2) Jenis tangki Conventional Beradiator, Jenis tangki terdiri dar badan tangki dan tutup
yang terbuat dari mild steel plate (plat baja bercanai panas) ditekuk dan dilas untuk dibangun
sesuai dimensi yang diinginkan, sedang radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai
dingin (cold rolled steel sheets). Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator
dan digunakan untuk 25.000,00 kVA, )
3) Hermatically Sealed Tank With N2 Cushined, Tipe tangki ini sama dengan jenis
conventional tetapi di atas permukaan minyak terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak
antara minyak dengan udara luar
2. INTI TRAFO
Identifikasi Jenis –jenis Transformator, dilihat dari pemakaiannya digolongkan
kedalam 3 jenis :
a. Transformator inti udara dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.
Trafo inti Udara, banyak dipakai sebagai alat Interface Rangkaian matching
Impedansi dalam rangkaian Elektronik Frekuensi Tinggi.
Kumparan adalah bentuk - luka tetapi multi layer tipe disk biasanya luka dalam
bentuk pancake . Kertas digunakan untuk melindungi berbagai lapisan cakram multi-layer .
Berkelok-kelok terdiri seluruh cakram ditumpuk dengan ruang isolasi antara kumparan .
Ruang-ruang isolasi membentuk pendinginan horizontal dan isolasi saluran . Transformator
seperti ini mungkin memiliki bentuk persegi panjang sederhana atau mungkin juga memiliki
bentuk terdistribusi . Kedua desain yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Shell Jenis Transformers Bentuk Rectangular
Sebuah bracing mekanik yang kuat kaku harus diberikan kepada core dan kumparan
transformator . Ini akan membantu dalam meminimalkan pergerakan perangkat dan juga
mencegah perangkat dari mendapatkan kerusakan isolasi . Sebuah transformator dengan
bracing yang baik tidak akan menghasilkan apapun suara dengungan selama bekerja dan juga
akan mengurangi getaran .
Sebuah platform perumahan khusus harus diberikan untuk transformator.Biasanya ,
perangkat ditempatkan dalam tangki logam lembaran yang terpasang rapat diisi dengan
minyak isolasi khusus . Minyak ini diperlukan untuk beredar melalui perangkat dan
mendinginkan kumparan . Hal ini juga bertanggung jawab untuk menyediakan isolasi lain
untuk perangkat ketika dibiarkan di udara .
Mungkin ada kasus ketika permukaan tangki halus tidak akan mampu menyediakan
area pendinginan yang dibutuhkan . Dalam kasus tersebut , sisi tangki yang bergelombang
atau disatukan dengan radiator di sisi perangkat. Minyak yang digunakan untuk tujuan
pendinginan harus benar-benar bebas dari alkali , sulfur dan yang paling penting kelembaban
. Bahkan sejumlah kecil kelembapan dalam minyak akan menyebabkan perubahan yang
signifikan dalam properti isolasi perangkat , karena hal itu mengurangi kekuatan dielektrik
minyak untuk sebagian besar . Matematis berbicara , kehadiran sekitar 8 bagian air dalam 1
juta mengurangi kualitas isolasi dari minyak ke nilai yang tidak dianggap standar untuk
digunakan.
Dengan demikian , tank dilindungi dengan menyegel mereka kedap udara dalam unit
yang lebih kecil . Ketika transformator besar digunakan , metode kedap udara praktis sulit
untuk diterapkan . Dalam kasus tersebut , ruang yang disediakan untuk minyak untuk
memperluas dan kontrak dengan meningkatnya suhu dan penurunan . Ini bernapas
membentuk penghalang dan menolak kelembaban atmosfer dari kontak dengan minyak .
Perhatian khusus juga harus diambil untuk menghindari sledging . Sledging terjadi ketika
minyak terurai akibat paparan ke oksigen selama pemanasan . Ini hasil dalam pembentukan
deposito besar dari materi gelap dan berat yang menyumbat saluran pendingin di
transformator .
Kualitas, daya tahan dan penanganan bahan-bahan isolasi menentukan kehidupan
transformator . Semua lead transformator dibawa keluar dari kasus mereka melalui bushing
yang sesuai . Ada banyak desain ini , ukuran dan konstruksi tergantung pada tegangan lead .
