Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional,


netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa perlu dibentuk dalam rangka
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
ASN).

Berdasarkan peraturan Kepala LAN Nomor 25 Tahun 2017 tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Golongan III dan Pasal 63 ayat 3 dan 4 UU No.5 Tahun 2014, Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui
proses Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang sesuai
jabatannya.

Guru sebagai pelaksana pelayanan di bidang pendidikan merupakan


profesi yang sangat mulia sekaligus membutuhkan aparat yang
berlandaskan ANEKA guna mencapai tujuan dan sasaran pokok
sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru sebagaimana tercantum dalam
UU Nomor 15 tahun 2018 yaitu guru memiliki tugas pokok merencanakan,

1
melaksanakan, menilai, membimbing peserta didik, serta melaksanakan
tugas tambahan sesuai beban kerja guru.

Pada diklat pelatihan dasar tahun 2019 yang memungkinkan peserta


mampu mengaktualisasikan nilai- nilai dasar profesi PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas,
sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung. Dengan
demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut tertanam kuat dalam
dirinya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut maka peserta Diklat Pelatihan


dasar CPNS Golongan III Angkatan XIV Kota Palembang Tahun 2019
ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Rancangan aktualisasi tersebut akan dilaksanakan di SD Negeri 29
Palembang sebagai bentuk penerapan ilmu yang telah didapatkan selama
mengikuti Diklat Pelatihan dasar dalam kurun waktu 3 minggu.

Disamping itu pemerintah telah memperkenalkan Kurikulum 2013


sebagai kurikulum yang harus dipakai dalam proses belajar di sekolah,
terutama di Sekolah Dasar. Langkah ini dilakukan dengan harapan untuk
menciptakan generasi yang mampu berkomunikasi dengan baik, berpikir
jernih dan kritis, memiliki kecerdasan dengan bakat/ minatnya, dan
memiliki kesiapan bekerja dengan tanggung jawab di masa mendatang.
Untuk mengimplementasikannya, maka terciptalah pendekatan baru pada
pembelajaran Kurikulum 2013, yaitu pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik (student centred learning). Pendekatan ini menuntut peserta
didik untuk aktif, interaktif, dan kritis di kelas.

Agar terciptanya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,


maka dibutuhkan metode serta model pembelajaran yang tepat. Dengan
model pembelajaran maka proses kegiatan belajar mengajar akan lebih
kondusif, dapat mengikutsertakan peserta didik untuk aktif, interatif, dan

2
kritis. Serta pemberian penghargaan (reward) pada kelompok dan peserta
didik agar meningkatkan prestasi yang telah dicapainya.

Namun, pada realitanya di sekolah masih saja terjadi pembelajaran


yang berpusat pada guru atau pembelajaran satu arah sehingga membuat
peserta didik tidak aktif dan tidak berpikir kritis. Peserta didik hanya
menerima apa yang disampaikan oleh guru. Permasalahan ini juga terjadi
di SD Negeri 29 Palembang. Karena kurangnya penerapan model
pembelajaran menyebabkan peserta didik kurang termotivasi dalam
belajar, akibatnya pengetahuan peserta didik mengenai materi
pembelajaran sangat rendah sehingga hasil belajar mereka pun ikut
rendah.

Salah satu tugas pokok dan fungsi guru sebagai pendidik adalah
menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar. Sehingga guru harus berinovasi dan mencari solusi agar proses
pembelajaran dan hasil belajar peserta didik maksimal. Hal ini didukung
salah satu model pembelajaran yang membantu peserta didik termotivasi
aktif dalam proses pembelajaran yaitu model Numbered Heads Together.
Model pembelajaran Numbered Heads Together adalah suatu model
pembelajaran kelompok yang dikembangkan oleh Russ Frank yaitu
dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling
sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat dan
meningkatkan semangat kerjasama antar peserta didik. Untuk itu, penulis
menganggap bahwa perlunya “Penerapan Model Pembelajaran
Numbered Heads Together dalam Pelajaran IPA Kelas IV di SD Negeri
29 Palembang” pada tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup guna
memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif dalam pembelajaran agar
hasil belajar yang dicapai maksimal.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan

3
Tujuan laporan ini adalah :
a. Mengaktualisasikan penerapan model pembelajaran aktif
Numbered Heads Together dalam pelajaran IPA Kelas IV.
b. Memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran serta
memberi pengalaman belajar bagi peserta didik.
c. Menciptakan pembelajaran yang aktif dan menarik sehingga hasil
belajar peserta didik maksimal.
d. Mengaitkan kegiatan habituasi di sekolah dengan nilai – nilai dasar
profesi ASN yaitu ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi ) serta mengetahui
kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI ( manajemen ASN,
whole of government, pelayanan publik ).

2. Manfaat
Laporan ini diharapkan memiliki manfaatbagi :
a. Manfaat Bagi Peserta Pelatihan Dasar
Peserta Pelatihan Dasar agar dapat lebih memahami nilai-nilai dasar
profesi PNS, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta Peran dan Kedudukan PNS
dalam NKRI yakni manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of
Government, lalu mengaplikasikannya dalam menjalankan tugas
jabatan masing – masing.
b. Manfaat Bagi Sekolah
Untuk menjadi bahan referensi para guru dalam menerapkan model
pembelajaran yang efektif guna meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar peserta didik.
c. Manfaat Bagi Stakeholder
Untuk meningkatkan minat belajar, motivasi, keaktifan dan hasil
belajar peserta didik di SD Negeri 29 Palembang.

C. Ruang Lingkup

4
Pelaksanaan pelatihan dasar (Latsar) bagi CPNS Golongan III
Angkatan XIV berlangsung 27 Agustus 2019 – 25 Oktober 2019, dengan
tahapan sebagai berikut:

1. Tahapan internalisasi, dilaksanakan tanggal 27 Agustus 2019 – 17


September 2019 bertempat di Balai Pendidikan dan Pelatihan
Penerbangan Palembang
2. Tahapan aktualisasi, dilaksanakan tanggal 18 September 2019 – 22
Oktober 2019 di SD Negeri 29 Palembang.

Dalam satu bulan (off campus) peserta diklat melakukan aktualisasi


nilai-nilai dasar profesi PNS yang dilakukan meliputi rancangan kegiatan
aktualisasi yang menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komunikasi Publik, dan Anti Korupsi (ANEKA).

Sebagai ASN dalam mengimplementasikan nilai-nilai dasar sesuai


dengan tugas pokok dan fungsi guru di SD Negeri 29 Palembang yaitu
“Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together dalam
Pelajaran IPA Kelas IV di SD Negeri 29 Palembang”.

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

5
A. Profil Sekolah

Gambar 1. SD Negeri 29 Palembang

Gambar 1 . SD Negeri 29 Palembang


Sekolah adalah suatu lembaga pendidik yang dirancang secara
khusus untuk mendidik peserta didik atau murid dalam pengawasan para
pengajar atau guru. Sekolah dasar merupakan fondasi bagi kelanjutan
jenjang pendidikan anak selanjutnya.
SD Negeri 29 Palembang terletak di daerah perbatasan dengan
wilayah Banyuasin sehingga jauh dari perkotaan. Pimpinan SD Negeri 29
Palembang bernama Musaddad, S.Pd mengabdi bersama 5 guru
berstatus PNS/CPNS, 2 guru berstatus honoresr serta 1 pegawai
TU/Operator Sekolah. SD Negeri 29 Palembang memiliki 14 ruang terdiri
dari satu unit ruang kepala sekolah/guru, satu unit ruang UKS, enam unit
ruang kelas, satu unit ruang perpustakaan, satu unit ruang olahraga, dua
unit WC guru, dan 4 unit WC siswa dengan jumlah siswa 81 siswa.

1. Profil Identitas dan Data Sekolah Dasar Negeri 29 Palembang

a. Nama Sekolah : SD Negeri 29 Palembang


b. NPSN/NSS : 10603471/101116003471
c. Status Sekolah : Negeri
d. Alamat Sekolah :
Jalan/Desa/Kel : Sungai Itam KM 18 Banyuasin
Kelurahan Siring Agung
Kecamatan : Ilir Barat I
Kab/Kota : Palembang
Provinsi : Sumatera Selatan
Telp/HP : 081367712372

6
Email/website : sdn_029plgsei@yahoo.co.id
e. Akreditasi Sekolah : B
Tahun diperoleh : 2019
f. ISO 9001-2008 : Belum
Diperoleh Dari :- tahun : -
g. ISO-14000 : Belum
Diperoleh Dari :- tahun : -
h. Kategori Sekolah : Inbas
i. Type Sekolah SD :B
j. Status Tanah : Hibah
k. Sertifikat Tanah : -
l. Luas Tanah seluruhnya : 3.000 m2

SD Negeri 29 Palembang memiliki jumlah rombel sebanyak 6, dengan


uraian sebagai berikut:

Uraian Rombel 1 Rombel 2 Rombel 3 Rombel 4 Rombel 5 Rombel 6


L P Tot L P Tot L P Tot L P Tot L P Tot L P Tot
Jumlah 6 3 9 9 9 18 5 4 9 3 9 12 11 8 19 5 9 14

2. Struktur Organisasi
Kepala Sekolah
Musaddad, S.Pd

Komite Sekolah Tata Usaha &Operator


M. Rozali Tri Oktarina, A.Md

Wk. Kurikulum
Wk.
Wk. Kesiswaan
Kepala Sekolah Wk. Sarana Prasarana
Yanti, S.Pd
Nur Fiqih
HasanK, S.Pd Rizti Aprionita, S.Pd

Bendahara
Hasan
Kelas II
Hanifah

Kelas I Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI


Hartati Rusmala Rizti Aprionita, Hasan Yanti, S.Pd
Dewi
7 S.Pd

Guru PJOK
Nur Fiqih K, S.Pd
Bagan 1. Struktur organisasi SD Negeri 29 Palembang

3. Keadaan Guru dan Pegawai SD Negeri 29 Palembang


Tenaga pengajar mulai dari kepala sekolah, guru PNS, guru honor
dan tenaga honor data lengkap tenaga eduktif SD Negeri 29 Palembang
adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Daftar Nama Guru
No Nama Guru/NIP Jabatan Ket
1 Musaddad, S.Pd/ Kepala Sekolah
NIP 196608141988041001
2 Yanti, S.Pd/ Guru Kelas VI
Wakasek Kurikulum
NIP 197111242006042006
3 Hasan, BA/ Guru Kelas V
Bendahara
NIP 196011211984101001
4 Rizti Aprionita, S.Pd / Guru Kelas IV
Wakil Sarpras
NIP 199104072019022002
5 Rusmala Dewi/ Guru Kelas III
NIP 196405151984062001
6 Hanipah/ Guru Kelas II
NIP 196208141984102001
7 Hartati Guru Kelas I
8 Nur Fiqih Kurniawan, S.Pd Guru Olahraga Wakasek Kesiswaan
9 Tri Oktarina, A.Md TU/ Operator Sekolah

B. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai Organisasi


a. Visi Sekolah : Membentuk generasi yang berilmu, Bertakwa
dan berguna bagi masyarakat, Bangsa,
Negara dan Berwawasan Lingkungan.
b. Misi Sekolah :
1) Membekali Siswa dengan Berbagi Ilmu Pengetahuan
2) Disiplin dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran
3) Menerapkan Akhlakul Kharimah dalam kehidupan sehari-hari
dan Berwawasan Lingkungan
4) Menumbuhkan dan mendorong terwujudnya kepedulian
terhadap lingkungan
c. Tujuan :
Tujuan sekolah disusun dengan visi-misi sekolah, yakni :
1) Mencerdaskan Anak Bangsa
2) Meningkatkan Mutu Pendidikan

8
3) Mempertinggi Budi Pekerti
4) Memberantas Kebodohan

d. Nilai-Nilai Organisasi
Tata nilai-nilai organisasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
yaitu:
a. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
b. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan
hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
c. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.
d. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan
profesionalisme.
e. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan
bagi karyawan yang kompeten.
f. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisispasi dalam setiap kegiatan.
g. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.

