Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN TINGKAT KEPADATAN

TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN


KAILAN (Brassica oleraceae L.)

THE INFLUENCE OF NITROGEN FERTILIZER DOSAGE AND PLANT


DENSITY LEVEL TO GROWTH AND YIELD OF
KAILAN PLANTS (Brassica oleraceae L.)
Harin Eki Pramitasari*), Tatik Wardiyati dan Mochammad Nawawi

Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Jl. Veteran, Malang 65145 Jawa Timur, Indonesia
*)
E-mail: mymelodi_harin@ymail.com

ABSTRAK tanaman 30 tanaman per 1m2 dan perlaku-


an dosis pupuk nitrogen 126,5 kg N ha-1 me-
Peningkatan produksi kailan dapat dilaku- nunjukkan hasil tertinggi pada semua kom-
kan dengan pengaturan tingkat kepadatan ponen hasil kecuali indeks panen disban-
tanaman dan pupuk nitrogen. Pada tingkat dingkan dengan perlakuan lainnya.
kepadatan optimal, kompetisi antar tanam-
an masih terjadi sehingga pertumbuhan dan Kata kunci: Kailan, Kepadatan Tanaman,
hasil per individu menjadi berkurang, namun Pupuk Nitrogen, Urea.
karena jumlah tanaman per hektar ber-
tambah dengan meningkatnya populasi, ABSTRACT
maka hasil panen per hektar masih dapat
meningkat. Suplai nitrogen akan membuat The improvement of kailan production can
bagian tanaman menjadi hijau karena me- be done by optimilized plant density level
ngandung klorofil yang berperan dalam fo- and nitrogen fertilizer. The optimal density,
tosintesis. Unsur tersebut juga bermanfaat competition among plants still occur so that
untuk mempercepat pertumbuhan tinggi ba- growth and yield of each individual to be
gi tanaman, memperbanyak jumlah anak- reduced, but because the number of plants
an, mempengaruhi lebar dan panjang daun per hectare increased by increasing popula-
serta membuat menjadi besar, menambah tion, the yield per hectare was able to rise.
kadar protein dan lemak bagi tanaman. Pe- Supply nitrogen made the plants greener
nelitian dilaksanakan pada bulan April sam- because they contain chlorophyll which has
pai Juli 2014 di Cangar Kecamatan Bumiaji a role in photosynthesis. They also are use-
Kota Batu Malang. Bahan yang digunakan ful for accelerared growth for plants, affec-
adalah benih kailan varietas Taichung, pu- ting the leaf area of the leaves, increased
puk urea, SP-36, KCl, pupuk kandang, kom- the level of protein and fat for plants. The
pos, dan air. Alat yang digunakan adalah research held in April-July 2014 in Cangar,
cangkul, gembor, cetok, tugal, tray pot, Bumiaji, Batu, Malang. Tools that used were
sprayer, label, penggaris, alat tulis, jangka a trowel, tray pot, sprayer, labels, rulers,
sorong, kamera, dan timbangan. Penelitian stationery, calipers, camera, and scales.
menggunakan RAK faktorial terdiri dari per- Material that used were kailan seed ve-
lakuan pertama P1: Kepadatan 25 tanaman riaties Taichung, urea, SP36, KCl, manure,
per petak (1m2), P2: Kepadatan 30 tanaman and compost. The research was designed
per petak (1m2). Perlakuan kedua N1: 80,5 by using a Randomized Blok Design fac-
kg N ha-1, N2: 92 kg N ha-1, N3: 103,5 kg N torial that consists of two factors, they were
ha-1, N4: 115 kg N ha-1, N5: 126,5 kg N ha-1. plant density treatment P1: Density of 25
Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak plants (1m2) and P2: Density of 30 plants
terjadi interaksi nyata antara kedua perlaku- (1m2). And nitrogen dose treatment fertilizer
an tersebut terhadap pertumbuhan dan ha- N1: 80,5; N2: 92; N3: 103,5; N4: 115, and N5:
sil tanaman kailan. Pada tingkat kepadatan 126,5 kg N ha-1. Based on the research, it
50