Bushing porselen dapat digunakan untuk mengisolasi lead , untuk transformator yang
digunakan dalam tegangan moderat. Bushing berisi minyak atau kapasitif -jenis yang
digunakan untuk transformator tegangan tinggi .
Pemilihan antara inti dan jenis shell dilakukan dengan membandingkan biaya karena
karakteristik serupa dapat diperoleh dari kedua jenis . Kebanyakan produsen lebih suka
menggunakan shell -jenis transformator untuk aplikasi tegangan tinggi atau untuk multi -
berliku desain . Bila dibandingkan dengan jenis inti , jenis shell memiliki panjang lebih lama
rata-rata turn coil . Parameter lain yang dibandingkan untuk pemilihan jenis transformator
adalah rating tegangan , kilo volt ampere , berat badan , stres isolasi, distribusi panas dan
sebagainya.
3.PERHITUNGAN TRAFO
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan
primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada
kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah
diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga
pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi
timbal-balik (mutual inductance)
Pada skema transformator di samping, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder
akan berubah polaritasnya.
Keterangan :
Vp = tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
A. Simbol Transformator
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder
transformator ada dua jenis yaitu:
1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik
rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan
sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik
tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer
lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan
sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Ditanyakan: Ns = ........... ?
Jawab:
Efesiensi Transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik
keluaran dengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal
efisiensinya 100 %, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari 100
%.hal ini karena sebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi.
Penyelesaian:
Diketahui :
Ditanyakan:
a. Pp = ........... ?
b. Ps = ........... ?
Jawab:
a.
4. TRAFO 1 PHASE
Prinsip kerja dari sebuah transformator pada umumnya adalah sebagai berikut. Ketika
Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik
pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang
berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder,
sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul GGL induksi. Efek ini
dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema transformator di atas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang
mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang
dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder
akan berubah polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan
jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan:
Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan
dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain, dan juga pada
tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang
mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya
mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan
sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y,wye) atau segitiga (delta, Δ, D).
Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan
tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah
positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V1, V2 dan
V3.sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem
tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase.
Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer (sisi
masukan) dan sisi sekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya
(lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus keluaran
adalah sama besarnya. Hal ini menghasilkan arus line imbang dalam saluran masukan A-B-C.
Seperti dalam beberapa hubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73 kali lebih besar dari
masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang mengalir dalam lilitan
primer dan sekunder. Power rating untuk transformator 3 fasa adalah 3 kali rating
transformator tunggal.
Keuntungan penting dari hubungan bintang adalah bahwa akan menghasilkan banyak
isolasi/penyekatan yang dihasilkan di dalam transformator. Lilitan HV (high
Voltage/tegangan tinggi) telah diisolasi/dipisahkan hanya 1/1,73 atau 58% dari tegangan
saluran.
Hubungan open-delta ini untuk merubah tegangan sistem 3 fasa dengan menggunakan
hanya 2 transformator yang dihubungkan secara open–delta.Rangkaian open–delta adalah
identik dengan rangkaian delta–delta, kecuali bahwa satu transformer tidak ada.
Bagaimanapun, hubungan open-delta jarang digunakan sebab hanya mampu dibebani sebesar
86.6% (0,577 x 3 x rating trafo) dari kapasitas transformator yang terpasang.
Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan primer
memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan untuk
beban yang tidak seimbang (asimetris) - artinya beban antar fasa tidak sama, ada yang lebih
besar atau lebih kecil-
Pfase = Vfase.Ifase.cos θ
sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase, dan dapat
dituliskan dengan :
PT = 3.Vf.If.cos θ
Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73Vfase maka
tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus fase, IL
= If, maka daya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah :
PT = 3.VL/1,73.IL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ
Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama dengan tegangan
fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase, sehingga arus perfasanya
menjadi IL/1,73, maka daya total (Ptotal) pada rangkaian segitiga adalah :
PT = 3.IL/1,73.VL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ
Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya daya
pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada tegangan kerja dan
arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban yang seimbang.