C. Tugas Pokok Dan Fungsi Guru


Guru adalah seorang pendidik profesional dengan tugas
utamanya ialah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
(Pasal 1 UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Menurut

9
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 Pasal 13, rincian kegiatan guru
sebagai berikut:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran perbaikan dan pengayaan
dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya;
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses
dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional;
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
l. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler
proses pembelajaran;
m. Melaksanakan pengembangan diri;
n. Melaksanakan publikasi ilmiah, dan
o. Membuat karya inovatif.

D. Deskripsi Isu
Pengertian isu adalah sebagai suatu konsekuensi atas beberapa
tindakan yang dilakukan oleh satu atau beberapa pihak sehingga menjadi
bahan yang layak untuk didiskusikan. Berdasarkan identifikasi masalah
yang terjadi di SD Negeri 29 Palembang, penulis menetapkan beberapa
isu yang telah terjadi di tempat penulis bertugas yaitu SD Negeri 29
Palembang.
Fokus utama isu-isu yang diangkat di SD Negeri 29 Palembang ialah
hal – hal yang terkait dengan nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta nilai kedudukan dan
peran ASN, dalam NKRI yaitu manajemen ASN, pelayanan publik, dan
Whole of Government.

10
Dibawah ini menjabarkan beberapa isu yang muncul.
1. Belum Adanya Penerapan Model Pembelajaran di Kelas IV
Model pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian sistematis
yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan pengalaman
proses pembelajaran agar tercapai tujuan dari sebuah pembelajaran.
Dengan model pembelajaran yang diterapkan akan sangat
berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga nilai atau hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik lebih
maksimal. Di SD Negeri 29 Palembang seringkali peserta didik
merasa jenuh dan tidak termotivasi dalam belajar akibat proses
pembelajaran yang terlalu monoton atau hanya terfokus dengan guru
saja dengan mengandalkan metode ceramah dan tanya jawab.
Sehingga perlu adanya optimalisasi penerapan model pembelajaran
guna meningkatkan keaktifan, motivasi dan hasil belajar peserta didik.
Kondisi Ideal :
Pembelajaran akan berpusat ke peserta didik, keaktifan peserta didik
akan meningkat dengan penggunaan model pembelajaran Numbered
Heads Together (NHT) sehingga peserta didik termotivasi dan hasil
belajar peserta didik akan maksimal.
Keterkaitan dengan Materi :
Pelayanan Publik dan Komitmen Mutu (Efektif, Efisien, Inovasi dan
Mutu)

2. Belum Optimalnya Penyusunan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) oleh Guru
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pegangan seorang guru
dalam mengajar di dalam kelas. RPP dibuat oleh guru untuk
membantunya dalam mengajar agar sesuai dengan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) , Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) pada hari tersebut. RPP sebaiknya dilengkapi sebelum
proses kegiatan pembelajaran akan dimulai yaitu di awal semester

11
baru. Namun masih banyak guru yang belum melengkapi tidak pada
waktunya.
Kondisi Ideal :
RPP sebaiknya dilengkapi sebelum proses kegiatan pembelajaran
akan dimulai yaitu di awal semester baru.
Keterkaitan dengan Materi :
Pelayanan Publik dan Manajemen ASN.

3. Belum Optimalnya Pelaksanaan Pembelajaran Tematik


Kurikulum 2013 telah menekankan para pendidik untuk menerapkan
pembelajaran tematik khususnya pada jenjang sekolah dasar. Namun
pembelajaran tematik seringkali belum optimal penerapannya karena
keterbatasan fasilitas dan kemampuan guru dalam menyampaikan
dan menerapkan pembelajaran tematik
Kondisi Ideal :
Guru hendaknya menerapkan proses pembelajaran tematik pada
jenjang sekolah dasar di semua kelas guna tercapainya tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013
Keterkaitan dengan Materi :
Pelayanan Publik dan Manajemen ASN

4. Belum Optimalnya Pelaksanaan Pemberian Reward untuk Peserta


Didik yang Mendapat Hasil Belajar Tinggi
Guru seringkali mengabaikan peserta didik yang mendapat nilai tinggi.
Karena Peserta didik itu dianggap telah mampu menuntaskan KKM
sehingga tidak perlu diberikan apresiasi. Padahal pemberian reward
sendiri akan memotivasi peserta didik itu sendiri untuk
mempertahankan hasil belajarnya dan memotivasi peserta didik
lainnya agar belajar lebih giat lagi untuk mendapatkan nilai yang
tinggi.

Kondisi Ideal :
Peserta didik yang telah mendapat hasil belajar yang baik hendaknya
diberi reward agar kemampuan belajarnya semakin baik. Dan
memotivasi peserta didik lainnya untuk belajar lebih giat.
Keterkaitan dengan materi :
Pelayanan Publik

12
5. Belum optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran
Dalam sebuah proses pembelajaran, pasti selalu ditemukan berbagai
macam kekurangan, misalnya dalam hal pemahaman dan hasil
belajar siswa. Hal ini diduga karena metode dan media pembelajaran
yang digunakan oleh guru belum optimal, sehingga mengakibatkan
terjadinya kesenjangan antara proses belajar dan hasil belajar peserta
didik. Selain itu, masalah lain yang dapat timbul adalah siswa akan
menjadi sulit dalam mengonkritkan pengetahuan yang ia terima
selama pembelajaran. Apabila hal ini tidak segera ditindak lanjuti dan
dibiarkan berlarut-larut, maka proses belajar tidak akan berjalan
maksimal ke depannya. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini
maka diperlukan penggunaan media yang tepat guna, seperti media
gambar, benda-benda konkrit dan lain-lainnya.
Kondisi ideal :
Setiap siswa dapat mengonkritkan pengetahuan dengan bantuan
media gambar.
Kaitan dengan materi :
Pelayanan Publik
.
E. Analisis Isu
Setelah dideskripsikan pada bagian sebelumnya, maka
diperlukan analisis lanjutan dari 5 (lima) isu tersebut di atas. Analisis
isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu yang akan
diangkat. Analisis ini diperlukan untuk mendapatkan isu yang
berkualitas dan termasuk kategori isu teraktual. Alat analisis kriteria
suatu isu yang digunakan yaitu alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, dan Kelayakan), sedangkan
menentukan kualitas isu dengan menggunakan alat analisis USG
(Urgency, Seriousness, Growth).

1. Analisis Kriteria Isu dengan USG


Untuk membantu menentukan isu utama yang akan dibahas, maka
digunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu melalui
pendekatan AKPK, yaitu :

13
Kriteria Isu:
1. Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat
dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera
mungkin.
4. Kelayakan : masuk akal, realisitis, relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya

Pembobotan dan Analisis AKPK


Tabel 2. Bobot Penetapan Kriteria Isu AKPK

Bobot Keterangan

5 Sangat penting

4 Penting

3 Cukup penting

2 Kurang penting

1 Tidak penting

Analisis Kriteria Isu menggunakan AKPK

Tabel 3. Tabel Hasil Analisis Isu AKPK

A K P K
NO ISU JLH PRK
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum Adanya Penerapan
1. Model Pembelajaran di Kelas 5 4 4 5 18 1
IV
Belum Optimalnya
Penyusunan Rencana
2. 3 2 2 2 9 5
Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) oleh Guru

14
A K P K
NO ISU JLH PRK
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum Optimalnya
3. Pelaksanaan Pembelajaran 3 3 2 2 10 4
Tematik
Belum Optimalnya
Pelaksanaan Pemberian
4. Reward untuk Peserta Didik 4 3 3 4 14 2
yang Mendapat Hasil Belajar
Tinggi
Belum optimalnya
5. penggunaan media dalam 4 3 3 2 12 3
pembelajaran

Berdasarkan penentuan kriteria isu dengan alat analisis


AKPK maka tergambar tiga ranking tertinggi, yaitu;

1. Belum Adanya Penerapan Model Pembelajaran di Kelas IV


2. Belum Optimalnya Pelaksanaan Pemberian Reward untuk
Peserta Didik yang Mendapat Hasil Belajar Tinggi
3. Belum optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran

Namun, untuk menentukan isu final yang akan diangkat, maka


perlu dilakukan penilaian kualitas isu berdasarkan tingkat urgensi
dengan menggunakan metode analisisi USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth).

2. Analisis Kriteria Isu dengan USG


Penilaian secara USG menggunakan nilai dengan rentang 1
- 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat
urgent dan sangat serius untuk segera ditangani.
Berikut kriteria pemilihan isu berdasarkan keurgensian
dengan metode USG:
1) Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas,
dianalisis dan ditindak lanjuti.

15
2) Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas
dikaitkan denganakibat yang ditimbulkan.
3) Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.

