Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUGAS PENGANTAR ILMU SOSIOLOGI

DOSEN PENGAMPU: Drs.Irzal Anderson,M.Si

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK I

ANGGOTA :

Adhisty Yulia Yahya (A1A319055)

Cahyani Sekar Pratiwi (A1A319043)

Dimas Renaldy (A1A319051)

Hadi Afriyanto (A1A3190010)

Izzatul Jannah (A1A319039)

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..……………………….. ii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………………… 1
1.1 LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………….………. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………….……………. 2
1.3 Fungsi dan tujuan.............................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….. 3

2.1 pengertian sosiologi…...…..……………………………………………………………… 3

2.2 ciri dan hakikat sosiologi ………………………………………..……………………… 4

2.3 perkembangan sosiologi…....……………………...……………………………………7

2.4 konsep dasar sosiologi....................................................................10

2.5 hubungan sosiologi dengan ilmu lain.............................................11

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………………….. 12

3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………………………… 12

3.2 SARAN …………………………………………………………………………………………....12


Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan makalah kedua dari materi pancasila ini tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga materi ini dapat disusun dengan baik.

Semoga materi yang telah kami susun ini turut menambah pengetahuan dan pengalaman para
pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Kami juga
menyadari bahwa makalah ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami
mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca sekalian demi penyusunan makalah
dengan tema serupa yang lebih baik lagi.

Jambi, Rabu 28 agustus 2019

Kelompok I

Bab I

Pendahuluan

1.1. LATAR BELAKANG

Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat manusia. Kehidupan


masyarakat manusia yang dinamis ditandai dengan perubahan-perubahan sosial dan budaya
yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai benda hasil budaya dan aktivitas-aktivitas
kehidupannya. Perubahan sosial budaya yang dialami manusia dapat dijelaskan sebagai
proses penyesuaian hidup manusia dengan konstelasi yang ada, seperti yang ditegaskan oleh
Gillin dan Gillin (Soekanto, 1994), perubahan sosial dapat dipandang sebagai suatu variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan-perubahan
kondisi geografis, kebutuhan materil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya
difusi ataupun penemuan-penumuan baru dalam masyarakat tersebut.
Perubahan yang dialami manusia bukanlah suatu penyimpangan, karena pandangan
tersebut adalah suatu mitos yang perlu dihilangkan dari pandangan mengenai perubahan
(Lauer, 1993).
Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan perubahan
budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan ilmu sosial terapan (applied
science), yang dalam pengembangannya mengandalkan realita yang terjadi di dalam
masyarakat, berkaitan dengan masalah sosial yang perlu diselesaikan (pandangan awal
perkembangan) dan penyesuaian kebutuhan dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil
perkembangan). Realita dalam masyarakat yang terus mengalami perubahan memiliki dimensi
perubahan sosial. Sementara itu, secara keilmuan, pengembangan kajian, penelitian, dan teori-
teori baru juga dituntut dari sosiatri, baik melalui hasil kerja lapangan (penelitian dan proyek
sosiatri), maupun melalui berbagai kegiatan seminar dan diskusi.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu sosiologi ?

2. Ciri dan Hakikat Sosiologi?

3. Bagaiman Perkembangan sosiologi?

4. Konsep Dasar sosiologi?

5. Hubungan sosiologi dengan ilmu lain ?


6. fungsi dan tujuan sosiologi?

1.3 FUNGSI DAN TUJUAN SOSIOLOGI

Ada empat fungsi mempelajari sosiologi, yaitu sebagai berikut.

Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau masyarakat.

Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita di masyarakat, serta dapat melihat budaya
lain yang belum kita ketahui.

Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami pula norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat lain, dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa hal itu menjadi
alasan untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat yang berbeda.

BAB II
Pembahasan
2.1 PENGERTIAN SOSIOLOGI
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai manusia sebagai mahluk sosial dan
interaksi antar manusia yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat. Secara etimologis, kata “sosiologi”
berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius yang artinya kawan, dan Logos yang artinya ilmu
pengetahuan. Sehingga kita dapat mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu yang membahas mengenai
kehidupan manusia sebagai mahluk sosial.

