ABSTRACT
The basic idea of symbolic interaction theory states that the emblem or symbol of
culture are learned through interaction, people give meaning to everything that will
control their attitudes and behavior. To understand the interaction of symbolic
(symbolic interactionism) is a way of thinking about the mind (mind), self (self) and
society (society).By using sociology as a foundation, as well as teaching that when
human interact with each other, they share the meaning for a certain period and for a
specific action. George Herbert Mead is a figure who is seen as symbolic interaction
builders understand this. He taught that the meaning comes as a result of interaction
between people, both verbally and nonverbally. Through the actions and responses that
occur, we give meaning to the words or actions, and therefore we can also understand
an even in certain ways too, because people are assumed to a rise from interrelated
conversations between individuals.
Keywords: symbolic interaction, mind, self, society
100
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
101
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
sebagai ahli sosial psikologi untuk ilmu Charles Horton Cooley, Ernest Burgess,
sosiologis. Mead menetap di Chicago James Mark Baldwin (Rogers. 1994: 168).
selama 37 tahun, sampai beliau meninggal Generasi setelah Mead merupakan
dunia pada tahun 1931 (Rogers. 1994: awal perkembangan interaksi simbolik,
166). dimana pada saat itu dasar pemikiran
Semasa hidupnya Mead Mead terpecah menjadi dua Mahzab
memainkan peranan penting dalam (School), dimana kedua mahzab tersebut
membangun perspektif dari Mahzab berbeda dalam hal metodologi, yaitu (1)
Chicago, dan memfokuskan diri dalam Mahzab Chicago (Chicago School) yang
memahami suatu interaksi perilaku sosial, dipelopori oleh Herbert Blumer, dan (2)
dan berpendapat bahwa aspek internal Mahzab Iowa (Iowa School) yang
juga perlu untuk dikaji (West-Turner. dipelopori oleh Manfred Kuhn dan
2008: 97). Kimball Young (Rogers. 1994: 171).
Mead tertarik pada interaksi,
dimana isyarat nonverbal dan makna dari Mahzab Chicago yang dipelopori
suatu pesan verbal, akan mempengaruhi oleh Herbert Blumer (pada tahun 1969
pikiran orang yang sedang berinteraksi. yang mencetuskan nama interaksi
Dalam terminologi yang dipikirkan simbolik) dan mahasiswanya, Blumer
Mead, setiap isyarat nonverbal (seperti melanjutkan penelitian yang telah
body language, gerak fisik, baju, status, dilakukan oleh Mead. Blumer melakukan
dll) dan pesan verbal (seperti kata-kata, pendekatan kualitatif, dimana meyakini
suara, dll) yang dimaknai berdasarkan bahwa studi tentang manusia tidak bisa
kesepakatan bersama oleh semua pihak disamakan dengan studi terhadap benda
yang terlibat dalam suatu interaksi mati, dan para pemikir yang ada di dalam
merupakan satu bentuk simbol yang mahzab Chicago banyak melakukan
mempunyai arti yang sangat penting (a pendekatan interpretif berdasarkan rintisan
significant symbol). pikiran George Harbert Mead (Ardianto.
Menurut Fitraza (2008), Mead 2007: 135). Blumer beranggapan peneliti
tertarik mengkaji interaksi sosial, dimana perlu meletakkan empatinya dengan pokok
dua atau lebih individu berpotensi materi yang akan dikaji, berusaha
mengeluarkan simbol yang bermakna. memasuki pengalaman objek yang diteliti,
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh dan berusaha untuk memahami nilai-nilai
simbol yang diberikan oleh orang lain, yang dimiliki dari tiap individu.
demikian pula perilaku orang tersebut. Pendekatan ilmiah dari Mahzab Chicago
Melalui pemberian isyarat berupa simbol, menekankan pada riwayat hidup, studi
maka kita dapat mengutarakan perasaan, kasus, buku harian (Diary), autobiografi,
pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan surat, interview tidak langsung, dan
cara membaca simbol yang ditampilkan wawancara tidak terstruktur (Wibowo.
