumlah produksi. Akan tetapi, bila
kapasitas produksi sudah optimal maka sifat penawarannya inelastis bahkan bisa inelastis
sempur
5. Jumlah Produsen. Semakin banyak jumlah produsen maka semakin tinggi penawaran,
demikian pula sebaliknya karena jumlah produksi tidak dapat ditambah lagi.

5.7. Membandingkan antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli.


- Pasar persaingan sempurna
a. dilihat dari pengertian adalah suatu pasar dimana terdapat banyak penjual dan
pembeli, barang yang didagangkan adalah barang homogen atau barang yang sama
dan penjual tidak memiliki kebebasan dalam menentukan harga.
b. dilihat dari banyaknya perusahaan, pasar persaingan sempurna memiliki perusahaan
atau produsen yang sangat banyak
c. dilihat dari jenis produksinya, pasar persaingan sempurna menghaslkan barang
standar yang sejenis(homogen)
d. dilihat dari kebebasan menentukan harga, produsen dalam pasar persaingan sempurna
tidak memiliki kebebasan dalam menentukan harga.
e. dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, dalam pasar persaingan
persaingan sempurna produsen bisa keluar dan masuk pasar dengan sangat mudah.
f. dilihat dari persaingan diuar harga, pasar persaingan sempurna tidak memiiki
persaingan di luar harga. contoh: Kegiatan pertanian.

- Pasar oligopoli
a. dilihat dari pengertian, pasar oligopoli yaitu pasar yang hanya terdapat beberapa
produsen di dalamnya yang saling mempengaruhi dan bersaing dalam kualitas
barang.
b. dilihat dari banyaknya perusahaan, pasar oligopoli memiliki sedikit perusahaan atau
produsen.
c. dilihat dari jenis produksinya, pasar oligopoli menghasilkan barang standar atau
berbeda corak.
d. dilihat dari kebebasan menentukan harga, dalam pasar oligopoli adakalanya
produsen tangguh dan adakalanya lemah dalam memengaruhi harga.
e. dilihat dari kemungkinan produsen masuk dan keluar pasar, dalam pasar oligopoli
cukup sulit bagi produsen untuk keluar masuk pasar.
f. dilihat dari persaingan diluar harga, pasar oligopoli memiliki persaingan yang
cukup besar dalam promosi dan kualitas
- contoh: Perusahaan baja, perusahaan mobil, perusahaan alat – alat listrik.

Dinda Trisna Paramita, S.Pd 22

Anda mungkin juga menyukai