Adapun menurut para ahli

1. Pitirim Sorokin

Menurut Pitirim Sorokin, pengertian sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh
timbal balik antara beragam gejala sosial. Misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral.
Menurutnya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala non-sosial.

2. Roucek dan Warren

Menurut Roucek dan Warren, pengertian sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan
antara manusia dengan kelompok-kelompoknya.

3. Max Weber

Menurut Max Weber, definisi sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

4. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, pengertian sosiologi adalah ilmu yang fokus pada segi-segi kemasyarakatan
yang sifatnya umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

Pokok bahasan sosiologi ada empat:

1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan
mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.

2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang
lain.

3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang
ada dalam diri manusia.Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu
memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat
untuk melakukan khayalan sosiologis adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues).
4. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog
dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan
pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.

2.2 CIRI DAN HAKIKAT SOSIOLOGI


Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu
mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.

Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-
duga).

Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan
abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan
menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.

Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga
memperkuat teori-teori yang lama.

Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut,
tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

o Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.

o Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang
membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.

o Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan.

o Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya
yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara
menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.

o Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip
dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur
masyarakat manusia.

o Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode
yang digunakan.

o Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala


umum yang ada pada interaksi antara manusia.
2.3 PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
Pada Zaman Keemasan Yunani

Tokoh ilmu sosiologi dalam masa ini adalah Plato (429 – 347 SM). Palto sangat terkenal karena berhasil
merumuskan teori organis mengenai masyarakat yang mencakup kehidupan sosial dan masyarakat,
menganggap bahwa instansi dalam maysrakat sangat bergantung satu dengan yang lain secara
fungsional sehingga mereka harus bekerjasama.

Kemudian Aristoteles (384 – 322 SM) berpendapat bahwa masyarakat adalah organism hidup yang
berdasar pada moral sehingga kerukunan, toleransi harus dimasukkan kedalam nilai – nilai hidup
bermasyarakat.

Pada Zaman Renaissance (1200 – 1600)

Pada masa ini muncul tokoh yaitu Machiavelli yang berpendapat bahwa politik dan moral dipisahkan
sehingga terjadi pendekatan mekanis terhadap masyarakat. Kemudian berkembangalah teori politik
sosial dimana pemerintah menjadi pusat mekanismenya.

Pada Abad Pencerahan (abad 16 dan 17)

Tokoh pada masa ini adalah Thomas Hobbes (1588 – 1679) dengan bukunya “The Leviathan”. Ajaran
Thomas banyak diilhami oleh hukum alam, fisika dan matematika. Pada masa ini muncuk kontrak sosial
dimana muncul karena adanya pandangan yang bersifat hukum sebagai akibat mulai ditinggalkannya
pengaruh keagamaan oleh pengaruh kemasyarakatan atau keduniawian.

Pada Abad ke 18

John Locke (1632 – 1704) yang dianggap sebagai Bapak Hak Asasi Manusia (HAM). Dia berpendapat
bahwa setiap manusia mempunyai hak dasar sangat pribadi yang tidak dapat dirampas oleh siapapun
termasuk oleh negara (seperti hak hidup, hak berpikir, hak berbicara, berserikat dan lain – lain).

Selain itu terdapat tokoh lain yaitu, J.J Rousseu (1712 – 1778) yang masih berpegang pada kontrak sosial
Hobbes, bahwa kontrak antara pemerintah dan rakyat menyebabkan munculnya kolektivitas yang
mempunyai keinginan sendiri – sendiri dan berkembang menjadi keinginan umum. Keinginan umum
inilah yang menjadi dasar kontrak sosial negara dengan rakyatnya.

Pada Abad ke 19

Pada abad ini ilmu sosiologi mulai diperkenalkan oleh Aguste Comte (1798 – 1853) yang didsarkan pada
perkembangan interaksi antara sosial dan industrialis. Pada masa ini sosilogi mulai dapat mandiri
disebabkan sosiologi bisa munjukkan objeknya yaitu interaksi manusia, namun dalam
pengembangannya masih menggunakan ilmu lain contoh ilmu ekonomi.
Pada Abad 20

Masa ini sosiologi bisa dikatakan mandiri karena :

Mempunyai obyek khusus yaitu interaksi antar manusia

Mengembangkan teori sosiologi

Mampu mengembangkan metode khusus untuk pengembangan sosiologi

Sosiologi sangat relevan dengan perkembangan karena banyak pembanguna yang gagal dikarenakan
tidak memperhatikan masukan dari sosilog.

Seorang yang berpengaruh dalam proses perubahan ini adalah sosiolog dari perancis bernama Emile
Durkheim (1858 – 1917) dengan buku Rule Of Sociological Method. Beliau sangat pintar dalam mengkaji
ilmu – ilmu secara empiris dalam membentuk teori sosiologis, oleh karenanya Beliau disebut sebagai
Bapak Pelopor Sosiolog Modern.

Kemudian muncullah tokoh W.I Thomas (1863-1947), yang berperan dalam perkembangan ilmu sosilogi
di Amerika dengan laporannya yang terkenal yang terdiri dari lima jilid, yaitu mengenai keberhasilan
petani Polandia yang berimigrasi di Amerika.

Ilmuwan Herbert Spencer 1176, Beliau menggabungkan teori evolosi sosial dengan mengaplikasikan
teori Charles Darwin, bahwa terjadinya evolusi secara gradasi dari suatu masyarakat primitive kearah
masyarakat industry.

Seorang Sosiolog Amerika Listerward (1883) dengan karyanya Dynamic Sosiology menjelaskan tentang
pergerakan aktivitas sosial yang hubungannya dilakukan oleh para sosiolog.

Max Webber (1884-1920) menjelaskan bahwa metode dalam ilmu pengetahuan alam tidak dalam
diterapkan dalam pengumpulan data ilmu sosial. Webber menjelaskan studi ilmu sosial berdasarkan
gejala dalam dalam dunia kehidupan bersama, maka seharusnya dipahami dengan subjektifitas yang
derajatnya diukur oleh peneliti sosiolog yang dilaksanakan oleh manusia juga.

Objek Material

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia
yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

Objek Formal

Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan
demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat.

Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

Objek Agama

Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat, dan
banyak juga hal-hal ataupun dampak yang memengaruhi hubungan manusia

Berikut ini penjelasan singkat masing-masing jenis metode sosiologi:

Metode kualitatif, merupakan metode sosiologi yang menekankan pada pengumpulan dan penggunaan
data deskriptif atau naratif. Data tersebut merupakan rangkaian kata-kata. Terdapat setidaknya tiga
jenis metode kualitatif, yaitu:

Metode historis, yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah dan
menganalisis data berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Data sejarah tersebut diolah
untuk memperoleh gambaran umum tentang kehidupan sosial di masa silam. Sebagai contoh, penelitian
tentang ”Kehidupan Masyarakat Minangkabau pada Era Kolonial Belanda”.

Metode komparatif, yaitu metode riset yang dilakukan dengan cara membandingkan fenomena sosial
yang terjadi di masyarakat. Perbandingan fenomena tersebut dapat berupa pembahasan mengenai
kondisi sosial di beberapa kelompok masyarakat yang berbeda atau di zaman yang berbeda. Sebagai
contoh, penelitian tentang ”Industri Budaya di Indonesia di Era Awal Perkembangan Televisi
dan Internet Sebuah Perbandingan”.

Metode studi kasus, yaitu metode penelitian yang dilakukan dalam rangka mengleksplorasi isu sosial
secara terbatas namun mendalam. Metode ini fokus pada satu atau dua isu yang digali terus-menerus
hingga data menjadi jenuh. Contoh penelitian studi kasus: ”Jejak Trauma Peristiwa Malari di Tanjung
Priok”.

2.4 KONSEP-KONSEP DASAR SOSIOLOGI


1.Struktur sosial

Struktur sosial sebagai konsep dasar sosiologi adalah keseluruhan unsur-unsur pokok dalam dunia sosial
yang meliputi lapisan sosial beserta nilai dan norma sosial dan interaksinya dengan institusi sosial.
struktur sosial mencakup nilai dan norma. Nilai dan norma bisa terinspirasi dari agama yang mengatur
kehidupan masyarakat, termasuk bagaimana tradisi suatu masyarakat dipraktikkan.

