Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/296699064

Aktivitas antioksidan, kadar fenol total

Article · March 2016

CITATIONS READS

2 6,821

5 authors, including:

Yayat Sudaryat Ardi Rustamsyah


Politeknik Kesehatan Bandung Garut University, Garut, Indonesia
18 PUBLICATIONS   6 CITATIONS    5 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Dadan Rohdiana
Pusat Penelitiaan Teh dan Kina (Research Institute for Tea and Cinchona)
26 PUBLICATIONS   31 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

White Tea characterization by GCMS View project

theaflavin View project

All content following this page was uploaded by Dadan Rohdiana on 04 March 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Aktivitas antioksidan, kadar fenol total, dan....(M. Kusmiyati, Y. Sudaryat, I.A. Lutfiah, A. Rustamsyah, dan D. Rohdiana)

Aktivitas antioksidan, kadar fenol total, dan flavonoid


total dalam teh hijau (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)
asal tiga perkebunan Jawa Barat
Antioxidant activity, phenol total, and flavonoid total of green tea
(Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) from three West Java tea estate

Mimin Kusmiyati1, Yayat Sudaryat1, Isti Agnia Lutfiah1,


Ardi Rustamsyah2, dan Dadan Rohdiana3
1
Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
Jl. Prof. Eyckman No. 24 Bandung 40161
2
Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Garut
Jl. Jati No. 42 B Tarogong Garut 44151
3
Peneliti Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung

Diajukan: 13 Juli 2015; direvisi: 28 Juli 2015; diterima: 20 Agustus 2015

Abstrak tertinggi yaitu 0,34 mg Kuersetin/g sampel ±


SD 0,00.
Teh hijau mengandung komponen bioaktif
yaitu polifenol yang memiliki aktivitas anti- Kata kunci: teh hijau, aktivitas antioksidan,
oksidan yang sangat kuat. Flavonoid yang kadar fenol total, kadar
merupakan golongan terbesar dari polifenol flavonoid total, DPPH, Follin-
yang juga sangat efektif sebagai antioksidan. Ciocialteu
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
aktivitas antioksidan, kadar fenol total, dan
flavonoid total dalam teh hijau yang tumbuh di Abstract
tiga daerah berbeda, yaitu perkebunan teh Cika-
jang Kab. Garut, perkebunan teh Taraju Kab. Green tea has bioactive component, it is
Tasikmalaya, dan perkebunan teh Ciwidey Kab. polyphenol which has strong antioxidant. As the
Bandung. Hasil pengujian aktivitas antioksidan largest component of polyphenol, flavonoid is
menunjukkan bahwa teh hijau yang berasal dari very effective as an antioxidant. The purpose of
Cikajang (P-IRT No. 810320501698) mempu- this study was to determine antioxidant activity,
nyai aktivitas antioksidan tertinggi yang ditan- phenol total and flavonoid total in green tea
dai dengan rendahnya nilai IC50 terkecil yaitu from three different estates, they were Cikajang
21,44 µg/ml. Hasil penetapan kadar fenol total Kab. Garut, Taraju Kab. Tasikmalaya, and
menunjukkan bahwa Kandungan fenol total Ciwidey Kab. Bandung. The results of this study
tertinggi terdapat pada sampel teh hijau yang show that seven samples have good antioxidant
berasal dari Cikajang (P-IRT No. activity, but green tea which came from
810320501698) yaitu sebesar 334,68±0,89 mg- Cikajang (P-IRT No. 810320501698) has the
GAE/100 g sampel. Hasil penetepan kadar highest IC50 grade it was 21,44 µg/ml. Beside
flavonoid total menunjukkan bahwa teh hijau that samples from Cikajang (P-IRT No.
yang berasal dari Cikajang (P-IRT No. 810320501698) has highest total phenol
810320501698) memilki kandungan fenol total content it was 334,68± SD 0,89/100 g samples

