Anda di halaman 1dari 6

KLOROFIL Vol. 2 No.

1, 2018: 1-6 ISSN 2598-6015

PENGUKURAN KADAR PIRIDOKSIN (VITAMIN B6) DALAM


DARAH PADA ANAK PENDERITA DEFISIT PERHATIAN DAN
GANGGUAN HIPERAKTIVITAS (ADHD)

Melvariani Syari Batubara1, Yahwardiah Siregar2, Herla Rusmarilin3, Sri Soviani4

1Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan


2Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

3Departemen Ilmu Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara

*Corresponding author: melva_smile@yahoo.com

ABSTRACT

This research aimed to study Piridoksin (Vitamin B6) status in blood sample of Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) children. Deductive research using the descriptive method through 2 stage,
namely : (1) Taken of blood sample, and (2) Analysis of Piridoksin (Vitamin B6) status in blood sample was
performed by using High Performance Liquid Chromatograpy (HPLC) method. Data collected and assessed
by once in one time. Data were analyzed using descriptive analysis techniques and Chi Square tests (X2) by
Computer programs (SPSS 15). The result of the assessment of Piridoksin (Vitamin B6) status in blood
sample of ADHD children that had been was considered statistically highly significant a reduce of the
assessment of Piridoksin (Vitamin B6) status in blood sample of ADHD children by 0,422 ng/ml compared
with laboratory reference (control) by 0,36-1,8 ng/ml, HA<C** (p<0,001). This was considered a reduction
in Piridoksin (Vitamin B6)) concentrations induces of the Hyperactivity children by 95%.

Keywords : Piridoksin (Vitamin B6), Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)


__________________________________________________________

PENDAHULUAN Hiperaktivitas dikenal juga sebagai


Attention Deficit Disorder (ADD) atau Attention
Publikasi terbaru oleh tim dokter dan Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD). Hiperaktif
peneliti di “United Kingdom” (UK) bahwa sudah dikenal bertahun-tahun. Namun, cara
“pewarna artifisial dan pengawet pada makanan mendiagnosa dan mengobatinya masih
dan minuman” meningkatkan level kontroversi. Istilah hiperaktif (ADHD) atau
hiperaktivitas pada anak pra-sekolah dan ADD biasanya digunakan untuk
pertimbangan penting harus diberikan untuk menggambarkan anak yang masih muda, yang
menggerakkan mereka. Zat aditif memiliki dianggap sangat aktif, terlalu menuruti kata
benturan yang signifikan pada perilaku anak hati, kurang dapat berkonsentrasi, atau anak
umumnya contohnya hiperaktivitas, dan yang sulit diatur. Namun, sebagian besar anak
eliminasi mereka akan menjadi ketertarikan kecil umumnya mempunyai tingkat aktivitas
yang lama pada kesehatan publik. Survey tinggi dan sulit diatur, tanpa harus menjadi
terbaru lainnya di UK menemukan bahwa dari hiperaktif. Hal ini sering kali menyulitkan orang
10 minuman ringan terlaris mengandung lebih tua, bahkan tenaga kesehatan, dalam
dari 70 zat aditif, banyak yang berkaitan dengan mengidentifikasi, dan memperlihatkan gejala
problem perilaku contohnya hiperaktivitas, hiperaktif, yang membutuhkan pengobatan dan
asma, karang gigi dan insomnia (Heaton, 2002). penanganan dini, atau hanya memperlihatkan
masalah tingkah laku yang ”lazim” dijumpai.

1
KLOROFIL Vol. 2 No. 1, 2018: 1-6

Derajat hiperaktif pada anak berbeda-beda. uji klinis yang memiliki hubungan dengan seng,
Beberapa anak mungkin menderita hiperaktif besi, magnesium, pignogenol, asam lemak
sedang, sementara anak lain menderita omega-3, piridoksin (vitamin B6) dan
hiperaktif tingkat tinggi (Thompson, 2003). sensitivitas makanan. Walaupun penelitian
Kepercayaan populer bahwa zat aditif lebih lanjut diperlukan, bukti langsung yang
dapat memiliki efek perilaku berbahaya mendukung indikasi bahwa pengaruh nutrisi
contohnya hiperaktivitas, verifikasi objektif dan diet pada perilaku dan belajar pada anak
diperlukan untuk mencegah overdiagnosa ini, dengan dukungan kuat pada laporan
(David, 1987). Problem kesehatan utama terbaru untuk reaksi makanan dan perilaku
dilaporkan oleh 96% anak hiperaktif (Sinn, 2008).
tergantung oleh pewarna sintetik adalah Vitamin B6 adalah unsur pokok koenzim
problem yang terus menerus, perkembangan untuk metabolisme asam amino, glikogen,
dari eksema, infeksi pendengaran atau dada, asam lemak, dekarboksilasi, transaminasi,
dan produksi jumlah berlebih dari radang transsulfurasi, dan metabolisme lemak.
selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Pengaruh defisiensi vitamin B6 adalah bayi
Persetujuan pengukuran trace element oleh gelisah, kejang, neuritis, dan anemia
inductively coupled plasma mass spectrometry hipokromik. Sumber makanan yang
menunjukkan bahwa status seng, besi, dan mengandung vitamin B6 adalah susu, daging,
piridoksin(vitamin B6) yang rendah berasosiasi hati, ginjal, ikan, serealia, kacang tanah, dan
dengan anak hiperaktif ketika dibandingkan kacang kedele. Vitamin ini tidak tahan terhadap
dengan anak kontrol untuk serum darah, urin pemanasan yang lama. Tergolong ke dalam
dan jaringan rambut (Ward, 1997). vitamin B6 adalah piridoksal, piridoksin, dan
Evaluasi hubungan antara asam lemak piridoksamin. Ketiga bahan ini akan
bebas (FFA), seng, piridoksin (vitamin B6) dan dikonversikan menjadi piridoksal 5-fosfat yang
attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). berperan sebagai koenzim dalam proses
Korelasi statistik yang signifikan ditemukan dekarboksilasi dan transaminasi metabolisme
antara level asam lemak bebas, seng, dan asam amino, glikogen, dan asam lemak. Misal,
piridoksin (vitamin B6) pada kelompok proses dekarboksilasi 5-hidroksi-triptofan
ADHD. Temuan ini mengindikasikan bahwa dalam pembentukan serotonin, sintesis asam
defisiensi asam lemak bebas, seng, dan arakidonat dari asam linoleat, piridoksal fosfat
piridoksin (vitamin B6) dapat memainkan adalah koenzin untuk enzim glutamat
aturan pada aetiopatogenesis dari ADHD. dekarboksilase dan asam gama-aminobutirat
Walaupun mereka diobservasi penurunan level transaminase dalam metabolisme jaringan otak.
asam lemak bebas, seng, dan piridoksin Karena itulah defisiensi piridoksin dapat
(vitamin B6) pada kasus ADHD, itu penting menimbulkan kejang dan neuropati perifer.
untuk menentukan kondisi ini sebab terpenting Kelompok vitamin B6 sebagian besar
pada ADHD atau sekunder pada defisiensi dieksresikan dalam air kemih sebagai asam 4-
asam lemak bebas, seng, dan piridoksin piridoksat (Markum, A. H., 1991).
(vitamin B6) (Bekaroğlu, Asian, Gedik, Değer,
Mocan, Erduran & Karahan, 1996). Sejumlah METODE PENELITIAN
besar peneliti menginvestigasi sebab dan
pengobatan untuk Attention Deficit Hyperactivity Penelitian ini termasuk dalam penelitian
Disorder (ADHD). Peneliti termasuk identifikasi deduktif dengan metode deskriptif untuk
kadar suboptimal dari nutrisi dan sensitivitas mengetahui kadar piridoksin (vitamin B6)
makanan tertentu dan zat aditif makanan. dalam darah pada anak Defisit Perhatian dan
Laporan ini memberikan pandangan awal pada Gangguan Hiperaktivitas (ADHD).
penelitian dan menyediakan data terkini tentang Pengambilan dan pengukuran sampel dilakukan

2
KLOROFIL Vol. 2 No. 1, 2018: 1-6

satu kali dalam waktu bersamaan (Santoso, dan lebih kurang 1400 ml air dalam labu
2005). tentukur 2000 ml. Diatur pH hingga 3,0 dengan
Populasi penelitian diambil dari anak-anak asam asetat glasial P atau natrium hidroksida 1
yang Defisit Perhatian dan Gangguan N. Ditambahkan 470 ml metanol P, diencerkan
Hiperaktivitas (dirujuk dari anamnesis dan dengan air sampai tanda dan disaring dengan
pemeriksaan perilaku selama >6 bulan) baik penyaring 0,5 m. Larutan baku internal :
laki-laki dan perempuan, yang berumur 1-10 ditimbang seksama sejumlah asam p-hidroksi
tahun, dengan berat badan sesuai Indeks Massa benzoat P, dilarutkan dalam fase gerak hingga
Tubuh (IMT). Sampel pada penelitian ini kadar lebih kurang 5 mg per ml. Larutan baku :
diambil dengan teknik simple random sampling, ditimbang seksama lebih kurang 50 mg
dan memenuhi kriteria inklusi menurut Piridoksin Hidroklorida BPFI, dimasukkan ke
Brough, Alkurdi, Nataraja, & Surendranathan dalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dan
(2007). diencerkan dengan fase gerak sampai tanda.
Besar sampel pada penelitian ini adalah 10 Dimasukkan 10,0 ml larutan ini ke dalam labu
anak, dihitung menurut Santoso (2005) : tentukur 100 ml dan 1,0 ml larutan baku
N .z 2 . p.q internal, diencerkan dengan fase gerak sampai
n= tanda. Tiap ml larutan ini mengandung lebih
d 2 N  1  z 2 . p.q
kurang 0,05 mg. Larutan uji : ditimbang
seksama lebih kurang 50 mg, dimasukkan ke
Pelaksanaan Penelitian
dalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dan
Pengambilan Sampel Darah
diencerkan dengan fase gerak sampai tanda.
Spesimen darah biasanya diperlukan darah
Dimasukkan 10,0 ml larutan ini dan 1,0 ml
beku (untuk menghasilkan serum), darah
larutan baku internal ke dalam labu tentukur
dengan oksalat fluorida (untuk pemeriksaan
100 ml, diencerkan dengan fase gerak sampai
glukosa), dan darah dengan heparin (darah
tanda. Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC)
lengkap atau plasma). Sampel darah kapiler,
dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom
yang diambil dari jari atau telapak kaki oleh
4,6 nm x 25 cm berisi bahan pengisi LI. Laju
petugas laboratorium yang berpengalaman,
aliran lebih kurang 1, ml per menit. Dilakukan
dapat digunakan untuk beberapa jenis
kromatografi terhadap larutan baku, direkam
pemeriksaan. Beberapa pemeriksaan/analisis
respons puncak seperti yang tertera pada
(elektrolit dan hormon) memerlukan
prosedur. Resolusi, R, antara puncak piridoksin
pemisahan segera eritrosit dari plasma. Untuk
dan asam p-hidroksi benzoat tidak kurang dari
pemeriksaan bilirubin, spesimen harus disimpan
2,5 dan simpangan baku relatif pada
di tempat gelap. Idealnya, darah arteri diambil
penyuntikan ulang tidak lebih dari 30%.
secara anaerob dengan syringe berisi heparin.
Prosedur : disuntikkan secara terpisah sejumlah
Darah kapiler yang mengalir bebas,
volume sama(lebih kurang 20 L) larutan baku
dikumpulkan secara hati-hati dalam tabung
dan larutan uji ke dalam kromatograf, diukur
khusus, dapat digunakan. Darah harus diantar
respons puncak utama. Waktu retensi relatif
ke laboratorium secepat mungkin (Insley,
piridoksin dan asam p-hidroksi benzoat
2003).
masing-masing adalah lebih kurang 0,7 dan 1,0.
Dihitung jumlah dalam mg dengan rumus :
Pemeriksaan Sampel Darah
Pemeriksaan Kadar Piridoksin (Vitamin Ru
1000 C ( )
B6) Dalam Darah Dengan Rs
Metode HPLC Keterangan :
Fase gerak : dicampur 20 ml asam asetat C = adalah kadar piridoksin hidroklorida
glasial P; 1,2 g natrium 1-heksanasulfonat P BPFI dalam mg per ml larutan baku.

3
KLOROFIL Vol. 2 No. 1, 2018: 1-6

Ru dan Rs = berturut-turut adalah HASIL DAN PEMBAHASAN


perbandingan respons puncak piridoksin
terhadap baku internal dalam larutan uji Hasil Penelitian
dan larutan baku. Hasil pengukuran dan pemeriksaan kadar
(Departemen Kesehatan Republik piridoksin (vitamin B6) di dalam sampel serum
Indonesia, 1995). darah anak penderita Defisit Perhatian dan
Kisaran Rujukan untuk Uji Laboratorium Gangguan Hiperaktivitas (ADHD), dapat
menurut ”Nelson Textbook of Pediatrics”, dilihat pada Gambar 1. berikut ini:
Piridoksin (Vitamin B6) (Spesimen Plasma
(Eritrosit)) = 0,36-1,8 ng/ml.

Kadar Piridoksin dalam Darah Anak Penderita ADHD


1400

1200 1058
990
Kadar Piridoksin (ng/ml)

1000

800
562 606
600

400 250
176 225
102 120 132
200

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
-200
Sampel

Gambar 1. Kadar Piridoksin (Vitamin B6) di dalam Serum Darah Anak Penderita ADHD

Perbandingan Kadar Piridoksin dalam Darah Anak Kontrol dan Penderita


ADHD
2500

2000 1800
Kadar Piridoksin(ng/ml)

1500

1000

422
500 306

0
1 2 3
-500
Sampel

Gambar 2. Perbandingan Kadar Piridoksin (Vitamin B6) di dalam Serum Darah Anak Kontrol dan
Anak Penderita ADHD. (1,2 : Kontrol; 3 : Hiperaktif)

