Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Filosofis

Landasan filossofis bimbingan terkait dengan cara pandang para ahli berdasarkan oleh
pikirannya tentang hakikat manusia,tujuan,dan tugas hidupnya di dunia ini,serta upaya-
upaya untung mengembangkan, mengangkat,atau memelihara niai-nilai kemanusiaan
manusia.

Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa yunani: pilos berarti cinta, dan shopos
berarti bijaksana.jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan

Menurut H. Nusuki M.Pd filsafat adalah berfikir secara radikal,sistematis, universal,


untuk mencapai kebenaran.

Pengkajian landasan folosofis bimbingan dan konseling ini di fokuskan kepada


pembahasan mengenai (1.). Hakikat manusia,dan (2.). tujuan dan tugas kehidupan

a. Hakikat Manusia ( Prayitno dan Erman,2013:141-142)


1. Manusia adalah makhluk. Dari tinjau agama, pengertian makhluk ini
memberikan pemahaman bahwa ia terikat pada Khaliknya, Penciptanya, yaitu
keterjaitan sebagaimana menjadi dasar penciptaan manusia itu sendiri.
2. Manusia adalah makhluk yang tertinggi dan termulia derajatnya dan paling
indah di antara segenap makhluk ciptaan sang pencipta.lagi lagi dari tinjau
agama, makhluk yang tertinggi dan termulia derajatnya itu bahkan di jadikan
pemimpin bagi makhluk-makhluk lainnya di atas bumi. Hal ini mengandung
arti bahwa manusia di berikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk
menjadikan diri sehebat-hebatnya, semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan yang ada pada dirinya.
3. Keberadaan manusia di lengkapi dengan empat dimensi kemanusiaan, yaitu
kedimensi keindividualan,kesosialan,kesusilaan, dan keberagamaan. Keempat
dimensi tersebut di perkembangkan secara menyeluruh, terpadu,
selaras,serasi, dan seimbang demi terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang
seutuhnya.
b. Tujuan Dan Tugas Kehidupan
Adler ( 1954) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari kehidupan psikis adalah “
menjamin” terus berlangsungnya eksistensi kehidupan kemanusiaan di atas bumi, dan
memungkinkan terselesaikannnya dengan aman perkembangan manusia sedangkan
Jung (1958) melihat bahwa kehidupan psikis manusia mencari keterpaduan, dan di
dalamnya terdapat dorongan instiktual ke arak keutuhan dan hidup sehat.
Ciri-Ciri hidup sehat sepannjang hayat dalam lima kategori:
1. Spiritual
Dalam kategori ini terdapat agama sebagai sumber inti bagi hidup sehat.agama
sebagai sumber moral, etika dan aturan-aturan formal berfungsi untuk melindungi
dan melestarikan kebenaran dan kesucian hidup manusia.
2. Pengetahuan Diri
Seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada dirinya terdapat
sejumlah ciri, termasuk rasa diri berguna, pengendalian diri, pandangan
realistis, spontanitas dan kepekaan emosional,kemampuan rekayasa,
intelektual, pemecahan masalah, dan kreativitas, kemampuan berhumor,
kebugarab jasmani dan kebiasaan hidup sehat.
3. Bekerja
Dengan bekerja,seseorang akan memperoleh keuntungan ekonomis
(termasuk sumber keuangan untuk membelanjai hidup sehatri-hari,untuk m
engerja suskses yang lebih tinggi, dan untuk modal bagi pemanfaatan
penggunaan waktu senggang, rekreasi, dan pemeliharaan kesehatan):
keuntungan psikologis ( menimbulkan rasa prcaya diri, pengendalian dan
perwujudan diri merasa berguna): dan keuntungan sosial ( merupakan
tempat bertemu dengan orang lain, memiliki setatus dan persahabatan);
yang kesemuanya itu akan menunjang kehidupan yang sehat bagi diri sendiri
dan orang lain.
4. Persahabatan
Persahabatan merupakan hubungan sosial: baik antar individu
maupun dalam masyarakat secara lebih meluas, yang tidak melibatkan
unsur- unsur perkawinan dan keterkaitan ekonomis,
Persahabatan memberikan tiga keutamaan kepada hidup yang
sehat,yaitu:
a. Dukungan emosional-pendekatan, perlindungan, rasa
aman,kegembiraan.
b. Dukungan keberadaan – penyedian kebutuhan fisik sehari- hari, bantuan
keuangan .
c. Lingkungan informasi- pemberian data yang di perlukan, petunjuk,
peringatan, nasehat.
5. Cinta
Dengan cinta hubungan seseorang dengan orang lain cenderung
menjadi amat intim, saling mempercayai, saling terbuka, dan saling
memberikan komitmen yang kuat itu menurut penelitian planagal (1998)
yang mengungkapkan bahwa pasangan hidup atau suami istri , anak dan
teman-teman merupakan tiga pilar paling utama bagi keseluruhan
penciptaan kebahagiaan manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