101
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, (18)2, 2015: 101-106

and also has the highest total flavonoid it was asam fenolat. Flavonoid merupakan golong-
0,34 mg Kuersetin/g samples ± SD 0,21. On the an terbesar dari polifenol yang juga sangat
contrary, green tea which has the lowest IC50
efektif digunakan sebagai antioksidan
grade came from Taraju, the grade was 28,03
µg/ml, the samples has the lowest total phenol (Astawan & Kasih, 2008).
content it was 208,91± SD 4,47 mgGAE/100 g, Flavonoid sebagai antioksidan dapat
and also has the lowest total flavonoid it was menghambat pertumbuhan sel kanker
0,207 mg Kuersetin/g samples ± SD 0,00.
(Winarsi, 2007),mampu memperkuat din-
Keywords: Green tea, antioxidant activity, ding sel darah dan mengatur permeabilitas-
total phenol, total flavonoid,
nya, mengurangi terjadinya proses athero-
DPPH, Follin-Ciocialteu
sklerosis di pembuluh darah yang selanjut-
nya akan mengurangi risiko kematian aki-
bat penyakit jantung koroner (Dalimartha,
PENDAHULUAN 1990; Rohdiana, 2011).
Lebih dari 400 kompenen kimiawi
Teh (Camellia sinensis) merupakan telah diidentifikasi terkandung dalam daun
minuman yang banyak dikonsumsi oleh teh. Jumlah kompenen kimiawi, kualitas
masyarakat di seluruh dunia, termasuk di dan rasa teh berbeda-beda tergantung pada
Indonesia (Rohdiana dan Widiantara, tanah, iklim, ketinggian, usia daun teh keti-
2004). Menurut Hartoyo (2003) berdasar- ka dipetik tanah dan pembuat teh (orang
kan proses pengolahannya, teh dapat dibagi yang memutuskan kapan dan bagaimana
menjadi 3 jenis yaitu teh hijau (tidak difer- daun teh dipetik dan diproses (Syah, 2006).
mentasi), teh oolong (semifermentasi), dan Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan
teh hitam (fermentasi penuh). Sekitar 20– dilakukan pemeriksaan aktivitas antioksi-
22% teh dihasilkan dan dikonsumsi di selu- dan, kadar fenol total dan flavonoid total
ruh dunia adalah teh hijau. Menurut Koda- dari teh hijau yang tumbuh di tiga perke-
ma dkk., (2009), teh hijau memiliki kan- bunan yang berbeda di Jawa Barat yaitu
dungan flavonoid yang tinggi terutama ka- perkebunan teh Cikajang Kab. Garut, per-
tekin (20–30% dari berat kering). Berbagai kebunan teh Taraju Kab. Tasikmalaya, dan
hasil penelitian menunjukkan teh hijau ber- perkebunan teh Ciwidey Kab. Bandung.
manfaat untuk mencegah kanker, osteo-
porosis, kardiovaskular, aterosklerosis, me-
nyembuhkan penyakit ginjal, dan mening-
katkan kekebalan tubuh. Sementara untuk BAHAN DAN METODE
kecantikan teh bermanfaat sebagai antioksi-
dan untuk mencegah penuaan dini, menghi- Bahan
langkan bau mulut, hingga sebagai obat Bahan yang digunakan dalam pene-
pelangsing (Soraya, 2007). litian meliputi teh hijau, DPPH (Sigma),
Teh mengandung komponen bioaktif AlCl3 (Merck), Pereaksi Follin-Ciocialteu
yang disebut polifenol. Senyawa fenol (Sigma), standar asam galat (Sigma), stan-
mampu mencegah oksidasi LDL 20 kali le- dar kuersetin (Sigma), Na2CO3 (Merck),
bih kuat dibandingkan dengan vitamin E etanol p.a (Merck), natrium asetat (Merck),
(Winarsi, 2007). Secara umum polifenol dan metanol p.a (Merck), akuades, kertas
dalam tanaman terdiri atas flavonoid dan saring, dan aluminium foil.

102
Aktivitas antioksidan, kadar fenol total, dan....(M. Kusmiyati, Y. Sudaryat, I.A. Lutfiah, A. Rustamsyah, dan D. Rohdiana)

Pengujian makroskopik tuk kuersetin adalah 517 nm. Larutan blan-


Pengujian dilakukan secara organo- ko terdiri dari 2,0 mL DPPH dan 1,0 ml
leptik meliputi paparan mengenai sifat zat metanol p.a. Data hasil pengukuran absor-
secara umum terutama wujud, rupa, warna, bansi dianalisis persentase aktivitas antiok-
dan bau. sidannya menggunakan persamaan berikut:

