Anda di halaman 1dari 2

4 Masalah Umum yang Terjadi Pada

Sistem Reproduksi Wanita


Oleh Lika Aprilia Samiadi
 Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka
Twitter(Membuka di jendela
dijendela
jendela yang yang
baru)baru)
baru)
 Klik
Klik untuk
untuk berbagi
berbagi pada Tumblr(Membuka
Linkedln(Membuka
di Line didi
new(Membukadi jendela
jendela yang
yang
yangbaru)
baru)

Banyak perempuan, dewasa dan muda, sering mengeluhkan adanya masalah pada sistem
reproduksi mereka. Di bawah ini adalah sejumlah masalah yang umum dikeluhkan:

Masalah yang berhubungan dengan vulva dan


vagina
 Vulvovaginitis adalah peradangan vulva dan vagina yang dapat diakibatkan oleh iritasi (seperti
sabun cuci atau sabun mandi). Kebersihan diri yang tidak dikelola dengan baik (seperti
membilas dari belakang ke depan, bukan sebaliknya, usai buang air) juga dapat menyebabkan
peradangan. Gejala vulvovaginitis termasuk timbul kemerahan dan gatal pada area vagina dan
vulva, terkadang keluar cairan dari vagina.
 Perdarahan nonmenstrual, umumnya terjadi akibat penumpukan partikel asing dalam vagina,
misalnya tisu toilet. Perdarahan juga bisa diakibatkan oleh peluruhan uterus, kondisi di mana
mukus membran uretra mencuat keluar dari vagina dan membentuk jaringan lunak berbentuk
seperti lingkaran cincin yang mudah berdarah. Perdarahan nonmenstrual juga bisa disebabkan
oleh cedera saat bersepeda (vagina terantuk frame sepeda) atau trauma akibat pelecehan
seksual.

Masalah yang berhubungan dengan indung


telur dan tuba falopi
 Kehamilan ektopik, terjadi saat telur yang dibuahi (zygot) berkembang di luar rahim dan
biasanya melekat pada tuba falopi. Perempuan dengan kondisi ini dapat mengalami nyeri
perut parah dan perlu berkonsultasi segera dengan dokter karena umumnya dibutuhkan
prosedur operasi.
 Endometriosis, adalah jaringan halus pembentuk uterus yang ditemukan berkembang di luar
uterus seperti di indung telur, tuba falopi, atau bagian lain rongga panggul. Endomteriosis dapat
menyebabkan perdarahan abnormal, menstruasi yang menyakitkan, dan nyeri panggul.
 Tumor indung telur, walaupun jarang, namun bisa saja terjadi. Perempuan yang memiliki tumor
indung telur akan mengalami nyeri perut bagian atas dan tekanan yang dapat dirasakan dalam
abdomen. Diperlukan prosedur pengangkatan tumor untuk mengatasi kondisi ini.
 Kista indung telur adalah kelenjar abnormal yang terbentuk dalam indung telur berisikan cairan
atau material semi-padat lain. Kista umum terjadi dan tergolong tidak mengkhawatirkan, kecuali
kelenjar terus bertumbuh besar. Kista besar dapat menekan organ di sekelilingnya dan
menyebabkan nyeri pada perut. Pada kebanyakan kasus, kista akan menghilang dengan
sendirinya dan tidak diperlukan suatu perawatan khusus untuk menangani kista. Jika kista
terasa menyakitkan, dokter akan meresepkan pil KB untuk menghentikan pertumbuhannya,
atau melakukan prosedur pengangkatan kista.
 Sindrom ovarium polisistik, adalah suatu gangguan hormon di mana terjadi peningkatan
produksi androgen (hormon pria) oleh ovarium. Kondisi ini menyebabkan indung telur
membesar dan menumbuhkan kista. Sindrom ovarium polisistik umum timbul pertama kalinya
pada saat remaja. Tergantung dari tipe dan keparahan kondisi, kelainan ini dapat ditangani
dengan obat-obatan pengontrol keseimbangan hormon dan menstruasi.

Masalah yang berhubungan dengan


menstruasi
Masalah menstruasi kerap dikeluhkan oleh sejumlah perempuan muda. Beberapa kondisi yang
umum dikeluhkan, termasuk:

 Dysmenorrhea, adalah periode menstruasi yang menyakitkan.


 Menorrhagia, adalah periode menstruasi di mana volume perdarahan yang terjadi sangat
banyak dan berat.
 Oligomenorrhea, adalah kondisi di mana seorang perempuan memiliki periode menstruasi yang
tidak teratur atau melewati jadwal menstruasinya, walaupun ia sudah pernah menstruasi
dengan teratur sebelumnya dan tidak sedang hamil.
 Amenore, terjadi saat seorang perempuan belum memulai periode menstruasinya setelah
beranjak 16 tahun atau 3 tahun setelah masa pubertas, belum menunjukkan tanda-tanda
pubertas saat berusia 14 tahun, atau memiliki periode menstruasi yang normal tetapi berhenti
menstruasi mendadak tanpa alasan yang diketahui (selain kehamilan).

Masalah yang berhubungan dengan sistem


reproduksi
 Penyakit seks menular (STD/STI), termasuk radang panggul (PID), HIV/AIDS, human
papillomavirus (HPV), sifilis, raja singa (gonorrhea), dan herpes (HSV). Penyakit ini menular
melalui aktivitas seksual, dari satu orang ke orang lainnya.
 Sindrom syok racun alias toxic shock syndrome. Penyakit ini jarang namun dapat mematikan,
disebabkan oleh racun yang dilepaskan ke dalam tubuh selama infeksi bakteria yang akan
berkembang jika tampon dibiarkan terlalu lama di dalam vagina. Penyakit ini dapat
menimbulkan gejala seperti demam tinggi, diare, muntah, dan syok.

Jika Anda berpikir Anda memiliki tanda dan gejala tertentu dari suatu masalah sistem
reproduksi atau jika Anda memiliki pertanyaan seputar tumbuh kembang Anda, bicarakan
dengan dokter Anda. Sebagian besar kondisi kesehatan seputar sistem reproduksi mudah
untuk ditangani.

Anda mungkin juga menyukai