Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua mahkluk hidup dari generasi ke generasi yang di mulai dari sel telur
bertemu dengan sel sperma dan kemudian sel telur di fertilisasi atau dibuahi dan
dinamakan zigot. Zigot sendiri merupakan sel hasil penggabungan dari sel induk
betina dan juga sel induk jantan. Induk tersebutlah yang berperan dalam
menentukan sifat anakan baru baik dalam hal ukuran, bentuk dan pola perilaku
dan tingkah laku.

Gastrula adalah proses terbentuknya diferensiasi sehingga gen mulai berperan


dalam menentukan jenis sel yang terbentuk. Pada tingkatan ini terjadi sintesis
protein khusus yang bersifat struktural maupun fungsional. Pada blastula ini
tersebut belum terjadi sehingga gastrula merupakan masa yang aktif. Tahapan
gastrula merupakan penentuan dalam perkembangan. Apabila ekspresi gen teratur
sesuai dengan pola perkembangan yang terprogram maka perkembangan hewan
akan berjalan normal. (Sugiyanto,1996:122-123).
Cakupan mengenai persiapan terjadinya pembuahan memang cukup menarik
perhatian. Pada periode persiapan ini kedua indup mempersiapkan diri untuk
melakukan perkawinan atau perkembangbiakan. Gamet akan mengalami proses
pematangan sehingga periode ini kedua induk telah siap melakukan perkawinan,
maka gamet tersebut akan melakukan perjalanan ke tempat pembuahan yang
kemudian kedua jenis gamet tersebut melakukan pembuahan. Pertumbuhan sejak
zigot mengalami pembelahan berulang kali sampai saat embriomemiliki bentuk
primitif yaitu bentuk dan susunan tubuh embrio yang masih sederhana dan kasar.
Dengan mempelajari proses dan pengertian gastrulasi dapat menambah
pengetahuan serta kecakapan dalam memahami proses gastrulasi. Gastrulasi dapat
memberikan pengetahuan bagaimana fase awal dalam perkembangan embrio pada
sebagian besar hewan. Gastrulasi suatu proses yang dinamis karena tempat
berlangsungnya migrasi sel-sel atau lapisan sel-sel.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. jelaskan definisi gastrulasi ?

2. jelaskan proses terbentuknya gastrulasi ?

3. jelaskan proses gastrulasi pada amfibi ?

C. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari makalah ini adalah salah satunya sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui defenisi gastrulasi.


2. Dapat mengetahui proses terbentuknya gastrulasi.
3. Dapat mengetahui proses gastrulasi pada amfibi.

2
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Pengertian Gastrulasi

Gastrulasi adalah proses yang dinamis dimana daerah-daerah calon pembentuk


organ pada blastula mengalami perubahan susunan dan organisasi baru sejalan
dengan pola pembentukan organ-organ tubuh. Pada tubuh primitif embrio
vertebrata pada umumnya berbentuk silindris, dibagain depan sebagian kepala,
dibagian tengah sebagai badan, dan bagian belakang sebagai ekor. Penampang
bagian tengah embrio terdapat 5 bumbung yang berasal dari daerah calon
pembentuk organ yaitu selubung epidermal yang dalamnya terdapat bumbung
neural, bumbung endoderm dan sepasang bumbung mesoderm. Semua bagian
tersebut berorientasi pada sistem sumbu panjang embrio (Sugiyanto,1996:121).

Menurut ramadhan ( 2016:145), gastrula merupakan tahapan perkembangan


embrio yang dimana pada tahapan ini terbentuk lapisan benih yang dicirikan
dengan adanya gastrocoel (archenteron). Pada tahap ini juga terjadi diferensiasi
pertama dimana tahap sebelumnya (blastulasi) tidak terjadi diferensiasi karena
sel-sel berpotensi sama. Pada akhir blastulasi terbentuk kelompok-kelompok
yang menjadi bakal pembentuk organ yang terpetakan sedemikian rupa. Grastulasi
akan menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu
lapisan endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm
disebelah luar. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan
membentuk jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini
disebut organogenesis.

Gastrula juga merupakan tahapan perkembangan embrio setelah tahap


blastula. Tahap gastrula salah satu tahap yang sangat penting dalam
perkembangan embrio. Dikatakan tahap gastrulasi sangat penting dikarenakan
pada tahap iniah lapisan lembaga ektoderm, eksoderm, dan endoderm terbentuk.
Proses gastrulasi terjadi gerakan morfogenesis dengan tujuannya adalah
memindahkan sel dari satu tempat ke tempat yang lain menuju lokasi organ.

3
B. Proses Terbentuknya Gastrulasi

Gastrulasi adalah proses yang sel-selnya bermigrasi pada embrio untuk


mengubah masa sel dalam tahap blastokista menjadi embrio yang berisi tiga
lapisan germinal primer. Hasil yang paling penting pada gastrulasi adalah bahwa
beberapa sel dekat di permukaan blastula dan berpindah ke lokasi baru yang lebih
dalam. Hal ini akan mentransformasikan blastula menjadi embrio berlapis tiga
yang disebut dengan gastrula. Saat blastula terimplantasi di uterus, masa sel
bagian dalam membentuk cakram pipih dengan lapisan sel bagian atas disebut
epiblast dan lapisan sel bagian bawah disebut hipoblast. Proses gastrulasi
menghasilkan struktur yang disebut gastrula. Gastrula tidak selalu sama pada
semua vertebrata karena struktur gastrula yang berbeda.

Sel-sel embrioblas (sel formatif) juga berdiferensiasi menjadi dua lapis, yaitu
lapis benih endoderm dan lapis benih ektoderm. Pada lapis benih ektoderm
timbuh celah kecil yang kemudian berkembang membentuk rongga amnion. Pada
kutub lainnya dari gastrula selsel sitotrofoblas membentuk selaput tipis yang
berhubungan dengan lapis ektoderm membentuk kuning telur.

Proses terbentuknya gastrula adalah sel-sel blastula yang mengalami


invaginasi terus tumbuh ke arah dalam sehingga blastopore akan terus terdesak ke
dalam dan terbentuk rongga arkenteron. Rongga ini membagi sel-sel yang
tumbuh tersebut menjadi lapisan endoderm disebelah dalam
dan mesoderm dibagian tengah. lapisan paling luar saluran pencernaan kita dan
organ-organnya berasal dari endoderm dan sebagian besar organ dan jaringan lain,
seperti ginjal, jantung dan otot berasal dari lapisan mesoderm
membentuk ektoderm. Contoh terbentuknya lapisan saraf manusia. Ada 7 macam
pergerakan pada emboli yaitu : involusi (gerakan membelok ke dalam),
konvergensi (gerakan melipat suatu lapisan), evaginasi (gerakan menjulur),
delaminasi (gerakan yang memisahkan diri), divergensi (gerakan memancar), dan
extensi (gerakan meluas).

4
C. Proses Gastrulasi Pada Amfibi

Amphibia memiliki tipe telur telolesital, yaitu yolk banyak terhimpun di kutub
vegetatif. Pembelahan telur unequal, pembelahan terjadi secara menyeluruh dari
kutub anima ke kutub vegetatif, tetapi blastomer yang dihasilkan tidak sama
besar. Gastrulasi pada katak yang merupakan amphibia ditandai dengan
terbentuknya sobekan yang disebut indentasi di bawah bidang equator. Di
sanalah terjadi proses invaginasi, sehingga terjadi migrasi lapisan sel ke bagian
dalam.