% Aktivitas A blanko – A sampel


= x 100%
antioksidan A blanko
Pengujian mikroskopik
Keterangan:
Pada pengujian mikroskopik, sediaan A = Nilai Absorbansi
diteliti melalui mikroskop dengan menggu-
nakan pereaksi air (Kepmenkes, 2009).
Penentuan kadar fenol total
Pengukuran kandungan fenol total
Penyiapan sampel pada ekstrak dilakukan menggunakan pe-
Ekstraksi sampel dilakukan dengan reaksi Folin-Ciocalteu dengan memodifika-
membuat seduhan teh dengan prosedur si prosedur Sugiat., dkk (2010). Untuk
sesuai dengan SNI 01-1902-1995: Timbang membuat kurva kalibrasi digunakan asam
contoh uji 5 g, masukkan ke dalam beaker galat dengan variasi konsentrasi 10 µg/ml,
glass yang berukuran 250 mL. Didihkan air 20 µg/ml, 40 µg/ml, 80 µg/ml, dan 100
murni sampai tepat mendidih, kemudian µg/ml. Seduhan teh hijau dengan konsen-
tuangkan ke dalam beaker glass yang telah trasi 5.000 µg/ml diencerkan kembali de-
berisi contoh uji, tutup, biarkan selama 6 ngan akuades hingga didapatkan konsen-
menit, dan saring. trasi 1.000 µg/ml kemudian diambil 1,0 ml
dimasukkan kedalam labu ukur 10,0 ml
tersebut ditambahkan 500 µl pereaksi Folin-
Pengujian aktivitas antioksidan Ciocalteu, lalu dikocok hingga homogen
Uji aktivitas antioksidan dilakukan selama 1 menit. Sebelum menit kedelapan,
dengan memodifikasi metode DPPH yang ditambahkan 4,0 ml Na2CO3 7,5% b/v, di-
digunakan Molyneux (2004). Sebanyak 1,0 kocok selama 1 menit dan ditambahkan
ml seduhan teh dengan konsentrasi 1,0 akuades dan dikocok hingga homogen.
μg/ml; 5,0 μg/ml; 10,0 μg/ml; 15,0 μg/ml; Selanjutnya dilakukan pengukuran dengan
dan 20,0 μg/mL ditambahkan ke dalam 2,0 spektrofotometer pada panjang gelombang
ml DPPH. Campuran selanjutnya dikocok 794 nm, dimana panjang gelombang terse-
dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 but didapatkan pada saat dilakukan skaning
menit ditempat gelap. Larutan ini selan- panjang gelombang. Hasil pengukuran ini
jutnya diukur absorbansinya pada λmaks dinyatakan sebagai berat setara dengan
514 nm. Perlakuan yang sama juga dila- asam galat tiap berat sampel.
kukan untuk larutan blanko (larutan DPPH
yang tidak mengandung bahan uji) dan
kontrol positif kuersetin dengan konsentrasi Penentuan kadar flavonoid total
1,0 μg/ml; 3,0 μg/ml; 4,0 μg/ml; 5,0 μg/ml; Penentuan kadar flavonoid total dila-
dan 6,0 μg/ml. λmaks yang digunakan un- kukan dengan memodifikasi mengikuti pro-

103
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, (18)2, 2015: 101-106

sedur Chang., C., Yang, M., Wen, H., dan terkecil yaitu 21,44 µg/ml kemudian diikuti
Chern, J (2002). Sebanyak larutan sampel oleh teh hijau yang berasal dari Ciwidey
(5.000 µg/mL) dicampur dengan 1,5 ml Var. Sinensis Calighua (22,50 µg/ml), Ci-
etanol 96%, 0,1 ml aluminium klorida 10%, widey Var. Sinensis Taiwan (23,64 µg/ml),
0,1 mL natrium asetat 1 M, dan 2,8 mL air Cikajang P-IRT No. 810320502698 (25,63
destilasi. Setelah diinkubasi dalam tempe- µg/ml), Cikajang P-IRT No. 810320503689
ratur ruang selama 30 menit, ukur absor- (26,54 µg/ml), dan terakhir teh hijau yang
bansi dari campuran reaksi pada panjang berasal dari Taraju (28,03 µg/ml).
gelombang 428 nm dengan spektrofoto-
meter UV-VIS. Sejumlah aluminium klori-
da 10% digantikan dengan sejumlah akua- Camellia sinensis
P-IRT No. 810320501698
des sebagai blanko.Untuk membuat kurva (Cikajang)
kalibrasi digunakan standar kuersetin de- Camellia sinensis
ngan variasi konsentrasi 2 µg/ml, 4 µg/ml, P-IRT No. 810320503689
(Cikajang)
6 µg/ml, 8 µg/ml, dan 10 µg/ml. Untuk Camellia sinensis
standar dilakukan prosedur yang sama P-IRT No. 210320502698
(Cikajang)
seperti dengan sampel
Camellia sinensis
Varietas Sinensis Calighua
(Ciwidey)
Camellia sinensis
Varietas Sinensis Taiwan
HASIL DAN PEMBAHASAN (Ciwidey)
Camellia sinensis
Hasil pengujian makroskopik Varietas Assamica
dan mikroskopik (Ciwidey)

Camellia sinensis
Hasil pengujian makroskopik dapat (Taraju)
dilihat pada Gambar 1. Secara umum teh
hijau yang diuji mempunyai partikel tergu- GAMBAR 1
lung padat terpilin hingga longgar dan Foto hasil uji makroskopik.
kurang terpilin, berwarna coklat kehitaman.
Teh hijau yang diuji mempunyai bau khas
teh dengan rasa seduhan yang sepat.
Sementara itu hasil pengujian mikros-
(a) sel parenkim
kopis terhadap sel parenkim, sel minyak,
dan rambut penutup secara jelas dapat
dilihat pada Gambar 2.
(b) rambut penutup

Hasil pengujian aktivitas antioksidan


Hasil pengujian aktivitas antioksidan
(c) sel minyak
menunjukkan bahwa teh hijau yang berasal
dari Cikajang (P-IRT No. 810320501698)
mempunyai aktivitas antioksidan tertinggi GAMBAR 2
yang ditandai dengan rendahnya nilai IC50 Foto hasil uji mikroskopik.

104
Aktivitas antioksidan, kadar fenol total, dan....(M. Kusmiyati, Y. Sudaryat, I.A. Lutfiah, A. Rustamsyah, dan D. Rohdiana)

TABEL 1
Aktivitas antioksidan metode DPPH
Kadarfenol total Kadarflavonoid total
Sampel IC50 (µg/ml) (mgGAE/100 g sampel) ± SD (mgGAE/100 g sampel) ± SD
Cikajang (P-IRT No. 810320501698) 21,44 334,69 ± SD 0,89 0,34 ± SD 0,01
Cikajang (P-IRT No. 810320503689) 26,54 254,14 ± SD 3,79 0,24 ± SD 0,00
Cikajang (P-IRT No. 210320502698) 25,63 245,61 ± SD 2,23 0,29 ± SD 0,00
Ciwidey Var. Assamica 26,17 268,33 ± SD 5,04 0,26 ± SD 0,00
Ciwidey Var. Sinensis Calighua 22,50 295,35 ± SD 1,36 0,212 ± SD 0,00
Ciwidey Var. Sinensis Taiwan 23,64 294,19 ± SD 0,25 0,30 ± SD 0,00
Taraju 28,03 208,91 ± SD 4,47 0,207 ± SD 0,00

Hasil penetapan kadar fenol total kadar flavonoid total dari 6 jenis tanaman
Hasil penetapan kadar fenol total me- yang berbeda, dimana urutan kadar flavo-
nunjukkan bahwa Kandungan fenol total noid total tidak sama dengan urutan kadar
tertinggi terdapat pada sampel teh hijau fenol total. Hal ini berarti bahwa tingginya
yang berasal dari Cikajang (P-IRT No. kandungan fenol tidak hanya disebabkan
810320501698) yaitu sebesar 334,68± 0,89 oleh golongan flavonoid saja. Perbedaan
mgGAE/100 g sampel, Sedangkan sampel urutan ini kemungkinan disebabkan juga
teh hijau yang berasal dari Taraju memiliki oleh ketidaksensitifan metode ini dalam
kandungan fenol total terendah yaitu sebe- menguji semua golongan flavonoid.
sar 208,91±4,47 334,68±0,89 mgGAE/100 Widyastuti, (2010) lebih lanjut menyatakan
g sampel. Hasil penetapan kadar fenol total bahwa metode pengujian dengan menggu-
ini berkorelasi positif terhadap aktivitas an- nakan AlCl3 memiliki kekurangan, dimana
tioksidannya dengan nilai R2 sebesar 0,70. AlCl3 juga dapat mengkompleks beberapa
kelompok dari flavonoid seperti flavon
(Krisin, apigenin dan luteolin) dan flavonol
Hasil penetapan kadar flavonoid total (kuersetin, mirisetin, morin, dan rutin)
Hasil penetepan kadar flavonoid total tetapi tidak dapat mengkompleks golongan
menunjukkan bahwa teh hijau yang berasal flavanon dan flavanonol.
dari Cikajang (P-IRT No. 810320501698)
memilki kandungan fenol total tertinggi ya-
itu 0,34 mg Kuersetin/g sampel ± SD 0,00. KESIMPULAN
Sedangkan sampel teh hijau yang berasal
dari Taraju memiliki kandungan flavonoid Hasil pengujian aktivitas antioksidan
total terendah yaitu sebesar 0,207 mg kuer- menunjukkan bahwa teh hijau yang berasal
setin/g sampel ± SD 0,00 mg/g. dari Cikajang (P-IRT No. 810320501698)
Meskipun kadar tertinggi dan teren- mempunyai aktivitas antioksidan tertinggi
dah pada hasil penentuan flavonoid total yang ditandai dengan rendahnya nilai IC50
dan fenol total ini adalah sama sampelnya, terkecil yaitu 21,44 µg/ml. Hasil penetapan
namun urutan selanjutnya adalah berbeda. kadar fenol total menunjukkan bahwa Kan-
Widyastuti (2010) yang telah menentukan dungan fenol total tertinggi terdapat pada

105
Jurnal Penelitian Teh dan Kina, (18)2, 2015: 101-106

sampel teh hijau yang berasal dari Cikajang Menteri Kesehatan RI. 2009. Kepmenkes RI
(P-IRT No.810320501698) yaitu sebesar No. 261 Tahun 2009 tentang Farma-
334,68±0,89 mgGAE/100 g sampel. Hasil kope Herbal Indonesia. ed I. Jakarta:
penetepan kadar flavonoid total menun- Menteri Kesehatan Republik Indo-
jukkan bahwa teh hijau yang berasal dari nesia. hal. 170-171, 173-174, 181.
Cikajang (P-IRT No.810320501698) memi- Molyneux, P., 2004, The Use of The Stable
liki kandungan fenol total tertinggi yaitu Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
0,34 mg Kuersetin/g sampel ± SD 0,00. (DPPH) for Estimating Antioxidant
Activity, Songklanakarin J. Sci.
Technologist, 26(2): 211-219

DAFTAR PUSTAKA Rohdiana, Dadan dan Tantan Widiantara,


2004, Aktivitas Antioksidan Beberapa
Astawan, M dan Kasih A.L., 2008. Khasiat Klon Teh Unggulan, Prosiding Semi-
warna-warni makanan. Jakarta: Gra- nar Nasional dan Kongres Perhim-
media Pustaka Utama. hal. 31-32. punan Ahli Teknologi Pangan Indo-
Chang, C. C., Yang, M.H., Wen, H.M., nesia (PATPI), 17-18 Desember,
Chern, J.C. 2002. “Estimation of Jakarta.
Total Flavonoid Content in Propolis Rohdiana, Dadan, 2011, Teh Ini Menyehat-
by Two Complementary Colorimetric kan, Telaah Ilmiah Populer, Cetakan
Methods”. Dalam J. of Food and kedua. Penerbit Alfabeta, Bandung.
Drug Analysis. 10(3): 178-182. Sugiat, D., Endang Hanani & Abdul
Dalimartha, S., 1999. Atlas Tumbuhan Obat Mun’im., 2010. “Aktivitas Antioksi-
Indonesia. Jilid 1. Jakarta: PT Pustaka dan dan Penetapan Kadar Fenol Total
Pembangunan Swadaya Nusantara. Ekstrak Metanol Dedak beberapa
hal.150-152. Varietas Padi (Oryza Sativa L.)”.
Hartoyo, A .2003. Teh & Khasiatnya bagi Majalah Ilmu Kefarmasian. VII(1):,
Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius. 24-31
Hlm 10-11. Syah, A.N.A, 2006. Taklukan Penyakit
Jun, M.H.Y., J., Fong, X., Wan, C.S., Yang, dengan Teh Hijau. Tangerang: PT
C.T., Ho., 2003. “Comparison Of AgroMedia Pustaka. hal. 1-3.
Antioxidant Activities of Isoflavones Widyastuti, N. 2010. Pengukuran Aktivitas
Form Kudzu Root (Puerarua labata Antioksidan dengan Metode CUP-
O)”. Journal Food Science Institute of RAC, DPPH, dan FRAP serta kore-
Technologist. 68: 2117-2122. lasinya dengan Fenol, Flavonoid pa-
Kodama, D.H., Any Elisa de Souza S.G, da enam tananman. [Skripsi]. Bogor:
Franco M.L, & Maria I.G., 2010. Fakultas Matematika dan Ilmu
“Flavonoids, total phenolics and anti- Pengetahuan, Institut Pertanian
oxidant capacity: comparison bet- Bogor. hal. 1-31.
ween commercial green tea prepara- Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami &
tions”. Dalam J. of Ciencia e Tecno- Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius.
logia de Alimentos. 30(4): 1077-1082. hal. 6, 77-80, 183.

106

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai