Anda di halaman 1dari 31

PENGANTAR MANAJEMEN

DAN BISNIS
Modul ke:
Etika Bisnis , Tanggung Jawab

03 Fakultas
Ekonomi Dan
Bisnis
Sosial, Lingkungan bisnis dan
pentingnya budaya dalam
organisasi
Program Studi
Dosen : Fitria Nursanti, SE, MPd
S1
Akuntansi
ETIKA BISNIS DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PELAKSANAANNYA
• Menurut Ebert dan Griffin, etika adalah kepercayaan tentang
apa yang dianggap salah dan benar, baik dan buruk,
berdasarkan nilai dan norma individu yang terbentuk karena
lingkungan sekitar
• Menurut Velasquez, etika merupakan studi standar moral
yang tujuan eksplisitnya adalah menentukan sejauh mana
dapat menentukan standar yang benar atau yang di dukung
oleh penalaran yang terbaik, dan dengan demikian etika
mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar dan
salah dan moral yang baik dan jahat.
• Menurut Nickels, McHugh, McHugh :
Etika merupakan Standar tingkah laku moral yang diterima
oleh masyarakat mengenai tingkah laku yang benar atau salah,
ETIKA
contoh-contoh etika dlm kehidupan sehari-hari,yaitu :
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik
PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Menurut Louise E. Boone dan David L. Kurtz, Etika
bisnis yaitu standart pelaksanaan, dan nilai moral
yang mengatur tindakan dan keputusan dalam
lingkungan kerja.

Etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan


kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan
juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup
bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai
dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung
pada kedudukan individu ataupun perusahaan di
masyarakat
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain adalah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-
ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi,
dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha
kuat dan golongan pengusaha ke bawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah
disepakati bersama
• 10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa
memiliki terhadap apa yang telah disepakati
• 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan
dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan
perundang-undangan
Ada 3 langkah yang di sederhanakan untuk
menerapkan penilaian etis terhadap situasi yang
dapat timbul selama kita melakukan aktivitas
bisnis :
• Mengumpulkan informasi factual yang relevan
• Menganalisis fakta-fakta untuk menentukan nilai moral
yang paling tepat
• Melakukan penilaian etis berdasarkan kebenaran
Tahap-tahap Pengembangan moral dan etika
1. Tahap Prakonvensional, individu utamanya akan
mendahulukan kepentingan pribadinya. Aturan-
aturan diikuti hanya karena takut hukuman atau
berharap mendapatkan imbalan.
2. Tahap Konvensional, individu mempertimbangkan
kepentingan-kepentingan dan ekspektasi orang lain
dalam mengambil keputusan. Aturan-aturan diikuti
karena ia merupakan salah satu bagian anggota
kelompok
3. Tahap Pascakonvensional, individu mengetahui
prinsip-prinsip pribadinya dalam menjawab dilema-
dilema etika. Ia akan mempertimbangkan
kepentingan pribadi, kelompok dan masyarakat.
• Keterangan :
1. Konflik Kepentingan, situasi dimana suatu
keputusan bisnis dapat dipengaruhi oleh potensi
untuk mendapat keuntungan pribadi.
2. Kejujuran dan Integritas
• Perusahaan sangat menghargaikejujuran dan
integritas
• Seorang karyawan yang jujur dapat di percaya
untuk mengatakan kebenaran
• Memiliki integritas berarti berarti sangat
mematuhi prinsip-prinsip etka dalam situasi-
situasi bisnis
3. Kesetiaan vs kebenaran
• Kalangan pebisnis berharap para karyawannya setia dan bertindak
atas dasar kepentingan terbaik perusahaan.
• Akan tetapi ketika kebenaran dari sebuah perusahaan ternyata
tidak menguntungkan, maka dapat timbul suatu konflik
kepentingan, yaitu vesteed interest vs corporate interest.
4.Pemberian informasi (whistle blowing)
• Pengungkapan karyawan kepada badan pemerintah yang
• berwenang atau media mengenai praktek-praktek ilegal :
• Amoral atau tidak etis yang dilakukan perusahaan atau organisasi.
• Tindakan curang manajemen
• Perbuatan kriminal atau melanggar hukum yang dilakukan /
diterapkan oleh perusahaan / organisasi.
Whistle blowing adalah cara karyawan mengungkapkan praktek-
praktek yang melanggar hukum, tidak bermoral, atau tidak etis,
kepada petugas perusahaan , pejabat pemerintah, atau media
masa.
1. Kesadaran yang etis / Kesadaran beretika
Dasar dari suatu iklim etika adalah kesadaran yang etis/ kesadaran beretika.
Dilema dilema etika sering terjadi di dalam lingkungan kerja. Oleh Karena itu,
Karyawan membutuhkan bantuan dalam mengidetifikasikan masalah-masalah
etika ketika masalah terjadi.
Salah satu cara bagi perusahaan memberikan dukungan ini adalah dengan
menciptakan
suatu kode tingkahlaku
Kode tingkah laku
Yaitu laporan resmi yang menjelaskan hal yang di harapkan dan diminta oleh
perusahaan terhadap para karyawannya dalam memecahkan masalah etika
Pedoman Perilaku
Adalah pernyataan yang menjelaskan bagaimana perusahaan mengharapkan
karyawan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan etika
• Pedoman Perilaku ini menjadi pedoman bersikap dan bertindak dalam
melaksanakan tugas-tugas Perusahaan. Setiap pelanggaran terhadap pedoman
perilaku dan ketentuan-ketentuan pelanggaran disipilin perusahaan yang
berlaku, yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan
kerugian finansial maupun non financial bagi Perusahaan, merupakan tindakan
indisipliner sehingga patut dikenakan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya
berdasarkan peraturan Perusahaan yang berlaku.