oleh orang lain. 2007) Mahzab Iowa dipelopori oleh
Selain Mead, telah banyak Manford kuhn dan mahasiswanya (1950-
ilmuwan yang menggunakan pendekatan 1960an), dengan melakukan pendekatan
teori interaksi simbolik dimana teori ini kuantitatif, dimana kalangan ini banyak
memberikan pendekatan yang relatif menganut tradisi epistemologi dan
khusus pada ilmu dari kehidupan metodologi post-positivis (Ardianto. 2007:
kelompok manusia dan tingkah laku 135). Kuhn yakin bahwa konsep interaksi
manusia, dan banyak memberikan simbolik dapat dioprasionalisasi,
kontribusi intelektual, diantaranya John dikuantifikasi, dan diuji. Mahzab ini
Dewey, Robert E. Park, William James, mengembangkan beberapa cara pandang
yang baru mengenai ”konsep diri” (West-
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 2/ OKTOBER 2011
102
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
Turner. 2008: 97-98). Kuhn berusaha terkekang di masa depan (LittleJohn. 2005:
mempertahankan prinsip-prinsip dasar 283).
kaum interaksionis, dimana Kuhn
mengambil dua langkah cara pandang baru Penjelasan Teori Interaksi Simbolik
yang tidak terdapat pada teori sebelumnya, Teori Interaksi Simbolik yang
yaitu: (1) memperjelas konsep diri menjadi masih merupakan pendatang baru dalam
bentuk yang lebih kongkrit; (2) untuk studi ilmu komunikasi, yaitu sekitar awal
mewujudkan hal yang pertama maka abad ke-19 yang lalu. Sampai akhirnya
beliau menggunakan riset kuantitatif, yang teori interaksi simbolik terus berkembang
pada akhirnya mengarah pada analisis sampai saat ini, dimana secara tidak
mikroskopis (LittleJohn. 2005: 279). Kuhn langsung SI merupakan cabang sosiologi
merupakan orang yang bertanggung jawab dari perspektif interaksional (Ardianto.
atas teknik yang dikenal sebagai ”Tes 2007: 40).
sikap pribadi dengan dua puluh pertanyaan Interaksi simbolik menurut
“[the Twenty statement self-attitudes test perspektif interaksional, merupakan salah
(TST)]”. Tes sikap pribadi dengan dua satu perspektif yang ada dalam studi
puluh pertanyaan tersebut digunakan untuk komunikasi, yang barangkali paling
mengukur berbagai aspek pribadi (Little bersifat ”humanis” (Ardianto. 2007: 40).
John. 2005: 281). Pada tahap ini terlihat Dimana, perspektif ini sangat menonjolkan
jelas perbedaan antara Mahzab Chicago keagungan dan maha karya nilai individu
dengan Mahzab Iowa, karena hasil kerja diatas pengaruh nilai-nilai yang ada
Kuhn an teman-temannya menjadi selama ini. Perspektif ini menganggap
sangat berbeda jauh dari aliran setiap individu di dalam dirinya memiliki
interaksionisme simbolik. Kelemahan esensi kebudayaan, berinteraksi di tengah
metode Kuhn ini dianggap tidak memadai sosial masyarakatnya, dan menghasilkan
untuk menyelidiki tingkah laku makna ”buah pikiran” yang disepakati
berdasarkan proses, yang merupakan secara kolektif. Dan pada akhirnya, dapat
elemen penting dalam interaksi. dikatakan bahwa setiap bentuk interaksi
Akibatnya, sekelompok pengikut sosial yang dilakukan oleh setiap individu,
Kuhn beralih dan membuat Mahzab Iowa akan mempertimbangkan sisi individu
”baru”. Mahzab Iowa baru dipelopori oleh tersebut, inilah salah satu ciri dari
Carl Couch, dimana pendekatan yang perspektif interaksional yang beraliran
dilakukan mengenai suatu studi tentang interaksionisme simbolik.
interaksi struktur tingkah laku yang Teori interaksi simbolik
terkoordinir, dengan menggunakan menekankan pada hubungan antara simbol
sederetan peristiwa yang direkam dengan dan interaksi, serta inti dari pandangan
rekaman video (video tape). pendekatan ini adalah individu (Soeprapto.