Mula-mula sel mikromer dan makromer akan terus membelah. Tetapi sel
mikromer lebih cepat membelah sehingga terjadilah gerakan epiboli.Sel mikromer
terus membelah lebih cepat dari makromer, akibat dari perbedaan kecepatan
itulah, terjadi indentasi, yaitu perobekan pada daerah bulan sabit. Perobekan ini
menyebabkan sel-sel mikromer bermigrasi konvergen, memusat ke dalam robekan
tersebut. Lalu sel-sel tersebut akanm elakukan gerakan melentik involusi dan
invaginasi, arahnya membelok kearah dalam. Selanjutnya sel-sel akan
bermigrasi divergen, menyebar sehingga mendesak yolk dan blastocoelnya pun
menjadi kecil.
Fase akhir gastrulasi yaitu akan terbentuk rongga baru yang disebut
gastrocoel atau archenteron. Rongga ini terbentuk dari mesoderm. sebagian
mesoderm tersebut ada yang akan berkembang menjadi notocord. Karena yolk
terdesak, sebagian dari yolk akan muncul keluar, evaginasi yolk plug. Selanjutnya
akan berlanjut ketahapneurulasi.
Menurut Helendra (2009:128), gastrulasi pada amfibi dimulai pada sisi dorsal
embrio, sedikit dibawah equator dan dalam daerah sabit kelabu. Ditempat ini
terbentuk celah yang disebut dengan blastoporus, dan melalui celah ini sel-sel
endoderm masuk kebagian dalam embrio). Celah ini terbentuk karena adanya
penekanan sel-sel dari permukaan yang melakukan epiboly.
Migrasi pertama terjadi hanya pada suatu daerah kecil dibawah equator
(bagian dorsal), diantara bidang animal dan vegetal. Daerah dorsal dimana
terbentuknya celah ini dimanakan dengan bibir dorsal blastoporus. Sel-sel
berimigrasi diatas bibir ini, dan melalui blastoporus masuk kedalam embrio. Celah

5
yang terbentuk bertambah dalam, karena sel-sel mikromer dan makromer
bergerak kedalam embrio secara involusai. Pembelahan dan gerakan sel-sel
makromer lebih lambat dari pada sel-sel mikromer.
Sel-sel yang bergerak melalui bibir blastoporus bertambah dalam, dan
akhirnya terbentuklah rongga baru yang dikenal dengan gastrocoel atau
archenteron. Atap archeteron dibentuk oleh sel-sel mikromer, dan lantainya
dibentuk oleh sel-sel makromer. Blastoporus yang terbentuk mempunyai tiga
bibir, yaitu: bibir dorsal (sebelah atas), bibir ventral (sebelah bawah), dan bibir
lateral (perluasan bibir dorsal kedaerah lateral). Antara bibir-bibir ini terdapat
sumbat, yang menyumbat blastoporus. Sumber blastoporus ini disebut dengan
sumbat yolk.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari pembahaan di atas adalah sebagai berikut :

1. Gastrula adalah proses terbentuknya diferensiasi sehingga gen mulai


berperan dalam menentukan jenis sel yang terbentuk. Pada tingkatan ini
terjadi sintesis protein khusus yang bersifat struktural maupun fungsional
2. Gastrulasi adalah proses yang sel-selnya bermigrasi pada embrio untuk
mengubah masa sel dalam tahap blastokista menjadi embrio yang berisi
tiga lapisan germinal primer. Hasil yang paling penting pada gastrulasi
adalah bahwa beberapa sel dekat di permukaan blastula dan berpindah ke
lokasi baru yang lebih dalam.
3. Amphibia memiliki tipe telur telolesital, yaitu yolk banyak terhimpun di
kutub vegetatif. Pembelahan telur unequal, pembelahan terjadi secara
menyeluruh dari kutub anima ke kutub vegetatif, tetapi blastomer yang
dihasilkan tidak sama besar.

B. SARAN

Adapun saran yang diperlukan adalah banyak-banyak membaca referensi


sebelum membuat makalah agar tidak terjadi kecanggungan dalam membuatnya.
Lebih memahami apa yang telah di tulis pada pembuatan makalah. Dan bagi para
pembaca semoga dengan terbacanya makalah ini dapat meningkatkan minat
belajar terntang perkembangan hewan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Lutfi, Helendra. 2009. Biologi Perkembangan Hewan. Padang : UNP Press

Putra, ramadhani E. 2002. Anatomi dan fisiologi hewan. Jakarta : erlangga

Sumarmin, Ramadhan. 2016. Perkembangan Hewan. Jakarta : K ENCANA

Sugiyanto. 1996. Perkembangan Hewan. Yogyakarta : Fakultas Biologi UGM

Https://Www.Academia.Edu/32421983/Makalah_Embriologi_Hewan_Gastrulasi

Anda mungkin juga menyukai