Anda di halaman 1dari 28

KULIAH II

JARINGAN TUBUH MANUSIA

Ria Khoirunnisa Apriyani,


Apriyani, M.Si
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu organisasi yang dimulai
dari organisasi yang paling sederhana sampai yang paling kompleks,
yaitu :

Jaringan  Sekelompok/sekumpulan sel yang memiliki bentuk serupa


dan melakukan fungsi yang sama.

Ilmu/Studi yang mengkaji mengenai jaringan 


ASAL KATA :
Epithelium (bhs.Latin)
“epi”=bagian atas,”thelia”=puting
LETAK & STRUKTUR :
LetakLapisan atas daerah
perbatasan antara jaringan lain
dan bagian luar tubuh.
Struktur  Sel-sel penyusunnya
tersusun kompak/rapat & tidak
ada ruang antar sel.
FUNGSI :
Sebagai jaringan penutup yang
melapisi permukaan tubuh dan
jaringan lainnya yang ada di bagian
dalam.
1. Pintu gerbang lalu lintas zat, misalnya pada alveolus
 keluar masuknya O2 & CO2.
2. Penerima rangsang, misalnya pada jaringan di sekitar
alat-alat indera.
3. Sebagai kelenjar  menghasilkan sekret  kelenjar
yang sekretnya masuk ke dalam suatu saluran atau
langsung ke permukaan kelenjar (disebut kelenjar
, contoh : kelenjar keringat) kelenjar
yang sekretnya dialirkan beasama-sama dengan
darah (disebut kelenjar , contoh :
kelenjar tiroid).
Jaringan otot  tersusun atas sel-sel otot

Di dalam sitoplasmanya terdapat

Sehingga mampu berkontraksi & berelaksasi


(berkerut dan memanjang)

Alat gerak aktif


1. Sarkolema
Membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot.
2. Sarkoplasma
Cairan sel otot yang fungsinya sebagai tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada.
3. Miofibril
Serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Benang-benang halus yang berasal dari miofibril. Miofilamen terbagi atas 2
macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung dan pada otot
rangka).

Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin


(aktin dan miosin). Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka
protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi
(memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
JARINGAN SARAF

Tersusun atas sel-sel saraf (neuron)  mampu bereaksi


terhadap rangsang  menghantarkannya ke bagian tubuh
lain.

Arah rangsangan (impuls) datang dari dendrit  badan sel 


akson

Fungsi jaringan saraf


• IRITABILITAS : bereaksi terhadap perubahan lingkungan
• KONDUKTIVITAS : kemampuan untuk membawa impuls-
impuls saraf.
FUNGSI :
• DENDRIT : Penerima rangsang
• NUKLEUS : Pusat aktivitas sel
• SELUBUNG MYELIN : Mengisolasi lapisan lemak sehingga mempercepat
pengiriman rangsangan
• AKSON : Membawa impuls saraf
• SEL SCHWANN : Menghasilkan selubung myelin
• UJUNG AKSON : Pembawa impuls (rangsangan)
SINAPSIS : Titik hubung antara ujung akson
dengan ujung dendrit.

SINAPSIS akan menghubungkan tiap-tiap


sel saraf membentuk jaringan saraf

Melalui SINAPSIS rangsangan dilanjutkan


dari neuron yang satu ke neuron yang lain
dan ke reseptor

Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke


sumsum tulang belakang.

Berfungsi menghantarkan rangsangan dari pusat saraf ke organ-organ motorik.

Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
JARINGAN IKAT

JARINGAN IKAT

• Jaringan yang mengikat berbagai jaringan  organ,


dan berbagai organ  sistem organ.
• Sebagai pelindung jaringan dan organ.
•Menghubungkan bagian tubuh yang satu dengan
bagian tubuh yang lain.
Berdasarkan struktur & fungsi, terdapat 2 macam jaringan
ikat yaitu sebagai berikut :
1. JARINGAN IKAT LONGGAR
STRUKTUR :
Sel pembentuk jaringan :
jaringan embrional
(mesenkim)-fibroblas-serabut
elastin-serabut kolagen 
tersusun longgar tidak teratur
 sifat lentur.
FUNGSI :
Membungkus organ-organ
tubuh, jaringan penghubung
kulit & otot dibawahnya,
menopang pembuluh darah &
saraf.
2. JARINGAN IKAT PADAT
STRUKTUR :
Sel pembentuk jaringan : serat kolagen putih  cukup fleksibel tapi tidak elastis susunan
teratur & kompak.
FUNGSI :
Penyokong, elastisitas, proteksi.
TIPE JARINGAN IKAT PADAT
 Tendon : ujung otot melekat pd tulang.
 Ligamen : jaringan ikat penghubung antar tulang, (bentuk terpilin).
 Fasia : Jaringan ikat yang melapisi otot, (bentuk lembaran).
JARINGAN LEMAK (ADIPOSE)

STRUKTUR :
Sel pembentuk jaringan :
jaringan embrional
(mesenkim)-sel2 lemak 
tersusun longgar.
FUNGSI :
Tempat penimbunan cadangan
makanan, isolasi terhadap
hilangnya panas secara
berlebihan, sebagai bantalan
organ-organ dalam, sebagai
cadangan energi.
LETAK :
Di bawah kulit, mengelilingi
ginjal, hati.
JARINGAN TULANG
JARINGAN TULANG

Tersusun atas sel-sel tulang (osteon) dalam matriks  di dalam matriks


terdapat zat perekat (kolagen), mineral terutama kalsium.

Lapisan Tulang dari luar ke dalam :


1. Periosteum
Tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam
memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
2. Tulang Kompak
Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur
sehingga tulang menjadi padat dan kuat.
3. Tulang Spongiosa
Memiliki banyak rongga yang diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi
sel-sel darah.
4. Sumsum Tulang
Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi
sel-sel darah yang ada dalam tubuh.
1. JARINGAN TULANG KERAS (OSTEON)

 Jaringan tulang keras  tersusun atas sel-sel tulang


keras (osteosit)  mengandung serabut saraf &
pembuluh darah.
 Matriks  67% senyawa anorganik (kalsium karbonat
& kalsium fosfat), 33% zat organik (kolagen).
 Sifat padat, keras & kaku.
 Tulang keras berfungsi menyusun berbagai sistem
rangka.
 Tulang tersusun atas:
(a). Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang
(b). Osteosit: sel-sel tulang dewasa
(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulang
2. JARINGAN TULANG RAWAN (KARTILAGO)

Sel-sel pembentuk jaringan tulang rawan (kartilago)  kondrosit.

Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah


dan saraf kecuali lapisan luarnya.

Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas
zat interseluler yaitu kondroitin sulfat yang didalamnya terdapat
serabut kolagen dan elastin.
JARINGAN DARAH

JARINGAN DARAH  tersusun atas sel-sel darah


(Eritrosit, Leukosit, Trombosit) & Plasma darah (90% air,
zat organik & zat anorganik).

ERITROSIT (SEL DARAH MERAH)

 Mengandung Hemoglobin, senyawa untuk mengikat


oksigen.
 Di bentuk di dalam sumsum merah.
 Eritrosit dewasa tidak berinti.
 Umur eritrosit sekitar 3 bulan.
 Fungsi : Mengikat & mengangkut oksigen ke seluruh
jaringan tubuh.
LEUKOSIT (SEL DARAH PUTIH)

 Inti Irregular.
 Leukosit  Arganulosit : tidak terdapat butiran dalam
sitoplasma (limfosit, monosit)  Granulosit : terdapat butiran
dalam sitoplasma (basofil, neutrofil, eosinofil).
 Fungsi : mempertahankan tubuh dari benda asing & penyakit
melalui mekanisme fagositosis serta mampu menghasilkan
antibodi.
TROMBOSIT (KEPING DARAH)

 Di bentuk di sumsum merah.


 Berperan dalam pembekuan darah & penutupan luka.
 Proses penutupan luka : terjadi lukatrombosit pecahion
kalsium mengubah protombin-trombin Trombin mengubah
fibrinogen-fibrin
serat-serat fibrin yang membuat luka tertutup
kembali.
REFERENSI
1. Marieb, E.N., dan Hoehn, K. 2010.
Human Anatomy and Physiology. 8th
Edition. Pearson Education, Inc.
2. Novel, S.S., Apriyani, R.K., Setiadi, H.,
dan Safitri, R. 2012. Biomedik. TIM,
Jakarta.
3. Syaifuddin. 2006. Anatomi dan Fisiologi
untuk mahasiswa Keperawatan. Jakarta
: EGC

Anda mungkin juga menyukai