2. Pemikiran Yang Etis
• Meskipun suatu kode tingkah laku dapat menjadi
kerangka kerja keseluruhan, tetapi hal ini tidak dapat
cukup memberikan perincian solusi untuk setiap situasi
etika
• Bisnis harus memberikann peralatan yang dibutuhkan
oleh karyawan dalam mengevaluasi pilihan-pilihan dan
mendapatkan keputusan yang paling sesuai
3. Tindakan Etis / Tindakan beretika
• Pedoman perilaku dan pelatihan etika membantu
karyawan mengenali dan melakukan penalaran,
memahami, dan memikirkan pemecahan masalah etika
• Perusahaan juga harus menyediakan struktur dan
pendekatan yang memungkinkan keputusan di ubah
menjadi tindakan beretika
4. Kepemimpinan Yang etis / Kepemimpinan yang beretika
• Seorang eksekkutif tidak hanya harus berbicara tentang perilaku
beretika tetapi juga harus mencontohkan dalam tindakannya.
• Karyawan mengatakan bahwa mereka kurang merasa terdorong
untuk melakukan kecurangan di dalam organisasi mereka, ketika
para pemimpin dan manajernya berlaku secara etis.

Alasan atas Kode Etik


• Meningkatkan kepercayaan publik pada bisnis.
• Berkurangnya potensi regulasi pemerintah yang
dikeluarkan sebagai aktivitas kontrol.
• Menyediakan pegangan untuk dapat diterima sebagai
pedoman.
• Menyediakan tanggungjawab atas prilaku yang tak ber-
etika.
• Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu
• 1. Sistematik
• Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-
pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi,
politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis
beroperasi.
• 2. Korporasi
• Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah
pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan
tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang
moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur
organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
• 3. Individu
• Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah
pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam
perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang
moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.
• Kelanggengan atau maju mundurnya suatu perusahaan
sangat ditentukan oleh penerapan etika bisnis dalam
melakukan aktifitasnya. Etika bisnis dijadikan tutunan
dalam mengambil keputusan dalam memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi.
• Disisi yang bersamaan etika bisnis digunakan pula dalam
interaktif perusahaan dengan stakeholdernya, baik yang
eksternal maupun internal stakeholder
• Penerapan etika bisnis akan menghasilkan stakeholder
satisfaction karena interaktifnya mengunakan aturan
atau norma yang telah diterima, yang akan bermuara
ke p a d a s t a ke h o l d e r l o y a l i ty.
• Sehingga dengan adanya loyality dari stakeholder, maka
kelanggengan perusahaan sudah dapat dipastikan.
Banyak perusahaan yang mengadopsi 3
pendekatan terhadap etika dan tanggung jawab
sosial :
• Berpartisipasi dalam filantropi korporasi
tradisional, yang melibatkan sumbangsih bagi
kampanye yang bermakna
• Mengantisipasi dan mengelola resiko
• Mengidentifikasi peluang untuk menciptakan
nilai dengan melakukan hal yang benar
Banyak perusahaan yang mengadopsi 3
pendekatan terhadap etika dan tanggung jawab
sosial :
• Berpartisipasi dalam filantropi korporasi
tradisional, yang melibatkan sumbangsih bagi
kampanye yang bermakna
• Mengantisipasi dan mengelola resiko
• Mengidentifikasi peluang untuk menciptakan
nilai dengan melakukan hal yang benar
3 Pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah
laku etika bisnis, yaitu:
1. Utilitarian Approach
Setiap tindakan harus di dasarkan pada konsekkuensinya , dgn
memberi manfaat sebesar besarnya dan biaya serendah-
rendahnya.
2. Individual Rights Approach
Setiap orang dlam tingkah dan kelakuannya memiliki hak dasar
yang harus di hormati. Namun harus di hindari apabila
menyebabkan benturan dengan orang lain.
3. Justice Approach
Para pembuat keputusan membuat keputusan yang adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara
perseorangan ataupun secara kelompok.
• Ada tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis
yaitu:
• Etika bisnis sebagai etika profesi membahas
berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan
etis.
• Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife.
• Etika bisnis juga berbicara mengenai system
ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya
suatu praktek bisnis.
Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan
Etika Bisnis
• a. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
• Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum
positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan
dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis
tersebut, seperti “proteksi” terhadap pengusaha lemah.
• b. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
• Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima
kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi
dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta
memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.
• c. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
• Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan
masyarakat, bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan
memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
• d. Memelihara Kesepakatan
• Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran
dan rasa Memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah
salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
• e. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
• Kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima
kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi
dan jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi” serta
memberikan “komisi” kepada pihak yang terkait.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat


penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan
memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu
landasan yang kokoh
Etika bisnis dan Stakeholders

ETIKA BISNIS STAKEHOLDERS SATISFACTION

STAKEHOLDERS LOYALTY

Filantropi korporat adalah aktivitas perusahaan yang


berkontribusi bagi komunitas yang memberikan profit
bagi perusahaan tersebut. Meliputi kontribusi uang,
sumbangan peralatan, dan produk serta mendukung
upaya sukarela karyawan perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial Bisnis Terhadap
Stakeholders Dan Lingkungannya
Tanggung Jawab Sosial adalah dukungan manajemen
terhadap kewajiban untuk mempertimbangkan
laba, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan
masyarakat secara setara dalam mengevaluasi
kinerja perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial Bisnis:
1. Tanggung jawab kepada masyarakat umum
2. Tanggung jawab kepada perusahaan
3. Tanggung jawab kepada pemegang saham, Investor
dan Komunitas sektor keuangan]
4. Tanggung Jawab kepada pelanggan
Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan
Bagaimana Memastikan Tanggung jawab perusahaan:
• Tetapkan kode etika.
• Monitor keluhan pelanggan.
• Memperoleh umpan balik pelanggan
Hak pelanggan: hak merasa aman, hak untuk diberi
informasi, hak untuk memilih, hak untuk di dengar.

Tanggungjawab Sosial Kepada Pemerintah


Bagaimana memastikan tanggungjawab Pemerintah :
• Peraturan Keamanan Produk.
• Peraturan Periklanan.
• Peraturan Persaingan Industri.
Tanggung Jawab Sosial kepada Pekerja
• Jaminan Kerja (Employee Safety)
Memastikan Tempat kerja yang aman bagi pekerja.
• Perlindungan terhadap pelecehan seksual
• Persiapkan perlakuan yang sama
Memastikan tidak ada diskriminasi.
• Kesempatan yang sama .Kesamaan Kesempatan/Hak sipil
• Tidak ada diskriminasi usia
Bagaimana memastikan tanggung jawab Bisnis
• Keluhan Prosedur.
• Kode etik.
• UU Ketenaga kerjaan
Tanggung jawab Sosial kepada Pemegang Saham
• Perusahaan Harus :
• Meyakinkan tanggung jawab dgn melaporkan keuangan.
• Dana digunakan dengan baik
Tanggung jawab Sosial kepada Kreditor
• Perusahaan Harus :
• Kewajiban Keuangan.
• Informasikan kreditor jika mempunyai permasalahan
keuangan
Tanggung jawab Sosial kepada komunitas :
• Sponsori acara masyarakat lokal.
• Sumbangkan kepada masyarakat tidak mampu.
• Sumbangkan untuk tujuan bidang pendidikan
Tanggung jawab Sosial kepada lingkungan
• Pencegahan polusi udara:
- Peninjauan kembali proses produksi.
- Petunjuk Penyelenggaraan pemerintah
• Pencegahan polusi daratan:
- Peninjauan kembali proses peoduksi
dan pengemasan.
- Menyimpan dan mengirim barang
sisa beracun ke lokasi pembuangan
DAFTAR PUSTAKA
1. Madura, Jeff. 2012. Introduction to business, 5th
edition. USA: South-Western Collage Publishing
2. Ebert, Ronald J. and Ricky W. Griffin. 2013. Essential
Business. 9th edition. Essex: Edinburg Gate Harlow.
3. Nickels, William G., James McHugh and Susan M.
McHugh. 2008. Understanding Business. 8th edition.
Now York : Mc Graw Hill.
4. Boone, Loise E. and David L. Kurtz, 2013. Contemporary
Business. 14th edition. Harcourt Inc
5. R.W. Suparyanto and Bari, Abdul., 2014.Pengantar
bisnis: konsep, Realita dan Aplikasi Usaha Kecil. 1st
edition. Pustaka Mandiri.
6. Sunardi and Primastiwi, Anita., 2015. Pengantar Bisnis:
Konsep, Strategi dan kasus. 1st edition. PT. Buku seru.
Terima Kasih
Dosen: Fitria Nursanti, SE., MPd.

Anda mungkin juga menyukai