Abstrak— Pada Percobaan analisa konduktivitas thermal pada tempat yang bersuhu rendah, tetapi medianya tidak mengalami
material kayu, brichon dan tanah liat bertujuan untuk perubahan. Perpindahan panas secara konduksi ini terjadi pada
menentukan nilai Konduktivitas termal material kayu, brichon zat padat, cair dan gas. Adapun pada percobaan ini digunakan
dan tanah liat, serta untuk mengetahui faktor yang mekanisme perpindahan panas secara konduksi pada zat padat.
mempengaruhi konduktivitas termal material kayu, brichon dan Laju perpindahan panas konduksi pada suatu plat sebanding
tanah liat. Prinsip dari percobaan ini adalah memanfaatkan sifat
perpindahan kalor konduksi. Alat yang digunakan adalah
dengan beda temperatur diantara dua sisi plat dan luasan
kompor listrik, besi A,besi B, sampel berupa kayu, brichon dan perpindahan panas,tetapi berbanding terbalik dengan tebal plat.
tanah liat, air, penggaris dan penjepit. Alat dan bahan disusun Perpindahan secara konduksi dapat dirumuskan dalam suatu
diatas kompor listrik lalu dipanaskan selama 5 menit. Kemudian persamaan sebagai berikut[1],
𝑇 −𝑇 ∆𝑇
diukur suhu permukaan besi A dan B yaitu T1,T2,T3 dan T4 𝑄𝑐𝑜𝑛𝑑 = 𝑘𝐴 1 2 = −𝑘𝐴 .....................(1)
dengan pirometer. Setelah diperoleh data dilakukan analisa data ∆𝑥 ∆𝑥
dan perhitungan. Dari perhitungan yang dilakukan diperoleh Dimana :
nilai K sampe kayu, brichon dan tanah liat berturut-turut sebagai A = Luas permukaan (m2)
berikut 16,37 W/m0C; 7,03 W/m0C dan 4,469 W/m0C. dapat ∆𝑥 = perubahan panjang (m)
diketahui pula bahwa faktor yang mempengaruhi nilai ∆𝑇 = perubahan suhu (K)
konduktivitas termal suatu material adalah luasan permukaan k = koefesien konduksi (W/mK)
bahan, temeperatur, panjang bahan densitas dan porositas bahan.
Semakin besar densitas berarti porositas kecil maka konduktivitas
bahan semakin besar. Sebaliknya jika nilai densita kecil berarti
porositas besar, maka nilai konduktivitas besar.
I. PENDAHULUAN
ALAM kehidupan sehari – hari kita tidak lepas dari
D penggunaan kalor atau panas. Panas atau kalor memiliki
beberapa sifat dalam perambatannya. Oleh karena itu banyak
dunia industri yang memanfaatkan sifat rambatan kalor untuk Gambar 1. Aliran Panas secara konduksi
mempermudah kinerjanya. Misalnya saja pada penggunaan
hotplate di rumah makan atau restaurant. Pemanfaatan hotplate Konveksi adalah proses perpindahan panas dimana cairan
ini dimaksudkan agar makanan yang disajikan tetap hangat atau gas yang suhunya tinggi mengalir ke tepat yang suhunya
lebih rendah. Hal ini terjadi dengan memberikan panas pada
dalam jangka waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan
permukaan yang suhunya lebih rendah. Perpindahan panas
penggunaaan piring biasa. Untuk memaksimalkan kinerja
secara konveksi mengalir melalui penghantar berupa fluida.
tersebut maka perlu diketahui sifat bahan yang baik dalam
Contohnya adalah pada pemanasan air di atas kompor dan lain
menghantarkan panas suatu bahan. Oleh karena itu sebagainya. Adapun persamaan fungsi perpindahan panas
dilakukanlah percobaan konduktivitas thermal berikut ini. secara konveksi adalah sebagai berikut[3],
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari
tentang laju perpindahan panas diantara benda karena adanya
𝑄𝑐𝑜𝑛𝑣 = ℎ𝐴(𝑇1 − 𝑇2 ).................................(2)
Dimana:
perbedaan suhu (panas dan dingin). Perpindahan panas terjadi
A = Luas permukaan (m2)
karena adanya perbedaan suhu. Panas akan mengalir dari
∆𝑇 = perubahan suhu (K)[4]
tempat bersuhu tinggi menuju suhu yang lebih redah.
h = koefesien konveksi (W/m2K)
Mekanisme perpindahan panas terdiri atas perpindahan panas
Perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan
secara konveksi, radiasi dan konduksi. Perpindahan panas
panas yang terjadi karena pancaran atau radiasi gelombang
konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi dengan
elektromagnetik. Perpindahan panas radiasi berlangsung
mengalirnya panas dari tempat yang bersuhu tinggi menuju
PRAKTIKUM BAHAN, KONDUKTIVITAS THERMAL 2015 2
Star
t
Disiapkan alat dan bahan
Ganti
variasi
sampel
Apakah sudah
dilakukan
pada semua
sampel?
Finis
h
Gambar 8. Flowchart percobaan
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan analisa konduktivitas thermal pada material
kayu, brichon dan tanah liat maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut,
1. Nilai konduktifitas dari sampel kayu, brichon dan tanah
liat secara berturut-turut yakni 16,37 W/m0C; 7,03
W/m0C dan 4,469 W/m0C.
2. Nilai konduktifitas bahan dipengaruhi oleh luasan
permukaan bahan, temeperatur, panjang bahan ,densitas
dan porositas bahan. Semakin besar densitas berarti
porositas kecil maka konduktivitas bahan semakin besar.
Sebaliknya jika nilai densita kecil berarti porositas besar,
maka nilai konduktivitas besar.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Boubekri, M. and Afrid, M., 2008, Some Modes of the Incompressible
Flow on an Elliptic Cylinder at Low Reynolds Number, Journal of
Engineering and Applied Science, Vol. 3, p. 94-99.
[2] Falcon, Rafael. 2008. Analisis Karakteristik Termal. Jakarta:UI.
[3] Holman, J.P., 1984, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta
[4] Koestoer, Raldi Artono.2002. Perpindahan Kalor. Jakarta: Salemba
teknik
[5] Sudirham,Sudaryatno.2008. Sifat-Sifat Material. Repository.binus.ac.id