3153 1 4382 1 10 20121119 PDF
3153 1 4382 1 10 20121119 PDF
Abstrak
Untuk di Bali saat ini, telah berdiri beberapa jenis pembangkit listrik. Pembangkit-pembangkit itu adalah
pembangkit listrik tenaga diesel, pembangkit listrik tenaga uap, dan pembangkit listrik tenaga gas. Dari semua jenis
pembangkit yang telah ada, keseluruhannya tergantung dari pemakaian bahan bakar yang berasal dari pembakaran
fosil yang berumur jutaan tahun yaitu batu bara dan minyak bumi. Keseluruhan pembangkit-pembangkit yang sudah
ada ini, tentu saja menimbulkan beberapa permasalahan baik itu terhadap lingkungan, kesehatan dan ekonomi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dilakukan suatu upaya dengan penyediaan energi listrik berbahan bakar
alternatif yang sifatnya non konvensional yakni pembangkit listrik tenaga gelombang laut. Pembangkit listrik tenaga
gelombang laut ini menggunakan teknologi oscilatting water column (PLTGL-OWC). Energi gelombang
merupakan energi yang sifatnya dapat diperbaharui dan ramah lingkungan, serta selalu tersedia sepanjang waktu.
Dalam penelitian ini dianalisis mengenai besarnya energi yang dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan
teknologi oscilatting water column (OWC) di perairan Samudra Hindia, tepatnya di laut yang ada di kawasan
Jimbaran. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya energi yang dihasilkan gelombang
laut dengan penggunaan teknologi oscilatting water column (OWC) di laut yang ada di kawasan Jimbaran. Manfaat
penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk perencanaan pembangunan suatu pembangkit listrik tenaga
gelombang laut di laut yang ada di kawasan Jimbaran, sehingga diharapkan nantinya mampu membangkitkan daya
listrik guna melayani konsumen yang ada di pulau Bali. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis
besarnya energi dan daya listrik yang mampu dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan PLTGL-OWC di laut
yang ada di kawasan Jimbaran.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan
teknologi oscilatting water column (PLTGL-OWC) di laut di kawasan Jimbaran dapat dihasilkan energi yang
tertinggi adalah sebesar 16.478.982,17 Joule dan yang terendah adalah sebesar 92,5897 Joule. Sedangkan untuk
daya listrik yang mampu dihasilkan dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan dengan
teknologi oscilatting water column (PLTGL-OWC) di lokasi tersebut yang tertinggi adalah sebesar 4.174.007,641
Watt dan yang terendah adalah sebesar 175,892 Watt.
Kata kunci: Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, Oscilating water column, PLTGL-OWC
kawasan Jimbaran. Dari uraian di atas, dapat • Medan gravitasi bumi dan bulan penyebab
dirumuskan beberapa masalah yang perlu diteliti gelombang-gelombang besar, terutama
lebih lanjut, adalah berapakah besar energi dan daya menyebabkan gelombang pasang yang tinggi.
listik yang mampu dihasilkan gelombang laut dengan Selanjutnya gelombang laut ditinjau dari sifat
penggunaan teknologi oscilatting water column pengukurannya dibedakan menurut ketinggian serta
(OWC) di laut yang ada di kawasan Jimbaran? periode alunannya. Dari kebanyakan data yang ada,
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk tinggi gelombang lautan dapat diukur melalui alat
mengetahui besarnya energi yang dihasilkan ukur gelombang ataupun dengan cara visual dengan
gelombang laut dengan penggunaan teknologi melakukan pengamatan langsung di lapangan.
oscilatting water column (OWC) di laut yang ada di Gelombang laut sukar dijabarkan dengan pasti,
kawasan Jimbaran. Manfaat penelitian ini dapat tetapi dapat diformulasikan dengan pendekatan.
digunakan sebagai acuan untuk perencanaan Berbagai macam teori pendekatan digunakan untuk
pembangunan suatu pembangkit listrik tenaga memberikan informasi ilmiah tentang sifat
gelombang laut di laut yang ada di kawasan gelombang lautan pada suatu tingkat fenomena yang
Jimbaran, sehingga diharapkan nantinya mampu aktual. Suatu teori sederhana tentang gelombang
membangkitkan daya listrik guna melayani lautan dikenal sebagai teori dari Airy atau teori
konsumen yang ada di pulau Bali gelombang linier.
Selanjutnya para ahli membedakan sifat
2. GELOMBANG LAUT gelombang laut sebagai gelombang linier dan
gelombang non-linier.
Gelombang laut merupakan energi dalam
transisi, merupakan energi yang terbawa oleh sifat 2.1 Pengaruh angin
aslinya. Prinsip dasar terjadinya gelombang laut Angin adalah sumber utama terjadinya
adalah sebagai berikut (waldopo,2008): gelombang lautan. Dengan demikian tinggi
” Jika ada dua massa benda yang berbeda gelombang, periode, dan arah gelombang selalu
kerapatannya ( densitasnya) bergesekan satu sama berhubungan dengan kecepatan dan arah angin.
lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk Angin dengan kecepatan rendah akan
gelombang. ” menyebabkan kecilnya tinggi gelombang dan
Gelombang merupakan gerakan naik turunnya rendahnya periode gelombang yang terjadi,
air laut. Hal ini seperti ditunjukkan pada gambar 1. sedangkan angin yang kuat dan angin ribut akan
menyebabkan variasi tinggi serta periode gelombang
serta mengarah ke berbagai penjuru. Pada kondisi
angin yang baik, gelombang laut dapat diobservasi
secara random, baik untuk tinggi, periode, maupun
arahnya. Angin memberikan pengaruh yang besar
terhadap terjadinya gelombang laut sehingga efisiensi
hampir semua pesawat konversi energi gelombang
laut dipengaruhi oleh frekuensi angin yang terjadi
sepanjang tahun pada suatu zone lautan tertentu.
Gambar 2 menunjukkan suatu spektrum periode
gelombang untuk berbagai variasi kecepatan angin.
Gambar 1. Gambar pergerakan air laut.
(Sumber: Waldopo ,2008)
2.2 Disain Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) 2.2.2 Cara kerja PLT gelombang laut
Gelombang Laut
2.2.1 Komponen dasar PLT gelombang laut Dalam sistem pembangkitan tenaga gelombang
laut, ada beberapa peralatan penting yang sangat
Konstruksi pembangkit listrik tenaga (PLT) berperan mulai dari awal proses pembangkitan
gelombang terdiri dari mesin konversi energi hingga tenaga listrik dihasilkan yang nantinya tenaga
gelombang, turbin, generator. listrik tersebut akan disalurkan kepada para
konsumen. Peralatan-peralatan tersebut adalah:
A. Mesin konversi energi gelombang laut a. Mesin konversi energi gelombang laut
Energi gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk Berfungsi untuk menyalurkan energi kinetik yang
menggerakkan pesawat-pesawat yang nantinya dihasilkan oleh gelombang laut yang kemudian
bermanfaat demi kesejahteraan manusia. Upaya dialirkan ke turbin.
untuk memanfaatkan energi gelombang laut telah b. Turbin
banyak dilaksanakan baik dengan konsep yang Berfungsi untuk mengubah energi kinetik
sederhana maupun yang canggih. Sejumlah gelombang menjadi energi mekanik yang
percobaan telah dilaksanakan oleh para ahli di bidang dihasilkan oleh perputaran rotor pada turbin.
gelombang laut dan telah ditemukan beberapa konsep c. Generator
pemanfaatannya, diantaranya (Pudjanarsa, 2006): Di dalam generator ini energi mekanik dari turbin
a. Konsepsi yang sederhana: dirubah kembali menjadi energi listrik atau boleh
• Heaving and pitching bodies dikatakan generator ini sebagai pembangkit
• Cavity resonators tenaga listrik.
• Pressure device Sistem pembangkitan pada pembangkit listrik
• Surging wave energy conventors tenaga gelombang ini dapat dijelaskan melalui skema
• Particel motion convertors dibawah ini.
