Anda di halaman 1dari 2

Narkotika Golongan II

Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan, digunakan dalam terapi dan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
engakibatkan ketergantungan.

Contoh: morfin, petidin, turunan/garam dalama golongan tersebut.

Morfin

Merupakan zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan
secata kimia. Umumnya candu mengandung 10% morfin. Cara pemakaiannya
disuntik dibawah kulit, ke dalam otot atau pembuluh darah (intravena).

 Menimbulkan euforia.
 Mual, muntah, sulit konstipasi.
 Kebingungan.
 Berkeringat.
 Dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar-debar.
 Gelisah dan perubahan suasana hati.
 Mulut kering dan warna muka berubah

Petidin

Petidin mempunyai efek untuk mengatasi menggigil melalui reseptor k. Petidin


merupakan obat yang paling efektif dan paling sering digunakan untuk megatasi
menggigil. Akan tetapi petidin mempunyai beberapa efek samping yang tidak
menguntungkan seperti:

 Mual
 Muntah
 Pruriutus
 Dan depresi nafas

Referensi
Fatoni, Arie Zainal, dkk. 2014. Perbandingan Efek Pemberian Ondansteron dan
Petidin Intravena Untuk Mencegah Menggigil Pasca Anestesi Umum. Jurnal
Ansestesiologi Indonesia VOL. VI NO. 2
Fadhli, Aulia. 2018. NAPZA Ancaman, Bahaya, Regulasi Dan Solusi
Penanggulangannya. Jakarta: Penerbit Gava Media.

Anda mungkin juga menyukai