SKENARIO PEMBELAJARAN Widi
SKENARIO PEMBELAJARAN Widi
Oleh:
Widiyawati 120321419995
1. Engagement (mengajak),
2. Exploration (menyelidiki),
3. Exlaination (menjelaskan),
4. Elaboration/Extention (memperluas),
5. Evaluation (evaluasi),
prosedur 4.
garis normal
(N)
medium 1
(udara) medium 2
(kaca)
E. Data Pengamatan
Tabel 1
θi θr sin θi sin θr sin θi /sin θr
30o
45o
60o
....
Keterangan :
θi = sudut datang (o)
θr = sudut bias (o)
F. Analisis dan Pembahasan
1. Berdasarkan data pada percobaan, maka bagaimana hubungan antara sudut datang
pada udara dan sudut bias pada kaca!
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana besar sudut datang dari udara dengan sudut bias pada kaca plan paralel?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Bagaimana nilai hasil perbandingan antara sin θi /sin θr
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
G. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
..…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
KAJIAN TEORI
Model learning cycle merupakan model yang berpusat pada siswa, proses
pembelajaran menjadi lebih bermakna karena mengutamakan pengalaman nyata, dan
membentuk siswa menjadi aktif, kritis dan kreatif. Learning cycle merupakan rangkaian
tahap-tahap kegiatan yang diorganisir sedemikian rupa sehingga peserta belajar dapat
menguasai sejumlah kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran melalui peran
aktivitas siswa.
Model pembelajaran learning cycle pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus
dalam Science Curriculum Improvement Study atau SCIS (Trowbridge & Bylee dalam Wena,
2009). Banyak versi siklus belajar bermunculan dalam kurikulum sains dengan fase yang
berkisar dari tiga (3E), ke empat (4E), kemudian kelima (5E) sampai tujuh (7E). Siklus
belajar 5E berdasarkan pengajaran yang dibangun oleh Biological Sciences Curriculum Study
(BSCS) pada tahun 1989, terdiri atas lima fase yaitu Engagement, Exploration, Explanation,
Elaboration dan Evaluation Sejak tahun 1980-an BSCS telah menggunakan model 5E
sebagai inovasi sentral di sekolah dasar, menengah dan atas program biologi serta program
sains terintegrasi (Collette dan Chiappetta, 1995: 96).
Dalam Fajaroh (2008) kelima tahap learning cycle 5E tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
1) Engagement (mengajak), yaitu fase yang bertujuan mempersiapkan diri siswa agar
terkondisi dalam menempuh fase berikutnya dengan jalan mengeksplorasi
pengetahuan awal dan ide-ide mereka. Dalam fase engagement ini minat dan
keingintahuan siswa tentang topic yang akan dipelajari berusaha dibangkitkan.
Siswa juga diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari
dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi.
2) Exploration (menyelidiki), pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk bekerjasama
dalam kelompok-kelompok kecil untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat
pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum dan telaah
literatur.
3) Exlaination (menjelaskan), dalam fase ini guru mendorong siswa untuk menjelaskan
konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan
mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini siswa menemukan istilah-
istilah dari konsep yang dipelajari.