Pembobotan nilai USG


Tabel 4. Bobot Penetapan Kriteria Isu USG

Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Serius 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Serius 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Serius 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Serius 2 : Tidak Berdampak
Sangat Tidak Sangat Tidak
1 : Mendesak 1 : Serius 1 : Sangat Tidak Berdampak

Analisis Isu menggunakan USG


Tabel 5. Analisis Isu USG

Masalah Kriteria
No U S G Jml Rank
Isu (1-5) (1-5) (1-5)
Belum Adanya Penerapan
1 Model Pembelajaran di 4 5 5 14 1
Kelas IV
Belum Optimalnya
Pelaksanaan Pemberian
2 Reward untuk Peserta Didik 3 3 4 11 2
yang Mendapat Hasil Belajar
Tinggi
3 Belum optimalnya 3 3 4 10 3
penggunaan media dalam

16
pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis isu berdasarkan kualitas dan


tingkat urgensi-nya, maka terpilihlah isu final yang harus dicarikan
pemecahan masalahnya, yaitu: “Belum Adanya Penerapan
Model Pembelajaran di Kelas IV”.

F. Argumentasi Terhadap Core Issue terpilih


Dari analisis AKPK yang telah dilakukan, maka core issue yang
terpilih adalah “Belum Adanya Penerapan Model Pembelajaran di
Kelas IV”. Setelah mendapatkan isu pokok, maka peserta akan
membuat suatu rangkaian kegiatan yang akan menyelesaikan isu
tersebut. Untuk lebih lengkapnya, peserta akan menguraikan
kegiatan-kegiatan yang telah dituangkan dalam bentuk matrik pada
bagian I dalam rancangan ini. Di dalam matrik tersebut dikaitkan
dengan nilai-nilai ANEKA yang telah dipelajari sebelumnya.
Pembelajaran Kurikulum 2013 telah diterapkan di bidang
pendidikan, terutama di tingkat Sekolah Dasar umumnya sangat
mempengaruhi aktivitas belajar dan perkembangan ilmu pengetahuan
siswa. Kurikulum 2013 itu sendiri menuntut siswa untuk terus aktif,
berpikir kritis, dan inisiatif dalam kegiatan belajar di sekolah. Namun
pada kenyataannya guru masih menggunakan metode ceramah dan
Tanya jawab secara singkat sehingga membuat proses belajar
mengajar menjadi membosankan dan terpusat kepada gurunya saja.
Model pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian
sistematis yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan
pengalaman proses pembelajaran agar tercapai tujuan dari sebuah
pembelajaran. Dengan model pembelajaran yang diterapkan akan
sangat berpengaruh terhadap keaktifan siswa dalam proses belajar
mengajar sehingga nilai atau hasil belajar yang dicapai oleh peserta

17
didik lebih maksimal, karena pada model pembelajaran
mengedepankan metode pembelajaraan kooperatif dengan prinsip
student centred learning atau pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Sehingga siswa akan terus terlibat aktif dalam setiap proses belajar
yang berlangsung di kelas.
Salah satu model pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa
dan memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran adalah
Model pembelajaran Numbered Heads Together. Model pembelajaran
ini adalah suatu model pembelajaran kelompok yang dikembangkan
oleh Russ Frank yaitu dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat dan meningkatkan semangat kerjasama
antar peserta didik
Model ini memang dirancang khusus untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan bertujuan untuk meningkatkan penguasaan
akademik. Sehingga hasil akhir dari pembiasaan menggunakan model
ini yaitu terciptanya generasi yang mampu berkomunikasi dengan baik,
berpikir jernih dan kritis, memiliki kecerdasan dengan bakat/ minatnya,
dan memiliki kesiapan bekerja dengan tanggung jawab di masa
mendatang, sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013.

G. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar
atau indikator profesi ASN yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi
ANEKAsebagai acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki nilai - nilai
dalam ANEKA. Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan
indikator-indikator nilai yang terkandung pada nilai dasar tersebut.
Nilai – nilai dasar profesi PNS yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban secara
keseluruhan pekerjaan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban

18
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut
antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Terdapat 9 (Sembilan) nilai-nilai dasar akuntabilitas, yaitu:


1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan lingkungannya.
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
3. Integritas
Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
keyakinan
4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak
di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan

19
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan
hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan kecintaan terhadap bangsa dan
negara yang tidak membedakan suku bangsa, kasta dan ras serta
menghormati bangsa lain.
Nilai-nilai dasar Nasionalisme meliputi:
a. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Menyatakan keimanan dan kepercayaan kepada Tuhan YME
sesuai dengan keimanan dan kepercayaan masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Nilai-nilai
dasar nya adalah religious, toleran, etos kerja, transparan,
amanah, percaya diri, tangggungjawab, jujur
b. Nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar dengan kegiatan
kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan.
Sadar bahwa manusia itu semua sama, maka dikembangkan
sikap humanis, tenggang rasa, persamaan derajat, saling
menghormati, tidak diskriminatif
c. Nilai-nilai Persatuan Indonesia
Bangsa Indonesia menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

20
kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan dikembangkan
atas dasar Bhineka Tunggal Ika. Nilai-nilai yang dapat
dikembangkan adalah cinta tanah air, rela berkorban, menjaga
ketertiban, mengutamakan kepentingan publik, gotong –
royong
d. Nilai-nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijak-
sanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Manusia Indonesia menjunjung tinggi dan menghayati
hasil dari keputusan musyawarah, karena itu semua pihak
harus mau untuk menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah dengan penuh tangung jawab. Kepentingan
bersama lebih utama daripada kepentingan pribadi atau
golongan. Keputusan yang diambil harus menjunjung tinggi
nilai keadilan serta dapat dipertanggung jawabkan.
e. Nilai-nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak dan kewajiban itu sama kedudukannya dalam
menciptakan keadilan. Perlu dikembangkan perbuatan yang
luhur, sikap gotong royong, dan rasa kekeluargaan. Maka
perlu kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk
menjaga keadilan, tidak serakah, tolong menolong, kerjasama
terhadap sesama.

3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik yaitu ;
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara yaitu
Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

21
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
public
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan dan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen
mutu antara lain:
1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan masyarakat
2. Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyuman ramah
3. Pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan
4. Pemberian layanan yang member perlindungan kepada public
5. Pendekatan ilmiah dan inovatuf dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan
6. Upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara.

Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektif, efisien, inovasi


dan mutu penyelenggaraan pemerintahan
a. Efektivitas, menunjukkan tingkat ketercapaian target yang
telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu
hasil kerja
b. Efisiensi, merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
c. Inovasi, adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun

22
karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin
d. Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan merupakan suatu
kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi
harapan konsumen.

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma-norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak. Nilai – nilai dasar anti korupsi yaitu :

a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landa-
san utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa
adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi
yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur
dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain. Kejujuran juga akan terbawa dalam
bekerja sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan
untuk berbuat curang.
Nilai kejujuran di dalam sekolah dapat diwujudkan
dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik. Misal-
nya tidak mencontek, tidak melakukan plagiarisme, dan tidak
memalsukan nilai.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan sese-
orang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa
sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di

23
mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan
jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri
dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk
menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu se-
sama.
Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam bentuk antara
lain berusaha ikut memantau jalannya proses pembelajaran,
memantau sistem pengelolaan sumber daya di sekolah, me-
mantau kondisi infrastruktur lingkungan sekolah. Nilai kepe-
dulian juga dapat diwujudkan dalam bentuk mengindahkan
seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di dalam
sekolah dan di luar sekolah.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri
seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada
orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang
memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna
bekerja secara efektif. Jejaring sosial yang dimiliki pribadi
yang mandiri dimanfaatkan untuk menunjang pekerjaannya
tetapi tidak untuk mengalihkan tugasnya. Pribadi yang mandiri
tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat.
Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam
bentuk mengerjakan soal ujian secara mandiri dan menger-
jakan tugas-tugas akademik secara mandiri.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ke-
tekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi
diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan
dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap

24
nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam
bentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik, kepatuhan
pada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di
sekolah, mengerjakan segala sesuatu tepat waktu, dan fokus
pada pelajaran.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan
menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah
untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama
manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilaku-
kannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan
tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
Penerapan nilai tanggung jawab antara lain dapat di -
wujudkan dalam bentuk belajar sungguh-sungguh, meng-
erjakan tugas akademik dengan baik, menjaga amanah dan
kepercayaan yang diberikan.

f. Kerja Keras
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang
yang mempunyai etos kerja dengan yang tidak memilikinya.
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan
kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik
yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan ke-
mampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya
dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana

25
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuh-
annya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak
tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan
utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu
pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan
pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan
selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
Nilai kesederhanaan dapat diterapkan oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Misalnya hidup sesuai dengan kemampuan, hidup sesuai
dengan kebutuhan, tidak suka pamer kekayaan, dan lain se-
bagainya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki
keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak ke-
bathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan
berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani
berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega
dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang
menyimpang dari hal yang semestinya.
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh siswa dalam
kehidupan di sekolah dan di luar sekolah. Antara lain dapat
diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, dan lain sebagainya.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari apa
yang dia terima akan sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak
akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pemimpin maka ia akan memberi

26
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya.

H. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


1. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk


menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman. Tujuan Manajemen
ASN adalah untuk menciptakan profesionalisme aparatur sipil
negara.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut :
1. Pelaksana Kebijakan Publik
2. Pelayan Publik
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

2. Wholeof Government (WoG)


Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Cara-cara pendekatan WOG yang dapat dilakukan antara lain;
1. Penguatan koordinasi antar lembaga
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
3. Membentuk gugus tugas
4. Koalisi Sosial

27
Jenis pelayanan publik yang dikenal dan dapat didekati oleh
pendekatan WOG adalah :
1. Pelayanan yang bersifat Administratif
2. Pelayanan Jasa
3. Pelayanan Barang
4. Pelayanan Regulatif
Macam-macam pola Whole of Government :
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2. Pola Pelayanan Satu Atap
3. Pola Pelayanan Satu Pintu
4. Pola Pelayanan Terpusat
5. Pola Pelayanan Elektronik

3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk
barang dan atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan
masyarakat.” (Lembaga Administrasi Negara : 1998)
Pelayanan publik adalah sebagai pemberian layanan atau
melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain
yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
Unsur penting Pelayanan Publik :
1. Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik
2. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan
3. Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
Sembilan Prinsip Pelayanan Publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah partisipatif, transparan,

28
responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel dan berkeadilan.

I. Matrik Rancangan
Unit Kerja : SD Negeri 29 Palembang
Identifikasi Isu :
1. Belum Adanya Penerapan Model Pembelajaran di Kelas IV
2. Belum Optimalnya Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) oleh Guru
3. Belum Optimalnya Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
4. Belum Optimalnya Pelaksanaan Pemberian Reward untuk
Peserta Didik yang Mendapat Hasil Belajar Tinggi
5. Belum optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran

Isu yang diangkat :


“Belum Adanya Penerapan Model Pembelajaran di Kelas IV”

Gagasan pemecahan Isu :


“Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together
dalam mata pelajaran IPA Kelas IV di SD Negeri 29 Palembang”
Hasil dari identifikasi dan pemilihan isu terpilih maka, diperlukan
kegiatan untuk menyelesaikan isu terpilih, yaitu :
1. Konsultasi bersama mentor
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 1 dengan materi
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 3
5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 4
6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 5
7. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran

29
Tabel 6. Matrik Rancangan Aktualisasi
MATRIK RANCANGAN AKTUALISASI
Kontribusi
Kegiatan
Output/ Penguatan Nilai-
No Kegiatan Tahapan Keterkaitan Dengan Mata Diklat Pencapaian Visi
Hasil Nilai Organisasi
dan Misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Konsultasi 1. Menemui mentor  Surat Keterkaitan dengan ANEKA adalah: Visi yang bisa Aktualisasi nilai
dengan yaitu kepala sekolah Pengantar Nilai-nilai Dasar ASN dikaitkan dalam ANEKA saat
mentor. untuk menyampaikan dan Akuntabilitas kegiatan ini adalah melaksanakan
rancangan kegiatan permohonan  Transparan: membentuk koordinasi dengan
yang akan aktualisasi / Dalam berkomunikasi dengan coach, mentor, generasi yang atasan ini
dilaksanakan. Habituasi atau pejabat terkait, harus secara terbuka berilmu dan memberikan
2. Meminta sehingga tidak merugikan pihak manapun. berguna bagi penguatan
 Lembar
persetujuan mentor  Konsistensi : masyarakat, terhadap nilai
Persetujuan
untuk melaksanakan  Foto Kegiatan Menunjukkan sikap dan perilaku yang bangsa dan negara organisasi
kegiatan. konsisten dalam berkonsultasi bersama mentor. KEMENDIKBUD
Nasionalisme Misi yang bisa yaitu :

 Tanggungjawab: dikaitkan dalam

Dalam menyiapkan segala keperluan dan kegiatan ini adalah Terlibat Aktif

kepentingan untuk melakukan aktualisasi membekali siswa Artinya peserta

senantiasa dilakukan dengan penuh tanggung dengan berbagi diklat senantiasa

30
jawab. ilmu pengetahuan berpartisipasi
 Musyawarah : dan disiplin dalam dalam
Dengan selalu berkomunikasi dan konsultasi melaksanakan menyampaikan
dengan kepala Sekolah selaku mentor. pendidikan dan ide sehingga
 Etos kerja : pengajaran. tujuan akhir yang
Bekerja keras untuk mempersiapkan segala diharapkan
keperluan untuk kegiatan aktualisasi. semua pihak
Etika Publik dapat tercapai.

 Sopan :
Penyampaian rancangan aktualisasi harus
memperhatikan tertib etika, tata krama, dan
sikap, sehingga pesan utama dapat
tersampaikan.
 Respect :
Menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama bersama mentor.
Komitmen Mutu
 Efektivitas :
Menggunakan waktu seefektif mungkin dalam
menyampaikan rancangan aktualisasi.
Anti Korupsi
 Jujur :

31
Komunikasi yang dilakukan pada pejabat dan
pihak terkait harus secara terbuka, terus terang,
dan siap menerima kritik.
Keterkaitan dengan Peran dan Kedudukan PNS
adalah:
Manajemen ASN
Melaksanakan tugas dan fungsi secara profesional,
bertanggung jawab dan berintegritas dalam
menyampaikan ide.
Whole of Government: Bekerjasama dengan
kepala sekolah serta wakil kurikulum.
Pelayanan Publik :
Melakukan pelayanan berupa penyampaian
kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan secara
jelas dan sopan, serta responsif terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul
mengenai kegiatan yang akan dilakukan.
2 Melaksana 1. Menyiapkan 1. Kurikulum Keterkaitan dengan nilai ANEKA adalah : Visi yang bisa Penguatan
kan Kurikulum 2013 Akuntabilitas dikaitkan dalam terhadap nilai-nilai
Kegiatan yang akan dipakai,  Tanggung jawab : kegiatan ini adalah organisasi
Salah satu tugas pokok guru adalah membuat
Belajar kemudian membentuk KEMENDIKBUD
RPP dan pengembangan bahan ajar
Mengajar I mengkajinya dengan generasi yang yaitu:
menggunakan media yang menarik agar proses
‘’ masalah- memperhatikan berilmu, dan Integritas

32
masalah standar kompetensi, pembelajaran berjalan dengan baik sehingga berguna bagi Memiliki integritas
keseimban kompetensi dasar, harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. masyarakat, membuat RPP
 Keadilan :
gan lalu menyusun bangsa dan dan bahan ajar
Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan
lingkungan” indikator, negara. alat yang memiliki
dalam pembagian kelompok
menentukan tujuan  Kejelasan : keselarasan
pembelajaran. Terlihat saat guru memberikan penjelasan Misi yang bisa antara perbuatan
2. Menyiapkan buku materi pembelajaran kepada siswa
2. Buku Guru dikaitkan dalam dan perkataan
siswa dan buku  Pastipatif :
Tema 3 dan Buku Mengajak siswa bekerja sama secara aktif kegiatan ini adalah dalam karya
guru.
siswa Tema 3 dalam diskusi kelompok membekali siswa inovatif dan
3. Membuat Rencana
3. RPP  Transparansi : dengan berbagi kreatif.
Pelaksanaan Keterbukaan soal bagi seluruh peserta didik
 Kejelasan target : ilmu pengetahuan
Pembelajaran
Memberikan reward terhadap siswa dan dan disiplin dalam Pembelajar
(RPP).
4. Menyiapkan media 4. Media gambar kelompok dengan keaktifan dan peningkatan melaksanakan Sebagai guru
yang sesuai dengan berupa hasil belajar peserta didik pendidikan dan harus berusaha
RPP (dapat berupa dataran tinggi, Nasionalisme pengajaran untuk
gambar, audio- dataran  Cinta tanah Air : mengembangkan
RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik
visual, teks, dan rendah, dan kompetensi dan
dan benar.
lagu) pantai. profesionalismeny
 Mengutamakan kepentingan public dengan
a dalam hal
5. Soal pretest mencari media yang menarik agar peserta didik
5. Menyiapkan Soal menyiapkan
lebih memahami materi yang akan disampaikan.
pretest  Saling menghormati : bahan ajar.
6. Topi bernomor Dalam pelaksanaan diskusi kelompok dengan
6. Menyiapkan alat
mengajarkan sikap sabar saat diskusi kelompok
Terlibat Aktif

33
bantu model sedang berlangsung Dalam proses
 Etos kerja :
pembelajaran pembuatan RPP
ditunjukkan dengan kerja keras mempersiapkan
Number Head pendidik terlibat
segala hal yang berkaitan dengan Rencana
Together (NHT) langsung dalam
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
berupa topi  Menjaga ketertiban : merancang
bernomor. Meskipun sedang melaksanakan kerja kelompok kegiatan
7. Foto kegiatan
7. Kegiatan namun ketertiban kelas tetap terjaga. pembelajaran
8. Video kegiatan
Pembelajaran Etika publik: yang diharapkan.
Pembukaan
a. Salam,  Taat aturan :
dalam perancangan RPP berpedoman pada
mengkondisikan
aturan pembuatan RPP sesuai dengan
kelas, dan berdoa.
b. Mengecek peraturan Permendiknas dan menerapkan

kehadiran peserta model pembelajaran sesuai dengan langkah-

didik. langkah model numbered heads together.


c. Menjelaskan  Sopan Santun dan menghargai komunikasi:
Dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok
tujuan
harus menggunakan kata yang sopan santun
pembelajaran
dan kelompok lain menghargai ketika ada yang
Kegiatan Inti
sedang berbicara
(sesuai model  Tidak diskriminatif :
pembelajaran Memperlakukan semua peserta didik secara adil
numbered heads dalam proses pembelajaran dan tidak subjektif
together) dalam melakukan penilaian kepada peserta
8. Guru memberikan didik
 Jujur :

34
soal pretest Memberikan nilai kepada peserta didik secara
9. Guru menyampaikan
objektif sesuai dengan hasil belajar yang telah
materi ‘’ masalah-
diperoleh masing-masing peserta didik.
masalah  Cermat :
Tidak melakukan kesalah dalam melakukan
keseimbangan
penginputan nilai ke dalam daftar nilai
lingkungan”
Komitmen Mutu:
dengan
menggunakan media  Inovasi :
RPP dibuat menggunakan model numbered
pembelajaran.
10.Guru membagi heads together sebagai inovasi dalam proses

menjadi 3 kelompok, pembelajaran yang mungkin sebelumnya belum

masing-masing pernah diikuti oleh peserta didik, dimana model

kelompok berjumlah ini memotivasi peserta didik dalam belajar. Serta

4 peserta didik. sebelumnya guru jarang memberikan reward


11. Guru memberikan sebagai penyemangat siswa dalam
topi bernomor pembelajaran.
kepada masing-  Efektif dan Efisien :
Dengan menggunakan pembelajaran ini lebih
masing kelompok.
12.Guru memberikan efektif dan efisien dalam penyampaiannya

lembar kerja siswa sehingga peserta didik menarik dan aktif


 Mutu :
yang berisi Pelaksanaan pembelajaran ini adalah dalam
pertanyaan sesuai upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
materi yang telah Pemberian reward sebagai penyemangat siswa

disampaikan kepada dalam pembelajaran.