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 49 - 56

can be known that there was no real inte- dan dosis. Suplai nitrogen akan mempe-
raction between the two treatments on the ngaruhi pertumbuhan tanaman, penampil-
growth and yield kailan crop. In the level an, warna, dan hasil tanaman. Nitrogen
plant density of 30 plants per 1m2 and nitro- membuat bagian tanaman menjadi hijau ka-
gen fertilizer dosage treatment 126,5 kg N rena mengandung klorofil yang berperan
ha-1 showed the highest result in all compo- dalam fotosintesis. Unsur tersebut juga ber-
nents except the result of the harvest index. manfaat untuk mempercepat pertumbuhan
tinggi bagi tanaman, memperbanyak jumlah
Keywords: Kailan, Plant density, Nitrogen anakan, mempengaruhi lebar dan panjang
fertilizer, Urea. daun serta membuat menjadi besar, me-
nambah kadar protein dan lemak bagi
PENDAHULUAN tanaman. Tingkat kepadatan tanaman sa-
ngat mempengaruhi terjadinya kompetisi.
Kailan (Brassica oleraceae L.) adalah Tingkat kepadatan tanaman yang rendah
jenis tanaman sayuran daun yang memiliki memacu tumbuhnya gulma jika disbanding-
fungsi ganda yaitu berperan seba-gai kan dengan tingkat kepadatan tanaman
sayuran dan berperan dalam menunjang yang tinggi. Tingkat kepadatan tanaman
gizi masyarakat karena sayuran ini mengan- yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuh-
dung mineral, protein, vitamin, serat, kal- an per individu tanaman, karena dapat
sium, dan beberapa kandungan baik lainnya menghambat perkembangan vegetatif dan
(Musa et al, 2007), sebagai salah satu menurunkan hasil panen akibat menurun-
produk hortikultura yang diminati nya laju fotosintesis dan perkembangan
masyarakat, se-hingga mempunyai potensi daun (Gardner et al., 1991). Oleh karena
serta nilai jual tinggi dan menjadi peluang itu, usaha untuk meningkatkan produksi kai-
usaha dalam budidaya pertanian. lan dapat dilakukan dengan pemberian pu-
Berdasarkan data dari Badan Pusat puk nitrogen dalam jumlah cukup diharap-
Statistik (BPS) pada tahun 2006, produksi kan memberikan per-tumbuhan vegetatif
tanaman kubis-kubisan khususnya kailan yang lebih baik dan warna hijau tua. Tingkat
mengalami penurunan dari rata-rata produk- kepadatan tanaman yang sesuai diperlukan,
si 287,30 kw ha-1 tahun 2005 menjadi walaupun terjadi kompetisi antar tanaman,
253,70 kw ha-1. Penurunan produksi sayur- tetapi dengan pemberian pupuk nitrogen
an tersebut disebabkan belum adanya pe- yang tepat diharapkan dapat menunjang
nerapan teknik budidaya yang baik khusus- pertumbuhan maupun produksi tanaman
nya di kalangan petani. Penurunan produksi yang optimal.
tersebut juga diikuti dengan terjadinya pe-
nurunan luas lahan panen dari 5.897 ha BAHAN DAN METODE
pada tahun 2005 menjadi 5.461 ha pada
tahun 2006 (Perkasa, 2014). Berdasarkan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
data tersebut perlu dilakukan suatu usaha April sampai Juli 2014 di di Cangar Keca-
untuk meningkatkan kembali produksi kai- matan Bumiaji Kota Batu Malang. Bahan
lan. yang digunakan adalah benih kailan va-
Hasil produksi tanaman kailan rendah rietas Taichung, pupuk urea, SP-36, KCl,
bukan hanya disebabkan oleh teknik berco- pupuk kandang, kompos, dan air. Alat yang
cok tanam yang belum intensif, kurang te- digunakan adalah cangkul, gembor, cetok,
patnya pengendalian hama dan penyakit, tugal, tray pot, sprayer, label, penggaris, a-
tetapi juga masih kurangnya pengetahuan lat tulis, jangka sorong, kamera, dan tim-
petani tentang tingkat kepadatan tanaman bangan. Penelitian menggunakan RAK fak-
dan pemupukan yang tepat dalam penye- torial terdiri dari perlakuan pertama P1: Ke-
diaan unsur hara terutama nitrogen. Pemu- padatan 25 tanaman per petak (1m2), P2:
pukan pada dasarnya adalah untuk menam- Kepadatan 30 tanaman per petak (1m2).
bah unsur hara bagi tanaman untuk tumbuh Perlakuan kedua N1: 80,5 kg N ha-1, N2: 92
dan berkembang dengan baik, dimana pu- kg N ha-1, N3: 103,5 kg N ha-1, N4: 115 kg N
-1 -1
puk yang digunakan harus tepat jenis, cara, ha , N5: 126,5 kg N ha .
51

