Anda di halaman 1dari 9

Makalah Promosi dan Pendidikan Kesehatan

‘’MODEL DALAM PROMOSI KESEHATAN’’

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5 :

1. RAHMA SYAMSUL BAHRI (C051171029)


2. YUDITH ANATJE TITALEY (C051171303)
3. NUR HIKMAWATI (C051171325)
4. SRI DEVIYANTI (C051171506)
5. LUSSY GIMERLIN SABONO (C051171519)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 3
I.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
I.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 3
I.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 4
II.1 Pengertian Promosi Kesehatan...................................................................................................... 4
II.2 Pengertian Model Dalam Promosi Kesehatan............................................................................... 4
II.3 Jenis Model dalam Promosi Kesehatan ........................................................................................ 4
BAB III. PENUTUP .................................................................................................................................... 8
III.1 Kesimpulan dan Saran .................................................................................................................. 8
III.1.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 8
III.1.2 Saran ..................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 9
BAB I.
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia semakin marak dilakukan di Indonesia


terlebih dibidang kesehatan. Hal ini dilakukan karena melihat kondisi beberapa daerah di
Indonesia dengan status kesehatan yang masih rendah. Pembangunan kesehatan merupakan
upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H
ayat 1 UUd 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk memenuhi hal
tersebut, memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan
melibatkan semua sector terkait dengan swasta dan masyarakat. Agar bisa mencapai tujuan
yang optimal dalam meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang, perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan penyakit
yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka
memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka
diperlukan promosi kesehatan dan pengetahuan tentang model dalam promosi kesehatan.
I.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu promosi kesehatan ?


2. Jelaskan pengertian model dalam promosi kesehatan ?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis model dalam promosi kesehatan ?
I.3 Tujuan

1. Pengertian promosi kesehatan.


2. Pengertian model dalam promosi kesehatan.
3. Jenis model dalam promosi kesehatan.
BAB II.
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui


pembalajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Bila
diterapkan untuk daerah yang bermasalah dengan kesehatan, maka menolong diri sendiri
artinya masyarakat mampu menghadapi masalah-masalah kesehatan potensial (yang
mengancam) dengan cara mencegahnya dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
sudah terjadi dengan cara menanganinya secara efektif dan efisien. Dengan kata lain,
masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan yang dihadapinya, baik masalah yang sudah diderita maupun yang mengancam
(Sulistyowati, Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan, 2011).

II.2 Pengertian Model Dalam Promosi Kesehatan


Definisi Promisi Kesehatan (Health Promotion) dalam Ilmu Keperawatan Masyarakat
mempunyai dua pengertian :
1. Promosi Kesehatan adalah sebagian dari tingkat kesehatan dalam konteks ini adalah
peningkatan kesehatan.
2. Promosi Kesehatan diartikan sebagai upaya memasarkan, menyebarkan,
mengenelkan, atau pesan kesehatan atau upaya-upaya kesehatan sehingga
masyarakat menerima atau membeli (dalam arti menerima perilaku kesehatan) atau
mengenal kesehatan pesan-pesan kesehatan tersebut yang akhirnya ,asyaerakat mau
berperilaku hidup sehat.
3. Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktikbermutu yang
mewakili sesuatu hal nyata.
II.3 Jenis Model dalam Promosi Kesehatan
Terdapat beberapa model dari promosi kesehatan yang populer dikemukakan oleh para
ahli, yaitu sebagai berikut :

1. Health Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan)

Menurut Rosenstock dan Hocbaum, 1974 inti dari teori ini adalah belief atau
kepercayaan. Model ini digunakan sebagai upaya menjelaskan secara luas kegagalan
partisipasi masyarakat dalam program pencegahan/deteksi penyakit. Menurut Heri D.J.
Maulana, kemungkinan seseorang melakukan tindakan pencegahan di pengaruhi secara
langsung dari penilaian kesehatan, antara lain :

1. Ancaman yang dirasakan dari sakit/ luka, hal ini berkaitan dengan pengetahuan
individu atau masyarakat tentang perubahan kesehatan.

2. Keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian ini berkaitan dengan penyakit
yang pernah di alami oleh individu atau masyarakat sehingga menjadi pertimbangan
untuk melakukan perubahan.

3. Keyakinan terhadap sesuatu yang menonjol. Informasi yang menonjol disini bisa
berupa saran atau berita yang didapat dari luar seperti nasehat, radio, media cetak,
dll.

Sedangkan untuk penerapan HBM yaitu adalah perilaku pencegahan yang


berkaitan dengan dunia medis dan mencakup berbagai prilaku, seperti check up
pencegahan dan skrining, dan imunisasi. Contohnya, kegunaan HBM dalam imunisasi
memberi kesan bahwa orang yang mengikuti program imunisasi percaya hal-hal berikut.

