1. PENDAHULUAN
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menunjukkan hasil usaha dari
suatu perusahaan dalam jangka waktu atau periode akuntansi tertentu. Laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain mengikhtisarkan operasi perusahaan dan
menggambarkan hasil yang diperoleh dari aktivitas pengadaan barang atau produksi
dan penjualannya. Laporan ini membantu pemakai laporan keuangan dalam
mengevaluasi kinerja masa lalu dan memprediksi pencapaian tingkat arus kas di masa
depan.
Karena perhitungan dalam laporan laba bersih melibatkan estimasi dan mencerminkan
sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain. Beberapa diantaranya adalah :
a) Nilai laba atau rugi dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan . Misalnya
PT ABC memilih menyusutkan mesinnnya atas dasar dipercepat, sedangkan
perusahaan lain memilih penyusutan garis lurus. Dengan mengasumsikan faktor
lainnya sama, laba PT ABC akan lebih rendah dibandingkan dengan laba
perusahaan lainnya pada awal periode penyusutan karena penyusutan atas dasar
dipercepat menghasilkan beban penyusutan yang lebih tinggi dari pada metode
garis lurus pada awal periode penyusutan.
b) Pengukuran laba melibatkan pertimbangan manajemen yang cenderung subjektif.
Misalnya sebuah perusahaan mengestimasi umur manfaat suatu aset selama 20
tahun sementara perusahaan lainnya memilih umur manfaat 15 tahun untuk jenis
aset yang sama.
Tanggal Kejadian
nilainya Rp120.000
Sejahtera
Rp200.000
30 Des 15 Ali menerima tagihan listrik untuk bulan ini sebesar Rp38.000.
Cara sederhana
Kas Piutang Perlengk Tanah Hut lain Hut dag Hut PLN Hut bank Modal
4,000,000 4,000,000
(2,000,000) 2,000,000
120,000 120,000
180,000 180,000
200,000 200,000
(324,000) (324,000)
(120,000) (120,000)
3,000 (3,000)
200,000 (200,000)
(27,000) (27,000)
500,000 (500,000)
600,000 600,000
38,000 (38,000)
3,009,000 - 120,000 1,500,000 3,000 - 38,000 600,000 3,988,000
4,629,000 4,629,000
Analisis transaksi
Berikut ini disajikan analisis atas transaksi bisnis tersebut serta pencatatannya
dalam persamaan akuntansi.
Setelah semua transaksi yang terjadi dibukukan sesuai dengan penjelasan di atas
maka pada akhir periode berjalan dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan
melaporkan posisi keuangan sebagai berikut:
4,629,000 4,629,000
Pada laporan tersebut nampak jelas bahwa pada awal periode pemilik perusahaan
telah memasukkan modal Rp4.000.000 yang bisa berbentuk uang kas, alat,
gedung atau yang lainnya. Sejalan dengan dilakukannya kegiatan operasional
tersebut maka ada sebagian aset yang berkurang (hilang) dan sebaliknya akan
muncul tambah aset yang berasal dari kegiatan operasional. Total bersih dari
kegiatan pendapatan dan beban tersebut berjumlah Rp15.000, yang berarti bahwa
pendapatan usahanya lebih besar dibandingkan dengan beban yang telah
dikorbankan untuk mendapat pendapatan tersebut.
Terlepas apakah perusahaan mendapatkan kinerja positif atau negatif, biasanya
pemilik perusahaan akan meminta manajemen untuk menyajikan lebih detail data
dari mutasi modal tersebut. Lapora n ini akan menghasilkan angka akhir berupa
selisih dari pendapatan dan beban yang terjadi. Jikalau angka pendapatan lebih
besar daripada beban, baik yang tunai maupun tidak (akrual basis) maka itu
berarti bahwa perusahaan mendapatkan sejumlah laba usaha. Disisi lain jika
kondisinya dibalik bahwa ternyata biaya yang dikeluarkan justru lebih besar
daripada pendapatan yang diperoleh, maka selisih ini dinamakan rugi. Oleh
karena itu laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan berupa angka laba rugi
tersebut akan dinamakan Laporan Laba Rugi. Untuk transaksi di atas maka
laporannya adalah: