Anda di halaman 1dari 9

DIAGNOSA NIC NOC

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan Nutritional status Nutrition management


tubuh 177 1. Nutrient intake 1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
2. Food intake jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
3. Fluid intake 2. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi
4. Hydration serat untuk mencegah konstipasi.
Nutritional Status : food and Fluid Intake 3. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
1. Oral food intake makanan harian.
2. Oral fluid intake 4. Monitor adanya penurunan BB.
5. Monitor lingkungan selama makan.
6. Monitor turgor kulit.
7. Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein,
Hb dan kadar Ht.
8. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan
jaringan konjungtiva.
9. Monitor intake nuntrisi.
10. Informasikan pada klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi.
11. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan
suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga
intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
12. Anjurkan banyak minum.
Nutrition monitori
1. BB dalam interval yang jelas
2. Monitor BB yang hilang dan yang masuk
3. Monitor bayi selama disusui
4. Monitor pertumbuhan dan perkembangan

Kekurangan volume cairan 193 Fluid Balance Fluid Management


1. Keseimbangan output dan intake dalam 24 jam 1. Pertahankan catatan intake dan output yang
2. Tekanan darah akurat
3. Nadi perifer 2. Monitor status dehidrasi
4. Turgor kulit 3. Terapi IV administrasi cairan
5. Kelembaban membran mukosa 4. Berikan cairan
6. Kehausan 5. Distribusikan cairan selama 24 jam
Vital Sign Monotoring
1. Monitor tekanan darah, nadi, dan pernafasan
sebelum, selama, dan sesudah aktifitas, dengan
sesuai
2. Monitor pelebaran atau penyempitan tekanan nadi
3. Identifikasi kemungkinan penyebab perubahan
tanda vital
Skin Surveilance
1. Inspeksi kulit dari kemerahan, panas, bengkak
atau kekeringan
2. Monitor kulit untuk kekeringan dan kelembaban
Manajemen Hipovolemia
1. Monitor adanya sumber-sumber kehilangan
cairan (muntah, perdarahan, diare, keringat
berlebih dan takipnea)
2. Monitor asupan dan pengeluaran
3. Monitor adanya bukti laboratorium terkait dengan
kehilangan darah (hemoglobin, hematokrit)
4. Berikan cairan IV isotonik yang diresepkan
5. Berikan produk darah yang diresepkan
6. Monitor adanya tanda reaksi transfuse darah
7. Monitor rongga mulut dari dari kekeringan
dan/atau membrane mokusa pecah
8. Instruksikan pada klien dan/atau keluarga untuk
mencatat intake dan output
Kelebihan volume cairan 195 Fluid Balance Fluid Management
1. Terbebas dari edema 1. Pertahankan catatan intake dan output
2. Vital sign dalam batas normal 2. Monitor vital sign
3. Menjelaskan indikator kelebihan cairan 3. Monitor indikasi kelebihan cairan
4. Mengkaji lokasi dan luas edema
5. Kolaborasi pemberian diuretik sesuai intruksi
6. Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan
(cracles, CVP , edema, distensi vena leher, asites)
Gangguan eliminasi urine 199 Urinary elimination Urinary catheterization
1. Fluid intake 1. Jelaskan prosedur dan rasional dari intervensi
2. Warna urin 2. Gunakan teknik aseptic
3. Pola eliminasi 3. Gunakan kateter sesuai ukuran
4. Nyeri saat BAK 4. Monitor intake output
5. Frekuensi urin Urinary Retention Care
6. Inkontinensia urin 1. Monitor intake dan output
7. Retensi urin 2. Monitor penggunaan obat antikolinergik
Urinary elimination 3. Monitor derajat distensi bladder
Urinary Contiunence 4. Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk
1. Kandung kemih kosong secara penuh mencatat output urine
2. Tidak ada residu urine >100-200 cc 5. Sediakan privacy untuk eliminasi
3. Intake cairan dalam rentang norma 6. Stimulasi reflek bladder dengan kompres dingin
4. Bebas dari ISK pada abdomen.
5. Tidak ada spasme bladder 7. Kateterisaai jika perlu
6. Balance cairan seimbang 8. Monitor tanda dan gejala ISK (panas
9. hematuria, perubahan bau dan konsistensi urine)
Konstipasi 208 Bowel Eliminination Constipasi/ Impaction Management
1. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
2. Feses lunak dan berbentuk 2. Monitor bising usus
3. Mengindentifikasi indikator untuk mencegah 3. Jelaskan faktor dan penyebab kontribusi
konstipasi konstipasi
4. Kolaborasi pemberian laktasif
1. Pasien mampu mengontrol buang air besar 5. Anjurkan pasien/keluarga untuk mencatat warna,
2. Pasien tidak mengalami sembelit lagi volume, frekuensi, dan konsistensi tinja.
3. Pola BAB dalam batas normal 6. Anjurkan pasien untuk diet tinggi serat
7. Mendorong meningkatkan asupan cairan, kecuali
dikontraindikasikan
Gangguan pola tidur 229 Sleep: extetn and pattern Sleep enhacment
1. Jumlah jam tidur dalam batas normal 1. Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola
8. Pola tidur dalam kualitas batas normal tidur
9. Mampu mengidentifikasi hal-hal yang 2. Ciptakan lingkungan yang nyaman
meningkatkan tidur 3. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
4. Kolaborasi pemberian obat tidur jika perlu
Hambatan mobilitas fisik 232 Joint movement Exercise therapy: joint mobility
1. Klien dapat menggerakkan tangan kanan dan kiri 1. Monitor lokasi dan rasa tidak nyaman atau nyeri
dari ujung jari sampai siku. selama gerakan
2. Klien dapat menggerakkan kaki kanan dan kiri 2. Membantu klien untuk mengatur posisi tubuh
dari pergelangan kaki sampai lutut. yang optimal untuk gerakan pasif atau aktif
Mobility 3. Melakukan gerakan PROM atau AROM pada
1. klien dapat mengkoordinasi gerakan ekstrimitas klien
atas dan bawah. 4. Ajarkan pada klien dan keluarga bagaimana
2. Klien dapat menjaga keseimbangan anggota melakukan gerakan aktif, dibantu atau pasif
gerak ekstrimitas atas dan bawah. Exercise Therapy : Balance
1. Tentukan kemampuan pasien untuk
berpartisipasi dalam menuntut aktivitas
keseimbangan
2. Sediakan lingkungan aman untuk latihan
exercise
3. Intruksikan tentang bagaimana posisi diri
sendiri, pergerakan untuk memelihara atau
meningkatkan keseimbangan selama latihan atau
aktivitas sehari-hari
4. Bantu pasien untuk bergerak untuk posisi duduk
dan stabilisasi tubuh dengan menempatkan
lengan disisi tempat tidur
5. Bantu untuk berdiri dari sisi ke sisi untuk
menstimulasi mekanisme keseimbangan
6. Monitor respon pasien dalan latihan
keseimbangan
Ketidakefektifan pola napas 243 Respiratory Status: Ventilation Respiratory Monitoring
1. Tingkat pernapasan (kecepatan) dalam rentang 1. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan usaha
mendekati normal pada pernapasan
2. Irama pernapasan regular Airway Management
3. Sesak nafas saat istirahat 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
4. Suara tambahan saat di auskutasi 1. Buka jalan nafas gunakan teknik chin lift and jaw
thrust bila perlu
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Keluarkn sekret dengan batuk atau suction
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
Oxygen Therpy
1. Atur peralatan oksigenasi
2. Monitor aliran oksigen
3. Pertahankan posisi pasien
Airway suction
1. Mengauskultasi suara napas sebelum dan sesudah
suctioning
2. Meminta klien melakukan napas dalam sebelum
suction dilakukan
3. Memberikan oksigen dengan menggunakan nasal
untuk memfasilitasi suction nasotrakea
4. Menggunakan alat yang steril setiap melakukan
tindakan
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer 253 Tissue Perfusion: Peripheal Manajemen Sirkulasi
1. Pengisian kapiler jari 1. Kaji secara komprehensif sirkukasi perifer (nadi
2. Suhu kulit ekstrimitas perifer, edema, kapillary refill, warna dan
3. Kerusakan kulit temperatur ekstremitas)
2. Inpseksi kulit adanya luka
3. Monitor status cairan masuk dan keluar
4. Dorong latihan ROM selama bedrest
5. Dorong pasien latihan sesuai kemanpuan
6. Kolaborasi pemberian antiplatelet atau
antikoagulan
Peripheral Sensation Management
1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka
terhadap panas / dingin / tajam / tumpul
2. Diskusi mengenai penyebab perubahan sensasi.
3. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit
jika ada lesi atau laserasi

Defisit perawatan diri mandi 258 Self care: ADL Self care assistance: bathing/hygiene
1. Kebersihan diri 1. Fasilitasi klien untuk sikat gigi sebisanya
Self care: bathing 2. Monitor kebersihan kuku sesuai dengan
1. Membersihkan badan bagian atas kemampuan klien
2. Membersihkan badan bagian bawah 3. Monitor integritas kulit klien
Self care: hygiene 4. Fasilitasi klien untuk mandi sebisanya
1. Membersihkan kuku tangan dan kuku kaki 5. Pertahankan kebiasaan membersihkan diri
2. Mempertahankan kebersihan badan
Defisit perawatan diri eliminasi 262
Defisiensi pengetahuan 274 Knowledge: disease process Teaching process
1. Spesifik tentang penyakit 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang proses
2. Penyebab dan faktor-faktor yang berkontribusi penyakit
3. Faktor risiko 2. Jelaskan patofiologi dari penyakit dan bagaimana
4. Tanda dan gejala dari penyakit hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi
5. Pencegahan dari komplikasi penyakit dengan cara yang tepat
6. Strategi untuk memperkecil perkembangan 3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
penyakit pada penyakit dengan cara yang tepat
4. Identifikasi kemungkinan dengan cara yang tepat
5. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan unruk mencegah komplikasi dan atau
mengontrol proses penyakit
6. Menggambarkan kemungkinan komplikasi
7. Anjurkan pasien untuk mengontrol atau
meninimalkan gejala secara tepat
Hambatan komunikasi verbal 278 Communication : expressive Communication enhancement : speech defisit.
1. Menggunakan bahasa lisan : vokal 1. Menggunakan kata – kata yang sederhana dan
2. Kejelasan berbicara kalimat yang pendek.
2. Berdiri di depan pasien ketika berbicara.
3. Mendorong pasien untuk mengulang kata – kata
4. Kaji kemampuan pasien dalam berkomunikasi.
Ansietas 343 Anxiety self control Anxiety reduction
Coping 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
1. Menggunakan teknik relaksasi untuk 2. Nyatakan dengan jelas harapant erhadap pelaku
menurunkan cemas pasien
2. Mengontrol respon cemas 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
3. Melaporkan berkurangnya tanda gejala fisik selama prosedur
akibat setres 4. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
4. Beradaptasi dalam perubahan hidup mengurangi takut
5. Berikan informasi aktual mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
6. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
7. Instruksikan pada pasien untuk menggunakan
tehnik relaksasi
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
9. Identifikasi tingkat kecemasan
10. Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
11. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Risiko jatuh 410 Vision Compensation Behavior Communication Enhancement: Visual Deficit
Risk Control 1. Kaji reaksi pasien terhadap penurunan
1. Gunakan pencahayaan yang terang ketika penglihatan
melakukan aktivitas 2. Deskripsikan lingkungan disekitar pasien
2. Menggunakan kacamata atau lensa yang benar 3. Jangan memindahkan sesuatu di ruangan pasien
3. Mampu mengenali perubahan status kesehatan tanpa memberi informasi pada pasien
4. Informasikan letak benda-benda yang sering
Fall prevention behavior diperlukan pasien
1. Meletakkan pelindung untuk mencegah jatuh 5. Memberikan kacamata sesuia keperluan
(side rails) Environmental Management
2. Menyesuaikan tempat tidur yang tinggi jika di 1. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
perlukan 2. Pindahkan benda-benda berbahaya dari
lingkungan pasien
3. Tempatkan benda-benda pada tempat yang dapat
dijangkau pasien
Fall Prevention
1. Identifikasikan perilaku dan faktor-faktor yang
memberi efek risiko untuk jatuh.
2. Gunakan side rails sesuai dengan tubuh untuk
mencegah jatuh dari tempat tidur
3. Menempatkan tempat tidur dengan posisi rendah
4. Identifikasikan defisiensi kognitif atau fisik dari
pasien yang bisa meningkatkan kemungkinan
jatuh di suatu lingkungan.
5. Instruksikan pasien untuk memanggil asisten jika
ingin bergerak, bila diperlukan.
6. Sediakan alat bantu untuk menstabilkan gaya
berjalan.

Kerusakan integritas kulit 425 Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes Pressure Management
Wound Healing : Primer And Sekunder 1. Anjurkan keluarga pasien untuk menggunakan
1. Texture pasien pakaian yang longgar
2. Temperatur jaringan dalam rentang yang 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
diharapkan 3. Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua
3. Elastisitas dalam rentang yang diharapkan jam sekali
4. Hidrasi dalam rentang yang diharapkan 4. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
5. Pigmentasi dalam rentang yang diharapkan 5. Monitor status nutrisi pasien
6. Warna dan tektur dalam rentang yang diharapkan 6. Kaji lingkungan dan peralatan yang
Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes menyebabkan tekanan
1. Integritas kulit baik bisa dipertahankan 7. Observasi luka : lokasi, dimensi,kedalaman
2. Tidak ada luka / lesi pada kulit luka,karakteristik,warna cairan, granulasi,
3. Perfusi jaringan yang baik jaringan nekrotik, tanda – tanda infeksi lokal,
4. Menunjukan pemahaman dalam proses perbaikan formasi traktus
kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang 8. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan
5. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan perawatan luka
kelembaban kulit dan perawatan alami kulit 9. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
6. Menunjukan terjadinya proses penyembuhan luka 10. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada
luka
Skin Surveilance
1. Inspeksi kulit dari kemerahan, panas, bengkak
atau kekeringan
2. Obsevasi ektremitas untuk warna, panas,
pembengkakan, nadi, edema dan ulcer
3. Monitor warna kulit dan temperatur
4. Monitor kulit dari gesekan dan goresan
5. Monitor kulit untuk kekeringan dan kelembaban
6. Meminta keluarga untuk melaporkan tentang
adanya tanda kerusakan kulit jika diperlukan
Skin Care Topical Treatments
1. Gunakan pelembab kulit saat di lingkungan luar.
2. Massage area yang terkena
Wound Care
1. monitor karakteristik dari luka, termasuk drainase,
color, size, dan aroma luka
2. bersihkan dengan normal salin atau pembersi yang
tidak beracun
3. anjurkan menggunakan penutup luka
4. mempertahankan teknik penutupan luka yang steril
ketika melakukan perawatan luka
5. secara teratur membandingkan dan mencatat
perubahan luka
6. ajarkan pasien atau anggota keluarga terhadap
prosedur perawatan luka
7. mengajari pasien dan keluarga mengenai tanda dan
gejala ketika terjadinya infeksi
Hipertermia 457 Thermoregulation Temperature Regulation
1. Suhu tubuh menurun
2. Menggigil ketika panas 7. Monitor suhu sesering mungkin, paling lama
3. Perubahan warna kulit setiap 2 jam
8. Monitor warna kulit dan suhu tubuh
9. Menggunakan selimut untuk menyesuaikan suhu
tubuh
10. Memberikan obat yang tepat untuk mencegah atau
mengendalikan menggigil
11. Berikan obat antipiretik yang sesuai

Mual 468 Nausea and Vomiting Severity Nausea Management


10. Frekuensi mual berkurang 1. Dorong untuk memonitor mual
11. Intensitas mual berkurang 2. Pastikan bahwa obat antiemetik yang efektif
12. Frekuensi muntah tidak ada diberikan untuk mencegah mual bila
13. Intensitas muntah tidak ada memungkinkan
Nutritional Status 3. Ajarkan teknik non-farmakologi untuk
1. Intake cairan tercukupi mengurangi mual (relaksasi)
2. Intake makanan tercukupi Vomiting Management
1. Tentukan durasi dan frekuensi muntah
2. Identifikasi faktor penyebab dari muntah
Nutrition Management
1. Pertahankan catatan intake dan output yang
akurat
2. Informasikan pada klien dan keluarga tentang
manfaat nutrisi.
Fluid Management
Berikan terapi IV
Nyeri akut 469 Pain level Pain Management
1. Pasien melaporkan bagaimana rasa nyerinya dan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
bagaiman frekuensinya. termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
2. Ekspresi wajah akibat nyeri (tenang dan rileks). kualitas dan faktor presipitasi
Pain control 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
1. Menggunakan teknik non-farmakologis 3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
(biofeedback, relaksasi, terapi music, massage, mengetahui pengalaman nyeri pasien
kompres panas/dingin) 4. Kurangi faktor presipitasi nyeri
Comfort status: physical 5. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
1. Klien dapat mengontrol gejala. 6. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi
2. Klien merasa rileks. 7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
8. Tingkatkan istirahat
9. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab
nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan
antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
10. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak berhasil
Medication Management
1. Menentukan obat apa yang di perlukan dan
mengelola sesuai dengan kewenangannya.
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan
frekuensi
3. Memonitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pertama kali
4. Evaluasi efektivitas analgesic, tanda dan gejala
Pain management
1. Pengkajian nyeri secara komprehensif dengan
PQRST (penyebab, bagaimana rasanya, daerah
mana nyeri terasa, skala nyeri yang dirasa, kapan
nyeri timbul)
2. Observasi reaksi non-verbal (ekspresi wajah)
3. Tingkatkan istirahat
4. Gunakan teknik non-farmakologis (napas dalam
dan mengatur posisi)
Enviromental management comfort
1. Kurangi hal-hal yang dapat mengganggu
kenyamanan pasien.

Anda mungkin juga menyukai