Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MOMEN INERSIA
A. Tujuan Percobaan
Untuk menentukan dasarnya momen inersia (kelembaman) bola
Membuktikan bahasa besar momen kelembaman bola adalah 2/3 MR2
B. Alat-Alat
a. Bidang miring e. Busur derajat
b. Bola pejal f. Jangka sorong
c. Stop watch g. Timbangan
d. Mistar
C. Dasar Teori
Besar momen kelembabaman dari sebuah bola pejal homogen dinyatakan
sebagai berikut:
Mg cos
mg
Di mana :
R : jari-jari (cm)
I: momen inersia
Dengan jalan rolling (mengendalikan satu bola) pada suatu bidang miring di mana
sudut miringnya dapat di ketahui besarnya maka kita dapat mengadakan suatu
analisa sbb :
Hokum Newton II
a a
F.R=1 atauf 2
R R
1
a. Percepatan (m/dt)
f = Gaya gesekan
maka :
a
mg sin - 1 = ma
R2
mg. sin
a=
m 1 2
R
Jika jarak yang di tempuh bola pejal adalah (s) dalam waktu (I) dalam detik dan
1
bola bergerak tanpa kecepatan awal, maka dapat kita temukan bahwa S = ar
2
dimana :
s = Jarak(m)
t = waktu (dt)
a = Kecepatan (m/dt)
Jika yang di tempuh bola tersebut telah di ketahui, maka kita dapat menghitung
momen kelembaman.
gt 2 sin
I 1MR 2
2t
D. Cara Percobaan.
1. Tentukan sudut pada bidang miring.
2. Timbang bola pejal dan ukur diameternya memakai jangka sorong.
3. Ukur jarak bidang yang akan di lalui bola.
4. Dengan menggelindingkan bola pada bidang miring catat waktu yang di
perlukan bola untuk menempuh jarak yang telah di tentukan tadi dengan
memakai stopwatch .
5. Lakukan percobaan beberapa kali dengan menggubah- ubah sudut pada
bidang miring.
E. DATA HASIL PERCOBAAN
HASIL PENGAMATAN
Bola Kecil
Sudut Jarak Waktu Kecepatan Massa Midle Radiu
(Gr) (Cm) s(Cm)
30 75 0.43 174.42 8 15.80 7.9
30 75 0.53 141.51 8 15.80 7.9
30 75 0.53 141.51 8 15.80 7.9
30 75 0.50 150 8 15.80 7.9
Jml 120 300 1.99 607.44 32 63.2 31.6
X 30 75 0.49 151.86 8 15.8 7.9
NO T t Tt
Dimana
T=waktu tempuh rata-rata
t =kesalahan yang terjadi
Rn=kesalahan relatif
𝛴𝑡 1,99
T= = = 0,49 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
𝛴(𝑡−𝑡) 0,15
∆t = = = 0,0375 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
∆𝑡 0,0375
Rn = 𝑥100% = 𝑥 100% = 7,7%
𝑡 0,49
Penyelesaian :
I
( gt 2 . sin 1)
MR 2
980 0,49 sin 30 1
2
15,80 7,9
2
2.S 2.(75)
= 0,78 . 986,078
2
= 769,14 gr.cm
I 2t ( gt 2 . sin ) M 2R
I t ( gt 2 sin .2.s) M R
∆𝐼 1,54
Rn = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,2%
𝐼 769,14
Bola Kecil
Sudut Jarak Waktu Kecepatan Massa Midle Radiu
(Gr) (Cm) s(Cm)
30 100 0.65 153.85 8 15.80 7.9
30 100 0.60 166.67 8 15.80 7.9
30 100 0.63 158.73 8 15.80 7.9
30 100 0.65 153.85 8 15.80 7.9
Jml 120 400 2.53 633.1 32 63.2 31.6
X 30 100 0.63 158.28 8 15.8 7.9
NO T t Tt
Dimana
T=waktu tempuh rata-rata
t =kesalahan yang terjadi
Rn=kesalahan relatif
𝛴𝑡 2,53
T= = = 0,63 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
𝛴(𝑡−𝑡) 0,07
∆t = = = 0,0175 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
∆𝑡 0,0175
Rn = 𝑥100% = 𝑥 100% = 2,78%
𝑡 0,63
Penyelesaian :
I
( gt 2 . sin 1)
MR 2
980 0,63 sin 30 1
2
15,80 7,9
2
2.S 2.(100)
= 0,97 . 986,078
2
= 956,5 gr.cm
I 2t ( gt 2 . sin ) M 2R
I t ( gt 2 sin .2.s) M R
86,81
= 00
12252,303
I
0,0071
I
∆I = 0,0071 x 956,5 = 6,8 gr.cm²
∆𝐼 6,8
Rn = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,7%