Pramitasari, dkk, Pengaruh Dosis Pupuk...

Pengamatan dilakukan pada umur 14 nunjukkan hasil yang lebih tinggi diban-
hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst dan panen (40 dingkan dengan perlakuan dosis pupuk ni-
hst). Variabel pengamatan meliputi tinggi ta- trogen 80,5 kg N ha-1 (N1), 92 kg N ha-1
naman (cm), jumlah daun (helai), diameter (N2), dan 115 kg N ha-1 (N4). Hal ini sesuai
batang (cm), bobot segar total per tanaman dengan Harjadi (1996) yang menyatakan
(gram/tan), luas daun per tanaman (cm2), bahwa pupuk nitrogen diperlukan tanaman
bobot konsumsi per tanaman (g ha-1), dan untuk merangsang pertumbuhan tanaman
indeks panen (g ha-1). Data hasil pengamat- terutama batang, cabang, dan daun. Pupuk
an dianalisis menggunakan uji F, apabila nitrogen memacu daun yang berperan se-
terdapat pengaruh nyata, maka dilanjutkan bagai indikator pertumbuhan tanaman da-
dengan uji perbandingan menggunakan uji lam proses fotosintesis. Meratanya cahaya
BNT dengan taraf 5%. yang dapat diterima oleh daun menyebab-
kan meningkatnya proses asimilasi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN terjadi sehingga hasil asimilasi yang diaku-
mulasi akan lebih banyak, dimana asimilat
Pertumbuhan Tanaman Kailan tersebut akan digunakan sebagai energi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ti- pertumbuhan tanaman untuk membentuk
dak terjadi interaksi nyata antara perlakuan organ vegetatif seperti daun dan tinggi ta-
dosis pupuk nitrogen dengan tingkat kepa- naman (Napitupulu dan Winarto, 2010).
datan tanaman kailan pada semua parame- Pada variabel jumlah daun, pemberian do-
ter pengamatan pertumbuhan. sis pupuk nitrogen berpengaruh nyata pada
Perlakuan dosis pupuk nitrogen berpe- umur 14 hst hingga 28 hst (Tabel 2).
ngaruh nyata terhadap seluruh parameter Sedangkan pada variabel diameter batang,
pengamatan. Pemberian pupuk nitrogen pemberian dosis pupuk nitrogen berpeng-
berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi aruh nyata pada umur 14 hst dan 35 hst
tanaman pada umur 21 hst, 28 hst, dan 35 (Tabel 3). Pemberian pupuk nitrogen pada
hst (Tabel 1). Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan 126,5 kg N ha-1 (N5) menun-
penambahan dosis pupuk nitrogen mulai jukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan
memberikan pengaruhnya, karena perakar- perlakuan dosis 80,5 kg N ha-1 (N1). Hal ini
an tanaman kailan pada umur 21 hingga 35 berarti pemberian pupuk nitrogen mampu
hst sudah tumbuh sempurna sehingga de- mensuplai unsur hara untuk pertumbuhan
ngan mudah dapat menyerap unsur nitro- vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah
gen yang diberikan ke tanah (Mulyati et al., daun, dan pertumbuhan diameter batang
2007). Tinggi tanaman pada perlakuan do- (Wiekandyne, 2012). Selain itu, unsur nitro-
sis pupuk nitrogen 126,5 kg N ha-1 (N5) me-
Tabel 1 Rata-Rata Tinggi Tanaman akibat Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan Tingkat
Kepadatan Tanaman pada Berbagai Umur Pengamatan
Tinggi Tanaman (cm) per Tanaman
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
Kepadatan
2
P1 (25 tan per 1m ) 2,32 a 4,26 4,81 6,67
2
P2 (30 tan per 1m ) 2,56 b 4,22 4,87 6,59
BNT 5% 0,22 tn tn tn
Dosis pupuk
-1
N1 (80,5 kg N ha ) 2,36 3,99 a 4,48 a 6,36 ab
-1
N2 (92 kg N ha ) 2,41 3,86 a 4,49 a 6,29 ab
-1
N3 (103,5 kg N ha ) 2,43 4,31 ab 4,98 ab 7,07 bc
-1
N4 (115 kg N ha ) 2,37 4,13 a 4,70 a 6,19 a
-1
N5 (126,5 kg N ha ) 2,62 4,90 b 5,55 b 7,24 c
BNT 5% tn 0,66 0,71 0,8
Keterangan : Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan perlakuan
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst
= hari setelah transplanting, tan = tanaman.
52

