net/publication/296699064
CITATIONS READS
2 6,821
5 authors, including:
Dadan Rohdiana
Pusat Penelitiaan Teh dan Kina (Research Institute for Tea and Cinchona)
26 PUBLICATIONS 31 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dadan Rohdiana on 04 March 2016.
101
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, (18)2, 2015: 101-106
and also has the highest total flavonoid it was asam fenolat. Flavonoid merupakan golong-
0,34 mg Kuersetin/g samples ± SD 0,21. On the an terbesar dari polifenol yang juga sangat
contrary, green tea which has the lowest IC50
efektif digunakan sebagai antioksidan
grade came from Taraju, the grade was 28,03
µg/ml, the samples has the lowest total phenol (Astawan & Kasih, 2008).
content it was 208,91± SD 4,47 mgGAE/100 g, Flavonoid sebagai antioksidan dapat
and also has the lowest total flavonoid it was menghambat pertumbuhan sel kanker
0,207 mg Kuersetin/g samples ± SD 0,00.
(Winarsi, 2007),mampu memperkuat din-
Keywords: Green tea, antioxidant activity, ding sel darah dan mengatur permeabilitas-
total phenol, total flavonoid,
nya, mengurangi terjadinya proses athero-
DPPH, Follin-Ciocialteu
sklerosis di pembuluh darah yang selanjut-
nya akan mengurangi risiko kematian aki-
bat penyakit jantung koroner (Dalimartha,
PENDAHULUAN 1990; Rohdiana, 2011).
Lebih dari 400 kompenen kimiawi
Teh (Camellia sinensis) merupakan telah diidentifikasi terkandung dalam daun
minuman yang banyak dikonsumsi oleh teh. Jumlah kompenen kimiawi, kualitas
masyarakat di seluruh dunia, termasuk di dan rasa teh berbeda-beda tergantung pada
Indonesia (Rohdiana dan Widiantara, tanah, iklim, ketinggian, usia daun teh keti-
2004). Menurut Hartoyo (2003) berdasar- ka dipetik tanah dan pembuat teh (orang
kan proses pengolahannya, teh dapat dibagi yang memutuskan kapan dan bagaimana
menjadi 3 jenis yaitu teh hijau (tidak difer- daun teh dipetik dan diproses (Syah, 2006).
mentasi), teh oolong (semifermentasi), dan Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
teh hitam (fermentasi penuh). Sekitar 20– dilakukan pemeriksaan aktivitas antioksi-
22% teh dihasilkan dan dikonsumsi di selu- dan, kadar fenol total dan flavonoid total
ruh dunia adalah teh hijau. Menurut Koda- dari teh hijau yang tumbuh di tiga perke-
ma dkk., (2009), teh hijau memiliki kan- bunan yang berbeda di Jawa Barat yaitu
dungan flavonoid yang tinggi terutama ka- perkebunan teh Cikajang Kab. Garut, per-
tekin (20–30% dari berat kering). Berbagai kebunan teh Taraju Kab. Tasikmalaya, dan
hasil penelitian menunjukkan teh hijau ber- perkebunan teh Ciwidey Kab. Bandung.
manfaat untuk mencegah kanker, osteo-
porosis, kardiovaskular, aterosklerosis, me-
nyembuhkan penyakit ginjal, dan mening-
katkan kekebalan tubuh. Sementara untuk BAHAN DAN METODE
kecantikan teh bermanfaat sebagai antioksi-
dan untuk mencegah penuaan dini, menghi- Bahan
langkan bau mulut, hingga sebagai obat Bahan yang digunakan dalam pene-
pelangsing (Soraya, 2007). litian meliputi teh hijau, DPPH (Sigma),
Teh mengandung komponen bioaktif AlCl3 (Merck), Pereaksi Follin-Ciocialteu
yang disebut polifenol. Senyawa fenol (Sigma), standar asam galat (Sigma), stan-
mampu mencegah oksidasi LDL 20 kali le- dar kuersetin (Sigma), Na2CO3 (Merck),
bih kuat dibandingkan dengan vitamin E etanol p.a (Merck), natrium asetat (Merck),
(Winarsi, 2007). Secara umum polifenol dan metanol p.a (Merck), akuades, kertas
dalam tanaman terdiri atas flavonoid dan saring, dan aluminium foil.
102
Aktivitas antioksidan, kadar fenol total, dan....(M. Kusmiyati, Y. Sudaryat, I.A. Lutfiah, A. Rustamsyah, dan D. Rohdiana)
103
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, (18)2, 2015: 101-106
sedur Chang., C., Yang, M., Wen, H., dan terkecil yaitu 21,44 µg/ml kemudian diikuti
Chern, J (2002). Sebanyak larutan sampel oleh teh hijau yang berasal dari Ciwidey
(5.000 µg/mL) dicampur dengan 1,5 ml Var. Sinensis Calighua (22,50 µg/ml), Ci-
etanol 96%, 0,1 ml aluminium klorida 10%, widey Var. Sinensis Taiwan (23,64 µg/ml),
0,1 mL natrium asetat 1 M, dan 2,8 mL air Cikajang P-IRT No. 810320502698 (25,63
destilasi. Setelah diinkubasi dalam tempe- µg/ml), Cikajang P-IRT No. 810320503689
ratur ruang selama 30 menit, ukur absor- (26,54 µg/ml), dan terakhir teh hijau yang
bansi dari campuran reaksi pada panjang berasal dari Taraju (28,03 µg/ml).
gelombang 428 nm dengan spektrofoto-
meter UV-VIS. Sejumlah aluminium klori-
da 10% digantikan dengan sejumlah akua- Camellia sinensis
P-IRT No. 810320501698
des sebagai blanko.Untuk membuat kurva (Cikajang)
kalibrasi digunakan standar kuersetin de- Camellia sinensis
ngan variasi konsentrasi 2 µg/ml, 4 µg/ml, P-IRT No. 810320503689
(Cikajang)
6 µg/ml, 8 µg/ml, dan 10 µg/ml. Untuk Camellia sinensis
standar dilakukan prosedur yang sama P-IRT No. 210320502698
(Cikajang)
seperti dengan sampel
Camellia sinensis
Varietas Sinensis Calighua
(Ciwidey)
Camellia sinensis
Varietas Sinensis Taiwan
HASIL DAN PEMBAHASAN (Ciwidey)
Camellia sinensis
Hasil pengujian makroskopik Varietas Assamica
dan mikroskopik (Ciwidey)
Camellia sinensis
Hasil pengujian makroskopik dapat (Taraju)
dilihat pada Gambar 1. Secara umum teh
hijau yang diuji mempunyai partikel tergu- GAMBAR 1
lung padat terpilin hingga longgar dan Foto hasil uji makroskopik.
kurang terpilin, berwarna coklat kehitaman.
Teh hijau yang diuji mempunyai bau khas
teh dengan rasa seduhan yang sepat.
Sementara itu hasil pengujian mikros-
(a) sel parenkim
kopis terhadap sel parenkim, sel minyak,
dan rambut penutup secara jelas dapat
dilihat pada Gambar 2.