B. Lansdasan individualitas
Landasan individualitas berkenaan dengan pemaknaan terhadap manusia yang
memiiliki fitrah kehidupan sebagai makhluk berfotensi. Karena itu pemaknaan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan yang berkaitan dengan karakteristik
kecerdasan (emosional, intelektual, sosial dan spiritual) keperibadian, keunikan
dan kebutuhan individu merupakan faktor yang tidak dafat diabaikan.
a. Bimbingan perkembanga menekankan kepada
1. Kekuatan individu untuk merancang ,bereaksi (berperilaku) dan
menilai hungungan antara dirinya dan lingkungannya
2. Pengembangan piotensi diri
3. Cara individu dalam menafsir lingkungan atau sirtuasi yang terkait
dengan kebutuhan,minat dan nilai-nilai serta dampaknya terhadap
penampilan dirinya.
melalui peroses bimbingan,individu berlatih untukmengembangkan potensi
dirinya, dan membangun pemahaman yang lebih matang tentang dirinya dan
peluan-peluang yang menunjangnya.
b. Bimbingan mengembangkan individu melalui
1. Pemberian informasi tentang situasi yang berkembang (lingkungan),
dirinya sendiri,dan hubungan antara diri dengan lingkungan.
2. Layanan bantuan kepada individu untuk memikirkan perkembangan
dirinya dalam rentang kehidupan yang dijalaninya dan
3. Mobilisai kapasitas dan disposisinya (karakteristik perkembangannya).

C. Manejerial bimbingan dan konseling perkembangan.


Manejerial adalah perpaduan seni dan ilmu, sebuah ilmu dalam mengatur
segala sesuatunya dengan benar. Dan mengatur suatu perencanaan program
dalam sebuah layanan.sehingga dalam manejerial ini mencakup bagaimana
seorang guru bimbingan konseling mengatur, mengolah datapeserta
didik,sehingga bisa dikjadikan suatu program.karena peran guru bimbingan
konseling itu sangat penting dalam melakukan layanan.
a. Peran guru bimbingan dan konseling disekolah
peran adalah serangkaian perilaku yang di harapkan pada individu
berkaitan dengan suatau fungsi atau tugas yang sesuai dengan posisi,
kedudukan, atau status oleh suatu individu dalam struktur sosial dalam
masyarakat.

Terkait dengan peran guru bimbingan dan konseling , maka peran merupakan
suatu tugas yang di jalankan oleh guru bimbingan dan konseling dalam
rangka melaksanakan sebuah kegiatan dengan misi dan tujuan bimbingan dan
konseling.adapun peran dan fungsinya yaitu:

1. Membantu peserta didik mengembangkan potensi secara optimal baik


dalam bidang akademik maupun sosial pribadi, dan memperoleh
pengalaman belajar yang bermakna.
2. Membantu guru memahami peserta didik ,mengembangkan proses belajar
mengajar yang kondusif serta menangani permaslahan dalam proses
penidikan.
3. Membantu pemiimpin sekolah dalam penyediaan informasi dan data
tentang potensi dan kondisi.
4. Membantu orang tua memahami fotensi dan kondisi peserta didik, tuntutan
sekolah serta akses keterlibatan orang tua dalam proses pendidikan.
Kemudian fungsi bimbingan dan konseling yaitu sebagai
pemahaman,pemecahan,pengentasan dan pemeliharaan.
b. Tugas guru bimbingan dan konseling
Merancang program kegiatan secara aktif untuk berpartisipasi dalam
penumbuhan prilaku baik, dan pengembangan diri siswa. Kegiatan tersebut
dapat di lakukan secara mandiri yang terancang dalam program
bimbingan dan konseling, dan juga bersama- sama dengan pendidik lain
(guru bidang trudi misalnya) yang terancang dalam program sekolah yang
di lakukan secara sinergis dari beberapa pihak.
Adapun tugas guru bimbingan konseling:
 Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling
 Merencanakan program bimbingan dan konseling
 Menilai proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan
konseling
 menganalisis hasil penilaian
 melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian.
 Pengertian peran
c. Manajemen bimbingan dan konseling
Secara umum manjemen mencakup tiga kegiatan utama diantaranya:
1. Perencananan
Perencanaan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling
mengacu pada program tahunan yang telah di jabarkan ke
dalam program sementara, bulanan serta mingguan.
2. Pelaksanaan kegiatan
Bersama pendidikan dan personil sekolah/madrasah lainnya,
konselor berfartisipasi secara aktif dalam kegitan
pengembangan diri yang bersifat rutin, program pelayanan
bimbingan dan konseling yang direncanakan dilaksanakan
sesuai dengan sasaran,substansi,jenis kegiatan,waktu, tempat,
dan pihak-pihak yang terkait.
3. Penilaian kegiatan
Penilaian kegiatan bimbingan dan konseling teridi dari dua jenis: (1).
penilaian hasil (2). penilaian proses. Penilian hasil kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling di lakukan melaluai;
1. Penilaian segera (LISEG),yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan setiap pendukung bimbingan dan konseling untuk
mengetahui perolehan peserta didik yang lainnya.
2. Penilain jangka pendek(LAIJAPEN) penilaian dalam waktu
tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan )’
3. Penilain jangak panjang ( LAIJAPANG)yaitu penilaian dalam
waktu tertentu (satu bulan sampu satu semester).
Sedangkan penilian proses dilakukan melalui analisis terhadap
keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum didalam
SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan
efesiensi pelaksanaan kegiatan
KESIMPULAN

Landasan filossofis bimbingan terkait dengan cara pandang para ahli berdasarkan oleh
pikirannya tentang hakikat manusia,tujuan,dan tugas hidupnya di dunia ini,serta upaya-
upaya untung mengembangkan, mengangkat,atau memelihara niai-nilai kemanusiaan
manusia. landasan filosofis ini berkaitan dengan filsafat. filsafat adalah berfikir secara
radikal,sistematis, universal, untuk mencapai kebenaran. Dedangkan landasan individualitas
adalah bagaimana seorang konseli atau individu itu bisa mengarahkan dirinya dan
mengmangkan potensi-potensi yang di miliki oleh setiap individu itu dan membangun
pemahaman yang dimiliki.kemudian kaitannya dengan manejerial bk perkembangan disini
bagami mana cara seorang konselor itu memhami setiap individu yang bermaslaha melalui
prencanaan-perencanaan atau membuat program- program yang bisa di gunakan dalam
melakukan bimbingan konseling seperti di sekolah.
Daftar fustaka

Syamsu Dan Juntika. (2010). Landasan Bimbingan Dan Konseling. Bandung. Pt Remaja Rosdakarya.

Prayitno Dan Erman. (2015). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta. Pt Rineka Cipta.

http://sheringholala.blogspot.com /2017/05/peran- guru-bimbingan-dan-konseling-di_16.html?m=1

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/program-bimbingan-dan-konseling/

Anda mungkin juga menyukai