Inti dari Mahzab ini dalam 2007). Banyak ahli di belakang perspektif
melaksanakan penelitian, melihat ini yang mengatakan bahwa individu
bagaimana interaksi dimulai (openings) merupakan hal yang paling penting dalam
dan berakhir (closings), yang kemudian konsep sosiologi.
melihat bagaimana perbedaan diselesaikan, Mereka mengatakan bahwa
dan bagaimana konsekuensi-konsekuensi individu objek yang bisa secara
yang tidak terantisipasi yang telah langsung ditelaah dan dianalisis melalui
menghambat pencapaian tujuan-tujuan interaksinya dengan individu yang lain.
interaksi dapat dijelaskan. Satu catatan Menurut Ralph Larossa dan Donald C.
kecil bahwa prinsip-prinsip yang Reitzes (1993) dalam West-Turner (2008:
terisolasi ini, dapat menjadi dasar bagi 96), interaksi simbolik pada intinya
sebuah teori interaksi simbolik yang menjelaskan tentang kerangka referensi
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 2/ OKTOBER 2011
103
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
104
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
105
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
106
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
107
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
yang sebenarnya cukup penting, seperti Self, Role, dan lain sebagainya sulit
emosi individu yang diteliti. dipahami.
Interaksi simbolik berhubungan Dari beberapa referensi yang
dengan organisasi sosial kemasyarakatan, penulis baca diketahui bahwa Mead tidak
dimana organisasi sosial atau struktur pernah menulis buku secara langsung,
menghilangkan prerogatif individu. pemikirannya mengenai Interaksi
Struktur sosial umumnya menyangkut Simbolik, adalah interpretasi dari para
dengan masalah kekuasaan, dimana mahasiswanya yang mengadopsi
beberapa kelompok memiliki pengaruh pemikiran Mead dan menuliskannya dalam
yang lebih besar dibandingkan dengan berbagai tulisan-tulisan lepas dan tercecer,
kelompok lain dalam mendefinisikan suatu bukan dalam bentuk sebuah buku yang
situasi yang ada, tetapi sekali lagi, para sistematis.
interaksionis tidak mau mengakui adanya Fungsi kedua teori adalah teori
ketidaksamaan kekuasan tersebut. harus mampu meramalkan fenomena
Interaksi simbolik bukanlah suatu teori komunikasi yang terjadi.
yang utuh karena memiliki banyak versi, Sebagian pakar berpendapat bahwa
dimana konsep-konsep yang ada, tidak pemikiran mengenai interaksi simbolik
digunakan secara konsisten. Dan pada terlalu agung dan konsep-konsepnya
akhirnya berdampak pada konsep-konsep sangat longgar, samar dan
seperti I, Me, Self, Role, dan lain membingungkan. Dibutuhkan konsentrasi,
sebagainya menjadi bias dan kabur (tidak kemauan yang kuat, dan bahkan intuisi
jelas). untuk menangkap makna konsep-konsep
Interaksi simbolik menanggapi yang dirumuskan Mead, padahal tidak
sebuah inkonsistensi yang melibatkan semua orang bahkan periset komunikasi
masalah determinisme, dimana individu sekalipun mampu memiliki intuisi, seperti
tidak memiliki banyak pilihan kecuali Mead, sehingga pemikiran interaksi
memandang dunia dengan cara yang sudah simbolik dinilai tidak cermat, dan sulit
ditentukan, padahal dalam realitas dioperasionalisasikan dalam sebuah bentuk
sebenarnya, manusia bebas untuk memilih penelitian, sehingga sulit diramalkan.
setiap pilihannya secara aktif, dan Fungsi ketiga dari sebuah teori
independen, serta pada akhirnya individu adalah mampu memberikan pandangan.
akan menseleksi setiap pilihan yang Menurut penulis, sebagaimana uraian-
terbaik untuk dirinya, tanpa dibatasi oleh uraian pada bagian sebelumnya, pemikiran
aturan yang mengikat. Mead memang mampu memberikan
Dikaitkan dengan fungsi teori, pandangan dan kontribusi positif terhadap
menurut Prof.Suwardi Lubis, dan hal-hal yang dikaitkan dalam sebuah
mengkaji kelemahan-kelemahan dari proses interaksi sosial khususnya dalam
konsep yang ditawarkan dalam Interaksi kajian etnografi, seperti pentingnya
Simbolik, penulis memaparkan hal-hal memahami berbagai komunitas ras, etnik,
sebagai berikut : sains, seni, agama, wanita, penderita cacat,
Dikaitkan dengan fungsi teori keluarga dan sebagainya, namun
pertama, bahwa teori idealnya mampu pandangan Mead sulit diterima berbagai
menjelaskan permasalahan dalam konteks pihak, karena Mead mengabaikan unsur-
komunikasi, penulis berpendapat bahwa unsur kekuasaan dan dominasi dalam
Interaksi Simbolik kurang mampu masyarakat. Sehingga pandangan yang
menjelaskan tentang fenomena diberikannya tidak mampu mewakili apa
komunikasi, baik itu mengenai interaksi yang sesungguhnya terjadi dalam sebuah
dan makna simbolik secara jelas dan interaksi sosial.