2 Sistem sosial
Sistem sosial adalah proses berpola yang menunjukkan hubungan-hubungan sosial baik individu atau
kelompok di dalam sistem lingkungannya yang lebih luas. Secara sederhana kita bisa mengartikan sistem
sosial sebagai pola interaksi masyarakat yang khas, dalam arti memiliki keunikan sendiri dibanding
lingkungannya. Sistem sosial bekerja sebagaimana yang ditunjukkan oleh interaksi antara individu atau
kelompok yang berada di dalamnya. Misalnya, seseorang yang menempati posisi sosial sebagai
sekretaris desa akan dihormati oleh warga sekitarnya. Kita dapat mengatakan begitulah sistem sosial
yang ada di masyarakat desa bekerja.

3.Proses sosial

Proses sosial sebagai konsep dasar sosiologi adalah pengaruh yang sifatnya timbal balik dalam lingkup
kehidupan sosial. Lingkup kehidupan sosial meliputi beberapa aspek yang kompleks. Proses sosial
meliputi hubungan timbal balik beberapa aspek yang kompleks tersebut dalam sebuah kehidupan sosial.

4.Lembaga sosial

Lembaga sosial atau instirusi sosial atau pranata sosial dalam konsep dasar sosiologi adalah suatu sistem
yang menunjukkan keterjalinan antara nilai dan norma untuk mewujudkan kehendak sosial atau
menjalankan fungsi sosial.

5.Organisasi sosial

Organisasi sosial sebagai konsep dasar sosiologi memiliki kemiripan dengan institusi sosial. Organisasi
sosial dapat didefinisikan sebagai hubungan kerjasama antar individu yang mengorientasikan pola
perilaku anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.

Masyarakat

Masyarakat dalam konsep dasar sosiologi adalah sekumpulan individu yang saling bergaul, berinteraksi
daam suatu pola yang ajeg. Cikal bakal kata masyarakat adalah dari bahasa Arab, yaitu ’syakara’ yang
artinya turut serta. Dalam bahasa Inggris sering diterjemahkan menjadi ’society’, berasal dari bahasa
Latin ’socius’ yang artinya kawan. Kendati secara istilah berbeda, esensi masyarakat tetaplah sama,
yakni kumpulan individu dengan pola interaksi, hubungan dan kepentingannya.

2.5 HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN ILMU LAIN


Ilmu pengetahuan dibagi atas dua kelompok besar, yakni kelompok ilmu-ilmu alam (natural sciences)
dan kelompok ilmu-ilmu sosial (social sciences). Ilmu-ilmu alam secara khusus mempelajari fenomena
fisik, meliputi antara lain fisika, kimia, biologi, astronomi, dan geologi. Sedangkan ilmu-ilmu sosial
mempelajari fenomena nonfisik, yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan perilaku manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sosiologi merupakan sebuah ilmu yang membicarakan apa yang terjadi saat ini didalam
lingkungan masyarakat, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha
mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum. Rasional berarti apa
yang dipelajari sosiologi selalu berdasarkan penalaran empiris.
Ilmu Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari atau berhubungan dengan
gejala-gejala kemasyarakatan. Objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang dan
bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, ilmu sosiologi disebut juga
dengan ilmu pengetahuan normatif.
Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum
manusia dan masyarakatnya. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan
hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat.

3.2 SARAN
Kesadaran paling penting yang muncul dari pengalaman bersama orang lain adalah perubahan
masyarakat. Mau tidak mau, masyarakat mengalami perubahan. Perubahan itu bisa berupa
kemajuan, ataupun sebaliknya. Bisa pembangunan, bisa juga krisis. Oleh sebab itu, perubahan
besar masyarakat pada gilirannya membawa pengaruh terhadap anggota masyarakat itu sendiri.
Sebesar apakah pengaruh itu? Apakah ciri-cirinya? Akan adakah perubahan yang lebih besar
lagi? Inilah pertanyaan yang akan muncul. Oleh karenya, kita sebagai mahasiswa yang kaya akan
ilmu, mampu menyelaraskan kehidupan ini dengan terapan ilmu sosiologi yang baik dan benar.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca budiman dan membawa
pengaruh perubahan positif pada masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai