bumi sebagai
satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi
sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penataan ruang.
Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat dalam penataan ruang.
Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan
tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang.
Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata
ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya.
Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya
ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional.
Sistem wilayah adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkat wilayah.
Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang dan pola ruang yang mempunyai jangkauan pelayanan pada
tingkat internal perkotaan.
Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budi daya.
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup
yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi
dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.
Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber
daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan
sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya
keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan
sosial, dan kegiatan ekonomi.
Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yang berdiri sendiri
atau kawasan perkotaan inti dengan kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan fungsional
yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara
keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.
Kawasan megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasan metropolitan yang memiliki
hubungan fungsional dan membentuk sebuah sistem.
Kawasan strategis nasional adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia.
Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat
terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
Izin pemanfaatan ruang adalah izin yang dipersyaratkan dalam kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
Rencana pola ruang wilayah nasional yang meliputi kawasan lindung nasional
dan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional;
Renetapan kawasan strategis nasional;
Arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasi program utama jangka
menengah lima tahunan; dan
Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional yang berisi indikasi
arahan peraturan zonasi sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi.
Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau
kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara yang ditetapkan dengan Undang-Undang, Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung dan
kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis provinsi;
penetapan kawasan strategis provinsi;
arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan; dan
arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang berisi indikasi
arahan peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi.
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah provinsi adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud di atas ditinjau kembali 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara dan/atau wilayah provinsi yang ditetapkan dengan Undang-
Undang, rencana tata ruang wilayah provinsi ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan daerah provinsi.
Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan peraturan daerah
provinsi.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah
provinsi;
pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
rencana pembangunan jangka panjang daerah.
Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten harus memperhatikan:
Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi dasar untuk penerbitan perizinan lokasi
pembangunan dan administrasi pertanahan.
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kabupaten adalah 20 (dua puluh) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara, wilayah provinsi, dan/atau wilayah kabupaten yang ditetapkan
dengan Undang-Undang, rencana tata ruang wilayah kabupaten ditinjau kembali lebih
dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan dengan peraturan
daerah kabupaten.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah
provinsi;
pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
rencana pembangunan jangka panjang daerah.
Rencana tata ruang wilayah kota menjadi dasar untuk penerbitan perizinan lokasi
pembangunan dan administrasi pertanahan.
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kota adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kota sebagaimana dimaksud ditinjau kembali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun. kota
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara, wilayah provinsi, dan/atau wilayah kabupaten yang ditetapkan
dengan Undang-Undang, rencana tata ruang wilayah kota ditinjau kembali lebih dari 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kota ditetapkan dengan peraturan daerah kota.
Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan dengan peraturan
daerah kota.
Ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud di atas terdiri dari ruang terbuka hijau
publik dan ruang terbuka hijau privat.
Proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari
luas wilayah kota.
Proporsi ruang terbuka hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20 (dua puluh)
persen dari luas wilayah kota.
Mengembangkan dan meningkatkan fungsi PKSN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pintu gerbang
internasional, serta simpul transportasi di kawasan perbatasan negara dengan Negara Malaysia;
Mengembangkan sistem jaringan prasarana utama berupa transportasi darat, sungai, dan udara yang
menghubungkan kawasan perbatasan dengan pusat-pusat kegiatan wilayah;
Mengembangkan sistem jaringan prasarana lainnya berupa energi, listrik, sumber daya air, dan komunikasi;
Meningkatkan sinergi sosial dan ekonomi antara kawasan perbatasan dengan pusat kegiatan dan/atau
kawasan strategis lainnya yang terdekat; dan;
Mengintegrasikan kawasan ekonomi produktif pendukung sistem permukiman dengan kawasan berfungsi
lindung sebagai bagian dari Kawasan Jantung Kalimantan;
Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya sebagai zona penyangga disesuaikan
dengan dukungan fungsi pertahanan dan keamanan di sekitar fasilitas dan infrastruktur PKSN; dan
Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif pada zona penyangga fasilitas dan infrastruktur PKSN
untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.
Mendukung percepatan perkembangan PKSN agar dapat setaradengan perkembangan wilayah negara
tetangga;
Memantapkan peran pusat-pusat kegiatan yang sudah berkembang dan mengembangkan pusat-pusat
kegiatan baru yang melayani kawasan perbatasan;
Meningkatkan keterkaitan kawasan perkotaan, antara PKN, PKSN, PKW, dan PKL; dan
Mendorong pengembangan kawasan koridor perkotaan baru Tarakan - Tanjung Selor.
Menguatkan pola kegiatan sosial-ekonomi sesuai kearifan masyarakat lokal berbasis penataan ruang;
Menguatkan pola permukiman masyarakat adat dan penyediaan akses pengelolaan sumber daya alam; dan
Mengendalikan pembangunan infrastruktur dan pengembangan kawasan dengan memperhatikan kaidah-
kaidah kearifan lokal.
Meningkatkan kualitas jaringan, pengembangan pemanfaatan sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan
air baku, air bersih, dan pengairan lahan pertanian; dan
Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan.
Pembangunan sistem jaringan prasarana wilayah dengan strateginya yaitu :
Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi yang seimbang dan terpadu untuk
menjamin aksesibilitas yang tinggi antara kawasan perbatasan dengan kawasan pesisir;
Mengembangkan pemenuhan kebutuhan energi dan ketenagalistrikan dan perluasan jangkauan pelayanan
jaringan energi dan ketenagalistrikan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya energi
termasuk sumber energi terbarukan;
Mengembangkan jaringan dan peningkatan pelayanan telekomunikasi secara merata dan seimbang sesuai
kebutuhan untuk membuka keterisolasian daerah;
Tujuan penataan ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bulungan merupakan arahan perwujudan ruang wilayah
kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Adapun Tujuan penataan ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Bulungan adalah sbb : Tujuan penataan ruang wilayah
kabupaten adalah mewujudkan peningkatan derajat dan mutu kehidupan masyarakat melalui pembangunan wilayah
agroindustri dan pemerataan infrastruktur wilayah yang berwawasan lingkungan Dan memiliki fungsi:
1. Sebagai dasar untuk memformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW)
kabupaten;
3. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.
Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Bulungan untuk mendukung pembangunan kedepan yaitu :
Membangun industri hilir perkebunan yang berkualitas ekspor dan akses pemasaran yang luas;
Mengembangkan kawasan industri yang mempunyai akses terhadap kawasan sentra produksi dan
potensial lainnya;
Membangun sentra-sentra industri perkebunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah di
sekitarnya; dan
Menyempurnakan regulasi dan peningkatan pelayanan investasi bidang perkebunan.
Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budi daya sebagai zona penyangga disesuaikan
dengan dukungan fungsi pertahanan dan keamanan di sekitar fasilitas dan infrastruktur PKSN; dan
Mengembangkan kegiatan budi daya secara selektif pada zona penyangga fasilitas dan infrastruktur PKSN
untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.
Penguatan sistem perkotaan dan sinergi hubungan fungsional kota-desa dengan
strateginya yaitu :
Meningkatkan ketersediaan jaringan jalan yang menghubungkan Ibukota Kabupaten dengan seluruh
wilayah kecamatan;
Meningkatkan dan membangun jalan yang memberikan akses pada kawasan strategis dan kawasan sentra
produksi;
Meningkatkan sarana transportasi laut dan sungai bagi wilayah yang tidak mempunyai akses hubungan
darat antar wilayah;
Membangun terminal dan dermaga pendukung pada kawasan strategis dan sentra-sentra produksi.
(dijelaskan dalam penjelasan tentang jenis terminal dan dermaga)
Meningkatkan kapasitas serta sarana dan prasarana pelabuhan udara guna mendukung kelancaran arus
lalu lintas orang, barang dan jasa di kota Tanjung Selor;
Membangun pelabuhan laut sebagai pendukung pergerakan perdagangan;
Meningkatkan produktivitas dan luas tanam melalui perluasan lahan pertanian masyarakat dalam rangka
peningkatan pendapatan petani;
Membangun kawasan agropolitan pada wilayah pertanian potensial yang mempunyai akses keterkaitan
antar wilayah dan berorientasi pasar;
Mendiversifikasi produk-produk pertanian unggulan daerah yang berdaya saing melalui pengembangan
teknologi tepat guna; (diversifikasi ditambahkan dalam keterangan umum)
Membangun, meningkatkan dan memelihara jaringan irigasi guna mendukung rencana perluasan areal
pertanian; dan
Membangun jaringan tata air daerah rawa.
Strategi pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan yang lebih optimal secara
lestari meliputi:
Meningkatkan upaya rehabilitasi lahan-lahan kritis dengan menggerakkan partisipasi dan dukungan
masyarakat;
Meningkatkan kapasitas produksi listrik untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi dan masyarakat baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang; dan
Melakukan kajian dan pengembangan terhadap potensi energi baru terbarukan untuk dijadikan energi
alternatif.
Memanfaatkan sumber energi setempat untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di pedesaan.
Melaksanakan rehabilitasi dampak perusakan lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya alam;
Melakukan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati beserta habitatnya;
Menetapkan batas kawasan konservasi ;
Melindungi pelestarian ekologi pesisir dan pulau-pulau kecil serta kawasan perlindungan bencana pesisir ;
dan
Mengoptimalkan fungsi hutan bakau.