𝐼 956,5
No T t Tt
Dimana :
T = waktu tempuh rata-rata
∆t = kesalahanyang terjadi
Rn = kesalahan relatif
𝛴𝑡 1,15
T= = = 0,29 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
𝛴(𝑡−𝑡) 0,09
∆t = = = 0,0225 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
∆𝑡 0,0225
Rn = 𝑥100% = 𝑥 100% = 7,3%
𝑡 0,29
Penyelesaian :
I
( gt 2 . sin 1)
MR 2
980 0,29 sin 30 1
2
15,80 7,9
2
2.S 2.(75)
= 0,27 x 986,078
= 266,24 gr.cm²
= 0,0021
∆I = 0,0021 x 266,24 = 0,56 gr.cm 2
∆𝐼 0,56
Rn = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,21%
𝐼 266,24
No T t Tt
Dimana :
T = waktu tempuh rata-rata
∆t = kesalahanyang terjadi
Rn = kesalahan relatif
𝛴𝑡 1,41
T= = = 0,35 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
𝛴(𝑡−𝑡) 0,13
∆t = = = 0,0325 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
∆𝑡 0,0325
Rn = 𝑥100% = 𝑥 100% = 9,3%
𝑡 0,35
Penyelesaian :
I
( gt 2 . sin 1)
MR 2
980 0,35 sin 45 1
2
15,80 7,9
2
2.S 2.(100)
= 0,42 x 986,078
= 414,2 gr.cm²
5,52
= 2970,64 + 0 + 0
= 0,0019
∆I = 0,0019 x 414,2 = 0,79 gr.cm 2
∆𝐼 0,79
Rn = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,19%
𝐼 414,2
No T t Tt
Dimana :
T = waktu tempuh rata-rata
∆t = kesalahanyang terjadi
Rn = kesalahan relatif
𝛴𝑡 0,89
T= = = 0,22 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
𝛴(𝑡−𝑡) 0,07
∆t = = = 0,0175 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
∆𝑡 0,0175
Rn = 𝑥100% = 𝑥 100% = 7,95%
𝑡 0,22
Penyelesaian :
I
( gt 2 . sin 1)
MR 2
980 0,22 sin 60 1
2
15,80 7,9
2
2.S 2.(75)
= 0,267 x 986,078
= 263,28 gr.cm²
= 0,0021
∆I = 0,0021 x 263,28 = 0,55 gr.cm 2
∆𝐼 0,55
Rn = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,21%
𝐼 263,28
No T t Tt
Dimana :
T = waktu tempuh rata-rata
∆t = kesalahanyang terjadi
Rn = kesalahan relatif
𝛴𝑡 0,94
T= = = 0,24 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
𝛴(𝑡−𝑡) 0,10
∆t = = = 0,025 𝑑𝑒𝑡
𝑛 4
∆𝑡 0,025
Rn = 𝑥100% = 𝑥 100% = 10,4%
𝑡 0,24
Penyelesaian :
I
( gt 2 . sin 1)
MR 2
980 0,24 sin 60 1
2
15,80 7,9
2
2.S 2.(100)
= 0,24 x 986,078
= 236,66 gr.cm²
2,44
= 1173,22 + 0 + 0
= 0,0021
∆I = 0,0021 x 236,66 = 0,5 gr.cm 2
∆𝐼 0,5
Rn = 𝑥100% = 𝑥100% = 0,2%
𝐼 236,66
AYUNAN MATEMATIS
A. Tujuan percobaan
a. Menyelidiki hubungan antara panjang tali pendulum dengan periode
getaranya.
b. Menentukan percepatan grafitasi.
B. Alat alat
1. Pendulum = 2 buah
2. Tali Pendulum = 2 buah
3. Meteran = 1 buah
4. Stopwatch = 3 buah
C. Dasar Teori
Pendahuluan adalah beban yang di ikat dengan tali dan digantungkan pada
slotip yang panjang, Apabila tali pendulum dalam keadaan tetap tegang
menyimpang secara horizontal dengan sudut Ф, maka pada beban pendulum
bekerja komponen gaya berat m.g sin Ф ke arah seimbang mula mula (0),
lihat gambar (a) :
𝐴𝐵 𝐴𝑂
Sin Ф = dan tg 𝜃 =
𝐿 𝐿
Sedang apabila sudut penyimpangan 𝜃 kecil, AB di anggap berimpit dengan
AO, lihat gambar (b) :
Dengan demikian :
𝐴𝑂
Sin𝜃= tg𝜃= 𝐿
Periode getar (T) dan gerak selaras pendulum dapat diturunkan dari periode getar
dan selaras pegas. Pada gerak selaras pegas, waktu getar adalah :
𝑚
T= 2𝜋√−𝑘-k
Dimana :
𝑔𝑎𝑦𝑎𝑝𝑒𝑔𝑎𝑠
-k = tetapan pegas = Simpangan pegas
Pada gerak selaras pendulum, harga –k mejadi ratio antara gaya beban pendulum
dengan simpangan pendulum.
sin θ m.g
-k = X
𝑋
m.g
𝐿
= 𝑋
𝑚.𝑔
= 𝐿
Rumus (1) menunjukkan bahwa L dan T berbanding lurus. Hal ini berarti bahwa
hubungan antara tali pendulum dengan periode getarnya adalah berbabnding
lurus. Semakin panjang tali pendulum L, semakin besar pula waktu getar T.
Gravitasi adalah peristiwa tarik menarik antara dua buah benda di atas muka
bumi, atau antara bumi dengan benda- benda langit, dan sebagainya. Newton
mendapatkan bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua masa benda, atau
dikatakan sebagai “ gaya gravitasi” adalah berbanding lurus dengan kuadrat jarak
antara kedua benda benda tersebut.
𝑚𝐿 .𝑚3 mL.m3
F=- atau F = g ………………(2)
r² r²
Dimana :
𝐹
g1 = 𝑚2
𝑚𝐿 .𝑚2
=g. 𝑟 2 𝑚2
𝑚𝐿
= g. ………………………. (3)
𝑟2
𝐹
G2 = 𝑚𝐿
𝑚𝐿 .𝑚2
=g. 𝑟 2 𝑚𝐿
𝑚
= g . 𝑟 2 ………………………. (4)
Dari kenyataan pada rumus (3) dan (4) di atas , secara umum dapat dikatakan
bahwa : benda bermassa m berjarak r dari pusat masa akan menimbulkan medan
gravitasi sebesar
G = G.m/r…………………………..(5)
Tempat tempat yang berjarak r dari pusat masa tersebut diatas merupakan
permukaan bola yang berjari- jari r dengan pusat massa sebagai pusat bola. Maka
besarnya kuat medan gravitasi pada permukaan bola tersebut di mana mana adalah
sama.
Sebagai contoh misalnya bola bumi kita, dimana pusat bumi merupakan pusat
bila, dan pusat massa. Maka besarnya kuat medan gavitasi bumi di permukaan
bumi adalah ,yaitu kira kira 9,8 newton/kg.
Benda –benda yang mempunyai massa lebih kecil dari pada massa bumi, di dalam
pengaruh gravitasi bumi akan tertarik menuju bumi, karena bend- benda tersebut
menimbulkan medan gravitasi yang besarnya lebih kecil dari pada kuat medan
gravitasi bumi.
Berdasarkan pengertian diatas berat suatu benda yang berada dalam pengaruh
medan grafitasi bumi sebenarnya adalah gaya tarik menarik atau “gaya gravitasi”
(F) antara bumi dengan benda tersebut .Sesuai dengan definisi bahwa kuat medan
gravitasi g = F/m dimana m adalah massa benda tersebut, maka besarnya “ Gaya
gravitasi “ F yang menjadi “gaya berat” dari benda adalah :
F= W = g.m…………………….(6)
Dimana:
G = Kuat medan gravitasi bumi, besarnya 9,8 dyne/gram atau 9,8 newton/kg
“ Kuat medan gravitasi “ bumi yang biasa dinyatakan dengan g = 9,8 dyne/gr =-
9,8 newton/kg seringkali di katakan pula sebagai “percepatan gravitasi “ bumi g
yang mempunyai satuan cm/detik. Pernyataan tersebut didasarkan atas kenyataan
bahwa persamaan (6) F =W m.g bersesuaian dengan hukum Newton II, F = m.a
(bahwa gaya F terhadap benda bermassa m memberi percepatan sebesar a). Sesuai
dengan hokum Newton tersebut, dapat dikatakan bahwa “gaya gravitasi “ bumi F
terhadap benda bermassa m (yaitu sama dengan gaya berat W), memberi
“percepatan gravitasi” sebesar g.
D. Jalannya Percobaan
1. Menentukan panjang pendulum ditentukan 100cm, di ukur dari titik
gantung sampai ke titik berat beban pendulum. Karena letak titik berat
tersebut tidak dapat ditentukan dengan teliti, maka harga kesalahan
absolute (AL) di tetapkan sebesar 0,2 cm.
2. Sudut penyimpangan 𝜃 di buat tidak lebih besar dari s derajat . Untuk
keperluan ini di tentukan pula simpangan X sebesar 8,70 cm. Di usahakan
ayunan pendulum tidak membentur gerakan kerucut.