(b) rambut penutup
104
Aktivitas antioksidan, kadar fenol total, dan....(M. Kusmiyati, Y. Sudaryat, I.A. Lutfiah, A. Rustamsyah, dan D. Rohdiana)
TABEL 1
Aktivitas antioksidan metode DPPH
Kadarfenol total Kadarflavonoid total
Sampel IC50 (µg/ml) (mgGAE/100 g sampel) ± SD (mgGAE/100 g sampel) ± SD
Cikajang (P-IRT No. 810320501698) 21,44 334,69 ± SD 0,89 0,34 ± SD 0,01
Cikajang (P-IRT No. 810320503689) 26,54 254,14 ± SD 3,79 0,24 ± SD 0,00
Cikajang (P-IRT No. 210320502698) 25,63 245,61 ± SD 2,23 0,29 ± SD 0,00
Ciwidey Var. Assamica 26,17 268,33 ± SD 5,04 0,26 ± SD 0,00
Ciwidey Var. Sinensis Calighua 22,50 295,35 ± SD 1,36 0,212 ± SD 0,00
Ciwidey Var. Sinensis Taiwan 23,64 294,19 ± SD 0,25 0,30 ± SD 0,00
Taraju 28,03 208,91 ± SD 4,47 0,207 ± SD 0,00
Hasil penetapan kadar fenol total kadar flavonoid total dari 6 jenis tanaman
Hasil penetapan kadar fenol total me- yang berbeda, dimana urutan kadar flavo-
nunjukkan bahwa Kandungan fenol total noid total tidak sama dengan urutan kadar
tertinggi terdapat pada sampel teh hijau fenol total. Hal ini berarti bahwa tingginya
yang berasal dari Cikajang (P-IRT No. kandungan fenol tidak hanya disebabkan
810320501698) yaitu sebesar 334,68± 0,89 oleh golongan flavonoid saja. Perbedaan
mgGAE/100 g sampel, Sedangkan sampel urutan ini kemungkinan disebabkan juga
teh hijau yang berasal dari Taraju memiliki oleh ketidaksensitifan metode ini dalam
kandungan fenol total terendah yaitu sebe- menguji semua golongan flavonoid.
sar 208,91±4,47 334,68±0,89 mgGAE/100 Widyastuti, (2010) lebih lanjut menyatakan
g sampel. Hasil penetapan kadar fenol total bahwa metode pengujian dengan menggu-
ini berkorelasi positif terhadap aktivitas an- nakan AlCl3 memiliki kekurangan, dimana
tioksidannya dengan nilai R2 sebesar 0,70. AlCl3 juga dapat mengkompleks beberapa
kelompok dari flavonoid seperti flavon
(Krisin, apigenin dan luteolin) dan flavonol
Hasil penetapan kadar flavonoid total (kuersetin, mirisetin, morin, dan rutin)
Hasil penetepan kadar flavonoid total tetapi tidak dapat mengkompleks golongan
menunjukkan bahwa teh hijau yang berasal flavanon dan flavanonol.
dari Cikajang (P-IRT No. 810320501698)
memilki kandungan fenol total tertinggi ya-
itu 0,34 mg Kuersetin/g sampel ± SD 0,00. KESIMPULAN
Sedangkan sampel teh hijau yang berasal
dari Taraju memiliki kandungan flavonoid Hasil pengujian aktivitas antioksidan
total terendah yaitu sebesar 0,207 mg kuer- menunjukkan bahwa teh hijau yang berasal
setin/g sampel ± SD 0,00 mg/g. dari Cikajang (P-IRT No. 810320501698)
Meskipun kadar tertinggi dan teren- mempunyai aktivitas antioksidan tertinggi
dah pada hasil penentuan flavonoid total yang ditandai dengan rendahnya nilai IC50
dan fenol total ini adalah sama sampelnya, terkecil yaitu 21,44 µg/ml. Hasil penetapan
namun urutan selanjutnya adalah berbeda. kadar fenol total menunjukkan bahwa Kan-
Widyastuti (2010) yang telah menentukan dungan fenol total tertinggi terdapat pada
105
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, (18)2, 2015: 101-106
sampel teh hijau yang berasal dari Cikajang Menteri Kesehatan RI. 2009. Kepmenkes RI
(P-IRT No.810320501698) yaitu sebesar No. 261 Tahun 2009 tentang Farma-
334,68±0,89 mgGAE/100 g sampel. Hasil kope Herbal Indonesia. ed I. Jakarta:
penetepan kadar flavonoid total menun- Menteri Kesehatan Republik Indo-
jukkan bahwa teh hijau yang berasal dari nesia. hal. 170-171, 173-174, 181.
Cikajang (P-IRT No.810320501698) memi- Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable
liki kandungan fenol total tertinggi yaitu Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
0,34 mg Kuersetin/g sampel ± SD 0,00. (DPPH) for Estimating Antioxidant
Activity, Songklanakarin J. Sci.
Technologist, 26(2): 211-219
106