Anda di halaman 1dari 15

Bahan Ajar #1

Laporan Keuangan Perusahaan

Pelatihan Analisis Laporan Keuangan Tingkat Dasar


Tanggal 18 Maret 2019

1. PENDAHULUAN

Logika Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan bagian atau produk dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan posisi keuangan adalah unsur laporan keuangan yang menyajikan posisi
keuangan perusahaan. Laporan posisi keuangan, ibarat sebuah potret, menyajikan
posisi sumber daya yang dimiliki perusahaan (aset), liabilitas dan sisa dari sumber daya
yang dapat diklaim (ekuitas) oleh pemegang saham perusahaan pada suatu tanggal
tertentu (misalnya: per 31 Desember 2012, per 30 Juni 2012). Lapoan posisi keuangan
adalah perwujudan dari persamaan akuntansi “aset = liabilitas + ekuitas”

Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menunjukkan hasil usaha dari
suatu perusahaan dalam jangka waktu atau periode akuntansi tertentu. Laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain mengikhtisarkan operasi perusahaan dan
menggambarkan hasil yang diperoleh dari aktivitas pengadaan barang atau produksi
dan penjualannya. Laporan ini membantu pemakai laporan keuangan dalam
mengevaluasi kinerja masa lalu dan memprediksi pencapaian tingkat arus kas di masa
depan.

Karena perhitungan dalam laporan laba bersih melibatkan estimasi dan mencerminkan
sejumlah asumsi, para pemakai laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain. Beberapa diantaranya adalah :
a) Nilai laba atau rugi dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan . Misalnya
PT ABC memilih menyusutkan mesinnnya atas dasar dipercepat, sedangkan
perusahaan lain memilih penyusutan garis lurus. Dengan mengasumsikan faktor
lainnya sama, laba PT ABC akan lebih rendah dibandingkan dengan laba
perusahaan lainnya pada awal periode penyusutan karena penyusutan atas dasar
dipercepat menghasilkan beban penyusutan yang lebih tinggi dari pada metode
garis lurus pada awal periode penyusutan.
b) Pengukuran laba melibatkan pertimbangan manajemen yang cenderung subjektif.
Misalnya sebuah perusahaan mengestimasi umur manfaat suatu aset selama 20
tahun sementara perusahaan lainnya memilih umur manfaat 15 tahun untuk jenis
aset yang sama.

Asumsi yang dipakai

Dalam akuntansi dikenal asumsi-asumsi dasar yang memberikan landasan bagi


proses akuntansi. Asumsi-asumsi tersebut menunjukkan kejadian-kejadian apa
yang akan diperhitungkan dan dengan cara seperti apa.
a. Dasar akrual
Untuk mencapai tujuannya akuntansi dilaksanakan atas dasar akrual. Dengan
dasar ini pengaruh transaksi atau peristiwa lain diakui pada saat kejadian
(bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar), dan dicatat
dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam periode yang bersangkutan.
b. Satuan moneter
Tidak semua aktivitas ekonomi harus dicatat. Akuntansi hanya mencatat
kegiatan-kegiatan usaha yang dapat diukur dalam istilah-istilah moneter.
Asumsi satuan moneter mensyaratkan bahwa hanya data transaksi yang
dapat dinyatakan dalam uang saja yang boleh dimasukkan dalam catatan-
catatan akuntansi. Karena uang merupakan media pertukaran yang sering
dipakai, asumsi ini memungkinkan akuntansi mengukur kejadian ekonomi.
c. Entitas ekonomi
Menurut asumsi ini laporan-laporan yang dihasilkan proses akuntansi disusun
untuk suatu entitas ekonomi. Akuntansi membuahkan informasi tentang
transaksi-transaksi yang dilakukan oleh entitas ekonomi tersebut dan
kejadian-kejadian yang terjadi pada mereka. Asumsi entitas ekonomi
menyatakan bahwa kejadian-kejadian ekonomi dapat diidentifikasi dengan
suatu satuan pertanggungjawaban tertentu. Asumsi ini mensyaratkan bahwa
aktivitas entitas terpisah dan berbeda dari aktivitas pemiliknya, dan semua
entitas ekonomi lainnya. Asumsi ini harus selalu diikuti agar informasi
akuntansi bisa berguna untuk keputusan-keputusan kredit dan investasi yang
rasional.
d. Periode waktu atau periodisitas
Asumsi periodisitas atau asumsi periode waktu bermakna bahwa kegiatan
ekonomi dari suatu entitas ekonomi dibagi ke dalam berbagai periode waktu
untuk tujuan pelaporan keuangan. Laporan keuangan perlu disajikan dalam
jangka waktu yang teratur karena pembaca laporan membutuhkannya untuk
menganalisis kinerja perusahaan.
e. Kelangsungan usaha (going concern)
Konsep ini menyiratkan bahwa perusahaan akan beroperasi secara terus-
menerus. Karenanya, perusahaan diasumsikan tidak bermaksud melikuidasi
atau mengurangi secara material skala usahanya.
2. CONTOH KASUS

