Disusun oleh :
SEKOLAH VOKASI
2018/2019
I. Judul
1. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan Job dan Instrument Setting pada alat TS.
2. Mahasiswa mampu melakukan setting Station (STN), backsight (BS) dan Foresight
(FS).
B. Sentering
Sentering adalah bahwa sumbu I (sumbu vertikal) Total Station segaris dengan
garis gaya berat yang melalui titik tempat berdiri alat (paku atau titik silang di atas patok
di tanah).
Gambar 2. Sentering
C. Backsight dan Foresight
Backsight station adalah titik pengukuran yang berada dibelakang alat.
Sedangkan, untuk Foresight station adalah titik pengukuran yang berada didepan alat.
Keterangan :
B. Pelaksanaan di Lapangan
Resolution = 5 “
Qcode( Quick Codes)--> Tekan MOD saat posisi display BMS lalu
gunakan angka untuk memilih kode.
Gambar 2. Hubungan data masukan dengan data ukuran pada perolehan koordinat
Perolehan suatu koordinat 3D(N,E,Z) dari titik STN dan BS didapat dari persamaan.
Dalam hal ini Azimuth titik detail merupakanfungsi dari titik STn ke BS ddan sudut
horizontalnya. Sehingga ukuran HA (Horizontal Angle) dipakai pada perolehan koordinat.
Untuk memperjelas konsep tersebut, langkah-langkah simulasi pengukuran detil dilakukan
sebagai berikut:
1. Menyiapkan data koordinat berdiri alat (STN/Occ. Pt) dan Backsight (BS), Koordinat
lihat di lampiran.
2. Lakukan pengaturan sumbu 1 vertikal dan sentering diatas titik yang ditetentukan
sehingga alat siap untuk dipakai.
3. Buat sketsa laangan untuk pengambilan detil beserta code dan numbernya.
ii. STN code/identification = isi sesuai code yang tertera, misal “BM” atau “BPN”
6. Lakukan pengaturan sebelum dan setelah mengukur detil (sighted point entries) berikut :
8. Arahkan TS ke pole prisma yang berdiri diatas titik detil yang akan diukur koordinatnya.
Pindah-pindahkan pole sampai semua detil terselesaikan seperti ilustrasi berikut.
9. Pengukuran titik detil dibedakan menjadi titik detil, garis, dan luasan. Skema pengukuran
untuk garis dan luasan sebaiknya adalah berturutan sehingga mudah didigitasi menjai suatu
obyek.
10. Lakukan pengukuran detil berupa taman, selokan, jalan, bangunan, pagar, maupun
spotheight sesuai sketsa lapangan. Minimal pengukuran masing-masing tema titik detail
adalah 10 detil. Kode dan Nomor sebagai berikut :
1. Metode yang umum antara lain : dengan kabel serial (RS/232), USB, dan SD-Card.
2. Metode USB dan SD-Card , data langsung dapat dicopy dari media penyimpanan
internal ke media tersebut atau langsung tersimpan pada media penyimpanan.
1. Lakukan identifikasi struktur header dan record dari RAW dan COORD data yang
diperoleh, Jelaskan pada laporan!
2. Lakukan simulasi perhitungan ulang koordinat suatu titik detil berdasarkan RAW
nya (minimal 5 titik per-mahasiswa)!
3. Apa saja data yang diperoleh dari perekaman TS , apakah pengaturan yang
diterapkan diawal lebih muncul? Jelaskan disertai screenshoot!
IV. Keluaran
1. Unsur header dan record untuk data RAW terdapat keterangan Deskripsi dan
pengaturan, serta ss,pt,ht,sd,ha,va,time dan Code.
3. Data yang diperoleh dari perekaman TS yaitu deskripsi job dan pengaturan-pengaturan
serta nilai ss,pt,ht,sd,ha,va,time dan Code--> terdapat di pembahasan.
4. Koordinat STN dan BS terbalik maka sudut yan dibaca akan salah / gambar tidak
sesuai dengan keadaan sebenarnya/ dilapangan.