sederhana. Konsep konsep seperti I, Me,
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 2/ OKTOBER 2011
108
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
Fungsi teori yang ke-empat adalah yang ada disekitar mereka, baik secara
teori berfungsi untuk memberikan strategi, verbal maupun perilaku nonverbal.
membangkitkan perhatian dan kesadaran. Pada akhirnya, proses kemampuan
Walaupun Mead dianggap sebagai berkomunikasi, belajar, serta memahami
tokoh yang mampu memberikan suatu makna di balik simbol-simbol yang
pandangan lain mengenai pentingnya ada, menjadi keistimewaan tersendiri bagi
komunikasi dan pemahaman simbol atas manusia dibandingkan mahluk hidup
situasi, juga mampu menerapkan lainnya (binatang). Kemampuan manusia
pengembangan relasional atau kajian inilah yang menjadi pokok perhatian dari
komunikasi antarbudaya, namun konsep analisis sosiologi dari asumsi interaksi
pemikiran Mead dianggap sulit simbolik.
dioperasionalisasikan. Namun demikian Ciri khas dari interaksi simbolik
interaksi simbolik adalah pendekatan baru terletak pada penekanan manusia dalam
yang menurut penulis mampu proses saling menterjemahkan, dan saling
membangkitkan perhatian dan kesadaran mendefinisikan tindakannya, tidak dibuat
para pemikir dan peneliti komunikasi secara langsung antara stimulus-response,
lainnya, akan pentingnya komunikasi dan tetapi didasari pada pemahaman makna
memaknai simbol-simbol dan cara-cara yang diberikan terhadap tindakan orang
berbahasa antarindividu ,antarmasyarakat lain melalui penggunaan simbol-simbol,
di dalam proses interaksi sosial. interpretasi, dan pada akhirnya tiap
Menurut penulis, Interaksi individu tersebut akan berusaha saling
Simbolik yang disampaikan oleh George memahami maksud dan tindakan masing-
Herbert Mead adalah masuk dalam masing, untuk mencapai kesepakatan
kategori Asumsi, dan bukan sebuah Teori. bersama.
Inilah beberapa kritik terhadap interaksi
simbolik dan kesimpulan akhir yang dapat DAFTAR PUSTAKA
disampaikan, berdasarkan pemahaman Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees,
penulis. 2007, Filsafat Ilmu
Komunikasi, Bandung: Simbiosa
KESIMPULAN DAN SARAN Rekatama Media.
Kesimpulan penulis terhadap Arifin, Anwar. 1994, Strategi Komunikasi
Interaksi Simbolik, walaupun pemikiran Sebuah Pengantar Ringkas, Cet. III,
ini belum dapat disebut Teori, namun Bandung: Armico.
masih dalam kategori Asumsi, namun Effendy, Onong Uchjana, 1989, Kamus
pendapat Mead mengenai interaksi sangat Komunikasi, Bandung: Mandar
memberi kontribusi positif, dimana Maju.
dikatakan bahwa manusia atau individu -----------, Onong Uchyana,1993, Ilmu
pada hakekatnya hidup dalam suatu Teori dan Falsafat Komunikasi .
lingkungan yang dipenuhi oleh simbol- Cet. II, Bandung: Citra Aditya Bakti.
simbol. Tiap individu yang hidup akan Little John SW, 1996, Theoris of Human
memberikan tanggapan terhadap simbol- Communicaion. Fifth edition. New
simbol yang ada, seperti penilaian individu York: Wadsworth Publishing
menanggapi suatu rangsangan (stimulus) Company.
dari suatu hal yang bersifat fisik. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-
Pemahaman individu terhadap 3 – Cetakan 1,2001, Jakarta: Balai
simbol-simbol menurut Mead merupakan Pustaka.
suatu hasil pembelajaran dalam Mulyana, Deddy, 2001, Metodologi
berinteraksi di tengah masyarakat, dengan Penelitian Kualitatif Paradigma
cara mengkomunikasikan simbol-simbol Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
PERSPEKTIF/ VOLUME 4/ NOMOR 2/ OKTOBER 2011
109
JURNAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISSN : 2085 – 0328
110