Tanggal Kejadian

1 Januari 15 Ali mendirikan usaha percetakan. Usahanya ini diberi nama PT

XYZ. Ali menginvestasikan Rp4.000.000 uangnya untuk

memulai usaha ini.

1 Januari 15 PT XYZ membeli tanah di Jl. Mangga untuk lokasi kantornya.

Tanah dibeli secara tunai dengan harga sejumlah Rp2.000.000

1 Maret 15 PT XYZ membeli perlengkapan kantor dari Toko Sejahtera yang

nilainya Rp120.000

1 Maret 15 PT XYZ menerima pendapatan tunai sebesar Rp180.000

1 April 15 PT XYZ memberikan jasa pencetakan kepada PT DEF yang

nilainya sebesar Rp200.000 secara kredit

1 April 15 Dalam memutar roda bisnisnya, PT XYZ mengeluarkan beban-

beban operasi. Beban-beban yang dibayar secara tunai oleh PT

XYZ adalah beban gaji karyawan Rp182.000, beban listrik bulan

ini Rp24.000, beban sewa kantor Rp88.000, dan beban tinta

cetak dan kertas Rp30.000

1 April 15 PT XYZ melunasi semua utang dagangnya kepada Toko

Sejahtera

1 April 15 Ali memperbaiki mobilnya yang rusak. Beban reparasi

dibengkel Rp3.000 dan Ali membayarnya dari uang yang ada

pada dirinya. Seharusnya merupakan beban perusahaan


30 Juni 15 PT DEF melunasi utangnya kepada PT XYZ sebesar

Rp200.000

1 Sept 15 Ali mengambil Rp27.000 dari perusahaannya untuk digunakan

membayar biaya operasi anaknya di rumah sakit.

1 Okt 15 PT XYZ menjual sebagian lahan tanahnya dengan harga

sebesar Rp500.000 Pembayaran langsung diterima tunai.

1 Okt 15 Untuk mempertangguh usaha percetakannya, PT XYZ

meminjam uang dari Bank BCA sebesar Rp600.000 dengan

bunga 20% per tahun.

30 Des 15 Ali menerima tagihan listrik untuk bulan ini sebesar Rp38.000.

Pembayaran tagihan listrik ini ditunda sementara dan baru akan

dibayar oleh Ali minggu berikutnya.

Cara sederhana
Kas Piutang Perlengk Tanah Hut lain Hut dag Hut PLN Hut bank Modal
4,000,000 4,000,000
(2,000,000) 2,000,000
120,000 120,000
180,000 180,000
200,000 200,000
(324,000) (324,000)
(120,000) (120,000)
3,000 (3,000)
200,000 (200,000)
(27,000) (27,000)
500,000 (500,000)
600,000 600,000
38,000 (38,000)
3,009,000 - 120,000 1,500,000 3,000 - 38,000 600,000 3,988,000
4,629,000 4,629,000
Analisis transaksi
Berikut ini disajikan analisis atas transaksi bisnis tersebut serta pencatatannya
dalam persamaan akuntansi.