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 49 - 56

Tabel 2 Rata-Rata Jumlah Daun akibat Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan Tingkat
Kepadatan Tanaman pada Berbagai Umur Pengamatan
Jumlah Daun (helai) per Tanaman
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
Kepadatan
2
P1 (25 tan per 1m ) 3,00 a 3,27 3,73 4,47
2
P2 (30 tan per 1m ) 3,30 b 3,33 3,73 4,27
BNT 5% 0,22 tn tn tn
Dosis pupuk
-1
N1 (80,5 kg N ha ) 3,00 a 3,17 a 3,33 a 4,33
-1
N2 (92 kg N ha ) 3,00 a 3,00 a 3,83 bc 4,33
-1
N3 (103,5 kg N ha ) 3,17 a 3,33 a 3,50 ab 4,17
-1
N4 (115 kg N ha ) 3,17 a 3,17 a 4,00 c 4,17
-1
N5 (126,5 kg N ha ) 3,67 b 3,83 b 4,00 c 4,83
BNT 5% 0,38 0,46 0,48 tn
Keterangan : Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan perlakuan
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst
= hari setelah transplanting, tan = tanaman.

Tabel 3 Rata-Rata Diameter Batang akibat Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan Tingkat
Kepadatan Tanaman pada Berbagai Umur Pengamatan
Diameter Batang (cm) per Tanaman
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
Kepadatan
2
P1 (25 tan per 1m ) 0,57 0,73 0,79 1,07
2
P2 (30 tan per 1m ) 0,58 0,72 0,78 1,07
BNT 5% tn tn tn tn
Dosis pupuk
-1
N1 (80,5 kg N ha ) 0,56 a 0,73 0,81 1,07 a
-1
N2 (92 kg N ha ) 0,56 a 0,68 0,73 1,05 a
-1
N3 (103,5 kg N ha ) 0,58 b 0,77 0,80 1,08 ab
-1
N4 (115 kg N ha ) 0,58 b 0,71 0,76 1,02 a
-1
N5 (126,5 kg N ha ) 0,58 b 0,75 0,82 1,14 b
BNT 5% 0,0069 tn tn 0,06
Keterangan : Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan perlakuan
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst
= hari setelah transplanting, tan = tanaman.

gen juga dapat membentuk daun tanaman yang besar dan memperluas permukaan
bertambah lebar dan memperluas permuka- yang tersedia untuk fotosintesis (Tresna-
an yang tersedia untuk proses fotosintesis wati, 1993). Apabila fotosintesis berlang-
(Setyamidjaja, 1986). sung dengan baik maka fotosintat yang ter-
Pada variabel luas daun, pemberian bentuk semakin meningkat untuk ditranslo-
dosis pupuk nitrogen berpengaruh nyata pa- kasikan ke bagian-bagian vegetatif tanam-
da umur 21 hst dan 35 hst (Tabel 4). Pem- an untuk membentuk organ-organ baru (No-
berian pupuk nitrogen pada perlakuan 126,5 vizan, 2007).
kg N ha-1 (N5) memberikan luas daun yang Pada variabel bobot segar total tanam-
lebih luas dibandingkan dengan perlakuan an per tanaman, pemberian dosis pupuk ni-
92 kg N ha-1 (N2). Pemberian pupuk nitro- trogen berpengaruh nyata pada semua
gen yang cukup tinggi maka jumlah daun ta- umur (Tabel 5). Pada semua umur tersebut
naman akan semakin banyak dan tumbuh pemberian pupuk nitrogen dengan perlaku-
melebar sehingga menghasilkan luas daun an 126,5 kg N ha-1 (N5) memberikan bobot
53

Pramitasari, dkk, Pengaruh Dosis Pupuk...

Tabel 4 Rata-Rata Luas Daun akibat Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan Tingkat Kepadatan
Tanaman pada Berbagai Umur Pengamatan
Luas Daun (cm2) per Tanaman
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
Kepadatan
2
P1 (25 tan per 1m ) 7,33 44,26 57,92 a 80,31
2
P2 (30 tan per 1m ) 6,82 45,89 65,46 b 82,53
BNT 5% tn tn 7,12 tn
Dosis pupuk
-1
N1 (80,5 kg N ha ) 7,16 42,64 ab 56,70 75,86 ab
-1
N2 (92 kg N ha ) 6,85 37,84 a 60,05 74,80 a
-1
N3 (103,5 kg N ha ) 7,01 46,77 bc 62,17 77,67 ab
-1
N4 (115 kg N ha ) 6,65 46,27 abc 60,62 80,14 ab
-1
N5 (126,5 kg N ha ) 7,73 51,82 c 68,90 98,62 b
BNT 5% tn 8,91 tn 16,21
Keterangan : Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan perlakuan
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst
= hari setelah transplanting, tan = tanaman.

Tabel 5 Rata-Rata Bobot Segar Total Tanaman akibat Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan
Tingkat Kepadatan Tanaman pada Berbagai Umur Pengamatan
Bobot Segar Total Tanaman per Tanaman (g)
Perlakuan
14 hst 21 hst 28 hst 35 hst
Kepadatan
2
P1 (25 tan per 1m ) 3,89 13,67 24,47 34,43
2
P2 (30 tan per 1m ) 3,86 14,23 24,72 34,83
BNT 5% tn tn tn tn
Dosis pupuk
-1
N1 (80,5 kg N ha ) 3,99 ab 12,42 a 22,17 a 32,95 a
-1
N2 (92 kg N ha ) 3,52 a 13,54 a 22,85 ab 33,09 a
-1
N3 (103,5 kg N ha ) 3,60 a 14,36 a 25,19 bc 33,81 a
-1
N4 (115 kg N ha ) 3,75 a 14,20 a 25,67 c 34,58 a
-1
N5 (126,5 kg N ha ) 4,49 b 15,24 b 27,08 c 37,72 b
BNT 5% 0,62 0,98 2,79 3,05
Keterangan : Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan perlakuan
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst
= hari setelah transplanting, tan = tanaman.