• Float wave-power machine
• The dolphin type wave power generators Energi Mesin konversi Turbin
Gelomb energi
b. Konsepsi yang lebih tinggi: ang laut Gelombang laut
• Salter’s nodding duck
• Cockerell’s rafts Generator
• Russel rectifier
• Wave focusing techniques
Transmisi/
B. Turbin Beban
Turbin merupakan bagian penting dalam suatu
pembangkit tenaga listrik. Pada pembangkit listrik Gambar 3. Skema sistem pembangkitan Pembangkit
tenaga gelombang laut ini jenis turbin yang Listrik Tenaga Gelombang
digunakan ada dua jenis turbin yang banyak
digunakan yaitu turbin air dan turbin udara. Dimana Pertama-tama aliran gelombang laut yang
turbin air menggunakan media air sebagai fluida mempunyai energi kinetik masuk kedalam mesin
kerjanya. Sedangkat turbin udara mengunakan udara konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin
sebagai fluida kerjanya. Jenis turbin air biasanya konversi aliran gelombang yang mempunyai energi
digunakan pada pembangkit listrik tenaga gelombang kinetik ini dialirkan menuju turbin. Di dalam turbin
laut yang menggunakan teknologi buoy tipe dan ini, energi kinetik yang dihasilkan gelombang
teknologi overtopping devices. Sedangkan jenis digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari
turbin udara dipakai pada pembangkit listrik tenaga perputaran rotor inilah energi mekanik yang
gelombang laut yang menggunakan teknologi kemudian disalurkan menuju generator. Di dalam
oscilatting water column. generator, energi mekanik ini dirubah menjadi energi
Jenis turbin udara (wells turbine) yang listrik (daya listrik). Dari generator ini, daya listrik
digunakan pada PLTGL-OWC ini adalah uni- yang dihasilkan dialirkan lagi menuju sistem tranmisi
directional wells turbine. Dimana turbin ini terdiri (beban) melalui kabel laut. Daya listrik yang
dari 2 jenis ukuran turbin, hal ini disesuaikan dengan disalurkan melalui kabel laut ini adalah daya listrik
prinsip kerja 2 arah pada PLTGL-OWC. Dua buah arus searah (DC).
turbin ini diatur dengan kemiringan posisi bidang
turbin yang berlawanan, sehingga nantinya pada 2.3. PLTGL-OWC
pergerakan udara keluar masuk chamber dihasilkan
arah putaran yang sama. Kemudian dari perputaran OWC merupakan salah satu sistem dan peralatan
turbin inilah nantinya akan dikopel dengan generator yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi
sehingga dapat menghasilkan daya listrik. energi listrik dengan menggunakan kolom osilasi.
Alat OWC ini akan menangkap energi gelombang
Untuk menetukan besarnya power density (PWD) Gambar 4 menunjukkan lokasi yang direncanakan
yang dihasilkan gelombang laut digunakan untuk penempatan PLTGL-OWC. Gambar ini
persamaan 2.11 berikut ini. diambil dari atas menggunakan google earth.
PW 1 Laut di kawasan ini memiliki ketinggian
PWD = = ρga 2 ( W/m2 ) gelombang laut mulai dari 0.2 m sampai 1.19 m dari
λW 2T
permukaan air laut dengan kecepatan gelombang laut
rata-rata perhari adalah sebesar 2.5 m/s. Sedangkan
3. METODE ANALISIS periode gelombang laut rata-rata perhari adalah
sebesar 1.65 detik, dengan jarak gelombang pecah
Metode yang digunakan untuk analisis hasil yaitu <20 m dari garis pantai pada saat gelombang
penelitian ini adalah dengan langkah sebagai berikut: laut pasang dan 20-50 m dari garis pantai pada saat