35
masing-masing Anti Korupsi:
kelompok untuk  Disiplin :
Dalam pembuatan RPP, harus mampu disiplin
dikerjakan.
13.Masing-masing terhadap waktu karena RPP dibuat sebelum
kelompok berdiskusi RPP itu sendiri dilaksanakan. Menerapkan
untuk menemukan model pembelajaran sesuai waktu yang
jawaban yang direncanakan dan sesuai dengan waktu yang
dianggap paling telah disediakan, tanpa mengurangi ataupun
benar dan melebihi waktu jam pelajaran dengan cara
memastikan semua masuk kelas untuk mengajar tepat waktu.
anggota kelompok  Kerja keras :
Bekerja keras dalam merencanakan RPP dan
mengetahui jawaban
pantang menyerah dalam belajar di kelas
tersebut.  Adil :
14.Guru memanggil Tanpa memandang latar belakang siswa saat
salah satu nomor. membagi kelompok belajar di kelas dan soal
Peserta didik yang yang dibuat adalah berlaku sama untuk seluruh
dipanggil siswa
mempresentasikan  Jujur :
Memberikan nilai kepada peserta didik secara
jawaban hasil
objektif dan adil dnegan cara tidak menambah
diskusi kelompok
atau mengurangi nilai hasil belajar sesuai
mereka.
15.Setelah selesai dengan apa yang telah diperoleh peserta didik

presentasi, Guru Keterkaitan dengan peran dan kedudukan ASN:

kembali melakukan Manajemen ASN:

36
tanya jawab dengan  Untuk menghasilkan ASN yang professional,
peserta didik, yang mampu bekerja sesuai dengan tugas
memberikan umpan pokok nya sebagai guru secara professional,
balik, dan bertanggung jawab dan integritas.
memberikan  Penggunaan Media pembelajaran merupakan
kesimpulan. salah satu pengelolaan kelas untuk
16.Selama pelajaran
menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif
berlangsung guru
dan menari
mengobservasi dan
Whole of Government:
memberikan
 Bekerjasama dengan kepala sekolah dan wakil
penilaian keaktifan
kurikulum
peserta didik dalam
 Kerjasama dengan peserta didik untuk selalu
belajar.
17. Membagikan soal aktif dan menjaga ketertiban dalam belajar agar

Post tes kepada memperoleh hasil belajar yang maksimal

peserta didik Pelayanan Publik :


18. Memberikan reward  Melakukan pelayanan prima yaitu dimana RPP
kepada kelompok di buat untuk membuat proses pembelajaran
yang aktif dan 9. Soal post test menjadi menyenangkan dan mudah memahami
menyampaikan hasil isi materi bagi peserta didik. Dan lebih efektif
diskusi kelompok dan efisien dalam menyampaikan materi
nya dengan baik. 
10. Reward Memberikan pelayanan dengan professional
19.Memberikan reward
berupa pensil dan dan maksimal dalam memberikan pendidikan
kepada peserta didik

37
yang memiliki pena  Bersikap responsive kepada peserta didik
peningkatan hasil selama proses pembelajaran
belajar  Melaksanakan pembelajaran adalah upaya
melayani siswa dalam memahami suatu materi
pembelajaran sehingga mampu
mengaplikasinya

3 Melaksana 1. Menyiapkan 1. Kurikulum Keterkaitan dengan nilai ANEKA adalah : Visi yang bisa Penguatan
kan Kurikulum 2013 Akuntabilitas dikaitkan dalam terhadap nilai-nilai
Kegiatan yang akan dipakai,  Tanggung jawab : kegiatan ini adalah organisasi
Salah satu tugas pokok guru adalah membuat
Belajar kemudian membentuk KEMENDIKBUD
RPP dan pengembangan bahan ajar
Mengajar II mengkajinya dengan generasi yang yaitu:
menggunakan media yang menarik agar proses
“upaya memperhatikan berilmu, dan Integritas
pelestarian pembelajaran berjalan dengan baik sehingga
standar kompetensi, berguna bagi Memiliki integritas
lingkungan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
kompetensi dasar, masyarakat, membuat RPP
 Keadilan :
” lalu menyusun bangsa dan dan bahan ajar
Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan
indikator, dalam pembagian kelompok negara. alat yang memiliki
menentukan tujuan  Kejelasan : keselarasan
Terlihat saat guru memberikan penjelasan
pembelajaran. Misi yang bisa antara perbuatan
2. Menyiapkan buku materi pembelajaran kepada siswa
2. Buku Guru  Pastipatif : dikaitkan dalam dan perkataan
siswa dan buku Mengajak siswa bekerja sama secara aktif
Tema 3 dan Buku kegiatan ini adalah dalam karya
guru. dalam diskusi kelompok
siswa Tema 3 membekali siswa inovatif dan
3. Membuat Rencana  Transparansi :
3. RPP Keterbukaan soal bagi seluruh peserta didik dengan berbagi kreatif.
Pelaksanaan

38
Pembelajaran  Kejelasan target : ilmu pengetahuan
Memberikan reward terhadap siswa dan
(RPP). dan disiplin dalam Pembelajar
4. Menyiapkan media kelompok dengan keaktifan dan peningkatan
4. Media gambar melaksanakan Sebagai guru
yang sesuai dengan hasil belajar peserta didik
berupa Hewan pendidikan dan harus berusaha
RPP (dapat berupa Nasionalisme
dan pengajaran untuk
gambar, audio-  Cinta tanah Air :
Tumbuhan di mengembangkan
visual, teks, dan RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Lingkungan kompetensi dan
lagu) dan benar.
Rumahku..  Mengutamakan kepentingan public dengan profesionalismeny
mencari media yang menarik agar peserta didik a dalam hal
5. Menyiapkan Soal
5. Soal pretest lebih memahami materi yang akan disampaikan. menyiapkan
pretest  Saling menghormati : bahan ajar.
6. Menyiapkan alat Dalam pelaksanaan diskusi kelompok dengan
6. Topi bernomor
bantu model mengajarkan sikap sabar saat diskusi kelompok
Terlibat Aktif
pembelajaran sedang berlangsung
 Etos kerja : Dalam proses
Number Head
ditunjukkan dengan kerja keras mempersiapkan pembuatan RPP
Together (NHT)
segala hal yang berkaitan dengan Rencana pendidik terlibat
berupa topi
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). langsung dalam
bernomor.  Menjaga ketertiban :
7. Kegiatan 7. Foto kegiatan Meskipun sedang melaksanakan kerja kelompok merancang
Pembelajaran 8. Video kegiatan namun ketertiban kelas tetap terjaga. kegiatan
Pembukaan
Etika publik: pembelajaran
a. Salam,
yang diharapkan.
mengkondisikan  Taat aturan :
dalam perancangan RPP berpedoman pada
kelas, dan berdoa.
b. Mengecek aturan pembuatan RPP sesuai dengan

39
kehadiran peserta peraturan Permendiknas dan menerapkan
didik. model pembelajaran sesuai dengan langkah-
c. Menjelaskan tujuan
langkah model numbered heads together.
pembelajaran  Sopan Santun dan menghargai komunikasi:
Dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok
Kegiatan Inti
harus menggunakan kata yang sopan santun
(sesuai model
dan kelompok lain menghargai ketika ada yang
pembelajaran
sedang berbicara
numbered heads
 Tidak diskriminatif :
together) Memperlakukan semua peserta didik secara adil
8.Guru memberikan dalam proses pembelajaran dan tidak subjektif
soal pretest dalam melakukan penilaian kepada peserta
9.Guru menyampaikan
didik
materi “upaya  Jujur :
Memberikan nilai kepada peserta didik secara
pelestarian
objektif sesuai dengan hasil belajar yang telah
lingkungan”
diperoleh masing-masing peserta didik.
10. dengan
 Cermat :
menggunakan media Tidak melakukan kesalah dalam melakukan
pembelajaran. penginputan nilai ke dalam daftar nilai
11. Guru membagi
Komitmen Mutu:
menjadi 3 kelompok,
 Inovasi :
masing-masing RPP dibuat menggunakan model numbered
kelompok berjumlah heads together sebagai inovasi dalam proses
4 peserta didik. pembelajaran yang mungkin sebelumnya belum
12. Guru
pernah diikuti oleh peserta didik, dimana model

40
memberikan topi ini memotivasi peserta didik dalam belajar. Serta
bernomor kepada sebelumnya guru jarang memberikan reward
masing-masing sebagai penyemangat siswa dalam
kelompok. pembelajaran.
13. Guru  Efektif dan Efisien :
Dengan menggunakan pembelajaran ini lebih
memberikan lembar
efektif dan efisien dalam penyampaiannya
kerja siswa yang
sehingga peserta didik menarik dan aktif
berisi pertanyaan
 Mutu :
sesuai materi yang Pelaksanaan pembelajaran ini adalah dalam
telah disampaikan upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
kepada masing- Pemberian reward sebagai penyemangat siswa

masing kelompok dalam pembelajaran.

untuk dikerjakan. Anti Korupsi:


14. Masing-  Disiplin :
masing kelompok Dalam pembuatan RPP, harus mampu disiplin

berdiskusi untuk terhadap waktu karena RPP dibuat sebelum

menemukan RPP itu sendiri dilaksanakan. Menerapkan

jawaban yang model pembelajaran sesuai waktu yang

dianggap paling direncanakan dan sesuai dengan waktu yang

benar dan telah disediakan, tanpa mengurangi ataupun

memastikan semua melebihi waktu jam pelajaran dengan cara

anggota kelompok masuk kelas untuk mengajar tepat waktu.


 Kerja keras :
mengetahui jawaban Bekerja keras dalam merencanakan RPP dan

41
tersebut. pantang menyerah dalam belajar di kelas
15. Guru  Adil :
Tanpa memandang latar belakang siswa saat
memanggil salah
membagi kelompok belajar di kelas dan soal
satu nomor. Peserta
yang dibuat adalah berlaku sama untuk seluruh
didik yang dipanggil
siswa
mempresentasikan
 Jujur :
jawaban hasil Memberikan nilai kepada peserta didik secara
diskusi kelompok objektif dan adil dnegan cara tidak menambah
mereka. atau mengurangi nilai hasil belajar sesuai
16. Setelah
dengan apa yang telah diperoleh peserta didik
selesai presentasi,
Keterkaitan dengan peran dan kedudukan ASN:
Guru kembali
Manajemen ASN:
melakukan tanya
 Untuk menghasilkan ASN yang professional,
jawab dengan
yang mampu bekerja sesuai dengan tugas
peserta didik,
pokok nya sebagai guru secara professional,
memberikan umpan
bertanggung jawab dan integritas.
balik, dan
 Penggunaan Media pembelajaran merupakan
memberikan
salah satu pengelolaan kelas untuk
kesimpulan.
17. Selama menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif

pelajaran dan menari

berlangsung guru Whole of Government:

mengobservasi dan  Bekerjasama dengan kepala sekolah dan wakil


memberikan kurikulum

42
penilaian keaktifan  Kerjasama dengan peserta didik untuk selalu
peserta didik dalam aktif dan menjaga ketertiban dalam belajar agar
belajar. memperoleh hasil belajar yang maksimal
18. Membagikan
Pelayanan Publik :
soal Post tes kepada
 Melakukan pelayanan prima yaitu dimana RPP
peserta didik
19. Memberikan di buat untuk membuat proses pembelajaran
9. Soal post test menjadi menyenangkan dan mudah memahami
reward kepada
kelompok yang aktif isi materi bagi peserta didik. Dan lebih efektif

dan menyampaikan dan efisien dalam menyampaikan materi


10. Reward  Memberikan pelayanan dengan professional
hasil diskusi
berupa pensil dan dan maksimal dalam memberikan pendidikan
kelompok nya
pena  Bersikap responsive kepada peserta didik
dengan baik.
20. Memberikan selama proses pembelajaran
reward kepada  Melaksanakan pembelajaran adalah upaya
peserta didik yang melayani siswa dalam memahami suatu materi
memiliki peningkatan pembelajaran sehingga mampu
hasil belajar mengaplikasinya

