PENDIDIKAN KESEHATAN
Oleh :
KELOMPOK 5
1. DESTI YUNILIYANTI
2. SAFRINA SANTI
3. MISBAHUN NISAK
4. MENTARI
5. DEA VENIZELIA
6. HENITA CHANIA
7. R.A ROBIATUL ADAWIYAH
8. IIM NUR FATIMAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UNIVERSITAS SRIWIJAYASATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Waktu :
Metode : Ceramah
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah
diharapkan peserta dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang
Relaksasi otot progresif.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dengan metode ceramah
diharapkan peserta dapat:
1) Mengetahui definisi Relaksasi otot progresif.
2) Mengetahui tujuan dan manfaat Relaksasi otot progresif.
3) Mengetahui langkah-langkah pelaksanaan Relaksasi otot progresif.
4) Mampu dan mau Melakukan latihan Relaksasi otot progresif.
B. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Rawas 2.2 RSMH
Palembang.
C. Kegiatan Pengajaran
Kegiatan
No. Tahap
Peneliti Responden
1 Pembukaan (6 menit) a. Mengucapkan salam a) Menjawab dan
b. Memperkenalkan diri mendengarkan
c. Menjelaskan kontrak waktu b) Memperhatikan
d. Menjelaskan peraturan c) Memperhatikan
kegiatan dan cakupan materi d) Memperhatikan, jika
serta memberikan ada yang kurang
kesempatan kepada peserta mengerti bertanya
untuk bertanya jika ada hal-
hal yang belum dimengerti
2 Ceramah ( 40 menit) a. Kelompok memberikan a) Mendengarkan dan
penjelasan tentang memperhatikan
Relaksasi otot progresif. b) Bertanya dan
b. Kelompok memberikan menjawab
kesempatan bertanya kepada c) mendengarkan
peserta
c. Kelompok menjawab
pertanyaan yang
disampaikan oleh peserta
3 Penutup (12 menit) a. Membuat kesimpulan dari a) Menjelaskan
hasil penyuluhan tentang pengetahuan yang
Relaksasi otot progresif. didapat dalam
b. Memberi evaluasi penyuluhan
c. Memberi salam penutup b) Menjawab salam
A. Progressive Muscle Relaxation
1. Definisi Progressive Muscle Relaxation
Progressive Muscle Relaxation (PMR) adalah teknik relaksasi otot
dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan dan sugesti
(Herodes,2010 dikutipSetyoadi & Kushariyadi,2011). Progressive Muscle
Relaxation (PMR) merupakan teknik relaksasi yang dilakukan dengan cara
menegangkan otot sementara kemudian kembali diregangkan. Progressive
Muscle Relaxation dilakukan mulai dari kepala sampai kaki secara
bertahap (Casey & Benson,2012). Progressive Muscle Relaxation
merupakan teknik relaksasi yang menggabungkan latihan nafas dalam
dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot tertentu (Kustanti & Widodo,2008
dikutip Setyoadi & Kushariyadi,2011).
b) Ulangi gerakan pada tangan kiri sebanyak dua kali agar klien
dapat membedakan kondisi otot yang tegang dan relaks.
Lakukan prosedur yang sama pada tangan kanan.
2) Gerakan 2 : berfungsi untuk melatih otot tangan bagian belakang.
Kedua pergelangan tangan ditekuk ke belakang sehingga otot
tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang, kemudian
lepaskan tekukan ke posisi semula secara perlahan-lahan. Ulangi
satu kali lagi.
3) Gerakan 3 : berfungsi untuk melatih otot biseps (otot besar pada
pangkal lengan bagian atas). Kedua tangan digenggam membentuk
kepalan, arahkan kepalan menuju ke pundak sehingga otot biseps
akan menjadi tegang. Ulangi satu kali lagi.
4) Gerakan 4 : berfungsi untuk melatih otot bahu supaya mengendur.
Kedua bahu diangkat setinggi-tingginya seakan-akan hampir
menyentuh telinga. Perhatian dipusatkan pada kontras ketegangan
yang terjadi pada bahu, punggung atas dan leher. Ulangi satu kali
lagi.
5) Gerakan 5 dan 6 : berfungsi dalam melemaskan otot-otot wajah
seperti otot dahi, mata, rahang dan mulut. Otot dahi digerakkan
dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa bahkan
kulitnya keriput. Mata dipejamkan semaksimal mungkin sehingga
ketegangan dapat dirasakan dirasakan di sekitar mata termasuk
otot-otot mata. Ulangi satu kali lagi.
6) Gerakan 7 : berfungsi untuk mengendurkan otot–otot rahang.
Rahang dikatupkan bersamaan dengan menggigit gigi sehingga
ketegangan terjadi di sekitar otot rahang.
7) Gerakan 8 : berfungsi dalam mengendurkan otot-otot mulut. Bibir
dimoncongkan semaksimal mungkin sehingga ketegangan dapat
dirasakan di sekitar mulut. Ulangi satu kali lagi.
8) Gerakan 9 : berfungsi untuk merileks otot-otot bagian depan dan
belakang leher. Kepala direbahkan pada sandaran, gerakan dimulai
dari otot leher bagian belakang kemudian otot leher bagian depan.
Kepala ditekankan pada sandaran sehingga dapat dirasakan
ketegangan yang terjadi pada leher bagian belakang dan punggung
atas. Ulangi satu kali lagi.
9) Gerakan 10 : berfungsi untuk melatih otot leher bagian depan.
Kepala ditekuk, dagu dibenamkan ke arah dada sehingga
ketegangan dapat dirasakan pada leher bagian depan. Ulangi satu
kali lagi.
10) Gerakan 11 : berfungsi untuk melatih otot punggung. Tubuh
ditegakkan dari sandaran, punggung dilengkungkan dan busungkan
dada. Kondisi ini (tegang) dipertahankan 10 detik kemudian
lakukan posisi rileks dengan cara meletakkan kembali tubuh ke
sandaran dan membiarkan otot menjadi lemas. Ulangi satu kali
lagi.
11) Gerakan 12 : berfungsi untuk melemaskan otot dada. Lakukan
nafas dalam agar paru-paru terisi udara sebanyak-banyaknya, tahan
selama beberapa saat dengan merasakan ketegangan yang terjadi
pada bagian dada dan turun ke perut, lalu dilepas dengan
mengeluarkan udara seperti bernafas biasa. Ulangi satu kali lagi.
12) Gerakan 13 : berfungsi untuk melatih otot perut. Perut ditarik ke
dalam dengan kuat, tahan sampai kencang dan keras selama 10
detik, lalu lepaskan. Ulangi sekali lagi.
13) Gerakan 14 dan 15 : berfungsi untuk melatih otot-otot kaki (paha
dan betis). Luruskan telapak kaki sehingga otot paha terasa
kencang. Selagi telapak kaki diluruskan, antara paha dan betis juga
diluruskan. Tahan selama 10 detik kemudian dilepaskan. Ulangi
satu kali lagi.