Anda di halaman 1dari 2

Contoh Kegagalan Studi Kelayakan Ekonomis pada Pengembangan SI.

Posted on November 5, 2013 by darmansyah

Blue Cross/Blue Shield Membuang Proyek Sistem yang Melenceng.

blue-cross-blue-shield-health-insuranceBlue Cross/Blue Shield di Massachusetts berharap bahwa sistem


informasi barunya akan menghantar pada era baru; Akan tetapi, setelah enam tahun dan menghabiskan
$120 juta, proyek Sistem 21 sangat terlambat dari jadwal dan benar-benar di luar anggaran. Proyek
tersebut dibatalkan, dan Blue Cross mengalihkan operasi komputernya ke Electronic Data Systems (EDS)
Corporation, sebuah kontraktor luar.

Walaupun kegagalan sistem informasi dalam jumlah ini bukanlah hal yang biasa, hal ini terjadi lebih
sering daripada yang diperkirakan orang. Menurut survei yang dilakukan KPMG, 35 persen dari semua
proyek besar sistem informasi menjadi proyek yang melenceng (runaway)-yaitu proyek dengan anggaran
jutaan dolar dan terlambat selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

fortuneSurvei lainnya menunjukkan bahwa hampir setiap perusahaan yang termasuk dalam Fortune 200
pernah memiliki paling tidak satu proyek yang melenceng.

Salah satu alasan utama adanya masalah pengembangan adalah kegagalan Blue Cross untuk dengan
benar mengawasi proyek tersebut. Blue Cross mempekerjakan kontraktor independen untuk
mengembangkan software, tetapi lalai menunjuk seseorang untuk mengkoordinasikan dan mengelola
proyek di dalam perusahaan sendiri. Pihak manajemen puncak tldak membuat rangkaian tetap prioritas
yang berkaitan dengan fitur penting dan urutan pengembangan aplikasi.

Ketika para pengembang menyajikan software pemrosesan klaim ke Blue Cross, para pengembang
berpikir bahwa software tersebut adalah produk akhir. Para manajer dan pemakai di Blue Cross tidak
sependapat. Mereka tidak puas dengan software tersebut dan meminta banyak perubahan.

Akibatnya, proyek tersebut secara keseluruhan tertunda. Hal ini mengarah pada peningkatan biaya di
atas dari yang dianggarkan. Pada saat Sistem 21 diluncurkan, Blue Cross telah jauh tertinggal dari para
pesaingnya dalam kemampuan untuk memproses beban pekerjaan administrasi dengan menggunakan
kertas, yang makin meningkat.
Bahkan, selama periode enam tahun, perusahaan tersebut kehilangan jutaan pelanggan dan makin dekat
dengan kebangkrutan. Perusahaan tersebut juga memiliki sistem yang tidak terintegrasi dengan baik-
sembilan sistem pemrosesan klaim yang ber-beda dioperasikan dengan hardware yang berasal dari era
tahun 1970-an.

eds-logoPelajaran yang diterima oleh Blue Cross dengan Sistem 21 sangatlah menyakitkan. Sistem yang
menghabiskan waktu enam tahun tersebut tidak digunakan, dan perusahaan tersebut mengalihkan
hardware-nya ke EDS. Untungnya, walaupun sistem tersebut mati, perusahaan tersebut tetap bertahan
hidup.

http://darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id/2013/11/05/contoh-kegagalan-studi-kelayakan-ekonomis-
pada-pengembangan-si/

Anda mungkin juga menyukai