Transaksi 1: Investasi oleh pemilik usaha.


Transaksi pertama yang menciptakan persamaan akuntansi biasanya melibatkan
modal yang ditanamkan oleh pemilik usaha. Setoran permulaan berupa uang
harus dicatat pada buku perusahaan dalam rangka memperlihatkan aset yang
baru dan klaim atas aset tersebut.
Dalam contoh berikut tersebut, aset berupa uang Rp4.000.000 semuanya didanai
oleh pemilik usaha. Transaksi tersebut akan dibukukan dengan cara
menambahkan harta berupa kas sejumlah Rp4.000.000 dan menambahkan
amanah atau kewajiban berupa modal sejumlah Rp4.000.000.

Transaksi 2: Pembelian tanah secara tunai.


Transaksi ke dua yang dilakukan perusahaan adalah menggunakan sebagian dari
uang kas yang ada untuk keperluan operasional perusahaan. Dalam hal uang
tersebut dibelikan sebuah barang yang mempunyai kemanfaatan jangka panjang,
misal lebih dari setahun dan nilainya dianggap cukup besar (materiil) maka
perusahaan akan mencatat tambahan sebuah harta baru. Di sisi lain uang akan
berkurang dengan jumlah yang sama. Pengeluaran uang sejumlah tersebut
disebut dengan dikapitalisasi (capital expenditure atau capex).
Pada contoh tersebut PT XYZ membeli tanah di Jl. Mangga untuk lokasi
kantornya. Tanah dibeli secara tunai Rp2.000.000. Transaksi ini akan dibukukan
dengan cara menambah aset tanah senilai Rp2.000.000 dan di lain pihak uang
kas akan dikurangi dengan jumlah Rp2.000.000 juga.

Transaksi 3: Pembelian keperluan kantor secara kredit.


Pada transaksi ini perusahaan melakukan pembelian sejumlah aset yaitu berupa
perlengkapan kantor. Berarti terdapat sejumlah aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Di lain pihak perusahaan belum melakukan pengeluaran kas
sehubungan dengan pembelian ini atau dengan kata lain perusahaan justru masih
mempunyai amanah berupa hutang kepada Toko Sejahtera sebagai supplier
perlengkapan kantor tersebut. Jika perusahaan berjanji akan melunasi pembelian
ini 30 hari berikutnya maka jenis pembelian seperti ini disebut pembelian secara
kredit. Hutang atau liabilitas yang tercipta disebut hutang dagang.
PT XYZ membeli perlengkapan kantor dari Toko Sejahtera yang nilainya
Rp120.000 secara kredit akan dibukukan dengan cara aset berupa perlengkapan
akan bertambah senilai Rp120.000, uang atau kas tidak berpengaruh sama sekali
dan di sisi lain hutang dagang akan bertambah senilai Rp120.000.

Transaksi 4: Pendapatan diterima tunai.


Transaksi ini terjadi karena seorang pelanggan yang telah menggunakan jasa
perusahaan dan sebagai imbalannya maka pelanggan memberikan sejumlah
imbalan berupa uang tunai. Di satu sisi uang akan bertambah dan di pihak lain
timbul pertanyaan tentang siapakah pemilik uang tersebut. Karena uang tersebut
diberikan kepada perusahaan dan tidak akan diminta kembali oleh pelanggan
maka jelas uang tersebut menjadi milik perusahaan alias milik pemodal.
Tambahan modal yang diperoleh dari kegiatan usaha tersebut dinamakan dengan
pendapatan tunai.
PT XYZ memperoleh pendapatan jasa dengan memberikan jasa pencetakan
katalog penjualan PT PQR. Dalam transaksi ini PT XYZ menerima uang tunai
sebesar Rp80.000. Pembukuan yang dilakukan adalah menambahkan uang
sejumlah Rp80.000 dan di lain pihak menambahkan modal Ali dengan jumlah
yang sama.

Transaksi 5: Pendapatan diterima secara kredit.


Berbeda dengan transaksi sebelumnya maka dalam transaksi ini seorang
pelanggan yang telah menggunakan jasa perusahaan dan sebagai imbalannya
maka pelanggan akan memberikan uang beberapa waktu yang akan datang. Di
satu sisi uang belum bertambah, namun yang bertambah adalah aset lain berupa
tagihan kepada pelanggan dan di pihak lain rekening modal akan bertambah
dengan jumlah yang sama. Tagihan kepada pelanggan ini sering dinamakan
sebagai piutang dagang. Tambahan modal yang diperoleh dari kegiatan usaha
tersebut dinamakan dengan pendapatan kredit.
Dalam transaksi di atas PT XYZ memberikan jasa pencetakan kepada PT DEF
yang nilainya sebesar Rp200.000 namun PT DEF baru akan membayar hasil
cetak tersebut 2 minggu kemudian. Pencatatan yang dilakukan adalah dengan
cara menambahkan aset baru berupa piutang usaha atau piutang dagang senilai
Rp200.000 dan disisi lain modal akan bertambah dengan jumlah yang sama.

Transaksi 6: Pembayaran beban secara tunai.


Sebagai kebalikannya dari transaksi pendapatan maka dalam transaksi ini
perusahaan mengeluarkan sejumlah uang kas namun sesuatu yang dibayar
tersebut tidak bisa diidentifiasi lagi keberadaannya atau dengan kata lain sudah
habis dinikmati perusahaan. Biasanya telah digunakan untuk kegiatan operasional
perusahaan dalam periode tersebut dalam rangka memperoleh pendapatan tadi.
Dalam transaksi ini maka akan aset kas perusahaan akan berkurang dan di pihak
lain modal perusahaan juga akan berkurang dengan jumlah yang sama.
Pengeluaran ini dinamakan sebagai beban. Jika pengeluaran beban tersebut
terdiri dari berbagai jenis maka bisa dibukukan dengan cara satu per satu atau
dengan cara digabungkan menjadi satu. Boleh dipilih mana yang lebih mudah dan
informatif.
Dalam transaksi PT XYZ mengeluarkan beban-beban operasi dibayar secara
tunai oleh PT XYZ terdiri dari beban gaji karyawan Rp182.000, beban listrik bulan
ini Rp24.000, beban sewa kantor Rp88.000, dan beban tinta cetak dan kertas
Rp30.000, yang semua berjumlah Rp324.000. Pencatatan yang dilakukan adalah
dengan cara mengurangi uang kas sejumlah Rp324.000 dan di pihak lain
mengurangi juga modal pemilik dengan jumlah yang sama.
Transaksi 7: Pelunasan hutang dagang.
Transaksi ini berupa pengeluaran sejumlah uang yang dipergunakan untuk
melunasi hutang perusahaan kepada Toko Sejahtera. Perusahaan akan
memperlakukan pengurangan uang kas sejumlah yang dibayarkan dan
mengurangi hutang dagang kepada pemasok tersebut. Dalam transaksi ini sama
sekali tidak ada pengaruh dengan modal pemilik karena jumlah uang yang dibayar
tersebut juga berakibat pada berkurangnya hutang dagang atau liabilitas
perusahaan. Transaksi ini sangat berbeda dengan transaksi pembayaran beban
gaji pegawai karena dalam pembayaran beban gaji, uang perusahaan berkurang
sedangkan liabilitas kepada pihak lain tidak berkurang sehingga yang berkurang
adalah proporsi modal.
Jika PT XYZ melunasi semua utang dagangnya kepada Toko Sejahtera sejumlah
Rp120.000 atas pembelian perlengkapan kantor terdahulu maka akan dibukukan
kas berkurang sejumlah Rp120.000 dan liabilitas atau hutang dagang akan
berkurang dengan jumlah Rp120.000 itu juga.

Transaksi 8: Perbaikan kendaraan dengan uang milik pemilik


Dalam transaksi ini Ali memperbaiki mobil kantor yang rusak. Beban reparasi
mobil di bengkel, dia bayar dengan uang miliknya sendiri (bukan uang dari
perusahaannya) terlebih dahulu. Uang ini akan dimintakan ganti ke perusahaan di
kemudian hari dengan menunjukkan sejumlah bukti pembayaran tersebut.
Peristiwa ini merupakan transaksi yang jarang terjadi namun perusahan harus
mencatat dalam pembukuannya. Jika perbaikan mobil itu dibayar menggunakan
uang perusahaan maka uang akan berkurang dan modal perusahaan juga akan
berkurang dengan jumlah yang sama. Namun karena ternyata uang perusahaan
belum berkurang maka belum ada uang yang keluar dalam transaksi ini. Sebagai
gantinya perusahaan harus mencatat hutang kepada Ali dengan jumlah tersebut.
Jika Ali membayar Rp3.000 untuk perbaikan mobil kantor dengan menggunakan
uangnya sendiri yang akan segera dimintakan ganti kepada perusahaan maka
akan dicatat dengan mengurangi modal usaha sejumlah Rp3.000 dan menmbah
hutang lain atau hutang kepada Ali sejumlah Rp3.000 tersebut.

Transaksi 9: Penerimaan pelunasan piutang dagang.


Transaksi ini berupa penerimaan sejumlah uang dari PT DEF yang dipergunakan
untuk melunasi hutangnya atau realisasi piutang milik PT XYZ. Perusahaan akan
memperlakukan penambahan uang kas sejumlah yang diterima dan mengurangi
piutang dagang kepada pelanggan tersebut. Dalam transaksi ini sama sekali tidak
ada pengaruh dengan modal pemilik karena jumlah uang yang diterima tersebut
juga berakibat pada berkurangnya piutang dagang perusahaan. Jadi pada
transaksi ini tidak ada pengaruh dengan modal perusahaan sebab transaksi ini
pada hakekatnya hanyalah perusabahan dari aset perusahaan berupa piutang
dagang menjadi uang kas.
Jika PT XYZ menerima uang sejumlah Rp200.000 dari PT DEF sebagai
pelunasan atas hutangnya kepada PT XYZ maka dalam transaksi ini PT XYZ akan
mencatat dengan cara menambahkan uang kas sejumlah Rp200.000 dan
mengurangi aset piutang usaha senilai Rp200.000 juga. Sekali lagi modal tidak
terpengaruh sama sekali.

Transaksi 10: Penarikan dana usaha.


Dalam transaksi yang pertama uang kas bertambah karena adanya kontribusi
pemilik perusahaan dalam usahanya sehingga dicatat dengan menambahkan
uang kas dan menambahkan modal dengan jumlah yang sama. Sebaliknya jika
terjadi penarikan dana usaha oleh pemilik maka perusahaan akan membukukan
hal tersebut sebagai pengurangan uang kas yang sekaligus diimbangi dengan
pengurangan modal pemilik sejumlah yang sama. Hal ini bukan merupakan beban
perusahaan karena uang yang dikeluarkan adalah bukan dalam rangka kegiatan
operasional perusahaan tapi sebagai kegiatan penarikan dana pemilik.
Oleh karena itu dalam hal, Ali mengambil uang sejumlah Rp27.000 dari kas
perusahaannya untuk digunakan membayar biaya operasi anaknya di rumah sakit
maka akan dibukukan dengan cara mengurangi uang kas sejumlah Rp27.000 dan
mengurangi modal dengan jumlah yang sama. Sekali lagi, ini bukan kinerja negatif
dari perusahaan.

Transaksi 11: Penjualan tanah.