3. Data yang di catat adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan 100
kali getaran. Waktu selam 100 kali T tersebut ditentukan dengan
menggunakan stopwatch. Ulangan di lakukan sebanyak 3 kali.
4. Dari nilai T yang diperoleh, dapat ditentukan nilai T serta percepatan
gravitasi g di tempat percobaan
5. Percobaan yang sama dilakukan pula dengan merubah panjang menjadi
6. 150cm dengan X = 13,08 cm dan menjadi 2000m dengan X = 17,44 cm.
L(Cm)
N X(Cm) T(detik)
Rata-rata 50.40222
No L(Cm) N X(Cm) T(detik)
6 100 8.7 20 41
N : Banyaknya ayunan
X : Simpangan
F. Analisa Data
No T 𝑡̅ (t −𝑡̅)
Σ(t−t) 1,58
∆t=
̅ = = 0,316 dt
5 5
∆t̅ 0,316
Rn = × 100% =40,85 x100% = 77%
t
𝑡
Untuk mencari T (periode) digunakan rumus T =𝑁
41,08 40,09
2,05 2,00
T1= 20 det/get T4= 20 det/get
41,05 40,06
2,05 2,05
T2= 20 det/get T5= 20 det/get
41,03
2,05
T3= 20 det/get
No T 𝑇̅ (T−𝑇̅)
T
10,02
Harga 𝑇̅ = 5 = = 2,46 det/getaran
5
∆𝑡̅ =
T T
0,08
0,016 det/ get
5 5
T 0,016
100% 100% 0,6%
Rn = T 2,46 T = (2,46
0,016) det/get
Sehingga didapat :
∆L ∆T
∆g = +2 g
𝐿 𝑇
0,2 0,016
= 100 + 2 𝑥 651,874
2,46
= 8,5 m/det²
∆𝑔
Rn = × 100%
𝑔
8,5
= 651,874 𝑥 100%
= 1,3%
No T 𝑡̅ ( t −𝑡̅)
t t
0,63
0,1261detik/get
∆𝑡̅ = 5 5
∆t
Rn = × 100%
𝑡̅
0,126
= 50,262 𝑥100%
= 2.5%
𝑡
Untuk mencari T (periode) digunakan rumus T =𝑁
50,06 50,35
2,50 2,51
T1= 20 det/get T4= 20 det/get
50,48 50,16
2,52 2,50
T2= 20 det/get T5= 20 det/get
50,26
2,51
T3= 20 det/get
No T 𝑇̅ (T−𝑇̅)
Harga 𝑇̅ = T =
12,54
= 2,508 𝑑𝑒𝑡/𝑔𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
5 5
T T
0,032
0,0064 det/ get
∆𝑡̅ = 5 5
T 0,0064
100% 100% 0,25%
Rn = T 2,508
Sehingga didapat :
∆L ∆T
∆g = 𝐿
+2 𝑇
g
0,2 0.0064
= 100 + 2𝑥 𝑥 931,2491
2.508
=4,77 cm/det²
∆𝑔
Rn = × 100%
𝑔
4,77
= 931,2491 x100%
= 0.5%
G. Kesimpulan
Dari hasil percobaan diperoleh :
Percobaan I : t = (40,85± 0,316 ) det
T = (2,46 ± 0,016 ) det/get
∆g = (651,874 ± 8,5)cm/det2
Percobaan II : t = (50,262 ±0,126) det
T = (2,50 ±0,25) det
∆g = (931,2491 ±4,77) m/det2
Dari data di atas pada dasarnya percepatan gravitasi dimana-mana
adalah sama (9,8 m/det2).
Sedangkan data di atas ada yang lebih, kemungkinan disebabkan oleh :
a. Kesalahan dalam melakukan percobaan
b. Kesalahan membaca data
c. Kurangnya ketelitian dalam percobaan
BAB IV
HUKUM KIRCHOFF
A. Tujuan pecobaan
1. Memahami teori kirchoff
2. Menggunakan teori tersebut
B. Dasar teori
1. Hukum arus kirchoff (HAK) jumlah aljabar semua arus yang mengatur
masuk kesuatu cabang =0.
2. Hukum kirchioff (HTK) jumlah aljabar GGL dalam suatu untaian
tertutup= jumlah aljab aljabar hasil kali arus dengan tahanan.
C. Alat-alat
1. Milimeter
2. Sumber arus
3. Tahanan
4. Multimeter
D. Pelaksana percobaan
1. Buatlah untaian listrik seperti gambar 1,dan saklar dalam posisi
terbuka.
2. Setelah diperiksa asisten saklat ditutup.atutran “E” pada tegangan
2,4,6,8.
3. Jangan lupa mengukur tegangan pada ujung-ujung millimeter.
4. Kesemua dilakukan pada tegangan yang berbeda misalnya
“E”=4,6,8,10.
5. Ulangi percobaan tersebut sesuai dengan petunjuk.
6. Bandingkan hasil-hasil yang diamati dengan teori.
V1 (1) = 2,50V ; V1 (2) = 4,26V ;V1 (3) = 5,37V ;Vin (4) = 6,47
= 0,037
Rp = 1/0,037
= 27,03 ohm
1 3.59 2.50 1.02 20.60 11.20 9.70 8.40 1.13 0.50 0.59 0.60
2 6.09 4.26 1.74 34.90 18.90 16.90 14.20 2.44 0.85 0.89 11.02
3 7.63 5.37 2.15 44.90 24.20 21.30 17.80 3.06 1.06 1.16 1.26
4 9.61 6.47 2.64 53.60 2.94 26.00 21.90 3.74 1.30 1.42 1.56
Vsumber 1 = 3,59 V
Vsumber 3 = 7,63 V
Vsumber 4 = 9,61 V
= 0,037
Hasil Percobaan
No
Paralel Arus
STANDAR DEVIASI
A. Nilai Rata-rata
A B VR1 VRp
X=
2 2
Keterangan:
A = Nilai hasil percobaan
B = Nilai hasil perbandingan
B. Deviasi Rata-rata
XAXB
Δx
2
A. NILAI RATA-RATA
Nilai rata-rata V2 :
1. VS1 = 3,59 V
679,8 1,97
340,885V
V2 = 2
2. VS1 = 6,09 V
1151,7 4,35
578,025 V
V2 = 2
2. VS1 = 7,63 V
1481,7 5,73
743,715V
V2 = 2
3. VS1 = 9,61 V
1768,8 7,56
V2 = 888,18V
2
2. VS2 =6V
∆VS2 =
(578,025 - 1151,7) (578,025 4,35)
286,84V
2
3. VS3 = 7,5 V
∆VS3 =
(743,715 - 1481,7) (743,715 5,73)
- 368.99 V
2
4. VS4 = 9,61 V
(888,18 - 1768,8) (888,88 7,65)
∆VS4 = 440,36V
2
C. STANDAR DEVIASI
1. VS1 = 3,59 V
2. VS2 = 6,09 V
3. VS3 = 7,63 V
4. VS4 = 9,61 V
Vsumber 1 = 2,0 V
= 55,682 V
Vsumber 2 = 4 V
= 109,71V
Vsumber 3 = 6V
= 164,565V
Vsumber 4 = 8V
= 218,402V
D. NILAI RATA-RATA
Nilai rata-rata V1
1. VS1 = 3,59 V
3,59 1,97
V1 = 2,78V
2
(2 3,59) (2 1,97)
∆V1 = 0,78V
2
V1 ± ∆V1 = (2,78 ± -0,78) volt
2. VS2 = 6,09 V
6 4,35
V1 = 5,175V
2
(4 6,09) (4 4,35)
∆V1 = - 1,22V
2
V1 ± ∆V1 = (5,175 ± -1,22) volt
3. VS3 = 7,63V
7,63 5,73
V1 = 6,68V
2
(6 7,63) (6 - 5,73)
∆V1 = 0,543V
2
V1 ± ∆V1 = (6,68 ± -0,543) volt
4. VS4 = 9,61 V
8 7,56
V1 = 7,78V
2
(8 9,61) (8 - 7,56)
∆V1 = 1,025V
2
V1 ± ∆V1 = (7,78 ± -1,025) volt
TABEL STANDART DEVIASI
(578,025
± -286,84)
(5,175 ± -1,22)
2 6,09 4,26 -1,22 578,025 578,025 -286,84 volt
volt
(743,715
- (6,68 ± -0,543) ± -368,99)
3 7,63 5,37 743,715 743,715 -368,99 volt
0,543 volt
Percobaan 1:
VR = IA x RX
VR = IA x RX
I1 =VR2/R2 (perhitungan)
VR = IA x RX VR = IA x RX
Percobaan 2
V1 (1) = 2,50 V
V1 (2) = 4,26 V
V1 (3) = 5,57 V
V1 (4) = 6,47 V
V2 (1) = 1,02 V
V2 (2) = 1,74 V
V2 (3) = 2,15 V
V2 (4) = 2,64 V
= 0,037
Rp = 1/0,037 = 27,03
2. Kesimpulan
Jumlah tegangan total mendekati jumlah rata-rata tegangan dalam
rangkaian V total dan V sumber = V1 + V2
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan jumlah I total sama dengan
jumlah arus yang mengalir pada rangkaian.
I total = IA1 + I2 + I3
A. Tujuan Percobaan
Menentukan koefisien viskositas zat cair berdasarkan hukum stores
B. Dasar teori
Jika sebuah bola bergerak di dalam fluida yang diam, maka akan bekerja gaya
gesekan pada bola, yang menahan gerak bola tersebut.
F = 6 r V ………………………………………………………… (1)
Dimana :
= Viskositas fluida
r = Jari-jari bola
Hubungan tersebut untuk pertama kalinya dijabarkan oleh Sir george Stokes
pada tahun 1845 dan dikenal dengan hokum stokes.
Jika bola tersebut bergerak ke bawah (jauh) di dalam suatu zat cair. Pada saat
akan mencapai suatu kecepatan sedemikian hingga bola tersebut tidak lagi
mengalami percepatan dan bergerak dengan kecepatan tetap yang dikenal sebagai
kecepatan tersebut diberikan oleh persamaan :
2.r 2 . g
V= ( r – ro) ………………………………………………… (2)
9
2 r2 g
= ( r – ro) …………………………………………………..(3)
9V
Dimana :
V = Kecepatan akhir
Persamaan (3) hanya berlaku untuk suatu ruang dengan dimensi tak terhingga.
Jika bola dijatuhkan dalam suatu tabung terhingga dengan jari-jari R, maka karena
pengaruh dinding tabung tersebut kecepatan akhir bola dalam zat cair akan
berkurang dengan suatu faktor 1/ (1 + 2, 4 r / R) dan dari percobaan dapat
ditentukan V dengan mengukur jarak jatuh dibagi waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut sehingga pada akhirnya diperoleh persamaan :
2 r2 g t (r r o )
= x ………………….………………… (4)
9S2 1 / (1 2,4 r / R)
Dimana :
S = Jarak jauh
C. Alat-alat
Tabung gelas berisi zat cair yang akan ditentukan viskositasnya, bola kecil-
kecil, kaliper micrometer (micrometer sekrup), stopwatch dan aerometer, neraca.
D. Cara Percobaan
1. Menentukan rapat bola-bola kecil dengan menimbangnya dan mengukur
diameternya atau menurut yang diberikan oleh asisten, dan pengukuran
dilakukan 10 kali
2. Menentukan rapat zat cair dengan aerometer
3. Menjatuhkan bola ke dalam tabung, setelah mencapai kecepatan akhir
mencatat waktu tempuh jarak yang telah ditentukan oleh asisten
praktikum.
4. Dengan persamaan (4) menentukan viskositas zat cair tersebut.
E. Data Hasil Percobaan
F. ANALISA DATA
Jari-jariBola Besar
No D r1 r1 r1 - r1
r1 64,8
r1 = = 16,2cm
n 4
r1r1 0
r1 = = 0cm
n 4
r1 0
Rn = 100% = 100% 0%
r1 32,4
r1 = r1 r1dengan Rn = 32,4 0dengan Rn = 0 %
Jari-jariBolaKecil
No D r1 r1 r1 - r1
r1 24,4
r1 = = 24,4cm
n 4
r1r1 0
r1 = = 0cm
n 4
r1 0
Rn = 100% = .100% 0%
r1 24,4
No 1 1 – 1
1 0,004 0,004 0
2 0,004 0,004 0
3 0,004 0,004 0
4 0,004 0,004 0
0,016 0,016 0
m 4
= V = r3
V 3
10,25
= 4 3
0,004 gr/cm3
3 (3,14)(8,1)
0,016
1 = = = 0,004 gr/cm3
n 4
1 1 0
1 = = = 0 gr/cm3
n 4
1 0
Rn = 100% = .100% = 0%
1 0,004
No 1 1 – 1
1 0,005 0,005 0
2 0,005 0,005 0
3 0,005 0,005 0
4 0,005 0,005 0
0,02 0,02 0
m 4
= V = r3
V 3
5,06
= 4 3
= 0,005gr/cm3
3 (3,14)(6,1)
0,002
1 = = 0,016 gr / cm 3
n 4
1 1 0
= = = 0 gr/cm3
n 4
1 0
Rn = 100% = 0%
1 2,6
No t1 t1 t1 – t 1
t 1 39,84
t1 = = 9,96 det
n 4
t1t1 0,5
t1 = = 0,125 det
n 4
t 1 0,125
Rn = 100% = .100% 0,3%
t1 39,84
No t1 t1 t1 – t 1
t1t1 0,39
t1 = = 0,097 det
n 4
t 1 0,097
Rn = 100% = 100% = 3%
t1 2,773
No t1 t1 t1 – t 1
t 1 30,52
t1 = = 7,625 det
n 4
t1t1 1,53