1. Analisis pemetaan topografi perairan laut di gelombang laut surut.
kawasan Jimbaran. Pola ketinggian gelombang laut yang terjadi di
2. Analisis besarnya energi dan yang dihasilkan kawasan ini tergolong konstan dan cukup besar, hal
gelombang laut dengan penggunaan PLTGL- ini dikarenakan laut yang ada di kawasan ini
OWC di lokasi yang direncanakan ( laut yang berhadapan langsung dengan laut lepas (Samudra
ada di kawasan Jimbaran). Hindia). Oleh karena itu laut di kawasan ini sangat
3. Analisis penggunaan PLTGL-OWC di lokasi potensial untuk dikembangkan pembangkit listrik
yang direncanakan ( laut yang ada di kawasan tenaga gelombang laut (PLTGL) .
Jimbaran)
4.3 Skema PLTGL-OWC
4. PEMBAHASAN Pembangkit listrik tenaga gelombang laut
4.1. Gambaran Umum Pulau Bali dengan teknologi oscilatting water column ini
ditempatkan di tengah laut dan dibuat di atas sebuah
Provinsi Bali terdiri dari beberapa pulau, yakni ponton yang dipancangkan di dasar laut
Pulau Bali sebagai pulau terbesar dan pulau-pulau menggunakan kawat baja. Listrik yang dihasilkan
kecil lainnya yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa dialirkan melalui kabel transmisi menuju ke daratan.
Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan
dan Pulau menjangan. Secara geografis, Provinsi Bali
terletak pada titik koordinat 8003’40” - 8050’48” LS
dan 114025’53” – 115042’40” BT, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara adalah Laut Bali
• Sebelah Timur adalah Selat lombok
• Sebelah Selatan adalah Samudra Hindia
• Sebelah Barat adalah Selat bali
gelombang-gelombang yang ekstrim. Efisiensi mengalir melewati katub B dan selanjutnya mengalir
optimal bisa didapat ketika gelombang dalam kondisi menuju kedalam chamber diikuti dengan turunnya
normal. permukaan air laut.
Skema pergerakan gelombang laut dengan
oscilating water column (OWC) terdiri dari 2 jenis 4.4 Disain PLTGL-OWC
aliran, yaitu aliran udara masuk dan aliran udara Melihat dari topografi dasar laut yang
keluar. dimilikinya, serta ketinggian gelombang laut di lokasi
yang direncanakan, maka disain pembangkit listrik
tenaga gelombang laut yang ideal untuk digunakan
digunakan di lokasi yang direncanakan adalah disain
energetech. Energetech adalah salah satu disain
PLTGL yang dirancang dengan menggunakan sistem
Oscilatting water column (OWC). Disain ini biasanya
ditempatkan pada kedalaman laut mulai dari perairan
dangkal hingga kedalaman 50 m (150 kaki). Disain
energetech ini memiliki lebar 35 m dan panjang 18 m
(EPRI,2007). Selain itu disain energetech ini
menggunakan parabolic focusing wall yang lebarnya
sama dengan lebar chamber yaitu sebesar 35 m, yang
mana berfungsi untuk memfokuskan pergerakan
gelombang laut menuju OWC. Dimana nantinya pada
OWC, terjadi proses pengkonversian energi
gelombang laut menjadi energi listrik. Disain ini
Gambar 6. Skema pergerakan gelombang laut pada dipasang dengan cara ditambatkan di dasar laut
oscilatting water column dengan menggunakan beberapa buah kaki (piles).
Spesifikasi dari disain dapat dilihat pada tabel 1
Dari gambar 6 terlihat bahwa skema pergerakan berikut ini:
gelombang laut dalam OWC terdiri dari 2 jenis aliran
udara, yaitu: 4.5. Analisis besarnya energi dan daya
• Aliran udara keluar Energi yang dihasilkan PLTGL-OWC ini
Pada aliran udara keluar ini, skema pergerakan berasal dari gerakan naik-turun gelombang laut yang
gelombang laut dapat dijelaskan sebagai berikut: terjadi. Untuk menghitung besarnya potensi energi
pertama diawali dari naiknya permukaan gelombang gelombang laut pada lokasi yang direncanakan
laut sehingga menyebabkan udara di dalam chamber dilakukan dengan beberapa tahapan seperti berikut:
bergerak naik karena ada tekanan dari gelombang
laut (proses 1). Kemudian udara tersebut masuk 4.5.1 Perhitungan energi potensial
melewati katub A menuju ke ruangan X (proses 2). Untuk menghitung besarnya energi potensial
Setelah itu udara ini mengalir menuju ruangan Y, yang dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan
dimana aliran udara ini menyebabkan turbin berputar teknologi oscilatting water column (OWC)
(proses 3). Pada proses ini, energi kinetik yang digunakan persamaan 2.9. Berikut ini adalah
dihasilkan oleh perputaran turbin dikopel dengan besarnya energi potensial yang dihasilkan gelombang
generator sehingga menghasilkan energi listrik. laut di lokasi yang direncanakan pada tanggal 1
Kemudian setelah melewati turbin, udara bertekanan Januari 2007.
ini mengalir melewati katub D dan selanjutnya ¾ Untuk tanggal 1 Januari 2007, diketahui:
mengalir keluar dari OWC (proses 4). • Lebar chamber owc (w) = 35 m
• Aliran udara masuk • Massa jenis air laut (ρ) = 1030 kg/m3
Pada aliran udara masuk ini, skema pergerakan • Besarnya gravitasi bumi (g) = 9,81 m/dt
gelombang laut dapat dijelaskan sebagai berikut: • Ketinggian gelombang laut (H) = 1,1925 m
pertama diawali dari turunnya permukaan gelombang • Panjang gelombang (λ) = 262,1376 m
laut sehingga menyebabkan udara dari luar masuk ¾ Maka besarnya energi potensial yang dihasilkan
melewati katub C (proses 1). Kemudian udara gelombang dengan penggunaan PLTGL-OWC
tersebut masuk melewati katub C menuju ke ruangan adalah sebagai berikut:
X (proses 2). Setelah itu udara bertekanan ini 1
mengalir menuju ruangan Y, dimana aliran udara P.E. = wρρg 2 λ
4
bertekanan ini menyebabkan turbin berputar (proses
1
3). Pada proses ini, energi kinetik yang dihasilkan P.E. = × 35 × 1030 × 9.81× (1.1925/2) 2 × 262.1376
oleh perputaran turbin dikopel dengan generator 4
sehingga menghasilkan energi listrik. Kemudian P.E. = 8.239.491, 084 Joule = 8.239,491 KJ
setelah melewati turbin, udara bertekanan ini
ei
et
Fe ri
Ag li
es er
s
ov er
ni
ri
be
tu
a
ua
Ap
Ju
ar
ob
b
nu
us
em
em
em
br
kt
Ja
O
pt
laut dengan penggunaan PLTGL-OWC di lokasi Tabel 3. Total Energi yang dihasilkan gelombang laut
yang direncanakan cukup konstan dengan PLTGL-OWC setiap bulannya selama 1 tahun
Besarnya energi kinetik maximum yang
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan Tinggi
Bu Total Energi (Joule)
PLTGL-OWC di lokasi yang direncanakan setiap Gelombang (m)
lan
bulannya mulai dari bulan Januari-Desember 2007. Min Max Min Max
Energi kinetik maximum tertinggi terjadi bulan
Januari dan Desember, sedangkan energi kinetik 1 0.0212 1.192 92.5897 16,478,982.170
maximum terendah terjadi pada bulan Februari dan 2 0.0212 0.53 92.5897 1,446,714.484
Mei. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan tinggi 3 0.0477 0.641 1,054.654 2,562,942.958
gelombang maximum yang terjadi saat itu.
4 0.0477 0.641 1,054.654 2,562,942.958
4.5.3. Perhitungan total energi 5 0.0477 0.530 1,054.654 1,446,714.484
6 0.0477 0.641 1,054.654 2,562,942.958
Untuk menghitung besarnya total energi yang
7 0.0477 0.641 1,054.654 2,562,942.958
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan
teknologi oscilatting water column (OWC) di lokasi 8 0.0477 0.641 1,054.654 2,562,942.958
yang direncanakan digunakan persamaan berikut: 9 0.0477 0.641 1,054.654 2,562,942.958
PW 1
PWD = = ρga 2 10 0.0477 0.641 1,054.654 2,562,942.958
λW 2T 11 0.0212 0.763 92.5897 4,319,866.302
. Berikut ini adalah perhitungan besarnya total 12 0.0212 1.192 92.5897 16,478,982.170
energi yang dihasilkan gelombang laut di kawasan
tersebut pada tanggal 1 Januari 2007.
Berikut ini adalah perhitungan besarnya energy
¾ Untuk tanggal 1 Januari 2007, diketahui:
density pada tanggal 1 Januari 2007.
• Lebar chamber (w) = 35 m ¾ Untuk tanggal 1 Januari 2007, diketahui:
• Massa jenis air laut (ρ) = 1030 Kg/m3 • Massa jenis air laut (ρ) = 1030 Kg/m3
• Besarnya gravitasi bumi (g) = 9,81 m/dt • Besarnya gravitasi bumi (g) = 9,81 m/dt
• Ketinggian gelombang laut (H) = 1,1925 m • Ketinggian gelombang laut (H) = 1,1925 m
• Panjang gelombang (λ) = 262,1376 m ¾ Maka perhitungan besarnya energy density yang
¾ Maka besarnya total energi yang dihasilkan dihasilkan gelombang laut adalah sebagai
gelombang laut dapat dihitung dengan berikut:
menggunakan persamaan: EW 1
1 EWD = = ρga 2
EW = wρga 2 λ λW 2
2
1 1
EW = × 35 × 1030 × 9.81× (1.1925 / 2) 2 × 262.1376 EWD = ×1030 × 9.81× (1.1925 / 2) 2
2 2
EW = 16.478.982,17 J EWD = 1.796,110 J/m2
EW = 16 .478,982 kJ Energy density maximum yang dihasilkan
Sedangkan untuk besarnya total energi yang gelombang laut dengan penggunaan PLTGL-OWC di
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan lokasi yang direncanakan setiap bulannya mulai dari
teknologi oscilatting water column (OWC) setiap bulan Januari-Desember 2007.
bulannya di kawasan tersebut seperti pada tabel 3.
4.5.5 Perhitungan daya listrik yang dihasilkan
4.5.4 Perhitungan energy density (EWD) yang gelombang laut dengan PLTGL-OWC.
dihasilkan gGelombang laut dengan Untuk menghitung besarnya daya listrik yang
PLTGL-OWC. dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan
Setelah total energi diketahui, maka dapat PLTGL-OWC di laut di kawasan Jimbaran
dihitung besarnya energy density (EWD) yang digunakan persamaan 2.13. Berikut ini adalah
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan perhitungan besarnya daya listrik yang dihasilkan
PLTGL-OWC di lokasi yang direncanakan. Untuk gelombang laut dengan penggunaan PLTGL-OWC di
menghitung besarnya energy density (EWD) yang kawasan tersebut pada tanggal 1 Januari 2007.
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan ¾ Untuk tanggal 1 Januari 2007, diketahui:
PLTGL-OWC di laut di kawasan tersebut. • Besarnya total energi yang dihasilkan
gelombang laut (EW) = 16478982.17 J
• Besarnya periode gelombang laut (T) =
1.8424 detik.
¾ Maka perhitungan besanya daya listrik yang adalah perhitungan besarnya power density pada
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan tanggal 1 Januari 2007.
PLTGL-OWC adalah sebagai berikut: Maka perhitungan besarnya power density yang
EW dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan
PW = PLTGL-OWC adalah sebagai berikut
T PW 1
16478982.17 PWD = = ρga 2
PW = λW 2T
1.8424 1
PW = 4.174.007.641 Watt PWD = × 1030 × 9.81 × (1.1925 / 2) 2
2(1.8424)
PW = 4.174.008 kW.
