Himpunan PDF
Himpunan PDF
A. Pendahuluan
b) Himpunan bagian
• Himpunan A disebut himpunan bagian (Subset) dari himpunan B jika
setiap anggota A juga menjadi anggota B
A B ⟺ xA xB.
• Himpunan bagian dari {a, d, t} adalah
Ø, {a}, {d}, {t}, {a, d}, {a, t}, {d,t}, dan
{a, d, t} → ada delapan himpunan bagian
• Himpunan bagian sejati dari {a, d, t} adalah
Ø, {a}, {d}, {t}, {a, d}, {a, t}, {d,t}.
c) Himpunan semesta
Himpunan semesta S adalah himpunan yang memuat semua anggota
himpunan yang dibicarakan
Himpunan semesta dari {1,2,3,4,5} antara lain adalah:
a) {0,1,2,3,4,5,6}
b) {x|x bilangan asli}
c) Himpunan bilangan cacah kurang dari 20.
f) Himpunan terbatas
Himpunan terbatas yaitu himpunan yang mempunyai batas
Ada himpunan terbatas kiri dan ada himpunan terbatas kanan
Contoh:
K = {4, 1, 3, 8, 6}
L = {x0 x 7, x bilangan asli}
B = {x0 x 7, x bilangan bulat}.
Himpunan terbatas biasanya beranggotakan bilangan.
Batas yang kecil disebut batas bawah, dan batas yang besar disebut batas
atas
Unsur yang menjadi batas itu tidak harus menjadi anggota himpunan
Pada himpunan terhingga yang ditulis secara tabulasi, anggota terkecil
menjadi batas bawah, dan anggota terbesar menjadi batas atas.
Khusus untuk bil real, himpunan tak terbilang (kontinu) bisa dinyatakan
dengan interval atau selang
a) {x | 2 x 7} = (2,7]
b) {x | 2 x 7} = [2,7)
c) {x | 2 x 7} = (2,7)
d) {x | 2 x 7} = [2,7].
C. Relasi himpunan
a. Dua Himpunan Sama
Kedua himpunan tersebut mempunyai anggota yang sama
A = B AB dan BA
A = B ⟺ xA xB xB xA
Contoh:
A = {5, 2, 7, 2, 9, 8, 7}
B = {8, 8, 2, 7, 5, 9, 8, 5}
maka A = B.
Antar kedua himpunan tsb, ada anggota yang sama dan ada anggota
yang tidak sama
A = {5, 8, 2, 9}
B = {14, 2, 8, 7, 26}
Himpunan A dan B saling berpotongan (saling beririsan)
c) Pengurangan himpunan
• A – B = {x|xA dan xB}
• A – B berarti suatu himpunan yang anggotanya adalah anggota A tetapi
tidak menjadi anggota B.
• Contoh:
A = {a,c,d,e}
B = {a, b, e, k, g}
A – B = {c, d}
B – A = {b, k, g}
E. Himpunan bilangan.
1 1 1 Bukan
2 1,2 2 Prima
3 1,3 2 Prima
4 1,2,4 3 Bukan
5 1,5 2 Prima
6 1,2,3,6 4 Bukan
7 1,7 2 Prima
8 1,2,4,8 4 Bukan
9 1,3,9 3 Bukan
10 1,2,5,10 4 Bukan
12 1,2,3,4,6,12 6 Bukan
13 1,13 2 Prima
Contoh bilangan prima : 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47,
53, 59, 61, 67, 71, 73, 79, 83, 89, 97, …
Bilangan prima:
bilangan yang mempunyai tepat dua faktor.
Bilangan bulat lebih dari satu yang habis dibagi hanya oleh 1 dan
bilangan itu sendiri.
Banyak Jumlah
Bilangan Faktor
faktor faktor
2 1,2 2 3
3 1,3 2 4
5 1,5 2 6
7 1,7 2 8
BILANGAN KOMPOSIT
Contoh bilangan komposit: 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22.
Banyak Jumlah
Bilangan Faktor
faktor faktor
4 1,2,4 3 7
6 1,2,3,6 4 12
8 1,2,4,8 4 15
9 1,3,9 3 13
10 1,2,5,10 4 18
12 1,2,3,4,6,12 6
14 1,2,7,14 4
15 1,3,5,15 4
24 1,2,3,4,6,8,12,24 8
36 1,2,3,4,6,9,12,18,36 9
48 1,2,3,4,6,8,12,16,24,48 10
120 1,2,3,4,5,6,8,10,12,15,18,20,24,30,
40, 60, 120 16
100 1,2,4,5,10,20,25,50,100 9
C = A{ 0 }
BILANGAN BULAT
Himpunan bilangan bulat merupakan gabungan
dari himpunan bilangan Cacah dan himpunan bilangan
bulat negatip.
{ …, -7,-6,-5,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5,…}
Himpunan bilangan bulat negatip : (-1, -2, -3, -4, -5, -6, …}
Bilangan rasional
Bilangan Irrasional contoh: log 6, √8, e, .
Bilangan Real (nyata)
Bilangan imajiner
Bilangan Kompleks
F. Diagram Venn
Istilah diagram Venn berasal dari seorang ahli bangsa Inggris yang menjadi tokoh
logika matematika, yaitu John Venn (1834-1923). Ia menulis buku simbolik logic
dalam analisisnya menggunakan banyak diagram khususnya diagram lingkaran,
diagram tersebut kini dikenal nama diagram Venn.