4
KLOROFIL Vol. 2 No. 1, 2018: 1-6

Pembahasan sehingga memberikan kontribusi secara


Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bersamaan untuk kepekaan terhadap makanan.
bahwa terdapat penurunan yang sangat Kondisi genetik, lingkungan, dan gizi buruk
signifikan pada hasil pengukuran kadar mungkin memperburuk faktor psikososial.
piridoksin (vitamin B6) di dalam darah anak Dalam rangka untuk memberikan pengobatan
penderita ADHD dengan nilai 0,422 ng/ml optimal untuk anak-anak ini, semua
dibandingkan dengan referensi laboratorium kemungkinan ini perlu dieksplorasi secara
(kontrol) dengan nilai 0,36-1,8 ng/ml, atau multidisiplin, multimodal, dan model penelitian
HA<K** (p<0,001) (Gambar 2.). Efek yang mengambil semua faktor potensial
penurunan hasil pengukuran kadar piridoksin menjadi pertimbangan (Sinn, 2008).
(vitamin B6)) di dalam darah anak penderita
ADHD dapat memperlihatkan peningkatan KESIMPULAN
tingkat hiperaktivitas dari anak tersebut sebesar
95%. Berdasarkan hasil penelitian dan
Penelitian sampai saat ini menunjukkan pembahasan maka dapat disimpulkan: (1)
bahwa nutrisi dan diet memiliki peran dalam Kadar piridoksin (vitamin B6) di dalam darah
masalah defisit perhatian dan gangguan pada anak yang Defisit Perhatian dan
hiperaktif (ADHD) pada anak-anak. Pada Gangguan Hiperaktivitas yaitu 0,422 ng/ml
anak-anak dengan kadar besi, seng, magnesium, menurun secara signifikan dibandingkan
dan piridoksin (vitamin B6) yang tinggi, ada dengan kontrol 0,36-1,8 ng/ml (HA<K**), (2)
beberapa dukungan untuk perbaikan menjadi Efek penurunan yang sangat signifikan pada
dicapai dengan suplementasi gizi ini. Namun, hasil pengukuran piridoksin (vitamin B6) dapat
uji klinis lebih yang diperlukan. Penelitian mempengaruhi peningkatan tingkat
masih perlu untuk menentukan tingkat optimal hiperaktivitas dari anak yaitu 95%.
dari nutrisi ini untuk kelompok anak-anak
sensitivitas makanan dan untuk DAFTAR PUSTAKA
menginformasikan praktek dalam identifikasi
kekurangan potensial dari nutrisi ini atau reaksi Bekaroğlu, M., Y. Asian, Y. Gedik, O. Değer,
makanan pada perilaku. Ada jelas beberapa H. Mocan, E. Erduran & C. Karahan.
pengaruh pada ADHD, termasuk faktor Relationships Between Serum Free Fatty
genetik dan lingkungan. Ini merupakan Acids and Zinc, and Attention Deficit
kelompok yang berbeda pada anak-anak atau Hyperactivity Disorder : A Research Note.
ada komponen yang mendasari semua ini Journal of Child Psychology and Psychiatry. 1996 ;
masih harus ditentukan. Studi terbaru 37 (2) : 225-227.
menemukan omega-3 tingkat PUFA lebih Brough, H., R. Alkurdi, R. Nataraja & A.
rendah pada 35 orang dewasa muda dengan Surendranathan. Rujukan Cepat Pediatri &
ADHD dibandingkan 112 orang kontrol, tetapi Kesehatan Anak. Penerbit Buku Kedokteran
kadar zat besi, seng, magnesium, atau EGC : Jakarta. 2007. Hal 95-96.David, T. J.
piridoksin (vitamin B6) tidak berkurang. Reactions to dietary tartrazine. Arch Dis
Namun, karena seng diperlukan untuk Child. 1987 ; 62 : 119-122.
metabolisme zat gizi lain, kekurangan seng Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
dapat berkontribusi ke tingkat optimal nutrisi Farmakope Indonesia. Edisi keempat. 1995.
seperti omega-3 tingkat PUFA dan piridoksin Hal 723-967.
(vitamin B6). Selain itu, masalah genetik Heaton, S. Focus on Organic Food Quality :
dengan produksi enzim atau penyerapan nutrisi Food Additives. Australian Organic Journal.
dapat mempengaruhi anak-anak untuk 2002 ; 10-12.
kekurangan gizi atau oksidasi yang berlebihan,

5
KLOROFIL Vol. 2 No. 1, 2018: 1-6

Insley, J. Vade-Mecum Pediatri. Edisi ketiga belas. Santoso, G. Fundamental Metodologi Penelitian
Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta. Kuantitatif dan Kualitatif. Prestasi Pustaka
2003. Hal 321. Publisher : Jakarta. 2005. Hal 21-61.
Markum A. H. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Sinn, N. Nutritional and Dietary Influences on
Jilid 1. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Nutrition Reviews. 2008 ; 66 (10) : 558-568.
Jakarta. 1991. Hal 122-184. Thompson, J. Toddler Care Pedoman Lengkap
Nelson, W. E., R. E. Behrman, R. Kliegman & Perawatan Batita. Esensi : Jakarta. 2003. Hal
A. M. Arvin. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. 88-89.
Edisi kelimabelas. Vol. 1 & 3. Penerbit Ward, N. I. Assessment of Chemical Factors in
Buku Kedokteran EGC : Jakarta. 2000. Hal Relation to Child Hyperactivity. Journal of
114-224 & 2501. Nutritional & Environmental Medicine. 1997; 7:
333-342.

Anda mungkin juga menyukai