 Kemungkinan terkena penyakit tinggi (ketidakkebalan)


 Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat serius
 Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk pencegahan penyakit
 Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi, tetapi hasil beberapa penelitian HBM
menunjukankebalikannya.
2. Transtheoritical Model (Model Transteoritik “Bertahap”)

Menurut Prochaska dkk, 1979 model ini dalam tahap aksi dan pemeliharaan
seseorang dapat kembali kepola perilaku sebelumnya, hal ini karena individu
mempertimbangkan untung dan rugi perubahan suatu perilaku sebelumnya. Salah satu
contoh dari model ini adalah kasus kebersihan rumah, yaitu seorang ibu karena kurang
mendapat pengetahuan dan pelatihan tidak pernah berfikir untuk menutup makanan,
memasak air minum atau menjaga kebersihan dapur. Setelah mendengar siaran radio
tentang bahaya kuman dan melihat tetangganya membersihkan rumah, ia mulai
berkontemplasi untuk mengambil aksi menjaga kebersihan di rumah. Kemudian ia
mencari informasi dari tetangga dan petugas kesehatan setempat akhirnya memulai proses
perubahan perilaku. Setelah satu periode waktu, ibu tersebut menutup makanan, memasak
air minum dan menjaga kebersihan lingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari.

3. Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan)

Menurut Fishbein dan Ajzen, 1975 menerangkan teori ini berawal dari pandangan
umum tentang dasar prilaku dengan memberikan perhatian pada niat (intention), sikap
(attitude) dan keyakinan (belirf).selain itu menggolongkan model ini dalam upaya untuk
mencari hubungan antara sikap dengan prilaku. Teori ini juga menemukan bahwa sikap
terhadap prilaku spesifik merupakan prediktor yang lebih baik dan membedakan sikap
terhadap objek dan sikap terhadap prilaku yang berkaitan dengan objek.
4. Model PRECEDE/PROCEED
Model PRECEDE lebih mengarah pada upaya pragmatis mengubah perilaku
kesehatan. Model ini juga menganalisa kebutuhan kesehatan komunitas dengan cara
menetapkan 5 tahapan diagnosis perilaku (Green), yaitu:
a) Diagnosis sosial
b) Diagnosis epidemologi
c) Diagnosis perilaku
d) Diagnosis pendidikan
e) Diagnosis administrasi/kebijakan

Berdasarkan analisis penyebab masalah kesehatan, ada 2 determinan penyebab


perilaku yaitu faktor perilaku dan faktor non perilaku. Sedangkan berdasarkan perspektif
perilaku, fase diagnosis pendidikan menekankan pada ke tiga faktor, yaitu faktor
predisposisi, faktor enabling, dan faktor reinforcing.

5. Teori Pemahaman Sosial (Social Learning Theory)

Teori ini menekankan pada hubungan segitiga antara orang (menyangkut proses-
proses kognisi), perilaku, dan lingkungan. Proses hubungan tersebut disebut deterministik
resiprokal. Teori ini melihat perilaku sebagai self efficacy, self confidance dan harapan
dari hasil orang. Ada empat tahap dalam model ini yaitu :
1. Memperhatikan model
2. Mengingat apa yang telah di observasi
3. Meniru perilaku
4. Reinforcement perilaku
6. Model Komunikasi/Persuasi (Communication/Persuasion Model)
Efektivitas upaya komunikasi yang diberikan tergantung dari berbagai input
(stimulus) serta output (tanggapan terhadap stimulus).perubahan pengetahuan dan sikap
merupakan prekondisi bagi perubahan perilaku kesehatan.
BAB III.
PENUTUP

III.1 Kesimpulan dan Saran

III.1.1 Kesimpulan

Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melelui


pembalajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri
sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai sosial
budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Terdapat 6
model dari promosi kesehatan yang populer dikemukakan oleh para ahli, yaitu Health
Belief Model (Model Kepercayaan Kesehatan), Transtheoritical Model (Model
Transteoritik “Bertahap”), Theory of Reasoned Action (Teori Aksi Beralasan), Model
PRECEDE/PROCEED, Teori Pemahaman Sosial (Social Learning Theory), dan Model
Komunikasi/Persuasi (Communication/Persuasion Model).

III.1.2 Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat melalui
program metode promosi kesehatan yang sifatya menyeluruh guna menciptakan
perubahan perilaku dan lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA

Isnawati, R. (2009). Model Promosi Kesehatan. Jakarta: Trans Infomedia.


Sulistyowati, L. S. (2011). Promosi Kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai