OLEH:
1504100015
JOMBANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sel saraf terjadi proses penghantaran impuls secara konduksi. Apabila
tidak ada rangsang maka sel saraf disebut dalam keadaan istirahat. Dalam keadaan
ini saraf tidak menghantarkan impuls. Membran luar sel saraf bermuatan
positif karena kelebihan kation atom Na+. Membran dalam sel saraf bermuatan
negatif karena banyak ion K+ yang keluar akson. Keadaan seperti ini disebut
polarisasi. Terjadinya kondisi demikian karena peran pompa Na – K dan sifat
membran akson yang lebih permeabel terhadap K+ dan kurang
permeabel terhadap Na+. Na+ dipompa ke luar. K+ dipompa ke dalam karena sifat
membran akson yang permeabel terhadap K, maka K+ dapat keluar lagi.
Jika terjadi rangsang kuat, permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya
polarisasi membran juga berubah. Polarisasi mengalami pembalikan pada lokasi
tertentu yang disebut depolarisasi. Selanjutnya proses pembalikan polarisasi
diulang hingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan
sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan
keadaannya seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa
melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut waktu refraktori.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan struktur sinapsis?
2. Jelaskanlah tentang pengantar inpuls melalui sinapsis ?
3. Jelaskanlah Pengiriman impuls dari saraf motor ke otot?
BAB II
PEMBAHASAN
A. STRUKTUR SINAPSIS
Di dalam tombol sinapsis terdapat suatu zat kimia yang dapat menghantarkan
impuls ke neuron berikutnya. Zat yang demikian dinamakan neurotransmiter. Saat
menghantarkan implus, dalam sitoplasma neurotransmiter dibawa oleh
banyak kantung dalam sitoplasma, yang disebut vesikula sinapsis. Ada berbagai
macam jenis neurotransmiter, contohnya asetilkolin, dopamine, noradrenalin, dan
serotonin. Asetilkolin berada pada seluruh sistem saraf; sementara noradrenalin
berada pada sistem saraf simpatik; sementara dopamine dan serotonin
terdapat pada otak. Asetilkolin dan noradrenalin merupakan salah
dua neurotransmiter utama yang terdapat pada mammalia.
Rangsang yang diterima sel saraf dapat berasal dari dalam tubuh maupun
luar tubuh. Rangsang yang merambat disebut impuls.
Perhatikan Gambar 9.5.
A. Kesimpulan
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain disebut
sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di
dalam sitoplasma tonjolan sinapsis ada struktur kelompok membran kecil berisi
neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada
tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel
berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai
pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-
sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa
asetilkolin. Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat
menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-
sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang
terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan
dopamin serta serotonin yang ada di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada
membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan
impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya
maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh
membran post-sinapsis.
DAFTAR PUSTAKA