Anda di halaman 1dari 40

PEMBALUTAN DAN

HEACTING

OLEH
KE : dr. Maulina Sari
PEMBALUTAN LUKA

 Merupakan tindakan keperawatan untuk


melindungi luka dengan drainase tertutup,
kontaminasi migroorganisme yang dapat
dilakukan dengan menggunakan kasa steril
yang tidak melekat pada jaringan.
Tujuan :

 Mencegah kontaminasi luka mikroorganisme


 Untuk meningkatkan penyembuhan luka
 Untuk menyerap sekresi luka
 Imobilisasi/menyokong daerah luka
 Mencegah pembentukan hematome
 Menambah estetika
 Mengurangi rasa nyeri paparan terhadap
udara
Jenis balutan moderen & tradisional
no Pokok-pokok Secara trdisional Secara modern

1 Jenis balutan - Penggunaan anti septik - Hidrocolloid


- Antibiotik yg biasang diberikan secara topikal - Hydrogel
- Kassa sederhana - Absorbent dressing
- plester - Alginate
- foam

2 Hal-hal yang - Dpt melekatan pd luka serta menyebabkan - hal-hal yang tidak di inginkn pd cara
perlu di kerusakan n kesakitan ktika dlakukan tradisional dapat di hindari
perhatikan penggantian balutan - Membuat luka yang kering menjadi basah
- Al ini akan membuat luka kembali ke fase awal dan membuat luk basah menjadi kering
dimana terjadi proses inflamasi - Dg membuat luka tetap lembab di
- Akibatnya, proses penyembuhan lebih lama harapkan proses penyembuhan luka bisa
menjadi lebih cepat
An-& 31783®
A. PERSIAPAN BALUTAN LUKA

1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat-alat dalam baki/troley
Alat Steril dalam bak instrumen ukuran sedang tertutup:
- Pinset anatomis (2 buah)
- Pinset chirurgis (1 buah)
- Handscoon steril (1 Buah)
- Kom steril (2 buah)
- Kassa dan kapas steril secukupnya
- Gunting jaringan/ Gunting Up Hecting (jika diperlukan)
An-& 31783®
Alat Lain:
- Gunting Verband/plester
- Plester
- Korentang
- Nierbekken (Bengkok)
- Alas / Perlak
- Kapas Alkohol dalam tempatnya
- Betadine dalam tempatnya
- Larutan dalam botolnya (NaCL 0,9%)
- waskom berisi larutan chlorin 0,5%
- Lembar catatan klein

3. Setelah lengkap bawa peralatan ke dekat klien


An-& 31783®
B. MELAKUKAN PERAWATAN LUKA

1. Mencuci tangan
2. Lakukan inform konsent lisan pada klien/keluarga.
3. Menjaga privacy klien dan mengatur kenyamanan klien
4. Siapkan Plester untuk fiksasi (bila perlu)
5. Pasang alas/perlak
5. Dekatkan nierbekken
7. Paket Steril dibuka dengan benar
8. Pakai Sarung tangan
9. Membuka balutan lama
An-& 31783®
9. Membuka balutan lama:

 Basahi plester yang melekat dengan kapas


alkohol.
 Lepaskan plester menggunakan pinset anatomis
ke 1 dengan melepaskan ujungnya dan menarik
secara perlahan, sejajar dengan kulit ke arah
balutan.
 kemudian buang balutan ke nierbekken.
 Simpan pinset on steril ke waskom / nierbekken
yang sudah terisi larutan chlorin 0,5%
An-& 31783®
Kaji Luka:
Jenis, tipe luka, luas/kedalaman luka, grade
luka, warna dasar luka, fase proses
penyembuhan, tanda-tanda infeksi
perhatikan kondisinya, letak drain, kondisi
jahitan, bila perlu palpasi luka dengan tangan
non dominan untuk mengkaji ada tidaknya
pus.
An-& 31783®
Membersihkan luka:

– Larutan NaCl/normal salin (NS) di tuang ke kom kecil ke 1


– Ambil pinset, tangan kanan memegang pinset chirurgis dan
tangan kiri memegang pinset anatomis ke-2
– Membuat kassa lembab secukupnya untuk membersihkan
luka (dengan cara memasukkan kassa ke dalam kom berisi
NaCL 0,9% dan memerasnya dengan menggunakan pinset)
– Lalu mengambil kapas basah dengan pinset anatomis dan
dipindahkan ke pinset chirurgis
– Luka dibersihkan menggunakan kasa lembab dengan kassa
terpisah untuk sekali usapan. Gunakan teknik dari area
kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi.
An-& 31783®
Menutup Luka

– Bila sudah bersih, luka dikeringkan dengan kassa


steril kering yang diambil dengan pinset anatomis
kemudian dipindahkan ke pinset chirirgis di tangan
kanan.
– Beri topikal therapy bila diperlukan/sesuai indikasi
– Kompres dengan kasa lembab (bila kondisi luka
basah) atau langsung ditutup dengan kassa kering
(kurang lebih 2 lapis)
– luka diberi plester secukupnya atau dibalut dengan
pembalut dengan balutan yang tidak terlalu ketat.
An-& 31783®
13. Alat-alat Dibereskan
14. Buka Sarung tangan
15. Mencuci tangan
16. DOKUMENTASIKAN
- hasil observasi luka
- balutan dan atau drainase
- waktu, yang melakukan penggantian
balutan
- respon klien
- dll. (tergantung protap institusi)
Perawatan Luka Dekubitus

Dekubitus
Luka bakar

diabetes
PEMBALUTAN / BEBAT

 Penutupan suatu bagian tubuh yang cedera


dengan bahan tertentu dengan tujuan
tertentu. Pembebatan mempunyai peran
penting dalam membantu mengurangi
bengkak, kontaminasi oleh mikroorganisme
dan membantu mengurangi ketegangan
jaringan luka.
TUJUAN BIDAI

 Sebagai penekanan untuk menghentikan


pendarahan
 Imobilsasi
 Penunjang bidai
 Penaikkan suhu bagian tubuh yang dibalut
Anggota Tubuh yang dibidai

 Bentuk bulat – kepala


 Bentuk slinder – leher, lengan atas, jari
tangan dan tubuh
 Bentuk kerucut – lengan bawah , tungkai
atas
 Bentukpersendian yang tidak teratur
Prinsip – Prinsip Pembalutan

 Balutan harus rapat rapi jangan terialu erat


karena dapat mengganggu sirkulasi.
 Jangan terlalu kendor sehingga mudah
bergeser atau lepas.
 Ujung-ujung jari dibiarkan terbuka untuk
mengetahui adanya gangguan sirkulasi.
 Bila ada keluhan balutan terlalu erat
hendaknya sedikit dilonggarkan tapi tetap
rapat, kemudian evaluasi keadaan sirkulasi.
Next ........

 Bagian distal anggota tubuh yang dibalut


hendaknya tetap terbuka untuk mengawasi
perubahan yang bisa terjadi akibat
pembalutan terlalu erat.
 Digunakan simpul yang rata sehingga tidak
menekan kulit, simpul tidak boleh dibuat
diatas bagian yang sakit
Heacting
Persiapan Alat Hecting

1. Spuit 5 cc 10. Jarum kulit


2. Lidokain 1% 11. Jarum otot (bila perlu)
3. Pengalas 12. Benang kulit (side)
4. Kasa steril 13. Benang otot / catgut (bila
5. Gunting benang perlu) da benang silk
6. Nalpoeder 14. Nierbekken (bengkok)
7. Pinset anatomis 15. Larutan antiseptik/ garam faal
8. Korentang 16. Kom
17. Sarung tangan steril
18. Waskom berisi larutan chlorin
0,5 %
Nalpoeder (needle holder)
CATGUT & NEEDLE
Persiapan pasien

1. Memberitahu klien tindakan yang akan


dilakukan
2. Memasang sampiran/penutup/tirai
3. Mengatur posisi klien senyaman mungkin
4. Mencuci tangan dengan sabun dan diair
mengalir, kemudian keringkan denagan
hand dryer.
5. Memasang perlak dan pengalasnya
Penjahitan

 Memakai sarung tangan


 Mengkaji luka, kedalaman, luasnya dan
keadaan luka.
 Membersihkan luka dengan larutan
antiseptik atau larutan Nacl.
 Gunakan kassa terpisah untuk setiap
usapan, membersihkan luka dari area yang
kurang terkontaminasi ke area
terkontaminasi.
 Menyiapkan injeksi lidokain 1 %.
 Lakukan desinfeksi pada ujung luka secara sirkuler
dengan diameter kerang lebih 5 cm
 Menyuntikan lidokain secara sub cutan di sekitar tepi
luka.
 Melakukan aspirasi, apabila tidak ada darah
masukan lidokain secara perlahan-lahan sambil
menarik jarum dan memasukan obat sepanjang tepi
luka. Lakukan pada tepi luka yang lainnya.
 Tunggu 2 menit agar lidokain bereaksi.
 Sambil menungu reaksi obat, siapkan
nalpoeder, jarum dan benang.
 Uji reaksi obat dengan menggunakan pinset
 Jahit luka kurang lebih 1 cm diatas ujung luka
dan ikat, gunting benang sisakan kira-kira 1 cm.
jahit satu persatu dengan jarak jahitan satu
dengan yang lainnya kurang lebih 1 cm,
Teruskan sampai semua luka terjahit.
 Berikan antiseptik pada luka
 Tutup luka dengan kassa steril dan rekatkan dengan
plester.
 Rapikan pasien
 Bereskan alat
 Buka sarung tangan dan rendam dalam larutan
chlorin 0,5% bersama alat-alat lainnya selama 10
menit
 Cuci tangan
 Dokumentasikan
Dasar teori up Hecting

 Pengangkatan jahitan luka bertujuan untuk


meningkatkan proses penyembuhan jaringan
dan juga untuk mencegah infeksi.
 Bila luka telah kuat dan sembuh primer,
maka jahitan atau benangnya dapat
diangkat. Seringkali dalam 5 – 10 hari pasca
operasi.
Persiapan alat up Hecting

1. Gunting angkat jahitan 8. Betadhine


2. Handscoen steril 9. Plester
3. Pinset anatomis 2 bh 10. Kapas alkohol
4. Nierekken (bengkok) 11. Larutan chlorin 0,5 %
5. Handuk kecil 12. Perlak
6. Gunting verban 13. Tempat sampah medis
7. Kassa secukupnya
Pelaksanaan

 Beritahu klien tindakan yang akan dilakukan


 Pasang sampiran / tirai
 Atur posisi klien senyaman mungkin
 Pasang perlak dan pengalasnya dibawah
daerah yang akan dilakukan perawatan
 Cuci tangan dengan sabun dan di air
mengalir
 Pakai sarung tangan
Dr. Sari mengangkat benang post
operasi tumor ganglion
 Buka balutan luka lama dan buang ke
bengkok
 Kaji luka (pastikan luka kering)
 Bersihkan luka dengan kassa betadine
 Angkat dan tahan bagian luar jahitan dengan
pinset, kemudian potong benang di bawah
simpuldengan gunting up hecting
 Cabut benang dari kulit secara perlahan
 Lakukan sampai semua jahitan ter angkat.
 Lakukan tindakan antisepsis
 Tutup kembali luka dengan kassa steril
 Pasang plester
 Rapikan pasien
 Bereskan alat
 Lepas sarung tangan
 Rendam alat dan sarung tangan dalam larutan
chlorin 0,5 %
 Cuci tangan
 Dokumentasikan

Anda mungkin juga menyukai