4 Melaksana 1. Menyiapkan 1. Kurikulum Keterkaitan dengan nilai ANEKA adalah : Visi yang bisa Penguatan
kan Kurikulum 2013 Akuntabilitas dikaitkan dalam terhadap nilai-nilai
Kegiatan yang akan dipakai,  Tanggung jawab : kegiatan ini adalah organisasi
Salah satu tugas pokok guru adalah membuat
Belajar kemudian membentuk KEMENDIKBUD
RPP dan pengembangan bahan ajar
Mengajar III mengkajinya generasi yang yaitu:

43
“peran dengan menggunakan media yang menarik agar proses berilmu, dan Integritas
hewan memperhatikan pembelajaran berjalan dengan baik sehingga berguna bagi Memiliki integritas
sebagai standar harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. masyarakat, membuat RPP
 Keadilan :
sumber kompetensi, bangsa dan dan bahan ajar
Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan
daya alam kompetensi dasar, negara. alat yang memiliki
dalam pembagian kelompok
dalam lalu menyusun  Kejelasan : keselarasan
menjaga indikator, Terlihat saat guru memberikan penjelasan Misi yang bisa antara perbuatan
keseimban menentukan tujuan materi pembelajaran kepada siswa dikaitkan dalam dan perkataan
 Pastipatif :
gan alam” pembelajaran. Mengajak siswa bekerja sama secara aktif kegiatan ini adalah dalam karya
2. Menyiapkan buku
2. Buku Guru dalam diskusi kelompok membekali siswa inovatif dan
siswa dan buku  Transparansi :
Tema 3 dan Buku dengan berbagi kreatif.
guru. Keterbukaan soal bagi seluruh peserta didik
siswa Tema 3  Kejelasan target : ilmu pengetahuan
3. Membuat Rencana
3. RPP Memberikan reward terhadap siswa dan dan disiplin dalam Pembelajar
Pelaksanaan
kelompok dengan keaktifan dan peningkatan melaksanakan Sebagai guru
Pembelajaran
hasil belajar peserta didik pendidikan dan harus berusaha
(RPP).
4. Menyiapkan media 4. Media gambar Nasionalisme pengajaran untuk
yang sesuai berupa Komodo,  Cinta tanah Air : mengembangkan
RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dengan RPP Badak Bercula kompetensi dan
dan benar.
(dapat berupa Satu. profesionalismeny
 Mengutamakan kepentingan public dengan
gambar, audio- a dalam hal
mencari media yang menarik agar peserta didik
visual, teks, dan menyiapkan
lebih memahami materi yang akan disampaikan.
5. Soal pretest
lagu)  Saling menghormati : bahan ajar.
5. Menyiapkan Soal Dalam pelaksanaan diskusi kelompok dengan
6. Topi bernomor

44
pretest mengajarkan sikap sabar saat diskusi kelompok Terlibat Aktif
6. Menyiapkan alat
sedang berlangsung Dalam proses
bantu model  Etos kerja :
pembuatan RPP
ditunjukkan dengan kerja keras mempersiapkan
pembelajaran
pendidik terlibat
segala hal yang berkaitan dengan Rencana
Number Head
langsung dalam
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Together (NHT)
 Menjaga ketertiban : merancang
berupa topi Meskipun sedang melaksanakan kerja kelompok
7. Foto kegiatan kegiatan
bernomor. namun ketertiban kelas tetap terjaga.
8. Video kegiatan pembelajaran
7. Kegiatan
Etika publik: yang diharapkan.
Pembelajaran
Pembukaan  Taat aturan :
a. Salam, dalam perancangan RPP berpedoman pada

mengkondisikan aturan pembuatan RPP sesuai dengan

kelas, dan berdoa. peraturan Permendiknas dan menerapkan


b. Mengecek model pembelajaran sesuai dengan langkah-
kehadiran peserta langkah model numbered heads together.
didik.  Sopan Santun dan menghargai komunikasi:
c. Menjelaskan tujuan Dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok

pembelajaran harus menggunakan kata yang sopan santun

Kegiatan Inti dan kelompok lain menghargai ketika ada yang

(sesuai model sedang berbicara


 Tidak diskriminatif :
pembelajaran Memperlakukan semua peserta didik secara adil
numbered heads dalam proses pembelajaran dan tidak subjektif
together) dalam melakukan penilaian kepada peserta
8. Guru memberikan didik

45
soal pretest  Jujur :
9. Guru Memberikan nilai kepada peserta didik secara
menyampaikan objektif sesuai dengan hasil belajar yang telah
materi dengan diperoleh masing-masing peserta didik.
menggunakan  Cermat :
Tidak melakukan kesalah dalam melakukan
media
penginputan nilai ke dalam daftar nilai
pembelajaran.
10. Guru membagi Komitmen Mutu:

menjadi 3  Inovasi :
RPP dibuat menggunakan model numbered
kelompok, masing-
heads together sebagai inovasi dalam proses
masing kelompok
pembelajaran yang mungkin sebelumnya belum
berjumlah 4
pernah diikuti oleh peserta didik, dimana model
peserta didik.
11. Guru memberikan ini memotivasi peserta didik dalam belajar. Serta

topi bernomor sebelumnya guru jarang memberikan reward

kepada masing- sebagai penyemangat siswa dalam

masing kelompok. pembelajaran.


12. Guru memberikan  Efektif dan Efisien :
Dengan menggunakan pembelajaran ini lebih
lembar kerja siswa
efektif dan efisien dalam penyampaiannya
yang berisi
sehingga peserta didik menarik dan aktif
pertanyaan sesuai  Mutu :
materi yang telah Pelaksanaan pembelajaran ini adalah dalam
disampaikan upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
Pemberian reward sebagai penyemangat siswa
kepada masing-
dalam pembelajaran.

46
masing kelompok Anti Korupsi:
untuk dikerjakan.  Disiplin :
13. Masing-masing Dalam pembuatan RPP, harus mampu disiplin
kelompok terhadap waktu karena RPP dibuat sebelum
berdiskusi untuk RPP itu sendiri dilaksanakan. Menerapkan
menemukan model pembelajaran sesuai waktu yang
jawaban yang direncanakan dan sesuai dengan waktu yang
dianggap paling telah disediakan, tanpa mengurangi ataupun
benar dan melebihi waktu jam pelajaran dengan cara
memastikan semua masuk kelas untuk mengajar tepat waktu.
anggota kelompok  Kerja keras :
Bekerja keras dalam merencanakan RPP dan
mengetahui
pantang menyerah dalam belajar di kelas
jawaban tersebut.  Adil :
14. Guru memanggil Tanpa memandang latar belakang siswa saat
salah satu nomor. membagi kelompok belajar di kelas dan soal
Peserta didik yang yang dibuat adalah berlaku sama untuk seluruh
dipanggil siswa
mempresentasikan  Jujur :
Memberikan nilai kepada peserta didik secara
jawaban hasil
objektif dan adil dnegan cara tidak menambah
diskusi kelompok
atau mengurangi nilai hasil belajar sesuai
mereka.
15. Setelah selesai dengan apa yang telah diperoleh peserta didik

presentasi, Guru Keterkaitan dengan peran dan kedudukan ASN:

kembali melakukan Manajemen ASN:

47
tanya jawab  Untuk menghasilkan ASN yang professional,
dengan peserta yang mampu bekerja sesuai dengan tugas
didik, memberikan pokok nya sebagai guru secara professional,
umpan balik, dan bertanggung jawab dan integritas.
memberikan  Penggunaan Media pembelajaran merupakan
kesimpulan. salah satu pengelolaan kelas untuk
16. Selama pelajaran
menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif
berlangsung guru
dan menari
mengobservasi
Whole of Government:
dan memberikan
 Bekerjasama dengan kepala sekolah dan wakil
penilaian keaktifan
kurikulum
peserta didik dalam
 Kerjasama dengan peserta didik untuk selalu
belajar.
17. Membagikan soal aktif dan menjaga ketertiban dalam belajar agar

Post tes kepada memperoleh hasil belajar yang maksimal

peserta didik Pelayanan Publik :


18. Memberikan 9. Soal post test  Melakukan pelayanan prima yaitu dimana RPP
reward kepada di buat untuk membuat proses pembelajaran
kelompok yang menjadi menyenangkan dan mudah memahami
aktif dan 10. Reward isi materi bagi peserta didik. Dan lebih efektif
menyampaikan berupa pensil dan dan efisien dalam menyampaikan materi
hasil diskusi pena  Memberikan pelayanan dengan professional
kelompok nya dan maksimal dalam memberikan pendidikan
dengan baik.

48
19. Memberikan  Bersikap responsive kepada peserta didik
reward kepada selama proses pembelajaran
peserta didik yang  Melaksanakan pembelajaran adalah upaya
memiliki melayani siswa dalam memahami suatu materi
peningkatan hasil pembelajaran sehingga mampu
belajar mengaplikasinya
5 Melaksana 1. Menyiapkan 1. Kurikulum Keterkaitan dengan nilai ANEKA adalah : Visi yang bisa Penguatan
kan Kurikulum 2013 Akuntabilitas dikaitkan dalam terhadap nilai-nilai
Kegiatan yang akan dipakai,  Tanggung jawab : kegiatan ini adalah organisasi
Salah satu tugas pokok guru adalah membuat
Belajar kemudian membentuk KEMENDIKBUD
RPP dan pengembangan bahan ajar
Mengajar mengkajinya dengan generasi yang yaitu:
menggunakan media yang menarik agar proses
IV memperhatikan berilmu, dan Integritas
“fungsi pembelajaran berjalan dengan baik sehingga
standar kompetensi, berguna bagi Memiliki integritas
hewan harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
kompetensi dasar, masyarakat, membuat RPP
dalam  Keadilan :
lalu menyusun Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan bangsa dan dan bahan ajar
pelestarian
indikator, dalam pembagian kelompok negara. alat yang memiliki
lingkungan”  Kejelasan :
menentukan tujuan keselarasan
Terlihat saat guru memberikan penjelasan
pembelajaran. Misi yang bisa antara perbuatan
2. Menyiapkan buku materi pembelajaran kepada siswa
2. Buku Guru  Pastipatif : dikaitkan dalam dan perkataan
siswa dan buku Mengajak siswa bekerja sama secara aktif
Tema 3 dan Buku kegiatan ini adalah dalam karya
guru. dalam diskusi kelompok
siswa Tema 3 membekali siswa inovatif dan
3. Membuat Rencana  Transparansi :
3. RPP Keterbukaan soal bagi seluruh peserta didik dengan berbagi kreatif.
Pelaksanaan
 Kejelasan target : ilmu pengetahuan
Pembelajaran

49
(RPP). Memberikan reward terhadap siswa dan dan disiplin dalam Pembelajar
4. Menyiapkan media
kelompok dengan keaktifan dan peningkatan melaksanakan Sebagai guru
4. Media gambar
yang sesuai dengan
hasil belajar peserta didik pendidikan dan harus berusaha
berupa laba-laba
RPP (dapat berupa
Nasionalisme pengajaran untuk
dan kumbang
gambar, audio-
 Cinta tanah Air : mengembangkan
visual, teks, dan RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik kompetensi dan
lagu) dan benar.
5. Soal pretest profesionalismeny
5. Menyiapkan Soal  Mengutamakan kepentingan public dengan
a dalam hal
pretest 6. Topi bernomor mencari media yang menarik agar peserta didik
6. Menyiapkan alat menyiapkan
lebih memahami materi yang akan disampaikan.
bantu model  Saling menghormati : bahan ajar.
pembelajaran Dalam pelaksanaan diskusi kelompok dengan

Number Head mengajarkan sikap sabar saat diskusi kelompok Terlibat Aktif
Together (NHT) sedang berlangsung Dalam proses
 Etos kerja :
berupa topi ditunjukkan dengan kerja keras mempersiapkan pembuatan RPP
bernomor. segala hal yang berkaitan dengan Rencana pendidik terlibat
7. Foto kegiatan
7. Kegiatan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). langsung dalam
8. Video kegiatan
Pembelajaran  Menjaga ketertiban : merancang
Pembukaan Meskipun sedang melaksanakan kerja kelompok
a. Salam, kegiatan
namun ketertiban kelas tetap terjaga.
mengkondisikan kelas, pembelajaran
Etika publik:
dan berdoa. yang diharapkan.
b. Mengecek  Taat aturan :
dalam perancangan RPP berpedoman pada
kehadiran peserta
aturan pembuatan RPP sesuai dengan
didik.
peraturan Permendiknas dan menerapkan

50
c. Menjelaskan tujuan model pembelajaran sesuai dengan langkah-
pembelajaran langkah model numbered heads together.
 Sopan Santun dan menghargai komunikasi:
Kegiatan Inti
Dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok
(sesuai model
harus menggunakan kata yang sopan santun
pembelajaran
dan kelompok lain menghargai ketika ada yang
numbered heads
sedang berbicara
together)  Tidak diskriminatif :
8. Guru memberikan Memperlakukan semua peserta didik secara adil

soal pretest dalam proses pembelajaran dan tidak subjektif


9. Guru menyampaikan dalam melakukan penilaian kepada peserta
materi dengan didik
menggunakan media  Jujur :
Memberikan nilai kepada peserta didik secara
pembelajaran.
10.Guru membagi objektif sesuai dengan hasil belajar yang telah

menjadi 3 kelompok, diperoleh masing-masing peserta didik.


 Cermat :
masing-masing Tidak melakukan kesalah dalam melakukan
kelompok berjumlah penginputan nilai ke dalam daftar nilai
4 peserta didik. Komitmen Mutu:
11. Guru memberikan
 Inovasi :
topi bernomor RPP dibuat menggunakan model numbered
kepada masing- heads together sebagai inovasi dalam proses
masing kelompok. pembelajaran yang mungkin sebelumnya belum
12.Guru memberikan
pernah diikuti oleh peserta didik, dimana model
lembar kerja siswa
ini memotivasi peserta didik dalam belajar. Serta

51
yang berisi sebelumnya guru jarang memberikan reward
pertanyaan sesuai sebagai penyemangat siswa dalam
materi yang telah pembelajaran.
 Efektif dan Efisien :
disampaikan kepada
Dengan menggunakan pembelajaran ini lebih
masing-masing
efektif dan efisien dalam penyampaiannya
kelompok untuk
sehingga peserta didik menarik dan aktif
dikerjakan.  Mutu :
13.Masing-masing Pelaksanaan pembelajaran ini adalah dalam
kelompok berdiskusi upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
untuk menemukan Pemberian reward sebagai penyemangat siswa

jawaban yang dalam pembelajaran.

dianggap paling Anti Korupsi:

benar dan  Disiplin :


Dalam pembuatan RPP, harus mampu disiplin
memastikan semua
terhadap waktu karena RPP dibuat sebelum
anggota kelompok
RPP itu sendiri dilaksanakan. Menerapkan
mengetahui jawaban
model pembelajaran sesuai waktu yang
tersebut.
14.Guru memanggil direncanakan dan sesuai dengan waktu yang

salah satu nomor. telah disediakan, tanpa mengurangi ataupun

Peserta didik yang melebihi waktu jam pelajaran dengan cara

dipanggil masuk kelas untuk mengajar tepat waktu.


 Kerja keras :
mempresentasikan Bekerja keras dalam merencanakan RPP dan
jawaban hasil pantang menyerah dalam belajar di kelas
 Adil :

52
diskusi kelompok Tanpa memandang latar belakang siswa saat
mereka. membagi kelompok belajar di kelas dan soal
15.Setelah selesai
yang dibuat adalah berlaku sama untuk seluruh
presentasi, Guru
siswa
kembali melakukan  Jujur :
Memberikan nilai kepada peserta didik secara
tanya jawab dengan
objektif dan adil dnegan cara tidak menambah
peserta didik,
atau mengurangi nilai hasil belajar sesuai
memberikan umpan
dengan apa yang telah diperoleh peserta didik
balik, dan
Keterkaitan dengan peran dan kedudukan ASN:
memberikan
Manajemen ASN:
kesimpulan.
16.Selama pelajaran  Untuk menghasilkan ASN yang professional,
berlangsung guru yang mampu bekerja sesuai dengan tugas
mengobservasi dan pokok nya sebagai guru secara professional,
memberikan bertanggung jawab dan integritas.
penilaian keaktifan  Penggunaan Media pembelajaran merupakan
peserta didik dalam salah satu pengelolaan kelas untuk
belajar. menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif
17. Membagikan soal
dan menari
Post tes kepada
Whole of Government:
peserta didik
18. Memberikan reward  Bekerjasama dengan kepala sekolah dan wakil
9. Soal post test
kepada kelompok kurikulum

yang aktif dan  Kerjasama dengan peserta didik untuk selalu

53
menyampaikan hasil 10. Reward aktif dan menjaga ketertiban dalam belajar agar
diskusi kelompok berupa pensil dan memperoleh hasil belajar yang maksimal
nya dengan baik. pena Pelayanan Publik :
19.Memberikan reward
 Melakukan pelayanan prima yaitu dimana RPP
kepada peserta didik
di buat untuk membuat proses pembelajaran
yang memiliki
menjadi menyenangkan dan mudah memahami
peningkatan hasil
isi materi bagi peserta didik. Dan lebih efektif
belajar
dan efisien dalam menyampaikan materi
 Memberikan pelayanan dengan professional
dan maksimal dalam memberikan pendidikan
 Bersikap responsive kepada peserta didik
selama proses pembelajaran
 Melaksanakan pembelajaran adalah upaya
melayani siswa dalam memahami suatu materi
pembelajaran sehingga mampu
mengaplikasinya
6 Melaksana 1. Menyiapkan 1. Kurikulum Keterkaitan dengan nilai ANEKA adalah : Visi yang bisa Penguatan
kan Kurikulum 2013 Akuntabilitas dikaitkan dalam terhadap nilai-nilai
Kegiatan yang akan dipakai,  Tanggung jawab : kegiatan ini adalah organisasi
Salah satu tugas pokok guru adalah membuat
Belajar kemudian membentuk KEMENDIKBUD
RPP dan pengembangan bahan ajar
Mengajar V mengkajinya generasi yang yaitu:
menggunakan media yang menarik agar proses
“manfaat dengan berilmu, dan Integritas
peduli dan pembelajaran berjalan dengan baik sehingga
memperhatikan berguna bagi Memiliki integritas

54
melestarika standar harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab. masyarakat, membuat RPP
n sumber  Keadilan :
kompetensi, bangsa dan dan bahan ajar
daya alam Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan
kompetensi dasar, negara. alat yang memiliki
dan dalam pembagian kelompok
lingkungan” lalu menyusun  Kejelasan : keselarasan
indikator, Terlihat saat guru memberikan penjelasan Misi yang bisa antara perbuatan
menentukan tujuan materi pembelajaran kepada siswa dikaitkan dalam dan perkataan
 Pastipatif :
pembelajaran. Mengajak siswa bekerja sama secara aktif kegiatan ini adalah dalam karya
2. Menyiapkan buku
2. Buku Guru dalam diskusi kelompok membekali siswa inovatif dan
siswa dan buku  Transparansi :
Tema 3 dan Buku dengan berbagi kreatif.
guru. Keterbukaan soal bagi seluruh peserta didik
siswa Tema 3  Kejelasan target : ilmu pengetahuan
3. Membuat Rencana
3. RPP Memberikan reward terhadap siswa dan dan disiplin dalam Pembelajar
Pelaksanaan
kelompok dengan keaktifan dan peningkatan melaksanakan Sebagai guru
Pembelajaran
hasil belajar peserta didik pendidikan dan harus berusaha
(RPP).
4. Menyiapkan media 4. Media gambar Nasionalisme pengajaran untuk
yang sesuai berupa hewan  Cinta tanah Air : mengembangkan
RPP menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dengan RPP dan tumbuhan kompetensi dan
dan benar.
(dapat berupa profesionalismeny
 Mengutamakan kepentingan public dengan
gambar, audio- a dalam hal
mencari media yang menarik agar peserta didik
visual, teks, dan menyiapkan
5. Soal pretest lebih memahami materi yang akan disampaikan.
lagu)  Saling menghormati : bahan ajar.
5. Menyiapkan Soal 6. Topi bernomor Dalam pelaksanaan diskusi kelompok dengan
pretest mengajarkan sikap sabar saat diskusi kelompok
Terlibat Aktif
6. Menyiapkan alat
sedang berlangsung
Dalam proses

55
bantu model  Etos kerja : pembuatan RPP
ditunjukkan dengan kerja keras mempersiapkan
pembelajaran pendidik terlibat
segala hal yang berkaitan dengan Rencana
Number Head langsung dalam
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Together (NHT) merancang
 Menjaga ketertiban :
berupa topi 7. Foto kegiatan Meskipun sedang melaksanakan kerja kelompok kegiatan
bernomor. 8. Video kegiatan namun ketertiban kelas tetap terjaga. pembelajaran
7. Kegiatan
Etika publik: yang diharapkan.
Pembelajaran
Pembukaan  Taat aturan :
a. Salam, dalam perancangan RPP berpedoman pada

mengkondisikan aturan pembuatan RPP sesuai dengan

kelas, dan berdoa. peraturan Permendiknas dan menerapkan


b. Mengecek model pembelajaran sesuai dengan langkah-
kehadiran peserta langkah model numbered heads together.
didik.  Sopan Santun dan menghargai komunikasi:
c. Menjelaskan tujuan Dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok

pembelajaran harus menggunakan kata yang sopan santun

Kegiatan Inti dan kelompok lain menghargai ketika ada yang

(sesuai model sedang berbicara


 Tidak diskriminatif :
pembelajaran Memperlakukan semua peserta didik secara adil
numbered heads dalam proses pembelajaran dan tidak subjektif
together) dalam melakukan penilaian kepada peserta
8. Guru memberikan didik
soal pretest  Jujur :
9. Guru Memberikan nilai kepada peserta didik secara

56
menyampaikan objektif sesuai dengan hasil belajar yang telah
materi dengan diperoleh masing-masing peserta didik.
 Cermat :
menggunakan
Tidak melakukan kesalah dalam melakukan
media
penginputan nilai ke dalam daftar nilai
pembelajaran.
Komitmen Mutu:
10. Guru membagi
menjadi 3  Inovasi :
RPP dibuat menggunakan model numbered
kelompok, masing-
heads together sebagai inovasi dalam proses
masing kelompok
pembelajaran yang mungkin sebelumnya belum
berjumlah 4
pernah diikuti oleh peserta didik, dimana model
peserta didik.
11. Guru memberikan ini memotivasi peserta didik dalam belajar. Serta

topi bernomor sebelumnya guru jarang memberikan reward

kepada masing- sebagai penyemangat siswa dalam

masing kelompok. pembelajaran.


12. Guru memberikan  Efektif dan Efisien :
Dengan menggunakan pembelajaran ini lebih
lembar kerja siswa
efektif dan efisien dalam penyampaiannya
yang berisi
sehingga peserta didik menarik dan aktif
pertanyaan sesuai  Mutu :
materi yang telah Pelaksanaan pembelajaran ini adalah dalam

disampaikan upaya meningkatkan mutu pembelajaran.


Pemberian reward sebagai penyemangat siswa
kepada masing-
dalam pembelajaran.
masing kelompok
Anti Korupsi:
untuk dikerjakan.

57
13. Masing-masing  Disiplin :
Dalam pembuatan RPP, harus mampu disiplin
kelompok
terhadap waktu karena RPP dibuat sebelum
berdiskusi untuk
RPP itu sendiri dilaksanakan. Menerapkan
menemukan
model pembelajaran sesuai waktu yang
jawaban yang
direncanakan dan sesuai dengan waktu yang
dianggap paling
telah disediakan, tanpa mengurangi ataupun
benar dan
melebihi waktu jam pelajaran dengan cara
memastikan semua
masuk kelas untuk mengajar tepat waktu.
anggota kelompok
 Kerja keras :
mengetahui Bekerja keras dalam merencanakan RPP dan
jawaban tersebut. pantang menyerah dalam belajar di kelas
14. Guru memanggil  Adil :
salah satu nomor. Tanpa memandang latar belakang siswa saat

Peserta didik yang membagi kelompok belajar di kelas dan soal

dipanggil yang dibuat adalah berlaku sama untuk seluruh

mempresentasikan siswa
 Jujur :
jawaban hasil Memberikan nilai kepada peserta didik secara
diskusi kelompok objektif dan adil dnegan cara tidak menambah
mereka. atau mengurangi nilai hasil belajar sesuai
15. Setelah selesai
dengan apa yang telah diperoleh peserta didik
presentasi, Guru
Keterkaitan dengan peran dan kedudukan ASN:
kembali melakukan
Manajemen ASN:
tanya jawab
 Untuk menghasilkan ASN yang professional,

58
dengan peserta yang mampu bekerja sesuai dengan tugas
didik, memberikan pokok nya sebagai guru secara professional,
umpan balik, dan bertanggung jawab dan integritas.
memberikan  Penggunaan Media pembelajaran merupakan
kesimpulan. salah satu pengelolaan kelas untuk
16. Selama pelajaran
menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif
berlangsung guru
dan menari
mengobservasi
Whole of Government:
dan memberikan
 Bekerjasama dengan kepala sekolah dan wakil
penilaian keaktifan
kurikulum
peserta didik dalam
 Kerjasama dengan peserta didik untuk selalu
belajar.
17. Membagikan soal aktif dan menjaga ketertiban dalam belajar agar

Post tes kepada memperoleh hasil belajar yang maksimal


9. Soal post test Pelayanan Publik :
peserta didik
18. Memberikan  Melakukan pelayanan prima yaitu dimana RPP
reward kepada di buat untuk membuat proses pembelajaran
kelompok yang 10. Reward menjadi menyenangkan dan mudah memahami
aktif dan berupa pensil dan isi materi bagi peserta didik. Dan lebih efektif
menyampaikan pena dan efisien dalam menyampaikan materi
hasil diskusi  Memberikan pelayanan dengan professional
kelompok nya dan maksimal dalam memberikan pendidikan
dengan baik.  Bersikap responsive kepada peserta didik
19. Memberikan
selama proses pembelajaran

59
reward kepada  Melaksanakan pembelajaran adalah upaya
peserta didik yang melayani siswa dalam memahami suatu materi
memiliki pembelajaran sehingga mampu
peningkatan hasil mengaplikasinya
belajar

7 Melaksana 1. Membuat kisi-kisi 1. Kisi-kisi Nilai-nilai Dasar ASN Visi yang bisa Penguatan
kan evaluasi pembelajaran evaluasi Akuntabilitas dikaitkan dalam terhadap nilai-nilai
evaluasi pembelajaran  Transparan: kegiatan ini adalah organisasi yaitu :
2. Mengetik butir-butir
2. Soal evaluasi Keterbukaan Soal bagi seluruh siswa.
pembelajar membentuk Kreatif dan
soal sesuai dengan  Tanggung Jawab dalam mengevaluasi hasil
pembelajaran
an generasi yang inovatif, Peserta
kisi-kisi siswa.
3. Memberikan 3. hasil evaluasi berilmu dan didik antusias
Nasionalisme
evaluasi terhadap peserta didik berguna bagi dalam menjawab
 Menjaga Ketertiban:
peserta didik Mampu mengkondisikan agar berjalan dengan masyarakat, soal yang
4. Merekapitulasi hasil
4. hasil jawaban lancar saat pengerjaan soal bangsa dan negara diberikan.
latihan peserta didik ,  Demokratis :
dan catatan hasil
memastikan bahwa terlihat apabila siswa mengeluarkan pendapat
rekapitulasi Misi yang bisa Inisiatif, Peserta
peserta didik telah tentang hasi evaluasi yang dirasa
dikaitkan dalam didik mampu
menyelesaikan membingungkan.
kegiatan ini adalah meyelesaikan
jawaban.  Jujur :
membekali siswa tugas materi
5. menganalisis hasil Memberikan nilai kepada peserta didik secara
5. hasil analisis dengan berbagi yang telah
jawaban peserta didik objektif sesuai dengan hasil belajar yang telah
6. melaporkan hasil penilaian ilmu pengetahuan dipelajari
diperoleh masing-masing peserta didik.

60
kegiatan kepada Etika Publik dan disiplin dalam
mentor . 6. lembar hasil  Jujur : melaksanakan
Pengerjaan dan koreksi soal disampaikan
seluruh kegiatan pendidikan dan
dengan jujur.
yang telah pengajaran
 Tanggung Jawab :
dilaksanakan berani mempertanggung jawabkan hasil
evaluasi.
 Cermat :
Tidak melakukan kesalahan dalam melakukan
penginputan nilai ke dalam daftar nilai dan tidak
melakukan kesalahan saat mengoreksi hasil tes
peserta didik.
Komitmen Mutu
 Orientasi mutu :
Kegiatan ini adalah upaya meningkatkan mutu
pembelajaran tematik.
Anti Korupsi
 Adil :
Soal yang dibuat adalah berlaku sama untuk
seluruh siswa.
 Disiplin :
mengajak siswa mengerjakan evaluasi dengan
mandiri tanpa bergantung dengan yang lain dan
sesuai dengan waktu yang telah ditenetukan.
 Jujur :

61
Memberikan nilai kepada peserta didik secara
objektif dan adil, dengan cara tidak menambah
atau mengurangi nilai hasil belajar sesuai
dengan apa yang telah diperoleh peserta didik
tersebut.
Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
 Manajemen ASN
Melaksanakan evaluasi nilai peserta didik secara
profesional dan penuh tanggungjawab.
 Pelayan Publik
Transparan dan tidak diskriminatif
 Whole of Government
Melakukan komunikasidengan guru-guru
mengenai tingkat ketercapaian hasil belajar
peserta didik agar dapat dicarikan solusi yang
tepat untuk peserta didik dengan hasil belajar
yang masih rendah.

62
J. Jadwal Kegiatan
Jadwal aktualisasi yang akan dilaksanakan saat habituasi di SD
Negeri 29 Palembang. Jadwal kegiatan bisa mengambil dari kolom
matrik rancangan aktualisasi. Berikut jadwal kegiatan yang akan
dilakukan.
Tabel 7. Jadwal Kegiatan

Bulan dan minggu ke-

No Kegiatan September Oktober

III IV I II III

1. Konsultasi bersama mentor . P


2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 1
T
3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 2
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 3 S
5 Melaksanakan kegiatan pembelajaran 4
6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran 5
7. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran

K. Kendala dan Antisipasi


Pada setiap pelaksanaan perencanaan aktualisasi
kemungkinan terjadinya hal yang tak terduga akan selalu ada, kendala
yang mungkin terjadi dan antisipasi yang dapat dilakukan sebagai
berikut :
Tabel 8.Kendala dan Antisipasi

Antisipasi yang Dapat


No Kendala yang Mungkin Terjadi
Dilakukan
1 Peserta didik merasa jenuh Melakukan games/ice breaking di
dengan proses atau kegiatan sela-sela proses pembelajaran
pembelajaran
2 Kurangnya media yang Berkoordinasi dengan kepala
mendukung kegiatan belajar sekolah dan guru dalam
mengajar. pengadaan media dan membuat

63
suasana belajar menarik dengan
strategi yang disampaikan.

64

Anda mungkin juga menyukai