Dalam transaksi nomor 11 ini, perusahaan menjual sebagian tanahnya secara
tunai. Kejadian ini dapat diartikan bahwa perusahaan mendapatkan sejumlah uang
yang dibarengi dengan berkurangnya tanah yang dimiliki. Pemasukan uang
tersebut tidak ada hubungannya dengan modal perusahaan dan transaksi ini juga
bukan merupakan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu tidak ada mutasi
modal yang harus dibukukan. Namun jika ternyata jumlah tanah yang berkurang
nilainya lebih kecil dari uang yang diterima maka modal akan bertambah dengan
selisih tersebut, yang dinamakan sebagai laba penjualan tanah. Sebaliknya jika
uang yang diterima lebih kecil dari nilai tanah yang diserahkan maka perusahaan
akan membukukan sejumlah kerugian.
PT XYZ menjual sebagian lahan tanahnya dengan harga sebesar Rp500.000 dan
pembayaran penjualan tersebut langsung diterima tunai. Perusahaan akan
mencatat dengan cara menambahkan uang kas sejumlah Rp500.000 dan di pihak
lain akan mengurangi nilai tanah sejumlah Rp500.000

Transaksi 12: Peminjaman dana bank.


Dalam transaksi ini, PT XYZ dikarenakan berbagai sebab maka meminjam uang
ke bank. Dana tersebut bisa dipergunakan untuk membayar biaya operasional
maupun dipakai untuk membeli berbagai aset tetap untuk memperlancar
usahanya. Perusahaan akan menerima uang di satu sisi, namun di sisi lain juga
mengakui adanya kewajiban atau amanah kepada bank (liabilitas) jangka panjang.
Pembukuan yang dilakukan adalah dengan cara menambah uang kas sejumlah
yang diterima dan membukukan tambahan hutang bank pada sisi yang lainnya.
Transaksi ini tidak ada hubungannya dengan modal sama sekali. Mengenai
bunga, perusahaan akan membukukan jumlah yang akan dibayar atau harus
dibayar pada saat akhir tahun atau pada saat pembayaran tersebut terjadi. Bukan
pada saat hutang tersebut terjadi.
Apabila untuk mempertangguh usaha percetakannya, PT XYZ meminjam uang
dari Bank BCA sebesar 600.000 dengan bunga 20% per tahun maka perusahaan
akan mencatat tambahan uang senilai Rp600.000 kemudian menambahkan
kewajiban kepada bank dengan jumlah yang sama.

Transaksi 13: Transaksi akrual.


Kejadian terakhir ini merupakan representasi dari perlakukan pembukuan dimana
perusahaan akan mengukur kinerja perusahaan dengan menselisihkan antara
pendapatan dan beban yang terjadi selama periode berjalan. Yang dimaksuud
terjadi adalah bahwasannya kejadian tersebut secara hakekat sudah terjadi
walaupun belum dilakukan pembayaran atau penerimaan uang kas. Pemahaman
seperti ini dinamakan sebagai basis akrual. Pencatatan yang dilakukan adalah
dengan mengurangi aset tertentu atau menambah hutang tertentu, bersamaan
dengan berkurangnya nilai modal dengan jumlah yang sama.
Pada transaksi terakhir ini, Ali menerima tagihan listrik dari PLN untuk bulan ini
sebesar Rp38.000. Pembayaran tagihan listrik ini ditunda sementara dan baru
akan dibayar pada minggu berikutnya. Pembukuan yang dilakukan adalah modal
akan dikurangi sejumlah Rp38.000 sebagai beban dan di sisi kewajiban atau
hutang akan dicatat hutang kepada PLN dengan jumlah yang sama.
Laporan Keuangan

Kembali kepada kertas kerja sederhana yang sudah dibahas di depan:


Kas Piutang Perlengk Tanah Hut lain Hut dag Hut PLN Hut bank Modal
4,000,000 4,000,000
(2,000,000) 2,000,000
120,000 120,000
180,000 180,000
200,000 200,000
(324,000) (324,000)
(120,000) (120,000)
3,000 (3,000)
200,000 (200,000)
(27,000) (27,000)
500,000 (500,000)
600,000 600,000
38,000 (38,000)
3,009,000 - 120,000 1,500,000 3,000 - 38,000 600,000 3,988,000
4,629,000 4,629,000

Setelah semua transaksi yang terjadi dibukukan sesuai dengan penjelasan di atas
maka pada akhir periode berjalan dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan
melaporkan posisi keuangan sebagai berikut:

Nama Jumlah Nama Jumlah

Kas 3,009,000 Hutang dagang -


Piutang - Hutang PLN 38,000
Perlengkapan 120,000 Hutang lain 3,000
Tanah 1,500,000 Hutang bank 600,000
Modal 3,988,000

4,629,000 4,629,000

Dalam laporan tersebut, perusahaan akan mengidentifikasi jenis aset, hutang


yang dimiliki perusahaan beserta nilai masing-masing. Laporan tersebut
dinamakan sebagai neraca atau laporan posisi keuangan. Informasi yang bisa
diungkapkan dari laporan tersebut adalah bahwa perusahaan saat itu mempunyai
aset sejumlah Rp4.629.000 dengan amanah yang harus ditunaikan sejumlah yang
sama terdiri dari kewajiban kepada supplier Rp0, kewajiban kepada PLN sejumlah
Rp38.000, kewajiban kepada Ali sebagai pribadi sejumlah Rp3.000 dan kewajiban
kepada bank Rp600.000. Sedangkan sisa kewajiban yaitu sejumlah Rp3.988000,
pada hakekatnya adalah kewajiban kepada pemilik perusahaan atau modal
perusahaan.
Khusus pada rekening modal, perusahaan akan membuat perincian lebih lanjut
dari angka Rp3.988.000 tersebut berasal dari mana. Berdasarkan data yang
tersebut di atas maka dapat disajikan laporan perusabahan sebagai berikut:

Modal awal 4,000,000


Pengurangan pribadi (27,000)
Tambahan selama periode 15,000
Modal akhir 3,988,000

Pada laporan tersebut nampak jelas bahwa pada awal periode pemilik perusahaan
telah memasukkan modal Rp4.000.000 yang bisa berbentuk uang kas, alat,
gedung atau yang lainnya. Sejalan dengan dilakukannya kegiatan operasional
tersebut maka ada sebagian aset yang berkurang (hilang) dan sebaliknya akan
muncul tambah aset yang berasal dari kegiatan operasional. Total bersih dari
kegiatan pendapatan dan beban tersebut berjumlah Rp15.000, yang berarti bahwa
pendapatan usahanya lebih besar dibandingkan dengan beban yang telah
dikorbankan untuk mendapat pendapatan tersebut.
Terlepas apakah perusahaan mendapatkan kinerja positif atau negatif, biasanya
pemilik perusahaan akan meminta manajemen untuk menyajikan lebih detail data
dari mutasi modal tersebut. Lapora n ini akan menghasilkan angka akhir berupa
selisih dari pendapatan dan beban yang terjadi. Jikalau angka pendapatan lebih
besar daripada beban, baik yang tunai maupun tidak (akrual basis) maka itu
berarti bahwa perusahaan mendapatkan sejumlah laba usaha. Disisi lain jika
kondisinya dibalik bahwa ternyata biaya yang dikeluarkan justru lebih besar
daripada pendapatan yang diperoleh, maka selisih ini dinamakan rugi. Oleh
karena itu laporan yang menunjukkan kinerja perusahaan berupa angka laba rugi
tersebut akan dinamakan Laporan Laba Rugi. Untuk transaksi di atas maka
laporannya adalah:

Pendapatan tunai 180,000


kredit 200,000
Beban gaji (182,000)
listrik (24,000)
(38,000)
sewa (88,000)
tinta (30,000)
perb motor (3,000)

Laba usaha 15,000

Anda mungkin juga menyukai