SS pt ht sd ha va time Code
F1 2 1.471 38.470 0.0000 894.355 0:00:00
SS 100 1.450 38.470 703.450 894.355 0:00:00 TM
SS 101 1.450 46.643 700.520 894.620 0:00:00 TM
SS 102 1.450 44.944 731.510 895.005 0:00:00 TM
SS 103 1.450 44.769 732.555 895.005 0:00:00 TM
SS 104 1.450 44.347 733.300 894.910 0:00:00 TM
SS 105 1.450 32.988 725.710 895.130 0:00:00 TM
SS 106 1.450 32.510 724.900 895.300 0:00:00 TM
SS 107 1.450 32.205 720.505 895.220 0:00:00 TM
SS 108 1.450 31.070 671.615 894.005 0:00:00 TM
SS 109 1.450 12.815 551.425 891.325 0:00:00 TM
SS 110 1.450 5.289 181.150 882.620 0:00:00 TM
SS 111 1.450 4.570 3.564.435 883.250 0:00:00 TM
SS 112 1.450 5.810 3.353.730 891.020 0:00:00 TM
SS 113 1.450 7.659 3.292.315 885.600 0:00:00 TM
SS 114 1.450 10.809 3.283.550 890.810 0:00:00 TM
SS 115 1.450 15.885 1.225.750 893.945 0:00:00 TM
SS 116 1.450 13.930 1.150.810 894.750 0:00:00 TM
SS 117 1.450 13.336 1.132.610 894.850 0:00:00 TM
SS 118 1.450 12.627 1.135.845 894.325 0:00:00 TM
SS 119 1.450 8.188 1.503.355 895.450 0:00:00 TM
SS 120 1.450 8.134 1.534.505 895.730 0:00:00 TM
SS 121 1.450 8.698 1.612.700 895.920 0:00:00 TM
SS 122 1.450 31.138 1.641.250 900.655 0:00:00 TM
SS 123 1.450 31.220 1.661.300 900.445 0:00:00 TM
SS 124 1.450 8.863 1.684.520 900.410 0:00:00 TM
SS 125 1.450 8.061 1.750.640 900.630 0:00:00 TM
SS 126 1.450 9.128 1.775.000 902.505 0:00:00 TM
SS 127 1.700 20.239 1.711.015 900.850 0:00:00 TM
SS 128 1.700 31.285 1.684.425 892.500 0:00:00 TM
SS 129 1.700 31.544 1.605.745 892.820 0:00:00 BG
SS 130 1.700 23.725 1.591.005 884.600 0:00:00 BG
SS 131 1.700 23.559 1.603.425 890.000 0:00:00 BG
SS 132 1.700 19.052 1.592.325 884.705 0:00:00 BG
SS 133 1.700 19.503 1.521.935 884.940 0:00:00 BG
SS 134 1.700 12.595 1.444.225 884.845 0:00:00 BG
SS 135 1.700 18.738 1.135.750 885.935 0:00:00 BG
SS 136 1.700 16.727 1.084.130 885.430 0:00:00 BG
SS 137 1.700 20.925 1.010.425 890.840 0:00:00 BG
SS 138 1.700 21.257 1.023.035 890.240 0:00:00 BG
SS 139 1.700 30.991 933.125 885.855 0:00:00 BG
SS 140 1.700 30.684 894.320 891.430 0:00:00 BG
SS 141 1.700 34.615 880.835 891.325 0:00:00 BG
SS 142 1.700 44.028 852.700 892.325 0:00:00 BG
SS 143 1.700 48.100 843.155 892.810 0:00:00 BG
SS 144 1.700 62.745 712.455 893.410 0:00:00 TM
SS 145 1.700 63.178 712.025 893.345 0:00:00 TM
SS 146 1.700 68.749 663.805 893.500 0:00:00 TM
SS 147 1.700 38.487 593.835 892.815 0:00:00 TM
SS 148 1.700 16.106 350.710 885.530 0:00:00 TM
SS 149 1.700 10.867 3.270.555 900.545 0:00:00 JL
SS 150 1.700 8.178 3.261.205 894.035 0:00:00 JL
SS 151 1.700 6.806 3.282.915 893.605 0:00:00 JL
SS 152 1.700 13.005 3.074.935 900.450 0:00:00 JL
SS 153 1.700 8.235 2.733.950 891.725 0:00:00 JL
SS 154 1.700 8.838 2.253.640 884.935 0:00:00 JL
SS 155 1.700 15.894 1.930.545 891.530 0:00:00 JL
SS 156 1.700 29.953 1.793.805 892.600 0:00:00 JL
SS 157 1.700 29.484 1.684.015 895.025 0:00:00 JL
SS 158 1.450 29.084 1.684.210 895.025 0:00:00 JL
SS 159 1.450 18.700 1.705.825 895.415 0:00:00 JL
SS 160 1.450 8.848 1.770.440 900.845 0:00:00 JL
Keterangan Gambar.
A. LOKASI PENGUKURAN
B. SKET DETAIL
VIII. Kesimpulan
1. Berdasarkan simulasi pengukuran detail : Pembuatan job, station, backsight, foresight dengan
alat Nikkon DTM 322 didapatkan hasil data RAW yang tidak berupa Koordinat namun berupa
data ss,pt,ht,sd,ha,va,time dan Code.
2. Dari kelompok kami menemukan kendala yaitu Alat TS yang batreinya tidak stabil dan sering
off/ mati.
IX. Lampiran
Pembuatan Job pada Nikon
Pengaturan Jarak
Scale Numeric value between 0.999600 and
1.000400.
T-P corr. ON/OFF (Koreksi Suhu & Tekanan)
Sea Level ON/OFF (Koreksi MSL)
C&R corr. OFF/0.132/0.200 (Curvature &
Refraction Correction)
Pengaturan Sudut
Order NEZ/ENZ
Label XYZ/YXZ/NEZ(ENZ)
AZ North /South
Pengaturan Unit
Angle DEG (Degree)
GON (GON)
MIL (Mil6400)
Distance Meter/US-Ft/l-F
STATION SET-UP
I. Pembahasan
65 = a + 30b
65 = a + 30*2
65 = a + 60
a = 65 – 60
a=5
II. Kesimpulan
Dari proses perhitungan konstanta pengali (scale factor) dan penambah (additive constant)
dengan pendektana least square, matriks diperoleh hasil a sama dengan 5, dan b diperoleh sama
dengan 2. Hasil tersebut sudah mendekati data pada spesifikasi alat Total Station SET505X mode
rapid yaitu ±(5 𝑚𝑚 + (2 𝑝𝑝𝑚 ∗ 𝐷)) ±(𝑎 𝑚𝑚 + (𝑏 𝑝𝑝𝑚 ∗ 𝐷)).
X. Daftar Pustaka
Basuki, Slamet. 2016. Ilmu Ukur Tanah (Edisi Revisi). Yogyakarta:Gadjah Mada
Press.