Penelitian ini mengangkat masalah mengenai pemahaman petani garam tentang
kehalalan produk mulai dari segi pra produksi, proses produksi, dan pasca produksi. di Gampong Cebrek Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui pemahaman petani garam tentang kehalalan poduk dan apa saja kendala petani garam terkait dengan upaya penjaminan kehalalan produk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dalam pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik pemilihan sampel dengan ketentuan ciri-ciri dan karakteristik objek dalam penelitian (purposive sampling), adapun teknik pengambilan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun informan dalam penelitian ini adalah 4 petani garam dan Keuchik Gampong Cebrek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman petani garam dari segi pra produksi sudah baik, proses produksi cukup baik dan pasca produksi baik. Faktor kendala petani garam berkaitan dengan penjaminan kehalalan produk yaitu pendapatan dan pengeluaran petani garam tidak sebanding atau masih rendah sehingga tidak cukup untuk memenuhi proses pengurusan label halal, dan mereka juga terkendala dalam pemagaran lahan garam serta dalam pembayaran biaya administrasi untuk pengurusan sertifikat halal. Disini Perlu adanya perhatian dan peran dari pemerintah, LPPOM (Lembaga Pengkajian, Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) dan MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) Aceh untuk membimbing para petani garam agar segera memagari lahan garamnya agar proses produksi garam lebih baik sehingga memenuhi standar kehalalan produk.
Kata Kunci: Pemahaman, Petani garam, dan Kehalalan Produk