2
Sedangkan untuk besarnya daya listrik yang PWD = 454.942 W/m
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan
teknologi oscilatting water column (OWC) setiap 5. KESIMPULAN
bulannya dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 menunjukkan besarnya daya listrik yang Dari analisis pada bab sebelumnya, maka dapat
dihasilkan gelombang laut dengan penggunaan diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
PLTGL-OWC setiap bulannya mulai dari bulan
Januari – Desember 2007. Dari analisis pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Tabel 4. Daya listrik yang dihasilkan gelombang laut 1. Dengan penggunaan pembangkit listrik tenaga
dengan PLTGL-OWC setiap bulannya selama gelombang laut dengan dengan teknologi
1 tahun oscilatting water column (PLTGL-OWC) di laut
di kawasan Jimbaran dapat dihasilkan energi
Tinggi
Daya Listrik (W) yang tertinggi adalah sebesar 16.478.982,17
Bul Gelombang (m)
an Joule dan yang terendah adalah sebesar 92,5897
Min Max Min Max Joule. Sedangkan untuk daya listrik yang mampu
1 0,0212 1,1925 175,892339 4174007,6410 dihasilkan dengan penggunaan pembangkit
2 0,0212 0,53 175,892339 549663,5577 listrik tenaga gelombang laut dengan teknologi
oscilatting water column (PLTGL-OWC) di
3 0,0477 0,6413 1335,682445 885238,6563
lokasi tersebut yang tertinggi adalah sebesar
4 0,0477 0,6413 1335,682445 885238,6563
4.174.007,641 Watt dan yang terendah adalah
5 0,0477 0,53 1335,682445 549663,5577 sebesar 175,892 Watt.
6 0,0477 0,6413 1335,682445 885238,6563 2. Dengan melihat potensi ketinggian gelombang
7 0,0477 0,6413 1335,682445 885238,6563 laut yang cukup besar dan konstan serta besarnya
8 0,0477 0,6413 1335,682445 885238,6563 energi dan daya listrik yang mampu dihasilkan,
9 0,0477 0,6413 1335,682445 885238,6563 maka pembangkit listrik tenaga gelombang laut
10 0,0477 0,6413 1335,682445 885238,6563
dengan penggunaan teknologi oscilatting water
column (PLTGL-OWC) cukup potensial
11 0,0212 0,7632 175,892339 1367738,8240
dibangun di lokasi laut di kawasan Jimbaran,
12 0,0212 1,1925 175,892339 4174007,6410 tepatnya pada pada kedalaman 50 m dari
permukaan laut dan berjarak ± 2,8 Km dari garis
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa besarnya pantai Jimbaran.
daya listrik yang dihasilkan gelombang laut dengan
penggunaan PLTGL-OWC yang tertinggi adalah 6. DAFTAR PUSTAKA
sebesar 4174007,6410 Watt, sedangkan yang
terendah adalah sebesar 175, 892339 Watt. Melihat [1] Arismunandar, W. 2004. Penggerak Mula
data diatas, terlihat bahwa daya listrik yang Turbin. Bandung : ITB.
dihasilkan gelombang laut di kawasan Jimbaran [2] Arismunandar, W. 2004. Teknik Tenaga
cukup besar. Listrik Jilid 1. Jakarta : Pradnya Paramitha.
[3] Mandiharta, A. 2007. Kajian Potensi
4.5.6....Perhitungan power density (PWD) yang Pengembangan Energi Pasang Surut Sebagai
dihasilkan gelombang laut Dengan Energi Alternatif. Bukit Jimbaran : Program
PLTGL-OWC. Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Setelah besarnya daya listrik diketahui, maka Universitas Udayana.
besarnya power density (PWD) yang dihasilkan [4] Nafika, I. 2008. Pemanfaatan Energi Ombak
gelombang laut dengan penggunaan PLTGL-OWC di Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik.
laut di kawasan Jimbaran dapat dihitung. Berikut ini www.beritanet.com . diakses hari Rabu 10
September 2008.