Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AIK

INDUSTRI PULP DAN KERTAS

Disusun Oleh:

Noor Syarifah (1610814320008)

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kertas merupakan bahan yang tipis dan rata yang biasanya terbuat dari kayu,
sering digunakan untuk berbagai kepentingan misalnya untuk menulis, mencetak,
menggambar, dan membungkus. Penggunaan kertas saat ini telah mencapai angka yang
sangat tinggi. Ada beberapa jenis kertas antara lain kertas HVS, kertas tissu, kertas
minyak, dan kertas seni (art paper). Kertas seni (art paper) berbeda dengan kertas pada
umumnya. Kertas seni mempunyai nilai seni yang lebih dibandingkan kertas tipis biasa
yang kebanyakan polos teksturnya. Kertas seni agak kasar dan seratnya terlihat sehingga
menghasilkan tekstur yang tidak merata hal tersebut menjadikan kertas menjadi lebih
menarik untuk dibuat hiasan dengan berbagai bentuk.

Kertas merupakan salah satu penemuan dunia yang sangat populer. Sejak
penemuannya, kertas menjadi tonggak percepatan bagi peradaban manusia hingga
saat ini. Kertas merupakan salah satu bahan baku penting yang banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk mencetak, untuk menulis,
untuk melukis dan kini juga banyak yang digunakan sebagai pembersih (tissue).
Pada umumnya kertas berbentuk tipis dan rata yang dihasilkan dari
kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah
alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas telah terkenal sejak
abad kedua sebelum masehi. Kertas pertama kali dibuat oleh orang Tionghoa dari
kulit pohon murbey dan bambu, kemudian setelah kertas banyak diminati
masyarakat, bahan kertas beralih ke kapas dan linen. Kira-kira seratus lima puluh
tahun yang lalu, Frieddrich Gottlob Keller, seorang pekerja Jerman menghasilkan
pulp kayu mekanis pertama dengan cara yang sederhana yaitu dengan menumbuk
balok-balok kayu sehingga seratnya terpisah-pisah. Kertas dari bahan baku kayu,
pertama kali dibuat dengan cara mencetak pulp kayu temuan Frieddrich Gottlob
Keller menjadi lapisan-lapisan kertas. Proses kayu tumbuk ini tersebar ke seluruh
dunia sebagai proses pembuatan kertas yang paling baik saat itu. Namun pada saat
ini proses pembuatan kertas yang paling mutakhir adalah berasal dari pulp hasil
proses dengan memanfaatkan bahan kimia.
Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku yang mengandung
serat, baik dari kayu maupun non kayu. Pulp terdiri dari serat - serat yang berupa
selulosa dan hemiselulosa diperoleh melaui proses mekanis, kimia, dan
semikimia. Prose mekanis menekankan pada pengikisan dengan menggunakan
alat seperti gerinda dan proses semikimia menekankan pada kombinasi antara
mekanis dan kimia yang dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan
bahan kimia untuk lebih melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah
terpisah dan tidak rusak.
1.2 Tujuan Penulisan Makalah
a. Mengetahui proses pembuatan bubur kertas (Pulping)
b. Mengetahui proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp.

1.3 Metode Penulisan Makalah.


Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur yang diambil
dari beragai sumber.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Kertas


Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas
bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang
mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya
menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa-bangsa China ke
timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnya cara
pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan
proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang
bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin
Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah
menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan
kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan
dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan
mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama
makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses
mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih
rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess
mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun
1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman
mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses
sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar
oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat,
karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Proses Pembuatan (Pulping)


Pada dasarnya proses pembuatan pulp (bubur kertas) terintegrasi dengan
pembuatan kertas mekipun ada yang dilakukan dari pabrik yang berbeda. Pulp
bisa diperoleh dari kayu yang mengandung senyawa-senyawa yang terdiri dari
selulosa, hemisellulosa, lignin, dan zat ekstraktif. Tujuan utama pembuatan pulp
kayu adalah untuk melepaskan serat-serat dari komponen lain yang terkandung
dalam pulp tersebut. Pelepasan serat-serat ini dapat dikerjakan baik secara
mekanik maupun secara kimia.