t1 = = 0,383 det
n 4
t 1 0,383
Rn = 100% = 100% 3%
t1 7,625
t 1 8,94
t1 = = 2,235 det
n 4
t1t1 0,64
t1 = = 0,16 det
n 4
t 1 0,16
Rn = 100% = 100% =7%
t1 2,235
PengukuranKecepatan
No V1 V1 V1– V 1
V 1 0,108
Rn = 100% = 100% = 1%
V1 10,076
No V1 V1 V1– V 1
V 1 36,068
V1 = = 9,017cm / det
n 4
V 1 24,517
Rn = 100% = 100% = 270%
V1 9,017
No V1 V1 V1– V 1
V 1 52,589
V1 = = 13,147cm / det
n 4
V 1 0,67
Rn = 100% = 100% =5%
V1 13,147
No V1 V1 V1– V 1
1 40 11,185 28,818
V 1 33,08
Rn = 100% = 100% =295%
V1 11,185
G. Perhitungan
1. Perhitunganuntukpercobaan bola besardankecilpadaoliSAE 40
a. PerhitunganuntukpercobaanBolaBesarpadaoli SAE 40 di ketahui:
r (jari-jari bola besar) = 0,81 cm
t (waktu bola besarpadaoli SAE 50) = 9,96 det
m (massa bola besar) = 10,25 gr
o (rapat masa di SAE 50) = 35 gr/cm3
(rapat masa bola besar) = 0,004 gr/cm3
S (jarak) = 100 cm
g (gravitasi) = 980 cm/det3
R (jari-jaritabung) = 2,25 cm
Volume
4
4
V = 3 r3 = (3,14) (0,81)3 = 2,2249 cm3
3
r 0
V = 3 V=3 .2,2249 0 cm3
r 0,81
V 1 0
Rn = 100% = 100% = 0%
V1 2,2249
m 10,25
= = 4,6069 gr/cm3
V 2,2249
∆𝑚
= ( 𝑚 + 2
∆ρ
𝑉
) = 0
2
0
4,6069= 0 gr/cm3
10,25 2,2249
Viscositaszatcairoli SAE 40
2 r 2 gt 1 2,4r
= ( - o)
9s 2 R
12808,12176 2,944
= (-34,996) 325,8 poise
1800 2,25
2r t ∆|𝜌−𝜌0 | r R
= + + |𝜌−𝜌 | + 2.4
r t 0 r R
0 0,125 0 0 0
= 2. + + + .2.4
0,81 9,72 34,996 0,81 2,25
= 0,0128poise
1 0,0128
Rn = 100% = 100% = -4,583%
279,27
S (jarak) = 100 cm
Volume
4 3 4
V= r = (3,14) (6,1)3 = 950,293 cm3
3 3
r 0
V = 3 V=3 950,293 = 0 cm3
r 6,1
V 1 0
Rn = 100% = 100% = 0%
V1 950,293
m 5,06
= = = 0,005 gr/cm3
V 950,293
∆𝑚 ∆ρ 0 0
=( 𝑚 + 2 ) = 2 0,005 = 0 gr/cm3
𝑉 5,06 950,293
2r 2 gt 1 2,4 r
= ( - o)
9s2 R
(6,1) 2 .980(2,733) 1 (2,4.6,1)
=2 (0,005-35)
9.100.2 2,25
199322
= (-34,995) 18,64 72232,8 poise
1800
2r t ∆|𝜌−𝜌0 | r R
= + + |𝜌−𝜌 | + 2.4
r t 0 r R
0 0,097 0 0 0
=2 + 2,4
6,1 2,733 34,995 6,1 2,25
= 0,035poise
0,035
Rn = 100% = 100% 4,845%
72232,8
S (jarak) = 100 cm
R (jari-jaritabung) = 2,25 cm
Volume
4 3 4
V = r = (3.14) (0,81)3 = 2,224 cm3
3 3
r 0
V =3 V=3 2,224 = 0 cm3
r 0,81
V 1 0
Rn = 100% = 100% = 0%
V1 2,224
m 10,25
= = = 4,608 gr/cm3
V 2,224
∆𝑚 ∆ρ 0 0
=( 𝑚 + 2 ) = 2 4,608 = 0 gr/cm3
𝑉 10,25 2,224
Viscositaszatcairoli SAE 50
2r 2 gt 1 2,4 r
= ( - o)
9s2 R
= - 304,5 poise
2r t ∆|𝜌−𝜌0 | r R
= + + |𝜌−𝜌 | + 2,4
r t 0 r R
2.0 0,125 0 0 0
= . 2,4 +
0,81 7,625 29,996 0,81 2,25
= 0,01poise
0,01
Rn = 100% = 100% = -3,3%
304,5
= = - 304,5 0,01 poise
S (jarak) = 100 cm
Volume
4 3 4
V = r = (3,14) (6,1)3 = 950,3 cm3
3 3
r 0
V =3 V=3 950,3 = 0 cm3
r 6,1
∆𝑉 0
Rn = 100% = 100% = 0%
𝑉 950,3
m 5,06
= = = 0,0053 gr/cm3
V 950,3
m V 0 0
= 2 = 2 0,0053 = 0 gr/cm3
m V 5,06 950,3
= = 0,0053 0 gr/cm3
Viscositaszatcairoli SAE 50
2r 2 gt 1 2 .4 r
= ( - o)
9s2 R
= - 20389,9 poise
2r t ∆|𝜌−𝜌0 | r R
= + + |𝜌−𝜌 | + 2.4
r t 0 r R
0 0,097 0 0 0
= 2 + + 2.4
6,1 2,235 29,995 6,1 2,25
= 0,04poise
0,01
Rn = 100% = 100% = 0,000044%
223,84
1 0,0128
Rn = 100% = 100% = -4,583% = = -
279,27
4,583 0,1| poise
0,01
Rn = 100% = 100% = 0,000044%
223,84
A. Tujuan Percobaan
Mengukur hambatan listrik.
Menentukan besar hambatan listrik suatu resistor dengan bantuan hukum
ohm.
Menghitung panas disipasi pada suatu resistor dari rangkaian listrik
dengan bantuan hukum ohm.
B. Alat-alat
1. Sumber daya AC/DC
2. Sebuah voltmeter
3. Sebuah Ampermeter
4. Resistor 49Ω/2W, 470Ω/2W
5. 6 buah konetor
6. 6 kabel 50cm merah dan hitam, masing-masing 3 buah
7. Sebuah stopwatch
C. Dasar Teori
𝐸
ρ=𝐸
jika panjang penghantar I dengan beda potensial diantara kedua ujungnya adalah
Vab dan besar kuat medannya E maka :
𝐸𝐸−𝐸𝐸
E= = 𝐸𝐸𝐸
𝐸
maka dipeoleh :
𝐸𝐸−𝐸𝐸
E= = 𝐸𝐸𝐸
𝐸
D. Jalannya Percobaan.
1. Buatlah untaian listrik dan sklar dalam posisi terbuka.
2. Setelah diperiksa asisten, saklar dituttup. Aturan “E” pada tegangan
2,4,6,8.
3. Setelah itu ukur tegangan pada ujung-ujung milimeter.
4. Lakukan pada tegangan yang berbeda misalnya “E” = 4,6,8,10.
5. Ulangi percobaan tersebut sesuai dengan petunjuk.
6. Bandingkan dengan hasil-hasil yang diamati dengan teori.
E. Data Percobaan Hukum Ohm
1 3 100 24 2,4
2 6 120 67 8,04
Penyelesaian :
1. Diketahui : Vin : 3V
I : 24 mA = 24x10‾³ A
Ditanya : R… ?
Jawab :V=I.R
𝑉𝑖𝑛 3
R= = 24𝑥10‾³
𝐼
=0.125x10³ Ω
2. Diketahui : Vin : 6V
I : 67 mA = 67x10‾³ A
Ditanya : R… ?
Jawab :V=I.R
𝑉𝑖𝑛 6
R= = 67𝑥10‾³
𝐼
=0,089x10³ Ω
I : 105 mA = 105x10‾³ A
Ditanya : R… ?
Jawab :V=I.R
𝑉𝑖𝑛 7,5
R= = 105𝑥10‾³
𝐼
=0,071x10³ Ω
1 3 100 30 3,0
2 6 120 50 6
Penyelesaian :
1. Diketahui : Vin : 3V
I : 30 mA = 30x10‾³ A
Ditanya : R… ?
Jawab :V=I.R
𝑉𝑖𝑛 3
R= = 30𝑥10‾³
𝐼
=0.1x10³ Ω
2. Diketahui : Vin : 6V
I : 50 mA = 50x10³ A
Ditanya : R… ?
Jawab :V=I.R
𝑉𝑖𝑛 6
R= = 50𝑥10‾³
𝐼
=0,12x10³ Ω
I : 50 mA = 105x10³ A
Ditanya : R… ?
Jawab :V=I.R
𝑉𝑖𝑛 7,5
R= = 50𝑥10‾³
𝐼
=0,15x10³ Ω
G. Kesimpulan
Hukum ohm mengatakan bahwa tegangan pada terminal penghantar
berbanding lurus terhadap arus yang mengalir melalui material.
Nilai tegangandan arus yang dihasilkan dari percobaan selalu mendekati
nilai tegangan dan arus yang dihasilkan dari teori.