segar yang lebih tinggi dibandingkan de- makin meningkat tinggi tanaman dan luas
ngan perlakuan dosis pupuk nitrogen yang daun, maka semakin meningkat pula bobot
lain. Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk segar tanaman kailan tersebut. Hal ini
klorofil yang berperan penting dalam proses sependapat dengan Prasetya (2009) yang
fotosintesis. Semakin tinggi pemberian menyatakan bahwa bobot segar ta-naman
nitrogen (sampai batas optimum-nya) maka dipengaruhi oleh tinggi tanaman dan luas
jumlah klorofil yang terbentuk akan mening- daun, semakin tinggi dan semakin besar
kat (Adil et al, 2005). Meningkatnya jumlah luas daunnya maka bobot segar tanaman
klorofil mengakibatkan laju fotosintesis pun akan semakin tinggi. Begitu juga menurut
meningkat sehingga partumbuhan tanaman Gardner et al. (1991), bahwa pupuk nitrogen
lebih cepat dan maksimum. Hasil fotosin- berpengaruh nyata terhadap perluasan
tesis digunakan untuk partum-buhan organ- daun terutama pada lebar dan luas daun,
organ tanaman, dimana sema-kin besar or- hal ini mempengaruhi terhadap bobot segar
gan tanaman yang terbentuk maka semakin dan bobot kering total per tanaman.
banyak kadar air yang dapat diikat oleh ta- Perlakuan tingkat kepadatan tanaman
naman (Koryati, 2004). Disamping itu, se- berpengaruh nyata terhadap semua para-
54

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 49 - 56

meter pengamatan kecuali diameter tanam- kuan dosis pupuk nitrogen dengan tingkat
an dan bobot segar tanaman. Pada variabel kepadatan tanaman kailan pada semua
tinggi tanaman dan jumlah daun berpeng- parameter pengamatan komponen hasil.
aruh nyata pada umur 14 hst (Tabel 1 dan Perlakuan pemberian dosis pupuk nitrogen
Tabel 2). Sedangkan variabel luas daun, dan tingkat kepadatan tanaman memberi-
tingkat kepadatan tanaman berpengaruh kan pengaruh nyata terhadap variabel kom-
nyata pada umur 28 hst (Tabel 4). Hal ini di- ponen hasil ta-naman (Tabel 6 dan Tabel
perlihatkan baik pada tinggi tanaman, jum- 7).
lah daun, dan luas daun dimana hasil ter- Pada tingkat kepadatan tanaman P2
tinggi diperlihatkan pada perlakuan P2 (30 (30 tanaman per 1m2) menunjukkan hasil
tanaman per 1m2) dibandingkan dengan ter-tinggi terhadap variabel bobot segar
tingkat kepadatan tanaman P1 (25 tanaman panen per tanaman dan bobot segar
per 1m2). Pada variabel diameter tanaman konsumsi per tanaman. Hal ini menunjukkan
dan bobot segar tanaman, tingkat kepadat- bahwa ting-kat kepadatan yang semakin
an tanaman tidak memberikan pengaruh banyak meng-hasilkan bobot segar panen
yang nyata (Tabel 3 dan Tabel 5). maupun bobot segar konsumsi semakin
Hal ini menunjukkan bahwa selama besar. Hal ini sesuai dengan pendapat
pertumbuhan 14 hst hingga 35 hst, tanam- Gardner et al. (1991), yang mengungkapkan
an kailan terjadi persaingan diantara tanam- bahwa populasi tanaman mempunyai hu-
an untuk mem-perebutkan sumber daya bungan erat dengan hasil tanaman. Kepa-
lingkungan berupa cahaya matahari, air, un- datan tanaman dapat diartikan sebagai jum-
sur hara, dan ke-beradaan tajuk tanaman lah tanaman yang terdapat dalam satuan
kailan. Penyebab yang mungkin terjadi ka- luas lahan. Peningkatan kepadatan tanam-
rena tanaman yang tidak mendapatkan ca- an mempunyai arti meningkatkan jumlah ta-
haya, akan tumbuh ke atas untuk menda- naman. Apabila jumlah tanaman mening-kat
patkan cahaya serta unsur hara yang cukup maka berakibat meningkatnya jumlah daun
sehingga mampu tumbuh dan melakukan yang diikuti dengan luas daunnya juga
proses asimilasi dengan lebih baik yang meningkat sehingga akan meningkatkan
pada akhirnya mampu membuat tanaman jumlah hasil panen per satuan luas.
kailan mengeluarkan daun lebih banyak, Pada perlakuan pemberian dosis
dan tidak mempengaruhi tumbuh besarnya pupuk nitrogen N5 (126,5 kg N ha-1)
diameter tanaman kailan yang juga tidak menunjukkan hasil tertinggi terha-dap
akan mempengaruhi bobot segar tanaman variabel bobot segar panen per tanam-an
(Hanafi, 2005). dan bobot segar konsumsi per tanaman.
Hal ini dikemukakan oleh Nasution Nitrogen merupakan unsur penting dalam
(2009) bahwa sistem kepadatan dapat penyusunan klorofil. Klorofil merupakan
mempengaruhi cahaya, angin, serta unsur komponen utama dalam proses fotosintesis.
hara yang diper-oleh tanaman yang pada Hasil fotosintesis digunakan untuk partum-
akhirnya memberikan pengaruh yang buhan organ-organ tanaman. Semakin be-
berbeda pada parameter pertumbuhan dan sar organ tanaman yang terbentuk maka
produksi jagung. Oleh karena itu, perbe- semakin banyak kadar air yang dapat diikat
daan tingkat kepadat-an tanaman meng- oleh tanaman. Begitu pula menurut Gardner
akibatkan perbedaan ter-hadap tinggi ta- et al. (1991), bahwa pupuk nitrogen ber-
naman, jumlah daun, dan lu-as daun ta- pengaruh nyata terhadap bobot segar per
naman kailan. Hal ini sesuai Mursito dan tanaman.
Kawiji (2001) menyatakan bahwa perlakuan Pemberian pupuk nitrogen yang cukup
kerapatan tanaman sangat nyata berpeng- tinggi ke tanah mampu menyediakan unsur
aruh pada tinggi tanaman, jumlah daun, lu- hara dan dapat digunakan untuk
as daun, dan bobot segar tanaman. pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kailan lebih cepat dan maksimum. Disam-
Komponen Hasil Tanaman Kailan ping itu, semakin meningkat tinggi tanaman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dan luas daun, maka akan sema-kin me-
tidak terdapat interaksi nyata antara perla- ningkat pula bobot segar tanaman dan bo-
55

Pramitasari, dkk, Pengaruh Dosis Pupuk...

Tabel 6 Rata-Rata Bobot Segar Total Tanaman akibat Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan
Tingkat Kepadatan Tanaman pada Umur 40 Hst
Bobot Segar Total Tanaman Per Tanaman (g)
Perlakuan
40 hst
Kepadatan
2
P1 (25 tan per 1m ) 36,56 a
2
P2 (30 tan per 1m ) 38,19 b
BNT 5% 1,52
Dosis pupuk
-1
N1 (80,5 kg N ha ) 36,14 a
-1
N2 (92 kg N ha ) 35,33 a
-1
N3 (103,5 kg N ha ) 37,00 a
-1
N4 (115 kg N ha ) 37,50 a
-1
N5 (126,5 kg N ha ) 40,89 b
BNT 5% 2,40
Keterangan : Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan perlakuan
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst
= hari setelah transplanting, tan = tanaman.

Tabel 7 Rata-Rata Bobot Segar Konsumsi akibat Perlakuan Dosis Pupuk Nitrogen dan Tingkat
Kepadatan Tanaman pada Umur 40 Hst
Bobot Segar Konsumsi Per Tanaman (g)
Perlakuan
40 hst
Kepadatan
2
P1 (25 tan per 1m ) 36,18 a
2
P2 (30 tan per 1m ) 37,82 b
BNT 5% 1,48
Dosis pupuk
-1
N1 (80,5 kg N ha ) 35,70 a
-1
N2 (92 kg N ha ) 35,03 a
-1
N3 (103,5 kg N ha ) 36,34 a
-1
N4 (115 kg N ha ) 37,30 a
-1
N5 (126,5 kg N ha ) 40,63 b
BNT 5% 2,34
Keterangan : Angka-angka yang didampingi oleh huruf yang sama pada kolom yang sama dan perlakuan
yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst
= hari setelah transplanting, tan = tanaman

bot segar konsumsi tanaman tersebut ukuran daun, dengan jumlah daun serta
(Erawan et al, 2013). Begitu pula seba- tinggi tanaman yang berbeda nyata maka
liknya, ketika pertumbuhan tanaman ter- secara langsung juga dapat berpengaruh
hambat maka bobot segar tanaman dan berat segar dan konsumsi per tanaman
bobot segar konsumsi akan rendah. Hal ini maupun per hektar.
sependapat dengan Prasetya (2009) yang
menyatakan bahwa bobot segar tanaman KESIMPULAN
dipengaruhi oleh tinggi tanaman dan luas
daun, semakin tinggi tanaman dan semakin Berdasarkan hasil penelitian dapat
besar luas daunnya maka bobot segar diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi
tanaman akan semakin tinggi. Hasil interaksi nyata antara perlakuan pemberian
penelitiaan juga menunjukkan bahwa pem- dosis pupuk nitrogen dengan tingkat
berian dosis pupuk nitrogen berpengaruh kepadatan tanaman terhadap pertumbuhan
terhadap berat segar dan berat konsumsi dan hasil tanaman kailan. Pada seluruh
per tanaman, hal ini ada kaitannya selain variabel pertumbuhan dan komponen hasil
56

Jurnal Produksi Tanaman, Volume 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm. 49 - 56

panen kecuali jumlah daun, diameter Koryati, T. 2004. Pengaruh Penggunaan


batang, luas daun, dan indeks panen, Mulsa dan Pemupukan Urea
perlakuan dosis pupuk nitrogen N5 (126,5 terhadap Pertumbuhan dan Produksi
kg N ha-1) memberikan hasil tertinggi diban- Cabai Merah (Capsicum annum L.).
dingkan dengan semua perlakuan dosis pu- Agronomi 2 (1) : 15-19.
puk nitrogen. Dan pada saat panen, perla- Mulyati, R. S. Tejowulan, dan V. A.
kuan tingkat kepadatan tanaman P2 (30 ta- Octarina. 2007. Respon Tanaman
naman per 1m2) memberikan hasil panen Tomat terhadap Pemberian Pupuk
bobot segar total tanaman dan bobot kon- Kandang Ayam dan Urea terhadap
sumsi tanaman lebih tinggi dibandingkan P1 Pertumbuhan dan Serapan N.
(25 tanaman per 1m2). Agroteknos 17 (1) : 51-56.
Mursito, D dan Kawiji. 2001. Pengaruh
DAFTAR PUSTAKA Kerapatan Tanaman dan Kedalaman
Olah Tanah terhadap Hasil Umbi
Adil, W. H., N. Sunarlim, dan I. Roostika. Lobak (Raphanus sativus L.). Skripsi.
2005. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Universitas Negeri Semarang.
Nitrogen terhadap Tanaman Sayuran. Semarang.
Biodiversitas 7 (1) : 77-80. Musa, Y., Nasaruddin, dan M. A.
Duaja, W. 2012. Pengaruh Pupuk Urea, Kuruseng. 2007. Evaluasi
Pupuk Organik Padatan dan Cair Produktivitas Jagung melalui
Kotoran Ayam terhadap Sifat Tanah, Pengelolaan Populasi Tanaman,
Pertumbuhan, dan Hasil Selada Pengolahan, dan Dosis Pemupukan.
Keriting (Lactuca sativa L.) di Tanah Agrisistem 3 (1) : 22-33.
Inceptisol. Agriculture 1 (4) : 12-22. Napitupulu, D dan L. Winarto. 2010.
Erawan, D., W. O. Yani, dan A. Bahrun. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K
2013. Pertumbuhan dan Hasil terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Bawang Merah. Hortikultura 20 (1) :
pada Berbagai Dosis Pupuk Urea. 27-35.
Agroteknos 3 (1) : 19-25. Prasetya, B., S. Kurniawan, dan M.
Gardner, E. J., R. B. Pearce, dan R. L. Febrianingsih. 2009. (Brassica
Mitchell 1991. Fisiologi Tanaman juncea L.) pada Entisol. Jurnal Agritek
Budidaya (Terjemahan Herawati 17 (5) : 1022-1029.
Susilo). Universitas Indonesia Press.

Anda mungkin juga menyukai