PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Semua mahkluk hidup dari generasi ke generasi yang di mulai dari sel telur
bertemu dengan sel sperma dan kemudian sel telur di fertilisasi atau dibuahi dan
dinamakan zigot. Zigot sendiri merupakan sel hasil penggabungan dari sel induk
betina dan juga sel induk jantan. Induk tersebutlah yang berperan dalam
menentukan sifat anakan baru baik dalam hal ukuran, bentuk dan pola perilaku
dan tingkah laku.
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah salah satunya sebagai berikut :
2
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Pengertian Gastrulasi
3
B. Proses Terbentuknya Gastrulasi
Sel-sel embrioblas (sel formatif) juga berdiferensiasi menjadi dua lapis, yaitu
lapis benih endoderm dan lapis benih ektoderm. Pada lapis benih ektoderm
timbuh celah kecil yang kemudian berkembang membentuk rongga amnion. Pada
kutub lainnya dari gastrula selsel sitotrofoblas membentuk selaput tipis yang
berhubungan dengan lapis ektoderm membentuk kuning telur.
4
C. Proses Gastrulasi Pada Amfibi
Amphibia memiliki tipe telur telolesital, yaitu yolk banyak terhimpun di kutub
vegetatif. Pembelahan telur unequal, pembelahan terjadi secara menyeluruh dari
kutub anima ke kutub vegetatif, tetapi blastomer yang dihasilkan tidak sama
besar. Gastrulasi pada katak yang merupakan amphibia ditandai dengan
terbentuknya sobekan yang disebut indentasi di bawah bidang equator. Di
sanalah terjadi proses invaginasi, sehingga terjadi migrasi lapisan sel ke bagian
dalam.
Mula-mula sel mikromer dan makromer akan terus membelah. Tetapi sel
mikromer lebih cepat membelah sehingga terjadilah gerakan epiboli.Sel mikromer
terus membelah lebih cepat dari makromer, akibat dari perbedaan kecepatan
itulah, terjadi indentasi, yaitu perobekan pada daerah bulan sabit. Perobekan ini
menyebabkan sel-sel mikromer bermigrasi konvergen, memusat ke dalam robekan
tersebut. Lalu sel-sel tersebut akanm elakukan gerakan melentik involusi dan
invaginasi, arahnya membelok kearah dalam. Selanjutnya sel-sel akan
bermigrasi divergen, menyebar sehingga mendesak yolk dan blastocoelnya pun
menjadi kecil.
Fase akhir gastrulasi yaitu akan terbentuk rongga baru yang disebut
gastrocoel atau archenteron. Rongga ini terbentuk dari mesoderm. sebagian
mesoderm tersebut ada yang akan berkembang menjadi notocord. Karena yolk
terdesak, sebagian dari yolk akan muncul keluar, evaginasi yolk plug. Selanjutnya
akan berlanjut ketahapneurulasi.
Menurut Helendra (2009:128), gastrulasi pada amfibi dimulai pada sisi dorsal
embrio, sedikit dibawah equator dan dalam daerah sabit kelabu. Ditempat ini
terbentuk celah yang disebut dengan blastoporus, dan melalui celah ini sel-sel
endoderm masuk kebagian dalam embrio). Celah ini terbentuk karena adanya
penekanan sel-sel dari permukaan yang melakukan epiboly.
Migrasi pertama terjadi hanya pada suatu daerah kecil dibawah equator
(bagian dorsal), diantara bidang animal dan vegetal. Daerah dorsal dimana
terbentuknya celah ini dimanakan dengan bibir dorsal blastoporus. Sel-sel
berimigrasi diatas bibir ini, dan melalui blastoporus masuk kedalam embrio. Celah
5
yang terbentuk bertambah dalam, karena sel-sel mikromer dan makromer
bergerak kedalam embrio secara involusai. Pembelahan dan gerakan sel-sel
makromer lebih lambat dari pada sel-sel mikromer.
Sel-sel yang bergerak melalui bibir blastoporus bertambah dalam, dan
akhirnya terbentuklah rongga baru yang dikenal dengan gastrocoel atau
archenteron. Atap archeteron dibentuk oleh sel-sel mikromer, dan lantainya
dibentuk oleh sel-sel makromer. Blastoporus yang terbentuk mempunyai tiga
bibir, yaitu: bibir dorsal (sebelah atas), bibir ventral (sebelah bawah), dan bibir
lateral (perluasan bibir dorsal kedaerah lateral). Antara bibir-bibir ini terdapat
sumbat, yang menyumbat blastoporus. Sumber blastoporus ini disebut dengan
sumbat yolk.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Https://Www.Academia.Edu/32421983/Makalah_Embriologi_Hewan_Gastrulasi