3.1.1 Poses mekanis


Prinsip pembuatan pulp mekanis ini adalah dengan menguraikan serat
yang ada didalam kayu secara paksa. Pada proses ini umumnya dipakai kayu yang
lunak karena tidak melibatkan bahan kimia. Pertama – tama kayu dikuliti lalu
dipotong- potong dan kemudian dihancurkan sehingga berbentuk chip.
Selanjutnya bahan baku digiling dalam keadaan basah, maka serat – serat akan
terlepas, kemudian disaring sehingga selulosa terpisah dari senyawa lain. Langkah
langkah proses mekanis sebagai berikut :
1. Pengupasan kulit kayu untuk memisahkan kulit kayu dan batang kayu
yang akan digunakan. Pengupasan ini menggunakan mesin otomatis.
2. Pemotongan kayu untuk menseragamkan ukuran batang kayu yang akan di
gunakan. Pemotongan ini menggunakan alat Knife Machine.
3. Penghancuran batang kayu untuk mengecilkan ukuran. Penghancuran
batang kayu ini menggunakan alat Crusher.
4. Penggilingan batang kayu untuk lebih mengecikan lagi ukuran batang
kayu sehingga mempermudah penguraian serat-serat batang kayu.
Penggilingan ini dalam keadaan basah dan menggunakan alat Grinder.
5. Penghalusan serpihan kayu, kayu yang telah digiling dihaluskan lagi untuk
menjadikan bentuk bubur kayu. Penghalusan ini menggunkan Hammer
Mill.
6. Penyaringan bubur kayu, penyaringan ini dimaksudkan untuk memisahkan
selulosa dari senyawa lain. Penyaringan ini menggunakan alat screening.

3.1.2 Proses Kimia


Proses pembuatan pulp secara kimia adalah proses pembuatan pulp yang
melibatkan bahan kimia sebagai bahan untuk melarutkan bagian – bagian kayu
yang tidak diinginkan, sehingga pulp berkadar selulosa tinggi. Ada tiga macam
proses pembuatan pulp secara kimia, yaitu : proses soda, proses sulfat (kraft), dan
proses sulfit. Proses soda dan sulfat menggunakan bahan kimia alkali dalam cairan
pemasak, sehingga pembuatan pulpnya dikelompokkan dalam pembuatan pulp
alkali. Proses pembuatan pulp dengan proses basa ini mempergunakan cairan
pemasak NaOH, Na2S, dan Na2CO3 untuk proses sulfat, dan proses soda
menggunakan cairan pemasak NaOH. Untuk proses sulfit digunakan garam sulfit
sebagai cairan pemasak.
Pertama-tama bahan baku yang telah dihaluskan dimasukkan dalam
tungku pemasak (digester) dan ditambahkan dengan cairan pemasak. Pemasakan
dilakukan pada suhu dan tekanan tertentu dengan waktu pemasakan lebih kurang
120 – 180 menit. Sebagian besar lignin akan terlarut dan serat-serat terlepas.
Kemudian serat-serat ini dipisahkan dari cairan pemasak yang melarutkan zat-zat
terlarut dalam kayu dengan pencucian. Kotoran-kotoran padat dan komponen
komponen kayu yang tidak larut dipisahkan dengan penyaringan. Pulp yang
dihasilkan berwarna coklat dan mempunyai kekuatan fisik yang tinggi sehingga
biasa digunakan untuk membuat kertas semen, kertas bungkus, kantong pupuk,
kertas karbon. Tahap selanjutnya pemutihan bubur kertas dengan menggunakan
zat kimia pemutih atau bleach, yang tujuan khususnya adalah untuk membuat
kertas cetak atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung
pada jenis kertas yang akan dibuat.
3.2 Proses Pembuatan Kertas Pulp
Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit proses dan
operasi, diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan berbagai zat additive
kemudian masuk ke dalam mesing pembuat kertas khusus. Secara sederhana
proses pembuatan lembaran kertas dapat diuraikan menjadi 6 bagian atau tahapan,
sebagai berikut:
a. Pemurnian
Pada tahap ini pulp dilewatkan pada plat yang berputar pada alat
pemurnian yang berbentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi
penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi lebih lentur.
Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas
yang dihasilkan.
b. Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan
dengan tujuan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan.
Sizing dilakukan untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada
saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses
dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada
headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan.

c. Pengepresan
Prose ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran kertas kering, yang
diperoleh dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar
stack.
d. Pengeringan
Merupakan prose penghilangan sebagian besar air yang terkandung
didalam lembaran kertas, dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada
silinder yang berpemanas uap air.
e. Calender Stack
Merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada
calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak
tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
f. Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu
pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang
digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan,
dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping) di bagi menjadi proses
mekanis dan proses kimia.
2. Proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp dilakukan melalui

beberapa tahapan yaitu : Pemurnian Pembentukan (Sizing dan


Pewarnaan) Pengepresan Pengeringan Calender Stack
Pope Reel.

Anda mungkin juga menyukai