Anda di halaman 1dari 2

#indusrialrevolution4.

0
#HAMENGKUBUWONOIX
#GERIGIITS2019
Nama Saya Nur Laili Syahrozhadl (NRP : 06211940000070) dari Departemen
Statistika, Fakultas Matematika, Komputasi, dan Sains Data (FMKSD), Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur.
Dampak Revousi Industri 4.0 menimbulkan Pro dan Kontra, antara lain :
Dalam diskusi World Economic Forum (WEF) baru-baru ini mereka membahas
tentang dampak negative dari revolusi industri 4.0 adalah Secara fundamental
industri 4.0 mengubah cara kita hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain.
Akibat dari dampak tersebut Populasi manusia secara geomatris berkembang pesat,
sementara daratan panen mengalami erosi, hutan merosot, spesies sedang
mengalami pemunahan, suplai air bersih berukarang, perikanan menurun
sementara pertumbuhan yang dilakukan manusia justru tergantung kepadanya.
Sejak abad yang lalu telah terjadi pertumbuhan ekonom dan kemakmuran manusai
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun demikian, abad yang lalu juga
terjadi berbagai kerusakan lingkungan hidup – bahwa dalam mengejar suatu yang
disebut juga revolusi industri 4.0 manusia mulai mengembangkan perilaku yang
merusak lingkungan hidup dan menganggu keberlanjutan sumberdaya alam dan,
oleh karena itu, bertentangan dengan kepentingan jangka panjang kita. Dampak
dari hal tersebut merosotnya jaminan kesehatan manusai dan binatang, serta
makhluk hidup non hewani lainnya, yang sebetulnya adalah populasi yang sedang
dilayani. Di desa di dalam banyak negara berkembang, sebagai contoh, sedikitnya
170 juta orang kekurangan akses membersihkan air untuk minuman, masakan, dan
cucian.

Sedangkan dampak positif dari Industri 4.0 adalah mendorong peningkatan investasi
oleh perusahaan, terutama yang terkait dengan penggunaan teknologi pendukung
lainnya. Mempercepat cepat waktu dengan adanya teknologi internet, Mengehemat
ekonomi, dan mempersingkat jarak seperti yang disampaikan oleh Bapak Sadad. Era
revolusi 4.0 akan berbasis pada penggunaan dunia digital, komputerisasi, dan
analisa big data serta teknologi artificial intelligence (AI) dalam dunia industri. Hal
ini harus disambut oleh pelaku industri dengan penuh kehati-hatian dan bijak.
Mengapa harus hati-hati? Sebab, revolusi ini akan fokus pada penggunaan teknologi
komputer dalam segala aspek untuk mengantikan tenaga manusia. Hal ini sudah
terlihat, pada beberapa aspek industri yang sudah menerapkan sistem komputer
dengan mengantikan tenaga manusia.

Seperti penerapan penggunaan uang elektronik (e-money) pada pembayaran tol,


serta penggunaan tiket elektronik atau hanya dengan scan barcode yang telah
dilakukan oleh beberapa industri transportasi di Indonesia. Kita bisa melihat, berapa
banyak tenaga manusia yang akhirnya tergantikan oleh mesin-mesin komputer
tersebut. Dari hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa Industri 4.0 dapat
memeberikan dampak positfi dan negative tergantung bagaimana kita mengambil
langkah. Manusia yang bijak adalah manusia yang dapat melindungi alam, boleh
jadi kita memanfaatkan lingkungan tapi tidak untuk memusnahkan.

Anda mungkin juga menyukai