POST SC
INDIKASI KALA II TAK MAJU (MEMANJANG)
DIRUANG G II OBSGYN RS BETHESDA
YOGYAKARTA
DISUSUN OLEH:
FRISKILA NOFIASARI
1804040
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Asuhan Keperawatan pada NN.A Post SC dengan Indikasi Kala II tak Maju
(Memanjang) di Ruang G II Obsgyn RS Bethesda Yogyakarta
Ini telah disetujui oleh Preceptor
Akademik dan Klinik
A. MEDIS
Kala II adalah persalinan yang berlangsung 30 menit disebut sebgai kala pengeluaran
Kala II lama adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam untuk
a. Genitalia luar
1) Mons pubis : bagian yang menonjol terdiri dari jaringan lemak, area ini dimulai
2) Labia mayora: dua lipatan dari kulit diantara kedua bagian atas. Labia mayora
4) Klitoris : sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang
5) Vestibulum : merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labia minora),
muara dari: liang senggama, uretra, kelenjar bartolini, klenjar skene kiri dan
kanan.
6) Hymen : lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari liang senggama,
dimulut vagina.
7) Perineum : terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurag lebih 4 cm.
b. Genitalia dalam
dialiri banyak pembuluh darah dari serabut saraf, panjangnya kurang lebih 7,5 cm.
bagian ini merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Fungsi
vagina yaitu saluran untuk mengeluarkan lender uterus dan darah menstruasi, alat
2) Uterus : Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di
dalam pelvis antara rektum di belakang dan kandung kencing didepan. Ototnya
disekat miometrium dan selaput lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut
endometrium. Letak uterus sedikit anteflexi pada bagian lehernya dan anteversi
b) Badan uterus, melebar dari fundus ke servix, sedangkan antara badan dan
mendorong isinya pada waktu persalinan dan dapat mengecil kembali setelah
plasenta keluar.
dinding korpus uteri serosa atau peritonium uterus, mendapat darah dari arteri
uterina cabang dari arteri iliaka interna yang menjadi arteri ovarika
3) Tuba valopi : merupakan tulula-maskuler, kea rah kiri dan kanan panjang 12 cm,
diameternya 3-8 mm,. Fungsi untuk menangkap ovum dan melepas saat ovulasi,
4) Ovarium : kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan uterus
dibawah tuba uteri dan terikat disebelah belakang ligamentum latum uterus,
progesterone.
3. Etiologi
Etiologi terjadinya kala II lama ini adalah multikomplek dan bergantung pada
b. Kelainan panggul
f. Ketuban pecah dini ketika servik masih menutup, keras dan belum mendatar.
a. Pada Ibu
Gelisah, letih, suhu badan naik, berkeringat, nadi dan pernapasan cepat, edema vulva,
1) Denyut janin cepat, hebat, tidak teratur bahkan negative. Air ketuban terdapat
efektif
4.
Kala II Lama
Insisi
Luka
7. Epidemiologi
Menurut dinkes tahun 2012, kematian ibu hamil sebanyak 9 orang, kematian ibu bersalin
sebanyak 20 orang dan kematian ibu nifas sebanyak 11 orang. Salah satu penyebab
langsung kematian ibu adalah partus lama (8%). Persalinan berlangsung 12 jam, tetapi
bayi belum lahir kerana kelainan his, kelainan janin, kelainan jalan lahir (Wiknjosastro,
2010).
8. Penatalaksanaan
Upaya mengejan ibu menambah risiko pada bayi karena mengurangi jumlah oksigen ke
plasenta. Maka dianjurkan mengejan secara spontan dan menahan nafas yang terlalu lama
tidak dianjurkan. Perhatikan denyut jantung janin, bradikardi yang lama mungkin terjadi
karena lilitan tali pusat.dalam hal ini lakukan tindakan frcef/ vakum bila saraf terpenuhi.
Bila malpresentasi dan obstruksi bisa disingkirkan, berikan oksitosin drip, bila setelah 1
jam pemberian oksitosin tetap tidak ada kemajuan persalinan, lahirkan dengan bantuan
vakum, apabila tidak terpenuhi indikasi silakukan sectio saecaria. (Wiknjosastro, 2010)
b. Berikan antibiotik
a. Definisi
Suatu tindakan pembedahan dengan untuk melahirkan janin dengan membuat sayatan
b. Patofisiologi
1. Disproporsi kepala panggul
2. Gawat janin
3. Plasenta Previa
4. Letak lintang
5. Incoordinate Uterine Action
6. Preeklamsia
7. Ibu meninggal, sedangkan bayi dikandungan masih hidup
8. Riwayat SC sebelumnya
Imunitas menurun
Nyeri Akut
Defisit Risiko Konstipasi
Perawatan Diri
Proses penyembuhan
luka lama
Resiko Infeksi
Sumber : Prawirohardjo, 2009
c. Penatalaksanaan
Insisi bagian tengan korpus uteri sepanjang 10-12 cm ujung bawah di atas batas
Insisi pada dinding dan fasia abdomen dan musculus rectus dipisahkan secara
tumpul.
d. Kontraindikasi
Pada prinsipnya dilakukan untuk kepentingan ibu dan janin se4hingga dalam praktik
obstetric ti dak terdapat kontraindikasi. Dalam hal ini ada gangguan sirkulasi pada ibu,
9. Komplikasi
1) Infeksi Inrapartum: bahaya yang serius yang mengancam ibu dan janin pada
partus lama, terutama bila diserta pecah ketuban. Pneumonia pada janin akibat
serius selama partus lama. Apabila disproporsi antara kepala janin dan panggul
besar, sehingga kepala tidak mengalami penurunan, segmen bawah akan regang
3) Pembentukan fistula: apabila bagian teredah janin menekan kuat ke pintu atas
panggul, tetapi tidak maju untuk jagka waktu yang lama, dinding panggul dapat
2) Molase kepala janin: akibat tekanan his yang kuat, lempeng tengkorak saling
3) Asfiksia
5) Pecahnya ketuban menyebakan infeksi pada cairan dan mebawa infeksi ke paru-
paru.
B. KEPERAWATAN
b. Keluhan utama saat dikaji, alasan utama masuk rumah sakit, riwayat pernikahan
c. Riwayat haid, riwayat kehamilan dan persalinan, riwayat KB, Riwayat penyakit yang
d. Pengkajian Biologis
1) Pola Nutrisi-Metabolik
2) Pola Eliminasi
Pada pasien post partum SC, biasanya menggunakan kateter sementara untuk BAK,
Pada pasien post SC hari ke 0,1,2 dapat melakukan aktivitas ,dengan bantuan
Terjadinya disfungsi seksual karena adanya proses persalinan dan kehadiran bayi.
Pasien merasakan nyeri pada daerah bekas operasi dan pada saat terjasi kontraksi
uterus
7) Pola konsep diri
Pasien berperan sebagai seorang ibu, pasien bisa mengalami kecemasan beberapa
8) Pola koping
Penangan nyeri post partum SC dapat dialihkan dengan cara merawat bayi
Pasien kurang mengetahui penyebab terjadinya proses kala II tak maju atau lama,
Adanya perubahan pola peran setelah adanya persalinan dan memiliki bayi.
e. Pengkajian Psikologi
g. Pengkajian fisik
h. Program pengobatan
DISCHARGE PLANING
serta makanan dengan gizi seimbang untuk mempercepat penyembuhan luka serta
2. Obat
Anjurkan pasien untuk meminum obat hanya dari yang diresepkan oleh dokter dari
Rumah Sakit.
3. Aktivitas
Anjurkan pasien untuk beraktivitas ringan, olahraga ringan dan teratur untuk
4. Kontrol
Anjurkan pasien untuk datang kembali dan control luka sesuai jadwal yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hakimi, Muhammad. 2010. Ilmu Kebidanan Patologis dan Fisiologis Persalinan. Jakarta:
Yayasan Estensia Medika
Heather T, Herdman. 2018. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi &
Klasifikasi 2018-2020 Edisi 11. Jakarta: EGC
Mochtar, Rustam. 2009. Sinopsis Fisiologis dan Obstetri Patofisiologi. Jakarta: EGC
Oxorn. 2010. Fisiologi dan Patologis Persalinan Edisi 3. Jakarta: Esentia Medika
Sofian, Amnu. 2011. Synopsis obstetric: obstetric fisiologis, obstetric patologi, Penerbit
buku kedokteran. Jakarta: EGC