DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5 :
Menurut Rosenstock dan Hocbaum, 1974 inti dari teori ini adalah belief atau
kepercayaan. Model ini digunakan sebagai upaya menjelaskan secara luas kegagalan
partisipasi masyarakat dalam program pencegahan/deteksi penyakit. Menurut Heri D.J.
Maulana, kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan di pengaruhi secara
langsung dari penilaian kesehatan, antara lain :
1. Ancaman yang dirasakan dari sakit/ luka, hal ini berkaitan dengan pengetahuan
individu atau masyarakat tentang perubahan kesehatan.
2. Keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian ini berkaitan dengan penyakit
yang pernah di alami oleh individu atau masyarakat sehingga menjadi pertimbangan
untuk melakukan perubahan.
3. Keyakinan terhadap sesuatu yang menonjol. Informasi yang menonjol disini bisa
berupa saran atau berita yang didapat dari luar seperti nasehat, radio, media cetak,
dll.
Menurut Prochaska dkk, 1979 model ini dalam tahap aksi dan pemeliharaan
seseorang dapat kembali kepola perilaku sebelumnya, hal ini karena individu
mempertimbangkan untung dan rugi perubahan suatu perilaku sebelumnya. Salah satu
contoh dari model ini adalah kasus kebersihan rumah, yaitu seorang ibu karena kurang
mendapat pengetahuan dan pelatihan tidak pernah berfikir untuk menutup makanan,
memasak air minum atau menjaga kebersihan dapur. Setelah mendengar siaran radio
tentang bahaya kuman dan melihat tetangganya membersihkan rumah, ia mulai
berkontemplasi untuk mengambil aksi menjaga kebersihan di rumah. Kemudian ia
mencari informasi dari tetangga dan petugas kesehatan setempat akhirnya memulai proses
perubahan perilaku. Setelah satu periode waktu, ibu tersebut menutup makanan, memasak
air minum dan menjaga kebersihan lingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari.
Menurut Fishbein dan Ajzen, 1975 menerangkan teori ini berawal dari pandangan
umum tentang dasar prilaku dengan memberikan perhatian pada niat (intention), sikap
(attitude) dan keyakinan (belirf).selain itu menggolongkan model ini dalam upaya untuk
mencari hubungan antara sikap dengan prilaku. Teori ini juga menemukan bahwa sikap
terhadap prilaku spesifik merupakan prediktor yang lebih baik dan membedakan sikap
terhadap objek dan sikap terhadap prilaku yang berkaitan dengan objek.
4. Model PRECEDE/PROCEED
Model PRECEDE lebih mengarah pada upaya pragmatis mengubah perilaku
kesehatan. Model ini juga menganalisa kebutuhan kesehatan komunitas dengan cara
menetapkan 5 tahapan diagnosis perilaku (Green), yaitu:
a) Diagnosis sosial
b) Diagnosis epidemologi
c) Diagnosis perilaku
d) Diagnosis pendidikan
e) Diagnosis administrasi/kebijakan
Teori ini menekankan pada hubungan segitiga antara orang (menyangkut proses-
proses kognisi), perilaku, dan lingkungan. Proses hubungan tersebut disebut deterministik
resiprokal. Teori ini melihat perilaku sebagai self efficacy, self confidance dan harapan
dari hasil orang. Ada empat tahap dalam model ini yaitu :
1. Memperhatikan model
2. Mengingat apa yang telah di observasi
3. Meniru perilaku
4. Reinforcement perilaku
6. Model Komunikasi/Persuasi (Communication/Persuasion Model)
Efektivitas upaya komunikasi yang diberikan tergantung dari berbagai input
(stimulus) serta output (tanggapan terhadap stimulus).perubahan pengetahuan dan sikap
merupakan prekondisi bagi perubahan perilaku kesehatan.
BAB III.
PENUTUP
III.1.1 Kesimpulan
III.1.2 Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat melalui
program metode promosi kesehatan yang sifatya menyeluruh guna menciptakan
perubahan perilaku dan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA